PROFIL KABUPATEN BATU BARA

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Bab.

4

PROFIL KABUPATEN BATU
BARA
4.1.

GEOGRAFI DAN ADMINISTRATIF WILAYAH

Berdasarkan Undang Undang No. 5 Tahun 2007 tanggal 15 Juni 2007 tentang
Pembentukan Kabupaten Batu Bara, Kabupaten Asahan dimekarkan menjadi dua
kabupaten yaitu Asahan dan Batu Bara. Kabupaten Asahan terdiri dari 13 kecamatan
dan Kabupaten Batu Bara terdiri dari 7 kecamatan. Ketujuh Kecamatan tersebut adalah
Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Tanjung Tiram, Kecamatan Talawi, Kecamatan Lima
Puluh, Kecamatan Air Putih, Kecamatan Sei Suka dan Kecamatan Medang Deras.
Secara geografis kabupaten ini terletak antara 2 003’00’’ - 03026’00” Lintang Utara
dan 99001 - 100’00’’ Bujur Timur, berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara

yang berbatasan dengan Selat Malaka. Kabupaten Batu Bara yang terdiri dari 7
kecamatan tsb. memiliki luas 904,96 km2 atau 90.496 Ha serta 100 desa/kelurahan
definitif ( untuk jelasnya lihat Tabel 4.1).
Batas administrasi Kabupaten Batu Bara adalah sebelah Utara dengan kabupaten
Serdang Bedagai dan Selat Malaka, sebelah Selatan dengan kabupaten Asahan,
sebelah Barat dengan kabupaten Simalungun, dan sebelah Timur dengan kabupaten.
Adapun ibukota kabupaten terletak di Kecamatan Lima Puluh.

Tabel. 4.1.

Luas Wilayah per Kecamatan di Kabupaten Batu Bara Tahun
2012

No

Kecamatan

Ibu Kota
Kecamatan
Sei Balah

Tanjung Tiram

Jarak Ke
IbuKota
Kabupaten
(Km)

Kelurahan

Desa

Luas
(Km2)

1

8
11

92,64

173,79

31
18

1
2

Sei Balai
Tanjung Tiram

3

Talawi

Labuhan Ruku

1

12


89,80

15

4
5
6

Lima Puluh
Air Putih
Sei Suka

Lima Puluh
Indrapura
Sei Suka/Deras

1
1
1


26
12
12

239,55
72,24
171,47

0
15
20

7

Medang Deras

Pangkalan Dodek

2


12

65,47

46

7

93

904,96

-

Jumlah

Sumber : Kabupaten Batu Bara dalam Angka Tahun 2013

4.2.


DEMOGRAFI

Profil Kab. Batu Bara

IV. 1

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Jumlah penduduk Kabupaten Batu Bara berdasarkan hasil Sensus Penduduk (SP) 2010
adalah 375.885 jiwa termasuk penduduk yang bertempat tinggal tidak tetap dan
termasuk urutan IX terbesar se-Sumatera Utara setelah Kota Medan, Kabupaten Deli
Serdang, Kabupaten Langkat, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten
Serdang Bedagai, Kabupaten Labuhan Batu, dan Kabupaten Mandailing Natal.
Jumlah penduduk Kabupaten Batu Bara keadaan bulan Juni 2012 diperkirakan sebesar
381.023 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 421 jiwa/km2. Sebagian besar
penduduk bertempat tinggal di daerah pedesaan yaitu sebesar 76,80 persen dan
sisanya 23,20 persen tinggal di daerah perkotaan. Sebanyak 88.592 rumah tangga
menempati wilayah Kabupaten Batu Bara yang rata-rata dihuni oleh sekitar 4 jiwa.

Bila dilihat pada tingkat kecamatan, Kecamatan Lima Puluh merupakan kecamatan
dengan jumlah penduduk terbesar dengan tingkat persebaran penduduk sebesar
22,59 persen, sedangkan Kecamatan Sei Balai adalah yang terkecil yaitu 7,11 persen.
Untuk kecamatan terpadat urutan pertama adalah Kecamatan Medang Deras dengan
kepadatan mencapai 749 jiwa/km2 disusul Kecamatan Air Putih dengan kepadatan 653
jiwa/km2 dan yang paling jarang adalah Kecamatan Sei Balai yaitu 292 jiwa/km2.
Dilihat dari kelompok umur, persentase penduduk usia 0-14 tahun sebesar 33,26
persen, 15-64 tahun sebesar 62,62 persen dan usia 65 tahun keatas sebesar 4,12
persen yang berarti jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan
penduduk usia non produktif dengan rasio beban ketergantungan sebesar 68 yang
artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 68 orang
penduduk usia non produktif.
Tabel. 4.2.

Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk, Persebaran
Penduduk
Tahun 2012

Kecamatan


Luas
Wilayah
(km2)

Sei Balai
Tanjung Tiram
Talawi

92.64
173.79
89.80

Lima Puluh
Air Putih
Sei Suka
Medang Deras
Batu Bara

239.55
72.24

171.47
65.47
904,96

Jumlah / Total
Rumah
Tangga
6.295
14.880
12.659

Penduduk
(Jiwa)
27.073
63.996
54.445

20.014
10.968
12.371

11.405
88.592

86.079
47.117
53.206
49.053
38.1023

Persebaran
Penduduk
(%)
7.11
16.80
14.29
22.59
12.37
13.96
12.87
100,00

Sumber : BPS Kabupaten Batu Bara 2013

Profil Kab. Batu Bara

IV. 2

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

SeiBal
ai
;7.
105
MedangDer
as;12.
874

Tanj
ungTi
r
am;16.
796

SeiSuka;13.
964

Tal
a
wi
;14.
289

Ai
rPut
i
h;12.
366
Li
maPul
uh;22.
592

Grafik. 4.1.

Luas Wilayah, Jumlah Rumah Tangga, Penduduk,
Persebaran Penduduk Tahun 2012

Jumlah penduduk laki-laki pada tahun 2012 diperkirakan lebih banyak dari penduduk
perempuannya dengan persentase sebesar 50,30 persen dengan rasio jenis kelamin
sebesar 101 yang artinya dari 100 penduduk perempuan terdapat kira-kira 101
penduduk laki-laki.

Tabel. 4.3.

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012

Laki-Laki

Perempuan

Laki-Laki

Perempuan

Jumlah

Sei Balai

13.531

13.542

7.06

7.15

27073

Rasio
Jenis
Kelamin
99.92

Tanjung
Tiram
Talawi

32.837

31.159

17.13

16.45

63996

105.4

27.557

26.888

14.38

14.20

54445

102.5

Lima Puluh

42.774

43.305

22.32

22.87

86079

98,77

Air Putih

23.401

23.770

12.21

12.55

47171

98.45

Sei Suka

26.769

26.437

13.97

13.96

53206

101.3

Medang
Deras
Batu Bara

24.783

24.270

12.93

12.82

49053

102,11

191.652

189.371

100.00

100.00

381023

101.2

Kecamatan

Sumber : BPS Kabupaten Batu Bara 2013

Profil Kab. Batu Bara

IV. 3

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Grafik. 4.2.

Persentase %

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2012
50000
45000
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0

Jumlah Keluarga Pra Sejahtera di Kabupaten Batu Bara pada tahun 2012 sebesar
11.484 keluarga. Keluarga Pra Sejahtera yang paling banyak berasal dari Kecamatan
Tanjung Tiram sebanyak 3.210 keluarga, kemudian Kecamatan Lima Puluh 2.548
keluarga.
Jumlah penduduk miskin di Batu Bara mengalami perubahan dari tahun 2008 sampai
2012. Setiap tahun terjadi penurunan penduduk miskin baik secara absolut maupun
secara persentase. Tahun 2012 penduduk miskin turun menjadi 43 ribu jiwa (11,24
persen).
Tabel. 4.4.

Tahun

Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Batu Bara
Garis
Kemiskinan

Jumlah
Penduduk Miskin

Persentas
e

2007

164 931

67,70

17.89

2008

189 522

51,67

13.64

2009

232 538

49,50

12.87

2010

253 846

46,00

12.29

2011

277 434

44,34

11,67

2012

303 214

43,00

11,24

Sumber : BPS Kabupaten Batu Bara 2013

Profil Kab. Batu Bara

IV. 4

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Grafik. 4.3.

Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Batu Bara
20
17.89
15

13.64

12.87

12.29

11.67

Persentase % 10
5
0

1

4

3

2

11.24
6

5

Tahun

Pertumbuhan penduduk di Kecamatan Sei Suka, Kecamatan Lima Puluh dan
Kecamatan Air Putih diprediksi akan memiliki laju pertumbuhan ke depan yang sangat
tinggi. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa di kecamatan tersebut akan
dikembangkan pusat kegiatan perkotaan dan kawasan industri. Sedangkan kecamatan
lainnya diperkirakan pertumbuhannya akan normal.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memperkirakan pertumbuhan penduduk Kabupaten
Batu Bara di masa mendatang adalah adanya kegiatan baru yang potensial menarik
tenaga kerja pendatang seperti industr, perkebunan dan pariwisata yang memiliki
karakteristik perkembangan bertahap (persiapan, mulai operasional dan operasional
sepenuhnya). Pentahapan pengembangan kegiatan ini secara langsung akan
mempengaruhi besarnya jumlah penduduk yang masuk, sehingga laju pertumbuhan
bervariasi sesuai dengan pentahapan tersebut.
Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah penduduk Kabupaten Batu Bara hingga tahun
2031 diperkirakan akan mencapai 447.995 jiwa Jumlah ini sebagian besar akan
terdistribusi di Kecamatan Sei Suka dan Air Putih yang memiliki fungsi kawasan
sebagai pusat pengembangan industri.

Tabel. 4.5.

No

Jumlah Penduduk Menurut Daerah Kota/Perdesaan
Tiap KecamatanTahun 2012

Kecamatan

1

Tanjung Tiram

2

Sei Balai

3

Talawi

4

Daerah
Kota

Perdesaan
7.032

14880

6.295

6295

2.624

10.035

12659

Lima Puluh

3.908

16.106

20014

5

Air Putih

2.393

8.575

10968

6

Sei Suka

2.699

9.672

12371

7

Medang Deras

1.078

10.327

11405

12.702

68042

88592

Kabupaten

7.848

Jumlah
(Jiwa)

Sumber : BPS Kabupaten Batu Bara 2013

Profil Kab. Batu Bara

IV. 5

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Grafik. 4.4.

Jumlah Penduduk Kabupaten Batu Bara di Perdesaan dan
Perkotaan

Persentase %

Tabel. 4.6.

070
060
050
040
030
020
010
-

Jumlah Persebaran Penduduk Menurut Daerah Kabupaten Batu Bara
Tahun 2033

Kecamatan

Jumlah
Penduduk
Tahun
2012
(jiwa)

Laju
Pertumbuha
n Penduduk
2008 – 2012

1

Tanjung Tiram

63 996

0,01

2016
38.26

2021
41.12

2026
43.99

2033
46.85

2

Sei Balai

27 073

0,30

60.81

61.72

62.63

63.54

3

Talawi

54 445

0,07

57.1

59.03

60.95

62.87

4

Lima Puluh

86 079

0,05

88.54

91.06

93.57

96.09

5

Air Putih

47 171

0,06

49.04

50.48

51.92

53.36

6

Sei Suka

53 206
49 053

0,05

53.53

54.94

56.36

57.78

0,006

381 023

0.078

No

7

Medang Deras
Jumlah

(%)

Perkiraan (jiwa) pada Tahun

47.35

48.73

406.2

420.1

50.12
434.1

51.51
448

Sumber : Hasil Analisa 2013

4.3.

TOPOGRAFI

4.3.1.

Kelerengan dan Ketinggian Lahan

Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan lahan adalah kemiringan lahan
(kelerengan). Wilayah Kabupaten Batu Bara mempunyai topografi yang bervariasi,
pada sebagian wilayah utara (arah pesisir) memiliki kondisi kemiringan yang relative
tidak bervariasi yaitu landai dan datar. Berdasarkan data yang ada, prosentase
ketinggian Kabupaten Batu Bara adalah :





0–7m
= 28,56 %
7 – 25 m = 22,69 %
25 – 100 m = 23,60 %
100 – 500 m = 15,89 %

Profil Kab. Batu Bara

IV. 6

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

 500 – 1.000 m= 4,27 %
Untuk ketinggian lahan, wilayah Kabupaten Batu Bara berada pada ketinggian 0
sampai dengan 100 meter di atas permukaan laut. Wilayah Kabupaten Batu Bara
didominasi dengan ketinggian 7 – 25 meter di atas permukaan laut dan untuk
ketinggian lahan yang terkecil yakni 0 – 7 meter di atas permukaan laut.

4.3.2.

Jenis dan Struktur Tanah

Jenis tanah di Kabupaten Batu Bara didominasi oleh ordo inceptisol yaitu jenis tanah
mineral yang telah menunjukkan tanda awal dari suatu tanah yang matang (tanah
setengah matang) dan dicirikan oleh profil dengan lapisan-lapisan berupa horizon A, B
(Bw), dan C. Horizon B terbentuk pada tingkat awal dan disebut horizon Kambik (Bw),
yaitu horizon yang hanya warna dan strukturnya saja yang berbeda dari horizon A.
Tanah ini lebih berkembang dibandingkan dengan tanah ordo entisol.
Tanah Inseptisol umumnya merupakan tanah-tanah belum terlalu matang (immature
soil) yang mencakup (i) tanah-tanah berkembang dari bahan induk yang sangat
resisten terhadap hancuran iklim, (ii) bahan induk abu volkan, (iii) tanah-tanah pada
posisi landscape yang ekstrim, di wilayah curam sampai sangat curam atau
cekungan/depresi, dan (iv) permukaan geomorfik muda, seperti lereng volkan dan
daerah endapan sungai yang membatasi perkembangan tanah. Dalam klasifikasi tanah
sebelumnya inseptisol setara dengan (dikenal dengan nama) tanah aluvial, regosol,
andosol, latosol, brown forest soil, glei humus, glei humus rendah, dan solonchak.
Tanah inceptisol di Kabupaten Batu Bara merupakan tanah-tanah berkembang dari
bahan induk yang sangat resisten terhadap hancuran iklim yaitu bahan induk berupa
endapan marin dan endapan sungai dan tanah-tanah pada posisi landscape yang agak
curam (bergelombang). Tanah inceptisol di Kabupaten Batu Bara dengan great group
dystropepts dan tropaquept merupakan tanah-tanah berkembang dari bahan induk
yang sangat resisten terhadap hancuran iklim, umunya berada pada dataran alluvial,
sedangkan great group dystrandept dan eutrandepts merupakan tanah-tanah pada
posisi landscape yang agak curam (bergelombang) yang umumnya berada pada
daerah bagian barat yang berbatasan dengan Kabupaten Simalungun.
Selain ordo inceptisol, tanah yang juga mendominasi wilayah Kabupaten Batu Bara
adalah ordo entisol. Entisol adalah kelompok tanah-tanah muda (belum berkembang)
dan umumnya dangkal, dicirikan oleh profil dengan lapisan (horizon) A dan C atau A
dan R saja. Tanah ini masih belum sempurna dan memiliki profil yang horizon B-nya
belum berkembang. Secara umum tanah entisol tidak memiliki banyak horizon hanya
berupa lapisan-lapisan tanah, karena beberapa alasan seperti waktu pembentukannya
masih baru, berada pada lereng atau pada slope yang tererosi, menerima deposit
(endapan) banjir, dan sebagainya. Sebagai contoh tanah-tanah endapan sepanjang
sungai, tanah berpasir lepas di lereng atas dan bawah, daerah volkan atau tanah pasir
pantai laut yang lepas dan belum membentuk struktur tanah.
Tanah entisol di Kabupaten Batu Bara umumnya merupakan tanah yang menerima
deposit (endapan) banjir yaitu tanah-tanah endapan sepanjang sungai dan cekungan/
deposit dengan great group hydraquents, tropaquents dan fluvaquents; tanah berpasir
lepas di pantai laut yang belum membentuk struktur tanah dengan great group

Profil Kab. Batu Bara

IV. 7

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

tropopsamment, dan tanah endapan liat di rawa pasang surut dan rawa marine
(mangrove) dengan great group sulfaquents.
Dalam luasan yang sedikit di Kabupaten Batu Bara terdapat pula tanah gambut
(histosol) dari great group tropohemists yang terdapat pada cekungan atau rawa-rawa.
Keberadaan great group tanah tropohemists dalam asosiasi dengan jenis tanah
lainnya, terutama dengan great group tropaquepts dan fluvaquents. Distribusi jenis
tanah di Kabupaten Batu Bara berdasarkan luas wilayah kabupaten Batu Bara tertera
pada tabel dibawah ini:
Tabel. 4.7.

Distribusi Jenis Great Group Tanah Kab. Batu Bara

No

Jenis Great Group Tanah

Luas
(Ha)
6.868

7,59

%

1

Dystrandepts; Eutrandepts; Hydrandepts

2

Dystropepts; Dystrandepts

32.261

35.7

3
4

Hydraquents; Sulfaquents
Tropaquepts; Fluvaquents; Tropohemists

4.895
41.691

5.31
46.1

5

Tropopsamments; Tropaquents
Jumlah

4.868
90.496

5.38
100

Sumber : Diolah dari Peta Land System Sumatera Utara

Tabel. 4.8. Distribusi Jenis Great Group Tanah per Kecamatan
di Kabupaten Batu Bara
N
o

Kecamatan

Jenis Tanah
Dystropepts; Dystrandepts

1

Medang
Deras

Sei Suka

1.721

Tropaquepts; Fluvaquents;
Tropohemists

2.703

Tropopsamments; Tropaquents

2.041

9.197

Hydraquents; Sulfaquents
Tropaquepts; Fluvaquents;
Tropohemists
Tropopsamments; Tropaquents

1.001

4

Lima Puluh

5.89
1.058

1.24
26.2
9
41.2
9
31.1
8
100
53.6
4
5.84
34.3
5
6.17

516

Jumlah
Dystrandepts; Eutrandepts;
Hydrandepts

7.224

100

19

0,08

Dystropepts; Dystrandepts

15.906

Hydraquents; Sulfaquents
Tropaquepts; Fluvaquents;
Tropohemists

537

Tropaquepts; Fluvaquents;
Tropohemists
Tropopsamments; Tropaquents

17.147

%

100
45.1
2
47.7
3
7.15

Dystropepts; Dystrandepts
Air Putih

6.547

Dystropepts; Dystrandepts

Jumlah

3

81

Hydraquents; Sulfaquents

Jumlah

2

Luas (Ha)

1.062
3.448

6.824

66.2
9
2.42
28.4
4

Profil Kab. Batu Bara

IV. 8

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Tropopsamments; Tropaquents
Jumlah
Dystropepts; Dystrandepts
5

6

7

Talawi

Tanjung
Tiram

Sei Balai

Hydraquents; Sulfaquents
Tropaquepts; Fluvaquents;
Tropohemists
Jumlah
Dystrandepts; Eutrandepts;
Hydrandepts
Hydraquents; Sulfaquents
Tropaquepts; Fluvaquents;
Tropohemists
Tropopsamments; Tropaquents
Jumlah
Dystrandepts; Eutrandepts;
Hydrandepts
Dystropepts; Dystrandepts
Tropaquepts; Fluvaquents;
Tropohemists
Jumlah

665

2.77

23.955

8.98

100
28.1
2
3.63
68.2
5
100

785

4.52

1.173

6.75
85.9
3
2.8

2.525
326
6.129

14.938
487
17.379
3.275
702
2.839
9.264

100
61.7
7
7.58
30.6
5
100

Sumber: Diolah dari Peta Land System Sumatera Utara

Tabel. 4.9. Sifat Umum Tanah dari Masing - Masing Great Group yang
terdapat
di Kabupaten Batu Bara
Ordo
Inceptisols

Great Group
1. Dystropepts

Deskripsi/Sifat Umum
Tanah inceptisol dengan Kejenuhan Basa yang kurang dari
50% pada kedalaman antara 25-100 cm dan kadar C Organik kurang dari 12 kg/m3.

2. Dystrandepts

Tanah Inceptisol dengan Kejenuhan Basa yang kurang dari
50% pada kedalaman antara 25-100 cm tetapi memiliki
sifat tanah andik dengan kadar bahan organik yang lebih
dari 25%
Tanah inceptisol yang memiliki Kejenuhan Basa lebih dari
50% pada kedalaman 25-100 cm dan memiliki sifat tanah
andik dengan kadar bahan organik yang lebih dari 25%

3. Eutrandepts

4. Hydrandepts

5. Tropaquepts

Entisols

1. Sulfaquents
2. Hydraquent

Tanah inceptisol yang memiliki sifat andik dan selalu
basah atau lembab atau terdapat pada daerah yang
selalu tergenang.
Tanah inceptisol yang memiliki horizon sulforik yang batas
atasnya berada didalam kedalaman 50 cm diatas tanah
mineral dan memiliki perbedaan temperatur antara
temperatur rata-rata musim panas dan dingin kurang dari
50C pada kedalaman 50 cm
Merupakan tanah entisol yang mengandung bahan
sulfidik pada kedalaman kurang dari 50 cm.
Merupakan Tanah entisol yang sangat lembek sehingga
daya penyangganya rendah atau nilai kematangannya
lebih besar dari 0,7.

Profil Kab. Batu Bara

IV. 9

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Histosols

3. Tropaquents

Tanah entisol yang selalu basah atau basah pada musim
tertentu dan jika dilakukan perbaikan draenase berwarna
kelabu kebiruan atau gley

4.
Tropopsamments

Merupakan tanah entisol yang memiliki sekurangkurangnya 35% bahan kasar (fragmen batuan atau
bertekstur kasar) pada ketebalan sekurang-kurangnya 25
cm dengan perbedaan suhu tidak kurang dari rata-rata
5oC pada musim kemarau dengan musim hujan

5. Fluvaquents

Tanah entisol yang selalu jenuh air atau dalam keadaan
tergenang berwarna abu-abu karena dominasi ferro aktif
dan mengandung bahan organic sebanyak 0,2% C-organik
atau lebih dan menurun dengan peningkatan kedalaman
dari mulai kedalaman 25 cm hingga 125 cm

Tropohemist

Tanah histosol (gambut) setengah matang yang berada di
daerah tropis dengan perbedaan suhu pada tanah lapisan
atasnya (setebal 30 cm) rata-rata tidak kurang dari 5 oC
pada musim hujan dengan pada musim kemarau.

Sumber : Soil Taxonomy USDA (1998)

Dari tabel di atas menggambarkan bahwa tanah-tanah di Kabupaten Batu Bara
memiliki tingkat kesuburan yang sedang hingga rendah. Tanah-tanah pada great group
Dystrandeps, Hydrandept, Eutrandepts, Fluvaquents memiliki tingkat kesuburan tanah
yang sedang, sedangkan tanah-tanah pada great group lainnya seperti Dystropepts,
Tropopsamments, Tpopaquents, dan Sulfaquents umumnya memiliki tingkat kesuburan
rendah dan bahkan pada tanah Sulfaquents dapat menjadi sangat kritis bila lapisan
piritnya terungkap akibat pembuatan parit drainase atau pengolahan tanah yang
kedalamannya mencapai lapisan pirit tersebut. Lapisan pirit yang terungkap
(teroksidasi) dapat membentuk tanah sulfat masam yang menyebabkan pH tanah
mencapai kurang dari 3 dan kelarutan ion sulfat, aluminium serta besi yang berlebihan
dapat meracun (bersifat toksik) bagi tanaman.

4.4.

HIDROLOGI

Wilayah Sungai yang terbesar yang terdapat di Wilayah Kabupaten Batu Bara adalah
Wilayah Sungai Bah Bolon dan sungai-sungai kecil lainnya yang mengalir ke pantai
timur. Sungai-sungai di kabupaten ini merupakan sumber untuk pengairan ke
persawahan dan perkebunan baik yang dimanfaatkan oleh masyarakat dan swasta.
Aliran air dari sungai yang ada kemudian mengaliri irigasi semi teknis maupun irigasi
sederhana di Kabupaten Batu Bara sehinga sebagian besar sawah di kabupaten ini
dapat ditanami 3 (tiga) kali setahun. Sungai-sungai di Kabupaten Batu Bara sebagian
besar berhulu di pegunungan bukit barisan yang terdapat di Kabupaten Simalungun.
Kondisi ini mengakibatkan fluktuasi air sungai sangat di pengaruhi oleh kondisi
penggunaan lahan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) bagian hulu.

4.5.

GEOLOGI

Secara garis besarnya satuan geologi yang menyusun Wilayah Kabupaten Batu Bara
terdiri dari 3 (tiga) formasi, yakni aluvium yang terdiri kerikil, pasir dan lempung;
satuan simbolon yang terdiri dari lava, andesid, plug dan piroklastika serta tuva toba
Profil Kab. Batu Bara

IV. 10

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

yakni tuva riodosif. Adapun sebaran batuan di Kabupaten Batu Bara secara lengkap
disajikan pada Tabel 4.10.
Tabel. 4.10. Sebaran Jenis Batuan di Kabupaten Batu Bara
N
o
1

Kecamatan
Medang
Deras

Jenis Batuan
alluvium, recent estuarine marine, riverine, peat
fine grained tephra, coarse grained tephra
alluvium, recent estuarine marine

2.293
Jumlah

Sei Suka

6.547

alluvium, recent estuarine marine, riverine, peat
alluvium, recent estuarine marine
alluvium, recent marine

17.147

alluvium, recent estuarine marine, riverine, peat

3.548

fine grained tephra, coarse grained tephra

3.354

alluvium, recent marine
4

Lima Puluh

531

Jumlah
fine grained tephra,
coarse grained tephra, alluvium,
recent volcanic
alluvium, recent estuarine marine, riverine, peat

709

alluvium, recent estuarine marine
Jumlah
fine grained tephra,
coarse grained tephra, alluvium,
recent volcanic
alluvium, recent estuarine marine, riverine, peat

2.888
8.98
674
12.836
1.012

alluvium, recent marine
Sei Balai

7.009
372

alluvium, recent estuarine marine

7

16.99
23.995

fine grained tephra, coarse grained tephra
Tanjung
Tiram

7.288
620

Jumlah

6

21

alluvium, recent marine

alluvium, recent estuarine marine, riverine, peat
Talawi

7.224

alluvium, recent estuarine marine
fine grained tephra, coarse grained tephra

5

8.738
1.005

Jumlah
Air Putih

5.596
951

fine grained tephra, coarse grained tephra

3

91
1.933

alluvium, recent marine
2

Luas
(Ha)
3.037

418
Jumlah
coarse grained tephra, alluvium,

fine grained tephra,
recent volcanic
alluvium, recent estuarine marine, riverine, peat
fine grained tephra, coarse grained tephra
Jumlah

17.379
6.294
3.122
772
9.246

Sumber : Hasil Analisis Peta Sistem Lahan Provinsi Sumatera Utara

4.6.

KLIMATOLOGI

Seperti umumnya daerah-daerah lainnya yang berada di kawasan Sumatera Utara,
Kabupaten Batu Bara termasuk daerah yang beriklim tropis dan memiliki dua musim
yaitu musim kemarau dan musim hujan. Menurut catatan Pos Pengukuran Perkebunan
Profil Kab. Batu Bara

IV. 11

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Sei Bejangkar, pada Tahun 2008 terdapat 95 hari hujan dengan volume curah hujan
sebanyak 1.736 mm. Curah hujan terbesar terjadi pada bulan Nopember yaitu 233 mm
dengan hari hujan sebanyak 12 hari, sedangkan curah hujan paling kecil terjadi pada
bulan Februari sebesar 18 mm dengan hari hujan 2 hari. Rata-rata curah hujan tahun
2008 mencapai 144,67 mm/bulan.
Tabel. 4.11. Jumlah Hari Hujan, Curah Hujan, Rata-Rata Suhu Udara dan
Kelembaban Kabupaten Batu Bara Tahun 2009-2012
Tahun/Bulan

Hari
Hujan

Curah Hujan
(mm)

2009

99

1442

2010

95

1846

2011

117

2107

2012

104

1681

Sumber : Kabupaten Batu Bara dalam Angka 2013

4.7.

PENGGUNAAN LAHAN

Jenis penggunaan lahan dominan di Kabupaten Batu Bara adalah untuk budidaya
komoditi perkebunan, terutama perusahan perkebunan Negara (BUMN) dan swasta
nasional mencapai 49,61% dari total luas wilayahnya dan untuk perkebunan rakyat
mencapai 21,35%. Luas penggunaan lahan untuk perkebunan ini belum termasuk luas
lahan tegalan yang umumnya digunakan untuk kebun campuran dengan komoditi
utama tanaman perkebunan (kelapa sawit, kakao, dan karet) mencapai 9,04% dari
total luas wilayah Kabupaten Batu Bara. Jenis penggunaan lahan selengkapnya di
Kabupaten Batu Bara disajikan pada Tabel 4.12

Profil Kab. Batu Bara

IV. 12

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Tabel. 4.12. Jenis dan Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2009

Lahan Pertanian

No

Lahan bukan pertanian

Kecamatan
Per
sawaha
n

Per
kebuna
n

Tegala
n

Lada
ng

Huta
n
Raky
at

Empan
g/tam
bak/ko
lam

Padan
g
Rump
ut

Sement
ara
tidak
diusaha
kan

Lainn
ya

Jumla
h

Rumah/
banguna
n/
hunian

Hutan
Negar
a

Raw
araw
a

Lain
-lain

-

123

7.917

1.347

-

-

535

9.264

6.848

-

-

2.52
7

17.379

3.144

65

952

8.980

2.278

248

424

1.99
3

23.955

1.210

-

-

1.21
0

7.224

2.692

-

-

2.18
9

17.147

603

-

-

845

6.547

18.122

103

414

10.2

90.49

1

Sei Balai

1.870

5.781

143

-

-

10

-

2

Tanjung Tiram

850

6.931

150

200

1.200

80

150

3

Talawi

1.620

2.807

669

53

-

474

-

-

687

4

Lima Puluh

4.323

11.224

5.616

-

19

-

-

-

495

5

Air Putih

4.818

477

719

-

-

-

-

-

-

6

Sei Suka

1.585

10.884

755

52

450

38

-

380

349

7

Medang
Deras

3.322

-

1650

-

492

410

-

40

440

Jumlah

18.388

32.323

9.559

305

1.101

150

502

2.921

2.161

Jumla
h
Total
(ha)

100

905

10.53
1
5.836
21.67
7
6.014

14.45
5
5.944

47.93

Profil Kab. Batu Bara

IV. 13

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

9

51

Sumber: RTRW Kabupaten Batu Bara

Profil Kab. Batu Bara

IV. 14

6

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

4.8.

KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI

4.8.1.

Aspek Sosial

4.9.
Penduduk Kabupaten Batu Bara yang menganut agama Islam pada
tahun 2011 diperkirakan sebesar 88,03 persen, Protestan sebesar 10,06
persen, Katolik sebesar 1,52 persen, Budha sebesar 0,29 persen, Hindu sebesar
0,01 persen, Konghuchu sebesar 0,01 persen, dan 0,07 persen lainnya. Untuk
suku bangsa yang terbanyak adalah Suku Jawa sebesar 38,87 persen, disusul
Suku Melayu sebesar 38,55 persen, kemudian Suku Batak sebesar 18,32 persen
sedangkan sisanya adalah Suku Minang, Banjar, Aceh, dan lainnya.
4.10.

Tenaga Kerja

4.11.
Bila dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kabupaten
Batu Bara tampaknya menurun pada tahun 20012. Pada tahun 2011, TPAK di
Batu Bara 74,09 persen tetapi menurun menjadi 63,22 persen di tahun 2012.
Jika dilihat dari status pekerjaannya, 35,03 persen penduduk yang bekerja di
Batu Bara adalah buruh atau karyawan. Penduduk yang berusaha dengan
dibantu anggota keluarga mencapai 16,91 persen, sedangkan penduduk yang
bekerja sebagai pekerja keluarga mencapai 11,41 persen. Hanya 22,19 persen
penduduk Batu Bara yang menjadi pengusaha yang mempekerjakan buruh
tetap/bukan anggota keluarganya.
4.12.
Jumlah penduduk Batu Bara yang merupakan angkatan kerja pada
Agustus 2012 adalah sebanyak 176,54 ribu jiwa yang terdiri dari 165,55 ribu
jiwa terkategori bekerja dan sebesar 10,99 ribu jiwa terkategori mencari kerja
dan tidak bekerja (pengangguran terbuka). Penduduk Batu Bara yang bekerja
ini sebagian besar bekerja pada sektor pertanian yaitu 37,31 persen. Sektor
kedua terbesar dalam menyerap tenaga kerja di Batu Bara adalah sektor
perdagangan, hotel dan restoran yaitu sebesar 43,04 persen.
4.13.
Sektor lain yang cukup besar peranannya dalam menyerap tenaga kerja
adalah sektor jasa-jasa, baik jasa perorangan, jasa perusahaan dan jasa
pemerintahan yaitu sebesar 19,65 persen saja. Selebihnya bekerja di sektor
penggalian dan pertambangan, sektor listrik,gas dan air minum, sektor
bangunan, sektor angkutan dan komunikasi, dan sektor keuangan. Jumlah
pencari kerja yang terdaftar pada tahun 2012 sebanyak 1.509 orang yang
terdiri dari 781 pencari kerja laki-laki dan sisanya 782 adalah pekerja
perempuan.
4.14.

4.8.2.

Aspek Ekonomi

4.15.
Anggaran Belanja Daerah Kabupaten Batu Bara pada tahun 2012
mencapai 649,7 miliar rupiah sedangkan pendapatan daerahnya mencapai
635,7 miliar rupiah.
4.16.
Peranan bank dalam menunjang pertumbuhan perekonomian Kabupaten
Batu Bara cukup berarti untuk mendukung program pemerintah dan
memperlancar modal usaha. Tahun 2012 Posisi Kredit mikro yang telah
disalurkan oleh bank pada bulan Desember sebesar 31,993 miliar rupiah, untuk

Profil Kab. Batu Bara

IV. 15

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

kredit mikro sebesar 49,526 miliar rupiah dan untuk kredit menengah sebesar
47,259 milliar rupiah.
4.17.
Secara Umum, selama Januari sampai Desember 2012, di Kabupaten
Batu Bara (dalam hal ini diwakili oleh Pasar Kecamatan Air Putih) terjadi 3 (dua)
kali deflasi dan 9 kali inflasi. Deflasi terbesar terjadi pada bulan Maret sebesar
2,06 persen, hal ini di picu oleh turunnya harga bahan makanan yang
mengalami deflasi sebesar 4,68 persen. Sedangkan besarnya inflasi bulanan
yang terjadi di Kabupaten Batu Bara cukup relatif stabil berkisar antara 0,02
persen (Mei) sampai 2,85 persen (Agustus).
4.18.
Tabel. 4.13. PDRB Kabupaten Batu Bara Menurut Lapangan Usaha Atas
Dasar Harga Berlaku
4.19. Tahun 2007-2012 (Milliar Rupiah)

4.20.
Lapa
ngan Usaha

4.34.

(1)

4.21.
2007
4.35.
(2)

4.41.
Pertan
ian,
Peternakan,
Kehutanan,
dan Perikanan

4.42.
1,779
,0
0
5

4.48.
Perta
mbangan dan
Penggalian

4.49.
13,60
9

4.55.
Indust
ri Pengolahan

4.56.
6,061
,6
1
2

4.62.
Listrik,
Gas, dan Air
Bersih

4.63.
82,50
6

4.69.
nan

4.70.
174,3
0
2

Bangu

4.76.
Perda
gangan, Hotel,
dan Restoran

4.77.
2,698
,9
8
2

4.22.
200
8
4.36.
(3)
4.43.
2,01
9
,
2
5
3
4.50.
15,
1
1
9
4.57.
7,0
1
5
,
0
6
5
4.64.
91,
0
2
3
4.71.
202,
0
4
3
4.78.
3,12
2
,
1
3
7

4.23.
2009

4.24.
2010

4.25.
201
1

4.26.
2012

4.37.
(4)

4.38.
(5)

4.39.
(6)

4.40.
7

4.44.
2,240
,8
6
9

4.45.
2,573
,3
2
6

4.46.
918,
8
9
0

4.47.
3,228
,4
7
9

4.51.
16,71
5

4.52.
18,91
4

4.53.
21,8
4
5

4.54.
23,74
3

4.58.
7,772
,6
7
7

4.59.
8,888
,2
9
4

4.60.
172,
5
8
0

4.61.
11,26
0,
0
0
0

4.65.
100,8
3
6

4.66.
112,6
3
7

4.72.
230,4
4
8

4.73.
267,6
3
9

4.79.
3,331
,0
9
7

4.80.
3,775
,3
3
4

4.67.
127,
1
3
9
4.74.
314,
5
5
4
4.81.
316,
2
5
9

Profil Kab. Batu Bara

4.68.
139,0
9
6
4.75.
357,1
3
2
4.82.
4,741
,4
5
1

IV. 16

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

4.83.
Penga
ngkutan dan
Komunikasi

4.84.
297,2
7
7

4.90.
Keuan
gan, Real
Estat, dan
Jasa
Perusahaan

4.91.
147,0
6
8

4.97.
Jasa

4.98.
195,3
1
3

4.104.

4.111.

Jasa-

PDRB

4.105.
11,4
4
9
,
6
7
4

4.85.
344,
5
6
4
4.92.
158,
1
3
2
4.99.
224,
6
2
2
4.106.
13,
1
9
1
,
9
5
8

4.86.
394,5
6
7

4.87.
451,9
5
0

4.93.
176,3
6
6

4.94.
198,4
7
9

4.100.
253,6
5
3

4.101.
303,9
9
9

4.107.
14,5
1
7
,
2
2
8

4.108.
16,5
9
0
,
5
7
2

4.88.
537,
1
8
2
4.95.
223,
6
4
2
4.102.
362,
9
9
8
4.109.
995
,
0
8
9

4.89.
596,6
8
2
4.96.
252,4
3
2
4.103.
407,9
1
6
4.110.
21,0
0
6,
9
3
8

Sumber : Kabupaten Batu Bara dalam Angka 2013

4.112.
Tabel. 4.14. Distribusi Presentase PDRB Menurut Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga Berlaku
4.113. Tahun 2007-2012 (Persen)
4.115.
200
7

4.116.
200
8

4.117.
200
9

4.129.
15.5
4

4.130.
15.3
1

4.131.
15,4
4

4.136.
0.12

4.137.
0.11

4.138.
0,11

4.142.
Industri
Pengolahan

4.143.
52.9
4

4.144.
53,1
8

4.145.
53,5
4

4.149.
Listrik, Gas,
dan Air Bersih

4.150.
0.72

4.151.
0,69

4.152.
0,69

4.156.

Bangunan

4.157.
1.52

4.158.
1,53

4.159.
1,59

4.163.
Perdagang
an, Hotel, dan
Restoran

4.164.
23.5
7

4.165.
23,6
7

4.166.
22,9
5

4.170.
Pengangku
tan dan Komunikasi

4.171.
2.6

4.172.
2,61

4.173.
2,72

4.178.
1.28

4.179.
1,20

4.180.
1,21

4.185.

4.186.

4.187.

4.114.

Lapangan
Usaha

4.128.
Pertanian,
Peternakan,
Kehutanan, dan
Perikanan
4.135.
Pertamban
gan dan
Penggalian

4.177.
Keuangan,
Real Estat, dan
Jasa Perusahaan
4.184.
Jasa-Jasa

4.118.
20
1
0
4.132.
15,
5
1
4.139.
0,1
1
4.146.
53,
5
8
4.153.
0,6
8
4.160.
1,6
1
4.167.
22,
7
6
4.174.
2,7
2
4.181.
1,2
0
4.188.

4.119.
20

4.133.
15
4.140.
0.
4.147.
53
4.154.
0.
4.161.
1.
4.168.
22
4.175.
2.
4.182.
1.
4.189.

Profil Kab. Batu Bara

4.120.
2012

4.134.
15.37
4.141.
0.11
4.148.
53.6
4.155.
0.66
4.162.
1.7
4.169.
22.57
4.176.
2.84
4.183.
1.2
4.190.

IV. 17

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

4.191.

4.198.

PDRB

1.71

1,70

1,75

4.192.
100.
0
0

4.193.
100.
0
0

4.194.
100.
0
0

1,8

1.

3
4.195.
10
0
.
0
0

4.196.
10

1.94

4.197.
100

Sumber : Kabupaten Batu Bara dalam Angka 2013

4.199.
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batu Bara menurut lapangan usahan
pada tahun yang sama mencapai 4,37 persen dengan pertumbuhan tersebar
terjadi pada sektor jasa-jasa (5,62 persen) Lihat Tabel 4.15. Sedangkan angka
perbandingan PDRB antara kabupaten/kota se-Sumatera Utara, yang mencakup
total PDRB dan PDRB perkapita baik atas dasar harga berlaku maupun atas
dasar harga konstan pada tahun 2012 menduduki peringkat keempat di bawah
Kota Medan, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat terbesar,
sedangkan untuk PDRB per kapita merupakan peringkat terbesar di Provinsi
Sumut.
4.200.
Tabel. 4.15.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha (%)
Tahun 2007-2012
4.202.
200
7
4.216.
(2)

4.203.
200
8
4.217.
(3)

4.204.
200
9
4.218.
(4)

4.223.
2,58

4.224.
3,06

4.225.
4,08

4.229.
Pertambangan
dan Penggalian

4.230.
2,34

4.231.
3,21

4.232.
3,91

4.236.
Industri
Pengolahan

4.237.
4,71

4.238.
5,22

4.239.
5,03

4.243.
Listrik, Gas, dan
Air Bersih

4.244.
3,20

4.245.
4,99

4.246.
5,65

4.250.

4.251.
3,55

4.252.
5,76

4.253.
6,09

4.257.
Perdagangan,
Hotel, dan Restoran

4.258.
3,04

4.259.
3,47

4.260.
2,10

4.264.
Pengangkutan
dan Komunikasi

4.265.
5,82

4.266.
7,02

4.267.
7,05

4.271.
Keuangan, Real
Estat, dan Jasa
Perusahaan

4.272.
5,81

4.273.
2,00

4.274.
6,68

4.278.

4.279.
5,98

4.280.
6,90

4.281.
7,49

4.286.

4.287.

4.288.

4.201.

Lapangan
Usaha

4.215.
(1)
4.222.
Pertanian,
Peternakan, Kehutanan,
dan Perikanan

4.285.

Bangunan

Jasa-Jasa
Pertumbuhan

4.205.
20

4.206.
20

4.207.
20

4.219.
(5)
4.226.
4,

4.220.
(6)
4.227.
5,

4.221.
(7)
4.228.
4,3

4.233.
4,

4.234.
6,

4.235.
6,4

4.240.
4,

4.241.
4,

4.242.
3,6

4.247.
5,

4.248.
6,

4.249.
6,5

4.254.
6,

4.255.
6,

4.256.
6,8

4.261.
3,

4.262.
5,

4.263.
5,6

4.268.
6,

4.269.
7,

4.270.
3,4

4.275.
6,

4.276.
6,

4.277.
7,1

4.282.
6,

4.283.
5,

4.284.
5,6

4.289.

4.290.

4.291.

Profil Kab. Batu Bara

IV. 18

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Ekonomi

3,9
8

4,4
7

4,3
0

4,

5,

4,3

4.292. Sumber: BPS Kabupaten Batu Bara 2013

4.293.
4.294.

Kegiatan Usaha

4.295.
Kabupaten Batu Bara merupakan daerah potensial untuk berkembang
menjadi daerah industri. Terjadi pertumbuhan yang signifikan terhadap jumlah
perusahaan industri besar/sedang dalam kurun waktu tahun 2008 – 2012 (Tabel
4.16). Saat ini Wilayah Kuala Tanjung, salah satu desa di Kabupaten Batu Bara,
akan didorong perkembangannya kedepan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK). Desa Kuala Tanjung merupakan pengembangan wilayah industri dari KIM
(Kawasan Industri Medan). Sebagai Pioneer berkembangnya wilayah ini adalah
PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), perusahaan patungan antara
Perusahaan-perusahaan swasta Jepang dengan pemerintah Indonesia.
Perusahaan peleburan aluminium ini merupakan pabrik peleburan aluminium
satu-satunya di Asia Tenggara. Selain itu, mengikuti jejak PT INALUM, berdiri
juga PT Multimas Nabati Asahan (MNA) yang memproduksi minyak goreng.
Kemudian muncul lagi PT Domba Mas, yang kini masih tahap konstruksi. Kini
menyusul lagi beberapa perusahaan besar, yang mungkin akan beroperasi
dalam waktu dekat ini seperi PLTU, PT Dairi Prima, PT AAA, dan lain sebagainya.
Selain itu, Kabupaten Batu Bara kaya akan hasil laut dan pertanian dan banyak
terdapat perkebunan yang terbentang di Kabupaten Batu Bara.
Tabel. 4.16.
Jumlah Perusahaan Industri Besar/Sedang Menurut
Kecamatan di Kabupaten Batu Bara Tahun 2008- 2012

4.296.
4.297.

Sumber: BPS Kabupaten Batu Bara 2013

Tabel. 4.17.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kabupaten Batu Bara Tahun 2012

Profil Kab. Batu Bara

IV. 19

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

4.298.
N

4.299.

4.301.
(

PENDAPATAN

4.302.

4.300.

(2)

JUMLAH (Rp)

4.303.

(3)

4.304. 4.305.
Bagian Sisa Lebih Perhitungan
1
Anggaran Tahun Lalu

4.306.
-

4.307.
4.308.
2

Bagian Pendapatan Asli Daerah

4.309.

635,716,
711,841

4.310.
4.311.
3

Bagian Dana Perimbangan

4.312.

534,615,6
79,490

4.313.
4.314.
4

Bagian Pinjaman Daerah

4.316.
4.317.
5

Lain-lain Penerimaan yang Sah

4.319.

4.320.

TOTAL

4.322.

4.323.

4.325.
4.326.
1

Belanja Rutin

4.328.
4.329.
2

Belanja Pembangunan

4.331.

4.332.

PENGELUARAN

4.315.
4.318.

83,511,464,361

4.321.

1,253,843,
855,692

4.324.
4.327.

TOTAL

JUMLAH (Rp)
308,760,241,547

4.330.

4.333.

340,956,4
70,294
1,903,560,56
7,533

4.334. Sumber : Kabupaten Batu Bara dalam Angka 2012

4.335.

SARANA DAN PRASARANA

4.9.1.Sistem Perhubungan Wilayah
4.336.a)

Jaringan Jalan

4.337.
Pada tahun 2012 sebagian besar jaringan jalan di Kabupaten Batu Bara
masih belum terperinci yaitu jalan tanah, jalan aspal, jalan kerikil di perkeras dan
sebahagian besar jalan sudah dalam kondisi cukup baik. Bila dilihat per kecamatan
maka masih banyak kecamatan yang memiliki jaringan jalan yang belum
terkondisikan dengan baik di Kabupaten Batu Bara.
4.338.b)

Sarana Perangkutan Darat

Profil Kab. Batu Bara

IV. 20

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

4.339.
Sarana perangkutan yang terdapat di Kabupaten Batu Bara terdiri dari
beberapa jenis perangkutan yaitu mobil penumpang umum (mini bus), bus
penumpang dan mobil barang umum/mobil tangki.
4.340.c)

Sarana Perhubungan Laut

4.341.
Perhubungan laut/sungai yang terdapat di Kabupaten Batu Bara terbagi
atas 4 (empat) pelabuhan, yaitu Pelabuhan Tanjung Gading dan Pelabuhan Tanjung
Tiram. Pelabuhan Tanjung Gading Kecamatan Sei Suka merupakan pelabuhan
barang milik INALUM, Pelabuhan Tajung Tiram di Jalan Merdeka Kecamatan Tanjung
Tiram merupakan pelabuhan orang dan barang, dimana tujuan arah pelayaran
sampai ke Malaysia. Kemudian Pelabuhan Kuala Tanjung di Kecamatan Sei Suka
yang berfungsi sebagai pelabuhan barang ekspor konsentrak seng dan timah dari
Kabupaten Dairi dengan luas area 4 Ha gudang dan conveyor kapasitas 30.000
ton, serta Pelabuhan Multi Mas di Kecamatan Sei Suka yang berada di sebelah
kanan Pelabuhan Kuala Tanjung.
4.342.
Untuk pelabuhan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Kabupaten Batu Bara
memiliki 4 (empat) pelabuhan yaitu berada di Kecamatan Medang Deras sebanyak
2 (dua) unit, Kecamatan Lima Puluh sebanyak 1 (satu) unit, Kecamatan Talawi
sebanyak 1 (satu) unit dan Kecamatan Tanjung Tiram sebanyak 1 (satu) unit.
4.343.

4.9.2.Sarana Pendidikan
4.344.
Berdasarkan Data Kabupaten Batu Bara dalam Angka Tahun 2010, pada
tahun 2009 terdapat 271 SD SLTP 89 sekolah, SLTA Umum 35 sekolah dan SLTA
Kejuruan 9 sekolah. Rasio murid terhadap sekolah untuk tingkat SD adalah 48
murid per sekolah dengan rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Sei Suka dan
terendah di Kecamatan Lima Puluh masing-masing 75 dan 31 murid per
sekolah. Untuk SLTP Rasio murid terhadap sekolah adalah 191 murid per
sekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Air Putih yaitu 276 murid per
sekolah dan terendah di Kecamatan Sei Balai yaitu 93 murid per sekolah.
Sementara untuk tingkat SLTA (SMU dan SMK) rasio murid terhadap sekolah
adalah 257 murid per sekolah. Rasio tertinggi terdapat di Kecamatan Sei Suka
(475 murid per sekolah) dan terendah di Kecamatan Sei Balai yaitu 101murid
per sekolah. Selain itu di Batu Bara juga terdapat sekolah agama (madrasah)
yang setara dengan sekolah umum yaitu : 30 Madrasah Ibtidaiyah (MI), 38
Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan 13 Madrasah Aliyah (MA).
4.345.

4.9.3.Sarana Kesehatan
4.346.
Peningkatan kualitas kesehatan perlu didukung oleh sarana kesehatan
yang memadai baik dari segi kuantitas maupun kualitas dalam pembangunan
yang berkelanjutan di Kabupaten Batu Bara. Sarana kesehatan sangat penting
sekali dalam memperbaiki kesehatan di wilayah ini. Sarana kesehatan yang
terdapat di Kabupaten Batu Bara terdiri dari Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu,
Poliklinik, Balai Pengobatan, Posyandu/Polindes, dan Apotik/Toko Obat, dan
Praktek Dokter. Jumlah sarana kesehatan Rumah Sakit hanya berjumlah 1 (satu)
unit yang terdapat di Kecamatan Sei Suka. Untuk sarana kesehatan berupa
Puskesmas sebanyak 9 (sembilan) unit yang tersebar diseluruh kecamatan,

Profil Kab. Batu Bara

IV. 21

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

Puskesmas Pembantu sebanyak 64 unit dan Posyandu sebanyak 510 unit yang
tersebar merata di tiap kecamatan.
4.347.
Tabel. 4.18.

Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Batu Bara Per
Kecamatan Tahun 2009
4.350.

4.348.
4.349.
K
ecama
tan

4.363.
4.364.
ei Balai
4.374.
4.373.
anjung
Tiram
4.383.
4.384.
alawi
4.394.
4.393.
ima
Puluh
4.403.
4.404.
ir Putih
4.413.
4.414.
ei Suka
4.424.
4.423.
edang
Deras
4.433.

Jumla
h

4.442.

S
T

T
L

A
S
M

Fasilitas Pendidikan
4.359.
Posy
a
n
d
u
4.357. 4.358.
4.360.
P
Kli
/
P
ol
in
d
e
s

4.354.
RS
4.353.
4.355.
R
Swa
S
s
U
t
a

4.356.
Puskes
ma
s

4.365.
4.366.
-

4.367.
1

4.368. 4.369.
6
-

4.370.
66

4.371. 4.372.
-

4.375.
4.376.
-

4.377.
1

4.378. 4.379.
11
-

4.380.
74

4.381. 4.382.
3
6

4.385.
4.386.
-

4.387.
2

4.388. 4.389.
8
1

4.390.
76

4.391. 4.392.
-

4.395.
4.396.
-

4.397.
2

4.398. 4.399.
16
6

4.400.
115

4.401. 4.402.
2
3

4.405.
4.406.
4.415.
4.416.
1

4.407.
1
4.417.
1

4.408. 4.409.
6
4.418. 4.419.
10
4

4.410.
35
4.420.
89

4.411. 4.412.
2
4.421. 4.422.
3
-

4.425.
4.426.
-

4.427.
1

4.428. 4.429.
7
3

4.430.
55

4.431. 4.432.
1

4.434.
-

4.435.
4.436.
1
9

4.437.
4.438. 4.439.
6
14
510

4.362.
Toko
4.361.
O
Ap
b
a
t

4.440. 4.441.
8
12

Sumber : RTRW Kabupaten Batu Bara

4.443.

4.9.4.Sarana Peribadatan
4.444.
Sarana peribadatan merupakan sarana yang sangat penting bagi setiap
insan yang beragama. Pembangunan dibidang keagamaan di Kabupaten Batu
Bara selalu mendapatkan perhatian baik dari pemerintah maupun swasta.
Jumlah fasilitas peribadatan di Kabupaten Batu Bara dipengaruhi oleh jumlah
penganut masing-masing agama.
4.445.
Profil Kab. Batu Bara

IV. 22

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

4.9.5.Sarana Perdagangan
4.446.
Menurut Dinas Perindag dan Penanaman Modal Kabupaten Batu Bara di
wilayah Kabupaten Batu Bara, sampai dengan tahun 2012 terdapat 244
perusahaan yang sebagian besar (68 persen) berbadan hukum yang bergerak
di sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan,hotel dan penginapan
sebesar 149 perusahaan. Pada tahun 2012, transaksi perdagangan luar negeri
yang tercatat di Pelabuhan Kuala Tanjung mengalami peningkatan untuk jumlah
tetapi nilainya menurun bila dibandingkan tahun 2008. Jumlah ekspor pada
tahun 2012 mencapai 1.609.251 ton dengan nilai FOB mencapai 1.043,4 juta
US$. Pada saat yang sama jumlah impor mencapai 618.982 ton dengan nilai CIF
sebesar 211,01 juta US$. Pasar atau pekan di Kabupaten Batu Bara pada tahun
2012 berjumlah 19 buah, luas totalnya mencapai 60.100 m2 dengan jumlah
pedagang sebanyak 1.512 pedagang. Sarana perdagangan yang terdapat di
Kabupaten Batu Bara yaitu berupa pasar sebanyak 4 (empat) lokasi pada
Kabupaten Batu Bara yaitu, Pasar Sei Balai di Kecamatan Sei Balai, Pasar
Petatal di Kecamatan Talawi, Pasar Pematang Rambai di Kecamatan Tanjung
Tiram dan Pasar Bulan-bulan di Kecamatan Lima Puluh.
4.447.

4.9.6.Sarana Pariwisata
4.448.
Objek pariwisata di Kabupaten Batu Bara yang terbanyak berbentuk
pantai, hal ini dikarenakan Kabupaten Batu Bara di pinggiran pantai timur pulau
sumatera yang berhadapan dengan Selat Malaka. Pada umunya objek wisata
yang ada mengandalkan keindahan alam pantai dengan pantai yang lain dan
pasir putihnya. Objek wisat lain yang berbentuk pantai cukup indah terdapat di
Pulau Pandan yang dapat ditempu dari Kota Tanjung Tiram sekitar 2 jam dengan
menggunakan perahu bermotor. Objek wisata yang berbentuk peningalan
sejarah berbentuk Istana Lima Laras yang terdapat di Kecamatan Tanjung
Tiram. Kondisi istana ini tidak terawat dan berpenghuni. Untuk melihata
penyebaran dan objek wisata di Kabupaten Batu Bara dapat dilihat pada Tabel
3.19. Bentuk objek wisata lain yang terdapat di Kabupaten Batu Bara adalah
wisata kuliner yang khas terdapat di Kecamatan Medang Deras berbentuk
rumah makan Pondok Terapung dengan khas makanan laut. Rumah makan ini
terletak dipinggiran sungai jika air pasang rumah makan ini terlihat seperti
terapung.
4.449.
Tabel. 4.19.
4.450.
N

Jenis, Bentuk dan Lokasi Wisata di Kabupaten Batu Bara

4.451.
Jenis
Objek Wisata

4.452.
Bent
uk Objek
Wisata

4.453.

Lokasi Objek
Wisata

4.454. 4.455.
Istana
1
Lima Laras

4.456.
Bang
unan Istana

4.457.
Kecamatan
Tanjung Tiram

4.458. 4.459.
Pulau
2
Salah Nama

4.460.
Pulau
dan Pantai

4.461.
Kecamatan
Tanjung Tiram

Profil Kab. Batu Bara

IV. 23

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

4.482.

4.462. 4.463.
Pulau
3
Pandan

4.464.
Pulau
dan Pantai

4.465.
Kecamatan
Tanjung Tiram

4.466. 4.467.
Pantai
4
Bunga

4.468.
ai

Pant

4.469.
Kecamatan
Tanjung Tiram

4.470. 4.471.
Pantai
5
Sejarah

4.472.
ai

Pant

4.473.
Kecamatan
Lima Puluh

4.474. 4.475.
Pantai
6
Wisata
Alam
Datuk

4.476.
ai

Pant

4.477.
Suka

Kecamatan

Sei

4.478. 4.479.
Pantai
7
Perjuangan

4.480.
ai

Pant

4.481.
Suka

Kecamatan

Sei

Sumber : RTRW Kabupaten Batu Bara

4.483.

4.9.7.Prasarana Air Bersih
4.484.
Di Kabupaten Batu Bara, air minum dikelola oleh PT. Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kisaran dengan jumlah pelanggan pada tahun 2012 sebesar
5.368 pelanggan, yang sebahagian besar pelanggan berasal dari rumah tangga
yaitu sebanyak 5.209 dan sebahagian lagi yaitu sumur bor. Di Kabupaten Batu
Bara masih banyak lagi penduduk yang masing menggunakan air minum dari
sumur galian yang dikelolah masyarakat itu sendiri karena sangat minimnya
distribusi jaringan air minum ke wilayah permukiman. Dan ada juga yang
masing menggunakan sungai sebagai kebutuhan air bersih.
4.485.

4.9.8.Prasarana Listrik
4.486.
Kebutuhan listrik di Kabupaten Batu Bara bersumber dari PT. PLN
Ranting Tanjung Tiram, Listrik Diesel dan listrik yang dikelola oleh swasta.
Kapasitas listrik yang dikelola oleh PT. PLN Ranting Tanjung Tiram setiap
tahunnya mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat pada tahun 2012 jumlah
daya tersambung sebesar 30.691.390 KVA dengan jumlah pelanggan
46.907pelanggan. Pelanggan listrik yang terdapat di Kabupaten Batu Bara
terdiri dari rumah tangga, industri, perkantoran, badan sosial/tempat ibadah,
dan usaha lainnya.
4.487.

4.488.

ISU STRATEGIS KABUPATEN BATU BARA

4.489.
Mencermati data yang telah ditabulasi, fakta lapangan yang terlihat saat
obervasi/survey, informasi yang tersampaikan pada saat konsultasi publik serta
cermatan analisis terhadap data - data sekunder, teridentifikasi kondisi –
kondisi aktual yang terkait dengan rencana penataan ruang Kabupaten Batu
Bara. Kondisi - kondisi yang teridentifikasi dan yang akan berimplikasi pada
perencaaan ruang adalah :
1) Ketimpangan pertumbuhan wilayah (disparitas) utara-selatan; bagian wilayah
selatan, terutama Kota Indrapura dan Kota Lima Puluh, berada pada koridor jalan
nasional (Jalan Lintas Sumatera) yang bertumbuh lebih maju dan mulai bersifat
urban. Sementara itu bagian utara (disepanjang pesisir laut Kabupaten Batu Bara)
Profil Kab. Batu Bara

IV. 24

BANTUAN TEKNIS RPI2JM Kab. Batu Bara 2015 - 2019
DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KETERPADUAN PROGRAM BIDANG CIPTA KARYA

merupakan perdesaan yang bertumbuh secara lambat dan terbatas. Ketimpangan
ini dilakukan dengan menciptakan struktur perkotaan yang sesuai agar terjadi
pertumbuhan yang berimbang, pengendalian pola perkotaan yang linier di
sepanjang Jalan Lintas Sumatera dan pemerataan pelayanan sosial yang selama
ini terkonsentrasi di wilayah Indra Pura dan Kota Lima Puluh dengan membuat
pusat – pusat pelayanan perkotaan baru.
2) Diperlukan titik – titik tumbuh di bagian utara Kabupaten Batu Bara (Pangkalan
Dodek, Kuala Tanjung, Tanjung Tiram dan Prupuk) dengan mempercepat
pemindahan pusat pemerintahan ke wilayah Prupuk, mengembangkan Tanjung
Tiram sebagai pusat industri berbasis perikanan, dengan penyediaan sarana dan
prasarana pendukungnya ;
3) Potensi kelautan, potensi agro (dalam arti luas) dan potensi peternakan perlu
dikelola secara optimal agar dapat menjadi lokomotif ekonomi lumbung pangan
(food security) bagi Kabupaten Batu Bara, dengan mencegah alih fungsi lahan
dengan mempertahankan lahan irigasi teknis sebagai lumbung pangan,
mengembangkan komoditi yang potensial dengan nilai komoditi yang tinggi dan
rehabilitas drainase alam yang sudah mulai banyak tidak berfungsi;
4) Keberadaan Pusat – Pusat Pertumbuhan ; Sei Mangke, Belawan, Kuala Namo dan
Dumai (Propinsi Riau) dikaitkan dengan rencana pengembangan Kawasan Industri
Kuala Tanjung dengan dan membangun sistem transportasi intermoda (stasiun
kereta api dan jaringan jalan) untuk mendistribusikan bahan dasar/setengah jadi
dari pusat – pusat produksi ke kawasan industri Kuala Tanjung;
5) Posisi geo-ekonomis di pesisir perairan Selat Malaka merupakan keuntungan
tersendiri bagi Kabupaten Batu Bara untuk mengembangkan perekonomian
daerah dengan membuka kesempatan perdagangan antar negara. Selain itu,
Kabupaten Batu Bara memiliki kesempatan yang baik untuk ikut ambil peran
dalam perkembangan kawasan strategis nasional Mebidang (