Pelaksanaan Upaya Paksa Penggeledahan oleh Penyidik Polri dalam Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika (Studi Kasus di Polda Sumut)
ABSTRAK
Lidya Lestarica1
Ediwarman*
Edi Yunara**
Penggeledahan merupakan bagian pengusutan atau penyidikan.
Penggeledahan merupakan suatu tindakan penguasa untuk membatasi kebebasan
orang, yaitu melanggar ketentraman rumah kediaman. Tindakan penggeledahan
ini bisa saja diambil atas dasar dugaan. Oleh karena itu, seseorang bisa saja
sewaktu-waktu digeledah untuk kepentingan penyelidikan dan penegakan hukum.
Bahkan penggeledahan ini bisa saja berujung pada penahanan. Meskipun tindakan
penggeledahan biasanya dilakukan pada orang yang telah ditetapkan sebagai
tersangka atau terdakwa, tetapi jika seseorang suatu saat digeledah belum berarti
seseorang tersebut telah menjadi tersangka, terdakwa ataupun terpidana. Tindakan
penggeledahan ini bisa dilakukan terhadap siapapun. Karena langsung
menyangkut hak asasi seseorang, maka penggeledahan harus dilakukan sesuai
undang-undang. Pengaturan mengenai penggeledahan diatur dalam UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
Permasalahan yang dibahas adalah mengenai aturan hukum mengenai
upaya paksa penggeledahan terhadap penyalahgunaan narkotika, pelaksanaan
upaya paksa penggeledahan oleh penyidik POLRI terhadap penyalahgunaan
narkotika, dan kebijakan POLRI terhadap upaya penanggulangan tindak pidana
penyalahgunaan narkotika. Penelitian ini adalah penelitian hukum yang bersifat
yuridis-normatif yaitu dengan menggunakan pendekatan Undang-Undang
terhadap penyelesaian kasus-kasus penggeledahan penyalahgunaan narkotika.
Sumber data yang digunakan di dalam penelitian berupa bahan hukum primer dan
ataupun bahan hukum sekunder yang ada hubungan dengan permasalahan yang
dibahas dalam skripsi ini. Kemudian dalam menganalisis dilakukan secara
kualitatif yaitu apa yang diperoleh dari penelitian dilapangan secara tertulis
dipelajari secara utuh dan menyeluruh (komprehensif).
Hasil penelitian ini adalah pengertian upaya paksa penggeledahan serta
tujuan pelaksanaan upaya paksa penggeledahan untuk mencari alat pembuktian
dan menemukan pelaku tindak pidana, penggeledahan harus ada surat izin Ketua
Pengadilan Negeri setempat, penyidik membawa surat tugas, setiap
penggeledahan harus ada pendamping, penyidik membuat Berita Acara
Penggeledahan, penjagaan rumah/tempat. Pembahasan skripsi ini juga
menerangkan kebijakan POLRI terhadap upaya penanggulangan tindak pidana
penyalahgunaan narkotika bersifat kebijakan non penal dan kebijakan penal.
Kata Kunci : Upaya Paksa, Penggeledahan, Penyidik, Penyalahgunaan Narkotika
1
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
*Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
** Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
vii
Universitas Sumatera Utara
Lidya Lestarica1
Ediwarman*
Edi Yunara**
Penggeledahan merupakan bagian pengusutan atau penyidikan.
Penggeledahan merupakan suatu tindakan penguasa untuk membatasi kebebasan
orang, yaitu melanggar ketentraman rumah kediaman. Tindakan penggeledahan
ini bisa saja diambil atas dasar dugaan. Oleh karena itu, seseorang bisa saja
sewaktu-waktu digeledah untuk kepentingan penyelidikan dan penegakan hukum.
Bahkan penggeledahan ini bisa saja berujung pada penahanan. Meskipun tindakan
penggeledahan biasanya dilakukan pada orang yang telah ditetapkan sebagai
tersangka atau terdakwa, tetapi jika seseorang suatu saat digeledah belum berarti
seseorang tersebut telah menjadi tersangka, terdakwa ataupun terpidana. Tindakan
penggeledahan ini bisa dilakukan terhadap siapapun. Karena langsung
menyangkut hak asasi seseorang, maka penggeledahan harus dilakukan sesuai
undang-undang. Pengaturan mengenai penggeledahan diatur dalam UndangUndang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
Permasalahan yang dibahas adalah mengenai aturan hukum mengenai
upaya paksa penggeledahan terhadap penyalahgunaan narkotika, pelaksanaan
upaya paksa penggeledahan oleh penyidik POLRI terhadap penyalahgunaan
narkotika, dan kebijakan POLRI terhadap upaya penanggulangan tindak pidana
penyalahgunaan narkotika. Penelitian ini adalah penelitian hukum yang bersifat
yuridis-normatif yaitu dengan menggunakan pendekatan Undang-Undang
terhadap penyelesaian kasus-kasus penggeledahan penyalahgunaan narkotika.
Sumber data yang digunakan di dalam penelitian berupa bahan hukum primer dan
ataupun bahan hukum sekunder yang ada hubungan dengan permasalahan yang
dibahas dalam skripsi ini. Kemudian dalam menganalisis dilakukan secara
kualitatif yaitu apa yang diperoleh dari penelitian dilapangan secara tertulis
dipelajari secara utuh dan menyeluruh (komprehensif).
Hasil penelitian ini adalah pengertian upaya paksa penggeledahan serta
tujuan pelaksanaan upaya paksa penggeledahan untuk mencari alat pembuktian
dan menemukan pelaku tindak pidana, penggeledahan harus ada surat izin Ketua
Pengadilan Negeri setempat, penyidik membawa surat tugas, setiap
penggeledahan harus ada pendamping, penyidik membuat Berita Acara
Penggeledahan, penjagaan rumah/tempat. Pembahasan skripsi ini juga
menerangkan kebijakan POLRI terhadap upaya penanggulangan tindak pidana
penyalahgunaan narkotika bersifat kebijakan non penal dan kebijakan penal.
Kata Kunci : Upaya Paksa, Penggeledahan, Penyidik, Penyalahgunaan Narkotika
1
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
*Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
** Pembimbing I, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
vii
Universitas Sumatera Utara