T POR 1103344 Chapter5

99

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarakan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan,
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. metode keseluruhan lebih baik dari metode bagian, terhadap Hasil belajar
keterampilan lay-up shoot bolabasket, secara keseluruhan
2. Terdapat interaksi antara metode mengajar dan motor ability terhadap hasil
belajar keterampilan lay-up shoot bolabasket.
3. Pada kelompok siswa yang memiliki motor ability tinggi, hasil belajar
keterampilan lay-up shoot bolabasket kelompok siswa yang diajar
menggunakan metode keseluruhan lebih baik daripada kelompok siswa yang
diajar menggunakan metode bagian.
4. pada kelompok siswa yang memiliki motor ability

rendah, hasil belajar

keterampilan lay-up shoot bolabasket kelompok siswa yang diajar

menggunakan metode bagian lebih baik daripada kelompok siswa yang diajar
menggunakan metode keseluruhan.

B. Implikasi
Implikasi yang dibahas dan berkaitan dengan penelitian ini, berdampak
terhadap teori, dan praktik.
Implikasi terhadap dampak teori. Berdasarkan temuan-temuan penelitian
yang sudah dilakukan oleh para pakar di bidang pendidikan jasmani dan olahraga
baik internasional maupun nasional sebagian besar menyatakan bahwa untuk
mengajarkan suatu keterampilan olahraga seperti bolabasket dan lain sebagainya,
pendekatan metode belajar keseluruhan memberikan pengaruh yang positif
terhadap motivasi belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dalam
keterampilan olahraga yang bersangkutan dibandingkan dengan pendekatan yang
menggunakan metode mengajar bagian.
Dedi Sutisna, 2014
PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MOTOR ABILITY TERHADAP HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN LAY-UP SHOOT BOLABASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

100


Melalui

metode

belajar

keseluruhan

siswa

diarahkan

kepada

penyempurnaan penguasaan keterampilan yang didalamnya menggabungkan dua
unsur yakni teknik dan keahlian. Proses pembelajaran dengan menggunakan
metode keseluruhan tidak diajarkan secara khusus dalam bagian yang terpisahpisah, namun sekaligus dalam bentuk keterampilan yang utuh yang mirip dengan
permainan yang sebenarnya. Melalui metode ini diharapkan terjadi proses transfer
pemahaman dan keterampilan terhadap hasil belajar keterampilan lay-up shoot

bolabasket

yang

sesungguhnya.

Apabila

dilihat

dari

langkah-langkah

pembelajaran dalam rangka penguasaan keterampilan dalam proses pembelajaran
lay-up shoot bolabasket, nampaknya metode keseluruhan lebih memberikan

kontribusi yang berarti daripada metode bagian dalam rangka mengembangkan
hasil belajar keterampilan lay-up shoot bolabasket pada siswa SMP.
Dengan demikian implikasi hasil penelitian terhadap dampak teoritis adalah

membantu memperkokoh upaya pembangunan kualitas sumber daya manusia,
terutama dari kompetensi dalam pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan
analisis. Terutama dari segi penguasaan keterampilan dan pemahaman bermain
bolabasket sebagai sumber atau media untuk mengembangkan hasil belajar
keterampilan siswa.
Implikasi terhadap penerapan praktis. Implikasi hasil penelitian terhadap
penerapan praktis. Dengan ditemukannya bahwa (1) Secara keseluruhan metode
belajar keseluruhan dan metode belajar bagian memberikan pengaruh yang
berbeda terhadap hasil belajar keterampilan lay-up shoot bolabasket, (2) terdapat
interaksi antara metode belajar dengan motor ability siswa terhadap hasil belajar
keterampilan lay-up shoot bolabasket, (3) bagi siswa yang memiliki motor ability
tinggi lebih baik diajar dengan menggunakan metode keseluruhan, (4) bagi siswa
yang memilki motor ability rendah lebih baik diajar dengan menggunakan metode
bagian. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, maka implikasi praktis hasil
penelitian ini adalah untuk : (a) mengidentifikasi tingkat motor ability, (b)
pengelolaan proses belajar dengan menggunakan metode belajar keseluruhan, (c)
pengelolaan proses belajar dengan menggunakan metode belajar bagian, dan (d)
mengembangkan metode belajar keseluruhan dan bagian, bersama–sama
Dedi Sutisna, 2014
PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MOTOR ABILITY TERHADAP HASIL BELAJAR

KETERAMPILAN LAY-UP SHOOT BOLABASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

101

diterapkan dalam proses pembelajaran bolabasket.

Dengan demikian, hasil

penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berharga bagi para
pihak yang terkait dengan lingkup pendidikan jasmani serta dapat dijadikan bahan
masukan dalam strategi belajar mengajar bagi para pelatih, dan guru pendidikan
jasmani.

B. SARAN
Dalam rangka membantu peningkatan prestasi dan mengatasi hambatanhambatan proses pembelajaran olahraga khususnya bolabasket di SMP Negeri 12
Bandung. Dan hasil penelitian yang sudah penulis lakukan, maka penulis ingin
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi sekolah, agar lebih menekankan mengenai hal-hal yang dapat
mendukung terhadap proses pembelajaran mengenai penggunaan metode yang

tepat kepada siswa yang salah satunya dengan menggunakan metode bagian
dan keseluruhan, supaya proses pembelajaran dapat menghasilkan tujuan
pembelajaran yang optimal, baik dari segi prestasi belajar maupun prestasi
olahraganya, terutama untuk sekolah yang mempunyai fasilitas lengkap untuk
mata pelajaran pendidikan jasmani dan olahraga. Dengan adanya fasilitas,
guru dituntut untuk memakai fasilitas tersebut secara optimal sesuai dengan
tuntutan yang diberikan.
2. Bagi para guru pendidikan jasmani, agar lebih memperhatikan mengenai
pendekatan metode belajar yang digunakan pada saat proses belajar mengajar
supaya tujuan pembelajaran dapat tercapai. Terkait dengan hasil penelitian ini,
disarankan apabila para siswa yang diajar memiliki motor ability tinggi, maka
metode belajar yang digunakan adalah metode keseluruhan, sedangkan apabila
para siswa yang diajar memiliki motor ability rendah, maka metode
pembelajaran yang digunakan adalah metode bagian. Namun apabila, kondisi
siswa beragam mengenai tingkat motor ability, keterbatasan waktu dalam
PBM maka bisa digunakan metode keseluruhan yang lebih efektif secara
keseluruhan. Tetapi akan lebih baik apabila semua itu disesuaikan dengan
Dedi Sutisna, 2014
PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MOTOR ABILITY TERHADAP HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN LAY-UP SHOOT BOLABASKET

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

102

jenis dan tingkat kesukaran dari keterampilan yang akan dipelajari. Catatan
bahwa mengajar pendidikan jasmani itu tidak mudah, sehingga siapa saja bisa
melakukannya. Atas dasar itulah para guru pendidikan jasmani harus
senantiasa meningkatkan keilmuannya di bidang pendidikan jasmani agar
kompetensi yang dimiliki terus meningkat dan berkualitas. Bagi para guru
yang telah menggunakan metode pembelajaran ini agar tetap mempertahankan
dan mensosialisasikannya untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran ke
arah yang lebih baik lagi.
3. Bagi siswa, disarankan agar lebih bersemangat lagi dalam mengikuti
pembelajaran pendidikan jasmani. Selain itu, untuk menunjang hasil belajar
keterampilan lay-up shoot bolabasket atau materi lainnya direkomendasikan
agar siswa memiliki tingkat motor ability yang baik. Untuk memperoleh
tingkat motor ability yang baik, dapat diperoleh dengan cara melakukan
aktivitas jasmani atau berolahraga yang teratur dan menerapkan pola hidup
sehat.
4. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan agar lebih mengembangkan penelitian


dengan cakupan yang lebih luas lagi.

Sehubungan dengan hal tersebut,

penelitian ini bisa dijadikan bahan rekomendasi untuk melaksanakan
penelitian-penelitian berikutnya.

Dedi Sutisna, 2014
PENGARUH METODE MENGAJAR DAN MOTOR ABILITY TERHADAP HASIL BELAJAR
KETERAMPILAN LAY-UP SHOOT BOLABASKET
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu