Studi Angkutan Sedimen Sejajar Pantai Di Pantai Pondok Permai Serdang Bedagai Sumatera Utara

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Secara umum pantai didefinisikan sebagai daerah di tepi perairan yang
dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah. Sedangkan garis
pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan dimana posisinya
tidak tetap dan dapat berpindah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi
pantai yang terjadi.
Daerah pantai memiliki multifungsi pemanfaatan, diantaranya sebagai
kawasan pemukiman, kawasan industri dan pertambangan, kawasan rekreasi dan
wisata, tempat mencari nafkah, pelabuhan, habitat bagi berbagai organisme pantai
dan lokasi penelitian. Multifungsi pantai yang kompleks tersebut harus dapat
dijaga dengan baik. Salah satu antisipasi yang dapat digunakan untuk menjaga
multifungsi pantai tersebut adalah dengan tetap menjaga keseimbangan dinamis
pantai dalam segi bentuk profil atau pun letak garis pantai.
Untuk menjaga bentuk profil atau pun letak garis pantai agar tetap dinamis
banyak hal yang harus diperhatikan, salah satunya adalah banyaknya jumlah
sedimen yang terangkut dari arah laut menuju pantai oleh gelombang dan arus.
Kondisi gelombang yang datang menuju yang kemudian menyebabkan angkutan
sedimen adalah gelombang yang mempunyai energi yang besar. Sedangkan untuk
kondisi gelombang yang normal, energi gelombang dengan mudah dapat

dihancurkan oleh mekanisme pertahanan alami pantai.

Universitas Sumatera Utara

Proses dinamis pantai yang dipengaruhi oleh gerak sedimen di daerah
dekat pantai oleh gelombang yang terdiri dari:
• Pergerakan sepanjang pantai (longshore transport)
• Pergerakan tegak lurus pantai (onshore-offshore transport)
Di Indonesia perubahan morfologi pantai umumnya diakibatkan oleh
abrasi pantai yang disebabkan oleh sirkulasi arus, dinamika gelombang dan
interaksi

faktor-faktor

tersebut

dengan

sedimen


serta

faktor

manusia

(Diposaptono, 2004). Kawasan pesisir Sumatera Utara khususnya daerah Pantai
Cermin yang berlokasi di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara
merupakan kawasan pesisir yang menyimpan potensi ekonomi yang cukup besar,
khususnya dalam sektor pariwisata. Namun, sebagaimana lazimnya pantai di
seluruh

dunia,

Pantai

Cermin

menghadapi


ancaman

gelombang

yang

menyebabkan perubahan garis pantai, khususnya akibat gelombang yang
menyebabkan terjadinya angkutan sedimen di sepanjang garis pantai.

1.2 Perumusan Masalah
Pada dasarnya perubahan garis pantai merupakan hasil gabungan dari
proses alam dan manusia. Artinya, alam dan manusia memberikan kontribusi
terhadap perubahan pantai, baik secara individu maupun bersama-sama. Pengaruh
aktivitas manusia umumnya lebih besar dan sangat sering mendominasi dalam
perubahan morfologi tersebut, terutama dampak negatif yang ditimbulkannya.

Universitas Sumatera Utara

Salah satu penyebab dari perubahan garis pantai adalah erosi. Erosi pantai
sendiri dapat terjadi karena akibat dari gelombang yang datang kemudian kembali

lagi menuju laut dengan membawa sedimen yang ada di garis pantai dalam jumlah
yang lebih besar dari pada jumlah sedimen yang dibawa dari arah laut menuju
garis pantai. Dalam hal ini, salah satu faktor penting dalam evaluasi erosi adalah
menganalisa angkutan sedimen sejajar pantai.

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari tugas akhir ini adalah:
1. Mengetahui karakteristik angkutan sedimen di Lokasi Pantai Pondok
Permai.
2. Mengetahui dan menganalisis jumlah angkutan sedimen akibat gelombang
sejajar pantai di lokasi studi.

1.4 Ruang Lingkup
Untuk melakukan analisa dan mempermudah penyelesaian tugas akhir
tanpa mengurangi bobot penelitian sehingga pada akhirnya dapat dicapai suatu
tujuan yang diharapkan, maka dalam studi ini diberikan batasan-batasan. Batasan
masalah ini dilakukan agar pembahasan tidak melebar pada persoalan-persoalan
lain. Secara lebih rinci batasan permasalahannya adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


a. Lokasi yang digunakan untuk penulisan ini dibatasi pada daerah Pantai
Pondok Permai.

b. Faktor yang mempengaruhi sedimentasi yang akan ditinjau adalah yang
diakibatkan oleh gelombang. Perhitungan refraksi gelombang akan digunakan
sebagai data sekunder yang tidak dikaji dengan luas.

c. Pengambilan sampel sedimen terbatas hanya pada satu waktu saja. Sehingga
perubahan-perubahan terhadap kondisi seperti: arah angin, pasang dan surut
air laut, dan perubahan kondisi lainnya yang terjadi pada waktu yang berbeda
tidak dibahas lebih lanjut.

d. Tujuan yang ingin dicapai hanya dibatasi pada analisa sedimen dan
mengetahui jumlah angkutan sedimen dengan menggunakan metode Energi
Fluks untuk perhitungan di daerah surfzone dan metode Integral yang untuk
pehitungan di daerah offshore hingga daerah gelombang pecah.

1.5 Metodologi Penelitian
Adapun metode penelitian yang dilakukan dalam penyelesaian tugas

akhir ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Studi pustaka / literatur
Studi pustaka dilakukan untuk mengumpulkan data – data dan informasi
dari buku, serta jurnal – jurnal yang mempunyai relevansi dengan bahasan
dalam tugas akhir ini serta masukan-masukan dari dosen pembimbing.

Universitas Sumatera Utara

2. Studi lapangan
a. Pengambilan data sekunder
Dilakukan pengumpulan data – data sekunder yakni: Data Angin,
Gelombang, dan Kecepatan Arus, diperoleh dari BMKG Stasiun
Meteorologi Belawan. Data bathimetri dan profil pantai diperoleh dari
pengukuran di lokasi.
b. Pengambilan data primer
Data primer yang diambil yakni sedimen suspensi. Data ini diperoleh
dengan mengadakan survey di lokasi.

3. Pengolahan Data
Data yang diperoleh dari lapangan dan kepustakaan yang bersesuaian dengan

pokok bahasan, disusun secara sistematis dan logis dan dilakukan korelasi
sehingga diperoleh suatu gambaran umum yang akan dibahas dalam tugas
akhir ini.

4. Analisa Data
Dari hasil pengolahan data akan diperoleh jumlah angkutan sedimen
sepanjang garis pantai di kawasan pantai Cermin. Dalam pengolahan data
akan menggunakan dua metode yaitu metode Energi Fluks yang digunakan
untuk perhitungan di daerah surfzone dan metode Integral yang digunakan
untuk pehitungan di daerah offshore hingga daerah gelombang pecah.

Universitas Sumatera Utara

5. Penulisan laporan tugas akhir
Seluruh data dan hasil pengolahannya akan disajikan dalam satu laporan yang
telah disusun sedemikian rupa hingga berbentuk sebuah laporan tugas akhir.

Bahasan yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah perhitungan
hidraulis dan kajian literatur serta masukan-masukan dari dosen pembimbing.


1.6 Sistematika Penulisan
Sistem penulisan yang akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan
Bab pembuka akan menjelaskan latar belakang yang mendukung penulis untuk
melakukan penelitian mengenai tema yang diangkat dalam tugas akhir. Bab ini
juga menjelaskan perumusan masalah yang ada dan tujuan yang akan dicapai.
Untuk membatasi permasalahan agar tidak terlalu meluas, akan diberikan suatu
batasan masalah. Selanjutnya, agar penyusunan tugas akhir ini sistematis, maka
disertakan pula sistematika penulisan tugas akhir.
Bab II : Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan tinjauan pustaka yang berkenaan dengan tema masalah yang
diangkat dan berpedoman pada buku-buku, paper, artikel, hasil-hasil penelitian
sebelumnya dan berbagai sumber lainnya yang berhubungan dengan pencapaian
tujuan penulisan.

Universitas Sumatera Utara

Bab III : Metodologi Penelitian
Bab ini akan menjelaskan mengenai metodologi yang digunakan penulis yang

akan menampilkan bagaimana kerangka pemikiran dari keseluruhan penelitian ini
dengan membahas semua tahapan secara umum yang dilakukan dari awal
penelitian sampai dengan penarikan kesimpulan.
Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan
Bab ini berisi spesifikasi data yang akan digunakan dalam penelitian yaitu
mencakup data gelombang, data angin, data sedimen, dan data-data lingkungan
lainnya yang mendukung. Selanjutnya dianalisa angkutan sedimen yang terjadi
dan di dapat jumlah angkutan sedimen sejajar pantai persatuan waktu.
Bab V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini menjelaskan mengenai hasil dan kesimpulan yang dapat ditarik setelah
dilakukan penelitian sehubungan dengan masalah yang telah ditentukan pada bab
sebelumnya. Selain itu juga akan diberikan beberapa saran untuk penelitian
selanjutnya atau untuk pengembangan lokasi penelitian dimasa mendatang.

Universitas Sumatera Utara