Peran Serta Masyarakat Dalam Kependudukan Dan Keluarga Berencana - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

PERAtJSERTA~AASYARAKATDALAM

PIDATO

PENGUKUHAN

DilJcapkan pada Upacara Peresmian
Penerimaan Jabatan Guru Besa(
Madya dalam IImu Obstetri & Ginekologi
pada Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Semarang

10 Januari 1996

Oleh
UNTUNG

PRAPTOHARDJO

Assalamu'alaikum


Wr. Wb.

Yang terhormat,
Bapak

Menteri

Negara

Kependudukan

Bapak Gubernur / Kepala

Daerah Tingkat

Bapak Anggota

MUSPIDA

Saudara


dan Ketua

Rektor

S:1udara-saudRra
Para anggota
Para anggota

/ Kepala

I Jawa Tengah

dan DPR Tingkat

Pembantlj

BKKBN
I Jawa Tengah


Senat Universitas
Rektor Universitas

Diponegoro
Diponegoro

De'Nan Penyanttlrlan Universitas Dioonegoro
Senat dan Dewan Guru Besar Universitas Diponegoro.

Para Guru Besar diluar lingkungan Universitas Diponegoro
Saudara Dekan dan Pembantu Dekan dilingkungan Universitas Diponegoro.
Saudara Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Oiponegoro.
Oirektur Rumah
Saudara
Para

Sakit Umum Pusat Ookter Kariadi
Ketua Bagian / Kepala SMF dilingku~gan


Kedokteran / RSUP dr. Kariadi
Saudara-saudara
Sivitas Akademika
Para guru-guru

dari SO, SMP,

Universitas

Oiponegoro

SMA dan Perguruan

Adik-adik Residen dan mahasiswa
Para tamu undangan, Para Pejabat,

Fakultas

Tinggi


Selur'Jh ke,luarga, Ternan seja\"/at,

halldai tau Ian yang saya muliakan.
Dengar'l penuh

rasa hormat,

saya

mengajak

hadirin

yang

mulia

untuk bersama-sama
memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah memberikan Rakhmat-Nya,

sehingga kita bisa
berkumpul

di Auditorium

UNDIP hari ini dalam keadaan

sehat wal'afiat.

Pad a kesempatan yang berbahagia ini perkenankanlah saya mengucapKan
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada Saudara Rektor,
Para Guru Besar, Sivitas Akademika yang telah memberikan

kesempatan

kepada saya untuk membacakan Pidato pengukuhan saya sebagai guru
besar dan disaksikan oleh segenap hadirin dalam Rapat Senat terbuka
yang sangat terhormat


ini dengan judul Peranserta

Kependudukan dan Ke!uarga Berencana.

Masyarakat

dalam

Tiada kata yang tepat, saya sampaikan
tak terhingga

dan penghargaan

meluangkan

waktu

pengukuhan

saya ini.


yang

kecuali terima kasih yang

kepada para hadirin yang telah berkenan

sangat

berharga

untuk

menghadiri

upacara

PENDAHULUAN
Hadirin
untuk


yang ~aya muliakan,

Sebelum

mengawali

pidato saya, marilah para hadirin saya bawa

sesaat

merenungkan

apa yang

akan

terjadi

pad a negara


kit a

tercinta dan anak cucu kit a tersayang bila kita tidak berbuat sesuatu
dalam bidang kependudukan.
Marilah kita saling mengenang
dan
menyusuri

liku-iku

perkembangan

Keluarga

Berencana

di

Indonesia


dengan segala aspeknya.
Negara tidak akan menjadi jaya dan besar bila masyarakatnya
menghormati kependudukannya

tidak

dan tidak memikirkan generasi penerusnya.

Dua puluh delapan tahun sudah saya menggeluti bidang Keluarga
Berencana
semenjak
tho 1968. Mulai saat itu saya dikirim oleh
Perkurr,pulan Keluarga Berencana l:ldonesia (PK91)
untuk mengikuti
"Family Planning Course" yang diselenggarakan
di Siangapura atas
bantuan

International

Planned

Parenthood

Federation

(IPPF).

Faisafah Keluarga Berencana yal1g dibawakan oleh Almarhum dr. Sushila
Gorre
dari India,
menyentuh
hati nurani
saya karena
dengan
mempraktikkan Keluarga Berencana tidak hanya pasangan yang merasa
bahagia

tetapi

keluarga,'

negara

manfaatnya.
Mulai saat itulah saya merasakan
saya

terhadap

dikembangkan
Masalah

bangsa

dan

dan

bahkan

dunia

akan

meras-a

dan meyakinr bahwa demi kecintaan
negara

Keluarga

Berencana

harus

di Indonesia.
Keluarga

Berencana

merupakan

masalah yang unik dan

erat sekali hubungannya dengan kesehatan, pendidikan, lapangan kerja,
sosio ekonomi, ketahanan nasional, pembangunan, krimina!itas, moral,

2

kelestarian

lingkungan dan sudah barang tentu kependudukan.

hubungan

yang

sebagai

sangat

tenaga

pengukuhan
Keluarga

adalah

Sangkut

maka

Peranserta

Berencana

dan erat sekali
judul

masyarakat

antara

sangatlah

lain yang dicanangkan

KKB

dengan

saya

pilih

dalam

dengan

erat, tanpa

tugas

saya

dalam

pidato

Kependudukan

masalah

keberhasilan

oleh Pemerintah

Sehingga saya berani menyatakan
"Indonesia

yang

dan

(KKB).

paut

pembangurlan

komplek

pengajar

Men-gingat

misalnya

KB program-program

sangatlah

bila program

lain

mungkin akan gagal.

KKB di Indonesia

gagal

KKB di Indonesia,

saya

will collapse"

Dalam

usahanya

yang hanya sebagai

untuk

mengsukseskan

Stat Pengajar

di Bagian

Obstetri

Universitas

Diponegoro

tak

dan Ginekologi

Fakultas

Kedokteran

mengatasi

masalah yang besar dan saling berkaitan satu dengan lainnya

maka dari itu perlu mengajak
terhitung jumlahnya
berpartisipasi
Memang

saya

akui

bahvla

yang

tidak

sebetulnya

dampaknya

saat
peduli

secara

ini masih
atau

BERENCANA

ada

belum

instansi-instansi

aktif

menyadari

atau

tidak

lang$ung

mengambil

menerima

gagal.

INDONESIA

DALAM

PERCATURAN

KELUARGAN

DUNIA

Dari laporan World Access to Birth Controle terbitan
berkembang

atau
betapa

bahwa soal KKB hukan bidangnya,

langsung

hila KKB sampai

KEPENDUDUKAN

lain yang tidak

kiprah yang maha besar ini.

pentingnya KKB, karena berpendapat
padahal

dan instansi

mampu

untuk "saiyek saeka kapti, can cut tali wanda" untuk

dalam

pribadi-pribadi

masyarakat

mungkin

data dari

95 negara

yang seluruhnya

menggolongkan

klasifikasi

sedang

berkembang

1992 [1 ] yang
dan 29 negara

dihuni' 0!3h 95% penduduk dunia, dengan

Good (baik), Fair (cukup),

Poor (kurang), Very

Poor (sangat kurang) dan Not Studied (tak tercatat) Indonesia menduduki
urutan

kedua (Fair),
Dasar

klasifikasi

tersebut

berpatokan

atas

10 masalah

yang
3

masing-masing
Penggolongan
1.

Efektivitas
tertlnggi

2.

diberi skor 5, 10, 20.
tersebut diantaranya berdasarkan
dari

20, Indonesia

Pelayanan

Pemakaian
Pemakaian

Pelatihan

yang

dipakai

dengan

skor

19.

mendapat 5.

metode pencegahan
mendapat

"barrer" misal kondom, skor tertinggi

10.

metode kontrasepsi

dan tubektomi
5.

mendapat

20, Indonesia

10, Indonesia
4.

kontrasepsi

abortus

Skor tertinggi
3.

metode

.

skor tertinggi

dan supervisi

yang permanen termasuk
10, Indonesia

termasuk

vasektomi

mendapat 5.

pelatihan

petugas

KB, penentu

kebijakan program, dokter, bidan, perawat, konselor, PLKB, pemuka
masyarakat, skor tertinggi 10, Indonesia mendapat 10.
6.

Follow Up dan evaluasi
Skor tertinggi

7.

Pemasarail
mendapat

8.

dan

persediaan

obat,

skor

tertinggi

menyebar-luaskan,

harga

5,

Indonesia

dan distribusi
didalamnya

sehingga

terjangkau

Indonesia

mendapat

Kunjungan

mendapat 9.

3.

Komunikasi
Term8.Su!<

9.

10, Indonesia

oleh

masyarakat

bawah,

5, Indonesia

10. Penerangan.
Termasuk didalamnya

rendah

tertinggi

5,

4.

rumah untuk ibu pasca persalinan

skor tertinggi

yang

skor

dan program remaja,

mendapat 3.

frekuensi

memberikan

penerangan

media yang dipakai misal : TV, Surat kabar, pertunjukan

melalui

tradisional

dsb.
Skor tertinggi

5, indonesia

mendapat 5.

Angka kumulatif Indonesia mendapatkan 73 (Fair) sedang untuk mendapatkan predikat GOOD memerlukan angka 75 keatas.

4

Kalau kita ingin meningkatkan
didunia Internasional,

kedudukan

masih ada beberapa

menjadi lebih terpandang

sektor yang nilainya

kurang

dari 75% diantaranya, pelayanan aborsi, pemakaian metode kontrasepsi
yang permanen, pemakaian dan persediaan obat, kunjungan untuk ibu
pasca bersalin dan penanganan remaja.
Dengan dasar terse but maka terfokuslah sektor-sektor

yang masih perlu

ditingkat:-an dan instansi mana yang harus menangani. Per~n masyarakat
dalam kaitannya meningkatkan klasifikasi Indonesia dimata dunia masih
terbuka luas, terutama

dis,ektor-sektor

yang nilai skorllya

masih kurang.

Gambaran Penduduk Dunia
Sejak pertengahan abad XX ini, dunia telah mengalami ledakan
penduduk yang mencemaskan. Dari jaman purbakala sampai tahun 1830
penduduk dunia 1 milyar, kemudian dalam waktu 100 th jumlah penduduk
dunia telah mencapai 2 milyar.
Diperkirakan angka ini akan terus meningkat menjadi 6 milyar pad a tahun
1995 [2].

B:la kita tidak berbuat sesuatu penduduk

19 milyar pada tahur. 2100 [3].
Kependudukan dan Ke:uarga Berencana
International

Family Planning

Kong res dunia
diaakan

yang

diantaranya

semeiljak

dunia akan meningkt

sebetulnya

sudah ditangani

ole\)

40 tahun yc.ng lalu.

membahas

Kependudukan

sudah

Konperensi

Kepelldudukan

I di

beberapa
JeneWa

kali
1962,

Konperensi Kependudukan di Burakes 1974, Konperensi Kependudukan
di Mexico

1984 dan Konperensi

Kependudukan

di Kairo 1994.

Mulai tahun 1960 terutama negara yang $edang berkembang
menyadari
pemimpim

akan laju pertambahan
penduduk
negara sadar bahwa pertambahan

terkendali

akan

memberi

dampak

yang

seperti Asia,

yang tinggi dan para
penduduk yang tidak

negatif

terhadap

kesehatan,

pendidikan, sosial ekonomi dan pangan [4].
Negara-negara donor mulai mengetrapkan kebijaksanaan bahwa sumbangan
yang diberikan harus ada kaitannya dengan penekanan

laju pertumbuhan

5

penduduk.

Bahkan Presiden Amerika Lyndon Johnson dan Presiden Bank

Dunia Robert
merupakan
mengatasi

Mc Namara,

hal

yang

hal tersebut

Pada Konperensi

menyatakan

serius

dan

bahwa pertambahan

investasi

adalah Keluarga

Kependudukan

yang

Berencana

di Bukares

penduduk

paling efektif

untuk

[5].

(1974) dinyatakan

bahwa

ada hubungan timbal balik antara Kependudukan

dan KB. Struktur sosio

ekonomi

begitu pula sebaliknya.

akan lebih baik bila fertilitas

menurun,

Sejalan dengan ker.yataan tersebut,
akhirnya tercetus kesepakatan
bersama bahwa "perbaikan $osi':>ekonomi merupakan metode kontrasepsi
yang

terbaik

dan

masalah

kependudukan

dengan

sendirinya

akan

teratasi".
Gambaran Penduduk Indonesia
Penambahan
terutama

dalam

penduduk

kurun waktu

Dari data statistik

didapatkan

Pada tahun 1961 penduduk

cepat

juga

20 tahun terakhir
bahwa

terjadi

di Indonesia,

ini.

:

:ndonesia
mer.jadi

97.085.398

jiwa

119.208.299

jiwa

tahun

1971

tahun

1980 menjadi

147.440.298

jiwa

tahun

1990 menjadi

179.800.000

jiwa

Diperkirakan

meningkat

yang

akan meningkat menjadi 202.4 juta jiwa pad a akhir Repelita

VI atau 262.4 jiwa pada tahun 2020. Pertumbuhan

penduduk alami pada

sa at ini masih tinggi sekitar 1.62% pertahun dan akan diturunkan
1.470;0 pertahun

pada akhir Pel ita VI atau 0.90;0 pertahun

menjadi

pad a 1ahun

2020.
Dengan

demikian

( PTS)

diupayakn

secara nasiona!
terwujud

kondisi

antara tahun

penduduk

tumbuh

2005 -2010

Kalau kita mengacu dari laporan World Population,
pad a pertengahan

tho 1994 penduduk

juta dan kalau taksiran

6

Indoilesia

seimbang

[6].
dikatakan bahwa

telah mencapai

ini betul pada saat ini penduduk

Indonesia

199.7
pasti

sudah 200 juta lebih, angka ini akan terus
bila pelayanan
penduduk

KB masih seperti sekarang

akan menjadi

Pertambahan

penduduk

meningkat

dan diperkirakal:!

ini dan waktu 43 tahun jumlah

2 x lipat [6].
yang cepat ini telah disadari

sepenuhnya

oleh

Pemerintah Indonesia,
terbukti pada peringatan
Hari Kependudukan
Indonesia 1993 pada tgl.
13 Juli 1993 di Istana Negara, Presiden
Soeharto
masalah

menekankan
yang

sangat

bahwa

masalah

penting.

kependudukan

Keberhasilall

daiam

merupakan
kependudukan

mempunyai dam;Jak yang iiJas disoktor-saktor
pe:mbangunan lain:1ya.
Dapat dibayangkan
betapa
besarnya
masalah
yang harus
kit a
hadapi,

jika

berhasil

dalarr,

menangani

akan tersendat,
hidup

akan

melaksanakan
masalah

peningkatan

lebih

pembangunan

kependudukan,
kesejahteraan

selama

pertumbuhan

akan terhambat,

ini

tidak

ekonomi
lingkungan

buruk.

Bila dalam waktu yag relatif panjang tidak terjadi gejolak politik,
perang dan sebagainya yang menyebabkan migrasi antar negara menjadi
besar dan dampak migrasi antar negara terhadap jumlah dan komposisi
penduduK di Ir.dQnesia dianggap
dipengaruhi
oleh fertilitas dan
!ndonesia

tho 1990 -2055

tidak ada, komposis: penduduk hanya
mcrtalitas,
:T1aka proyeksi penduduk

sebagai

berikut

[7]

:

7

3998
,25

PERKIRAAN

JUMLAH

PENDUDUK

INDONESIA

TAHUN

19~10 -2055

(JUTA)

Tahun

1990

90.

2055

89,86
98,40
106,81
114,90
122,28
129,10
135,19
140,50
144,56
148,05
150,54
152,05
152,78
152,81

Sumber

Hasil Proyeksi

1995
2000
2005
2010
2015
2020
2025
2030
2035
2040
2045
2050

8

9B,

107,31
115, 38

122,27
129,63
135, 79
141,23
145, 90
149,66
152, 48
154, 35
155, 37
155, 81

180

90.10

179,67

197 ,28

97,57

194.64

89,57
97,07
214 ,12
103,52
230 ,28
109,81
245 ,05
115,86
258 .73
121,65
270 .98
126,77
281 ,73
131,21
290 .46,71 134,88
297
137,62
303 ,02
139,48
306 ,40
140,60
308 ,15
141,05
308 ,62
140,96

(Tri Sucipto

Tuk!ran

)

104,08

207,60

110,63

220,44

116,53

232,49

122,34

243,99

127,55

254,32

132,13

263,34

135,77

270,65

138,79

276,41

141,00

280,48

142,47

283,07

143,25

284,30

143,41

284,37

PERKIRAAN

Sumber

JUMLAH

PENDUDUK

Hasil proyeksi

Kebijaksanaar!

INDONESIA

(Tri Sucipto

& Program

TAHUN

1990 -2050

-Tukiran)

KB di Indonesia

Pada tgl. 23 Oesember

1957 di Gedung

101 Jakar1a, terbentuklah

dengan resmi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) yang
sebagai Ketua Umum adalah dr. Suhar1o dan Wakil Ketua I dr. Harustiati
Subandrio
mulanya

almarhum,
ikut dalam

dr. M. Joedono
persiapan

(sekarang

pembentukan

Profesor)

yang

PKBI juga menjadi

satu pengurusnya.
Olah karena itu dr. Soehar1o dan dr. M. Joedono

termasuk

dari
salah

pelopor dari

cikal bakal gerakan KB di Indonesia [8].
PKBI merupakan perkumpt:lan
swadaya yang bekerja dibawah
naungan International
Planned Parenthood
Federation (IPPF). Pada

9

umumnya PKBI memberikan pelayanan dan konsultasi yang berhubungan
dengan

pengaturan

kelahiran,

perawatan

ibu dan anak.

Pad a saat itu gerakan KB belum direstui oleh pemerintah
Presiden Soekarno masih berpendapat
yang jumlah

penduduknya

besaru,

Baru pad a tho 1968 dibawah Presiden Soeharto,
pentingnya
Nasionai

KB

sehingga

(LK8N)

Koordinasi

yang

didirikan

2 tahun

KEiluarga Berencana

departemen

karena

UNegara yang kuat adalah negara

Lembaga

kemudian

pemerintah

menyadari

Keluarga

Berencana

dirombak

menjadi

Badan

Nasional (BKKBN) sebagai lembaga

nun

[4].

Gerakan

KB di Indonesia

lebih

diperhebat

setelah

tahun

1969

dimana Presiden Soeharto ikut menandatangani deklarasi kependudukan
yang juga ditandatangani oleh pemimpin-pemimpin dunia. Dalam deklarasi
tersebut dinyatakan bahwa : laju periambahan
penduduk
yang tinggi
merupakan
masalah yang harus ditanggulangi
arti pembangunan
dibidang
ekonomi [9].

karena

mengecilkan

Program KB tidak dimulai secara serentak di Indonesia. Dalam
Pelita I (1969/1970
-1973/1974).
program ini hanya dilaksanaKa!1 di
6 prcpinsi di Jawa dan Bali, kemudian diperluas ke sepuluh propinsi d:luar
Jawa dan Bali, calam Pelita II (1974/1975
-1978/1979)
diantaranya
D.i. Aceh, SIJmatra Utara, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Lampung,
Nusa Tenggara

Barat, Kalimantan

Utara dan Suiawesi
Sasaran
garis

program

Besar

Barat, Kalimantan

Selatan,

Sulawesi

Selatan.

KB sesuai dengan apa yang disebutkan

Haluan

Negara yaitu

melembagakan
norma keluarga
dan anak [GBHN].

menurunkan

dalam Garis-

tingkat

kecil dan meningkatkan

kelahir~n,

kesehatan

ibu

KB dan Kependudukan
Perhatian

Pemerintah

dan

masyarakat

terhadap

masalah

kependudukan sudah sangat jauh meningkat. Berlakunya UU No.1 0 thn
1992 mengenai kependudukan
dan pembangunan keluarga sejahtera

10

serta pembentukan
arahan

Kantor Menteri Negara Kependudukan

dan bimbingan

Informasi

mengenai

kemana
dampak

[10]

memberi

dan

program

kita harus bertindak.
kependudukan,

kebijakan

pembangunan cenderung menjadi semakin diperhatikan dalam perencanaan
dan

evaluasi

kegiatan

pembangunan.

Dalam

penyusunan

rencana

pembangunan jangka panjang dan jangka menengah seperti pembangunan
jangka pa:1jang tahap kedua (1993 -2018),
amat diperlu\