EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI SMA IT BABUL HIKMAH KALIANDA LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

  

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

DI SMA IT BABUL HIKMAH

KALIANDA LAMPUNG SELATAN

TESIS

Diajukan kepada Program Pascasarjana

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

  

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)

  Oleh

  

Mohammad Zainuri

NPM 1686131037

PROGRAM PASCASARJANA (PPs)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

  

1439 H / 2018 M

  

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL

DI SMA IT BABUL HIKMAH

KALIANDA LAMPUNG SELATAN

TESIS

Diajukan kepada Program Pascasarjana

Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

  

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Gelar Magister Pendidikan (M.Pd.)

  Oleh

  

Mohammad Zainuri

NPM 1686131037

Pembimbing I : Dr. Erlina M.Ag

  

Pembimbing II : Dr. Ahmad Fauzan M.Pd

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

PROGRAM PASCASARJANA (PPs)

  

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

1439 H / 2018 M

PERNYATAAN ORISINALITAS KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Mohammad Zainuri NPM : 1686131037 Jurusan : Ilmu Tarbiyah Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

  Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul : “ Efektivitas

  

Komunikasi Interpersonal di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Babul

Hikmah Kalianda Lampung Selatan” adalah benar karya asli saya, kecuali yang

  disebutkan sumbernya. Apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

  Bandar Lampung, April 2018 Yang Menyatakan Mohammad Zainuri

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Judul Tesis : Efektivitas Komunikasi Interpersonal di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Babul Hikmah Kalianda Lampung Selatan

  Nama Mahasiswa : Mohammad Zainuri NPM : 1686131037 Program Studi : Manajemen Pendidikan Islam

  Telah disetujui untuk diajukan dalam ujian terbuka pada Program Pascasarjana Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung

  Bandar Lampung, Mei 2018 Pembimbing I Pembimbing II Dr. Erlina, M.Ag. Dr. Ahmad Fauzan, M.Pd.

  NIP. 19680406 199503 2002 NIP. 19720818 200604 1006 Mengetahui

  Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Dr. Jamal Fakhri, M.Ag.

  NIP. 19630124 199103 1002

  

PENGESAHAN

  Tesis yang berjudul “ EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI

SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM TERPADU BABUL HIKMAH

  

KALIANDA LAMPUNG SELATAN” ditulis oleh Mohammad Zainuri, NPM :

  1686131037, telah diujikan dalam Ujian Terbuka pada Program Pascasarjana Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung.

  

Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr. Idham Khalid, M.Ag. ...........................

  Sekretaris : Dr. Jamal Fakhri, M.Ag. ...........................

  Penguji I : Dr. Yetri, M.Pd. ...........................

  Penguji II : Dr. Erlina, M.Ag. ...........................

  

Direktur Program Pascasarjana

UIN Raden Intan Lampung

Prof. Dr. Idham Khalid, M.Ag.

  NIP. 19601020 198803 1 005 Tanggal Lulus Ujian Terbuka : 23 mei 2018

  

Abstrak

  Manusia adalah makhluk yang pandai berbicara, menulis, dan menggunakan bahasa tubuh. Manusia menyampaikan pendapat, perasaan dan tindakannya melalui memerlukan komunikasi. komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam berorganisasi. Komunikasi yang terjadi di sekolah adalah komunikasi dua arah yang disebut dengan komunikasi interpersonal. Komuninikusi interpersonal yang efektif memerlukan sikap saling respect, empathy,audible, clarity, dan humble. Hal tersebut yang mendorong penulis untuk meneliti efektivitas komunikasi interpersonal di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Babul Hikmah Kalianda Lampung Selatan

  Penelitan ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan sumber data kepala sekolah, dan guru di SMA IT Babul Hikmah Kalianda . Peneliti menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi untuk pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Teknik analalis data yang digunakan yaitu analisis interaktif yang meliputi: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.

  Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi di SMA IT Babul Hikmah Kalianda Lampung Selatan mengenai Komunkasi Interpersonal berjalan dengan efektif. Ditinjau dari perspektif Respect kepala sekolah menerapkan prinsip-prinsip yang dijelaskan dalam al- qur’an surat 2;25, sikap Empathy yang ditunjukkan sesuai dengan QS. 3:159, Audible, Clarity, dan Humble sejalan dengan prinsip efektifitas yang dijelaskan oleh Covey.

  RINGKASAN Manusia adalah makhluk yang pandai berbicara, menulis, dan menggunakan bahasa tubuh. Manusia menyampaikan pendapat, perasaan dan tindakannya melalui ucapan, tulisan, dan tindakan atau disebut dengan komunikasi. Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam berorganisasi. Komunikasi yang terjadi di sekolah, terutama antara kepala sekolah dengan guru, jika dilakukan secara baik dan intensif maka akan mempengaruhi sikap guru dalam mengemban tugasnya sehari-hari, yang berujung pada terjadinya peningkatan kinerjanya di sekolah.

  Pada umumnya, komunikasi berlangsung secara timbal balik dan menghasilkan feedback secara langsung dalam menanggapi suatu pesan. Komunikasi yang dilakukan dengan dua arah dan feedback secara langsung akan sangat memungkinkan untuk terjadinya komunikasi yang efektif. Suranto AW menyebutkan bahwa komunikasi interpersonal yang efektiv diukur dari hukam efektivitas komunikasi, yang terdiri dari respect, empathy, audible, clarity dan humble. Ketika kelima hal terebut sudah terpenuhi maka komunikasi dapat dikatakan sudah efektif.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu penelitian yang memuat gambaran secara sestematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki dan menghasilkan data berupa ucapan atau tulisan dan perilaku yang didapat untuk mengungkap mengenai proses pelaksanaan komunikasi interpersonal. Setelah data terkumpul kemudian disajikan dalam bentuk kata-kata atau kalimat yang kemudian ditarik suatu kesimpulan.

  Analisis dilakukan oleh peneliti untuk mengungkap kembali temuan- temuan yang diperoleh melalui kegiatan wawancara, pengamatan dan pendokumentasian untuk dikritisi dan diverifikasi secara singkat ke dalam bentuk baku , sajian, pembahasan rinci sesuai dengan pola-pola sehingga ditemukan hasil penelitian bahwa pelaksanaan komunikasi interpersonal di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Babul Hikmah Kalianda dilihat dari perspektif Respect, Empathy, Clarity dan Humble berjalan efektif, dan ditemukan beberapa hambatan komunikasi pada perspektif audible seperti keadaan psikologi dan isi pesan berlebih.

  PEDOMAN TRANSLITERASI Huruf Arab Huruf Latin Huruf Arab Huruf Latin

  Tidak dilambangkan t ا

  ط B Zt

  ب ظ

  T ت

  ع “ S g

  ث غ

  J f ج

  ف H q

  ح ق

  Kh k خ

  ك D l

  د ل

  Dz m ذ

  م R n

  ر ن

  Z w ز

  و S h

  س ه

  Sy ش

  ء ‘ Sh Y

  ص ي Dh

  ض Pedoman transletirasi ini dimodifikasi dari Tim Puslitbang Lektur Keagamaan, Pedoman Transliterasi, arab-Latin, Proyek pengkajian dan pengembangan Lektur Pendidikan Agama, Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan Departemen Agama RI, Jakarta 2003

  KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah Yang Maha

  Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis ini dengan sebaik-baiknya.

  Penulisan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Manajemen Pendidikan Islam pada Program Pascasarjana (PPs) Universitas Islam Negri Raden Intan Lampung, dengan judul Efektivitas Komunikasi Interpersonal di SMA IT Babul Hikmah Kalianda Lampung Selatan.

  Dalam menyelesaikan Proposal ini, penulis banyak menerima bantuan bimbingan yang sangat berharga dari berbagai pihak. Karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat; 1.

  Bapak Prof. Dr. Idham Khalid, M.Ag. selaku direktur program Pascasarja UIN Raden Intan Lampung 2. Bapak Dr. Jamal Fakhri, M.Ag. selaku ketua Prodi Manajemen Pendidikan

  Islam Program Pascasarjana UINRaden Intan Lampung 3. Ibu Dr. Erlina, M.Ag. sebagai Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi kepada penulis dalam penyusunan tesis.

  4. Bapak Dr. A. Fauzan, M.Pd. sebagai pembimbing II yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dalam penyelesaian Tesis.

  5. Bapak Salamun, S.E.,M.M. selaku kepala SMA IT Babul Hikmah Kalianda Lampung Selatan, yang telah memberikan izin dan memfasilitasi baik moral maupun moril kepada penulis dalam melakukan penelitian.

  6. Kedua orang tua penulis Bapak Sudarman dan Ibu Ngatinah, yang senantiasa mendokan tanpa henti untuk kesuksesan penulis.

  7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga bantuan amal baik yang telah diberikan kepada penulis akan memperoleh pahala dari

  Allah ta’ala dengan balasan yang berlimpah

  ءازح ايرخ للها كازج

  Kalianda, mei 2018 Penulis Mohammad Zainuri

  DAFTAR ISI Cover ................................................................................................. i Cover dalam ...................................................................................... ii Pernyataan Orisinalitas ...................................................................... iii Persetujuan Pembimbing ................................................................... iv Persetujuan ........................................................................................ v Pengesahan ........................................................................................ vi Abstrak .............................................................................................. vi Ringkasan .......................................................................................... vii Pedoman Transliterasi ....................................................................... viii Kata Pengantar ................................................................................... ix Daftar Isi............................................................................................. x Daftar Tabel ....................................................................................... xv BAB I Pendahuluan ...........................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ...................................................

  1 B. Fokus dan Sub Fokus .........................................................

  5 C. Rumusan Masalah .............................................................

  6 D. Tujuan Kegunaan Penelitian ............................................

  6 BAB II Kajian Teori...........................................................................

  8 A. Konsep dasar komunikasi ..................................................

  8 1. Pengertian Komunikasi ................................................

  8 2. Proses komunikasi ........................................................

  11 3. Jenis Komunikasi ..........................................................

  15

  4. Fungsi komunikasi ........................................................

  18 5. Faktor Penghambat komunikasi ...................................

  20 6. Media Komunikasi .......................................................

  23 B. Komunikasi Interpersonal ..................................................

  24 1.Pengertian Komunikasi interpersonal .............................

  24 2. Komponen-komponen Komunikasi interpersonal ........

  26 3. Fungsi Komunikasi Interpersonal .................................

  28 4. Tujuan komunikasi interpersonal .................................

  31 5. Karakteristik Komunikasi Interpersonal .......................

  37 6. Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal .......................

  42 7. Efektivitas Komunikasi Interpersonal ..........................

  43 C. Penelitian yang relevan .....................................................

  52

  1. Efektivitas Komunikasi interpersonal antara atasan dan bawahan .................................................................

  52

  2. Pola Komunikasi Interpersonal Kepala Madrasah Tsanawiyah Tridana Mulya kecamatan Landono kab Konawe Selatan

  54 BAB III Metodo Penelitian ...............................................................

  58 A. Jenis Penelitian .................................................................

  58 B. Tempat dan waktu penelitian ............................................

  58 C. Data dan sumber data .......................................................

  59 D. Tekhnik dan prosedur penelitian ......................................

  59 E. Prosedur analisis data ........................................................

  64 F. Pemeriksaan keabsahan data ..............................................

  67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................

  71

  A.

  71 Gambaran Umum Tentang Latar Penelitian .....................

  B.

  83 Temuan Penelitian ............................................................

  C.

  94 Pembahasan Penelitian .....................................................

  BAB V PENUTUP ............................................................................. 103 A.

  103 Kesimpulan ...........................................................................

  B.

  104 Rekomondasi ..........................................................................

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN a.

  Pedoman Observasi b. Pedoman Wawancara c. Daftar Gambar d. Daftar Pegawai SMA IT Babul Hikmah e. Permohonan penelitian f. Izin melaksanakan penelitian g.

  Persetujuan pembimbing untuk ujian proposal h. Berita acara ujian proposal i. Persetujuan perbaikan seminar j. SK Pembimbing Penelitian k.

  Persetujuan instrument penelitian l. Persetujuan ujian tertutup m.

  Surat keterangan menyelesaikan penelitian n. Berita Acara Ujian Tertutup o. Berita Acara Ujian Terbuka

  p.

  Surat keterangan menyelesaikan penelitian q. Riwayat Hidup

  DAFTAR TABEL

  1. Sarana pra sarana SMA IT Babul Hikmah .................................

  74 2. Data guru dan karyawan .............................................................

  75 3. Perkembangan siswa .................................................................

  76 4. Muatan pelajaran .................................................................

  78 5. Struktur kurikulum .................................................................

  79 6. Alokasi Waktu belajar .................................................................

  80 7.

  1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang pandai berbicara, menulis, dan

  menggunakan bahasa tubuh. Manusia menyampaikan pendapat, perasaan dan tindakannya melalui ucapan, tulisan, dan tindakan. Sebaliknya manusia menerima pendapat, perasaan, dan tindakan dari manusia lainnya juga melalui ucapan, tulisan, dan tindakan. Untuk menyampaikan atau menerima pendapat, perasaan, dan tindakan memerlukan komunikasi. Komunikasi merupakan kegiatan yang sangat penting dalam berorganisasi. Hasil penelitian seorang pakar komunikasi menyimpulkan bahwa sekitar 75%-90% waktu kerja digunakan pimpinan atau manajer

  1

  untuk berkomunikasi. Jika dua orang atau lebih bekerja sama maka perlu adanya komunikasi antarmereka. Makin baik komunikasi merekam makin baik pula kemungkinan kerja sama mereka. Komunikasi yang efektif menuntut rasa saling menghormati, percaya, terbuka, dan tanggung jawab.

  Leader atau manajer menyampaikan semua fungsi manajemen dan tugas manajemen melalui saluran komunikasi. Leader atau manajer melakukan perencanaann, Perngorganisasian, pengarahan, dan pengawasn, semuanya 1 melalui komunikasi kepada bawahannya. Demikian pula dengan pemberian

  

Husaini Usman, Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidika,(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), h

469

  2

  tugas-tugas seperti administrasi peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, keuangan, sarana dan prasarana, hubungan sekolah dengan masyarakat, kurikulum, pengarsipan, dan layanan-layanan khusus dilakukan melalui komunikasi.

  Komunikasi yang terjadi di sekolah, terutama antara kepala sekolah dengan guru, jika dilakukan secara baik dan intensif maka akan mempengaruhi sikap guru dalam mengemban tugasnya sehari-hari, yang berujung pada terjadinya peningkatan kinerjanya di sekolah. Sebaliknya, apabila proses interaksi komunikasi yang terjadi di sekolah itu kurang baik, maka akan melahirkan sikap yang apatis. Terutama ketika terjadi perbedaan pendapat atau konflik diantara mereka. Jika hal itu terjadi, maka dapat berdampak pada hasil kerja yang tidak maksimal. Dalam al-quran surat al ahzab ayat ke 70 Allah berfirman

  لا ا يأ اي ًاد ق ا ق ق وا تا ا

  د ي ذ ي س و ًل و ل و و مأ ن ه و للها ن

  “ Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan

  

2

ucapkanlah perkataan yang benar”.

  Dari ayat tersebut Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk senantiasa bertaqwa kepada-Nya, dan selalu bertuturkata dengan bahasa yang baik. Oleh karena itu, diantara kedua belah pihak perlu terjalin komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik yang intensif. Sehingga saling memiliki keterbukaan dan kerjasama yang harmonis antara kepala sekolah dengan guru, agar tujuan yang ingin dicapai oleh lembaga pendidikan 2 tersebut dapat tercapai.

  Departemen Agama RI Al-Hidayah Al-

  3

  Pada umumnya, komunikasi berlangsung secara timbal balik dan menghasilkan feedback secara langsung dalam menanggapi suatu pesan.

  Komunikasi yang dilakukan dengan dua arah dan feedback secara langsung akan sangat memungkinkan untuk terjadinya komunikasi yang efektif.

  Hakikat dari hubungan interpersonal ini adalah ketika berkomunikasi, kepala sekolah bukan hanya menyampaikan isi pesan, tetapi juga membangun

  

relationship baik kepada komunikan (guru) maupun pihak-pihak yang terkait

di sekolah.

  Hubungan interpersonal terbentuk ketika proses pengolahan pesan secara timbal balik terjadi, baik verbal maupun non verbal atau vertikal maupun horisontal. Ketika hubungan interpersonal tumbuh, maka terjadi pula komunikasi interpersonal yaitu proses komunikasi yang membutuhkan personal lebih dari satu orang.

  Terkait dengan proses penyampaian informasi tersebut, komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila terdapat proses pemahaman makna dari satu orang kepada orang lain. Maka, diharapkan bagi kepala sekolah dan para guru untuk melakukan interaksi komunikasi interpersonal secara efektif.

  Suranto AW menyebutkan bahwa komunikasi interpersonal yang efektiv diukur dari hukam efektivitas komunikasi, yang terdiri dari respect, empathy, audible, clarity dan humble. Ketika kelima hal terebut sudah terpenuhi maka komunikasi dapat dikatakan sudah efektif.

  Apabila seorang guru mempunyai keterampilan berkomunikasi yang baik, maka bukan tidak mungkin kinerja sang guru juga akan meningkat. Sebab melalui komunikasi tersebut diharapkan dapat terbentuk adanya saling

  4

  pengertian, menumbuhkan persahabatan, memelihara kasih sayang dan saling pengertian. Melalui komunikasi yang baik, masalah yang timbul akan dapat diselesaikan dengan baik dan dipecahkan secara bersama-sama.

  Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Babul Hikmah adalah Lembaga Pendidikan dibawah naungan Pondok Pesantren Islam Babul Hikmah Kalianda yang beralamatkan di Jl. Pondok Pesantren desa Kedaton kecamatan Kalianda Lampung Selatan. Program kerja yang dirancang, bertujuan untuk menghasilkan siswa yang beraqidah sholihah, berakhlak karimah beramal sholihah, berilmu qouniyah yang prima sehingga mampu berkompetisi yang siap pakai.

  Berdasarkan pra survei yang dilakukan di lapangan, terlihat bahwa beberapa guru kurang respect atau menghargai kebijakan yang telah diberikan oleh kepala sekolah, hal ini menimbulkan kurangnya sikap empati diantara guru, sehingga pesan yang diberikan tidak seutuhnya difahami oleh guru.

  Selain dari pada itu terlihat ada beberapa kendala psikologi, dimana terdapat

  3 beberapa guru yang lebih senior dari kepala sekolah .

  Selain dari pada itu terlihat guru ataupun kepala sekolah kadangkala kurang mahir dalam menyampaikan pesan, baik itu yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran dan lain-lain. Dikarenakan bahasa yang disampaikan kurang jelas dan isi pesan berlebihan, hal ini menimbulkan beberapa guru

  4

  memiliki multi interpretasi makna. sebagaimana dijelaskan dalam hasil penelitian “Menuju Persahabtan Melalui Komunikasi Interpersonal 3 mahasiswa beda etnis studi kasus di FISIP Universitas Tadulako Sulawesi 4 Observasi langsung di SMA IT Babul Hikmah, selasa, 09-02-2018 Hasil wawancara dengan pak Sriyanto, selasa 09-02-2018

  5

  tengah menyebutkan bahwa salah satu hambatan komunikasi adalah

  5 kesulitan dalam memahami isi pesan.

  Dan terlihat dari pra survei yang dilakukan terindikasi beberapa guru kurang memiliki kerendahan hati, hal ini tampak pada saat terjadi diskusi dalam beberapa forum resmi guru mengutarakan pendapat dengan nada yang

  6 disertai emosi.

  Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi masalah-masalah tersebut adalah dengan melaksanakan komunikasi interpersonal yang efektiv.

  Pelaksanaan komunikasi interpersonal yang dilakukan kepala sekolah akan meningkatkan mutu Sekolah. Peran kepala sekolah sebagai komunikator diharapkan mampu mengkoordinasikan berbagai tugas dan tangung jawab sehingga akan menunjang Kualitas Sekolah. Memperhatikan hal tersebut, peneliti merasa perlu untuk mengadakan penelitian tentang Pelaksanaan Komunikasi Interpersonal Kepala Sekolah dengan Guru di SMA IT Babul Hikmah Kalianda Lampung Selatan. Selain dari pada itu, SMA IT Babul Hikmah merupakan satu-satunya sekolah swasta berbasis Islam Terpadu se- Kabupaten Lampung Selatan B.

FOKUS DAN SUB FOKUS PENELITIAN 1.

  Fokus Penelitian Fokus penelitian dmaksud untuk mempermudah peneliti dalam 5 mengambil data serta mengolah data hingga menjadi ksimpulan, maka

  Arianto, menuju persahabtan melalui komunikasi interpersonal mahasiswa beda etnis studi

kasus di FISIP Universitas Tadulako, journal .unhas.ac.id / index. Php / kritis / article /

6 download/16/16 Ob servasi langsung di SMA IT Babul Hikmah, Kamis 11-02-2018

  6

  dalam penelitian ini memfokuskan pada komunikasi interpersonal di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Babul Hikmah Kalianda Lampung Selatan 2. Sub Fokus Penelitian

  Sub fokus penelitian ini menitik beratkan pada Efektivitas Komunikasi interpersonal di Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu Babul Hikmah kalianda kabupaten Lampung Selatan yang dilihat dari perspektif: Respect, Empathy, Audible, Clarity, danHumble .

  C.

RUMUSAN MASALAH

  Berdasarkan latar belakang masalah, fokus dan sub fokus, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimanakah Efektivitas komunikasi interpersonal di SMA IT Babul Hikmah pada perspektif : Respect, Empathy, Audible, Clarity, danHumble .

  D.

TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

  Tujuan dan kegunaan dari penelitian ini adalah; Mengetahui Efektivitas komunikasi Interpersonal di SMA IT Babul Hikmah pada perspektif : Respect, Empathy, Audible, Clarity, danHumble .

BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep dasar komunikasi 1. Pengertian Komunikasi Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan dengan

  orang lain. Mengetahui lingkungan sekitarnya, bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi pada dirinya. Rasa ingin tahu inilah yang mmembuat manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat karena tanpa komunikasi masyarakat tidak akan terbentuk. Adanya komunikasi disebabkan oleh kebutuhan akan mempertahankan kelangsungan hidup dan kebutuhan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

  Dalam alqur’an surat at taubah ayat 6 Allah berfirman

  

مْوَ ق ْمُهى نَأِب َكِلاَذ ,ُهَنَم ْاَم ُهْغِلْبَأ ىُثُ للها َم َلََك َعَمْسَي ىتََّح ُهْرِجَأَف َكَراَجَتْسا َْيِْكِرْشُمْلا ْنِّم دَحَأ ْنِإ َ و

َنْوُلِقْعَ ي َلَ

“ dan jika seseorang dari orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan

kepadamu, maka lidungilah ia supaya ia mendengarkan firman Allah,kemudian

antarkan ia ke tempat yang aman baginya.demikian itu desebabkan mereka kaum

  6 yang tidak mengetahui” (At-taubah : 6)

  Dalam tasfir al-miqbas dijelaskan bahwa ketika orang-orang musyrikin 6 meminta perlindungan kepada kaum muslimin, maka hendaklah berikan kepada

  Departemen Agama RI, Al-Hidayah al- mereka perlindungan rasa aman, di selas sela perlindungan yang diberikan kepada mereka akan terjadi interaksi dan komunikasi, dimana ketika kaum muslimin

  7 sedang membaca Firman Allah maka mereka akan turut serta mendengarkannya.

  Dari penjelasan tafsir tersebut menunjukkan komunikasi suatu golongan akan dapat mempengaruhi golongan yang lain.

  Istilah komunikasi berasal dari bahasa Inggris yakni communication, yang berasal dari kata communication ataupun communis yang berarti sama atau bersama. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi ialah pengiriman serta penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih supaya

  8 pesan yang dimaksud dapat dipahami.

  Menurut Suranto A.W istilah komunikasi memiliki arti yaitu: berasal dari bahasa latin communicare yang artinya memberitahukan. Kata tersebut kemudian berkembang dalam bahasa inggris communication yang artinya proses pertukaran informasi, konsep, ide, gagasan, perasaan dan lain-lain antara dua orang atau

  9 lebih . newstorm

  Sedangkan Menurut Keith Davis dan John W. dikutip dan diterjemahkan oleh Agus Dharma , bahwa : Komunikasi adalah penyampaian (transfer) informasi dan pengertian dari satu orang kepada orang lain. Komunikasi merupakan cara penyampaian gagasan, fakta, pikiran, perasaan dan nilai kepada

  8 Tim Pustaka Phoenix, Kamus Besar Bahasa Indonesia , (Jakarta, PT Media Pustaka Phoenix: 2010) .468 9 Suranto AW.. Komunikasi Perkantoran “Prinsip Komunikasi untuk Meningkatkan

7 Abi Thohir bin Ali Ya’qub al-fairusi, Tafsir al-Miqbas(Libanon :Daarul Khoir, 2000)h 187

  orang lain. Komunikasi adalah jembatan arti diantara orang-orang, sehingga dapat

  10 berbagi hal-hal yang mereka rasakan dan ketahui .

  Pendapat lain yang dikemukakan oleh Arni Muhammad komunikasi didefinisikan sebagai pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si

  11 pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku.

  Sedangkan menurut Hani Handoko, komunikasi adalah proses pemindahan

  12 pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain .

  Hal senada juga dikemukakan oleh Suranto A.W komunikasi ialah suatu proses pengiriman pesan atau simbol-simbol yang mengandung arti dari seorang

  13 komunikator kepada komunikan dengan tujuan tertentu .

  Sedangkan menurut Effendy, pengertian komunikasi adalah sebagai berikut : Proses penyampaian suatu pesan dalam bentuk lambang bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan berupa ide, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya. Yang dilakukan sekarang kepada orang lain, baik langsung secara tatap muka, maupun tak langsung melalui media dengan tujuan mengubah sikap,

  14

  pandangan, dan perilaku

  disimpulkan

  Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat bahwa

  dan

  komunikasi sebagai suatu proses pengiriman penyampaian pesan baik verbal maupun non verbal oleh seseorang kepada orang lain untuk mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui media.

  10 Keith Davis & John W. Newstrom. . Perilaku dalam Organisasi (Alih Bahasa: Agus 11 Dharma:1999), h150 12 Arni Muhammad.. Komunikasi Organisasi.(Jakarta:Bumi Aksara,1995)h4-5 Hani Handoko T. Manajemen.(Yogyakarta:GIP,2001) H 272 13 Suranto AW.

  Komunikasi Perkantoran “Prinsip Komunikasi untuk Meningkatkan 14 Kinerja Perkantoran”( Yogyakarta:Media wacana,2005) h89 Effendy, Dinamika Komunikasi, ( Bandung: Remadja Karja, 1986) h.60 Komunikasi yang baik harus disertai dengan adanya jalinan pengertian antara kedua belah pihak (pengirim dan penerima), sehingga yang dikomunikasikan dapat dilaksanakan dengan baik.

  Allah subhana wata’ala berfirman dalam al- qur”an

  َكِلْوَح ْنِم اْوُّضَفْ ن َلَ ِبْلَقْلا َظْيِلَغ اًّظَف َتْنُك ْوَلَو ْمَُلَ َتْنِل للها َنِّم ٍةَْحَْر اَمِبَف

“ maka disebabkan rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap

mereka, sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka

  15 menjauhkan diri dari sekelilingmu”(Al-Imran :159)

  Dalam tahsir ibnu abbas dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan bersikap

  16

  kasar dalam ayat ini adalah perkataan atau komunikasi yang kasar . Dari ayat tersebut, Allah memeritahkan kita untuk senantiasa berkomunikasi dengan lemah lembut. Hal ini menunjukkan bahwa komunikasi haruslah senantiasa dilakukan dengan lemah lembut, menggunakan perkataan yang baik. Hal ini sangat mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi. Dalam ayat tersebut difahami manakala seseorang berucap kasar dan berhati keras dalam berkomunikasi maka ia akan dijauhi oleh orang-orang disekitarnya.

  2. Proses Komunikasi

  Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikan, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikator. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi) dan termasuk 15 juga suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana 16 Departemen Agama RI Al-Hidayah al- qur’an tafsir perkata, (Banten:al kalim, 2010) h151 seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain.

  Menurut Suranto A.W. Mngidentifikasi komponen -komponen agar

  17

  komunikasi dapat berjalan yaitu sebagai berikut : a.

  Komunikator atau pengirim pesan Komunikator adalah individu atau pihak yang berperan sebagai pengirim pesan. Pesan tersebut diproses melalui pertimbangan dan perencanaan dalam pikiran. Proses pertimbangan dan merencanakan tersebut berlanjut kepada proses penciptaan pesan.

  b.

  Pesan atau informasi, ada pula yang menyebut sebagai gagasan, ide, simbol, stimuli, pada hakikatnya merupakan sebuah komponen yang menjadi isi komunikasi. Pesan adalah sebuah informasi yang diciptakan komunikator dan akan dikirim kepada komunikan.

  c.

  Media atau saluran adalah suatu sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan. Ada berbagai macam media meliputi media cetak, audio dan audio visual.

  d.

  Komunikan atau penerima adalah pihak pihak penerima pesan. Sebenarnya tugas komunikan tidak hanya menerima pesan, melainkan juga menganalisis dan menafsirkan pesan, sehingga dapat memahami makna pesan tersebut.

  e.

  Umpan balik atau feedback sering juga disebut respon. Pesan yang diterima, dianalisis, ditafsirkan oleh komunikan tentu akan mendorong komunikan untuk bereaksi. Reaksi yang timbul itulah yang dinamakan respon atau umpan balik. 17 Suranto AW. (2005). Komunikasi Perk antoran “Prinsip Komunikasi untuk

  Meningkatkan f.

  Gangguan, Gangguan komunikasi sering kali terjadi, baik gangguan yang bersifat teknis maupun semantis. Gangguan teknis bisa saja terjadi karena saluran tidak berfungsi secara baik. Sementara gangguan semantis bermula dari perbedaan dalam permaknaan arti lambang atau simbol dari seorang komunikator dengan komunikan.

  komponen

  Pada proses komunikasi tidak selalu keenam komunikasi muncul secara bersamaan. Ada persyaratan minimal agar komunikasi terlaksana, yakni sekurang-kurangnya meliputi tiga komponen yaitu komunikator, pesan dan komunikan. Artinya, jika ketiga komponen tersebut sudah ada, maka komunikasi dapat terlaksana yang selanjutnya terbentuklah suatu proses komunikasi.

  Menurut Onong U. Effendy, proses komunikasi terdiri dari dua tahap,

  18

  yaitu : a.

  Proses komunikasi primer Proses komunikasi primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak digunakan dalam komuniasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk ide, informasi atau opini; baik mengenai hal yang konkret maupun abstrak, bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada waktu yang lalu dan masa yang akan 18 datang”,

  Onong U. Effendi. Dinamika Komunikasi. (Bandung:Citra Aditya Bhakti,2003) h11-16

  Pada tahapan pertama, seorang komunikator menyandi (encode) pesan atau informasi yang akan disampaikan kepada komunikan. Pada tahap ini komunikator mentransisikan pikiran/ perasan ke dalam lambang yang diperkirakan dapat dimengerti oleh komunikan. Kemudian komunikan mengawal-sandi (decode) pesan ataupun informasi tersebut dimana komunikan menafsirkan lambang yang mengandung pikiran atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertiannya. Setelah itu, komunikan akan bereaksi (response) tehadap pesan tersebut dan memberikan umpan balik (feedback). Jika terdapat umpan balik positif, komunikan akan memberikan reaksi yang menyenangkan sehingga komunikasi berjalan lancar. Sebaliknya, jika terdapat umpan balik negatif, komunikan memberikan reaksi yang tidak menyenangkan sehinngga komunikator enggan melanjutkan komunikasinya. Dalam tahap umpan balik ini, terdapat transisi fungsi dimana komunikan menjadi encoder dan komunikator menjadi decoder.

  Komunikasi primer dapat berlansung secara individu maupun kelompok dalam komunikasi primer secara individu berlangsung kontak pribadi dan disebut juga komunikasi antar pribadi. komunikasi primer merupakan jenis komunikasi yang efektif untuk mengubah sikap, pendapat dan tingkah laku.

  b.

  Proses komunikasi sekunder Onong U. Effendi mengemukakan juga bahwa

  “komunikasi sekunder adalah proses penyampaian pesan kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama”. Dalam komunikasi sekunder tidak terdapat kontak pribadi, karena menggunakan alat seperti telepon, teleks, faximile, surat, memorandum, dan pengumuman. Efektivitas dan efisiensi komunikasi bermedia hanya dalam menyampaikan pesan-pesan yang bersifat informatif.

  Berdasarkan penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses. Hal ini berarti bahwa proses komunikasi merupakan saluran informasi dan serangkaian kegiatan pertukaran makna yang harus dilalui dalam menyampaikan informasi secara timbal balik dan berkelanjutan sehingga komunikasi dapat berjalan dengan baik. Terjadinya kegagalan dalam berkomunikasi juga dikarenakan adanya mis komunikasi antar kedua belah pihak yang tidak memperhatikan/menjalankan proses komunikasi dengan benar. Oleh karena itu, dengan memperhatikan sistematika proses komunikasia, maka akan tercipta komunikasi yang efektif.

  Melihat dua proses komunikasi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa penelitian efektivitas komunikasi interpersonal di sekolah menengah atas islam terpadu Babul Hikmah masuk dalam kategori komunikasi primer.

3. Jenis Komunikasi

  Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan hubungan dengan orang disekitarnya, salah satunya dengan melakukan komunikasi. Menentukan pilihan mengenai jenis komunikasi apa yang sebaiknya digunakan menjadi faktor

  dalam penentu keefektifan berkomunikasi.

  Menurut Suranto A.W, jenis komunikasi dapat diklasifikasikan

  19

  berdasarkan jumlah pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, meliputi : a.

  Komunikasi intrapersonal (intrapersonal communication) 19 Suranto AW Komunikasi Efektif untuk Mendukung Kinerja Sekolah(Yogyakarta:

  Yogyakarta, 2005) h13

  Ialah komunikasi yang terjadi dalam diri sendiri. Misalnya proses berfikir untuk memecahkan masalah pribadi. Dalam hal ini ada proses tanya jawab dalam diri sehingga dapat diperoleh keputusan tertentu.

  b.

  Komunikasi antarpersonal (interpersonal communication) Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan

  20

  respon verbal maupun nonverbal berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu, misalnya suami-istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.

  Penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses- proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu 20 untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini

  Ibid, h.13 diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.

  Aktivitas dari komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri pribadi diantaranya adalah; berdo'a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan berimajinasi secara kreatif.

  Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada identitas spesifik dari individu. Elemen dari kesadaran diri adalah konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang berbeda beda (multiple selves).

  c.

  Komunikasi kelompok (group communication) Yaitu proses komunikasi yang berlangsung dalam satu kelompok.

  Contoh: diskusi kelompok, seminar, sidang kelompok, dan sebagainya.

  d.

  Komunikasi massa (mass communication) Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan

  21 sejumlah orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu .

  Komunikasi publik meliputi ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain- 21 I lain. Ciri-ciri komunikasi publik adalah: berlangsung lebih formal; menuntut

  bid, h.13 persiapan pesan yang cermat, menuntut kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsi-fungsi tertentu.

  Berdasarkan penjabaran tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam berkomunikasi, mengetahui bentuk/jenis komunikasi dapat menentukan keefektifan dalam berkomunikasi. Jenis-jenis komunikasi akan membantu manusia dengan mudah melakukan komunikasi sehingga proses dalam komunikasi berjalan lancar. Oleh karena itu komunikan harus tau jenis komunikasi yang tepat untuk digunakan, sehingga komunikan dapat menerima pesan dengan baik.

4. Fungsi Komunikasi

  Komunikasi apabila diartikan secara luas bukan hanya sebagai pertukaran berita atau pesan, akan tetapi diartikan sebagai kegiatan individu atau kelompok saling menukar informasi, data, fakta dan ide Mengacu pada pengertian tersebut, menurut Widjaja makna fungsi komunikasi dalam setiap sistem sosial adalah

  22

  sebagai berikut : a.

  Informasi, Pengumpulan, penyimpanan, pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengertidan bereaksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain dapat mengambil keputusan yang tepat.

  b.

Dokumen yang terkait

ORGANISASI KEAGAMAAN DAN INTERAKSI SOSIAL MASYARAKAT ISLAM DI DESA PANCASILA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 2 131

EFEKTIVITAS PROGRAM KLASTER BANK INDONESIA LAMPUNG TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS UMKM DI LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 6 118

RITUS VIVAHA PADA UMAT BUDDHA THERAVADA DI VIHARA SUVANNA DIPA TELUK BETUNG SELATAN BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 2 201

PENERAPAN MEDIA AUDIO - VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUN MENGENAL HURUF ANAK USIA DINI DI PAUD TSABITA KALIANDA LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 0 109

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH DI MTs AL HIKMAH BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 99

HUBUNGAN KEBIASAAN BERMAIN GAME DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI SMP IT AR RAIHAN BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 171

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE SOROGAN TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KITAB KUNING DI PONDOK PESANTRENAL-HIKMAH KEDATON BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

1 3 116

KORELASI PERSEPSI SISWI TERHADAP JILBAB DENGAN PERILAKU SOSIAL DI SMA NEGERI 1 KALIANDA - Raden Intan Repository

0 1 94

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI BIOSMART PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI 1 KALIANDA - Raden Intan Repository

1 3 122

KONTRIBUSI MAHASISWA MUSLIM THAILAND SELATAN DI LAMPUNG INDONESIA TERHADAP KEMAJUAN SOSIAL-POLITIK DI WILAYAH PATANI - Raden Intan Repository

0 0 108