PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA -
PENGARUH U K U I D I T A S DAN i . £ r a M G £ T E R H A D A P
P R O F I T A B I U T A S PADA PT. T E L E K O M U N I K A S I INDONESIA, TBk.
Y A N G T E R D A F T A R DI BURSA E F E K INDONESIA
SKRIPSI
OLEH
NAMA
: R A M A D H I H ^ APRI MARTA
NIM
: 21 2009 117
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI
2013
VZNGARXmUKimnAS
BAN LEVERAGE
TERHADAP
P R O F I T A B I U T A S PADA PT. T E L E K O M U N I K A S I INDONESIA, TBk.
Y A N G T E R D A F T A R DI BURSA E F E K INDONESIA
SKRIPSI
Uotuk MencoiBubi Sftlak Satu Persyaratan
Memperoleh Celar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Nama
: Ramadhoni Apri Marta
NIM
: 21 2009 117
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI
2013
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya berlanda langan dibawah ini :
Natna
: Ramadhoni Apri Marta
Nim -
: 21 2009 117
JufLisan
: Manajemen
Menyaiakan bahwa skripsi ini telah ditulis sendiri dengan sunggiih-sungguh dan tidak
ada bagian yang merupakan penjiplakan karya orang lain.
Apabila dikeinudian hari terbukti bahwa pernyataan ini lidak bcnar, maka saya sanggup
mencrima sanksi apapun sesuai aturan yang berlaku.
Palembang,o:3 -
2013
Penulis
Ramadlioni Apri Marta
ii
Fakultas Ekonomi
Palembang
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
: PENGARUH
LIKUIDITAS
DAN L E V E R A G E
TERHADAP
PROFITABILITAS
PADA
PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBk. YANG
TERDAFTAR DI BURSA E F E K INDONESIA
: Ramadhoni Apri Marta
Judul
Nama
NIM
;
: 21 2009 117
Fakultas
: Ekonomi
Program Stndi
: Manajemen
Mata Kuliah Pokok
: Manajemen Keuangan
!
Diteriroa dan Disyahkan
Padatanggal, Ol
-OS.-9^0\^
Pembimbing,
DR. Hj. Fatimah, S.E, M.Si
(NIDN/NBM : 0205026201/859.197)
(NlS^7f(SM: 0216057001/673.839)
Motto dan Persembahan
i
Kita haruM menjadi semua hal yang suUt, seperti riang, ramah, penasaranf
berani
dan sabar, lalu kita harus belajar don berfikir, serta bekerja keras, kita semua di
dunia-duaia
MAS A LALU.
kita yang berbeda lalu kita akan mendirikan
Bagaimanapun
dunia kita
sendiri.
kita, apapun kendaraem kita, tetap kita tidcdc akan
dapal kembali ke masa yang UUu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari
esok dim harUhari
yang akan datsmg dengan perbuatan
yang sesuai
dengcm
ajaran Agama**.
(Penulis)
Pujt syukur kupersembahkan kepada-Mu ya Allah..
Akan kupersembahkan segala hasil jerih payah ku ini
kepada:
• Kedua Orang Tuaku yang Tercinta
*'Orang yang tidak diragukan lagi cintanya dan
takkan melepaskan kasih sayangnya untuk kita
selamanya'*
• Saudara-Saudara dan Keluarga yang Aku Sayangi
"Tanpa dukungan kalian, usaha ini tidak akan ada
artinya"
• Dosen Pembimbing
"Seseorang yang rela meluangkan waktunya untuk
selalu memblmbing, mengajarkan, dan mendukung
semua usahaku dengan tulus dan ikhlasF
• Sahabat-Sahabatku
"Perjuangan kita tidak akan berhenti sampai disini"
• Almamater Tercinta
iv
(§CF^^
PRAKATA
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT. Atas limpahan Rahmat, Karunia serta
Hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyeiesaikan skripsi ini dengan judul "•pengarult
Likuiditas dan Leverage Terhadap profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, TBK. Yang
Tedaltar di Bursa Efek Indonesia".
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam menyeiesaikan skripsi ini terutama kedua orang tua yang telah
mendidik, membiayai, mendoakan, dan memberikan dukungan kepada penulis dengan tulus dan
ikhlas.. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besamya kepada:
1. Bapak H. Drs, Idris, S.E., M.Si. seiaku rektor Universilas Muhammadiyah Palembang
beserta staf dan karyawan / karyawati.
2. Bapak Taufiq Syamsudin, S.E., Ak., M.Si Seiaku dekan Fakultas Ekonomi Universilas
Muhammadiyah Palembang beserta staf dan karyawan/ karyawati.
3. Ibu DR. Hj. Falimah, SE., M.Si. seiaku pembimbing skripsi yang telah berkenan
meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan yang sangat
berharga dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Hj. Maftuhah Nurrahmi, S.E., M.Si. seiaku ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universilas Muhammadiyah Palembang.
V
5. Semua dosen yang lelah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menjalani masa
perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universilas Muhammadiyah Palembang.
6. Semua karyawan yang ada di Fakultas Ekonomi Universilas Muhammadiyah Palembang
yang telah memberikan kemudahan dalam mengurus keperluan selama perkuliahan.
7. Untuk kedua orang luaku (Ibu Marlini & Bapak Saplo) yang selama ini dengan lulus dan
ikhlas mendidik, memberikan dukungan materil, moril, dan motivasi serta doa-doanya.
8. Untuk saudaraku (Yuk Meta & Suaminya kak Zulpin) yang selalu mendukungku dengan
sepenuh hati.
9. Untuk tante dan cm (Ibu Sri Yanli dan Bapak Dedi Marsiano) yang telah memberikan
tempat tinggal selama kuliah dan terus memberikan dukungan tanpa henti-hentinya dari
awal sampai saal ini.
10. Semua teman-teman seperjuanganku di Fakultas Ekonomi terutama teman-teman dari
paket CM 9 yang lidak dapat penulis sebutkan salu-persalu, semoga kekompakan dan
silahtuhrami ini terus terjalin atas ridho Allah SWT.
11. Semua teman-teman KKN posko 111 Kelurahan Lebong Gajah dan anak-anak IRIvlA
masjid Al-Ittihad Lebong Gajah, kenangan indah kita tidak akan pemah terlupakan.
12. Untuk almamater dan kampus hijau kau selalu dihatiku.
Semoga Allah SWT. Membalas budi baik yang telah diberikan kepada penulis. Dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam penyelesesaian skripsi ini.
Palembang,
2013
Penulis
Ramadhoni Apri Marta
vi
DAFTAR ISl
Halaman
HALAMAN JUDUL
'
HALAMAN PERNYATAAN UEBAS PLAGIAT
ii
L E M B A R PENGESAHAAN SKRIPSI
Hi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
»
iv
HALAMAN PRAKATA
v
DAFTAR ISl
vii
DAFTAR T A B E L
x
ABSTRAK
xi
BABl
BAB II
PENDAHULUAN
1
A. Latar belakang masalah
1
B. Rumusan masalah
8
C. Tujuan peneiitian
8
D. Manfaat peneiitian
8
KAJIAN PUSTAKA
9
A. Peneiitian sebelumnya
9
B. Landasan teori
10
1. Laporan keuangan
10
2. Rasio keuangan
12
3. Proruabilitas
14
vii
BAB III
BAB IV
4. Likuidilas
19
5. Leverage
72
C. Hipotesis
25
METODOLOGI PENELITIAN
26
A. Jenis peneiitian
26
B. Tempat peneiitian
27
C. Operasional variabel
28
D. Data yang diperlukan
28
E. Tekhnik pengumpulan data
29
F. Analisis data dan tekhnik" analisis data
30
1. Analisis data
30
2. Tekhnik analisis data
30
a. Analisis keuangan
30
b. Analisis statistik
3!
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35
A. Gambaran umum tempat peneiitian
35
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia
35
2. Sejarah Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
46
3. Laporan keuangan PT. Telekomunikasi indonesia, Tbk
53
B. Pembahasan hasil peneiitian
55
1. Likuidilas
55
2. Leverage
57
3. Profitabilitas
58
viii
BAB V
4. Pengaruh likuiditas, dan leverage terhadap prolllabilitas
59
5. pengujian hipotesis
61
a. Hasil uji f
61
b. Perbandingan peneiitian sebelumnya
63
KESIMPULAN DAN SARAN
66
A. Kesimpulan
66
B. Saran
_
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
66
DAFTAR T A B E L
Tabel 1
Data Current Ratio, DAR, dan Profit Margin Teikom
6
Tabel 2
Definisi Variabel dan Indikator Variabel
28
Tabel 3.1
Laporan Neraca Keuangan reikom
54
Tabel 3.2
Laporan Laba Rugi Telkom
55
Tabel 3.3
Data current ratio Telkom
56
Tabel 3.4
Data debt to asset ratio Telkom
57
Tabel 3.5
Data profit margin Teikom
58
Tabel 3.6
Hasil uji regresi linear berganda
60
Tabel 3.7
Hasil uji f
61
Tabel 3.8
Perbandingan Hasil peneiitian
63
av
X
Abstrak
Ramadhoni Apri Marta/212009117/ pengaruh likuiditas dan leverage terhadap
profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, periode 2007-2011.
Perumusan masalah dalam peneiitian ini adalah adakah pengaruh likuiditas dan
leverage
terhadap profitabilitas secara simultan dan parsiai pada PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk. Tujuan dari peneiitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas secara
simultan dan parsiai pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Peneiitian yang digunakan adalah jenis peneiitian assosiatif Tempat peneiitian ini
dilakukan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Yang datanya diambil dari
Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik
pengumpulan data adalah dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, uji F
dan uji I .
Hasil analisis regresi yang dilakukan menunjukkan tidak adanya pengaruh
likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas, hal ini dapat dilihat dari hasil
perumusan regresi linear berganda yaitu Y = -201.476+ 0,796 X I + 3,799 X2 dan
uji F dengan nilai ^wmmg (5,U0) < ftabd(19.00) dengan taraf sig. (0,164) > a (0,05)
maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh likuiditas dan
leverage terhadap profitabilitas. Sedangkan hasil uji t menunjukkan bahwa lidak
ada pengaruh secara parsiai antara likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas
ha! tersebut terlihat dari thuung likuidilas (2,478) < ttasci (4,302) dengan taraf sig.
(0,132) > a (0,05). dan th„ung leverage (2,919) < ttabci (4,302) dengan taraf sig.
(0,]00)>a(0,05)
Kata kuDci: likuiditas, leverage dan Profitabilitas.
xi
Abstrack
Ramadhoni Apri Marta/212009117 /the influence of liquidity and leverage on the
profitability of PT. Telekomunikasi Indonesia, Ltd. period 2007-2011.
The problem of this study was whether there was any influence liquidity and
leverage on profitability of PT. Telecommunication Indonesia, Ltd.
simultaneously and partially. The purpo.se of this study was to knowing the
influence of liquidity and leverage on the profitability of PT. Telekomunikasi
Indonesia Ltd. simultaneously and partially.
The study used associative. Research it was conducted at PT. Telekomunikasi
Indonesia Ltd. The data was obtained from Indonesia Slock Exchange. The data
used in the study was secondary data. TTie Technique of collecting the data was
using documentation. The Analysis of the data was quantitative analysis using
multiple linear regression, F test and T test.
Based on the multiple regression analysis, it showed that there was no influence of
liquidity and leverage on the profitability, it was indicated from the equation Y = 201.476+ 0.796 X I + 3.799 X2. Based on F test, fobtamcd (5.110) was lower than
ftabic (19.00) with sigficance degree (0,16 ) lower than a (0.05). Ho was accepted
and then Ha was rejected. It means there was no influence of liquidity and
leverage on the profitability simultaneously. Based on t-tesi, if showed that there
was, partially, no infiilence of liquidity and leverage on the profitability, it was
indicated by the likuidity and leverage value. The tot,tamc4 of liquidity (2.478) was
lower than tiabic (4.302) with significance degree (0, 132) higher than a (0.05).
tobtaincd of leverage (2.919) was lower than ttabie (4.302) with significance degree
(0.100) higher than u (0.05).
Keywords: liquidity, leverage and Profitability,
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan dalam dunia industri adalah sesualu hal yang menarik
perhatian para pelaku ekonomi. Dunia industri yang berlangsung dapat
menjadi suatu keuntungan bagi tiap pelaku ekonomi tersebut. Begitu juga
yang berlangsung dalam pasar telekomunikasi di Indonesia.
Setiap
operator atau pemain dalam pasar telekomunikasi bersaing begitu ketatnya
sehingga akan memicu suatu inovasi-inovasi baru yang diharapkan bisa
menjadi daya tarik tersendiri bagi masing-masing produk yang ditawarkan.
Tantangan dan hambatan tentunya semakin nyata berada pada sektor
keuangan (finansial). Masalah ini sangat penting bagi perusahaan jika
tidak mampu diatasi dan dihadapi dengan baik oleh pihak perusahaan.
Tujuan akhir yang ingin di capai perusahaan adalah memperoleh
laba atau keuntimgan yang maksimai, di samping hal-hal lainnya. Dengan
memperoleh
laba yang maksimai seperti yang telah di targetkan,
perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan,
serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh
karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya di tuntut harus
mampu memenuhi target yang di tetapkan. Artinya besar keuntungan harus
sesuai dengan yang di harapkan bukan berarti asal untimg. Jumlah laba
1
2
bersih sering dibandingkan dengan ukuran kegiatan atau kondisi keuangan
lainnya seperti penjualan, aktiva, ekuitas pemegang saham.
Besamya laba juga digunakan untuk menilai kinerja perusahaan.
Untuk melaksanakan dan mewujudkan harapan perusahan di buluhkan
kerja sama antar pimpinan dan bawahan lainnya dengan baik. Keahlian
dari pimpinan dalam mengolah perusahaan merupakan faktor penting
untuk memperoleh laba yang maksimai. Memiliki pimpinan yang dapat
mengeloloa perusahaan dengan baik maka perusahaan pun akan dapat
menjalankan fungsinya dengan baik pula. Seorang pemimpin dalam suatu
perusahaan haruslah mampu merencanakan, mengkoordinasi maupun
mengontrol perusahaan yang di pimpinnya, jika mereka tidak mempunyai
kemampuan tersebut maka pemsahaan tidak akan mampu menghasilkan
laba yang di harapkan.
Suatu perusahaan dapat dinyatakan berhasil atau tidak, dapat
dilihat dari kinerjanya. Kinerja keuangan akan menunjukkan prestasi suatu
perusahaan yang dapat dilihat dari laporan keuangan selama periode
tertentu dimulai dari neraca, perhitungan laba rugi dan laporan perubahan
modal dan laporan lainnya. Dengan mengadakan anaiisa terhadap pos-pos
neraca dapat diketahui gambaran tentang posisi keuangan perusahaan.
Sedangkan anaiisa terhadap laporan laba rugi dapat memberikan gambaran
tentang hasil atau perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
3
Kegiatan perusahaan akan berjalan jika ada dana. Dana yang
diprolch bisa dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Pengerahan sumber dana yang berasal dari daiam maupun dari luar
perusahaan merupakan salah satu usaha dari proses untuk mencukupi
kebutuhan dananya. Dana yang cukup menunjukkan perusahaan mampu
menekan biaya modal perusahaan, artinya perusahaan mampu menjaga
kondisi keuangannya dengan baik.
Perusahaan
keuangan
dapat
mengetahui
memaksimalkan
labanya
apabila
faktor-faktor yang memiliki pengaruh
manajer
besar
terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan mengetahui pengaruh dari
masing-masing fakor terhadap profitabilitas, perusahaan dapat menentukan
langkah untuk mengatasi masalah-masalah dan meminimalisir dampak
negatif yang yang timbul. Semua faktor yang terdapat dalam sebuah
perusahaan memiliki pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan laba. Aktivitas aset yang terjadi dalam sebuah perusahaan
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menentukan seberapa besar
laba yang akan diperoleh perusahaan. Semakin lama waktu yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk melakukan produksi, maka semakin
besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan baik untuk
pemeliharaan ataupun biaya produksi. Lamanya periode perputaran dari
beberapa faktor yang ada, akan berpengaruh terhadap biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan.
4
Analisis rasio merupakan alat yang digunakan untuk membantu
menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Dalam peneiitian ini rasio yang
digunakan adalah currrent
profit
ratio (CR), debt to asset ratio (DAR), dan
margin.
Likuiditas merupakan alat untuk meiihat sejauh mana perusahaan
mampu memenuhi kewajiban jangka pendek atau jatuh tempo. Menurut
Sutrisno (2009:215-216), likuiditas yaitu mengukur kemampuan likuiditas
jangka pendek perusahaan dengan meiihat aktiva lancar perusahaan relatif
terhadap
utang iancamya (kewajiban perusahaan).
Salah satu rasio
likuiditas yang dapat digunakan adalah current ratio. Menurut Kasmir
(2010:111), current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera
jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting
dan krusial dalam kegiatan perusahaan. Dalam aktifitas pengelolaannya,
salah satu unsur yang harus diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan
mampu memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan perusahaan, baik
itu kebutuhan dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun kebutuhan
dana yang berasal dari luar perusahaan. Menurut Kasmir (2010:113), rasio
leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya besamya jianlah
5
hutang yang digunakan perusahaan unuk membiayai kegiatan usahanya
jika dibandingkan dengan menggunakan modal sendiri.
Profitabilitas
merupakan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba dengan semua modal yang bekerja didalamnya dan
kebijakan serta keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut
Kasmir (2010:115), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Salah satu cara untuk
menghitung rasio profitabilitas adalah return on equity (ROE).
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Suatu Badan Milik
Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT.
TELKOM menyediakan sarana dan jasa layanan Telekomunikasi dan
informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh
Indonesia. Rasio keuangan suatu perusahaan dapat berubah-ubah dari
waktu ke waktu begitu pula yang teijadi pada PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk
6
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan perubahan beberapa
rasio PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk:
Tabel 1
Rasio keuangan
Pada PT. Telkom tahun 2007-2011
Profit
Margin
CR
DAR
Tahun
(%)
(%)
(X)
2007
44,54
77,28
0,48
2008
36,76
54.16
0,52
2009
34,99
60,58
0,49
2010
32,77
91,49
0,43
2011
30,77
95,37
0,41
(Sumber: www.idx.co.id)
Berdasarkan label di atas dapat dilihat bahwa profit margin pada
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dari tahun 2007 sampai 2011 terus
mengalami penurunan. Pada tahun 2007 profit margin sebesar 44,54%,
sedangkan pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 36,76% dan
pada tahun 2009 kembali mengalami penurunan menjadi 34,99%. Pada
tahun 2010 profit margin turun lagi menjadi 32,77% dan pada tahun 2011
mengalami peningkatan menjadi menjadi 30,77%. Dari kondisi di tersebut
dapat menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan
laba
bersih.
Secara
umum
ketidakefisienan manajemen.
rasio
yang
rendah
menunjukkan
7
Pada lahun 2007, CR pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
77,28% sedangkan pada tahun 2008 mengalami penurunan manjadi
54,16%. Pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 60,58% dan
pada tahun 2010 kembali mengalami peningkatan menjadi 91,49%
kemudian pada tahun 2011 mengalami peningkatan lagi menjadi 95,37%.
Pada tahun 2008 CR mengalami penurunan dari 77,28% menjadi 54,16%
namun ditahun berikutnya CR mengalami peningkatan yang sangat baik,
ini menunjukkan bahwa manajemen mampu mengelola aktiva dengan
baik.
Pada tahun 2007 DAR pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
sebesar 0,48X sedangkan pada tahun 2008 mengalami peningkatan
menjadi 0,52X, sedangkan pada tahun 2009 mengalami penurunan
menjadi 0,49X. Pada ahun 2010 kembali mengalami penurunan menjadi
0,43X sedangkan pada tahun 2011 mengalami penurunan lagi menjadi
0,41X.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan peneiitian dengan judul Pengaruh Likuiditas dan Leverage
terhadap Profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
8
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh likuidilas dan leverage
secara bersama-sama
terhadap profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
2. Bagaimana pengaruh likuiditas dan leverage secara parsiai terhadap
profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
C. Tujuan Peneiitian
1. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan leverage secara bersamasama terhadap profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan leverage
secara parsiai
terhadap profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
D. Manfaat Peneiitian
1. Bagi Penulis
Peneiitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan
teori-teori yang telah diperoleh dan mengaplikasikannya dengan
kenyataan yang ada di lapangan.
2.
Bagi i empat Peneiitian
Hasil peneiitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
manajemen untuk menentukan kebijakan dl masa datang.
3. Bagi Almamater
Peneiitian ini dapat menjadi tambahan literature penulisan ilmiah dan
dapat digunakan untuk peneiitian lanjutan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Peneiitian Sebelumnya
Peneiitian sebelumnya dilakukan oleh Rizkardiansyah (2012) yang
berjudul Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas PT.
TASPEN (PERSERO). Variabel yang diteliti dalam penelitiannya yaitu
likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Rasio yang digunakan antara lain
likuiditas menggunakan rasio current ratio, solvabilitas menggunakan
Debt to Total Asset, tingkat kecukupan kas menggunakan rasio cash
ratio,
dan profitabilitas menggunakan Profit Margin. Peneiitian dilakukan pada
PT. TASPEN (PERSERO). Data yang digunakan adalali data sekunder.
Teknik pengumpulan datanya adalah dokumentasi. Metode analisis data
dalam penelitiannya yaitu analisis regresi linier berganda, korelasi linier
berganda, koefisien determinan dan uji f. Diperoleh hasil bahwa
757)
< Fiabci
F hitung (0,
(18,5), maka Ho di terima dan Ha di tolak. Artinya pada taraf
nyata a 5 % tidak ada pengaruh yang signifikan antara likuditas (XI) dan
solvabilitas (x2) terhadap profitabilitas ( Y ) pada PT. Taspen (Persero).
Berdasarkan uji F , tidak ada pengaruh likuiditas ( x l ) dan solvabilitas (x2)
terhadap profitabilitas (Y), maka tidak perlu di lakukan uji t (parsiai).
Peneiitian selanjutnya di lakukan oleh Farida Wahyu Lusiana
(2010)
dengan
judul
Analisis Pengaruh
Rasio
Likuiditas,
Solvabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio Profitabilitas terhadap
9
Rasio
Price
10
Earning Rasio pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Peneiitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio
keuangan terhadap price earning rasio pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam anaiisa fundamental,
earning
price
rasio sering di gunakan karena cukup mudah di pahami oleh
investor maupun calon investor sebagai ukuran untuk menentukan
bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada suatu perusaliaan. Hasil
peneiitian ini menunjukkan bahwa rasio likuditas {current ratio) rasio
aktivitas {inventory
turnover),
rasio profitabilitas {return
on
equity)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earning ratio saham
perusahaan manufaktur. Sedangkan ratio solvabilitas (debt to equity ratio)
mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap price earning
ratio
saham perusahaan manufaktur. Peneiitian ini dapat di gunakan sebagai
acuan bagi para investor dalam memprediksi harga saham perusahaan
yang akan datang dan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi.
. Landasan Teori
1. Laporan keuangan
Laporan keuangan
merupakan alat yang dapat menunjukkan
tingkat keuangan peusahaan. Kasmir (2010:7) menyatakan bahwa
laporan
keuangan
adalah
laporan
yang
menimjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Laporan keuangan a k ^ menunjukkan kondisi dan posisi keuangan
11
perusahaan yang sebenarnya bila disusun dengan data yang relevan,
hal tersebut dapat mencakup jumlah harta, jumlah kewajiban ataupun
jumlah modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Laporan keuangan akan menjadi tidak berarti bila tidak dimengerti
oleh berbagai pihak, maka dari itu perusahaan perlu melakukan
analisis laporan keuangan
sebagai bentuk aktifitas yang akan
memberikan gambaran informasi mengenai kelemahan dan kekuatan
yang dimiliki perusahaan. Kasmir (2010:66) Bagi pihak pemilik dan
manajemen, tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat
mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini. Dari analisis tersebut
akan terlihat jelas batasan-batasan perusahaan dalam melakukan
aktifitas
serta
bcrfungsi
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
mengambil keputusan baik dari pihak manajemen maupun dari pihak
luar (investor).
Kasmir (2010:68) ada beberapa tujuan dan manfaat anaiisa laporan
keuangan yaitu :
£1, Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu, baik harta,
b. Kewajiban, modal, maupim hasil usaha yang telah dicapai
untuk beberapa periode;
c. Untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan
apa
menjadi kekurangan perusaliaan;
d. Untuk mengetahui keloiatan-kekuatan yang dimiliki;
saja yang
12
e. Untuk mengetahui langkah-langkali pcrbaikan apa saja yang
perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan saat ini;
f.
Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan
apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap
berhasil atau gagal;
g. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan
sejenis tentang hasil yang mereka capai.
Rasio keuangan
laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses pencatatan
keuangan, dari laporan keuangan tersebut dapat terlihat kondisi
keuangan suatu perusahaan. Aktivitas tersebut ditunjukkan dengan
angka-angka, baik dalam bentuk rupiah maupun dalam bentuk mata
uang asing. Namun, angka-angka ini belum cukup kuat dalam
menunjukkan tingkat prestasi manajemen suatu perusahaan. Kasmir
(2010:104) Angka-angka yang ada didalam laporan keuangan menjadi
kurang berarti jika dilihat dari satu sisi saja, artinya jika hanya dengan
meiihat apa adanya. Sutrisno (2009:212) informasi dan gambaran
perkembangan
mengadakan
keuangan
perusahaan
bisa
diperoleh
dengan
interpretasi dari laporan keuangan, yakni
dengan
menghubungkan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan.
Jadi, kondisi keuangan suatu perusahaan dapat dinilai bukan hanya
13
pada satu sisi saja, namun dengan melakukan perbandingan antara
satu komponen dengan komponen lain, seperti elemen aktiva dengan
elemen
pasiva,
elemen-elemen
neraca
dengan
elemen-elemen
laba/rugi, dan Iain-lain. Kasmir (2010:105) rasio keuangan dapat
dijadikan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan kedepan agar
kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai
dengan target perusahaan.
Kasmir (2010:105) Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan
suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi berikut:
a. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang
hanya bersumber dari neraca
b.
Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angkaangka yang hanya bersumber dari laporan laba rugi
c. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angkaangka dari dua sumber (data campuran), baik yang ada
di neraca maupun di laporan rugi.
Sutrisno (2009:215) Jenis rasio menurut tujuan
penggunaannya dapat dikelompokkan menjadi :
a. Rasio likuiditas {Liquidity
yang
digunakan
untuk
ratios),
yaitu rasio-rasio
mengukur
kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka
pendeknya.
14
b.
Rasio Solvabilitas {leverage
ratios),
yaitu rasio-rasio
yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh
aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.
c. Rasio aktivitas {activity ratios), yaitu rasio-rasio untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan
sumber dananya.
d.
Rasio keuntungan {fjrofitahility
ratios) merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur efetivitas perusahaan
dalam mendapatkan keuntungan.
e. Rasio penilaian {Valuatios
ratios)
yaitu rasio-rasio
mengukur kemampuan manajamen untuk menciptakan
nilai pasar agar melebihi biaya modalnya.
Profitabilitas
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya. Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba (keuntungan)
dengan semua modal yang bekerja didalamnya selama periode
tertentu. Jadi, sebagian dana yang diperoleh dari profitabilitas sangat
berperan penting dalam rangka pertumbuhan perusahaan. Laba yang
besar
akan
memberikan
manajer
fleksibilitas keuangan
yang
15
memberikan manajer kesempatan dalam melakukan investasi lebih
luas.
Profitabilitas suatu perusahaan dapat mempengaruhi kebijakan para
investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba akan menarik para investor untuk menanamkan
dana guna memperluas usahanya, Hal itu dapat berdampak pada
naiknya tingkat pertumbuhan perusahaan.
Menurut Kasmir (2010:197) rasio profitabilitas memiliki tujuan
manfaat, tidak hanya bagi pemilik usaha atau manajemen saja, letapi
juga bagi pihak diluar perusahaan, terutama pihak-pihak yang
memiliki hubungan dan kepentingan dengan perusahaan. Tujuan rasio
profitabilitas baik oleh perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan
antara Iain, yaitu:
a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh
perusahaan dalam satu peride tertentu.
b. Untuk
menilai
posisi
laba
perusahaan
tahun
sebelumnya dengan tahun sekarang.
c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
d. Untuk menilai besamya laba bersih sesudah pajak
dengan modal sendiri.
e. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan
yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal
sendiri.
16
f.
Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana
perusahaan yang digunakan baik modal sendiri.
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh yaitu :
a. mengetahui besamya
tingkat laba yang diperoleh
perusahaan dalam satu periode
_
-
b. mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya
dengan tahun sekarang
c. mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu
d. mengetahui besamya laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri
e. mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan
yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal
sendiri
Alat yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah
rasio profitabilitas. Kasmir (2010:196) menyatakan bahwa rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Sutrisno (2009:222) rasio profitabilitas
dapat diukur dengan beberapa indikator yakni:
17
Profit
margin
Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan
yang dicapai
Laba kotor
Gross Profit
Margin
=
— ; — x 100
penjualan
Earning
Profit
Margin
=
After Tax
V-^
x 100%
penjualan
Earning
Net Profit
Margin
Before
-.—;
penjualan
=
Tax
x 100%
Return on Assets
Return on Assets juga sering disebut sebagai rentabilitas
ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba
sebelum bunga dan pajak atau EBIT
Return On Assets
=
Earning Before
T^r-^-rrh--
Total Aktiva
Tax
x 100%
18
Return on Equity
Return on Equity ini sering disebut dengan rate of return on
net
worth
yaitu
kemampuan
menghasilkan keuntungan dengan
perusahaan
dalam
modal sendiri yang
dimiliki. Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih
setelah dipotong pajak atau E A l
Return On equity
Earning after
= —..
. , ^—..
tax
. x 100%
Modal Sendin
Return on Investment
Return on Investment merupakan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan
untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang
digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih
setelah pajak atau EAT.
Return On Investment
=
Earning after tax
;
:
x 100%
Investasi
Earning Per Share
Earning
Per Share
merupakan
ukuran
kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntimgan per lembar
saham pemilik. Laba yang digunakan sebagai ukuran adalah
laba bagi pemilik atau EAT
19
Earning
Per Share
Earning
r-r-.
=-
After
Tax
r
xlOO%
Jumlah lembar saham
Likuiditas
a. Pengertian Likuiditas
Rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal
kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
likuidnya
suatu
perusahaan. Menurut Sutrisno
(2009:215-216),
likuiditas yaitu mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan
dengan meiihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang
Iancamya
(kewajiban
perusahaan).
Likuiditas
mengacu
pada
ketersediaan sumber daya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kas
jangka pendek. Resiko likuiditas perusahaan dipengaruhi oleh kapan
ams kas masuk dan arus kas keluar terjadi serta prospek arus kas
untuk kinerja masa depan. Analisis likuiditas diarahkan pada aktivitas
operasi perusahaan, kemampuan untuk menghasilkan keimtimgan dari
penjualan produk dan jasa, dan persyaratan serta ukuran modal kerja.
Pentingnya
likuiditas
dapat dilihat
dengan
mempertimbangkim
dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi
jangka pendeknya. Likuiditas dinyatakan dalam perbedaan tingkat.
Kurangnya likuiditas menghaiangi pemsahaan untuk memperoleh
keimtimgan dari diskon atau kesempatan mendapatkan keuntimgan.
Masalah likuiditas yang lebih parah mencerminkan ketidakmampuan
20
perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar.
Masalah ini dapat
mengarah pada penjualan investasi dan aktiva dengan
terpaksa,
bahkan perusahaan dapat mengalami insolvensi atau kebangkrutan.
Menurut Kasmir (2010:134), untuk menilai likuiditas perusahaan
terdapat beberapa rasio yang dapat digunakan sebagai alat untuk
menganalisa dan menilai posisi likuiditas perusahaan, yaitu :
1) Rasio Lancar {Current
Rasio
yang
Ratio)
digunakan
untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau
hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan.
^
„
.
Aktiva Lancar
Current Ratio ^
Hutang Lancar
2) Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat atau quick ratio atau rasio sangat lancar atau acid
test ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau
hutang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan
nilai persediaan.
„
. , n
Aktiva La near-Persediaan
Qi/ick Ratio ~
Hutang Lancar
3) Rasio kas {Cash
Ratio)
Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang
kas yang tersedia untuk membayar hutang. Ketersediaan uang
21
kas dapal ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau setara
dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank yang
dapat ditarik setiap saat.
„
, „
,
Kas+Surat Berharga
Cash Ratio ~
Hutang Lancar
4) Rasio Perputaran kas {Cash Turn Over)
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal
kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan
dan membiayai penjualan
„
, „
^
Cash Turn Over = „
Penjualan Bersih
,^ .
„—-
Modal Kerja Bersih
5) Inventory to Net Working
Capital
Rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan
antara jumlah persediaan
yang ada dengan modal kerja
perusahaan.
Inventory to NWC =
Persediaan
Aktiva Lancar-Utang Lancar
Menurut Kasmir (2010:145) ada beberapa manfaat dan tujuan dari
rasio likuiditas, yaitu:
1) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek.
2) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek tanpa memperhitungkan persediaan.
22
3) Untuk mengukur atau membandingkan antara jumiah sediaan
yang ada dengan modal kerja perusahaan.
4) Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk
membayar hutang.
5) Untuk mengukur seberapa besar perputaran kas.
6) Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan
dengan perencanaan kas dan hutang.
7) Menjadi
alat
pemicu
bagi
pihak
-manajemen
untuk
memperbaiki kinerjanya.
8) Sebagai alat bagi pihak terutama yang berkepentingan terhadap
perusahaan dalam menilai kemampuan perusahaan agar dapat
meningkatkan saling percaya.
5. Leverage
Dalam melakukan kegiatan perusahaan tentunya membutuhkan
dana baik itu dari dalam atau luar perusahaan, meminjam dana dari
kreditor merupakan salah satu altematif untuk memenuhi kebutuhan
dana dalam bentuk hutang. Menurut Kasmir (2010:113), rasio
leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya besamya
jumlah hutang yang digunakan pemsahaan unuk membiayai kegiatan
usahanya jika dibandingkan dengan menggunakan modal sendiri.
Keuntungan dengan menggunakan rasio ini adalah:
23
a. Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban
kepada pihak lain;
b. Menilai
kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap;
c. Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva
tetap dengan modal;
d. Guna mengambil keputusan penggunaan sumber dana ke depan.
Menurut Kasmir (2010:156-162) ada beberapa macam rasio
leverage antara lain:
a.
Debt to asset ratio
Merupakan rasio utang untuk mengukur perbandingan antara total
utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva
perysaliaan di biayai oleh hutang. Rumus untuk mencari debt ratio
dapat di can:
debt to asset ratio =
Total debt
Total
asset
b. Debt to Equity Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan
antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan ekuitas.rumus
yang dapat digunakan yaitu:
debt to equity ratio =
Total utang(deht)
Ekuitas(equity)
24
Long Term Debt to Equit Ratio (LTDtER)
Merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan
modal sendiri. Tujuannya untuik mengukur berapa bagian setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang
dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan
modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. Rasio ini dapat di
cari dengan menggunakan rumus:
lonq term
LTDtER =
debt
:
equity
Times Interest
Earned
Merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana pendapatan
dapat menurun tanpa membual perusahaan merasa malu karena
tidak
mampu membayar biaya bunga tahunannya.
Apabila
perusahaan tidak mampu membayar bunga, dalam jangka panjang
menghilangkan kepercayaan dari pihak kreditor. Rasio ini dapat di
cari dengan menggunakan dua cara yaitu:
Time Interest
Earned
=
Earned
=
EBIT
Biaya bunga(mterest)
Atau
EBIT + Biaya bunga
Time Interest
;
Biaya
Fixed Charge Coverage
r
bunga{interest)
(FCC)
Merupakan rasio yang menyerupai Times Interest
Earned
Ratio. Hanya saja perbedaannya adalah rasio ini dilakukan apabila
perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa
25
akliva berdasarkan kontrak sewa {lease contract).
Rumus yang
digunakan yaitu:
fixed charge coverage =
EBIT + Biaya Bunga + kewajiban
sewa/lease
—
;
sewa/lease
Biaya Bunga + kewajiban
Hipotesis
1) Ada pengaruh antara likuiditas dan leverage
secara simultan terhadap
tingkat profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
2) Ada pengaruh antara likuiditas dan leverage secara parsiai terhadap tingkat
profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Peneiitian
Jenis-jenis peneiitian dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan tingkat
eksplanasinya (Sugiyono, 2008:11), yaitu:
1. Peneiitian Deskriptif
Suatu rumusan masalah
yang berkenaan
dengan
pertanyaan
terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu
variabel atau lebih. Variabel mandiri adalah variabel yang berdiri
sendiri, bukan variabel independen,
Karena
kalau variabel
independen selalu dipasangkan dengan variabel dependen. Jadi
dalam peneiitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel
dengan sampel yang lain, dan mencari hubungan antara variabel
dengan variabel yang lain.
2. Peneiitian Komparatif
Suatu
pertanyaan
peneiitian yang
bersifat
membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau sampel yang
berbeda.
3. Peneiitian Asosiatif
Suatu pertanyaan peneiitian yang bersifat menanyakan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Seperti yang telah dikemukakan
26
27
terdapat tiga bentuk hubungan yaitu : hubungan simetris, hubungan
kausal, dan interaktif / reciprocal / timbal balik. Berikut pengertian
dari masing-masing bentuk hubungan tersebut, yaitu :
1. Hubungan simetris adalah
suatu hubungan
antara dua
variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersamaan.
2. Hubungan Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab
akibat, yang terdapat di dalamnya variabel independen
{variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi).
3. Hubungan interaktif atau reciprocal atau tibal balik adalah
hubungan yang saling mempengaruhi, di sini tidak diketahui
mana variabel independen dan dependen.
Dalam peneiitian ini penulis menggunakan jenis peneiitian Asosiatif
Kausal.
B. Tempat Peneiitian
Peneiitian ini dilakukan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Priode 2007-2011 Dimana data-datanya
Indonesia.
diperoleh dari Bursa Efek
28
C. Operasionalisasi Variabel
Tabel 2
Definisi Variabel dan Indikator Variabel
Indikator
Definisi Variabel
prolltabilitas
merupakan Profit Margin
kemampuan PT. Telekomunikasi
Indonesia,
Tbk.
dalam Laba Kotor
menghasilkan laba (keuntungan) Penjualan
dengan semua modal yang bekerja
selama
periode
didalamnya
tertentu.
Mengukur kemampuan jangka Current ratio
Likuiditas
pendek dengan meiihat aktiva
(Xl)
lancar
PT.
Telekomunikasi Akiva lancar
Indonesia, Tbk. relatif terhadap Utang Lancar
utang
lancarnya
(kewajiban
perusahaan).
merupakan rasio yang digunakan Debt to Asset Ratio
Leverage
untuk mengukur sejauh mana
(X2)
aktiva
PT.
Telekomunikasi Total hutang
Indonesia, Tbk. dibiayai dengan Modal
hutang. Artinya besamya jumlah
hutang yang digunakan PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
unuk
membiayai
kegiatan
usahanya
jika
dibandingkan
dengan
menggunakan
modal
sendiri.
sumber: penulis berdasarkan teori, 2012
Variabel
Proritabiulas
(Y)
D. Data yang diperlukan
Dilihat dari cara memperolehnya (Istijanto, 2005:27), data terdiri dari :
1. Data primer merupakan data utama, asli atau langsung dari sumbemya.
Atau data asli yang dikumpuikan sendiri oleh peneliti untuk menjawab
masalah penelitiannya secara khusus.
29
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
dari sumbemya atau data yang telah dikumpuikan pihak lain bukan
oleh peneliti sendiri, untuk tujuan lain.
Data yang digunakan dalam peneiitian ini adalah data sekunder. Berupa
data laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011.
£ . Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2008:402) tekhnik pengumpulan data dibagi menjadi 4
antara lain:
1. Metode observasi
adalah
kegiatan keseharian
manusia
dengan
menggunakan panca indera mata dengan alat bantu manusia utamanya
selain pancaindera lainnya, seperti telinga, penciman, mulit dan kulit
oleh karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk
menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindera serta
dibantu dengan panca indera lain.
2. Metode wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontmksikan
makna daiam suatu topik tertentu.
3. Metode dokumentasi mempakan metode yang dilakukan dengan
menggunakan catatan peristiwa-peristiwa yang sudah lalu, seperti
tulisan-tulisan, gambar, maupun karya seni.
30
4. Metode gabungan adalah metode tekhnik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai tekhnik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada.
Berdasarkan teknik pengumpulan data diatas peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data secara dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan
mencatat dan mengumpulkan data-data yang tercantum, yang berupa data
laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bursa Elek
Indonesia tahun 2006-2011,
F. Analisis Data dan Teknik Analisis
1. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam peneiitian ini adalah analisis data
kuantitatif. Data kuantitatif (Mudrajad Kuncoro, 2009:145) adalah data
yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Untuk menjawab
rumusan masalah maka diperlukan data laporan keuangan berupa neraca
- • dan laporan laba rugi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bursa Efek
Indonesia.
2. Teknik Analisis
a. Analisis Keuangan
1) Untuk menganalisis likuiditas dengan menggunakan
likuiditas yaitu Current Ratio dengan rumus :
^
„
,
Current Ratio (Xj) =
A k t i v a Lancar
Hutang Lancar
x 100%
rasio
31
2) Untuk
leverage
menganaiisis
dapat
dihitung
dengan
menggunakan rumus :
Debt to Equity Ratio (DER)
DAR ( X , ) = ^ 2 5 ^ ^ ^ x 1 0 0 0 / 0
^
Total Aktiva
3) Untuk menganalisis profitalbilitas, menggunakan rumus :
Laba
Kotor
Profit MarginfP) =
X 100%
.
\ f. Penjualan
Analisis Statistik
Teknik yang digunakan untuk memecalikan masalah yang ada
dalam peneiitian ini adalah :
1) Regresi Linier Ganda
Untuk
menganalisis
likuiditas
dan
profitabilitas dengan menggunakan rumus :
Y = a -bbx Xl +b2 X2+ e
Keterangan :
Y = Profit
Xl ^ Current
Margin
Ratio
X2 = Debt to Asset
Ratio
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
e = Error Term
leverage
terhadap
32
(Sumber: Iqbal Hasan, 2005:261)
2)
Uji Hipotesis secara Simultan ( Uji F)
Menurut Iqbal Hasan (2005:265), uji F digunakan untuk
menguji
signifikansi
antara
variabel independent
dengan
variabel dependen secara bersama-sama.
Proscdur pengujian hipotesisnya sebagai berikut:
(a) Menentukan hipotesis
Ho = Tidak ada pengaruh likuiditas dan leverage secara
bersama- sama terhadap tingkat profitabilitas.
Ha ~ Ada Pengaruh likuiditas dan leverage
secara
bersama-sama terhadap tingkat profitabilitas.
(b) Menentukan taraf nyata ( « )
Menentukan daerali penerimaan //« dan If
dengan
menggunakan distribusi F dengan (Anova).
Tingkat siginifikan sebesar 5% atau 0.05
Taraf nyata { a ) dari y label ditentukan dengan
derajat pembilang Vi = k - I dan derajat
penyebut V2 = n - k - 1
Dimana n = jumlah sampel, k ^ jumlah variabel
bcbas.
(c)Menguji hipotesis dengan cara memasukkan nilai yang
akan diteliti daiam rumus (iqbal hasan, 2008:265)
33
Kriteria Pengujian :
-
Apabila FhUung'^ ^tabei ^ maka HQ diterima dan Ha
ditolak. Artinya tidak ada pengaruh secara bersamasama likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas.
-
Apabila Ffiitang ^ ^tabei » maka HQ ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada pengaruh secara bersamasama likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas.
3) Uji Hipotesis secara Parsiai ( Uji r )
Menurut Mudrajat Kuncoro (2009:238), uji / adalah uji
yang digunakan untuk menghitung seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas secara individu dalam menerangkan variasi
variabel terikat.
Prosedur pengujian hipotesis :
(a) Menetukan hipotesis
Ho = Tidak ada pengaruh likuiditas dan leverage secara
parsiai terhadap tingkat profitabilitas.
Ha - Ada pengaruh likuiditas dan leverage secara parsiai
terhadap tingkat profitabilitas.
(b) Menentukan taraf nyata ( a )
Tingkat signifikan sebesar 5 % atau 0,05
-
Taraf nyata ( a ) dari
bebas ( db ) = n-k-1
ttabei
ditentukan dengan derajat
34
Dimana n - jumlah sampel, k ^ jumlah variabel bebas
(c) Krtiteria pengujian
- Apabila tf^nang < ^cabei ' maka HQ diterima dan Ha
ditolak. Artinya tidak ada pengaruh likuiditas dan
leverage secara parsiai terhadap tingkat profitabilitas.
- Apabila thuung ^ ^tabei •> maka If
ditolak dan Ha
diterima. Artinaya ada pengaruh likuiditas dan leverage
secara parsiai terhadap tingkat profitabilitas.
BAB IV
H A S I L P E N E L I T I A N DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum tempat peneiitian
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia
Secara historis, pasar modal lelah hadir jauli sebelum Indonesia merdeka.
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman koionial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah koionial atau
voc.
Meskipun pasar modal telali ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan
pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan I I ,
perpindahan kekuasaan dari pemerintah koionial kepada pemerintah Republik
Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak
dapat berjalan sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada
lahun
1977, dan beberapa lahun kemudian pasar modal mengalami
pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan
pemerintah.
35
36
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat
sebagai berikut:
OUrSd C l C K . pcriailia
fDeseniber
u l LllUUIlCSla UlUCIllUtv U l
Dal(X\la. U l C l l
19121
Pemerintah Hindia Belanda
[1914
Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
19181
[1925
Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek
1942|
di Semarang dan Surabaya
[Awal tahun
Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan
1939]
Surabaya ditutup
[1942
—
Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
1952]
[1956]
Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin
tidak aktif
[1956
Perdagangan di Bursa Efek vakum
1977]
[10 Agustus
Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
1977]
dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Peiaksana Pasar Modal).
Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.
Pcngaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go
public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertamal9 Tahun 2008
37
tentang Surat Berharga Syariah Negara
11977-
Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga
1987)
1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen
perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal
[19871
Ditandai dengan hadimya Paket Desember 1987 (PAKDES 87)
yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan
Pcnawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di
Indonesia
(1988 -
Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
1990]
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa
terlihat meningkat
..
[2 Juni
Bursa Paralei Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola olch
1988]
Per-satuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan
organisasinya terdiri dari broker dan dealer
[Desember
Pemerintah mengcluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang
1988]
m
P R O F I T A B I U T A S PADA PT. T E L E K O M U N I K A S I INDONESIA, TBk.
Y A N G T E R D A F T A R DI BURSA E F E K INDONESIA
SKRIPSI
OLEH
NAMA
: R A M A D H I H ^ APRI MARTA
NIM
: 21 2009 117
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI
2013
VZNGARXmUKimnAS
BAN LEVERAGE
TERHADAP
P R O F I T A B I U T A S PADA PT. T E L E K O M U N I K A S I INDONESIA, TBk.
Y A N G T E R D A F T A R DI BURSA E F E K INDONESIA
SKRIPSI
Uotuk MencoiBubi Sftlak Satu Persyaratan
Memperoleh Celar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Nama
: Ramadhoni Apri Marta
NIM
: 21 2009 117
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS EKONOMI
2013
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya berlanda langan dibawah ini :
Natna
: Ramadhoni Apri Marta
Nim -
: 21 2009 117
JufLisan
: Manajemen
Menyaiakan bahwa skripsi ini telah ditulis sendiri dengan sunggiih-sungguh dan tidak
ada bagian yang merupakan penjiplakan karya orang lain.
Apabila dikeinudian hari terbukti bahwa pernyataan ini lidak bcnar, maka saya sanggup
mencrima sanksi apapun sesuai aturan yang berlaku.
Palembang,o:3 -
2013
Penulis
Ramadlioni Apri Marta
ii
Fakultas Ekonomi
Palembang
TANDA PENGESAHAN SKRIPSI
: PENGARUH
LIKUIDITAS
DAN L E V E R A G E
TERHADAP
PROFITABILITAS
PADA
PT.
TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBk. YANG
TERDAFTAR DI BURSA E F E K INDONESIA
: Ramadhoni Apri Marta
Judul
Nama
NIM
;
: 21 2009 117
Fakultas
: Ekonomi
Program Stndi
: Manajemen
Mata Kuliah Pokok
: Manajemen Keuangan
!
Diteriroa dan Disyahkan
Padatanggal, Ol
-OS.-9^0\^
Pembimbing,
DR. Hj. Fatimah, S.E, M.Si
(NIDN/NBM : 0205026201/859.197)
(NlS^7f(SM: 0216057001/673.839)
Motto dan Persembahan
i
Kita haruM menjadi semua hal yang suUt, seperti riang, ramah, penasaranf
berani
dan sabar, lalu kita harus belajar don berfikir, serta bekerja keras, kita semua di
dunia-duaia
MAS A LALU.
kita yang berbeda lalu kita akan mendirikan
Bagaimanapun
dunia kita
sendiri.
kita, apapun kendaraem kita, tetap kita tidcdc akan
dapal kembali ke masa yang UUu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini, hari
esok dim harUhari
yang akan datsmg dengan perbuatan
yang sesuai
dengcm
ajaran Agama**.
(Penulis)
Pujt syukur kupersembahkan kepada-Mu ya Allah..
Akan kupersembahkan segala hasil jerih payah ku ini
kepada:
• Kedua Orang Tuaku yang Tercinta
*'Orang yang tidak diragukan lagi cintanya dan
takkan melepaskan kasih sayangnya untuk kita
selamanya'*
• Saudara-Saudara dan Keluarga yang Aku Sayangi
"Tanpa dukungan kalian, usaha ini tidak akan ada
artinya"
• Dosen Pembimbing
"Seseorang yang rela meluangkan waktunya untuk
selalu memblmbing, mengajarkan, dan mendukung
semua usahaku dengan tulus dan ikhlasF
• Sahabat-Sahabatku
"Perjuangan kita tidak akan berhenti sampai disini"
• Almamater Tercinta
iv
(§CF^^
PRAKATA
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT. Atas limpahan Rahmat, Karunia serta
Hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyeiesaikan skripsi ini dengan judul "•pengarult
Likuiditas dan Leverage Terhadap profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, TBK. Yang
Tedaltar di Bursa Efek Indonesia".
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dan
membimbing penulis dalam menyeiesaikan skripsi ini terutama kedua orang tua yang telah
mendidik, membiayai, mendoakan, dan memberikan dukungan kepada penulis dengan tulus dan
ikhlas.. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besamya kepada:
1. Bapak H. Drs, Idris, S.E., M.Si. seiaku rektor Universilas Muhammadiyah Palembang
beserta staf dan karyawan / karyawati.
2. Bapak Taufiq Syamsudin, S.E., Ak., M.Si Seiaku dekan Fakultas Ekonomi Universilas
Muhammadiyah Palembang beserta staf dan karyawan/ karyawati.
3. Ibu DR. Hj. Falimah, SE., M.Si. seiaku pembimbing skripsi yang telah berkenan
meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan yang sangat
berharga dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Hj. Maftuhah Nurrahmi, S.E., M.Si. seiaku ketua Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universilas Muhammadiyah Palembang.
V
5. Semua dosen yang lelah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis menjalani masa
perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universilas Muhammadiyah Palembang.
6. Semua karyawan yang ada di Fakultas Ekonomi Universilas Muhammadiyah Palembang
yang telah memberikan kemudahan dalam mengurus keperluan selama perkuliahan.
7. Untuk kedua orang luaku (Ibu Marlini & Bapak Saplo) yang selama ini dengan lulus dan
ikhlas mendidik, memberikan dukungan materil, moril, dan motivasi serta doa-doanya.
8. Untuk saudaraku (Yuk Meta & Suaminya kak Zulpin) yang selalu mendukungku dengan
sepenuh hati.
9. Untuk tante dan cm (Ibu Sri Yanli dan Bapak Dedi Marsiano) yang telah memberikan
tempat tinggal selama kuliah dan terus memberikan dukungan tanpa henti-hentinya dari
awal sampai saal ini.
10. Semua teman-teman seperjuanganku di Fakultas Ekonomi terutama teman-teman dari
paket CM 9 yang lidak dapat penulis sebutkan salu-persalu, semoga kekompakan dan
silahtuhrami ini terus terjalin atas ridho Allah SWT.
11. Semua teman-teman KKN posko 111 Kelurahan Lebong Gajah dan anak-anak IRIvlA
masjid Al-Ittihad Lebong Gajah, kenangan indah kita tidak akan pemah terlupakan.
12. Untuk almamater dan kampus hijau kau selalu dihatiku.
Semoga Allah SWT. Membalas budi baik yang telah diberikan kepada penulis. Dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu
dalam penyelesesaian skripsi ini.
Palembang,
2013
Penulis
Ramadhoni Apri Marta
vi
DAFTAR ISl
Halaman
HALAMAN JUDUL
'
HALAMAN PERNYATAAN UEBAS PLAGIAT
ii
L E M B A R PENGESAHAAN SKRIPSI
Hi
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
»
iv
HALAMAN PRAKATA
v
DAFTAR ISl
vii
DAFTAR T A B E L
x
ABSTRAK
xi
BABl
BAB II
PENDAHULUAN
1
A. Latar belakang masalah
1
B. Rumusan masalah
8
C. Tujuan peneiitian
8
D. Manfaat peneiitian
8
KAJIAN PUSTAKA
9
A. Peneiitian sebelumnya
9
B. Landasan teori
10
1. Laporan keuangan
10
2. Rasio keuangan
12
3. Proruabilitas
14
vii
BAB III
BAB IV
4. Likuidilas
19
5. Leverage
72
C. Hipotesis
25
METODOLOGI PENELITIAN
26
A. Jenis peneiitian
26
B. Tempat peneiitian
27
C. Operasional variabel
28
D. Data yang diperlukan
28
E. Tekhnik pengumpulan data
29
F. Analisis data dan tekhnik" analisis data
30
1. Analisis data
30
2. Tekhnik analisis data
30
a. Analisis keuangan
30
b. Analisis statistik
3!
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
35
A. Gambaran umum tempat peneiitian
35
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia
35
2. Sejarah Perusahaan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
46
3. Laporan keuangan PT. Telekomunikasi indonesia, Tbk
53
B. Pembahasan hasil peneiitian
55
1. Likuidilas
55
2. Leverage
57
3. Profitabilitas
58
viii
BAB V
4. Pengaruh likuiditas, dan leverage terhadap prolllabilitas
59
5. pengujian hipotesis
61
a. Hasil uji f
61
b. Perbandingan peneiitian sebelumnya
63
KESIMPULAN DAN SARAN
66
A. Kesimpulan
66
B. Saran
_
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
66
DAFTAR T A B E L
Tabel 1
Data Current Ratio, DAR, dan Profit Margin Teikom
6
Tabel 2
Definisi Variabel dan Indikator Variabel
28
Tabel 3.1
Laporan Neraca Keuangan reikom
54
Tabel 3.2
Laporan Laba Rugi Telkom
55
Tabel 3.3
Data current ratio Telkom
56
Tabel 3.4
Data debt to asset ratio Telkom
57
Tabel 3.5
Data profit margin Teikom
58
Tabel 3.6
Hasil uji regresi linear berganda
60
Tabel 3.7
Hasil uji f
61
Tabel 3.8
Perbandingan Hasil peneiitian
63
av
X
Abstrak
Ramadhoni Apri Marta/212009117/ pengaruh likuiditas dan leverage terhadap
profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk, periode 2007-2011.
Perumusan masalah dalam peneiitian ini adalah adakah pengaruh likuiditas dan
leverage
terhadap profitabilitas secara simultan dan parsiai pada PT.
Telekomunikasi Indonesia Tbk. Tujuan dari peneiitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas secara
simultan dan parsiai pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Peneiitian yang digunakan adalah jenis peneiitian assosiatif Tempat peneiitian ini
dilakukan pada PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Yang datanya diambil dari
Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik
pengumpulan data adalah dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah
analisis kuantitatif dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, uji F
dan uji I .
Hasil analisis regresi yang dilakukan menunjukkan tidak adanya pengaruh
likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas, hal ini dapat dilihat dari hasil
perumusan regresi linear berganda yaitu Y = -201.476+ 0,796 X I + 3,799 X2 dan
uji F dengan nilai ^wmmg (5,U0) < ftabd(19.00) dengan taraf sig. (0,164) > a (0,05)
maka Ho diterima dan Ha ditolak berarti tidak ada pengaruh likuiditas dan
leverage terhadap profitabilitas. Sedangkan hasil uji t menunjukkan bahwa lidak
ada pengaruh secara parsiai antara likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas
ha! tersebut terlihat dari thuung likuidilas (2,478) < ttasci (4,302) dengan taraf sig.
(0,132) > a (0,05). dan th„ung leverage (2,919) < ttabci (4,302) dengan taraf sig.
(0,]00)>a(0,05)
Kata kuDci: likuiditas, leverage dan Profitabilitas.
xi
Abstrack
Ramadhoni Apri Marta/212009117 /the influence of liquidity and leverage on the
profitability of PT. Telekomunikasi Indonesia, Ltd. period 2007-2011.
The problem of this study was whether there was any influence liquidity and
leverage on profitability of PT. Telecommunication Indonesia, Ltd.
simultaneously and partially. The purpo.se of this study was to knowing the
influence of liquidity and leverage on the profitability of PT. Telekomunikasi
Indonesia Ltd. simultaneously and partially.
The study used associative. Research it was conducted at PT. Telekomunikasi
Indonesia Ltd. The data was obtained from Indonesia Slock Exchange. The data
used in the study was secondary data. TTie Technique of collecting the data was
using documentation. The Analysis of the data was quantitative analysis using
multiple linear regression, F test and T test.
Based on the multiple regression analysis, it showed that there was no influence of
liquidity and leverage on the profitability, it was indicated from the equation Y = 201.476+ 0.796 X I + 3.799 X2. Based on F test, fobtamcd (5.110) was lower than
ftabic (19.00) with sigficance degree (0,16 ) lower than a (0.05). Ho was accepted
and then Ha was rejected. It means there was no influence of liquidity and
leverage on the profitability simultaneously. Based on t-tesi, if showed that there
was, partially, no infiilence of liquidity and leverage on the profitability, it was
indicated by the likuidity and leverage value. The tot,tamc4 of liquidity (2.478) was
lower than tiabic (4.302) with significance degree (0, 132) higher than a (0.05).
tobtaincd of leverage (2.919) was lower than ttabie (4.302) with significance degree
(0.100) higher than u (0.05).
Keywords: liquidity, leverage and Profitability,
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Persaingan dalam dunia industri adalah sesualu hal yang menarik
perhatian para pelaku ekonomi. Dunia industri yang berlangsung dapat
menjadi suatu keuntungan bagi tiap pelaku ekonomi tersebut. Begitu juga
yang berlangsung dalam pasar telekomunikasi di Indonesia.
Setiap
operator atau pemain dalam pasar telekomunikasi bersaing begitu ketatnya
sehingga akan memicu suatu inovasi-inovasi baru yang diharapkan bisa
menjadi daya tarik tersendiri bagi masing-masing produk yang ditawarkan.
Tantangan dan hambatan tentunya semakin nyata berada pada sektor
keuangan (finansial). Masalah ini sangat penting bagi perusahaan jika
tidak mampu diatasi dan dihadapi dengan baik oleh pihak perusahaan.
Tujuan akhir yang ingin di capai perusahaan adalah memperoleh
laba atau keuntimgan yang maksimai, di samping hal-hal lainnya. Dengan
memperoleh
laba yang maksimai seperti yang telah di targetkan,
perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan,
serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. Oleh
karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya di tuntut harus
mampu memenuhi target yang di tetapkan. Artinya besar keuntungan harus
sesuai dengan yang di harapkan bukan berarti asal untimg. Jumlah laba
1
2
bersih sering dibandingkan dengan ukuran kegiatan atau kondisi keuangan
lainnya seperti penjualan, aktiva, ekuitas pemegang saham.
Besamya laba juga digunakan untuk menilai kinerja perusahaan.
Untuk melaksanakan dan mewujudkan harapan perusahan di buluhkan
kerja sama antar pimpinan dan bawahan lainnya dengan baik. Keahlian
dari pimpinan dalam mengolah perusahaan merupakan faktor penting
untuk memperoleh laba yang maksimai. Memiliki pimpinan yang dapat
mengeloloa perusahaan dengan baik maka perusahaan pun akan dapat
menjalankan fungsinya dengan baik pula. Seorang pemimpin dalam suatu
perusahaan haruslah mampu merencanakan, mengkoordinasi maupun
mengontrol perusahaan yang di pimpinnya, jika mereka tidak mempunyai
kemampuan tersebut maka pemsahaan tidak akan mampu menghasilkan
laba yang di harapkan.
Suatu perusahaan dapat dinyatakan berhasil atau tidak, dapat
dilihat dari kinerjanya. Kinerja keuangan akan menunjukkan prestasi suatu
perusahaan yang dapat dilihat dari laporan keuangan selama periode
tertentu dimulai dari neraca, perhitungan laba rugi dan laporan perubahan
modal dan laporan lainnya. Dengan mengadakan anaiisa terhadap pos-pos
neraca dapat diketahui gambaran tentang posisi keuangan perusahaan.
Sedangkan anaiisa terhadap laporan laba rugi dapat memberikan gambaran
tentang hasil atau perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
3
Kegiatan perusahaan akan berjalan jika ada dana. Dana yang
diprolch bisa dari dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan.
Pengerahan sumber dana yang berasal dari daiam maupun dari luar
perusahaan merupakan salah satu usaha dari proses untuk mencukupi
kebutuhan dananya. Dana yang cukup menunjukkan perusahaan mampu
menekan biaya modal perusahaan, artinya perusahaan mampu menjaga
kondisi keuangannya dengan baik.
Perusahaan
keuangan
dapat
mengetahui
memaksimalkan
labanya
apabila
faktor-faktor yang memiliki pengaruh
manajer
besar
terhadap profitabilitas perusahaan. Dengan mengetahui pengaruh dari
masing-masing fakor terhadap profitabilitas, perusahaan dapat menentukan
langkah untuk mengatasi masalah-masalah dan meminimalisir dampak
negatif yang yang timbul. Semua faktor yang terdapat dalam sebuah
perusahaan memiliki pengaruh terhadap kemampuan perusahaan untuk
mendapatkan laba. Aktivitas aset yang terjadi dalam sebuah perusahaan
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menentukan seberapa besar
laba yang akan diperoleh perusahaan. Semakin lama waktu yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk melakukan produksi, maka semakin
besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan baik untuk
pemeliharaan ataupun biaya produksi. Lamanya periode perputaran dari
beberapa faktor yang ada, akan berpengaruh terhadap biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan.
4
Analisis rasio merupakan alat yang digunakan untuk membantu
menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui
kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Dalam peneiitian ini rasio yang
digunakan adalah currrent
profit
ratio (CR), debt to asset ratio (DAR), dan
margin.
Likuiditas merupakan alat untuk meiihat sejauh mana perusahaan
mampu memenuhi kewajiban jangka pendek atau jatuh tempo. Menurut
Sutrisno (2009:215-216), likuiditas yaitu mengukur kemampuan likuiditas
jangka pendek perusahaan dengan meiihat aktiva lancar perusahaan relatif
terhadap
utang iancamya (kewajiban perusahaan).
Salah satu rasio
likuiditas yang dapat digunakan adalah current ratio. Menurut Kasmir
(2010:111), current ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan
perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera
jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi yang sangat penting
dan krusial dalam kegiatan perusahaan. Dalam aktifitas pengelolaannya,
salah satu unsur yang harus diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan
mampu memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan perusahaan, baik
itu kebutuhan dana yang berasal dari dalam perusahaan maupun kebutuhan
dana yang berasal dari luar perusahaan. Menurut Kasmir (2010:113), rasio
leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya besamya jianlah
5
hutang yang digunakan perusahaan unuk membiayai kegiatan usahanya
jika dibandingkan dengan menggunakan modal sendiri.
Profitabilitas
merupakan
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan laba dengan semua modal yang bekerja didalamnya dan
kebijakan serta keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Menurut
Kasmir (2010:115), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Salah satu cara untuk
menghitung rasio profitabilitas adalah return on equity (ROE).
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah Suatu Badan Milik
Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang jasa Telekomunikasi. PT.
TELKOM menyediakan sarana dan jasa layanan Telekomunikasi dan
informasi kepada masyarakat luas sampai kepelosok daerah di seluruh
Indonesia. Rasio keuangan suatu perusahaan dapat berubah-ubah dari
waktu ke waktu begitu pula yang teijadi pada PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk
6
Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan perubahan beberapa
rasio PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk:
Tabel 1
Rasio keuangan
Pada PT. Telkom tahun 2007-2011
Profit
Margin
CR
DAR
Tahun
(%)
(%)
(X)
2007
44,54
77,28
0,48
2008
36,76
54.16
0,52
2009
34,99
60,58
0,49
2010
32,77
91,49
0,43
2011
30,77
95,37
0,41
(Sumber: www.idx.co.id)
Berdasarkan label di atas dapat dilihat bahwa profit margin pada
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dari tahun 2007 sampai 2011 terus
mengalami penurunan. Pada tahun 2007 profit margin sebesar 44,54%,
sedangkan pada tahun 2008 mengalami penurunan menjadi 36,76% dan
pada tahun 2009 kembali mengalami penurunan menjadi 34,99%. Pada
tahun 2010 profit margin turun lagi menjadi 32,77% dan pada tahun 2011
mengalami peningkatan menjadi menjadi 30,77%. Dari kondisi di tersebut
dapat menunjukkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan
laba
bersih.
Secara
umum
ketidakefisienan manajemen.
rasio
yang
rendah
menunjukkan
7
Pada lahun 2007, CR pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
77,28% sedangkan pada tahun 2008 mengalami penurunan manjadi
54,16%. Pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 60,58% dan
pada tahun 2010 kembali mengalami peningkatan menjadi 91,49%
kemudian pada tahun 2011 mengalami peningkatan lagi menjadi 95,37%.
Pada tahun 2008 CR mengalami penurunan dari 77,28% menjadi 54,16%
namun ditahun berikutnya CR mengalami peningkatan yang sangat baik,
ini menunjukkan bahwa manajemen mampu mengelola aktiva dengan
baik.
Pada tahun 2007 DAR pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
sebesar 0,48X sedangkan pada tahun 2008 mengalami peningkatan
menjadi 0,52X, sedangkan pada tahun 2009 mengalami penurunan
menjadi 0,49X. Pada ahun 2010 kembali mengalami penurunan menjadi
0,43X sedangkan pada tahun 2011 mengalami penurunan lagi menjadi
0,41X.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan peneiitian dengan judul Pengaruh Likuiditas dan Leverage
terhadap Profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
8
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh likuidilas dan leverage
secara bersama-sama
terhadap profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
2. Bagaimana pengaruh likuiditas dan leverage secara parsiai terhadap
profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
C. Tujuan Peneiitian
1. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan leverage secara bersamasama terhadap profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan leverage
secara parsiai
terhadap profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
D. Manfaat Peneiitian
1. Bagi Penulis
Peneiitian ini merupakan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan
teori-teori yang telah diperoleh dan mengaplikasikannya dengan
kenyataan yang ada di lapangan.
2.
Bagi i empat Peneiitian
Hasil peneiitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
manajemen untuk menentukan kebijakan dl masa datang.
3. Bagi Almamater
Peneiitian ini dapat menjadi tambahan literature penulisan ilmiah dan
dapat digunakan untuk peneiitian lanjutan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
A. Peneiitian Sebelumnya
Peneiitian sebelumnya dilakukan oleh Rizkardiansyah (2012) yang
berjudul Pengaruh Likuiditas dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas PT.
TASPEN (PERSERO). Variabel yang diteliti dalam penelitiannya yaitu
likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas. Rasio yang digunakan antara lain
likuiditas menggunakan rasio current ratio, solvabilitas menggunakan
Debt to Total Asset, tingkat kecukupan kas menggunakan rasio cash
ratio,
dan profitabilitas menggunakan Profit Margin. Peneiitian dilakukan pada
PT. TASPEN (PERSERO). Data yang digunakan adalali data sekunder.
Teknik pengumpulan datanya adalah dokumentasi. Metode analisis data
dalam penelitiannya yaitu analisis regresi linier berganda, korelasi linier
berganda, koefisien determinan dan uji f. Diperoleh hasil bahwa
757)
< Fiabci
F hitung (0,
(18,5), maka Ho di terima dan Ha di tolak. Artinya pada taraf
nyata a 5 % tidak ada pengaruh yang signifikan antara likuditas (XI) dan
solvabilitas (x2) terhadap profitabilitas ( Y ) pada PT. Taspen (Persero).
Berdasarkan uji F , tidak ada pengaruh likuiditas ( x l ) dan solvabilitas (x2)
terhadap profitabilitas (Y), maka tidak perlu di lakukan uji t (parsiai).
Peneiitian selanjutnya di lakukan oleh Farida Wahyu Lusiana
(2010)
dengan
judul
Analisis Pengaruh
Rasio
Likuiditas,
Solvabilitas, Rasio Aktivitas dan Rasio Profitabilitas terhadap
9
Rasio
Price
10
Earning Rasio pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Peneiitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio
keuangan terhadap price earning rasio pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam anaiisa fundamental,
earning
price
rasio sering di gunakan karena cukup mudah di pahami oleh
investor maupun calon investor sebagai ukuran untuk menentukan
bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada suatu perusaliaan. Hasil
peneiitian ini menunjukkan bahwa rasio likuditas {current ratio) rasio
aktivitas {inventory
turnover),
rasio profitabilitas {return
on
equity)
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap price earning ratio saham
perusahaan manufaktur. Sedangkan ratio solvabilitas (debt to equity ratio)
mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap price earning
ratio
saham perusahaan manufaktur. Peneiitian ini dapat di gunakan sebagai
acuan bagi para investor dalam memprediksi harga saham perusahaan
yang akan datang dan dalam pengambilan keputusan untuk berinvestasi.
. Landasan Teori
1. Laporan keuangan
Laporan keuangan
merupakan alat yang dapat menunjukkan
tingkat keuangan peusahaan. Kasmir (2010:7) menyatakan bahwa
laporan
keuangan
adalah
laporan
yang
menimjukkan kondisi
keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Laporan keuangan a k ^ menunjukkan kondisi dan posisi keuangan
11
perusahaan yang sebenarnya bila disusun dengan data yang relevan,
hal tersebut dapat mencakup jumlah harta, jumlah kewajiban ataupun
jumlah modal yang dimiliki oleh perusahaan.
Laporan keuangan akan menjadi tidak berarti bila tidak dimengerti
oleh berbagai pihak, maka dari itu perusahaan perlu melakukan
analisis laporan keuangan
sebagai bentuk aktifitas yang akan
memberikan gambaran informasi mengenai kelemahan dan kekuatan
yang dimiliki perusahaan. Kasmir (2010:66) Bagi pihak pemilik dan
manajemen, tujuan utama analisis laporan keuangan adalah agar dapat
mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini. Dari analisis tersebut
akan terlihat jelas batasan-batasan perusahaan dalam melakukan
aktifitas
serta
bcrfungsi
sebagai
bahan
pertimbangan
dalam
mengambil keputusan baik dari pihak manajemen maupun dari pihak
luar (investor).
Kasmir (2010:68) ada beberapa tujuan dan manfaat anaiisa laporan
keuangan yaitu :
£1, Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu
periode tertentu, baik harta,
b. Kewajiban, modal, maupim hasil usaha yang telah dicapai
untuk beberapa periode;
c. Untuk mengetahui
kelemahan-kelemahan
apa
menjadi kekurangan perusaliaan;
d. Untuk mengetahui keloiatan-kekuatan yang dimiliki;
saja yang
12
e. Untuk mengetahui langkah-langkali pcrbaikan apa saja yang
perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi
keuangan perusahaan saat ini;
f.
Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan
apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap
berhasil atau gagal;
g. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan
sejenis tentang hasil yang mereka capai.
Rasio keuangan
laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses pencatatan
keuangan, dari laporan keuangan tersebut dapat terlihat kondisi
keuangan suatu perusahaan. Aktivitas tersebut ditunjukkan dengan
angka-angka, baik dalam bentuk rupiah maupun dalam bentuk mata
uang asing. Namun, angka-angka ini belum cukup kuat dalam
menunjukkan tingkat prestasi manajemen suatu perusahaan. Kasmir
(2010:104) Angka-angka yang ada didalam laporan keuangan menjadi
kurang berarti jika dilihat dari satu sisi saja, artinya jika hanya dengan
meiihat apa adanya. Sutrisno (2009:212) informasi dan gambaran
perkembangan
mengadakan
keuangan
perusahaan
bisa
diperoleh
dengan
interpretasi dari laporan keuangan, yakni
dengan
menghubungkan elemen-elemen yang ada pada laporan keuangan.
Jadi, kondisi keuangan suatu perusahaan dapat dinilai bukan hanya
13
pada satu sisi saja, namun dengan melakukan perbandingan antara
satu komponen dengan komponen lain, seperti elemen aktiva dengan
elemen
pasiva,
elemen-elemen
neraca
dengan
elemen-elemen
laba/rugi, dan Iain-lain. Kasmir (2010:105) rasio keuangan dapat
dijadikan sebagai evaluasi hal-hal yang perlu dilakukan kedepan agar
kinerja manajemen dapat ditingkatkan atau dipertahankan sesuai
dengan target perusahaan.
Kasmir (2010:105) Dalam praktiknya, analisis rasio keuangan
suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi berikut:
a. Rasio neraca, yaitu membandingkan angka-angka yang
hanya bersumber dari neraca
b.
Rasio laporan laba rugi, yaitu membandingkan angkaangka yang hanya bersumber dari laporan laba rugi
c. Rasio antar laporan, yaitu membandingkan angkaangka dari dua sumber (data campuran), baik yang ada
di neraca maupun di laporan rugi.
Sutrisno (2009:215) Jenis rasio menurut tujuan
penggunaannya dapat dikelompokkan menjadi :
a. Rasio likuiditas {Liquidity
yang
digunakan
untuk
ratios),
yaitu rasio-rasio
mengukur
kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka
pendeknya.
14
b.
Rasio Solvabilitas {leverage
ratios),
yaitu rasio-rasio
yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa jauh
aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang.
c. Rasio aktivitas {activity ratios), yaitu rasio-rasio untuk
mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan
sumber dananya.
d.
Rasio keuntungan {fjrofitahility
ratios) merupakan rasio
yang digunakan untuk mengukur efetivitas perusahaan
dalam mendapatkan keuntungan.
e. Rasio penilaian {Valuatios
ratios)
yaitu rasio-rasio
mengukur kemampuan manajamen untuk menciptakan
nilai pasar agar melebihi biaya modalnya.
Profitabilitas
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan dengan semua modal yang bekerja didalamnya. Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas merupakan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba (keuntungan)
dengan semua modal yang bekerja didalamnya selama periode
tertentu. Jadi, sebagian dana yang diperoleh dari profitabilitas sangat
berperan penting dalam rangka pertumbuhan perusahaan. Laba yang
besar
akan
memberikan
manajer
fleksibilitas keuangan
yang
15
memberikan manajer kesempatan dalam melakukan investasi lebih
luas.
Profitabilitas suatu perusahaan dapat mempengaruhi kebijakan para
investor atas investasi yang dilakukan. Kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba akan menarik para investor untuk menanamkan
dana guna memperluas usahanya, Hal itu dapat berdampak pada
naiknya tingkat pertumbuhan perusahaan.
Menurut Kasmir (2010:197) rasio profitabilitas memiliki tujuan
manfaat, tidak hanya bagi pemilik usaha atau manajemen saja, letapi
juga bagi pihak diluar perusahaan, terutama pihak-pihak yang
memiliki hubungan dan kepentingan dengan perusahaan. Tujuan rasio
profitabilitas baik oleh perusahaan maupun bagi pihak luar perusahaan
antara Iain, yaitu:
a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh
perusahaan dalam satu peride tertentu.
b. Untuk
menilai
posisi
laba
perusahaan
tahun
sebelumnya dengan tahun sekarang.
c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
d. Untuk menilai besamya laba bersih sesudah pajak
dengan modal sendiri.
e. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan
yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal
sendiri.
16
f.
Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana
perusahaan yang digunakan baik modal sendiri.
Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh yaitu :
a. mengetahui besamya
tingkat laba yang diperoleh
perusahaan dalam satu periode
_
-
b. mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya
dengan tahun sekarang
c. mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu
d. mengetahui besamya laba bersih sesudah pajak dengan
modal sendiri
e. mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan
yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal
sendiri
Alat yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah
rasio profitabilitas. Kasmir (2010:196) menyatakan bahwa rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Sutrisno (2009:222) rasio profitabilitas
dapat diukur dengan beberapa indikator yakni:
17
Profit
margin
Profit margin merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan penjualan
yang dicapai
Laba kotor
Gross Profit
Margin
=
— ; — x 100
penjualan
Earning
Profit
Margin
=
After Tax
V-^
x 100%
penjualan
Earning
Net Profit
Margin
Before
-.—;
penjualan
=
Tax
x 100%
Return on Assets
Return on Assets juga sering disebut sebagai rentabilitas
ekonomis merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan semua aktiva yang dimiliki oleh
perusahaan. Dalam hal ini laba yang dihasilkan adalah laba
sebelum bunga dan pajak atau EBIT
Return On Assets
=
Earning Before
T^r-^-rrh--
Total Aktiva
Tax
x 100%
18
Return on Equity
Return on Equity ini sering disebut dengan rate of return on
net
worth
yaitu
kemampuan
menghasilkan keuntungan dengan
perusahaan
dalam
modal sendiri yang
dimiliki. Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih
setelah dipotong pajak atau E A l
Return On equity
Earning after
= —..
. , ^—..
tax
. x 100%
Modal Sendin
Return on Investment
Return on Investment merupakan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan yang akan digunakan
untuk menutup investasi yang dikeluarkan. Laba yang
digunakan untuk mengukur rasio ini adalah laba bersih
setelah pajak atau EAT.
Return On Investment
=
Earning after tax
;
:
x 100%
Investasi
Earning Per Share
Earning
Per Share
merupakan
ukuran
kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntimgan per lembar
saham pemilik. Laba yang digunakan sebagai ukuran adalah
laba bagi pemilik atau EAT
19
Earning
Per Share
Earning
r-r-.
=-
After
Tax
r
xlOO%
Jumlah lembar saham
Likuiditas
a. Pengertian Likuiditas
Rasio likuiditas atau sering juga disebut dengan nama rasio modal
kerja merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
likuidnya
suatu
perusahaan. Menurut Sutrisno
(2009:215-216),
likuiditas yaitu mengukur kemampuan jangka pendek perusahaan
dengan meiihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang
Iancamya
(kewajiban
perusahaan).
Likuiditas
mengacu
pada
ketersediaan sumber daya perusahaan untuk memenuhi kebutuhan kas
jangka pendek. Resiko likuiditas perusahaan dipengaruhi oleh kapan
ams kas masuk dan arus kas keluar terjadi serta prospek arus kas
untuk kinerja masa depan. Analisis likuiditas diarahkan pada aktivitas
operasi perusahaan, kemampuan untuk menghasilkan keimtimgan dari
penjualan produk dan jasa, dan persyaratan serta ukuran modal kerja.
Pentingnya
likuiditas
dapat dilihat
dengan
mempertimbangkim
dampak yang berasal dari ketidakmampuan perusahaan memenuhi
jangka pendeknya. Likuiditas dinyatakan dalam perbedaan tingkat.
Kurangnya likuiditas menghaiangi pemsahaan untuk memperoleh
keimtimgan dari diskon atau kesempatan mendapatkan keuntimgan.
Masalah likuiditas yang lebih parah mencerminkan ketidakmampuan
20
perusahaan untuk memenuhi kewajiban lancar.
Masalah ini dapat
mengarah pada penjualan investasi dan aktiva dengan
terpaksa,
bahkan perusahaan dapat mengalami insolvensi atau kebangkrutan.
Menurut Kasmir (2010:134), untuk menilai likuiditas perusahaan
terdapat beberapa rasio yang dapat digunakan sebagai alat untuk
menganalisa dan menilai posisi likuiditas perusahaan, yaitu :
1) Rasio Lancar {Current
Rasio
yang
Ratio)
digunakan
untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau
hutang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara
keseluruhan.
^
„
.
Aktiva Lancar
Current Ratio ^
Hutang Lancar
2) Rasio Cepat (Quick Ratio)
Rasio cepat atau quick ratio atau rasio sangat lancar atau acid
test ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau
hutang lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan
nilai persediaan.
„
. , n
Aktiva La near-Persediaan
Qi/ick Ratio ~
Hutang Lancar
3) Rasio kas {Cash
Ratio)
Rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang
kas yang tersedia untuk membayar hutang. Ketersediaan uang
21
kas dapal ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau setara
dengan kas seperti rekening giro atau tabungan di bank yang
dapat ditarik setiap saat.
„
, „
,
Kas+Surat Berharga
Cash Ratio ~
Hutang Lancar
4) Rasio Perputaran kas {Cash Turn Over)
Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat kecukupan modal
kerja perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan
dan membiayai penjualan
„
, „
^
Cash Turn Over = „
Penjualan Bersih
,^ .
„—-
Modal Kerja Bersih
5) Inventory to Net Working
Capital
Rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan
antara jumlah persediaan
yang ada dengan modal kerja
perusahaan.
Inventory to NWC =
Persediaan
Aktiva Lancar-Utang Lancar
Menurut Kasmir (2010:145) ada beberapa manfaat dan tujuan dari
rasio likuiditas, yaitu:
1) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek.
2) Untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban
jangka pendek tanpa memperhitungkan persediaan.
22
3) Untuk mengukur atau membandingkan antara jumiah sediaan
yang ada dengan modal kerja perusahaan.
4) Untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk
membayar hutang.
5) Untuk mengukur seberapa besar perputaran kas.
6) Sebagai alat perencanaan ke depan, terutama yang berkaitan
dengan perencanaan kas dan hutang.
7) Menjadi
alat
pemicu
bagi
pihak
-manajemen
untuk
memperbaiki kinerjanya.
8) Sebagai alat bagi pihak terutama yang berkepentingan terhadap
perusahaan dalam menilai kemampuan perusahaan agar dapat
meningkatkan saling percaya.
5. Leverage
Dalam melakukan kegiatan perusahaan tentunya membutuhkan
dana baik itu dari dalam atau luar perusahaan, meminjam dana dari
kreditor merupakan salah satu altematif untuk memenuhi kebutuhan
dana dalam bentuk hutang. Menurut Kasmir (2010:113), rasio
leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya besamya
jumlah hutang yang digunakan pemsahaan unuk membiayai kegiatan
usahanya jika dibandingkan dengan menggunakan modal sendiri.
Keuntungan dengan menggunakan rasio ini adalah:
23
a. Dapat menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban
kepada pihak lain;
b. Menilai
kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban yang
bersifat tetap;
c. Mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva
tetap dengan modal;
d. Guna mengambil keputusan penggunaan sumber dana ke depan.
Menurut Kasmir (2010:156-162) ada beberapa macam rasio
leverage antara lain:
a.
Debt to asset ratio
Merupakan rasio utang untuk mengukur perbandingan antara total
utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva
perysaliaan di biayai oleh hutang. Rumus untuk mencari debt ratio
dapat di can:
debt to asset ratio =
Total debt
Total
asset
b. Debt to Equity Ratio
Merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang
dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan
antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan ekuitas.rumus
yang dapat digunakan yaitu:
debt to equity ratio =
Total utang(deht)
Ekuitas(equity)
24
Long Term Debt to Equit Ratio (LTDtER)
Merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan
modal sendiri. Tujuannya untuik mengukur berapa bagian setiap
rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang
dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan
modal sendiri yang disediakan oleh perusahaan. Rasio ini dapat di
cari dengan menggunakan rumus:
lonq term
LTDtER =
debt
:
equity
Times Interest
Earned
Merupakan rasio untuk mengukur sejauh mana pendapatan
dapat menurun tanpa membual perusahaan merasa malu karena
tidak
mampu membayar biaya bunga tahunannya.
Apabila
perusahaan tidak mampu membayar bunga, dalam jangka panjang
menghilangkan kepercayaan dari pihak kreditor. Rasio ini dapat di
cari dengan menggunakan dua cara yaitu:
Time Interest
Earned
=
Earned
=
EBIT
Biaya bunga(mterest)
Atau
EBIT + Biaya bunga
Time Interest
;
Biaya
Fixed Charge Coverage
r
bunga{interest)
(FCC)
Merupakan rasio yang menyerupai Times Interest
Earned
Ratio. Hanya saja perbedaannya adalah rasio ini dilakukan apabila
perusahaan memperoleh utang jangka panjang atau menyewa
25
akliva berdasarkan kontrak sewa {lease contract).
Rumus yang
digunakan yaitu:
fixed charge coverage =
EBIT + Biaya Bunga + kewajiban
sewa/lease
—
;
sewa/lease
Biaya Bunga + kewajiban
Hipotesis
1) Ada pengaruh antara likuiditas dan leverage
secara simultan terhadap
tingkat profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
2) Ada pengaruh antara likuiditas dan leverage secara parsiai terhadap tingkat
profitabilitas pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis Peneiitian
Jenis-jenis peneiitian dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan tingkat
eksplanasinya (Sugiyono, 2008:11), yaitu:
1. Peneiitian Deskriptif
Suatu rumusan masalah
yang berkenaan
dengan
pertanyaan
terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu
variabel atau lebih. Variabel mandiri adalah variabel yang berdiri
sendiri, bukan variabel independen,
Karena
kalau variabel
independen selalu dipasangkan dengan variabel dependen. Jadi
dalam peneiitian ini peneliti tidak membuat perbandingan variabel
dengan sampel yang lain, dan mencari hubungan antara variabel
dengan variabel yang lain.
2. Peneiitian Komparatif
Suatu
pertanyaan
peneiitian yang
bersifat
membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau sampel yang
berbeda.
3. Peneiitian Asosiatif
Suatu pertanyaan peneiitian yang bersifat menanyakan hubungan
antara dua variabel atau lebih. Seperti yang telah dikemukakan
26
27
terdapat tiga bentuk hubungan yaitu : hubungan simetris, hubungan
kausal, dan interaktif / reciprocal / timbal balik. Berikut pengertian
dari masing-masing bentuk hubungan tersebut, yaitu :
1. Hubungan simetris adalah
suatu hubungan
antara dua
variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersamaan.
2. Hubungan Kausal adalah hubungan yang bersifat sebab
akibat, yang terdapat di dalamnya variabel independen
{variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi).
3. Hubungan interaktif atau reciprocal atau tibal balik adalah
hubungan yang saling mempengaruhi, di sini tidak diketahui
mana variabel independen dan dependen.
Dalam peneiitian ini penulis menggunakan jenis peneiitian Asosiatif
Kausal.
B. Tempat Peneiitian
Peneiitian ini dilakukan pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Priode 2007-2011 Dimana data-datanya
Indonesia.
diperoleh dari Bursa Efek
28
C. Operasionalisasi Variabel
Tabel 2
Definisi Variabel dan Indikator Variabel
Indikator
Definisi Variabel
prolltabilitas
merupakan Profit Margin
kemampuan PT. Telekomunikasi
Indonesia,
Tbk.
dalam Laba Kotor
menghasilkan laba (keuntungan) Penjualan
dengan semua modal yang bekerja
selama
periode
didalamnya
tertentu.
Mengukur kemampuan jangka Current ratio
Likuiditas
pendek dengan meiihat aktiva
(Xl)
lancar
PT.
Telekomunikasi Akiva lancar
Indonesia, Tbk. relatif terhadap Utang Lancar
utang
lancarnya
(kewajiban
perusahaan).
merupakan rasio yang digunakan Debt to Asset Ratio
Leverage
untuk mengukur sejauh mana
(X2)
aktiva
PT.
Telekomunikasi Total hutang
Indonesia, Tbk. dibiayai dengan Modal
hutang. Artinya besamya jumlah
hutang yang digunakan PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
unuk
membiayai
kegiatan
usahanya
jika
dibandingkan
dengan
menggunakan
modal
sendiri.
sumber: penulis berdasarkan teori, 2012
Variabel
Proritabiulas
(Y)
D. Data yang diperlukan
Dilihat dari cara memperolehnya (Istijanto, 2005:27), data terdiri dari :
1. Data primer merupakan data utama, asli atau langsung dari sumbemya.
Atau data asli yang dikumpuikan sendiri oleh peneliti untuk menjawab
masalah penelitiannya secara khusus.
29
2. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
dari sumbemya atau data yang telah dikumpuikan pihak lain bukan
oleh peneliti sendiri, untuk tujuan lain.
Data yang digunakan dalam peneiitian ini adalah data sekunder. Berupa
data laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2011.
£ . Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2008:402) tekhnik pengumpulan data dibagi menjadi 4
antara lain:
1. Metode observasi
adalah
kegiatan keseharian
manusia
dengan
menggunakan panca indera mata dengan alat bantu manusia utamanya
selain pancaindera lainnya, seperti telinga, penciman, mulit dan kulit
oleh karena itu, observasi adalah kemampuan seseorang untuk
menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindera serta
dibantu dengan panca indera lain.
2. Metode wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontmksikan
makna daiam suatu topik tertentu.
3. Metode dokumentasi mempakan metode yang dilakukan dengan
menggunakan catatan peristiwa-peristiwa yang sudah lalu, seperti
tulisan-tulisan, gambar, maupun karya seni.
30
4. Metode gabungan adalah metode tekhnik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai tekhnik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada.
Berdasarkan teknik pengumpulan data diatas peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data secara dokumentasi. Metode ini dilakukan dengan
mencatat dan mengumpulkan data-data yang tercantum, yang berupa data
laporan keuangan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bursa Elek
Indonesia tahun 2006-2011,
F. Analisis Data dan Teknik Analisis
1. Analisis Data
Analisis data yang digunakan dalam peneiitian ini adalah analisis data
kuantitatif. Data kuantitatif (Mudrajad Kuncoro, 2009:145) adalah data
yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Untuk menjawab
rumusan masalah maka diperlukan data laporan keuangan berupa neraca
- • dan laporan laba rugi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk di Bursa Efek
Indonesia.
2. Teknik Analisis
a. Analisis Keuangan
1) Untuk menganalisis likuiditas dengan menggunakan
likuiditas yaitu Current Ratio dengan rumus :
^
„
,
Current Ratio (Xj) =
A k t i v a Lancar
Hutang Lancar
x 100%
rasio
31
2) Untuk
leverage
menganaiisis
dapat
dihitung
dengan
menggunakan rumus :
Debt to Equity Ratio (DER)
DAR ( X , ) = ^ 2 5 ^ ^ ^ x 1 0 0 0 / 0
^
Total Aktiva
3) Untuk menganalisis profitalbilitas, menggunakan rumus :
Laba
Kotor
Profit MarginfP) =
X 100%
.
\ f. Penjualan
Analisis Statistik
Teknik yang digunakan untuk memecalikan masalah yang ada
dalam peneiitian ini adalah :
1) Regresi Linier Ganda
Untuk
menganalisis
likuiditas
dan
profitabilitas dengan menggunakan rumus :
Y = a -bbx Xl +b2 X2+ e
Keterangan :
Y = Profit
Xl ^ Current
Margin
Ratio
X2 = Debt to Asset
Ratio
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
e = Error Term
leverage
terhadap
32
(Sumber: Iqbal Hasan, 2005:261)
2)
Uji Hipotesis secara Simultan ( Uji F)
Menurut Iqbal Hasan (2005:265), uji F digunakan untuk
menguji
signifikansi
antara
variabel independent
dengan
variabel dependen secara bersama-sama.
Proscdur pengujian hipotesisnya sebagai berikut:
(a) Menentukan hipotesis
Ho = Tidak ada pengaruh likuiditas dan leverage secara
bersama- sama terhadap tingkat profitabilitas.
Ha ~ Ada Pengaruh likuiditas dan leverage
secara
bersama-sama terhadap tingkat profitabilitas.
(b) Menentukan taraf nyata ( « )
Menentukan daerali penerimaan //« dan If
dengan
menggunakan distribusi F dengan (Anova).
Tingkat siginifikan sebesar 5% atau 0.05
Taraf nyata { a ) dari y label ditentukan dengan
derajat pembilang Vi = k - I dan derajat
penyebut V2 = n - k - 1
Dimana n = jumlah sampel, k ^ jumlah variabel
bcbas.
(c)Menguji hipotesis dengan cara memasukkan nilai yang
akan diteliti daiam rumus (iqbal hasan, 2008:265)
33
Kriteria Pengujian :
-
Apabila FhUung'^ ^tabei ^ maka HQ diterima dan Ha
ditolak. Artinya tidak ada pengaruh secara bersamasama likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas.
-
Apabila Ffiitang ^ ^tabei » maka HQ ditolak dan Ha
diterima. Artinya ada pengaruh secara bersamasama likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas.
3) Uji Hipotesis secara Parsiai ( Uji r )
Menurut Mudrajat Kuncoro (2009:238), uji / adalah uji
yang digunakan untuk menghitung seberapa jauh pengaruh satu
variabel penjelas secara individu dalam menerangkan variasi
variabel terikat.
Prosedur pengujian hipotesis :
(a) Menetukan hipotesis
Ho = Tidak ada pengaruh likuiditas dan leverage secara
parsiai terhadap tingkat profitabilitas.
Ha - Ada pengaruh likuiditas dan leverage secara parsiai
terhadap tingkat profitabilitas.
(b) Menentukan taraf nyata ( a )
Tingkat signifikan sebesar 5 % atau 0,05
-
Taraf nyata ( a ) dari
bebas ( db ) = n-k-1
ttabei
ditentukan dengan derajat
34
Dimana n - jumlah sampel, k ^ jumlah variabel bebas
(c) Krtiteria pengujian
- Apabila tf^nang < ^cabei ' maka HQ diterima dan Ha
ditolak. Artinya tidak ada pengaruh likuiditas dan
leverage secara parsiai terhadap tingkat profitabilitas.
- Apabila thuung ^ ^tabei •> maka If
ditolak dan Ha
diterima. Artinaya ada pengaruh likuiditas dan leverage
secara parsiai terhadap tingkat profitabilitas.
BAB IV
H A S I L P E N E L I T I A N DAN PEMBAHASAN
Gambaran umum tempat peneiitian
1. Sejarah Bursa Efek Indonesia
Secara historis, pasar modal lelah hadir jauli sebelum Indonesia merdeka.
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman koionial Belanda dan
tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh
pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah koionial atau
voc.
Meskipun pasar modal telali ada sejak tahun 1912, perkembangan dan
pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan, bahkan
pada beberapa periode kegiatan pasar modal mengalami kevakuman. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan I I ,
perpindahan kekuasaan dari pemerintah koionial kepada pemerintah Republik
Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak
dapat berjalan sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada
lahun
1977, dan beberapa lahun kemudian pasar modal mengalami
pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan
pemerintah.
35
36
Secara singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat
sebagai berikut:
OUrSd C l C K . pcriailia
fDeseniber
u l LllUUIlCSla UlUCIllUtv U l
Dal(X\la. U l C l l
19121
Pemerintah Hindia Belanda
[1914
Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
19181
[1925
Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan Bursa Efek
1942|
di Semarang dan Surabaya
[Awal tahun
Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di Semarang dan
1939]
Surabaya ditutup
[1942
—
Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia II
1952]
[1956]
Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin
tidak aktif
[1956
Perdagangan di Bursa Efek vakum
1977]
[10 Agustus
Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ
1977]
dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Peiaksana Pasar Modal).
Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.
Pcngaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go
public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertamal9 Tahun 2008
37
tentang Surat Berharga Syariah Negara
11977-
Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten hingga
1987)
1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen
perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal
[19871
Ditandai dengan hadimya Paket Desember 1987 (PAKDES 87)
yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan
Pcnawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di
Indonesia
(1988 -
Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
1990]
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa
terlihat meningkat
..
[2 Juni
Bursa Paralei Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola olch
1988]
Per-satuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan
organisasinya terdiri dari broker dan dealer
[Desember
Pemerintah mengcluarkan Paket Desember 88 (PAKDES 88) yang
1988]
m