ETIKA HUBUNGAN PENDIDIK DENGAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 26 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

  

ETIKA HUBUNGAN PENDIDIK DENGAN PESERTA DIDIK DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP NEGERI 26 BANDAR LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2016/2017

  

Skripsi

  Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  Oleh

  

VISCA DAVITA

NPM: 1311010342

Jurusan: Pendidikan Agama Islam

  Pembimbing I : Hj. Siti Zulaikhah, M.Ag Pembimbing II : Dr. H. Ainal Gani, M.Ag

  

FAKULTAS TABIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

1437 H/2017 M

  

ABSTRAK

ETIKA HUBUNGAN PENDIDIK DENGAN PESERTA DIDIK

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

DI SMP NEGERI 26 BANDAR LAMPUNG

Oleh

VISCA DAVITA

  Proses pembelajaran pendidikan agama Islam, pendidik merupakan salah satu komponen pembelajaran dan juga sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan. Pendidik tidak hanya bertugas sebagai pendidik saja, tetapi juga berperan dalam usaha pembentukan watak, tabiat, maupun pengembangan sumber daya yang dimiliki oleh peserta didiknya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis tentang etika hubungan pendidik dengan peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam serta faktor pendukung dan faktor penghambatnya.

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, yang dilakukan di SMP Negeri 26 Bandar Lampung. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari wawancara, observasi dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan teknik deskriptif. Uji keabsahan data dilakukan dengan menggunakan triangulasi data yaitu membandingkan data hasil observasi dengan data hasil wawancara dan dengan dokumentasi.

  Hasil penelitian etika hubungan pendidik dengan peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 26 Bandar Lampung sangat baik, berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan pada bulan Juli-Agustus 2017, bahwa pendidik Pendidikan Agama Islam membina etika peserta didik salah satunya adalah dengan berniat mendidik dan menyebarkan ilmu pengetahuan sesuai syariat Islam, menghindari ketidak ikhlasan dan tidak hanya sebatas mengejar keduniawian saja, menggunakan metode yang sudah dipahami oleh para peserta didik, membangkitkan semangat peserta didik dengan memberikan motivasi, memberikan latihan-latihan yang bersifat membantu peserta didiknya, selalu memperhatikan kemampuan peserta didiknya, menanamkan sifat terbuka dan lapang dada, membantu memecahkan masalah dan kesulitan yang terjadi pada peserta didiknya, menerapkan sifat arif dan tawadh

  u’ kepada peserta didik yang satu dengan yang lainnya.

  Faktor pendukung dari etika hubungan pendidik dengan peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama di SMP Negeri 26 Bandar Lampung adalah fasilitas belajar, faktor kurikulum, faktor metode dan strategi, sistem manajemen sekolah dan sistem evaluasi.

  Proses pembelajaran sangat baik, etika pendidik dengan peserta didik sangat harmonis, etika hubungan peserta didik dengan pendidiknya pun sudah baik, semua pihak sekolah membantu kelancaran belajar. Pendidik dengan peserta didik dan peserta didik dengan pendidik saling mendukung untuk berfikir kreatif dan kritis. Faktor penghambatnya adalah pergaulan peserta didik dengan teman bermainnya yang memiliki etika tercela serta belum adanya kerjasama sekolah dengan para orang tua peserta didik.

  Kata Kunci: Etika dan Pembelajaran

  

MOTTO

                

           

  Artinya:

  

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama

Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku Sesungguhnya Aku melihat dalam mimpi

bahwa Aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" ia menjawab: "Hai

bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan

  1 mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS. As-Shaffat: 102)

1 Departemen Agama R.I Al-Quran dan Terjemahannya, (Bandung: Dipenegoro, 2005), h.

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1.

  Kedua orang tua ku tercinta, Papahku tersayang Syahkinal Syahadirsih (Alm) dan Mamahku tercinta Suriyah, S.Pd yang selama ini selalu memberikan segala bentuk dukungan dan semangat yang tak pernah padam telah membangunku menjadi pribadi yang patut bersyukur, tegar dan prihatin dengan kehidupan. Serta do’amu yang tulus telah mengajarkanku arti ketulusan dan keikhlasan. Syukur terima kasih atas segala bentuk pengorbananmu sepanjang masa yang tak akan tergantikan olehku.

  2. Abangku tercinta Desta Helmansyah yang selalu memberi dukungan dan motivasi agar semangat dalam menyelesaikan pendidikan Sarjana di UIN Raden Intan Lampung.

  3. Sahabatku kelas D yang dari awal masuk selalu bersama-sama berjuang, angkatan 2013 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam

4. Almamater tercinta jurusan Pendidikan Agama Islam fakultas Tarbiyah dan

  Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung yang telah memberikan banyak pengalaman berharga dalam proses menambah ilmu.

  Bandar Lampung, 11 Agustus 2017 Yang Membuat,

  Visca Davita

RIWAYAT HIDUP

  Nama lengkap penulis Visca Davita, lahir di Serang pada tanggal 23 September 1996. Nama ayah penulis adalah Syahkinal Syahadirsihi (Alm) dan ibunya bernama Suriyah. Penulis merupakan anak kedua dari 2 bersaudara, yang mana 1 saudara tersebut laki-laki.

  Latar belakang pendidikan penulis di mulai dari Sekolah Dasar Negeri 2 Bukit Kemiling Permai Bandar Lampung selama sekolah mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Pramuka dan selesai sekolah pada tahun 2006. Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 3 Labuhan Ratu Bandar Lampung selama sekolah mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Bola Basket dan selesai sekolah pada tahun 2009.

  Madrasah Aliyah Negeri 1 (Model) Sukarame Bandar Lampung selama sekolah mengikuti kegiatan ekstrakulikuler Bola Basket dan selesai sekolah pada tahun 2012.

  Kemudian pada tahun 2013 penulis melanjutkan pendidikannya diperguruan tinggi di UIN Raden Intan Lampung.

KATA PENGANTAR

  َّللٱ ِم ۡسِب ِِمي ِحَّرلٱ ِن َٰ م ۡحَّرلٱ ِه

  Alhamdulillahirabbil alamin, segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan baik walau didalamnya terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.

  Sholawat serta salam semoga senantiasa kita limpahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang yakni Agama Islam.

  Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung jurusan Pendidikan Agama Islam.

  Dalam penulisan skripsi ini, banyak sekali hambatan, masalah, atau kesulitan yang penulis hadapi. Namun berkat bantuan dan bimbingan serta arahan dan motivasi dari berbagai pihak maka segala kesulitan dapat dilewati dengan baik.

  Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada yang terhormat :

  1. Bapak Dr. H. Chairul Anwar, M. Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  2. Bapak Dr. Imam Syafe’i, M. Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Raden Intan Lampung.

  3. Ibu Hj. Siti Zulaikhah, M. Ag selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia membantu serta meluangkan waktu dalam membimbing, dan memberikan ilmu serta masukan yang sangat bermanfaat sehingga terselesaikannya skripsi ini.

  4. Bapak Dr. H. Ainal Ghani, M. Ag selaku dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu serta meluangkan waktu dalam membimbing, membina, mengarahkan, memotivasi dan memberikan ilmu serta masukan yang sangat bermanfaat sehingga terselesaikannya skripsi ini.

  5. Bapak Wasiat. S. Pd, MM.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 26 Bandar Lampung yang telah membantu dan memberi kesempatan untuk melakukan penelitian, Ibu Zul Asmah, S. Pd selaku guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang telah memberi masukkan dan seluruh guru atau staff yang membantu memberikan data dan informasi.

  6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen UIN Raden Intan Lampung yang telah mengajar dan memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

  7. Kepala perpustakaan pusat dan perpustakaan Tarbiyah yang telah memberikan fasilitas buku-buku yang menjadi referensi yang penulis gunakan selama penyusunan skripsi.

  8. Kepada semua sahabat-sahabat Semoga usaha-usaha dan jasa baik dari Bapak, Ibu, dan saudara/i sekalian menjadi amal ibadah serta diridhoi oleh Allah SWT dan mudah-mudahan Allah SWT

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

ABSTRAK ................................................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. iv

MOTTO .................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vi

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .............................................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL..................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ....................................................................................... 1 B. Alasan Memilih Judul .............................................................................. 3 C. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 4 D. Identifikasi Masalah ................................................................................. 11 E. Batasan Masalah....................................................................................... 11 F. Rumusan Masalah .................................................................................... 12 G. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................ 12 BAB II LANDASAN TEORI A. Pendidik .................................................................................................... 14 B. Peserta Didik ............................................................................................ 20 C. Etika ......................................................................................................... 26 D. Hubungan Pendidik Dengan Peserta Didik .............................................. 31 E. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ................................................... 35 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam di SMP .................................... 35 2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam ...................................... 38 3. Ruang Lingkup Materi Pendidikan Agama Islam di SMP ................. 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode Penelitian .................................................................. 48 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 50 C. Sifat dan Jenis Penelitian ......................................................................... 51 D. Sumber Data ............................................................................................. 51 E. Alat Pengumpulan Data ........................................................................... 52 F. Analisis data ............................................................................................. 54 G. Uji Keabsahan Data.................................................................................. 57

  BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISI DATA A. Sejarah SMP Negeri 26 Bandar Lampung ............................................... 60 1. Visi dan Misi Sekolah ........................................................................ 63 2. Situasi dan Kondisi SMP Negeri 26 Bandar Lampung ...................... 64 3. Keadaan Guru Pegawai dan Siswa ..................................................... 73 B. Etika Hubungan Pendidik dengan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 26 Bandar Lampung ............... 76 C. Faktor-faktor Pendukung Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ......................................................................................................... 86 D. Faktor-faktor Penghambat Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ......................................................................................................... 88 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................................................... 91 B. Saran ............................................................................................................... 92 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman

  1 Luas Keseluruhan SMP Negeri 26 Bandar Lampung

  65

  2 Sarana Fisik SMP Negeri 26 Bandar Lampung

  65

  3 Keadaan Guru dan Keadaan Pegawai

  73

  4 Keadaan Siswa/Rombel

  74

  5 Sarana Prasarana

  75

  6 Ruangan Kelas

  76

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1. Letak SMP Negeri 26 Bandar Lampung .................................................. 51

DAFTAR LAMPIRAN

  Pedoman Dokumentasi Pedoman Observasi Pedoman Wawancara 1.

  Pedoman wawancara dengan pendidik 2. Pedoman wawancara dengan peserta didik

  Hasil Wawancara 1.

  Hasil wawancara dengan pendidik 2. Hasil wawancara dengan peserta didik

  Hasil Observasi

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan judul Penegasan judul perlu diberikan guna menghindari kesalahan dalam

  memahami judul tersebut, dimana uraian pengertian tiap-tiap istilah dijelaskan sebagai berikut:

  1. Etika

  Etika berarti tata susila, yang menitik beratkan kepada baik atau buruknya

  1

  suatu perbuatan manusia . Jadi etika yang dimaksud penulis adalah perbuatan manusia tentang baik buruknyahubungan pendidik dengan peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 26 Bandar Lampung.

  2. Hubungan

  Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih

  2

  yang memudahkan proses pengenalan satudan yang lainnya. Jadi yang di maksud penulis hubungan disini adalah interaksi yangdilakukan oleh pendidik dengan peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

  1 2 Fauzi Nurdin,Pengantar Filsafat (Djogjakarta: Penta Rhei Books, 2014) h. 107

  3. Pendidik

  Pendidik secara umum adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik. Sedangkan pendidik secara khusus dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif, maupun potensi psikomotoriksesuai dengan nilai-nilai

  3 ajaran Islam.

  4. Peserta Didik

  Peserta Didik merupakan makhluk Allah yang mempunyai fitrah jasmani maupun rohani yang belum mencapai taraf kematangan baik bentuk, ukuran, maupun pertimbangan pada bagian-bagian lainnya.Dari segi rohaniah ia memiliki bakat, memiliki kehendak, perasaan dan pikiran yang dinamis dan perlu di

  4 kembangkan.

  5. Pembelajaran

  Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu proses interaksi komunikasi antara sumber belajar, pendidik, dan peserta didik. Interaksi komunikasi itu dilakukan baik secara langsung dalam kegiatan tatap muka maupun secara tidak

  3 4 Al-Rasyidin, Filsafat Pendidikan Islam,(Jakarta : Ciputat Press, 2005), h. 41

  langsung menggunakan media dimana sebelumnya telah menentukan model

  5

  pembelajaran yang akan di terapkan tentunya 6.

   Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan Agama Islamadalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah di yakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya

  6 demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat.

B. Alasan Memilih Judul

  Untuk memperoleh hasil yang bersifat ilmiah didalam sebuah penelitian, penulis memilih judul Skripsi tersebut dengan alasan sebagai berikut:

1. Masih banyak terdapat bentuk interaksi belajar mengajar di SMP Negeri 26 Bandar Lampung yang berjalan searah saja.

  2. Peserta didik di SMP Negeri 26 Bandar Lampung hanya mendengarkan informasi atau pengetahuan yang diberikan oleh pendidik nya saja tanpa diberi kesempatan untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya dikelas.

  5 6 Anton Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1994), h. 239

  3. Bentuk evaluasi yang dilakukan oleh pendidik di SMP Negeri 26 Bandar Lampung hanya melihat bagaimana hasil pekerjaan ujiannya saja, ulangan atau tugas-tugas yang diberikan saja.

  4. Ingin mengetahui bagaimana hubungan etika pendidik dengan peserta didik di SMP Negeri 26 Bandar Lampung.

C. LatarBelakangMasalah

  Manusia lahir didunia ini tanpa pengetahuan apapun, tetapi dalam kelahirannya manusia dilengkapi dengan fitrah yang memungkinkannya untuk menguasai berbagai pengetahuan.Dengan memfungsikan fitrah itu maka

  7

  diharapkan manusia dapat belajar dari lingkungan dan masyarakat. Diantara tanda fitrah itu adalah Allah menciptakan manusia sebagai mahluk yang paling sempurna dengan menganugerahkan berbagai potensi, baik potensi jasmani (Fisik), potensi spiritual (Qolbu), maupun potensi akal fikiran. Maka dari potensi yang dimiliki itu manusia diposisikan sebagai mahluk yang istimewa dibandingkan dengan mahluk lainnya, Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat At-Tin ayat 4:

  

  Artinya: “Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang

  8 sebaik- baiknya”(Q.S At-Tin: 4) 7 Seiring dengan perjalanan kehidupan manusia di dunia, tiga potensi yang

  Hery Nur Aly dan Manzier S, Watak Pendidikan Islam, (Jakarta : Friska Agung Insani, 2003), h. 1 8 dianugerahkan tersebut tidaklah mudah untuk dapat berkembang dengan sendirinya tanpa adanya proses interaksi dengan orang lain, karena pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial, yang dalam kehidupannya selalu mengadakan proses interaksi yang berlangsung disekitar kehidupan manusia dapat diubah menjadi interaksi yang bernilai edukatif jika interaksi itu dilakukan dengan sadar untuk meletakan tujuan agar manusia itu dapat merubah tingkah lakunya, pola fikir, dan perbuatannya. Interaksi yang bernilai edukatif disebut

9 Dari pola interaksi ini dapat diketahui bahwa proses dengan “Interaksi Edukatif”.

  interaksi pendidikan merupakan suatu proses yang sangat penting untuk memobilisasi fitrah tiga potensi yang dimiliki oleh manusia agar menjadi optimal.

  Proses pembelajaran agama Islam, pendidik merupakan salah satu komponen pembelajaran dan juga sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan pendidikan. Pendidik tidak hanya bertugas sebagaipendidik saja, tetapi juga berperan dalam usaha pembentukan watak, tabiat maupun pengembangan sumber daya yang dimiliki oleh anak didik. Untuk itu peran pendidik tidak hanya terbatas pada peran sebagai pengajar yang hanya transfer of knowledge (memindahkan pengetahuan) dan transfer of skill (menyalurkan keterampilan) saja, tetapi peran keaktifannya diharapkan mampu mengarahkan, membentuk dan membina sikap peserta didik ke arah yang lebih baik, sehingga pada peran 9 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, ( Jakarta : Rineka yang ketiga ini pendidik diharapkan untuk dapat transfer of value (menanamkan

  10 nilai-nilai).

  Pendidik dengan peserta didik adalah dua sosok manusia yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Boleh jadi, dimana ada pendidik disitu ada peserta didik yang ingin belajar dari pendidiknya. Sebaliknya, dimana ada peserta didik di sana ada pendidik yang ingin memberikan binaan apa yang di ingini oleh peserta didiknya. Tidak ada sedikitpun dalam benak pendidik terlintas pikiran negatif untuk tidak mendidik peserta didiknya, meskipun barangkali sejuta permasalahan sedang merongrong kehidupan pendidik tersebut.

  Pada hakikatnya pendidik dengan peserta didik itu bersatu. Mereka satu dalam jiwa, terpisah dalam raga.Raga mereka boleh terpisah, tetapi jiwa mereka tetap s atu ”Dwitunggal” yang kokoh bersatu.Kesatuan jiwa pendidik dan peserta didik tidak dapat dipisahkan oleh dimensi ruang, jarak, dan waktu. Tidak pula dapat dicerai-beraikan oleh lautan, daratan dan udara. Pendidik tetaplah pendidik, peserta didik tetap pese rta didik. Tidak ada istilah “bekas pendidik” dan “bekas peserta didik” meskipun suatu waktu pendidik sudah pensiun dari

  11 pengabdiannya atau peserta didiknya telah menamatkan pendidikannya.

  Belajar dan mengajar adalah dua kegiatan yang tunggal tetapi memang memiliki makna yang berbeda.Belajar diartikan sebagai suatu perubahan tingkah 10 A. Qodri A. Azizy Pendidikan (Agama) Untuk Membangun Etika Sosial (Mendidik anak Sukses Masa Depan dan Bermanfaat), (Semarang: Aneka Ilmu, 2003), h. 19. 11 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif(Jakarta: Rineka

  laku karena hasil dari pengalaman yang diperoleh. Sedangkan mengajar adalah kegiatan penyediaan kondisi yang merangsang serta mengarahkan kegiatan belajar peserta didik untuk memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dapat membawa perubahan tingkah laku maupun perubahan serta kesadaran diri sebagai pribadi.Permasalahan yang sering nampak di SMP Negeri

  26 Bandar Lampung pada saat sekarang ini adalah masih banyak terdapat bentuk interaksi belajar-mengajar yang berjalan secara searah yang dilakukan oleh pendidik-pendidik di sekolah dan di kelas pada khususnya. Dalam hal ini fungsi dan peranan pendidik menjadi amat dominan. Di lain pihak peserta didik hanya mendengarkan informasi atau pengetahuan yang diberikan pendidiknya saja, tanpa diberikan kesempatan untuk bertanya, atau mengemukakan pendapatnya di kelas, ini menjadikan kondisi yang tidak proporsional. Pendidik sangat aktif, tetapi sebaliknya peserta didik menjadi pasif dan tidak kreatif. Bahkan kadang- kadang masih ada anggapan yang keliru, bahwa peserta didik dipandangnya sebagai objek, sehingga peserta didik kurang dapat mengembangkan potensi yangdimilikinya.

  Kenyataan lain yang juga banyak berkembang diSMP Negeri 26 Bandar Lampung adalah bentuk mengajar pendidik yang lebih menekankan transfer of

  

knowledge . Kebanyakanpendidik dan orang tua sudah merasa cukup puas dengan

  para peserta didiknya yang mendapatkan skor baik pada hasil ulanganya di sekolah. pengetahuan yang telah diajarkan oleh pendidiknya.Yang penting adalah kecerdasan otaknya, bagaimana perilaku dan sikap mental peserta didik jarang mendapatkan perhatian secara serius. Cara evaluasi yang dilakukan oleh pendidik pun juga hanya melihat bagaimana hasil pekerjaan ujian, ulangan atau tugas-tugas yang diberikanya.Ini semua mendukung suatu pengertian bahwa mengajarhanya terbatas pada soal kognitif dan paling hanya ditambah keterampilan dan masih jarang yang sampai pada unsur afeksi dan psikomotorik.

  Pandangan dan kegiatan interaksi belajar-mengajar semacam ini tidak benar. Sebab dalam konsep belajar mengajar, peserta didik adalah subjek belajar, bukan objek belajar, sebagai unsur manusia yang pokok dan sentral, bukan unsur pendukung atau tambahan yang penting dalam interaksi belajar-mengajar, pendidik sebagai pengajar tidak mendominasi kegiatan, tetapi membantu menciptakan kondisi yang kondusif serta memberikan motivasi dan bimbingan agar peserta didik dapat mengembangkan potensi dan kreativitasnya. Melalui kegiatan belajar diharapkan potensi peserta didiksedikit demi sedikit berkembang

  12 menjadi manusia- manusia yang aktif, kreatif dan berakhlakmulia.

  Dalam membina, membimbing dan memberikan motivasi kearah yang dicita-citakan, maka hubungan pendidik dan peserta didik harus bersifat edukatif.

  Interaksi edukatif ini adalah sebagai suatu proses hubungan timbal-balik antara pendidik dan peserta didik yang mempunyai tujuan tertentu, yakni untuk mendewasakan peserta didik agar nantinya dapat berdiri sendiri, dapat 12

  13 menemukan jati dirinya secarautuh.

  Dalam hal ini, proses interaksi edukatif tersebut dilihat melalui bidang studi akidah akhlak.Akhlak dapat diartikan sebagai sifat dan tingkah laku yang tumbuh dan menyatu di dalam diri seseorang. Sifat yang tumbuh dari dalam jiwaitulah yang memancarkan sikap dan tingkah laku pebuatan seseorang.

  Sedangkan tujuan dari akhlak itu ialah mengetahui perbedaan-perbedaan perangai manusia yang baik dan yang buruk, agar manusia dapat mengamalkan sifat-sifat baik dan menjauhkan diri dari sifat-sifat yang jahat sehingga terciptalah suasana dalam pergaulan di masyarakat, dimana tidak ada kebencian dan kejahatan.Oleh karena itu pelajaran akhlak bertujuan hendak mendudukan manusia sebagai makhluk yang tinggi dan sempurna serta membedakanya dengan makhluk-makhluk lainya.Akhlak bertujuan menjadikan manusia sebagai

  14 orang yang berkelakuan baik terhadap Tuhan, manusia dan lingkunganya.

  Oleh karena itu dengan adanya interaksi edukatif antara pendidik dengan peserta didik yang dilaksanakan diSMP Negeri 26 Bandar Lampung diharapkan dapat terbentuk akhlak yang mulia dalam diri peserta didik dan senantiasa tercermin dalam kehidupanya sehari-hari. Dengan demikian, melahirkan perbuatan yang seimbang antara kata dan perbuatan, penghayatan dan pengalaman, antara teori danpraktek. 13 Hal ini memang bukan suatu pekerjaan yang mudah, tetapi memerlukan 14 Ibid

  usaha yang serius. Pendidik sebagai pembina dan pembimbing harus mau dan dapat menempatkan peserta didik di atas kepentingan yang lain. Selain itu pendidik juga harus menjadi panutan yang dapat di dicontoh oleh peserta didiknya baik dalam perkataan, perbuatan dan pergaulannya dalam kehidupansehari-hari baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar. Seperti: membiasakan diri dengan selalu mengucapkan salam, berjabat tangan, atau selalu berkata baik dan sopan dengan sesama, dan lain-lain. Sehingga pendidik dapat menjadi teladan yang baik oleh peserta didik, dengan begitu pendidik selain menjadi teladan juga dapat menjadi inspirasi bagi peserta didiknya.

  Jika hubungan pendidik denganpeserta didik terwujud dengan baik, maka peserta didikakan bersikap terbuka dengan pendidik-pendidiknya. Sikap terbuka semacam ini akan memudahkan bagi seorang pendidik dalam mempengaruhi etika dan perilaku akhlak peserta didik, lebih mudah menasehati dan saran dari pendidiknya yang menimbulkan kesadaran peserta didiknya untuk bertingkah laku dan berakhlakul karimah.

  Dari pembahasan di atas, penulis tertarik untuk mengangkatnya dalam sebuah penelitian dengan menguraikan “Etika Hubungan Pendidik dengan

  

Peserta Didik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 26

Bandar Lampung”.

D. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

  1. Masih banyak terdapat bentuk interaksi belajar mengajar di SMP Negeri 26 Bandar Lampung yang berjalan searah saja 2. Peserta didik hanya mendengarkan informasi atau pengetahuan yang diberikan pendidiknya saja tanpa diberi kesempatan untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya di kelas.

  3. Bentuk mengajar pendidik yang lebih menekankan transfer of knowledge.

  4. Cara evaluasi yang dilakukan oleh pendidik hanya melihat bagaimana hasil pekerjaan ujiannya saja, ulangan dan tugas-tugasnya saja.

E. Batasan Masalah

  Karena adanya keterbatasan, baik tenaga, dana, dan waktu, dan supaya hasil penelitian lebih terfokus, maka peneliti tidak akan melakukan penelitian terhadap keseluruhan yang ada pada obyek atau situasi sosial tertentu, tetapi perlu menentukan

  15

  fokus. Dalam penelitian ini, maka penulis akan memfokuskan penelitian seputar “Etika Hubungan Pendidik dengan Peserta Didik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 26 Bandar Lampung ”.

15 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015),

F. RumusanMasalah

  Berangkat dari kerangka dan latar belakang masalah di atas, maka muncul beberapa permasalahan yang menjadi acuan pembahasan yaitu: a.

  Bagaimana etika hubungan pendidik denganpeserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 26 Bandar Lampung? b. Apa saja yang menjadi faktor-faktor pendukung dan penghambat etika hubungan pendidik denganpeserta didik dalam pembelajaran Pendidikan

  Agama Islam di SMP Negeri 26 Bandar Lampung? G.

   Tujuan dan ManfaatPenelitian a. TujuanPenelitian

  Berpijak dari rumusan masalah yang telah penulis tentukan maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui etika hubungan pendidik denganpeserta didik yang efektif di SMP Negeri 26 Bandar Lampung.

  2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang ada di dalam pelaksanaan etika pendidikdenganpeserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 26 Bandar Lampung.

b. KegunaanPenelitian

  Apabilapenelitianyangdilakukanpenulissesuaiapayangdirencanakan, maka dapatbermanfaat:

1. Untuk memberi sumbangan pemikiran bagi SMP Negeri 26

  BandarLampung dalam pelaksanaan etika hubungan pendidikdenganpeserta didik dalam pembelajaranPendidikan Agama Islam.

  2. Untuk menambah wawasan pengetahuan maupun sikap bagi penulis khususnya dan masyarakat padaumumnya.

  3. Untuk memberikan kontribusi kepada SMP Negeri 26 Bandar Lampung sebagai cerminan beretika yang baik sehingga menumbuhkan hubungan yang baikantara pendidik denganpeserta didik dalam proses pembelajaranPendidikan Agama Islam.

  4. Untuk memberikan solusi dari berbagai kendala yang dihadapi di SMP Negeri 26 Bandar Lampung yang kaitannya dengan etika hubungan pendidik dengan peserta didik dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pendidik Secara umum, pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab

  1

  untuk mendidik. sementara secara khusus pendidik dalam perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perkembanganpeserta didik dengan mengupayakan perkembangan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif, kognitif maupun psikomotorik sesuai dengan ajaran-ajaran agama

2 Islam. Dalam Islam, pendidik dipandang sebagai sesuatu yang mulia. Posisi ini

  menyebabkan mengapa Islam menempatkan orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan lebih tinggi derajatnya bila dibandingkan dengan manusia

  3

  lainnya. Dalam hal ini, pendidik bertanggung jawab memenuhi kebutuhan peserta didik, baik spritual, intelektual, moral, estetika maupun kebutuhan pisik peserta

  4 didiknya.

  Berdasarkan uraian diatas, dapat diketahui, bahwa yang di maksud dengan pendidik ialah tenaga profesional yang diserahi tugas dan tanggung jawab untuk menumbuhkan, membina, mengembangkan bakat, minat, kecerdasan, akhlak,

  5 pengalaman, wawasan, dan keterampian peserta didiknya. 1 2 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hlm, 42. 3 Ibid . h. 42. 4 Ibid . h. 43. 5 Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta; Kencana, 2010), h. 115. Oleh sebab itu haruslah pendidik berusaha menarik peserta didiknya ke jalan yang lurus, ke derajat yang yang tinggi dan ke arah kesempurnaan atau sekurang-kurangnya mendekati kesempurnaan. Rencana pengajaran yang baik, peraturan pendidikan yang bagus, sarana dan prasarana yang indah dan cukup, semuanya itu tidak lebih penting dari seorang pendidik. Bahkan pendidik lebih

  6 penting dari semuanya itu dalam pendidikan dan pengajaran.

  Tugas Pendidik dalam Islam adalah mendidik.Menurut D. Marimba, tugas pendidik dalam pendidikan Islam adalah membimbing dan mengenal kebutuhan atau kesanggupan peserta didik,menciptakan situasi yang kondusif bagi berlangsungnya proses kependidikan,menambah dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikiguna ditransformasikan kepada peserta didik, serta

  7

  senantiasa membuka diri terhadap seluruh kelemahan atau kekurangannya. Tugas pendidik dapat dijabarkan dalam beberapa pokok pikiran, yaitu: a.

  Sebagai pengajar (intruksional) yang bertugas merencanakan program pengajaran, melaksanakan program yang disusun, dan akhirnya dengan pelaksanaan penilaian setelah program tersebut dilaksanakan.

  b.

  Sebagai pendidik (edukator) yang mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaankepribadian sempurna insan kamil, seiring dengan tujuan penciptaNya.

  c.

  Sebagai pemimpin (managerial) yang memimpin mengendalikan diri(baik diri 6 7 Ibid . h. 16.

  sendiri, peserta didik, maupun masyarakat), upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan, atas dan partisipasi atas program yang dilakukan, membiasakan, memberi contoh yang baik, memberi pujian,dorongan, dan lain-lain yang diperkirakan menghasilkan pengaruh positif bagi pendewasaan anak.

8 Menurut Ag. Soejono merincikan tugas pendidik adalah: 1.

  Wajib menemukan pembawaan yang ada pada peserta didik dengan berbagaicara seperti observasi, wawancara,melalui pergaulan, angket dan sebagainya.

  2. Berusaha menolong peserta didik mengembangkan pembawaan yang baikdan menekanperkembangan pembawaan yang buruk agar tidakberkembang.

  3. Memperlihatkan kepada peserta didik tugas orang dewasa dengan cara mengenalkan berbagai bidang keahlian, keterampilan, agar peserta didik memilihnya dengan tepat.

  4. Mengadakan evaluasi setiap waktu untuk mengetahui apakah perkembangan peserta didik berjalan dengan baik.

  5. Memberikan bimbingan dan penyuluhan tatkala anak didik menemuikesulitan dalam mengembangkan potensinya.

  9 Menurut Zakiah Darajat, tugas sebagai pendidik adalah merupakan

  suatu tugas yang luhur dan berat. Dipundak para pendidik terletak nasib suatu 8 Ibid . h. 44. 9 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung; Remaja Rosdakarya,

  bangsa.Maju atau mundurnya suatu negara dimasa mendatang banyak bergantung pada keberhasilan atau tidaknya barisan-barisan para pendidik dalam mengemban misinya.

10 Syarat- syarat pendidik diantaranya sebagai berikut : a.

  Takwa kepada Allah. Seorang pendidik tidak mungkin mendidik anak agar bertaqwa kepada Allahjika ia sendiri tidakbertaqwa kepada-Nya.

  b.

  Berilmu. Pendidik harus mempunyai ilmu pengetahuan dan keahlian mengajar.

  c.

  Sehat jasmani dan rohani. Jasmani yang tidak sehat akan menghambat pelaksanaan pendidikan. Bahkan dapat membahayakan anak didik bila mempunyai penyakit menular. Dari segi rohani, orang gila juga berbahaya bila ia mendidik.

  d.

  Berkelakuan baik. Budi pekerti pendidiksangat penting dalam mendidik watak peserta didik. Peserta didik harus menjadi suri tauladan karena peserta didik bersifat suka meniru.

  11 Menurut Soejono, menyatakan syarat menjadi seorang pendidik adalah: 1.

  Tentang umur, harus sudah dewasa 2. Tentang kesehatan, harus sehat jasmani dan rohani 3. Tentang kemampuan mengajar, pendidik harus ahli 4. Harus berkesusilaan dan berdedikasi tinggi.

  12 10 Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), hlm, 40 11 Ibid . h. 40. 12 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, Adapun karakteristik pendidik adalah pelengkap dari syarat menjadi seorangpendidik.Karakteristik / sifat dapat juga dikatakan syarat minimal yang harus dipenuhi oleh pendidik. Al-Abrasyi menyebutkan bahwa pendidik dalam Islam sebaiknya memiliki sifat sebagai berikut:

  1. Zuhud: tidak mengutamakan materi, mengajar dilakukan karna semata- mata mencari keridhaan Allah.

  2. Bersih tubuhnya: penampilan lahiriahnya menyenangkan 3.

  Bersih jiwanya: tidak mempunyai dosa besar 4. Tidak ria: ria akan menghilangkan keikhlasan 5. Tidak memendam rasa iri dan dengki 6. Tidak menyenangi permusuhan 7. Ikhlas dalam melaksanakan tugas 8. Sesuai perbuatan dengan perkataan 9. Tidak malu mengakui ketidaktahuan 10.

  Bijaksana 11. Tegas dalam perkataan dan perbuatan tetapi tidak kasar 12. Rendah hati 13. Lemahlembut 14. Pemaaf 15. Sabar, tidak marah terhadap hal-hal kecil 16. Berkepribadian 17. Tidak merasa rendah diri 18. Bersifat ke bapakan(mampu meninti peserta didik seperti anak sendiri) 19.

   Mengetahui karakter peserta didik, mencangkup pembawaan, kebiasaan,

  13 perasan dan pemikiran.

  Menurut Asama Hasan Fahmi, mengajukan beberapa sifat lain yang harus dimiliki oleh seorang pendidik, yaitu:

  1. Tenang 2.

  Tidak bermuka masam 3. 13 Tidak berolok-olok dihadapan peserta didik

  4. Sopan santun.

  14 Sementara itu, Mahmud Yunus menghendaki sifat-sifat pendidikMuslim

  16

  

16

14 Ibid.

  Berlaku adilterhadap peserta didik

  Mengetahui kehidupan psikis peserta didik. i.

  h.

  Mampu mengelola kelas dan peserta didik, tegas dalam bertindak dan profesional.

  Senantiasa membekali diri dengan ilmu f. Mampu menggunakan metode mengajar secara bervriasi g.

  e.

  Jujur dalam menyampaikan apa yang diketahui.

  d.

  Bersifat sabar dan mengajarkan beberapa pengetahuan terhadap peserta didiknya.

  c.

  Bersifat ikhlas.

  b.

  Mempunyai watak dan sifat rubbaniyah yang terwujud dalam tujuan, tingkah laku, dan pola pikirnya .

  15 Karakteristik pendidik menurut An-Nahlawi yaitu: a.

  9. Hedaklah pendidik memberlakukan semua peserta didiknya dengan cara adil jangan membedakan peserta didik dengan dasar kekayaan.

  8. Hendaklah pendidik mengamalkan ilmunya, jangan perkataan nya berbeda dari perbuatan nya.

  7. Hendaklah pendidik mendidik peserta didik nya supaya berfikir dan berijtihad, bukan semata-mata menerima apa yang diajarkan pendidik.

  6. Hendaklah pendidik mengajarkan apa yang sesuai dengan kemampuan peserta didiknya.

  5. Tidak boleh pendidik merendahkan pelajaran lain yang tidak diajarkan nya.

  4. Hendaklah pendidik melarang peserta didiknya untuk melakukan hal yang tidak baik dan harus lemah lembut terhadap siapapun.

  3. Hendaklah pendidik memperingatkan peserta didiknya bahwa tujuan menuntut ilmu hanya untuk mendapatkan ridhanya Allah.

  2. Hendaklah pendidik memberi nasihat terhadap peserta didiknya seperti melarang mereka menduduki suatu tingkat sebelum berhak mendudukinya.

  Menyayangi peserta didiknya dan memperlakukan mereka seperti menyayangi anaknya sendiri.

  sebagai berikut: 1.

15 Al-Rasyidin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Presss, 2005), h. 45.

h. 82.

B. Peserta Didik

  Peserta didik dalam pendidikan Islam adalah individu yang sedang tubuh dan berkembang, baik secara fisik, psikologis, sosial, religius dalam mengarungi

  17

  kehidupan di dunia dan di akhirat kelak. Peserta didik merupakan mahluk Allah yang memiliki fitrah jasmani maupun rohani yang belum mencapai taraf kematangan baik bentuk, ukuran maupun perimbangan pada bagian-bagian lainnya. Dari segi rohaniah, ia memiliki bakat, memiliki kehendak, perasaan dan

  18 pikiran yang dinamis dan perlu dikembangkan.

  Melalui paradigma diatas menjelaskan bahwa peserta didik merupakan subjek dan objek pendidikan yang memerlukan bimbingan orang lain (pendidik) untuk memantau, mengarahkan, mengembangkan potensi yang dimilikinya, serta

  19

  membimbingnya menuju kedewasaan. potensi suatu kemampuan dasar yang dimilikinya tidak akan tumbuh dan berkembang secara optimal tanpa bimbingan pendidik. Karenanya pemahaman yang lebih konkret tentang peserta didik sangat perlu diketahui oleh setiap pendidik. Hal ini sangat beralasan karena melalui pemahaman tersebut akan membantu pendidik dalam melaksanakan tugas dan

  20

  fungsinya melalui berbagai aktivitas kependidikan. untuk itu, perlu terlebih 17 18 Abudin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 173. 19 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), h. 47. 20 Ibid . h. 48. dahulu diperjelas beberapa deskripsi tentanghakikat peserta didik serta implikasinya terhadap pendidikan Islam, yaitu: a.

Dokumen yang terkait

PROBLEMATIKA PENDIDIK DAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 2 BIAU KABUPATEN BUOL

0 2 195

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN SOFTWARE WINGEOM DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 22 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 124

PENGARUH PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 24 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 1 95

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP GUNA DHARMA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 112

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 113

KOPETENSI PROPESIONAL GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII SMP N 10 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 10

PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 144

HUBUNGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN KEPRIBADIAN ISLAMI SISWA DI KELAS X SMK NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 94

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAK PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 4 LIWA LAMPUNG BARAT - Raden Intan Repository

0 3 103

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 1 127