Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap motivasi mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang - Repositori UIN Alauddin Makassar

  

PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP

MOTIVASI MENGAJAR GURU DI SMA DARUL FALAH ENREKANG

Skripsi

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Jurusan Manajemen Pendidikan Islam pada FakultasTarbiyah dan Keguruan

  UIN Alauddin Makassar Oleh:

  

ASWAN

  NIM: 20300113010

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN ALAUDDIN MAKASSAR

2017/2018

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, segala puja dan puji bagi Allah SWT., Tuhan semesta alam yang telah memberikan Rahmat dan limpahan kasih sayang-Nya sehingga Skripsi ini bisa diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tak lupa pula salam serta shalawat senantiasa kita haturkan kepada Nabi Ullah Muhammad saw., suri tauladan bagi seluruh umat, beserta keluarga, para sahabat dan pengikut beliau. Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Tarbiyah & Keguruan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Manajemen Pendidikan Islam.

  Dalam penyusunan skripsi yang berjudul

  “Pengaruh kepemimpinan Kepala

Sekolah terhadap motivasi mengajar Guru di SMA Darul falah Enrekang”, pada

  penulisan Skripsi ini penulis banyak mengalami berbagai rintangan dan hambatan karena keterbatasan penulis baik dari kemampuan ilmiah, waktu, biaya dan tenaga. Tetapi dengan semangat dan komitmen yang kuat serta adanya petunjuk dan saran dari berbagai pihak, semua rintangan dan tantangan dapat diminimalkan. Karena itu penulis mempersembahkan karya ini kepada kedua orangtua Ayahanda

  Syamsuddin/Ismail dan Ibunda Kadaria yang tiada henti-hentinya mencurahkan

  do’a, memberi semangat, segala bentuk pengorbanan dan kasih sayang tiada batas selama penulis menempuh pendidikan. Kemudian tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada saudariku Nur hidayah yang selalu mendoakan penulis dan Terima kasih juga penulis ucapkan kepada sahabat MPI 013 tanpa terkecuali terutama Rosdiana dan semua yang turut membantu penulis dalam penyelesaian penulisan Skripsi ini.

  Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis pula kepada:

  1. Prof. Dr. H. Musafir Pababbari, M.Si., selaku Rektor UIN Alauddin Makassar dan para Wakil Rektor UIN Alauddin Makassar yang selama ini telah berusaha memajukan kualitas Universitas Islam Negeri Makassar.

  2. Dr. H. Muhammad Amri, Lc, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Alauddin Makassar serta para Wakil Dekan dan seluruh Staf Akademik yang senantiasa memberikan pelayanan maksimal sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

  3. Drs. Baharuddin, M.M., selaku Ketua Jurusan dan Ridwan Idris, S.Ag., M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Program Studi Manajemen Pendidikan Islam serta Staf Prodi yang selalu siap memberikan fasilitas, layanan, izin dan kesempatan sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.

  4. Prof. Dr. Moh. Natsir Mahmud, M.A dan Drs. Suarga, M.M selaku pembimbing penulisan Skripsi ini yang selalu siap meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis hingga Skripsi ini bisa diselesaikan.

  5. Bapak dan Ibu Dosen yang senantiasa mendidik dan memberikan pengajaran kepada kami kebaikan dan ilmu yang bermanfaat, sekaligus menjadi orang tua kami selama menempuh pendidikan di UIN Alauddin Makassar.

  6. Kepala sekolah SMA Darul Falah Enrekang dan Wakil Kepala sekolah beserta para guru dan staf telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian.

  7. Rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Manajemen Pendidikan Islam angkatan 2012-2013 beserta kawan-kawan dari berbagai macam organisasi yang pernah digeluti penulis dan seluruh mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang penulis kenal karena berkat dorongan dan do’anya sehinnga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

  Akhirnya penulis sangat berharap agar Skripsi ini memberi manfaat kepada seluruh pembacanya.

  Samata, 1 Maret 2018 Penulis,

ASWAN NIM:20300113010

  

DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................. i PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................... iii PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................... iv KATA PENGANTAR ............................................................................ v DAFTAR ISI ........................................................................................... viii DAFTAR TABEL................................................................................... x ABSTRAK .............................................................................................. xi

  

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 12- 21

A.Latar Belakang Masalah .....................................................

  12 B.Rumusan Masalah ..............................................................

  16 C.Hipotesis .............................................................................

  17 D.Tujuan dan kegunaan penilitian .........................................

  17 E.DefinisiOperasional Variabel .............................................

  18 F. Kajian pustaka ....................................................................

  20 BAB II TINJAUAN TEORETIS ..................................................... 22- 47 A.Kepemimpinan Kepala Sekolah .........................................

  22 1.Pengertian Kepemimpinan ............................................

  22 2.Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah ................................

  24 a.Tugas Kepala Sekolah b.Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah B.Motivasi Mengajar Guru ....................................................

  34

  1.Pengertian Motivasi Mengajar dan Pendakatan Motivasi 34 2.Teori Motivasi ...............................................................

  38

  3.Faktor Faktor yang Mempengaruhi Motivasi mengajar Guru ..................................................................

  43 4.Peran Mengajar Guru ....................................................

  46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 49- 57 A.Jenis dan Lokasi Penelitian ................................................

  49 B.Pendekatan Penelitian .........................................................

  49 C.Populasi dan Sampel...........................................................

  49 D.Metode Pengumpulan Data ................................................

  51 E.Instrumen Penelitian ...........................................................

  52 F.Teknik Pengolahan dan Analisis Data ................................

  52 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ......................... 58- 86 A.Selayang Pandang Lembaga ...............................................

  58 1.Profil Sekolah ................................................................

  58 2.Visi dan Misi Lembanga ...............................................

  47 3.Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah ........................

  48 4.Keadaan Guru................................................................

  59 5.Keadaan Siswa ..............................................................

  66 B.Gambaran Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA 1.Darul Falah Enrekang ..................................................

  67 C.Gambaran Motivasi Mengajar Guru di SMA 1.Darul Falah Enrekang ..................................................

  73 D.Analisis Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah

  1.Terhadap Motivasi Mengajar Guru di SMA 2.Darul Falah Enrekang ..................................................

  80 E.Pembahasan Penilitian ........................................................

  84

  

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 87- 88

A.Kesimpulan.........................................................................

  87 B.Saran ...................................................................................

  88 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 89-91

  LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

TABEL HAL

  4.1 Keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan di SMA Darul Falah Enrekang .. ..48

  4.2 Keadaan Guru di SMA Darul Falah Enrekang ............................................... ..49

  4.3 Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMA Darul Falah Enrekang 50

  4.4 Hasil angket Kepemimpinan Kepala Sekolah di SM Darul Falah Enrekang.. ..51

  4.5 Data jumlah siswa SMA Darul Falah Enrekang tahun pelajaran 2017-2018 . ..52

  4.6 Distribusi Frekuensi Gambaran Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Darul Falah Enrekang ................................................................................................ ..54

  4.7 Tabel Penolong untuk Menghitung Nilai Mean .............................................. ..55

  4.8 Penolong untuk Menghitng Standar Deviasi .................................................. ..56 4. 9 Kategori Skor Kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Darul Falah Enrekang 57 4. 10 Hasil angket Motivasi Mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang ....... ..58 4. 11 Tabel Distribusi Frekuensi Gambaran Motivasi Mengajar Guru SMA Darul

  Falah Enrekang ............................................................................................... ..60 4. 12 Tabel penolong untuk Menghitung Nili Rata-rata ....................................... ..61

  4.13 Tabel penolong untuk Menghitung Standar Deviasi ..................................... ..62

  4.14 Kategori Skor Motivasi Mengajar Guru SMA Darul Falah Enrekang ......... ..63

  4.15 Tabel Penolong untuk Mencari Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Motivasi Mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang ................ ..64

  

ABSTRAK

Nama : ASWAN Nim : 20300113010

Judul : Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap motivasi

mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang

  Adapun rumusan masalah pada skripsi ini ; Bagaimana kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Darul Falah Enrekang, Bagaimana motivasi mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang, dan Adakah pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap motivasi mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Darul Falah Enrekang, Bagaimana pengaruh motivasi mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang, dan Adakah pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap motivasi mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang.

  Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah Field Research. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA di Darul Falah Erekang dengan jumlah 20 orang pendidik dan sampel penelitian adalah 20 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengunakan pedoman angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis statistik deskriptif dan teknik analisis statistik inferensial.

  Berdasarkan hasil penilitian teknik analisis data statistik deskriptif, kepemimpinan kepala Sekolah di SMA Darul Falah Enrekang berada pada kategori sedang dan motivasi mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang berada pada kategori sedang. Sedangkan hasil analisis statistik inferensial menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,846 lebih besar dari pada nilai tabel distribusi dengan nilai 1,743 dengan taraf signifikan sebesar 5% (1,846 > 1,743) = (t hitung > t tabel ) berarti terdapat pengaruh kepemimpinan kepala Sekolah terhadap motivasi mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan modern saat ini, makin terasa betapa penting peranan

  organisasi terhadap kepentingan manusia, tidak ada seorang pun diantara manusia ini rasanya yang dilahirkan sampai pada saat kematiannya tidak terikat pada organisasi. Bentuk kerja sama antara sekelompok individu dengan berbagai macam ikatan dalam mencapai tujuan bersama itulah pada hakikatnya disebut sebuah organisasi. Kata organisasi selalu mengandung dua macam pengertian secara umum, yaitu menandakan signifies suatu lembaga institution atau kelompok fungsional, dan yang lain mengandung arti proses pengorganisasian process of organizing, dalam hal ini pekerjaan diatur dan dialokasikan di antara para anggota organisasi, sehingga tujuan organisasi dapat dicapai secara efisien. Sedangkan organisasi sebagai lembaga dapat ditunjuk rumah sakit, sekolah, kantor-kantor pemerintah dan sebagainya.

  Kepemimpinan sebagai salah satu fungsi manajemen merupakan hal yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan amat berat seolah-olah kepemimpinan dipaksa menghadapi berbagai macam faktor seperti: struktur atau tatanan, koalisi, kekuasaan, dan kondisi lingkungan organisasi. Dalam hal ini kepemimpinan dapat berperan di dalam melindungi beberapa isu pengaturan organisasi yang tidak tepat, seperti: distribusi kekuasaan yang menjadi penghalang tindakan yang efektif, kekurangan berbagai macam sumber, prosedur yang dianggap buruk archaic procedure dan sebagainya, yaitu problem-problem organisasi yang lebih bersifat mendasar.

  Demikianlah esensi salah satu pendapat yang diungkapkan oleh Richard H. Hall melalui bukunya yang berjudul Organizations: Structure and Process, mengapa perlu dan

  banyak terdapat studi tentang kepemimpinan pada masa-masa lalu. Suatu kenyataan bahwa di dalam situasi tertentu kepemimpinan dirasakan penting, bahkan amat penting critical. Oleh karena itu, peranan sentral kepemimpinan dalam organisasi tersebut, maka dimensi-dimensi kepemimpinan yang bersifat kompleks perlu dipahami dan dikaji secara terkoordinasi, sehingga peranan kepemimpinan dapat dilaksanakan secara efektif. Dimensi-dimensi tersebut adalah defenisi apa yang dimaksud kepemimpinan, berbagai macam studi tentang kepemimpinan, tugas dan fungsi kepemimpinan efektivitas kepemimpinan, serta usaha-usaha memperbaiki

  1 kepemimpinan.

  Salah satu perubahan yang mendasar dalam organisasi pendidikan adalah sistem manajemen yang sentralistis diganti dengan sistem manajemen desentralistis melalui Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Hal ini menuntut perubahan berbagai komponen dalam organisasi dan juga gaya kepemimpinan. Artinya, dalam situasi yang tidak menentu, penuh dangan perubahan dan ketidakpastian diperlukan keahlian manajerial yang baik, sekaligus dapat mengembangkan keahliannya dalam bidang kepemimpinan.

  Keahlian Manajerial dengan kepemimpinan merupakan dua peran yang berbeda. Seorang manajer yang baik adalah seseorang yang mampu menangani kompleksitas organisasi, dia adalah ahli perencanaan strategik dan operasional yang 1 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, jujur, mampu mengorganisasikan aktivitas organisasi secara terkoordinasi, dan mampu mengevaluasi secara reliable dan valid. Sedangkan seorang pemimpin yang efektif mampu membangun motivasi staf, menentukan arah, menangani perubahan secara benar, dan menjadi katalisator yang mampu mewarnai sikap dan perilaku staf.

  Dua peran itu dalam organisasi semestinya seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan karena tanpa keahlian manajerial, seorang pemimpin akan kesulitan menetapkan langkah-langkah kerja rasional yang didasari oleh nilai-nilai teoritis pembangunan organisasi. Kondisi itu dapat menimbulkan kemandekan atau

  

missmanagement karena dapat saja timbul kebocoran di sana-sini yang diakibatkan

kurangnya kemampuan pemimpin melakukan langkah-langkah manajerial.

  Sebaliknya, apabila seorang manajer tidak memiliki keahlian memimpin maka lambat laun organisasi akan kehilangan pamornya karena tidak ada orang yang dijadikan rujukan, memberi motivasi, dan menentukan arah organisasi. Artinya, dalam iklim organisasi yang turbulance, tidak cukup dengan langkah kerja yang teliti, rasional, sistematis, dan terprogram secara baik, tetapi tetapi juga diperlukan keahlian mendorong para personel untuk bekerja penuh semangat, menjadi katalisator yang mampu berperan mewarnai sikap dan perilaku orang ke arah lebih baik.

  Era desentralisasi adalah era perubahan yang memberikan peluang besar kepada para pemimpin untuk mengembangkan nilai-nilai kepemimpinan. Pada era ini berbagai tantangan dan ancaman yang datang silih berganti memerlukan keteguhan sikap dan kecerdasan menangkap peluang dan merancang masa depan. Oleh karena itu, diperlukan pemimpin yang sesuai dengan kondisi, yaitu memiliki komitmen kualitas dan selalu memperbaruinya sesuai dengan tuntutan stakeholders. Terdapat tiga jenis kepemimpinan yang dipandang representatif dengan tuntutan era desentralisasi, yaitu kepemimpinan transaksional, kepemimpinan transformasional, dan kepemimpinan visioner. Ketiga tipe kepemimpinan ini memiliki titik konsentrasi yang khas sesuai dengan jenis permasalahan dan mekanisme kerja yang diserahkan

  2 pada bawahan.

  Berdasarkan hasil observasi di SMA Darul Falah Enrekang sejauh ini penerapan kepemimpinan Kepala Sekolah masih kurang, karena disis lain Kepala Sekolah mempunyai jam mengajar dan juga sibuk dengan urusan DISPENDA sehingga Kepala Sekolah tidak sempat memperhatikan bagaimana memotivasi Guru di SMA Darul Falah Enrekang yang terkadang bingung bagaimana agar mata pelajaran yang di ajarkan dapat dipahami peserta didiknya.

  Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Motivasi Mengajar Guru SMA Darul Falah Enrekang” dengan harapan Guru dapat termotivasi dan tertarik untuk mengajar di SMA Darul Falah Enrekang.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian adalah :

1. Bagaimana kepemimpinan Kepala Sekolah di SMA Darul Falah Enrekang? 2.

  Bagaimana motivasi mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang? 3. Adakah pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap motivasi mengajar 2 Guru di SMA Darul Falah Enrekang?

  Aan komariah Cepi Triatna, Visionary Leadership Menuju Sekolah Efektif , (Jakarta: Bumi

C. Hipotesis

  Hipotesis penelitian adalah jawaban-jawaban sementara terhadap masalah-

  3 masalah penelitian, yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris.

  Adapun jawaban sementara penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. : Tidak ada pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap motivasi

  H mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang.

2. Ha : Ada pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap motivasi mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

  Dalam melaksanakan suatu penelitian selalu diharapkan adanya manfaat yang akan diperoleh dari penelitian tersebut. Demikian pula dengan penulisan skripsi ini, penulis mengharapkan adanya manfaat, baik terhadap pribadi maupun orang lain.

1. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut : a.

  Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap proses pembelajaran di SMA Darul Falah Enrekang.

3 Muhammad Ilyas Ismail, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Makassar: Alauddin

  b.

  Untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang.

  c.

  Untuk mengetahui adakah pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap motivasi Mengajar Guru di SMA Darul Falah Enrekang.

2. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : a.

  Bagi Pihak Sekolah yang diteliti, diharapkan dapat menjadi salah satu acuan dalam Penerapan Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam peningkatan motivasi mengajar Guru agar tujuan pendidikan dapat terlaksana dengan baik.

  b.

  Bagi penulis diharapkan dapat menjadi bekal pengetahuan mengenai kepemimpinan Kepala Sekolah, serta dapat menambah pengetahuan tentang motivasi mengajar Guru dalam rangka meningkatkan proses belajar mengajar yang baik

E. Defenisi Operasional Variabel

  Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari terjadinya kesalah pahaman dalam menafsirkan judul skripsi di atas, maka penulis merasa perlu memperjelas dan mempertegas arti kata-kata yang dianggap sulit, sehingga setelah dirangkaikan dalam kalimat, sehingga maksudnya dapat dimengerti sebagai berikut: Dalam penelitian ini, yang dimaksud adalah sebagai berikut; 1.

  Kepemimpinan Kepala Sekolah Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah perilaku Kepala Sekolah yang mampu memprakarsai pemikiran baru di dalam proses interaksi di lingkungan sekolah dengan melakukan perubahan atau penyesuaian tujuan, sasaran, konfigurasi, prosedur, input,

  4 proses atau output dari suatu sekolah sesuai dengan tuntutan perkembangan.

  Sejalan dengan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah adalah Kepala Sekolah yang mempunyai tindakan dan pengetahuan yang luas, dimana tindakan dan pengetahuan yang dimiliki oleh Kepala Sekolah itu, mampu membawa perubahan bagi sekolah yang di pimpinnya. Adapun indikator dari kepemimpinan Kepala Sekolah sebagai berikut; a.

  Pembinaan mental, moral, fisik dan artistik bagi Guru b. Mampu mempengaruhi orang lain sehingga dapat tercapinya tujuan organisasi.

  c.

  Harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada Guru.

2. Motivasi Mengajar Guru

  Motivasi Mengajar Guru adalah kemampuan mengajar yang timbul karena adanya dorongan dari yang bersangkutan sebagai hasil integrasi keseluruhan dari pada kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan sosial dan pengaruh lingkungan non

  5 sosial, dimana kekuatannya tergantung dari pada proses pengintegrasian tersebut.

  Sejalan dengan uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa pengertian motivasi megajar Guru adalah motivasi yang timbul dari dirinya untuk berbuat

4 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, ( Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2002), h.VII.

  5 sesuatu yang kreatif dan imajinatif sehingga mampu menciptakan suasana baru dalam mengajar. Adapun indikator dari motivasi mengajar Guru sebagai berikut; a.

  Faktor Internal 1.

  Kondisi kerja yang aman dan nyaman 2. Memperoleh status sosial yang lebih tinggi 3. Adanya hubungan kerja yang harmonis dan kompak b. Faktor Ekstrenal 1.

  Sarana dan prasarana yang mendukung 2. Jaminan karir yang jelas 3. Adanya kesempatan menduduki jabatan di sekolah F.

   Kajian Pustaka

  Berdasarkan penelusuran terhadap literatur-literatur yang berkaitan dengan objek dalam penelitian ini, penulis menemukan beberapa karya ilmiah Mahasiswa berupa (skripsi dan jurnal) yang memiliki relevansi dengan penelitian ini. Di antaranya yaitu:

1. Vela Miarri Nurma Arimla, skripsi pada studi ilmu pendidikan, Universitas

  Negeri Yogyakarta dengan judul, Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kinerja Guru Sekolah menengah kejuruan (SMK) negeri di temanggung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kinerja Guru SMK Negeri Temanggung yang di nilai pada tahap perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut hasil penilaian pembelajaran, pada penilitian ini 54% Guru berada pada kategori tinggi dan 46% pada kategori sedang.

  2. Dzulfadhli, skripsi pada studi Manajemen Pendidikan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dengam judul, hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan motivasi kerja Guru di SMA Hasanuddin Lagoa Jakarta Utara. Kesimpulan dari penilitian ini adalah terdapat hubungan positif dan signifikan kepemimpinan Kepala Sekolah dengan motivasi kinerja Guru.

  Dengan nilai koefesien korelasi sebasar 0,898, maka nilai koefesien determinasinya (KD) sebesar 0,8064 hal ini menunjukkan bahwa 80,64% motivasi kerja Guru SMA Hasanuddin Lagoa Jakarta dipengaruhi oleh faktor- faktor yang lain yang tidak berkaitan atau di luar dari penilitian ini namun tetap mempengaruhi variabel Y motivasi kinerja Guru SMA Hasanuddin Lagoa Jakarta Utara.

  3. Umar Ahmad, skripsi pada studi Manajemen Pendidikan Islam, Universits Islam Negeri Makassar dengan judul, berdasarkan uji hipotesis dimana 6,741 t hitung > t tabel = 2,069. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pengaruhnya yang signifikan antara penerapan prinsip-prinsip manajemen terhadap kinerja Guru Di MTS Madani Lauddin Pao-Pao Kab. Gowa.

  4. Bau Rannu Dg. Kapetta, skripsi studi Manajemen Pendidikan Islam,

  Universitas Islam Negeri Makassar dengan judul, pengaruh penerapan fungsi- fungsi manajemen terhadap motivasi mengajar Guru di SD Negeri Kassi Makassar. Kesimpulan berdasarkan hasil anlisis statistik inferensial tentang penerapan fungsi-fungsi manajemen terhadap peningkatan motivasi mengajar fungsi-fungsi manajemen sebesar 20,3% dan sisanya 70,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di masukkan dalam penelitian ini. Dengan demikian, penulis dapat menyimpulkan bahwa penerapan fungsi-fungsi manajemen sangat berpengaruh dalam meningkatkan motivasi mengajar Guru di SD Negeri Kassi Makassar .

BAB II TINJAUAN TEORETIS 1. Pengertian Kepemimpinan Para peneliti biasanya mendefenisikan “kepemimpinan” menurut pandangan

  pribadi mereka, serta aspek-aspek fenomena dari kepentingan yang paling baik bagi para pakar yang bersangkutan. Kepemimpinan diterjemahkan ke dalam istilah : sifat- sifat, perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi, hubungan kerja sama antar peran, kedudukan dari satu jabatan administratif, dan persepsi dari lain-lain tentang legitimasi pengaruh.

  Kepemimpinan dipahami sebagai segala daya dan upaya bersama untuk menggerakkan semua sumber dan alat yang tersedia dalam suatu organisasi. Untuk itu dapat dikatakan bahwa sukses tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat tergantung atas kemampuan kepemimpinannya untuk menumbuhkan iklim kerja sama agar dengan mudah dapat berjalan dengan efesien dan efektif.

  Di dalam lingkungan organisasi, kepemimpinan terjadi melalui dua bentuk yaitu; kepemimpinan formal (Formal Leadership) dan kepemimpinan nonformal (Informal Leadership). Kepemimpinan formal terjadi apa bila dilingkungan organisasi jabatan otoritas formal dalam organisasi tersebut diisi oleh orang-orang yang ditunjuk untuk dipilih melalui proses seleksi. Sedangkan kepemimpinan informal terjadi, dimana kedudukan pimpinan dalam suatu orgnisasi diisi oleh orang- orang yang muncul dan berpengaruh terhadap orang lain karna kecakapan khusus atau sebagai sumber yang dimilikinya dirasakan mampu memecahkan persoalan

  6 organisasi serta memenuhi kebutuhan dari anggota organisasi yang bersangkutan .

  Dalam konteks Kepala Sekolah, kepemimpinan yang diembannya adalah kepemimpinan yang bersifat formal pada lembaga pendidikan, sehingga kepemimpinannya biasa disebut kepemimpinan pendidikan. Kepemimpinan dalam lembaga pendidikan sangat berperan penting dalam mengembangkan seluruh sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, para pakar pendidikan mencoba mengartikan Kepemimpinan pendidikan sebagai berikut: Hadari Nawawi mengatakan Kepemimpinan kependidikan adalah proses penggerakkan, mempengaruhi, memberikan motivasi, dan mengarahkan orang-orang di dalam organisasi atau lembaga pendidikan tertentu untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya. Untuk mewujudkan tugas tersebut setiap, pemimpin pendidikan harus mampu bekerja sama dengan orang-orang yang didampinginya

  7

  untuk memberikan motivasi agar pekerjaan secara ikhlas. Dengan demikian, seorang

6 Wahjosumidjo, Kepemimipnan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, (Jakarta : Rajagrafindo Persada,2005 ). H, 84.

  7 pemimpinan pendidikan harus memiliki jiwa kepemimpinan dalam mengembangkan sumber daya manusia lembaga pendidikan. Fachruddin mengatakan bahwa kepemimpinan adalah suatu kemampuan dalam proses mempengaruhi, mengkoordinir orang-orang lain yang ada hubungannya dengan ilmu pendidikan dan pengajaran, agar kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat berjalan secara efesien dan efektif didalam pencapain tujuan-tujuan pendidikan

  8 dan pengajaran.

  Dari beberapa pendapat diatas tentang pengertian Kepemimpinan pendidikan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Kepemimpinan pendidikan adalah kemampuan seseorng dalam mempengaruhi, megkoordinir, menggerakkan, memberikan motivasi dan mengarahkan orang-orang dalam lembaga pendidikan agar pelaksanaan pendidikan lebih efesien dan efektif dalam mencapai tujun-tujuan yang telah dirumuskan.

2. Tugas dan Fungsi Kepala Sekolah a. Tugas Kepala Sekolah

  Kepala Sekolah merupakan jabatan pemimpin yang tidak bisa diisi oleh

  9

  orang-orang tanpa didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan. Dalam pengertian lain Kepala Sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling

  10 berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

  Kepala Sekolah adalah seorang manager. Dialah yang mengatur segala 8 sesuatu yang ada di sekolah untuk mencapai tujuan sekolah. Dengan posisi sebagai

  Fachruddin, Kepemimpnan Kepala Sekolah, (cet 1 , Jakarta, rineka cipta 2008), h, 43 9 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi dan Implementasi (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005), ha. 160. 10 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, manajer, Kepala Sekolah mempunyai kewenagan penuh terhadap arah kebijakan yang ditempuh menuju Visi dan Misi Sekolah. Kepala Sekolah sebagai manager merupakan pencerminan dari Kepemimpinan Kepala Sekolah, tetapi Kepala Sekolah sebagai penguasa cenderung pada pencerminan egoisme diri.

  Karena itu dalam suatu organisasi ini sungguh tidak dapat diterapkan. Karena organisasi adalah kegiatan bersama menuju sebuah tujuan, tidak boleh dikelola atas

  11 dasar egoisme, kedirian seseorang, melainkan dikelola oleh seseorang pemimpin.

  Pihak sekolah dalam menggapai Visi dan Misi pendidikan perlu ditunjang oleh kemampuan dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Meskipun pengangkatan Kepala Sekolah tidak dilakukan secara sembarangan, bahkan diangkat dari Guru yang sudah berpengalaman atau mungkin sudah lama menjabat sebagai wakil Kepala Sekolah, namun tidak sendirinya membuat Kepala Sekolah menjadi profesional dalam melaksanakan tugasnya. Berbagai kasus menunjukkan masih banyak Kepala Sekolah yang terpaku dengan urusan-urusan administrasi yang sebenarnya bisa dilimpahkan kepada tenaga administrasi. Dalam pelaksanaannya pekerjaan kepala sekolah merupakan pekerjaan berat yang menuntut kemampuan

  12 ekstra.

  Adapun tugas Kepala Sekolah sebagai berikut; 1)

  Kepala Sekolah Sebagai Pendidik ( Educator ) Dalam peranan sebagai pendidik, Kepala Sekolah harus berusaha menanamkan, memajukan, dan meningkatkan sedikitnya empat macam nilai

  11 12 Muhammad Saroni. Manajemen Sekolah. ( Yogjakarta: AR-Ruzz Media. 2006), hal. 21.

E. Mulyasa,Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Dalam Konteks Menyukseskan MBS dan

  yaitu pembinaan mental, moral, fisik, dan artistik bagi para Guru dan staf di lingkungan kepemimpinannya.

  2) Kepala Sekolah Sebagai Manajer

  Manajemen pada hakikatnya merupakan suatu proses merencanakan mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien.

  13 Dikatakan suatu proses, karena semua manajer dan ketangkasan serta

  keterampilan yang dimilikinya mengusahakan dan mendayagunakan tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan. 3)

  Kepala Sekolah Sebagai Seorang Pemimpin Sub judul Kepala Sekolah sebagai seorang pemimpin akan diuraikan lebih luas dari pada sub judul dan Kepala Sekolah sebagai staf. Hal ini untuk lebih menyesuaikan dengan judul tulisan yang berbunyi: “Kepemimpinan Kepala Sekolah, tinjauan teoritik dan permasalahannya”.

14 Di antara pakar yang membicarakan masalah kepemimpinan adalah Koontz,

  O’Donnel, dan Weihrich. Di dalam bukunya yang berjudul management, antara lain dikemukakan, bahwa yang dimaksud dengan kepemimpinan secara umum, merupakan pengaruh, seni atau proses mempengaruhi orang lain sehingga mereka dengan penuh kemauan berusaha ke arah tercapainya tujuan organisasi. 13 Nanang Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),

  hal.1 14 E. Mulyasa, menjadi kepala sekolah profesional dalam konteks menyukseskan MBS dan KBK

  4) Kepala Sekolah Sebagai Motivator

  Sebagai motivator, Kepala Sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan

  15 penyediaan pusat sumber belajar melalui pengembangan pusat sumber belajar.

  5) Kepala Sekolah Sebagai Pengawas (Supervisor)

  Pimpinan Sekolah dalam menjalankan tugas kepemimpinannya harus memahami perannya sebagai pengawas, harus mengerti bahwa pengawas itu melakukan pengamatan, pengawasan, membimbing, dan menstimulir kegiatan- kegiatan dengan maksud untuk memperbaiki. Perbaikan Sekolah adalah kata kunci Kepala Sekolah untuk melaksankan tugas kepengawasan. Berlangsungnya sistem kepengawasan di Sekolah secara efektif, akan berimplikasi kepada terciptanya secara kondusif Guru yang bertanggung jawab atas kepemimpinan kelasnya. Sebagai seorang supervisor di Sekolah yang dipimpinnya Kepala Sekolah bertanggung jawab terhadap pemanfaatan dan pembinaan sumber daya yang ada, mulai dari SDM dan sumber daya lainnya. Tugas supervisor jika dilihat adalah untuk membina Guru-Guru agar mampu bertugas dengan kompetensi yang dimilikinya sehingga menghasilkan Guru yang bermutu.

  6) 15 Kepala Sekolah Sebagai Staf

  E Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, dalam Konteks Menyukseskan MBS dan

  Salah satu peran Kepala Sekolah, adalah sebagai seorang pejabat formal, atau sebagai pemimpin formal. Oleh sebab itu kedudukannya yang formal, pengangkatan, pembinaan, dan tanggung jawabnya terikat oleh serangkaian berbagai ketentuan dan prosedur. Demikian pula dalam melaksanakan tugas-tugas Kepala Sekolahan harus selalu memperhatikan berbagai faktor, seperti perundang-undangan, kebijaksanaan, serta peraturan yang berlaku, variabel internal dan eksternal interaksi antar sumber daya manusia, dan sumber material yang ada, efektivitas, kekuatan dan kelemahan serta integritas dan pengalaman. Sebagai seorang pejabat formal, Kepala Sekolah mempunyai tanggung jawab terhadap atasan, yaitu wajib loyal dan melaksanakan apa yang telah diputuskan oleh atasan, wajib berkonsultasi atau memberikan laporan tentang pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, wajib selalu memelihara hubungan yang bersifat hirarki antara Kepala Sekolah dengan atasan, dan wajib menjaga dan mengamankan hal-hal rahasia yang berkaitan dengan kedudukan atasan dan organisasi.

  Tetapi di samping peranannya sebagai pejabat formal yang mempunyai kewenangan dalam pengambilan keputusan dan memberikan instruksi atau perintah, Kepala Sekolah berperan pula sebagai seorang staf. Berperan sebagai staf, karena keberadaan Kepala Sekolah di dalam lingkungan organisasi yang lebih luas atau di luar sekolah berada di bawah kepemimpinan pejabat lain, baik langsung maupun tidak langsung, yang berperan sebagai atasan Kepala Sekolah. Agar tugas-tugas Kepala Sekolah sebagai staf dalam membantu atasan, dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka Kepala Sekolah selalu : a)

  Melihat, memperhatikan dan mencari cara-cara baru untuk maju b) Memberikan infomasi yang diperlukan tentang sebab-sebab dan akibat sesuatu tindakan c)

  Memiliki perasaan prioritas, cara berpikir tepat waktu, strategik, perspektif, dan pertimbangan-pertimbangan yang lain d)

  Menyadari kedudukannya sebagai pemikir, atau otak dari pemimpin bukan sebagai pengambil keputusan dan pemberi perintah.

  Memperhatikan tugas-tugas staf tersebut, memberikan indikasi bahwa hakikat pekerjaan staf adalah bagian integral daripada kegiatan yang harus terselenggara di lingkungan organisasi, mendukung kegiatan manajemen dan berperan membantu atasan atau pemimpin untuk menjadi lebih efektif, meningkatkan kemampuan kerja dan mewujudkan perbaikan-perbaikan yang diperlukan dan meningkatkan produktivitas organisasi sebagai satu keseluruhan.

  Tugas-tugas sebagai staf Kepala Sekolah hanya dapat berhasil efektif, apabila setiap Kepala Sekolah menyadari dan memahami peranannya sebagai staf, serta mampu mewujudkan dalam perilaku dan perbuatan, macam-macam persyaratan pemimpin dan sebagai staf, yang mencakup butir-butir nilai sebagai berikut : a)

  Memiliki kualitas umum kepemimpinan

  b) Memiliki persyaratan khusus kepemimpinan

  c) Menguasai teknik pengendalian

  d) Pandai meyesuaikan diri

  e) Taat pada norma, etika, dan hierarki organisasi

  f) Mampu menciptakan suasana keterbukaan

  g) Bersifat terbuka terhadap kritik h) Menguasai situasi dan kondisi bawahan i)

  Kemampuan mengendalikan diri j) Memiliki keahlian khusus k)

  Kemauan bekerja keras

  16

  l) Selalu memiliiki optimisme.

  7) Kepemimpinan Sebagai Kunci Keberhasilan Kepala Sekolah

  Sekolah adalah lembaga yang bersifat kompleks dan unik. Bersifat kompleks karena sekolah sebagai organisasi di dalamnya terdapat berbagai dimensi yang satu sama lain saling berkaitan dan saling menentukan. Sedang sifat unik, menunjukkan bahwa sekolah sebagai organisasi memiliki ciri-ciri tertentu yang tidak dimiliki oleh organisasi-organisasi lain. Ciri-ciri yang menempatkan sekolah memiliki karakter tersendiri, di mana terjadi proses belajar mengajar, tempat terselenggaranya pembudayaan kehidupan umat manusia. Karena sifatnya yang kompleks dan unik tersebutlah, sekolah sebagai organisasi memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Keberhasilan Sekolah adalah keberhasilan Kepala Sekolah. Kepala Sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan Sekolah sebagai organisasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peranan Kepala Sekolah sebagai seseorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin Sekolah.

  Tugas Kepala Sekolah sebagai supervisor atau pengawas memang tidaklah ringan sebab tugasnya meliputi : a)

  Pengembangan kurikulum

  b) Mengorganisasikan proses belajar mengajar 16 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya, (

  c) Menyiapkan staf

  d) Minyiapkan fasilitas belajar mengajar

  e) Menyiapkan materi pelajaran

  f) Menatar Guru-Guru

  g) Memberikan konsultasi dan membimbing staf

  h) Mengordinasikan layanan terhadap para murid i)

  Mengadakan hubungan dengan masyarakat j) Menilai pengajaran

b. Fungsi Kepemimpinan Kepala Sekolah

  Fungsi artinya jabatan (pekerjaan) yang dilakukan atau kegunaan sesuatu hal atau kerja suatu bagian tubuh. Sedangkan fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok atau organisasi masig- masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada di dalam bukan di luar situasi tersebut fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus diwujudkan dalam interaksi antar individu di dalam situasi suatu kelompok atau

  17 organisasi.

  Bernard dalam Burhanudin, menyebutkan fungsi kepemipinan meliputi, menentukan sasaran atau tujuan, manipulasi cara, perubahan tindakan dan merancang

  18 usaha-usaha yang terkoordinasi. 17 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2004), 53 18 Burhanudin, Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan

  Sedangkan menurut Hadari Nawawi, fungsi kepemimpinan secara operasional dibedakan menjadi lima fungsi pokok, yaitu: 1)

  Fungsi Instruktif Pemimpin berfungsi sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana (cara mengerjakan perintah), Bilamamana (waktu memulai, melaksanakan dan melaporkan hasilnya), dan dimana (tempat mengerjakan perintah) agar keputusan dapat diwujudkan secara secara efektif. Dengan demikian, fungsi yang dipimpin hanyalah melaksanakan perintah.

  2) Fungsi Konsultatif

  Pemimpin dapat menggunakan fungsi konsultatif sebagai komunikasi dua arah. Hal tersebut digunakan jika pemimpin dalam usaha menetapkan keputusan yang memerlukan bahan pertimbangan dan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya.

  3) Fungsi Partisipasi

  Dalam menjalankan fungsi partisipasi pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya.

  4) Fungsi Delegasi

  Dalam menjalankan fungsi delegasi, pemimpin memberikan pelimpahan wewenang membuat atau menetapkan keputusan. Fungsi delegasi merupakan kepercayaan seorang pemimpin kepada orang yang diberi kepercayaan untuk

  19 pelimpahan wewenang dengan melaksanakannya secara bertanggung jawab.

  5) Fungsi Pengendalian

  Fungsi pengendalian berasumsi bahwa kepemimpinan yang efektif harus mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, pemimpin dapat mewujudkannya melalui

  20 kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

  Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa Kepala Sekolah memiliki fungsi ganda yakni fungsi di dalam lembaga dengan kata lain memiliki jabatan sebagai pimpinan dan fungsi dari luar eksternal untuk melakukan koordinasi dan pengembangan lembaga.

G. Motivasi Mengajar Guru 1. Pengertian Motivasi Mengajar

  Motivasi, berasal dari kata motif (motive), yang berarti dorongan. Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab

  21

  seseorang melakukan sesuatu/kegiatan, yang berlangsung secara tidak sadar. Mathis dan jackson mengatakan, motivasi merupakan hasrat di dalam seseorang 19 20 Tatang S. Manajemen pendidikan berbasis sekolah, h. 223 Veithzal Rivai dan Sylviana Murni. Education Management ( Jakarta: PT Raja Grafindo

  Persada , 2012), hal. 848. 21 Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia (jakarta; PT Gelora Aksara Prtama

  menyebabkan orang tersebut melakukan suatu tindakan. Seseorang melakukan tindakan untuk sesuatu hal dalam mencapai tujuan. Berdasarkan pengertian di atas, motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan untuk mempengaruhi orang lain agar berprilaku to behave cecara teratur.

  Motivasi mempersolkan bagaimana cara mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan

  22 keterampilan untuk mewujudkan tujuan.

  Mengajar dalam bahasa inggris disebut dengan teach atau dalm bahasa arab sering disebut ta’lim menurut Muhammad athiyah Al-abrasyi dalam kitab ruth al- tarbiyah wa al- ta’lim merupakan bagian dari aktivitas pendidikan intelektual. Tugas Guru sebagai pengajar berarti tujuan utamanya mentransformasi pengetahuan dan

  23

  keahlian berpikir al- majal al- ma’arif.

Dokumen yang terkait

Korelasi Prilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Kompetensi Guru di SMA Negeri I Pomalaa Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 154

Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru PAI di SMP Negeri 3 Tolitoli - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 2 163

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Perempuan Terhadap Kinerja Guru pada SMP dan MTs di Kabupaten Majene - Repositori UIN Alauddin Makassar

1 2 200

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Tingkat Kedisiplinan Guru MAN Se-Kota Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 136

Pelaksanaan Inovasi Guru dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Darul Falah Enrekang Kebupaten Enrekang - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 95

Perencanaan Kepala Sekolah terhadap Peningkatan Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Tombolo Pao Kabupaten Gowa - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 72

Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Honorer di SD Negeri 33/5 Mattoangin Kabupaten Pangkep - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 107

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kedisiplinan Guru di SDN No. 119 Karassing Kecamatan Herlang Kabupaten Bulukumba - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 3 109

Pengaruh Penerapan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMPN 3 Barru - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 133

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMA Negeri 1 Selayar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 110