PENGARUH UPACARA RAMBU SOLO TERIIADAP KEIIIDUPAI\I MASYARAKAT MUSLIM DI KECAMATA}I MENGKENDEK KABUPATEN TAI{A TORAJA

PENGARUH UPACARA RAMBU SOLO TERIIADAP KEIIIDUPAI\I
MASYARAKAT MUSLIM DI KECAMATA}I MENGKENDEK
KABUPATEN TAI{A TORAJA

SkripsiDiajukanuntukMemenuhiKewajibandanMelengkapiSyaratguna
MemperolehGelarSarjanaSosiologi(S.Sos)dalamJurusanPerbandingan
Agama
FakultasUshuluddindanFilsafatUIN AlauddinMakassar

O le h :

SUZ Y AL IIAM
h[IM.U. 30300105003

FAKULTAS USHULT'DDIN
UMyERSTTAS rSLAM NEGERTALAITDDTN(trllg
MAKASSAR
2010

PER}IYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan penuh kesadaran,penyusun yang bertandatangandibawah ini,

menyatakanbahwa skripsi ini benar adalah hasil kerja penyusun sendiri. Jika
dikemudianhari terbukti bahwaskripsi ini merupakanduplikat, tiruan, plagiat atau
dibuat oleh oranglain secarakeseluruhanatau sebagian,maka skripsi ini dan gelar
yangdiperolehbataldemihokum.

Makassar,2O Mei
2010 M
(b Jumadil Akhir 1431II

Stzv

A lI a m

PENGESANAN SKRIPSI
Skiripsi yang ffiudul *PengEnthUprcra RambuSolo TerhadryKehidryut
MasyarakatMuslim di KecrimltenMengle.ffiekKabupot*nTanaT@e yangalisuslnr
oleh saudari Suzi Alham, Nim30300105003rmahrisrra JunrsanPertmdinga
tclsh diuji dsl
Agama FakuhasUsluhrddin dar Filsafrt UIN Alauddin lt*ssr,
padahari Kdris! 27

dipertahankmdtlafi sidangmlnr$syali yririg iliselenggit':aktur
Mei 2010M, bertepstand€ngnl7 Jumdil Awal l43l H, dsn dirydakm tslsh dapd
dicrima s€bagaisalahs*u syaratrmurlcmnpemlefi gelar SarjanaIslam dan lhu
denganU*erqFi pedbili{t.
Usluhuddfuu
llfirkrmlr.27
Mci
20f0 M
13Jumrdil Akhir l{31 H
I}EWAN PENGUJI
Ketua

: Prof.th. H.Ivlussfir,M.Si.

Sdsrrctaris

: Dra Hj. Ardi Nirwana,M.Hi.

MunaqisyI


Dr.Nurman Sai4 Ul.

Muuqisy tI

Drs. M. I{qiir}.{onei;M.Sos.I

PembftnbingI

M.Ag.
Dra Hj. Syamsuduhassl€h,

FenbimbingII

DrE"Hj. SalmahIntm" M.PdDilehhuiolcL

Deksnp

,f.;;Fffifrr,DLsr.
NrP.195607171988(}3
I 0G|


PERSETUJUAI\IPEMBIMBING

Pembimbingpenulisanskripsiini saudariSuzy Alham, NIM. 30300105003,
mahasiswaJurusan SosiologiAgama padaFakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN
(Universitas Islam Negeri) Alauddin Makassar, setelahdenganseksamameneliti
dan mengkoreksiskripsi yang bersangkutandengan judtul oPengaruh Upocara
RambuSolo TerhadapKehidupanMasyarohatMusllm DikecamntanMengkendek
bahwaskripsitersebuttelahmemenuhisyaratKobupatenTana Toraja,memandang
syaratilmiah dandapatdisetujuiuntukdiajukanke sidangmunaqasah.
ini diberikanuntukprosesselanjutnya.
DemikianPersetujuan

Makassar,20
Mei
2010M
06 JumadilAkhir f*!1 H

PembimbingII


2 00r
rirP. 19s0(D15198003

Dra.IIi. SalmaIntan. M.Pd.l
NIP. 19s70803191032W2

KATA PENGANTAR

-5lr

g:,t*lt1 Ot elg ..;I

..rlt 3 daltr d4

Ji-Jl rgifi i^ttJl .y., ir .rJt

+,i.*.at3,q.LJtdl ,J*-f ,.nl.,r$-f ctt'Yt ft'r ;-* U):r: L+i.$J U**J U4i.
..Lr: ,./dl ff Jl rlL-:.rg
fCr+.:f-f ;I.-yt
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Yang telatt

memberikanpetunjukdan nikmat kepadapenulis skripsi ini, sehinggakarya ilmiah
ini dapat terwujud. Penulisjuga menyampaikansalam dan salawat kepadaNabi
MuhammadSAW. SebagaiNabi panutankita dan UswatunKhasanahbagi pemeluk
AgamaIslam.
Dari segalakemampuanyang adasertadorongan,bimbingandan partisipasi
dari berbagaipihak, di rasakanbanyakmembantudalampenyusunandan skripsi ini.
Oleh karenaitu, penulisjuga ingin menyampaikanucapanterima kasih yang tak
terhinggakepada:

1 . Kedua Orang Tua tercinta Alimuddin Karim dan Hj. ST. Hamidah yang
danketabahansertakeikhlasandalammengasuhdanmendidik
dengankesabaran
penulis, yang syaratdengantantangandan rintanganyang merekalalui tanpa
penulis.
mengenallelahdemikeberhasilan
)

Bapak Prof. Dr. H. Azhar Ansyad, M.A. Selaku Rektor UIN Alauddin
MakassarbesertaPembantuRektor I, II, dan III yang telah memimpin dan
mengembangkan

Universitas sampaisekarangini.

3 . Baprk Dr. Musalir Pabbasari,M,Si,, selakuDekanbesertaPembantuDekanI,
II, dan III FakultasUshuluddindan FilsafatUIN AlauddinMakassar,yangtelah
berjasadalammemimpinFakultas.
4. Ibu Drr. IIJ. Andi Ninvana, M.Hi. dan Ibu lYahyuningsih, selaku Ketua
Junrsandan SekretarisJurusanPerbandingan
AgamapadaFakultasUshuluddin
dan Filsafat UIN Alauddin MakassarbesertaStaf yang telah banyak berjasa
dalammembinajurusan.
5 . Ibu Dra. SyamsudduhaSaleh,M.Ag danIbu Dra. SalmahIntanM.Pd selaku
Pembimbing yang telah meluangkanwaktu dan mencurahkanpikirannya,
membimbingpenulisdalammenyelesaikan
skripsiini.
6. Ibu Ummu Kalsum, S.Sos. Selaku Kepala Bagran Akademik Fakultas
UshuluddindanFilsafatUniversitasIslamNegeriAlauddinMakassaryangtidak
henti-hentinyamemudahkan
urusan-urusan
akademikkematrasiswaan.


vl

7. Hirnpunea Perprilrlru

Purrt IIIN Alnddir

lf,tkrsrer besertastaftya 1mg

telahmenyediakanfasilitasberupabutil-buku dankeperluandalampenyelesaian
slaipsiini.
Kanda tercinta Almarhumah Erni Alham serta keluarganyayang banyak
mengorbankanbaik materi dan Do'a selama penulis berada dalam proses
pendidikan.
9. I(akanda Drs. M, Arief Alham Sekeluarga,
Bapak llman Taju, SE dan Elvy
Alham, SE, besertakeluargayang banyakmemberikanbantuanberupamateri
danDo'a selamapenulisberadadalamprosespendidikan.

10.Bapak Tamrin Lodo, S.Ag,dan Ali Mustafa, S.Ag,yangsenantiasa
membantu

danmemberikanarahanselamapenulisdalamprosespenelitian.
penulis, Nurmalasari ldris S.Fil.I, Saodha S.Fil.I,
I l . Para sahabat=sahabat
Nurlaila S.Pd.i, Zulkifli SH.I yang telah menjadipenyemangat
penulis dalam
menyusunskripsi.

12. Pengurus dan Remaja Masjid Hj. St Saerah yang senantiasabijaksanadan
penulisdalampenyelesaian
membanfuurusan-urusan
slaipsi,terutamaNurdinS.
Pd.i, Abd. Asis S. Pd.i,Munadir,Muh. Kadir,danHelmiaty.

13.Sertasegalapihak yangtidak bisadisebutkannamanyasatupersatu,terimakasih
atasbantuannya,
baik secarameterilmaupunsecaramoril.

vrl

Tiada imbalan yang dapat penulis persembahkankecuali memohon Do'a

kehadiran Rabbul Alamiru sumbangsih semua pihak yang telah diberikan,
mendapatkan
imbalanpahalayangsetimpaldiaL{riratkelak.
Akhirnya penulis mengharapkankiranya karya ilmiah ini dapat bergunabagi
kemajuandan perkembanganpendidikan dimasa yang akan datang,dan semoga
Allatt memberkatiamal usahakita semuasehinggadapatbernilai ibadahdisisi.lrlya.
Amin

Makassarr20
Mei
2010 M
06 Jumadil Akhir 1431H

Su/v Alham

vilt

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN IGASLIAN SKRIPSI
PENGESAHANSKRIPSI

i 'e

PERSETUJUAN
PEMBIMBING
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ABSTRAK
BAB

I

BAB

II

III

iii
iv
v
ix
xi

PENDAHULUAN

I

A. LatarBelakang
B. RumusandanBatasanMasalah
C.Hipotesis .............

I
5
6

D. Defenisi

BAB

i

ii

Operasional.....,,...".,,.,,ttt..,,,*,.....,,,1,,..r,,!.,r.!r.f !r.f!!!!!,!!!

E

E. TinjauanPustaka
F. MetodePenelitian
G. TujuandanKegunaan
H. GarisBesarIsi

l3
t4

TINJAUAN PUSTAKA

l6

A. PengertianUpacaraTradisiRambuSolo'
B. PengertiandanWujud Kebudayaan
1.PengertianKebudayaan
2. Wujud Kebudayaan
C. HubunganMasyarakatdenganKebudayaan
l. FungsiKebudayaan
Masyarakat
2. HubunganMasyarakatdenganKebudayaan
D. SosialisasiIslamterhadapKebudayaan
SELAYANG PANDANG KECAMATAN MENGKENDEK

l6
l9
l9
20
28
28
35
36

KABI.JPATENTANAH TORAJA

50

A. KeadaanGeografis
B. KeadaanDemografis

50
5l
5l
53

1.KomposisiPendudukSecaraUmum
2. KomposisiPendidikan
Penduduk
C. GambaranPelaksanaan
AjaranAgamaIslamdi Kecamatan
Mengkendek

8
10

54

D. Adat IstiadatRambuSolo' di Mengkendek
BAB IV

56

ANALISIS TENTANG FENGARUHUPACARA RAMBU
SOLOTERHADAPKEHIDUPAN MASYARAKAT
MUSLIM DI KECAMATAN MENGKENDEK

BAB

IV

A. PenganrhPositif UpacaraRanrbuSoloterhadapMasyarakat
Muslim di kecamatanMengkendek
l. Terjalin Persatuan
danKersamadi AntaraAnggota
Masyarakat
2. KelesarianBudaya
RasaMalu
3. Memasyarakatkan
Tradisi
B. PengaruhNegatif
UpacaraRambuSoloterhadap
MasyarakatMuslim di KecamatanMengkendek
l. Pengaruh
Ekonomi
2. PengaruhTerhadapKeyakinandanakidahIslam
C. UpayaMengatasiPengaruhNegatifUpacaraRambuSolo
TerhadapMasyarakatMuslim di KecamatanMengkendek.
.. ...
PENUTUP
A. Kesimpukn
B. ImplikasiPenelitian

68
68
74
74
77
77
80
85
89
89
90

DAFTAR PUSTAKA

9l

DAFTARRIWAYAT HIDUP

93

LAMPIRAN.LAMPIRAN

ABSTRAK

: SUZI ALHAM
NIM

:30300105m3

JUDT]L SKRIPSI : PENGARTJHITPACARA RAMBU SOLO TERIIADAP
DI
MASYARAKA'T
MUSLIM
KEHIDUPAN
KECAMATAI\I MENGKENDEK KABT]PATEN TANA
TOROJA
Skripsi ini meneliti tiga sub masalah,yakri : Bagaimanabentukdan proses
upacararambusolo di KecamatanMengkendekKabupatenTanaToraj4 bagaimana
pengaruhupacararambusolo terhadapkehidupanmasyarakatmuslim di Kecamatan
MengkendekKabupatenTana Torajg dan bagaimanaupaya mengatasipenganth
negatif upacararambu solo terhadapkehidupanmasyarakatmuslim di Kecamatan
MengkendekKabupatenTanaToraja.
Data yang diperoleh dengan menggunakaninstnrment berupa obseruasi,
dokumentasi, dan wawancaf,a.Data ini yang terkumpul dianalisis dengan
teknik deskriptifkualitatif.
menggunakan
penelitian
didapatkanbatrwabentukdan prosesupacararambusolo di
Hasil
KecamatanMengendekKabupatenTana Toraja, yakni upacarammba solo |r;fuagi
dalambebempatingkatanyangmengacupadastata sosialmasyarakatToraj4 yakni :
Diposangbongt, dtpanllung bongt, titpalinang bongi, tiipapitung bongi. Biasanya
dua kali denganrentangwaktu sekurangkurangnya
upacaratertinggi dilakasanakan
setahun,upacarayang pertamadisebut Aluk Pia biasanyadalam pelaksanaannya
bertempatdi sekitarTongkonankeluargayang berduka,sedangkanUpacarakedua
yakni upacaraRantebiasanyadilaksanakandisebuahlapangankhususkarenaupacara
karenaupacarayang menjadipuncakdari prosesipemakamanini biasanyaditemui
berbagai ritual adat yang hanrs dijalani, seperti : Ma'ttmdon, Ma'balun
jenazatr),Mo'parokkoAlang (menurunkanjenezahkelumbunguntuk
(membungkus
disemayamkan/,dan terakhir Ma'palao (ya'kni mengusungjenazah ketempat
peristirahatanyang terakhir). Pengaruhupacararambu solo terhadapkehidupan
masyarakatmuslim di KecamatanMengkendekKabupatenTana Toraja, yakni :
penganrhposititrya antaralain terjalin persatuandan kerja samaantarasatudengan
yang lain. Pengaruhnegatifrrya,perilaku masyarakatmuslim dapatmengarahpada
kemusyrikan.Upaya-upayayang dilakukan dalam mengatasipenganrhnegative
upacararambusolo terhadapmasyarakatmuslim di KecamatanMengkendekadalatt
antara lain bimbingan dan penyuluhan,peningkatanpematramandan pendidikan
Islambagi wargamuslimdi KecamatanMengkendek.

BAB I
PENDAIIT]LUAI\

A. Latar Belakang Masalah
Alam sebagaimakhluk Tuhan selalu dalam perubahan. Ilanya Tuhan yang
tidak dikenai oleh hukum perubahan.Zat, tumbuhan, hewan senantiasa mengalami
perubahanyang geraknya disebut evolusi. Manusia pun sebagai salah satu unsur
alam yang selalu berubah. Antropologi fisik dan budaya memberikan fakta-fakta
perubahan itu. Antropologi memberitakan evolusi jasmani dan ruhani. Perubahan
alam

digerakkan oleh hukum alam.

Hukum alam itu disebut

dalam Islam

SunnatuIlah atauketentuanAllah.l
Perubahansosial merupakansegalaperubahanyang tefadi dalam lembaga
kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya.
Perubahan sosial te{adi

karena adanya peruba}ran dalam unsur-unsur yang

mempertahankankeseimbanganmasyarakat.
Perubahan manusia sebagaipribadi dapat disaksikan pada tahap-tahap
wujud dan perkembangannya.Dari tidak ada menjadi suatu ketika ia menjadi ada.
Dari ada menjadi tidak ada kembali.
perubahan cara berpikir

Perubahan ruhaniyah membawa kepada

yang menyatakan diri pada perubahan kebudayaan.

Perubahankebudayaan menggerakkan cara berlaku dan berbuat serta berideologi,
maka berubah pulalah sosial. Perubahansosial membawa kepada perubahan
'Lihat Sidi Gazalba,Masyarakat Islam Pengantar Sosiologi don Sosiografi (Jakarta: Bulm
Bintang, ln6), h. 67

2

masyarakat Kebudayaan dan masyarakatberbeda antara yang satu dengan yang
lain, antara suatu masa dengan masa yang lain. perubahan itr ada yang kecil dan
ada yang besar, dan dalam jarak waktu yang agak panjang perubahan inr lebih
nyata.2
Dapat dipahami bahwa semua unsur alam termasuk manusia dapat
mengalami perubahan, yakni manusia berubahseperti cara berlaku dan berbuat
serta berideologi, dan filsafat dapat menuntun untuk mencari suatu sisrem.
Karena itu, setiap masyarakat yang kompleks maupun yang sederhana, ada
sejumlah nilai

budaya yang

satu dengan lain saling berkaitan, sehingga

merupakan suatu sistem, dan sistem itu sebagai pedoman dari konsep-konsep
ideal dalam kebudayaan yang memberi daya pendorong yang kuat terhadap
kehidupan masyarakatnya.
Sistem nilai budaya merupakan tingkat yang paling tinggi dan abstrak dari
adat-istiadat. Hal tenebut disebabkankarena nilai-nilai

budaya itu merupakan

konsep-konsep yang hidup dalam pikiran sebagian warga suatu masyarakat apa
yang mereka anggap bernilai, berharga dan penting dalam hidup sebagai suatu
pedoman yang memberi arah atau orientasi kepada kehidupan watganya.,

2tbid., h.68
f.ihat Koentjaraningrat, Pengantar llmuAntropotagi (Iakarta: Aksara Baru,19g6),h.90.

Setiap masyarakat mempunyai karakter temendiri yang berbeda dengan
karakter yang dimiliki oleh masyarakat lain dalam hal nilai-nilai budaya yang
merupakan pedoman atau pola tingkah laku yang menuntun individu-individu yang
bersangkutan

dalam berbagai

aktiviasnya sehari-hari.

disebabkan oleh masyarakat dimana individu-individu

Perbedaan tersebut
tersebut bergaul dan

berinteraksi.
Wujud dari kolektif-kolektif
yang membentuk

tersebut adalah terciptanya kesatuan-kesatuan

kebudayaan sendiri-sendiri yang mungkin ada persamaannya

dengan daerah lain, namun dalam hal ini pasti ada perbedarilryang spesifik yang
menjadi ciri khas setrap daerah.Perbedaansistem nilai-nilai budaya pada setiap
masyarakat mengakibatkan adanya pandanganyang berbeda pula mengenai cara
dan strategi untuk mengejar prestasi baik di bidang ekonomi, pendidikan, politik
maupun hukum.
Pada umumnya dalam suatu masyarakatapabila ditemukan suatu tingkah
laku yang efektif dalam hal menanggulangi suatu masalah hidup, maka tingkah laku
tersebut cenderungdiulangi setiap kali menghadapi masalahyang serupa. Kemudian
orang mengkomunikasikan pola tingkah laku tersebut kepada individu-individu lain
dalam kolektiftya,

sehingga pola itu menjadi mantap, menjadi suatu adat yang

dilaksanakan oleh sebagian besar warga masyarakat itu. Banyak dari pola tingkah
laku manusiayang telah menjadi adat istiadat dijadikan miliknya sebagaihasil dari
prosesbelajar.

Seperti halnya di Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja,
sosial
budaya masyarakatmenjadi pedoman dan menjadi pola tingkah laku yang
menuntun
setiap warga dalam berbagai aktivitasnya sehari"hari, sosial budaya
dalam pesta
perkawinan dalam menghadapi kematian yang dikenal dengan
upacaraRambu Sola
telah menjadi tradisi di kalangan masyamkat. Bagi suku Toraja
di Kecamatan
Mengkendek Rambu Solo' adalah upacarauntuk memakamkanleluhur
atau orang tua
tercinta. Tradisi leluhur ini sekaligus menjadi perekat kekerabatanmasyarakat
Toraja
terhadap unah kelahiran nenek moyang mereka. Upacara Rambu,so/o
merupakan
sebuah upacara pemakaman secara adat yang mewajibkan keluarga
almarhum
membuat sebuah pesta sebagai tanda penghormatan terakhir pada
mendiang yang
telah pergi.
Adanya upacara Rambu Solo di Kecamatan Mengkendek tersebuL
telah
menjadi tradisi di kalangan masyarakaf sehingga menjadi pola
hidup dan
berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat pada umumnya termasuk
masyarakat
muslim yang ada di KecamatanMengkendek Kabupaten Tana Toraja.
Sebagaiwarga
dan anggota dalam suatu masyarakattentu apa yang telah menjadi tradisi
bersama,
dianggap sebagai milik bersama dan menjadi pola hidup bersama
dalam sistem
kemasyyarakatan.
sistem dan pola hidup masyarakat muslim di Kecamatan Mengkendek,
sekalipun mereka penganut agama Islam, namun masih ada bahkan
banyak di antara
mereka yang masih memegang teguh tradisi nenek moyangnya terutama
dalam hal

yang berkaitan dengan pelaksanaanrambu solo atau penyambutan suatu kematian
keluarga atau salah satu warga. Perilaku-perilaku masyarakat muslim di Kecamatan
Mengkendek yang berkaitan dengan upacara rambu solo, antara lain: pemotongan
hewan temak pada hari pertama, ketiga, dan ketujuh bahkan hari ke 100 kematian
almarhum, yang jumlah dan banyaknya hewan yang dipotong sesuai tingkat strata
sosial anggota masyarakatyang telah meninggal, dan lain.lain yang dipengaruhi oleh
tadisi upacararambu solo.
B. Rumnsan dan Batasan Mosahh

Berdasarkangambaran yang telah dikemukakan, pokok masalahyang timbul
adalah: Bagaimana pengaruh upacara rambu solo dalam kehidupan masyarakat
muslim di KecamatanMengkendek Kabupaten Tana Toraja?
Pokok masalah tersebut dijabarkandalam sub masalah sebagai berikut:

t. Bagaimana bentuk dan proses upacararambu solo di Kecamatan Menkendek
Kabupaten Tana Toraja?
Bagaimana pengaruh upacara rambu solo terhadap kehidupan masyarakat
muslim di KecamatanMengkendek Kabupaten Tana Toraja?

3 . Bagaimana upaya mengatasi pengaruh negatif upacara rambu solo terhadap
kehidupan masyarakat muslim di Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana
Toraja.

C Hipotesis
1' Bentuk dan proses upacararambu solo di Kecamatan
Mengkendek Kabupaten
Tana Toraja, yakni upacam Rambu,solo terbagi
dalam beberapatingkatan yang
mengacu pada strata sosial masyarakat Toraja, yakni:
Dipasang Bongi: upacara
pemakaman yang hanya dilaksanakan dalam satu
malam saja.Diptallung
Upacara pemakamanyang berlangsungselamatiga malam

Bongi:

dan dilaksanakandirumatr

almarhum serta dilakukan pemotongan hewan. Dipalimang

Bongi: upacara

pemakamanyang berlangsung selama lima malam
dan dilaksanakan disekitar rumah
almarhum serta dilakukan pemotongan hewan. Dipapitung
Bongi: upacara
pemakaman yang berlangsung selama tujuh malam yang
pada setiap hannya
dilakukan pemotongan hewan. Biasanya upacara tertinggi
dilaksanakan dua kali
dengan rentang waktu sekurang kurangnya setahun, upacara yang
pertama disebut
AIuk Pia biasanya dalam pelaksanaannyabertempat di sekitar
Tongkonan keluarga
yang berduka, sedangkanUpacara kedua yakni upac:rm
Rante biasanya dilaksanakan
disebuah lapangan khusus karena upacara yang menjadi puncak
dari prosesi
pemakaman ini biasanya ditemui berbagai ritual
adat yang harus dijalani, seperti :
Ma'fiindan, Ma'balun (membungkusjenazah), Ma,roto (membubuhkan
benangemas
dan perak pada peti jenaz-ah),Ma'Parol*o Alang (menurunkan jenazah
kelumbung
untuk disemayamkan), dan yang terkahk Ma,palao (yakni
mengusung jenazah
ketempat peristirahatan yang terakhir). Berbagai kegiatan
budaya yang menarik
diper0ontonkanpula dalam upacara ini, antara lain: Ma,pasilaga
tedong (Adu

kerbau), kerbau yang diadu adalah kerbau khas

Tana Torqa yang memiliki cin khas

yaitu memiliki tanduk bengkok kebawah
ataupun

fbaluklal, soHcolyang berkulit

belang (tedangbonga), tedong bonga di Toraja sangat
bernilai tinggi harganyasampai
ratusan juta; sisemba' (Adu kaki) Tari tarian yang
berkaitan dengan 11t,.rambu solo,
seperti : Pa'Badong, pa,Dondi, pa,Randing, paKatia, pa,ppngagan,

passailo dan

Pa'pasilaga Tedong; selanjutrya untuk seni musikn ya:pa,pompng, padari4ari
dan
unnosong.; Ma'tinggoro tedong (pemotongan kerbau
dengan ciri khas masyarkat
Toraja, yaitu dengan menebaskerbau dengan parang
dan hanya dengan sekali

tebas),

biasanya kerbau yang akan disembelih ditambatkan
pada sebuah batu yang diberi
nantaSimbuongBatu.
2. Pengaruh upa@ra rambu solo terhadap kehidupan
masyarakat muslim di
Kecamatan Menkendek Kabupaten Tana Torai4 yakni:
pengaruh positifirya antara
lain terjalin persatuandan kerja sama ke{a sama
antarasatu denganlain. pengaruh
negatifty4 perilaku masyarakatmuslim dapat mengarah
pada kemusyrikan.
3' Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi pengaruh
negatif upacara rambu
solo terhadap masyarakat muslim di Kecamatan
Menkendek adalah antara lain
bimbingan dan penyuluhan, peningkatan pemahaman
dan pendidikan Islam bagi
warga muslim di KecamatanMenkendek

D. DefenisiOperasional
Judul skripsi ini adalah "Pengaruh Upacara Rambu Solo' Terhadap
Kehidupan Masyarakat Muslim Di Kecamatan Mengkendek Kabupoten Tano
Toraja".
Pengaruh:akibatatauefek yangditimbulkanoleh sesuatu
UpacamRambuSolo:upacamyangberkaitandengankematian
Kehidupan: merupakansuatuperistiwayang mengandungdimensireligi dan
sosialbagi masyarakatKecamatanMengkendekKabupatenTanahToraja
Maka secaraoperasional,pengertianjudul skripsi ini adalah suatu kajian
mengenaipengaruhatauakibat yang ditimbulkanoleh UpacaraRanbu Solo' dalam
kehidupanmasyarakatmuslim di KecamatanMengkendekKabupatenTanahToraja
(Tator).
E. TinjauanPustaka
penulis masalahyang akandibatrasbelum adabuku
Sepanjangpengetahuan
danliteraturyangmembahassebelumnya.
Adapundi antaratulisandanliteraturyang
penulisdapatkansebagaiberikut:
Aluk RambuSolodan PerseepsiOrangKristen tentangRambu,So/o
karangan
Y.A. Sarira"membahasantaralain bahwaupacararambu solo dilakuakansebagai
penghormatandan penghormatankepadakeluargaatau orang tua yang meninggal,

yang dilakukan dengan mengrobankandan memprsembahkanbertagai hewan temak
terutama kerbau pilihan atau babi pilhan.
Pengantar IImu Antropologi karangan Kunjtaraningrat, membahasantara
lain sistem nilai budaya merupakan tingkat yang paling tinggi dan abstak dari
adat istiadag disebabkan karena nilai-nilai budaya itu merupakan konsep yang
hidup dalam pikiran sebagai warga suatu masyarakat mengenai apa yang mereka
anggapbernilai dan sebagainya.
Asas-Asas Kebudayaan Islam karangan Sidi Gazalba,membahasantara lain
bahwa kebudayaan itu dapat dipandang sebagai lawan agama. Tetapi dalam
ajaran Islam kedua yang berlawanan inr diintegrasikan atau dijadikan kebulatan
yang utuh dalam addin, di dalam mana kebudayaan dipancarkan oleh agama,
karena itu ia takluk kepadanya.
Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia karangan }lassan Shadiliy, membahas
antara lain bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan dari hasil manusia hidup
bermasyarakatberisi aksi-aksi terhadap dan oleh sesamamanusia sebagaianggota
masyarakatyang merupakan kepandaian,kepercayaan,kesenian,moral, hukum, adat
kebiasaan,dan lain-lain.
Masyarakat

Istam Pengantar Sosiologi dan Sosiograf karangan Sidi

Gzalba, membahas antara lain bahwa filsafrt adalah penjelmaan pikiran mencari
kebenaran, sehinggakebenaranitu berpengaruhdan menjadi pedoman dalam cita-

10

cita, pandangan, sikap dan perilaku manusia dalam mewujudkan nilai-nilai,
ideology, yang berdasarkan kebenaran yang ditemukan oleh filsafat atau pikiran
tersebut.
Berdasarkan berberapa uraian pada buku-buku tersebut, secara umum
hanya membahas mengenai kebudayaan dan filsafat, dan yang membedakan
dengan pembahasan penulis adalah, bahwa teori-teori di dalam buku-buku
tersebut tidak dijelaskan secara terperinci mengenai pengaruh upacararambu solo
dalam kehidpn masyarakat muslim di Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana
Toraja, sehingga pe,nulis berkesimpulan bahuna judul

tersebut layak untuk

dibahas.
F.Metode Penelitian
Dalam proses penyusunan slripsi

ini, penulis menggunakan beberapa

metodeantara lain:
1. Metode Pendekatan
Metode ini digunakan sebagai upaya untuk mengetahui berbagai masalalr
yang te{adi di masyarakatyang berhubungandengan permasalahanyang akan dikaji
melalui metode ini digunakan beberapapendekatan.antara lain:
a. PendekatanTeologis, yaitu pendekatan dengan mengamati hubungan keagamaan
denganmasalahyang diteliti.

l1

h. Pendekatan Sosiologis, yaitu pendekatan dengan menyelami tingkatan sosial
masyarakat dalam berbagai hal, baik yang menyangkut masalah sosial maupun
keagamaan.
2. Metode PengumpulanData
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakandua metode pengumpulan
datayakni:
a. Metode Li brary Research
Library research, yaitu mengadakanpenelitian di perpustakaandengan cara
membacadan menelaahbuku dan literatur-literatur ilmiah lainnya yang mempunyai
hubungan dengan masalah-masalahyang akan dibahas, adapun teknik penulisannya
yaitu:
1) Kutipan Langsung. yaitu penulis mengutip bahan-bahanyang bersumber dan
referensi kepustakaantanpa mengubahredaksinya.
2) Kutipan tidak langsung, yaitu terdiri dari ikhtisar dan ulasan yang bersifat
komentar dan analisa penulis sendiri setelah membaca referensi atau rujukan
yang ada..
b. Field research

t2

Field research yang dilakukan langsung
ke lapangan untuk mendapatkandata
yang ada hubungannya dengan skripsi
yang akan dibahas. Dalam
hal ini
menggunakanmetode sebagaiberikut:
l) observasi, yaitu pengamatan dengan
menggunakan indera tanpa mengajukan
pertanyaan-pertanyaan. Metode ini
dilakukan dengan sistematis mengenai
fenomena sosial untuk dilakukan pencatatan.
2) Interview, yaitu pengumpuran data
dengan mengajukan pertanyaan secam
langsung oleh

pewawancara kepada responden,
kemudian dilakukan

pencatatan.
3) Kuesioner (angket), yaitu teknik pengumpulan
data dilakukan dengan car
memberi seperangkat pertanyaan atau pemyataan
atau persyaratan terhrlis
kepadaresponden.

3. Metode Pengolahandan Analisis Data
Dalam menganarisis data yang tersedia" penulis
menggunakan langkah_
langkah sebagaiberikut:
a' Reduksi data:datayang diperoleh langsung
dirinci secan sistematissetiapselesai
mengumpulkan data ralu raporan-laporan
tersebut direduksi, yaitu dengan
memilih hal-hal pokok yang sesuaidenganfokus penelitian.

l3

b' Display data: data yang semakin bertumpuk kurang dapat memberikan
tambahan
secaramenyeluruh. Oleh sebabitu diperlukan display data, yakni menyajikan
data
dalam bentuk matrils, network, chart atau grafik. Dengan demikian, penulis
dapat
menguasaidata dan tidak terbenam dengansetumpuk data.
c. Pengambilankesimpulandan verivikasi: adapun data yang didapat

itu dijadikan

acuan untuk mengambil dengan singkat, yaitu dengan cara mengumpulkan
data
baru.
G. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah
a. Untuk mengetahui bentuk dan proses upacara rambu solo di Kecamatan
Menkendek l(abupat'enTana Toraja.
b. untuk

mengetahui pengaruh upacara rambu solo terhadap kehidupan

masyarakatmuslim di KecamatanMengkendek Kabupaten Tana Toraja.
c. untuk mengetahui upaya mengatasi pengaruh negatif upacara rambu solo
terhadap kehidupan masyarakat muslim
Kabupaten Tana Toraja.
2. Kegunaan
Kegunaanpenelitianini adalah:

di

Kecamatan Mengkendek

t4

Penelitian ini dimaksudkan sebagaikonstribusi perbandinganagamaterhadap
masyarakatTanah Toraj a.
b. Kegunaan muatan"muatan pikiran bagi tokoh.tokoh Islam di Kecamatan
Mengkendek TanahaToraja denganmelihat penomenayang ada.
G. Garisgaris Besar Isi
Untuk mendapat gambaran awal tentang skripsi penulis, maka penulis akan
memberikanpenjelasansekilasGntang garis-garisbesarisi skripsi sebagaiberikut:
Bab I, memuat pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang yang
memberikan dorongan kepada penulis untuk meneliti dan membahas persoalan di
atas, selanjutnya membuat rumusan masalah, dilanjutkan dengan tinjauan pustaka,
metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yang diakhiri dengan garis-garis
besarisi.
Bab tr,

memuat tentang selayang pandang Kecamatan Mengkendek

Kabupaten Tana Toraja, yang menjelaskan keadaangeografis, keadaaandemografis,
gambaran pelaksanaan ajarm agama Islam di Kecamatan Mengkendek Kabupaten
Tana Toraja,kemudianmenjelaskanadat istiadatrya.
Bab ltr, memuat tentang kajian umum tentang upncaxa rambu solo, yang
membahastentang pengertian upacararambu solo, bentuk dan proses upacararambu
solo,

pengertian

kebudayaan, wujud kebudayaan, fungsi kebudayaan

hubungan masyarakat dengan kebudayaan.

serta

15

Bab IV memuat analisa tentang pengaruh upacara rambu solo terhadap
masyarakat muslim di Kecamatan Mengkendek Kabupaten Tana Toraja, yang
membahastentang bentuk dan proses upacara rambu solo di Kecamatan Menkendek
Kabupaten Tana Toraja, pengaruh upacara rambu solo terhadap kehidupan
masyarakat muslim di Krcamatan Mengkendek Kabupaten Bulukumba, dan upaya
mengatasi pengaruh pengaruh up.Lcararambu solo terhadap kehidupan masyarakat
muslim di KecamatanMengkendekKabupatenTana Toraja.
Bab v

memuat tentang kesimpulan dan hasil penelitian yang mana

didalamnya menguraikan tentang inti dan hasil penelitian, kemudian dilanjutkan
denganimplikasi penelitian.

BAB II
TINJAUAI\I PUSTAKA

A. Pengertian Upacara Tradisi Rambu Solo'
Rambu Solo' menurut etimologinya terdiri dari dua kata, yakni: o'Rambti'
dan "solo". "Rambu berarti asap dari ipi, " Solo' berarti berarti menurun yang
maksudnya ariap yang menunrn atau asap persembahan.Solo' adalah menurun dan
mengandungduka. Iadi rambu so/o' bermaknaasap api dari kurban persembahan
yang ditrjukan kepadajiwa orangyang telah meninggal.a
Sedangkan menurut Tangdilintin, "Rambu Solo' adalah suatu upacam
keagamaan di tana Toraja yang dilaksanakan khusus bagi orang yang telh
meninggal"5
Pengertian lain,

dapx

dilihat

dalam buku Mengenal Toraja

oleh

A.T.Marampa,bahwa:
"Rambu Solo' atau aluk ampe matampu ialah semuaupacam keagamaanyang
mempersembahkanbabi dan kerbau untuk arwah leluhur atau untuk omng yang telah
meninggaldunia".6

4Y. Sarina,Atuk RambuSolo' dan Persepsiorang
KristenterhadapRambusolo' (Makale,
PubmgGerejaToraj4 1996),h. 101.
\-. Tangdilintin,Toruja Dan Kebudaryanrrry,(Cet II;, TanaToraja:YayasanLepongan
Bulan,1975),
h.5l

16

17

Upacara Ramba Solo'adalah upacarayang berkaitan dengan kematian dan
kedudukan,

yang diatur dalam Aluk Rampe Matampt

(aturan uprrcara yang

dilaksanakan pada sore hari). Kebanyakan dinyatakan dalam upacara kematian atau
penguburan.Dalam tahapan-tahapanpelaksanaanUpacaraRambu,So/o, merupakan
suatu peristiwa yang mangundungdimensi religi dan sosial. Berdasarkanstatifikasi
sosial, maka upacarakematian di Tana Toraja dapat dibagi empat,yaitu:
1. upcara

Disilik, yaitu upacara kematian dari Tana Kua-Kua, Mayat tidak

boleh disimpan bermalam di rumah dan dikuburkan pada sore atau malam
hari. Biasanya disertai dengan mengorbankanbeberapatelur ayam saja atau
beberapaekor ayam dan babi. I\6ayat dikuburkan di Liang Sillik (gua Alatn)
dengan hanya dibalut kain tanpa menggunakanwadah erong (petii Mayat).
untuk bayi yang mati sebelum tumbuh giginya biasanya dilakukan diselasela akar atau di dalam baang pohon beringin yang dilubangi.

2. upacara

ongi, yait'upacara kematian yang hanya berlangsung

satu malam, t€rutama bagi masyarakatyang berasal dari Tana'Karurung atau
dari rana' Bassi dan Tana' Bulanan yang tidak mampu secaraekonomis.
Korban yang dipersembahkanadalah adalahminimal4 (empat)ekor babi dan
mksimal 8 ekor kerbau. I\,fayat dikuburkan di Liang yang memakai Erong
(peti mayat) biasanyabenhrk Erong yang dipergunakanadalah bentuk persegi
panjang.

u

A. T.Mramp a,Me ngenaI Tomj a, LT\. t.,pn., h.80

l8

3. upcara

Dido|n, yaitu upacara kematian yang berlangsung tiga, lima
atau

tujuah malam, terutama masyarakat dai. Tana, Bassi yang mampu
secara
ekonomis atau Tana Bulaan yang kurang mampu secara ekonomis.
selama
berlangsungnya upacara tersebug maka peserta upacara tidak
boleh tidur
selama semalam suntuk (didya) Korban yang dipersembahkan
adalah
beberapa ekor babi minimal 3 dan maksimal 12 ekor kerbau.prosesnya
pelaksanaanhampir sama dengan upacara Dirapai. yang
membedakannya
hanyajumlah korban yang dipenembahkan.Setelah selesaiproses
upacara,
maka mayat dikuburkan di Liang Erong dengan mempergunakan
Erang
berbentuk kerbau atau perahu sebagaiwadahnya.
4. upcara

Dirapai atau Rapasan, yakni upacara kematian bagi yang berasal

dari Tana' Bulaan yang berlangsung minimal 7 hari tetapi dapat
berlangsung
dalam waktu berbulan-bulan lamanya, tergantung kesiapan dan kesepakatan
keluarga. Upacara Rapasanterdiri dari beberapatahapan dan memkan
waktu
yanglama dengan minimal persembahankerbau sebanyak 12
ekor, ditambah
denganratusanekor babi.

T9

B. Pengertian dan Wujud Kebudtyaan
1. Pengertian Kebudayaan
Menurut

bahasa, kata

disebutkan adalah

budaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

cara berpikia

akal budi

dan sebagainya.? Menurut

Koentjaraning"at, kata "kebudayaan" berasal dari kata Sangsekertabuddhayah, ialah
bentnk jamak dari buddhi yang berarti "budi" atau"akal-. Jadi, kebudayaanitu dapat
diartikan "hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal. Ada pendirian lain
mengenai asal dari kata "kebudayaan" bahwa kata itu adalah suatu perkembangan
dari majemuk budi-daya,artinya daya dari budi, kekuatandari akal.8
Menurut Istilah, terdapat beberapa pendapat, antara lain

Selo Soemardjan

merumuskan:
Kebudayaan sebagai semua La.ya rasa dan cipta masyarakat.Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaankebendaanatau kebudayaanjasmaniyah
(kebudayaanmaterial) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam
sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan pada keperluan
masyarakate
Sesuaihal tersebut,Ilassan Shadily mengemukakan:
Kebudayaanberarti keseluruhandari hasil manusia hidup bermasyarakatberisi
aksi-aksi terhadap dan sleh sesar-n-a
yang
mangsia sebagai anggota rn=agyarakat
'Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Rl Kamus BesarBahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Fustak4 1990)"h.1134.

t(oentjaraningrat,

rn$,h.27.

eSelo Soemrdjaq
Indonesi4 1965),h.51.

Kebudayan

Mmnlitas

dan Pembangunan (Iakarta: Gramedia,

Setangkai Bunga Sosiologi (Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas

20

merupakan kepandaian, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat kebiasaan,
dan lain lain kepandaian.to
Kaitan tersebut, Koentjaraningrat mengemukakan:
Kebudayaan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia" yang harus
dibiasakandenganbelajar,besertakeseluruhandari hasil budi dan karyanyaitu.11
Berdasarkan beberapa definisi tersebu! secara sederhana dapat dipahami
bahwa kebudayaan dapat diartikan sebagai suatu cara hidup atau pandanganhidup
yang meliputi cara berpikir, cara berencanadan cara bertindak, selain segalahasil
karya nyata yang dianggap berguna, benar dan dipatuhi oleh anggota-anggota
masyarakatatas kese'pakatanbersama.
2. Wujud Kebudayaan
Menurut Abdul Syani, paling tidak wujud kebudayaanterdiri dari tiga macam,
yakni:
a. Wujud kebudayaansebagaisuatu komplek dari ide-ide, nilai-nilai, nolma-norma,
peraturandan sebagainya.
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu komplek aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat.
c. Wujud kebudayaanberupabenda-bendahasil karya manusia.r2

t9Flasssr
Shadily, SosiolagiunfiikMasyarakat Indonesia (Jakarta:Bina Aksara, 1985),h.74.
llKonetj
araningragIbid.,h. 52.
ttlihatAbdul
Syani, Sosrblogi dan PerubahanMasryarakat,(Jakarta: Pustaka Jaya, 1995), h.

60.

2l

Wujud pertama, adalah wujud kebudayaanyang sifatnya abstrak, tidak dapat
diraba atau gambar, sebab letaknya berada dalam kepala manusi4 artinya wujud
dalam pikiran dari warga masyarakat di mana kebudayaanitu tumbuh. Akan tetapi,
pada masa kini kebudayaan dapat dituangkan melalui tulisan, bahkan dapat pula
disimpan dalan kartu atau file komputer, tape recorder, micro film dan sebagainya.
Kebudayaan semcam ini dapat juga berupa adat istiadat atau tata kelakuan, berarti
kebudayaanmerupakan segenappengetahuan tentang pola-pola bertinda( pola-pola
berperasaanserta kemampuan-kemampuanberpikir yang dimiliki oleh segenap
t'
anggotamasyarakat.
Pola-pola kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dapat berfungsi sebagai
pengatur, pengawas dan dapat memberikan arah kelakuan serta perbuatan manusia
sesuai dengan kehendakumum. Studi tentang stratifikasi ataupun urut urutan wujud
kebudayaan tersebut dapat diperinci mulai dari lapisan yang paling abstak sampai
pada lapisan yang paling nyata (konkre0 dan terbatas (terbatas artinya adat istiadat
tidak selalu dapat diwujudkan secara konkret). pada lapisan pertama yang paling
abstak adalah sistem nilai budaya, lapisan yang kedua adalah sistem nonna-norma
yang sedikit lebih konkrit, sistem hukum yang berdasarkannonna-noffna adalah lebih
konkret lagi. Lapisan ketiga yang paling konkret adalah peraturanrperaturankhusus
mengenai kegiatan manusia sehari-hari dalam kehidupan masyaraka! misalnya

l3lihat

lbid.h.6t.

22

aturan sopan(adat istiadat), lapisan ini paling konlait tetapi masih terbataspada ruang
lingkup tertentu.ra
Berdasarkan uraian tersebut dapat dipahami bahwa salah satu wujud
kebudayaan adalah segenap kompleksitas yang mengandung pengetahuan,
kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat, kebiasaan serta kemampuankemampuanlain yang diperoleh manusia sebagaianggota dalam suatu masyarakat.

wujud kedua,kebudayaan adalahsistemsosial yang meliputi pora-pola
kelakuanmanusiaitu sendiri. Menurut Tatang M. Amirin bahwa istilah sistem
mempunyaipengertiansebagaiberikut:
a. Suatuhubunganyang tersusundari sekian banyakbagian.
b. Hubungan yang berlangsung di antara satuan-satuanatau komponen-komponen
secarabertahap.15
Soleman B. Taneko mengatakan bahwa ciri khusus yang ada atau yang
teflihat pada tiap-tiap

afri iritern ini adalah ferdapamya unsur-unsur yaiig paliag

berkaitan atau hubungan dalam satu kesatuan.Meskipun penjelasanini secarakhusus
'diperuntukkan

dalam menghidupkanpengertiansistemdalam sosial,akantetapi dapat

pula dijadikan pedoman studi sosiologi. Sistem sosial dalam kaitannya dengan
wujud kebudayaanyang kedua, dapat dipandang bahwa sistem sosial adalah segenap

'oIbid..
tLihat

TatangM.Amirin, Pokok-Potak Teorisistem(Jakarta:Rajawali, 1986),h.91.

23

aktivitas-aktivitas yang berinteraksi antara satu pihak dengan pihak yang lain dalam
suatu masyarakat di mana menunjukkan pola-pola tertentu atasdasararti adat istiadat
yang berlaku. Sebagai rangkaian aktivitas manusia di dalam kehidupan masyarakat,
sistemsosial itu bersifatkonkrit terjadi di sekeliling pergaulansehari-hari,dan hal ini
dapat d idokumentasikan.I6
wujud ketiga, kebudayaan dapat disebut dengan kebudayaan fisik, sebab
secara keseluruhan merupakan benda sebagai hasil aktivitas, perbuatan-perbuatan
atau karya'karya manusia dalam masyarakat. Menurut Selo Soemardjan bahwa
kebudayaanadalah semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.Karya masyarakat
menghasilkanteknologi dan kebudayaankebendaan(material cultur) yang diperlukan
oleh masyarakatuntuk menaklukkan dan menguasaialam dengan maksud mengambil
manfaatnya demi keperluan kehidupan dan penghidupan masyarakat.Rasa meliputi
wujud dari jiwa manusia, yaitu segala norma dan nilai.nilai kemasyarakatanyang
perlu untuk mengatur masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas.
Termasuk di dalamnya misalnya ideology, agama, kesenian, kebatinan dan semua
anasir yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota
masyarakat. Cipta merupakan kemampun mental, kemampuan berpikir dari orang
yang hidup bermasyarakal yang antara lain mengahasilkanilmu-ilmu pengertahuan,

tulihat

SolemanB. Taneko,Konsepsi SistemSosialdan Sistemfusial Indonesja (Jakarta:
Fajar Agung, I 986),h. 37.

24

baik itu wujud ilmu pengetahuanmumi maupun yang berwujud ilmu pengetahuan
terapanuntuk diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat.lT
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa kebudayaan iur
sesungguhnyadimiliki oleh setiap masyarakat, tidak ada suatu masyarakat yang
terlepas dari kebudayaan,yang ada hanya perbedaan latar belakang, perkembangan
dan pemanfaatannya bagi kepentingan masyarakat, sehingga terjadi berbagai
perbedaan kemajuan peradaban. Kebudayaan sebagai semua cara hidup yang
dipelajari dan diharapkan,yang sama-samadiikuti oleh para anggotasuatukelompok
masyarakattertentu. Kebudayaan ini meliputi semuabangunan,perkakas, dan bendabendafisik lainnya maupun teknik-teknik, lembagaJembagasosial, sikap-sikapnilai
yang dikenal oleh kelompok tersebut. Dari definisi ini orang dapat melihat bahwa
kebudayaanitu tidak saja meliputri caF.caraberpikir dan berbuat yang dianggap benar
oleh suatu kelompok masyarakat,melainkan juga meliputi hasil-hasil daya usaha
yang bisa disaksikan denganmata dan dapat diraba.
Kebudayaan sebagai semua karya, rasa dan cipta masyamkat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan
jasmaniyah (kebudayaan material) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai
alam sekitarnya, agat kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan pada keperluan
masyarakat

Itl.ihat lbromi,

Potrok-Pot