Abstract Analisa Gelombang dan Angkutan Sedimen Sejajar Pantai di Pantai Cermin
ABSTRAK
Salah satu proses yang terjadi di pantai dan sangat perlu diperhatikan
adalah angkutan sedimen sejajar pantai (longshore sediment transport). Proses
angkutan sedimen sejajar pantai dapat mengakibatkan perubahan garis pantai.
Gelombang yang terjadi merupakan salah satu penyebab terjadinya angkutan
sedimen sejajar pantai.Angin yang bertiup di atas permukaan laut merupakan
pembangkit utama gelombang.Gelombang yang terjadi juga menjadi penentu arah
angkutan sedimen.Jumlah sedimen yang di bawa oleh arus juga dipengaruhi oleh
karakteristik sedimen itu sendiri. Pantai Cermin merupakan pantai yang akan
ditinjau karakteristik gelombangnya serta angkutan sedimen sejajar pantai.
Tujuan yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi karakteristik
gelombang yang terjadi di Pantai Cermin sehingga dapat diketahui besarnya nilai
angkutan sedimen yang terjadi.
Dalam penelitian ini, tahapan yang dilakukan adalah tinjauan kepustakaan,
pengumpulan data sekunder dari pihak yang terkait serta dari pihak yang pernah
meneliti sebelumnya, kemudian pengolahan dan analisa data.Analisa data
dilakukan dengan rumusan numerik untuk menganalisa jumlah angkutan sedimen
sejajar pantai. Sebagai bahan perbandingan dalam menentukan jumlah angkutan
sedimen sejajar pantai maka digunakan tiga metode dalam perhitungan yaitu
metode Fluks Energi untuk menganalisa jumlah angkutan sedimen di daerah
surfzone, metode Dimensional Analysis, dan metode Integral untuk menganalisa
jumlah angkutan sedimen di daerah offshore.
Dari hasil analisa data dapat diketahui untuk daerah Pantai Cermin, tinggi
gelombang (H) adalah 0,8 m; periode (T) adalah 4,7 detik serta gelombang pecah
terjadi pada kedalaman (hb ) 1,102 m dengan tinggi gelombang pecah (Hb ) sebesar
0,86 m. Besarnya angkutan sedimen rata-rata dengan menggunakan metode Fluks
Energi adalah 3.066.876 m3/tahun, besarnya angkutan sedimen dengan
menggunakan metode Dimensional Analysis adalah 410,507 m3/thn sedangkan
dengan metode Integral besarnya angkutan sedimen adalah 3,367 x 10-10m3/thn.
Dengan jumlah angkutan sedimen tersebut, akan terjadi perubahan garis pantai.
Tetapi hal tersebut dapat diantisipasi dengan membangun bangunan pelindung
pantai berupa groin.
Kata Kunci :Longshore sediment transport, surfzone, offshore, garis pantai, groin
Salah satu proses yang terjadi di pantai dan sangat perlu diperhatikan
adalah angkutan sedimen sejajar pantai (longshore sediment transport). Proses
angkutan sedimen sejajar pantai dapat mengakibatkan perubahan garis pantai.
Gelombang yang terjadi merupakan salah satu penyebab terjadinya angkutan
sedimen sejajar pantai.Angin yang bertiup di atas permukaan laut merupakan
pembangkit utama gelombang.Gelombang yang terjadi juga menjadi penentu arah
angkutan sedimen.Jumlah sedimen yang di bawa oleh arus juga dipengaruhi oleh
karakteristik sedimen itu sendiri. Pantai Cermin merupakan pantai yang akan
ditinjau karakteristik gelombangnya serta angkutan sedimen sejajar pantai.
Tujuan yang akan dibahas dalam penelitian ini meliputi karakteristik
gelombang yang terjadi di Pantai Cermin sehingga dapat diketahui besarnya nilai
angkutan sedimen yang terjadi.
Dalam penelitian ini, tahapan yang dilakukan adalah tinjauan kepustakaan,
pengumpulan data sekunder dari pihak yang terkait serta dari pihak yang pernah
meneliti sebelumnya, kemudian pengolahan dan analisa data.Analisa data
dilakukan dengan rumusan numerik untuk menganalisa jumlah angkutan sedimen
sejajar pantai. Sebagai bahan perbandingan dalam menentukan jumlah angkutan
sedimen sejajar pantai maka digunakan tiga metode dalam perhitungan yaitu
metode Fluks Energi untuk menganalisa jumlah angkutan sedimen di daerah
surfzone, metode Dimensional Analysis, dan metode Integral untuk menganalisa
jumlah angkutan sedimen di daerah offshore.
Dari hasil analisa data dapat diketahui untuk daerah Pantai Cermin, tinggi
gelombang (H) adalah 0,8 m; periode (T) adalah 4,7 detik serta gelombang pecah
terjadi pada kedalaman (hb ) 1,102 m dengan tinggi gelombang pecah (Hb ) sebesar
0,86 m. Besarnya angkutan sedimen rata-rata dengan menggunakan metode Fluks
Energi adalah 3.066.876 m3/tahun, besarnya angkutan sedimen dengan
menggunakan metode Dimensional Analysis adalah 410,507 m3/thn sedangkan
dengan metode Integral besarnya angkutan sedimen adalah 3,367 x 10-10m3/thn.
Dengan jumlah angkutan sedimen tersebut, akan terjadi perubahan garis pantai.
Tetapi hal tersebut dapat diantisipasi dengan membangun bangunan pelindung
pantai berupa groin.
Kata Kunci :Longshore sediment transport, surfzone, offshore, garis pantai, groin