S PKN 0906097 Abstract

ABSTRAK
Agi Risa Solikhah (0906097). Kesadaran Hukum Masyarakat Mengenai Tradisi
Pernikahan Dibawah Umur Terhadap Hak Anak Menurut UU No.23 Tahun 2002
(Studi Kasus Di Desa Sampiran Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon).
Fenomena pernikahan dibawah umur cukup menarik menjadi perhatian
berbagai kalangan, hal tersebut terjadi karena sebenarnya fenomena pernikahan
dibawah umur sperti fenomena gunung es yang kelihatan sedikit diatasnya
padahal dalam daratan faktanya sangat banyak terjadi dikalangan masyarakat
Indonesia. Pernikahan dibawah umur secara tidak langsung telah merampas hakhak anak. Salah satu masalah hukum yang mencuat belakangan ini tentang
pernikahan dibawah umur adalah pernikahan yang dilakukan Syekh Puji dengan
Lutfiana Ulfa seorang gadis yang ditenggarai berumur 12 tahun pada saat terjadi
pernikahan ini. Selain kasus pernikahan Syekh Puji tersebut, pernikahan dibawah
umur juga banyak terjadi di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten
Cirebon sebagai contoh.
Penelitian ini berusaha mengungkapkan kesadran hukum masyarakat
mengenai tradisi pernikahan dibawah umur terhadap hak anak, bagaimana
pemahaman masyarakat mengenai pernikahan dibawah umur, faktor-faktor apa
saja yang mempengaruhi tingkat kesadaran hukum masyarakat mengenai
pernikahan dibawah umur terhadap hak anak, peran dan fungsi Pendidikan
kewarganegaraan dalam meningkatkan kesadaran hukum masyarakat mengenai
pernikahan dibawah umur, serta bagaimana upaya yang dilakukan dalam

meminimalisir terjadinya pernikahan dibawah umur. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan pengumpulan data dilakukan
melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi literatur.
Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan, yaitu bahwa masyarakat Desa
Sampiran masih belum mengetahui secara pasti mekanisme dan pengaturan baik
isi maupun tujuan dari diberlakukannya Undang-undang No. 1 Tahun 1974
tentang perkawinan dan Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan
anak. Kesadaran hukum dan pemahaman masyarakat Desa Sampiran terhadap
pernikahan dibawah umur masih kurang. Hal tersebut disebabkan karena urang
efektifnya sosialisasi mengenai pernikahan dibawah umur terhadap hak anak yang
dilakukan oleh pemerintah. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum
masyarakat Desa Sampiran yaitu faktor lingkungan, adat istiadat, pendidikan dan
ekonomi. Keberadaan Pendidikan kewarganegaraan ditingkat persekolahan
maupun lingkungan masyarakat belum berjalan sesuai dengan peran dan
fungsinya untuk merubah paradigma berfikir masyarakat tentang pernikahan
dibawah umur terhadap hak anak.
Upaya untuk meminimalisir pernikahan dibawah umur di Desa Sampiran
terus dilakukan oleh tokoh masyarakat maupun pejabat desa dan pemerintah
sebagai agen masyarakat yang membangun pemahaman dan kesadaran akan
pentingnya pernikahan dipersiapkan secara matang demi mewujudkan kehidupan

keluarga bahagia, memperketat syarat usia minimal pernikahan dan melalui
i
Agi Risa solikhah, 2014
Kesadaran hokum masyarakat mengenai pernikahan di bawah umur terhadap hak anak
menurut uu no 23 tahun 2002
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendidikan kewarganegaraan dipersekolahan maupun masyarakat diharapkan
mampu membentuk dan menciptakan masyrakat yang kritis dan rasional.
ABSTRACT
Agi Risa Solikhah (0906097). Legal Awareness Society Wedding Traditions
Regarding the Rights of Children Under Age According UU No. 23 of 2002 (Case
Study in District of Talun Sampiran Village Cirebon).
The phenomenon of under-age marriage is quite attractive to the attention of
various circles, it happens because the actual phenomenon of under-age marriage
just as the iceberg appears slightly above whereas in fact the land is very much
happening among the people of Indonesia. Underage marriage has indirectly
depriving the rights of the child. One of the legal issues that stuck out in recent
years of under-age marriage is marriage performed by Lutfiana Ulfa Sheikh Puji a
girl who allegedly was 12 years old at the time of this marriage. In addition to the

case of Sheikh Puji marriage, underage marriage too much going on in the village
Sampiran, District Talun, Cirebon District as an example.
This study tried to reveal kesadran public law regarding underage marriage
tradition of children's rights, public understanding of how the under-age marriage,
the factors that influence the level of public awareness about underage marriages
of children's rights, roles and functions of citizenship education in improving
public awareness about underage marriage, and how the efforts aimed at
minimizing the occurrence of under-age marriage. This study used a qualitative
approach with case study methods and data collection is done through
observation, interviews, documentation studies and literature studies.
The study produced several findings, namely that the villagers Sampiran still
not clear about the mechanisms and regulation of both the content and purpose of
the enactment of Law No. 1 of 1974 on Marriage and the Law No. 23 of 2002 on
the protection of children. Legal awareness and understanding Sampiran villagers
against under-age marriage is still lacking. This is because urang effective
dissemination of under-age marriages of children's rights by the government.
Factors influencing public awareness that environmental factors Sampiran village,
customs, education and economics. The existence of civic education level of
schooling and society has not run in accordance with the roles and functions to
change the paradigm of society think about marriage under the age of children's

rights.
Efforts to minimize under-age marriage in the village Sampiran being
conducted by community leaders and government officials and village
communities as agents that build understanding and awareness of the importance
of marriage to be carefully set in order to realize a happy family life, marriage
minimum age requirement to tighten and through civic education and
dipersekolahan expected to form a community and create a society that is critical
and rational.

i
Agi Risa solikhah, 2014
Kesadaran hokum masyarakat mengenai pernikahan di bawah umur terhadap hak anak
menurut uu no 23 tahun 2002
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu