PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN

PERAN GURU PKn DALAM UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN
SISWA DI SEKOLAH (Studi Kasus SMK Negeri 1 Cimahi)
Oleh

: Muhamad Gian Ikhsan (0901540)

Pembimbing

: Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed
Prof. Dr. H. A. Azis Wahab, M.A

Jurusan/Fakultas

: Pendidikan Kewarganegaraan/ FPIPS

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya sikap disiplin yang harus
dimiliki oleh setiap siswa. Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah
bagaimana peranan guru PKn dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di
sekolah SMK Negeri 1 cimahi. Dan secara khusus mengetahui peraturan apa saja
yang harus ditaati siswa, tingkat kesadaran siswa, upaya guru PKn dalam
meningkatkan kedisiplinan siswa, hambatan yang dihadapi guru PKn dalam

mendisiplinkan siswa, dan upaya guru PKn dalam mengatasi hambatan-hambatan
tersebut sehingga siswa dapat berdisiplin di lingkungan sekolah. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan menggunakan
pendekatan kualitatif, dimana penulis merupakan instrumen utama untuk
mendapatkan data secara mendalam. Subjek dalam penelitian ini Kepala Sekolah,
3 Guru PKn, 9 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian didapat bahwa peran guru PKn
itu sangat penting dan guru PKn harus selalu memberikan contoh berplilaku
disiplin kepada semua siswa setiap waktu. Pemberian hukuman yang mendidik
bagi siswa yang melanggar merupakan solusi yang bijak dalam mendisiplinkan
siswa di sekolah. Adapun kesimpulan hasil penelitian adalah, bahwa untuk
meningkatkan kualitas disiplin siswa di SMK Negeri 1 Cimahi, guru PKn harus
menjadi orang yang dapat memberikan keteladanan, motivasi, bimbingan, dan
reward kepada siswa yang baik sehingga siswa termotivasi untuk berdisiplin.
Saran bagi sekolah, kepala sekolah, dan guru PKn adalah selalu bekerjasama dan
selalu membina, mengawasi, siswa untuk meningkatkan kedisiplinan siswa.

1. Pendahuluan
Latar belakang penelitian ini adalah pentingnya sikap disiplin siswa
sebagai dasar pembentukan disiplin nasional sehingga dapat mencetak

warganegara yang baik (good citizen) melalui Pendidikan Kewarganegaraan
sehingga dengan memiliki sikap disiplin siswa dapat pengetahuan mengenai hak
dan tanggung jawabnya, serta dan memiliki kepribadian yang baik sesuai dengan
pancasila, seperti yang diungkapkan oleh Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6
ayat 1 yang menyatakan bahwa :
“kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dimaksudkan
untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak,
dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia”.
Secara umum penelitian ini mencari informasi dan data mengenai
pentingnya peranan guru PKn dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di
sekolah SMK Negeri 1 cimahi. Secarah khusus penelitian ini adalah :
a. Apa bentuk peraturan yang ada dan harus ditaati siswa di sekolah
dalam upaya meningkatkan disiplin siswa?
b. Bagaimana tingkat kesadaran siswa mentaati peraturan di sekolah?
c. Bagaimana upaya Guru PKn dalam meningkatkan kedisiplinan siswa
di sekolah?
d. Apa yang menjadi hambatan bagi Guru PKn dalam meningkatkan
disiplin siswa di sekolah?

e. Apa upaya yang dilakukan guru PKn dalam mengatasi hambatanhambatan dalam upaya meningkatkan disiplin siswa di sekolah?
Tujuan dari penelitian ini adalah Secara umum bertujuan untuk
memperoleh informasi dan data yang berhubungan dengan pentingnya peran guru
PKn meningkatkan disiplin siswa di sekolah secara faktual dan aktual. Adapun
tujuan secara khususnya adalah :
a. Untuk mendapatkan data mengenai bentuk-bentuk peraturan yang
terdapat di sekolah SMK Negeri 1 Cimahi
b. Untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesadaran siswa dalam metaati
peraturan yang berlaku di sekolah
c. Untuk mendapat pengetahuan mengenai cara mendisiplinkan siswa
dengan menggunakan pendidikan kewarganegaraan

d. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi guru PKn
dalam mendisiplinkan siswa di sekolah
e. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dilakukan guru dalam mengatasi
hambatan-hambatan dalam upaya meningkatkan disiplin siswa
disekolah.
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian yang
dilakukan merupakan fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Menurut

Moleong ( 2004: 6 ) “penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian”. Pendekatan ini
dipilih karena permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini membutuhkan
sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual. Disamping itu,
metode kualitatif mempunyai adaptabilitas yang tinggi, sehingga memungkinkan
penulis untuk senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah
yang dihadapi dalam penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan studi kasus karena penelitian
diadakan dalam sebuah unit sosial yaitu sekolah yang dilakukan secara mendalam,
treperinci, dan intensif mengenai gejala sosial yang terjadi dalam sekolah untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid. Seperti yang diungkapkan oleh Arikunto
( 2010:185 ) menyatakan bahwa “studi kasus adalah penelitian yang dilakukkan
secara intensif, terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau
gejala tertentu”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini
adalah :
1.

Studi Literatur
Studi


literatur

merupakan

cara

pengumpulan

data

dengan

cara

mengumpulkan, mengkaji dan mendalami teori-teori yang berhubungan dengan
fokus penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk memperolah data teoritis yang
sekiranya dapat mendukung kebenaran data yang diperoleh melalui penelitian dan
dapat menunjang hasil dari penelitian tersebut.


2.

Observasi
Observasi yaitu pengamatan yang meliputi kegiatan pemusatan perhatian

terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Objek yang akan
di teliti yaitu tingkat kedisiplinan siswa untuk mengetahui bagaimana cara yang di
lakukan oleh guru PKn dalam meningkatkan kedisiplinan siswa agar lebih baik
lagi.
3.

Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah langkah pengumpulan data yang di lakukan oleh

peneliti untuk mendapatkan informasi yang berupa data, akta, surat atau dokumen
yang berhubungan dengan penelitian yang di dapatkan dari sekolah, sehingga data
tersebut dapat dijadikan sebagai narasumber bagi peneliti selain dari wawancara
secara langsung dan observasi.
3. Hasil dan Pembahasan
1. Bentuk Peraturan Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Disiplin Siswa di

Sekolah
Berdasarkan hasil dari observasi, wawancara, dan dokumentasi yang di
lakukan peneliti di lapangan terungkap bahwa SMKN 1 Cimahi dalam
meninggkatkan disiplin siswa di sekolah yaitu dengan menerapan peraturan dan
tata tertib sekolah dengan baik. Tata tertib merupakan cara yang efektif dalam
upaya meningkatkan disiplin siswa di sekolah. Dalam menegakan disiplin siswa
di sekolah reward dan punisment dapat merangsang siswa sehingga sekolah
dapat meningkatkan disiplin siswa. Salah satu bentuk reward yang diberikan
guru terhadap siswa yang taat adalah dengan memberikan pujian dan pemberian
bonus nilai dan pemberian penghargaan terhadap siswa yang berdisiplin dan
berprestasi. Sebaliknya ganjaran yang diberikan sekolah dan guru terhadap siswa
yang tidak dapat mentaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah
adalah dengan pemberian sanksi atau hukuman yang sesuai dengan pelanggaran
yang dilakukan oleh siswa, salah satu bentuk sanksi yang diberikan terhadap
siswa yang melanggar adalah dengan cara :

1. Teguran
2. Mencatat nama siswa
3. Lari keliling lapangan
4. Mendorong motor

5. Membersihkan halaman sekolah
6. Dianggap tidak hadir dalam sekolah
7. Pengurangan nilai
8. Tugas
9. Membuat surat pernyataan
10. Hingga pemanggilan orang tua.
Peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah dalam upaya
meningkatkan disiplin siswa tentu harus di buat dengan cara yang terencana,
matang, dan terorganisir dengan baik agar proses penegakan peraturan dan tata
tertib berjalan dengan baik dan lancar sehingga akan terjadi ke seimbangan,
keteraturan, dan ketertibaan di sekolah. Salah satu cara yang dilakukan oleh
sekolah dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah adalah dengan cara
menerapkan peraturan dan tata tertib yang didasarkan pada pemberian sanksi poin
(skor) bagi yang melanggar, agar sekolah dan guru lebih mudah memberikan
sanksi apa yang harus diberikan oleh sekolah dan guru terhadap siswa yang
melanggar peraturan dan tata tertib tersebut.
Dengan adanya peraturan dan tata tertib yang berupa pemberian sanksi
point (skor) pada siswa yang melanggar diharapkan dapat membatasi segala
prilaku siswa dari perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan siswa lain, guru,
karyawan, dan staf sekolah lainnya termasuk siswa itu sendiri dari gangguan

siswa lain yang dapat merugikan. Upaya yang dilakukan oleh sekolah untuk
mempermudah memberikan pembinaan terhadap melalui pemberian sanksi point
adalah dengan cara memberikan pembinaan terhadap siswa sesuai dengan jumlah
akumulasi point yang dilanggar oleh
2. Kesadaran Siswa dalam Mentaati Peraturan Sekolah
Tingkat kesadaran siswa di SMKN 1 Cimahi ini memang sudah cukup
baik, walaupun masih saja ada siswa yang melanggar terhadap tata tertib yang
berlaku pelanggaran-pelanggaran yang selama ini dilakukan oleh siswa adalah
pelanggaran-pelanggaran yang masih dapat dikatakan pelanggaran yang ringan.
Tingkat kesadaran siswa ini dipengaruhi oleh latar belakang siswa yang
berbeda-beda. Latar belakang siswa dalam lingkungan keluarga dan lingkungan
masyarakat tempat para siswa bersosialisasi sehari-hari akan berpengaruh

terhadap prilaku berdisiplin siswa di sekolah.. Berdasarkan latar belakang siswa
tersebut maka sekolah berupaya untuk meningkatkan kualitas disiplin siswa
dengan tujuan agar setelah bersekolah di SMKN 1 Cimahi siswa menjadi warga
negara yang baik dan memiliki kualitas disiplin yang tinggi untuk membangun
dan memajukan bangsa karena peningkatan kedisiplinan dalam sekolah akan
menjadi dasar untuk siswa agar siswa memiliki sikap disiplin nasional.
3. Upaya Guru PKn dalam Menegakan Peraturan Sekolah dalam

Meningkatkan Disiplin Siswa di Sekolah
Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan Guru PKn dalam upaya
meningkatkan kedisiplinan siswa yang dapat dilakukan didalam kelas dengan cara
mengaitkan materi ajar dengan kedisiplinan bisa juga dilakukan di luar kelas
diantaranya adalah sebagai berikut, melalui pembinaan, motivasi, keteladanan,
dan pemberian sanksi bagi yang melakukakan pelanggaran.
a. Guru PKn sebagai Pembina Kedisiplinan
Melalui pembinaan, guru PKn berarti selalu memberikan pengawasan
terhadap siswa, dan selalu memperhatikan siswa, mengenalkan siswa terhadap
peraturan yang berlaku, dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh
siswa, hal ini sejalan dengan pendapat dari Prayitno (1997: 65) yang menyebutkan
bahwa:
“Upaya pembinaan yang dilakukan oleh Guru Pendidikan
Kewarganegaraan bertujuan membantu siswa mengenal, menemukan, dan
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, mandiri, serta sehat jasmani dan rohani”
Selain Prayitno yang menyebutkan bahwa pembinaan yang dilakukan guru
PKn dapat meningkatkan disipin siswa, hasil dari wawancara dan observasi yang
di lakukan peneliti memperkuat pendapat tersebut, terlihat dari hasil observasi
yang dilakukan oleh peneliti yang sering menemui guru PKn yang sedang

membina dan menegur siswa yang melanggar peraturan yang berlaku di sekolah.
Cara yang dilakukan tersebut terbukti cukup efektif dalam meningkatkan disiplin

siswa, karena dapat dilihat dari siswa yang melanggar terlihat menyesali akan
kesalahan yang telah diperbuatnya dan berusaha untuk memperbaikinya.
b. Guru PKn Sebagai Motivator
Guru PKn sebagai motivator dapat membantu siswa untuk mengarahkan
siswa ke arah yang lebih baik, sehingga siswa memiliki pribadi dan tingkah laku
yang positf, serta disiplin yang baik seperti yang telah di kemukakan oleh Surya
(2003: 97) yang menyatakan bahwa: Pada dasarnya motivasi mengandung tiga
pokok yaitu:
a.

menggerakan, berarti menimbulkan kekuatan pada individu siswa,
memimpin seseorang untuk bertindak dengan tertentu. Misalnya kekuatan
dalam hal ingatan, respon-respon efektif dan kecenderungan kesenangan.
b. mengarahkan, berarti menyalurkan tingkah laku. Dengan demikian siswa
menyediakan suatu orientasi tujuan atau tingkah laku individu diarahkan
kepada sesuatu.
c. menopang tingkah laku siswa, berarti lingkungan sekitar siswa berada
harus menguatkan (reinforce) intensitas atau arah dorongan-dorongan
dan kekuatan individu.
Motivasi merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan disiplin
siswa, karena dengan cara motivasi ini guru PKn dapat menumbuhkan kembali
semangat dalam diri siswa untuk mengejar impian siswa, karena dengan ingatnya
siswa terhadap impian yang ingin dicapainya akan membuat siswa kembali
bersemangat dan berkonsentrasi untuk membenahi dirinya demi menggapai
impiannya tersebut.
c. Guru PKn Sebagai Teladan
Guru merupakan orang yang prilakunya akan ditiru oleh siswa, dan guru
merupakan contoh bagi seluruh siswa, oleh karena itulah seorang guru harus
memiliki kepribadian yang baik untuk ditirukan terhadap siswa. Melalui teladan
ini guru dapat memberikan contoh prilaku.
Christine, (2009: 107) menyebutkan bahwa memerlukan beberapa kiat antara
lain :
1.
2.
3.
4.

Jangan sesekali membolos/mangkir mengajar
Jika tidak hadir, beri tugas kepada siswa
Buat aturan sanksi dan jalankan secara konsisten
Cegah kesalahan siswa sedapat mungkin

5. Maafkan kesalahan siswa
6. Jangan sering terlambat mengajar
7. Buat mereka agar taat kepada anda
8. Jangan pillih kasih
9. Jangan bosan menasehati kedisiplinan
10. Jangan enggan menegur kesalahan siswa
11. Tanyakan peserta yang tidak hadir secara terbuka
12. Jangan terlalu merasa berhutang budi terhadap siswa
dengan begitu siswa akan meniru dan berusaha untuk taat terhadap peraturan yang
ada. Melalui cara ini usaha mendisiplinkan siswa yang dilakukan oleh sekolah dan
guru PKn sangat efektif, karena siswa akan terbiasa dengan kebiasaan, dan prilaku
baik yang di contohkan oleh guru PKn.
d. Pemberian Sanksi
Pemberian sanksi terhadap siswa yang melanggar peraturan yang berlaku
di sekolah dapat memberikan efek jera terhadap siswa. Sanksi yang diberikan
terhadap siswa di SMKN 1 Cimahi berupa sanksi yang mendidik sekaligus
memberikan efek jera terhadap siswa. Indrakusuma (Jungjunan, 2012: 56)
mengungkapkan bahwa langkah-langkah pemberian sanksi terhadap siswa yang
melanggar adalah sebagai berikut :
a. Pemberitahuan, yaitu pemberitahuan kepada anak yang telah melakukan
sikap diluar kedisiplinan yang dapat mengganggu atau menghambat
jalannya proses pendidikan,
b. Teguran, yaitu jika pemberitahuan sudah diberikan tetapi anak masih
melakukan pelanggaran maka teguran baru diberikan kepada si anak. Tapi
terugan diberikan kepada anak yang baru satu atau dua kali melakukan
pelanggaran, belum harus diberikan hukuman,
c. Peringatan ini diberikan kepada anak yang telah beberapa kali melakukan
pelanggaran dan telah diberikan teguran atas pelanggarannya.
d. Hukuman adalah tindakan yang paling akhir apabila teguran dan
peringatan belum mampu mencegah si anak melakukan pelanggaran.
Dengan langkah tersebut maka guru PKn akan memberikan pembelajaran
dan pendidikan terhadap siswa tentang pentingnya memiliki sikap disiplin karena
dengan memiliki sikap disiplin akan menghindarkan siswa dari hukuman.
4. Hambatan yang Dihadapi Oleh Sekolah dan Guru PKn dalam
Meningkatkan Disiplin Siswa di Sekolah

Dalam usaha peningkatan disiplin siswa yang dilakukan oleh guru PKn
selalu dihadapkan dengan berbagai kendala yang menghambat upaya peningkatan
disiplin siswa di sekolah, diantaranya adalah kurangnya minat siswa terhadap
mata pelajaran PKn, kurangnya kesadaran dan latar belakang siswa yang berbedabeda. Selain kendala yang di temukan dari siswa adalah kendala yang terdapat
dari guru produktif yang beranggapan kecerdaasan intelektual lebih penting dan
lebih bisa membawa siswa ke arah yang lebih baik dan lebih maju, tanpa
diimbangi dengan kecerdasarn emosional yang baik.
5. Upaya Guru PKn dalam Menghadapi Hambatan dalaam Meningkatkan
Disiplin Siswa
Upaya yang dilakukan oleh guru PKn adalah dengan memberikan motivasi,
membina dan membimbing siswa. Upaya lain yang dilakukan oleh guru PKn
adalah dengan cara merangkul guru-guru yang lain agar dapat bekerjasama dalam
hal mendisiplinkan siswa di sekolah karena pada dasarnya mendidik dan
mendisiplinkan siswa di sekolah bukan hanya tanggung jawab guru PKn saja,
akan tetapi tangung jawab seluruh guru yang mengajar di sekolah.
Dengan adanya komunikasi antara kepala sekolah, guru PKn dan seluruh
guru mata pelajaran lainnya diharapkan akan menghasilkan cara dan teknik
lainnya yang dapat dilakukan untu meningkatkan kualitas disiplin siswa.

4. Kesimpulan
1. Dalam meningkatkan kualitas disiplin siswa di sekolah yang dilakukan oleh
SMKN 1 Cimahi adalah dengan membuat tata tertib yang harus di taati oleh
setiap siswa. Peraturan yang diberlakukan oleh sekolah berbentuk pemberian
sanksi poin terhadap setiap siswa yang melanggar untuk mempermudah
sekolah dan guru PKn dalam memberikan pembinaan dan sanksi terhadap
siswa yang melanggar.
2. Tingkat kesadaran siswa akan pentingnya mentaati peraturan sangat
berpengaruh terhadap peningkatan kualitas disiplin siswa di sekolah. Tingkat
kesadaran siswa SMK 1 Negeri Cimahi ini sudah lumayan tinggi terlihat dari

jumlah siswa yang melanggar tata tertib yang berlaku di sekolah lebih sedikit
daripada siswa yang memiliki kedisiplinan yang baik.
3. Dalam meningkatkan disiplin siswa di sekolah yang dilakukan oleh guru PKn
adalah dengan cara bertindak tegas terhadap siswa, selain dengan pemberian
sanksi atau hukuman, guru PKn bekerjasama dengan seluruh guru mata
pelajaran menjadi teladan yang baik untuk siswa.
4. Kendala yang timbul diantaranya tingkat kesadaran siswa yang rendah untuk
mentaati peraturan yang berlaku, kurangnya koordinasi semua guru mata
pelajaran, fasilitas sekolah yang kurang menunjang, latar belakang siswa yang
berbeda-beda, karakter setiap siswa yang berbeda-beda dan kurangnya minat
siswa terhadap mata pelajaran PKn.
5. Hambatan atau kendala yang dihadapi oleh guru PKn tentunya harus segara
diatasi agar penegakan peraturan dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan sehingga peningkatan kualitas disiplin siswa dapat tercapai
dengan baik dan sesuai dengan yang diinginkan dengan cara meningkatkan
kesadaran siswa, menambah fasilitas sekolah, meningkatkan minat siswa
terhadap mata pelajaran PKn dan menjalin komunikasi dan koordinasi seluruh
guru mata pelajaran

5. Ucapan terimakasih
1. Allah SWT atas rahmat-Nya penulis telah diberikan kesehatan, kesabaran,
kelancaran, dan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini, atas izin dan
ridho-Nya lah akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan.
2. Shalawat dan salam saya panjatkan kepada Nabi Muhamad SAW yang
telah memberikan teladan yang baik bagi seluruh umat-Nya.
3. Terimakasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua saya yang tercinta
yang selalu ada dalam hati yaitu bapak saya tercinta (H. Mohamad Husen,
SH) dan ibu saya yang tercinta (Hj. Enur Nurhayati) terimakasih atas
segala jasa, doa, dukungan baik secara moril maupun materil, perhatian
dan kasih sayang yang selama ini dicurahkan terhadap saya yang tak kan

pernah bisa terganti dan ternilai oleh apa pun sehingga saya bisa
menyelesaikan studi S1, dan menjadi motivasi bagi saya untuk menjadi
sukses.
4. Terimakasih kepada adik-adik saya (Muhamad Fajar Nur Ikhwan dan Siti
Aisyah) yang telah memberikan dukungan dan motivasinya terhadap saya
selaku kakanya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
5. Keluarga besar Bapak H. Suganda dan Bapak Ejeng Partajumena, yang
selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi
ini.
6. Bapak Prof. DR. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd selaku rektor UPI
7. Bapak Prof. DR. Karim Suryadi, M.Si selaku Dekan FPIPS UPI
8. Bapak Prof. DR. H. Sapriya M. Ed selaku ketua jurusan PKn FPIPS UPI
dan selaku pembimbing 1, yang selalu bersabar dan selalu meluangkan
waktu untuk memberikan bimbingan, dorongan, dan pengarahan terhadap
peneliti.
9. Bapak Prof. DR. H. A.Azis Wahab M. A selaku ketua jurusan selaku
pembimbing 2, yang selalu bersabar dan selalu meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, dorongan, dan pengarahan terhadap peneliti
ditengah segala kesibukannya
6. Sekolah SMKN 1 Cimahi sebagai tempat penelitian
7. Bapak Drs. H. Ermizul, M.Pd sebagai Kepala sekolah SMKN 1 Cimahi,
sekaligus sebagai narasumber dalam penelitian.
8. Dra. Heni Nurida, MM, sebagai Guru pamong PPL dan sebagai narasumber
dalam penelitian
9. Dra. Neni Agriani, narasumber dalam penelitian
10. Dra. Tintin Sutrisni, narasumber dalam penelitian
11. Rina Meida Rahayu yang selalu mencurahkan kasih sayangnya dan selalu
memberikan support kepada saya dan selalu menemani ketika suka maupun duka
sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini atas segala dukungannya.

12. Guru-guru TK Al-Qur’an Qubatul Muslimin, Kabupaten Sukabumi. Terimakasih
sudah mendidik selama 1 tahun saya menuntut ilmu agama.
13. Guru-guru SD Negeri 3 Pasirhalang, Kabupaten Sukabumi. Terimakasih sudah
mendidik selama 6 tahun saya menuntut ilmu di SD.
14. Guru-guru SMP Negeri 1 Sukalarang, Kabupaten Sukabumi. Terimakasih sudah
mendidik selama 3 tahun saya menuntut ilmu di SMP.

15. Guru-guru SMA Negeri 1 Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Terimakasih sudah
mendidik selama 3 tahun saya menuntut ilmu di SMA.

16. Universitas Pendidikan Indonesia, tempat saya menmpuh pendidikan S1
17. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan yang dengan
tanpa lelah memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi peneliti.
18. Band X-Zeus (Ayi, Irsan, dan Isep)
19. Teman-teman seperjuangan, Ahmad, Bihya, Aris yang penuh dengan canda
tawa, kejahilan dan persahabatan yang kuat. Semoga persahabatan ini
berlanjut selamanya di dunia dan akhirat.
20. Mahasiswa Pencinta Alam Civics Hukum (MAPACH), yang sudah menjadi
seperti keluarga di kota rantau ini.
21. Teman-teman seperjuangan mahasiswa-mahasiswi jurusan PKn angkatan
2009, khususnya 2009 B. Yang menjadi teman seperjuangan sejak masuk
kuliah hingga penyusunan skripsi ini.
22. Civics Hukum Motor Community (CHMC), yang sudah saling berbagi
pengalaman dan mendukung penulisan skripsi ini.
Teman-teman PPL di SMK Negeri 1 Cimahi