S GEO 1205128 Chapter3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini perlu ditentukan metode penelitian yang akan digunakan
guna menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis.
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Kota Depok
memiliki 11 Kecamatan yaitu Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Sawangan,
Kecamatan Cinere, Kecamatan Limo, Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoranmas,
Kecamatan Cipayung, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan
Cilodong, dan Kecamatan Tapos. Adapun batas wilayah Kota Depok seperti
berikut:
Utara : Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang dan Wilayah DKI Jakarta.
Timur : Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri
Kabupaten Bogor.
Selatan : Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor.
Barat : Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor.
Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor
sehingga menjadi jalur lintas regional Kota Jakarta dengan Kota Bogor begitupun
sebaliknya. Hal ini menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat
seiring dengan meningkatnya
perkembangan
jaringan transportasi
yang
tersinkronisasi secara regional dengan kota-kota lainnya. Masyarakat Kota Depok
memanfaatkan kondisi tersebut untuk berdagang dan pemukiman. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya pusat-pusat perdagangan terutama di Jl. Margonda Raya,
Kecamatan Beji yang terhubung langsung dengan Ibu Kota Negara serta
banyaknya komplek perumahan yang baru berdiri. Namun karena terbatasnya
lahan di Kota Depok tidak sedikit developer yang mendirikan apartment.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu
tujuan, misalnya menguji hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat
tertentu (Surakhmad, 1990, hlm. 40). Berdasarkan sifat permasalahan dalam
penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu sebuah metode yang
25
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
bertujuan untuk menemukan sebuah gambaran dalam suatu kelompok manusia,
suatu obyek, suatu keadaan atau kondisi. Tujuan dari penelitian deskriptif ini
untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis pada penggungkapan
fakta-fakta dan keadaan yang terjadi di wilayah penelitian mengenai pendapat,
tanggapan, ide, ataupun gagasan yang dimiliki masyarakat dalam upaya
pelestarian situ-situ di Kota Depok.
C. Pendekatan Geografi Yang Digunakan
Dalam penelitian ini pendekatan geografi yang digunakan adalah pendekatan
kelingkungan (ekologi). Ekologi bagi geografi menyumbangkan suatu bentuk
pendekatan yang dikenal sebagai pendekatan ekologi. Pendekatan ekologi adalah
suatu metodologi untuk mendekati, menelaah dan menganalisa sesuatu gejala atau
sesuatu masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi (Sumaatmadja,
1988, hlm. 82).
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2013, hlm. 61) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Tika P. (1997, hlm. 32) populasi
adalah himpunan individu atau obyek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas.
Himpunan individu atau obyek yang terbatas adalah himpunan individu atau
obyek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya
sedangkan himpunan individu atau obyek yang tidak terbatas merupakan
himpunan individu atau obyek yang sulit diketahui jumlahnya walaupun batas
wilayahnya kita ketahui.
Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini
terdiri atas:
a. Populasi wilayah
Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah situ-situ yang dikelola oleh
pemerintah Kota Depok yaitu terdiri dari 21 situ yang tersebar di 8 Kecamatan
diantaranya Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Tapos, Kecamatan Sukmajaya,
Kecamatan Cilodong, Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
Cipayung dan Kecamatan Sawangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
b. Populasi manusia
Populasi manusia dalam penelitian ini adalah penduduk yang tinggal di 8
kecamatan yang memiliki situ yaitu sejumlah 1.688.289 jiwa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Tabel Populasi Wilayah dan Populasi Manusia
No.
Nama Situ
1.
2.
3.
4.
Luas
(Ha)
Total Luas Situ
perKecamatan
(Ha)
Situ Gadog
1,3
Situ Pedongkelan
6,25
Situ Rawa Kalong
8,25
Situ Tipar
8
32,4
Situ Jemblung /
5.
7,2
Danau Situ Baru
Situ Rawa Gede /
6.
1,4
Tirta Gede
7. Situ Jatijajar
6,5
8. Situ Cilangkap
6
18
9. Situ Patinggi
5,5
10. Situ Pangarengan
7
7
11. Situ Cilodong
9,50
12. Situ Bahar
1,25
19,75
13. Situ Sidomukti
7,5
14. Situ Pladen
1,5
15. Situ Universitas
18,5
Indonesia (Situ UI 1,
17,5
Situ UI 2, Situ UI 3,
Situ UI 4)
16. Situ Rawa Besar/Lio
13
17. Situ Asih Pulo
4,4
18
18. Situ Pancoran Mas /
0,6
Pitara
19. Situ Citayam
7
7
20. Situ Pengasinan
6
34,5
21 Situ Bojongsari
28,5
TOTAL PENDUDUK
Sumber: Diolah oleh peneliti (2016)
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Cimanggis
283.025
Tapos
252.897
Sukmajaya
271.735
Cilodong
146.220
Beji
194.044
Pancoran Mas
246.228
Cipayung
149.612
Sawangan
144.528
1.688.289
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2013, hlm. 62) sedangkan menurut Tika P. (1997, hlm. 33)
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
“Sampel adalah sebagian dari obyek atau individu-individu yang mewakili suatu
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka
penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”.
Berdasarkan penjelasan di atas maka teknik sampling yang diambil adalah
teknik nonprobability sampling artinya teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013, hlm. 66). Beberapa jenis sampling yang
ada dalam nonprobability sampling, peneliti memilih jenis sampling purposive.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 68) menyebutkan bahwa sampling purposive
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan
pertimbangan tertentu maka peneliti memilih sampel kecamatan yang memiliki
total luas situ terbesar pada suatu kecamatan atau total luas situ lebih dari 19 Ha
(>19 Ha), mengingat fungsi situ pada bab II bahwa pentingnya fungsi situ sebagai
penyangga kehidupan bagi masyarakat maka apabila situ tersebut mengalami
kerusakan seperti tercemar atau banjir meluap maka yang akan terkena
dampaknya pertama adalah masyarakat di sekitar situ atau masyarakat yang
terdekat dari situ. Apabila semakin banyak jumlah situ atau total luas situ semakin
besar pada suatu kecamatan maka akan lebih berdampak pada masyarakatnya.
Oleh karena itu penilitian ini menentukan jumlah situ yang paling banyak atau
total luas situ paling besar pada suatu kecamatan maka akan lebih berdampak
terhadap masyarakatnya.
a. Sampel wilayah
Sampel wilayah yang diambil dalam penelitian ini berada di tiga kecamatan
yaitu Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Cilodong, dan Kecamatan Sawangan.
Alasan memilih tiga kecamatan tersebut karena memiliki jumlah situ yang paling
banyak atau total luas situ paling besar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 3.2.
b.
Sampel manusia
Menentukan besaran jumlah sampel yang akan dijadikan responden dalam
penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin (Umar 2003, hlm. 78). Adapun
rumus slovin adalah sebagai berikut:
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
Keterangan:
n
: Ukuran sampel
N
: Ukuran populasi
e
: Persentase (%), toleransi ketidaktelitian karena kesalahan dalam
pengambilan sampel.
99,982
Dibulatkan 100
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin, jumlah sampel yang
diteliti dalam penelitian ini berjumlah 100 Orang. Maka dapat diketahui jumlah
besaran sampel di tiga kecamatan Kota Depok dengan pembagian sebagai berikut:
Kecamatan Cimanggis =
Responden
Kecamatan Cilodong
=
Responden
Kecamatan Sawangan =
Responden
Tabel 3.2
Sampel Wilayah
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Nama Situ
Situ Gadog
Situ Pedongkelan
Situ Rawa Kalong
Situ Tipar
Situ Jemblung /
Danau Situ Baru
Situ Rawa Gede /
Tirta Gede
Situ Cilodong
Situ Bahar
Situ Sidomukti
Situ Pengasinan
Situ Bojongsari
Luas
(Ha)
1,3
6,25
8,25
8
Total Luas Situ
per-Kecamatan
(Ha)
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
32,4
Cimanggis
283.025
Cilodong
146.220
Sawangan
144.528
7,2
1,4
9,50
1,25
19,75
7,5
6
34,5
28,5
TOTAL PENDUDUK
Sumber: Diolah oleh peneliti (2016)
573.773
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
Setelah dilakukan perhitungan, jumlah masing-masing responden pada
setiap kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggis 49 responden, Kecamatan Cilodong
26 responden, dan Kecamatan Sawangan 25 responden. Dengan total sampel 100
responden.
E. Variabel Penelitian
Sugiyono (2013, hlm. 2) mengemukakan bahwa variabel penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Suwarno (dalam Riduwan
dan Sunarto, 2010, hlm. 8) variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari
sesuatu (objek), dan mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa
kategori. Dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel bebas (X) dan satu
variabel terikat (Y). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Variabel Terikat
(X1) Partisipasi Buah Pikiran/Ide
(X2) Partisipasi Harta Benda
(X3) Partisipasi Tenaga
(X4) Partisipasi Keterampilan
(X5) Partisipasi Sosial
Sumber: Diolah oleh peneliti (2016)
(Y) Pelestarian Situ-Situ di Kota
Depok
Xr
Gambar 3.1
Skema Hubungan Variabel X terhadap Y
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
F. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian memegang peran penting dalam penelitian karena
kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas instrumen
yang dipergunakan. Oleh karena itu, sebelum meneliti ke lapangan seorang
peneliti perlu melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap instrumen
yang telah dibuat kepada beberapa calon reponden. Setelah mendapatkan hasil
yang valid dan reliable, maka peneliti dapat melanjutkan penelitian ke lapangan.
a. Rumus Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini pengujian validitas pada instrumen pengumpulan data
menggunakan Product Moment dengan rumus menurut Sugiyono (2013, hlm.
228) sebagai berikut:
Keterangan
:
rxy
= korelasi antara variabel x dengan y
x
= ( xi -
)
y
= ( yi -
)
Validitas tersebut nantinya dapat diinterpretasikan dan digolongkan
berdasarkan kategori pada Tabel 3.4. Penafsiran harga koefisien validitas tersebut
dapat juga dibandingkan dengan Tabel harga kritik r product moment sehingga
dapat dijustifikasi signifikan atau tidaknya.
Tabel 3.4
Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 231)
Tingkat Hubungan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Selanjutnya melakukan uji reliabilitas yaitu untuk mengukur taraf
kepercayaan suatu tes yang akan digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.
Untuk mengukur tingkat reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Alfa Cronbach
dengan rumus menurut Sugiyono (2013, hlm. 365) sebagai berikut:
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
Keterangan
K
:
= Mean kuadrat antara subyek
= Mean kuadrat kesalahan
= Varians total
Rumus untuk varians total dan varians item:
Keterangan
:
JKi
= jumlah kuadrat seluruh skor item
JKs
= jumlah kuadrat subyek
b. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Pengujian soal instrumen sebanyak 28 butir soal telah dilakukan terhadap 30
responden yang tersebar di 3 sampel kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggis,
Cilodong dan Sawangan dengan masing-masing 10 responden. Berikut hasil Uji
Validitas dan Reliabilitas Variabel X pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6. Hasil Uji
Validitas dan Reliabilitas Variabel Y pada Tabel 3.7 dan Tabel 3.8. Seluruh soal
Variabel X sebanyak 23 soal memiliki hasil yang valid dan reliabel begitupun
dengan soal Variabel Y sebanyak 5 soal memiliki hasil yang valid dan reliabel.
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel X (Partisipasi Masyarakat)
No Item
Nilai r Hitung
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
0,400
0,412
0,591
0,565
0,400
0,503
0,465
0,589
0,476
0,694
0,498
0,452
0,446
0,400
0,402
0,401
0,476
0,420
0,412
0,644
0,418
0,431
0,522
Nilai r Tabel
N=30 (5%)
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Partisipasi Masyarakat)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,838
21
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Pelestarian Situ)
No Item
Nilai r Hitung
1
2
3
4
5
0,664
0,822
0,562
0,764
0,840
Nilai r Tabel
N=30 (5%)
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Pelestarian Situ)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,775
5
c. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner
Instrumen merupakan alat bantu dalam mengambil data di lapangan yang
akan membuat waktu lebih efektif dan efisien saat melakukan penelitian.
Instrumen yang tersusun dengan baik akan membuat penelitian dari responden
semakin lancar dan terstruktur. Sebelum terbentuknya instrumen yang baku dan
benar, maka harus dilakukan penyusunan instrumen. Pertama menentukan jenis
dari instrumen penelitian, selanjutnya adalah membuat kisi-kisi instrumen yang
berdasar dari variabel yang telah ditentukan, dijabarkan menjadi beberapa
indikator kemudian dijabarkan kembali menjadi beberapa sub-indikator hingga
menjadi deskriptor. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
Tabel 3.9
Kisi – kisi Instrumen Kuesioner
Variabel
Penelitian
Partisipasi Buah
Pikiran
(X1)
Indikator
Sub-Indikator
Memberikan
ide/pendapat
Kerja bakti
Merencanakan program
pelestarian
Mengembangkan
program pelestarian
Membuat tanggul
Kerja bakti berkala
Penanaman pohon
Kegiatan baru
Bantuan uang
Partisipasi Harta
Benda
(X2)
Memberikan bantuan
harta benda
Bantuan peralatan
Bantuan makanan & minuman
Memberikan bantuan
informasi
Partisipasi
Tenaga
(X3)
Mengikuti kegiatan
pelestarian
Partisipasi
Keterampilan
(X4)
Pelatihan
Bantuan media cetak
Kerja bakti
Membuat tanggul
Penanaman pohon
Pengerukan
Memelihara kelestarian
Menanam pohon
Mengurangi sedimentasi
Meningkatkan jumlah air situ
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Deskriptor
Kerja bakti membersihkan situ dan lingkungan
sekitarnya
Membuat tanggul pada sisi situ
Merencanakan program kerja bakti secara berkala
Merencanakan penanaman pohon di sekitar situ
Menambahkan kegiatan yang belum pernah
dilakukan sebelumnya dalam rangka pelestarian
situ
Memberikan bantuan sejumlah uang untuk
mendanai kegiatan pelestarian
Memberikan bantuan beberapa peralatan untuk
membantu kegiatan pelestarian
Memberikan bantuan makanan & minuman saat
kerja bakti berlangsung
Memberikan bantuan berupa media cetak seperti
poster, pamflet, dll.
Ikut kerja bakti membersihkan situ
Ikut membuat tanggul pada sisi situ
Ikut melakukan penanaman pohon
Ikut melakukan pengerukan pada situ
Turut memelihara kelestarian lingkungan situ
Memberikan pelatihan cara-cara menanam pohon
Memberikan pelatihan cara-cara mengurangi
sedimentasi (pengerukan)
Memberikan pelatihan cara-cara meningkatkan
jumlah air situ dengan cara menambahkan saluran
input ke situ
No.
Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
35
36
Mengurangi pencemaran
Sponsorship
Mengajak instansi lain
Menyebarkan informasi
Partisipasi
Sosial
(X5)
Mensosialisasikan
Mengevaluasi
Pengetahuan
Pelestarian Situ
(Y)
Mendiskusikan
Koordinasi yang baik
Menilai
Penyebab kerusakan situ
Tindak lanjut
Keinginan
Kesadaran Masyarakat
Usaha-usaha
Mengurangi hal buruk
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Memberikan pelatihan cara-cara mengurangi
pencemaran situ seperti tidak membuang sampah
ke situ
Mengajak instansi lain sebagai pendukung
dana/peralatan
Menyebarkan informasi kepada warga tentang
kegiatan pelestarian situ
Mendiskusikan keberlanjutan kegiatan pelestarian
situ
Koordinasi yang baik untuk kegiatan pelestarian
Mengevaluasi/menilai setiap hasil kerja
Pengetahuan tentang penyebab kerusakan situ
Pengetahuan tentang tindak lanjut yang harus
dilakukan oleh masyarakat
Keinginan untuk melestarikan agar situ-situ tidak
hilang
Melakukan usaha-usaha pelestarian situ
Mengurangi hal-hal yang memperburuk situ
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
36
37
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mencari data yang relevan untuk kemudian dianalisis dengan cara observasi ke
lokasi penelitian yaitu situ-situ Kota Depok kemudian peneliti membagikan
instrumen kuesioner kepada warga yang berisi pertanyaan seputar partisipasi
masyarakat dalam upaya pelestarian situ. Selain itu peneliti juga akan melakukan
wawancara kepada petugas RT/RW maupun warga setempat untuk menunjang
data serta melakukan dokumentasi terhadap
lokasi penelitian. Dengan
dilakukannya teknik-teknik pengumpulan data tersebut maka peneliti dapat
mengolahnya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Berikut penjabaran dari
teknik pengumpulan data:
1. Observasi Lapangan
Menurut Tika P. (1997, hlm 67) “Observasi adalah cara dan teknik
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian.
Observasi dapat dibagi dua yaitu: observasi langsung dan observasi tak langsung”.
Melihat dari definisi tersebut maka peneliti akan melakukan pengamatan dan
penelitian secara langsung ke lokasi penelitian yang tujuannya untuk mendapatkan
data secara detail tentang kondisi aktual situ-situ di Kota Depok dan mencatat
data-data mengenai objek yang diteliti. Observasi yang dilakukan bersifat
sistematis, yaitu yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan instrumen
pengamatan (Arikunto, 2006, hlm. 157).
2. Wawancara
Satori dan Komariah (2014, hlm. 130) “Wawancara adalah suatu teknik
pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data
langsung melalui percakapan atau tanya jawab”. Proses wawancara yang
dilakukan adalah wawancara semistruktur atau semi standar. Tujuan dari
wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,
dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya (Satori
dan Komariah, 2014, hlm. 135). Wawancara akan dilakukan kepada instansi
pemerintah yang bepengaruh terhadap keberlangsungan situ guna menunjang data
primer.
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
3. Kuesioner
Dalam penelitian ini menggunakan angket berstruktur dimana peneliti sudah
memberikan alternative jawaban untuk dipilih oleh responden, akan tetapi
kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka oleh peneliti (Tika P., 1997, hlm.
85). Angket digunakan untuk memperoleh data yang bersifat faktual dari
responden dengan cara memberikan instrumen kuesioner yang berisi beberapa
pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini untuk
mengetahui seberapa besar tingkat hubungan bentuk partisipasi masyarakat dalam
upaya pelestarian situ-situ di Kota Depok.
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengambil
data dari tempat penelitian baik itu berupa foto-foto, video, peta, buku dan sumber
informasi lainnya untuk kemudian dipelajari guna melengkapi data dan informasi
bagi keperluan peneliti.
H. Teknik Analisis Data
Menganalisis data bertujuan agar penelitian ini segera tercapai yaitu dengan
mengubah dan mengolah data yang bersifat mentah dan sulit dimengerti menjadi
data yang mudah dimengerti serta pola umum yang timbul dari data tersebut.
Menurut Bongdan (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 332) menyatakan bahwa:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
1. Analisis Deskriptif
Penulis menggunakan analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk
mendapatkan persentase dari bentuk bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya
pelestarian situ-situ di Kota Depok. Menurut Sanusi (2011, hlm. 116) apabila
peneliti bermaksud untuk menjelaskan data dari satu variabel yang diteliti, peneliti
dapat menggunakan statistik deskriptif. Ukuran statistik deskriptif yang sering
digunakan untuk mendeskripsikan data penelitian adalah frekuensi dan rata-rata.
Pengukuran dengan menggunakan kuesioner dilakukan untuk mengetahui
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
seberapa besar tingkat hubungan bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya
pelestarian situ-situ di Kota Depok. Masing-masing kuesioner disertai dengan
lima kemungkinan jawaban yang harus dipilih dan dianggap sesuai menurut
responden.
Teknik statistik yang digunakan yaitu uji mean dan standard deviation.
Setelah mendapat skor mean dan standard deviation, kemudian dibuat
kategorisasi skor untuk dijadikan acuan atau norma dalam tingkat pengelompokan
partisipasi masyarakat. Menurut Supranto (2000, hlm. 50) pengkategorian ini
dapat diperoleh dengan menentukan nilai indeks minimum, maksimum dan
interval serta jarak interval sebagai berikut :
Nilai Maksimum
= Skor Tertinggi
Nilai Minimum
= Skor Terendah
Interval
=
Dengan teknik tersebut diperoleh hasil analisis frekuensi jawaban responden
untuk setiap item yang akan di uraikan dengan menggunakan tabel frekuensi pada
Tabel 3.10.
Tabel 3.10
Penentuan Kategori (Range)
Penentuan Kategori (Range)
Nilai minimum + interval
Kategori Rendah
Nilai kategori rendah + interval
Kategori Sedang
Nilai kategori sedang + interval
Kategori Tinggi
Sumber : Supranto (2000, hlm.50)
2. Koefisien Korelasi
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009, hlm. 158), “analisis korelasi
adalah suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan
atau korelasi antara dua variabel”. Koefisien korelasi digunakan untuk
menujukkan sejauh mana hubungan yang terjadi di antara variabel bebas dan
variabel terikat. Karena jenis data dalam penelitian ini adalah ordinal, maka
teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Perhitungan
dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software SPSS 20. Rumus korelasi
Rank Spearman yang digunakan menurut Akdon dan Hadi (2005, hlm.184) adalah
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
sebagai berikut:
Keterangan:
= nilai koefisien korelasi Spearman Rank
d2
= Selisih setiap pasangan rank
= jumlah responden
Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi dapat
dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11
Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,200 – 0,399
Rendah
0,400 – 0,599
Sedang
0,600 – 0,799
Kuat
0,800 – 1,000
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2014, hlm. 242)
3. Uji Kontribusi (Koefisien Determinasi)
Untuk mengetahui besarnya korelasi variabel X terhadap variabel Y dapat
dihitung dengan rumus koefisien determinasi yang diambil dari koefisien korelasi
yang telah diketahui. Adapun menurut Furqon (2011, hlm.100) rumus uji
koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
Keterangan :
KD = Nilai Koefisien Diterminan
r2 = Nilai Koefisien Korelasi
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
I.
Alur Pemikiran Penelitian
Partisipasi Masyarakat
Lahan Situ Kritis
Partisipasi Buah
Pikiran
Dampak negatif
Partisipasi Harta
Benda
Preventif
Partisipasi Tenaga
Upaya Pelestarian
Situ-situ
Partisipasi
Keterampilan
Partisipasi Sosial
Pelestarian Situ-situ di
Kota Depok
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini perlu ditentukan metode penelitian yang akan digunakan
guna menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis.
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian berada di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Kota Depok
memiliki 11 Kecamatan yaitu Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Sawangan,
Kecamatan Cinere, Kecamatan Limo, Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoranmas,
Kecamatan Cipayung, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan
Cilodong, dan Kecamatan Tapos. Adapun batas wilayah Kota Depok seperti
berikut:
Utara : Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang dan Wilayah DKI Jakarta.
Timur : Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri
Kabupaten Bogor.
Selatan : Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor.
Barat : Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor.
Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor
sehingga menjadi jalur lintas regional Kota Jakarta dengan Kota Bogor begitupun
sebaliknya. Hal ini menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat
seiring dengan meningkatnya
perkembangan
jaringan transportasi
yang
tersinkronisasi secara regional dengan kota-kota lainnya. Masyarakat Kota Depok
memanfaatkan kondisi tersebut untuk berdagang dan pemukiman. Hal ini dapat
dilihat dari banyaknya pusat-pusat perdagangan terutama di Jl. Margonda Raya,
Kecamatan Beji yang terhubung langsung dengan Ibu Kota Negara serta
banyaknya komplek perumahan yang baru berdiri. Namun karena terbatasnya
lahan di Kota Depok tidak sedikit developer yang mendirikan apartment.
B. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu
tujuan, misalnya menguji hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat
tertentu (Surakhmad, 1990, hlm. 40). Berdasarkan sifat permasalahan dalam
penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu sebuah metode yang
25
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
bertujuan untuk menemukan sebuah gambaran dalam suatu kelompok manusia,
suatu obyek, suatu keadaan atau kondisi. Tujuan dari penelitian deskriptif ini
untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis pada penggungkapan
fakta-fakta dan keadaan yang terjadi di wilayah penelitian mengenai pendapat,
tanggapan, ide, ataupun gagasan yang dimiliki masyarakat dalam upaya
pelestarian situ-situ di Kota Depok.
C. Pendekatan Geografi Yang Digunakan
Dalam penelitian ini pendekatan geografi yang digunakan adalah pendekatan
kelingkungan (ekologi). Ekologi bagi geografi menyumbangkan suatu bentuk
pendekatan yang dikenal sebagai pendekatan ekologi. Pendekatan ekologi adalah
suatu metodologi untuk mendekati, menelaah dan menganalisa sesuatu gejala atau
sesuatu masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi (Sumaatmadja,
1988, hlm. 82).
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Sugiyono (2013, hlm. 61) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Tika P. (1997, hlm. 32) populasi
adalah himpunan individu atau obyek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas.
Himpunan individu atau obyek yang terbatas adalah himpunan individu atau
obyek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya
sedangkan himpunan individu atau obyek yang tidak terbatas merupakan
himpunan individu atau obyek yang sulit diketahui jumlahnya walaupun batas
wilayahnya kita ketahui.
Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini
terdiri atas:
a. Populasi wilayah
Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah situ-situ yang dikelola oleh
pemerintah Kota Depok yaitu terdiri dari 21 situ yang tersebar di 8 Kecamatan
diantaranya Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Tapos, Kecamatan Sukmajaya,
Kecamatan Cilodong, Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
Cipayung dan Kecamatan Sawangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 3.1.
b. Populasi manusia
Populasi manusia dalam penelitian ini adalah penduduk yang tinggal di 8
kecamatan yang memiliki situ yaitu sejumlah 1.688.289 jiwa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1
Tabel Populasi Wilayah dan Populasi Manusia
No.
Nama Situ
1.
2.
3.
4.
Luas
(Ha)
Total Luas Situ
perKecamatan
(Ha)
Situ Gadog
1,3
Situ Pedongkelan
6,25
Situ Rawa Kalong
8,25
Situ Tipar
8
32,4
Situ Jemblung /
5.
7,2
Danau Situ Baru
Situ Rawa Gede /
6.
1,4
Tirta Gede
7. Situ Jatijajar
6,5
8. Situ Cilangkap
6
18
9. Situ Patinggi
5,5
10. Situ Pangarengan
7
7
11. Situ Cilodong
9,50
12. Situ Bahar
1,25
19,75
13. Situ Sidomukti
7,5
14. Situ Pladen
1,5
15. Situ Universitas
18,5
Indonesia (Situ UI 1,
17,5
Situ UI 2, Situ UI 3,
Situ UI 4)
16. Situ Rawa Besar/Lio
13
17. Situ Asih Pulo
4,4
18
18. Situ Pancoran Mas /
0,6
Pitara
19. Situ Citayam
7
7
20. Situ Pengasinan
6
34,5
21 Situ Bojongsari
28,5
TOTAL PENDUDUK
Sumber: Diolah oleh peneliti (2016)
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
Cimanggis
283.025
Tapos
252.897
Sukmajaya
271.735
Cilodong
146.220
Beji
194.044
Pancoran Mas
246.228
Cipayung
149.612
Sawangan
144.528
1.688.289
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2013, hlm. 62) sedangkan menurut Tika P. (1997, hlm. 33)
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
“Sampel adalah sebagian dari obyek atau individu-individu yang mewakili suatu
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang
ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka
penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”.
Berdasarkan penjelasan di atas maka teknik sampling yang diambil adalah
teknik nonprobability sampling artinya teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk
dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013, hlm. 66). Beberapa jenis sampling yang
ada dalam nonprobability sampling, peneliti memilih jenis sampling purposive.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 68) menyebutkan bahwa sampling purposive
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan
pertimbangan tertentu maka peneliti memilih sampel kecamatan yang memiliki
total luas situ terbesar pada suatu kecamatan atau total luas situ lebih dari 19 Ha
(>19 Ha), mengingat fungsi situ pada bab II bahwa pentingnya fungsi situ sebagai
penyangga kehidupan bagi masyarakat maka apabila situ tersebut mengalami
kerusakan seperti tercemar atau banjir meluap maka yang akan terkena
dampaknya pertama adalah masyarakat di sekitar situ atau masyarakat yang
terdekat dari situ. Apabila semakin banyak jumlah situ atau total luas situ semakin
besar pada suatu kecamatan maka akan lebih berdampak pada masyarakatnya.
Oleh karena itu penilitian ini menentukan jumlah situ yang paling banyak atau
total luas situ paling besar pada suatu kecamatan maka akan lebih berdampak
terhadap masyarakatnya.
a. Sampel wilayah
Sampel wilayah yang diambil dalam penelitian ini berada di tiga kecamatan
yaitu Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Cilodong, dan Kecamatan Sawangan.
Alasan memilih tiga kecamatan tersebut karena memiliki jumlah situ yang paling
banyak atau total luas situ paling besar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel 3.2.
b.
Sampel manusia
Menentukan besaran jumlah sampel yang akan dijadikan responden dalam
penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin (Umar 2003, hlm. 78). Adapun
rumus slovin adalah sebagai berikut:
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
Keterangan:
n
: Ukuran sampel
N
: Ukuran populasi
e
: Persentase (%), toleransi ketidaktelitian karena kesalahan dalam
pengambilan sampel.
99,982
Dibulatkan 100
Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin, jumlah sampel yang
diteliti dalam penelitian ini berjumlah 100 Orang. Maka dapat diketahui jumlah
besaran sampel di tiga kecamatan Kota Depok dengan pembagian sebagai berikut:
Kecamatan Cimanggis =
Responden
Kecamatan Cilodong
=
Responden
Kecamatan Sawangan =
Responden
Tabel 3.2
Sampel Wilayah
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Nama Situ
Situ Gadog
Situ Pedongkelan
Situ Rawa Kalong
Situ Tipar
Situ Jemblung /
Danau Situ Baru
Situ Rawa Gede /
Tirta Gede
Situ Cilodong
Situ Bahar
Situ Sidomukti
Situ Pengasinan
Situ Bojongsari
Luas
(Ha)
1,3
6,25
8,25
8
Total Luas Situ
per-Kecamatan
(Ha)
Kecamatan
Jumlah
Penduduk
(jiwa)
32,4
Cimanggis
283.025
Cilodong
146.220
Sawangan
144.528
7,2
1,4
9,50
1,25
19,75
7,5
6
34,5
28,5
TOTAL PENDUDUK
Sumber: Diolah oleh peneliti (2016)
573.773
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
Setelah dilakukan perhitungan, jumlah masing-masing responden pada
setiap kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggis 49 responden, Kecamatan Cilodong
26 responden, dan Kecamatan Sawangan 25 responden. Dengan total sampel 100
responden.
E. Variabel Penelitian
Sugiyono (2013, hlm. 2) mengemukakan bahwa variabel penelitian pada
dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Suwarno (dalam Riduwan
dan Sunarto, 2010, hlm. 8) variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari
sesuatu (objek), dan mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa
kategori. Dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel bebas (X) dan satu
variabel terikat (Y). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3
Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Variabel Terikat
(X1) Partisipasi Buah Pikiran/Ide
(X2) Partisipasi Harta Benda
(X3) Partisipasi Tenaga
(X4) Partisipasi Keterampilan
(X5) Partisipasi Sosial
Sumber: Diolah oleh peneliti (2016)
(Y) Pelestarian Situ-Situ di Kota
Depok
Xr
Gambar 3.1
Skema Hubungan Variabel X terhadap Y
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
F. Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian memegang peran penting dalam penelitian karena
kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas instrumen
yang dipergunakan. Oleh karena itu, sebelum meneliti ke lapangan seorang
peneliti perlu melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap instrumen
yang telah dibuat kepada beberapa calon reponden. Setelah mendapatkan hasil
yang valid dan reliable, maka peneliti dapat melanjutkan penelitian ke lapangan.
a. Rumus Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini pengujian validitas pada instrumen pengumpulan data
menggunakan Product Moment dengan rumus menurut Sugiyono (2013, hlm.
228) sebagai berikut:
Keterangan
:
rxy
= korelasi antara variabel x dengan y
x
= ( xi -
)
y
= ( yi -
)
Validitas tersebut nantinya dapat diinterpretasikan dan digolongkan
berdasarkan kategori pada Tabel 3.4. Penafsiran harga koefisien validitas tersebut
dapat juga dibandingkan dengan Tabel harga kritik r product moment sehingga
dapat dijustifikasi signifikan atau tidaknya.
Tabel 3.4
Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 231)
Tingkat Hubungan
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Selanjutnya melakukan uji reliabilitas yaitu untuk mengukur taraf
kepercayaan suatu tes yang akan digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.
Untuk mengukur tingkat reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Alfa Cronbach
dengan rumus menurut Sugiyono (2013, hlm. 365) sebagai berikut:
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
Keterangan
K
:
= Mean kuadrat antara subyek
= Mean kuadrat kesalahan
= Varians total
Rumus untuk varians total dan varians item:
Keterangan
:
JKi
= jumlah kuadrat seluruh skor item
JKs
= jumlah kuadrat subyek
b. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Pengujian soal instrumen sebanyak 28 butir soal telah dilakukan terhadap 30
responden yang tersebar di 3 sampel kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggis,
Cilodong dan Sawangan dengan masing-masing 10 responden. Berikut hasil Uji
Validitas dan Reliabilitas Variabel X pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6. Hasil Uji
Validitas dan Reliabilitas Variabel Y pada Tabel 3.7 dan Tabel 3.8. Seluruh soal
Variabel X sebanyak 23 soal memiliki hasil yang valid dan reliabel begitupun
dengan soal Variabel Y sebanyak 5 soal memiliki hasil yang valid dan reliabel.
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Variabel X (Partisipasi Masyarakat)
No Item
Nilai r Hitung
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
0,400
0,412
0,591
0,565
0,400
0,503
0,465
0,589
0,476
0,694
0,498
0,452
0,446
0,400
0,402
0,401
0,476
0,420
0,412
0,644
0,418
0,431
0,522
Nilai r Tabel
N=30 (5%)
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Partisipasi Masyarakat)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,838
21
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Pelestarian Situ)
No Item
Nilai r Hitung
1
2
3
4
5
0,664
0,822
0,562
0,764
0,840
Nilai r Tabel
N=30 (5%)
0,361
0,361
0,361
0,361
0,361
Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
Tabel 3.8
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Pelestarian Situ)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,775
5
c. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner
Instrumen merupakan alat bantu dalam mengambil data di lapangan yang
akan membuat waktu lebih efektif dan efisien saat melakukan penelitian.
Instrumen yang tersusun dengan baik akan membuat penelitian dari responden
semakin lancar dan terstruktur. Sebelum terbentuknya instrumen yang baku dan
benar, maka harus dilakukan penyusunan instrumen. Pertama menentukan jenis
dari instrumen penelitian, selanjutnya adalah membuat kisi-kisi instrumen yang
berdasar dari variabel yang telah ditentukan, dijabarkan menjadi beberapa
indikator kemudian dijabarkan kembali menjadi beberapa sub-indikator hingga
menjadi deskriptor. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.9.
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
Tabel 3.9
Kisi – kisi Instrumen Kuesioner
Variabel
Penelitian
Partisipasi Buah
Pikiran
(X1)
Indikator
Sub-Indikator
Memberikan
ide/pendapat
Kerja bakti
Merencanakan program
pelestarian
Mengembangkan
program pelestarian
Membuat tanggul
Kerja bakti berkala
Penanaman pohon
Kegiatan baru
Bantuan uang
Partisipasi Harta
Benda
(X2)
Memberikan bantuan
harta benda
Bantuan peralatan
Bantuan makanan & minuman
Memberikan bantuan
informasi
Partisipasi
Tenaga
(X3)
Mengikuti kegiatan
pelestarian
Partisipasi
Keterampilan
(X4)
Pelatihan
Bantuan media cetak
Kerja bakti
Membuat tanggul
Penanaman pohon
Pengerukan
Memelihara kelestarian
Menanam pohon
Mengurangi sedimentasi
Meningkatkan jumlah air situ
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Deskriptor
Kerja bakti membersihkan situ dan lingkungan
sekitarnya
Membuat tanggul pada sisi situ
Merencanakan program kerja bakti secara berkala
Merencanakan penanaman pohon di sekitar situ
Menambahkan kegiatan yang belum pernah
dilakukan sebelumnya dalam rangka pelestarian
situ
Memberikan bantuan sejumlah uang untuk
mendanai kegiatan pelestarian
Memberikan bantuan beberapa peralatan untuk
membantu kegiatan pelestarian
Memberikan bantuan makanan & minuman saat
kerja bakti berlangsung
Memberikan bantuan berupa media cetak seperti
poster, pamflet, dll.
Ikut kerja bakti membersihkan situ
Ikut membuat tanggul pada sisi situ
Ikut melakukan penanaman pohon
Ikut melakukan pengerukan pada situ
Turut memelihara kelestarian lingkungan situ
Memberikan pelatihan cara-cara menanam pohon
Memberikan pelatihan cara-cara mengurangi
sedimentasi (pengerukan)
Memberikan pelatihan cara-cara meningkatkan
jumlah air situ dengan cara menambahkan saluran
input ke situ
No.
Soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
35
36
Mengurangi pencemaran
Sponsorship
Mengajak instansi lain
Menyebarkan informasi
Partisipasi
Sosial
(X5)
Mensosialisasikan
Mengevaluasi
Pengetahuan
Pelestarian Situ
(Y)
Mendiskusikan
Koordinasi yang baik
Menilai
Penyebab kerusakan situ
Tindak lanjut
Keinginan
Kesadaran Masyarakat
Usaha-usaha
Mengurangi hal buruk
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Memberikan pelatihan cara-cara mengurangi
pencemaran situ seperti tidak membuang sampah
ke situ
Mengajak instansi lain sebagai pendukung
dana/peralatan
Menyebarkan informasi kepada warga tentang
kegiatan pelestarian situ
Mendiskusikan keberlanjutan kegiatan pelestarian
situ
Koordinasi yang baik untuk kegiatan pelestarian
Mengevaluasi/menilai setiap hasil kerja
Pengetahuan tentang penyebab kerusakan situ
Pengetahuan tentang tindak lanjut yang harus
dilakukan oleh masyarakat
Keinginan untuk melestarikan agar situ-situ tidak
hilang
Melakukan usaha-usaha pelestarian situ
Mengurangi hal-hal yang memperburuk situ
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
36
37
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mencari data yang relevan untuk kemudian dianalisis dengan cara observasi ke
lokasi penelitian yaitu situ-situ Kota Depok kemudian peneliti membagikan
instrumen kuesioner kepada warga yang berisi pertanyaan seputar partisipasi
masyarakat dalam upaya pelestarian situ. Selain itu peneliti juga akan melakukan
wawancara kepada petugas RT/RW maupun warga setempat untuk menunjang
data serta melakukan dokumentasi terhadap
lokasi penelitian. Dengan
dilakukannya teknik-teknik pengumpulan data tersebut maka peneliti dapat
mengolahnya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Berikut penjabaran dari
teknik pengumpulan data:
1. Observasi Lapangan
Menurut Tika P. (1997, hlm 67) “Observasi adalah cara dan teknik
pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian.
Observasi dapat dibagi dua yaitu: observasi langsung dan observasi tak langsung”.
Melihat dari definisi tersebut maka peneliti akan melakukan pengamatan dan
penelitian secara langsung ke lokasi penelitian yang tujuannya untuk mendapatkan
data secara detail tentang kondisi aktual situ-situ di Kota Depok dan mencatat
data-data mengenai objek yang diteliti. Observasi yang dilakukan bersifat
sistematis, yaitu yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan instrumen
pengamatan (Arikunto, 2006, hlm. 157).
2. Wawancara
Satori dan Komariah (2014, hlm. 130) “Wawancara adalah suatu teknik
pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data
langsung melalui percakapan atau tanya jawab”. Proses wawancara yang
dilakukan adalah wawancara semistruktur atau semi standar. Tujuan dari
wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,
dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya (Satori
dan Komariah, 2014, hlm. 135). Wawancara akan dilakukan kepada instansi
pemerintah yang bepengaruh terhadap keberlangsungan situ guna menunjang data
primer.
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
3. Kuesioner
Dalam penelitian ini menggunakan angket berstruktur dimana peneliti sudah
memberikan alternative jawaban untuk dipilih oleh responden, akan tetapi
kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka oleh peneliti (Tika P., 1997, hlm.
85). Angket digunakan untuk memperoleh data yang bersifat faktual dari
responden dengan cara memberikan instrumen kuesioner yang berisi beberapa
pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini untuk
mengetahui seberapa besar tingkat hubungan bentuk partisipasi masyarakat dalam
upaya pelestarian situ-situ di Kota Depok.
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengambil
data dari tempat penelitian baik itu berupa foto-foto, video, peta, buku dan sumber
informasi lainnya untuk kemudian dipelajari guna melengkapi data dan informasi
bagi keperluan peneliti.
H. Teknik Analisis Data
Menganalisis data bertujuan agar penelitian ini segera tercapai yaitu dengan
mengubah dan mengolah data yang bersifat mentah dan sulit dimengerti menjadi
data yang mudah dimengerti serta pola umum yang timbul dari data tersebut.
Menurut Bongdan (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 332) menyatakan bahwa:
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan
lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan
kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,
menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.
1. Analisis Deskriptif
Penulis menggunakan analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk
mendapatkan persentase dari bentuk bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya
pelestarian situ-situ di Kota Depok. Menurut Sanusi (2011, hlm. 116) apabila
peneliti bermaksud untuk menjelaskan data dari satu variabel yang diteliti, peneliti
dapat menggunakan statistik deskriptif. Ukuran statistik deskriptif yang sering
digunakan untuk mendeskripsikan data penelitian adalah frekuensi dan rata-rata.
Pengukuran dengan menggunakan kuesioner dilakukan untuk mengetahui
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
seberapa besar tingkat hubungan bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya
pelestarian situ-situ di Kota Depok. Masing-masing kuesioner disertai dengan
lima kemungkinan jawaban yang harus dipilih dan dianggap sesuai menurut
responden.
Teknik statistik yang digunakan yaitu uji mean dan standard deviation.
Setelah mendapat skor mean dan standard deviation, kemudian dibuat
kategorisasi skor untuk dijadikan acuan atau norma dalam tingkat pengelompokan
partisipasi masyarakat. Menurut Supranto (2000, hlm. 50) pengkategorian ini
dapat diperoleh dengan menentukan nilai indeks minimum, maksimum dan
interval serta jarak interval sebagai berikut :
Nilai Maksimum
= Skor Tertinggi
Nilai Minimum
= Skor Terendah
Interval
=
Dengan teknik tersebut diperoleh hasil analisis frekuensi jawaban responden
untuk setiap item yang akan di uraikan dengan menggunakan tabel frekuensi pada
Tabel 3.10.
Tabel 3.10
Penentuan Kategori (Range)
Penentuan Kategori (Range)
Nilai minimum + interval
Kategori Rendah
Nilai kategori rendah + interval
Kategori Sedang
Nilai kategori sedang + interval
Kategori Tinggi
Sumber : Supranto (2000, hlm.50)
2. Koefisien Korelasi
Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009, hlm. 158), “analisis korelasi
adalah suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan
atau korelasi antara dua variabel”. Koefisien korelasi digunakan untuk
menujukkan sejauh mana hubungan yang terjadi di antara variabel bebas dan
variabel terikat. Karena jenis data dalam penelitian ini adalah ordinal, maka
teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Perhitungan
dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software SPSS 20. Rumus korelasi
Rank Spearman yang digunakan menurut Akdon dan Hadi (2005, hlm.184) adalah
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
sebagai berikut:
Keterangan:
= nilai koefisien korelasi Spearman Rank
d2
= Selisih setiap pasangan rank
= jumlah responden
Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi dapat
dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11
Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,200 – 0,399
Rendah
0,400 – 0,599
Sedang
0,600 – 0,799
Kuat
0,800 – 1,000
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2014, hlm. 242)
3. Uji Kontribusi (Koefisien Determinasi)
Untuk mengetahui besarnya korelasi variabel X terhadap variabel Y dapat
dihitung dengan rumus koefisien determinasi yang diambil dari koefisien korelasi
yang telah diketahui. Adapun menurut Furqon (2011, hlm.100) rumus uji
koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
Keterangan :
KD = Nilai Koefisien Diterminan
r2 = Nilai Koefisien Korelasi
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
I.
Alur Pemikiran Penelitian
Partisipasi Masyarakat
Lahan Situ Kritis
Partisipasi Buah
Pikiran
Dampak negatif
Partisipasi Harta
Benda
Preventif
Partisipasi Tenaga
Upaya Pelestarian
Situ-situ
Partisipasi
Keterampilan
Partisipasi Sosial
Pelestarian Situ-situ di
Kota Depok
Tiffa Yuki Dewanti, 2016
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu