Makalah sejarah peradapan islam. docx

Latar belakang
Dalam sejarah kebudayaan umat manusia proses tukar-menukar dan
interaksi (intermingling) atau pinjam meminjam konsep antara satu kebudayaan
dengan kebudayaan lain memang senantiasa terjadi, seperti yang terjadi antara
kebudayaan Barat dan peradaban Islam. Dalam proses ini selalu terdapat sikap
resistensi dan akseptansi. Namun dalam kondisi dimana suatu kebudayaan itu lebih
kuat dibanding yang lain yang tejadi adalah dominasi yang kuat terhadap yang
lemah. Istilah Ibn Khaldun, "masyarakat yang ditaklukkan, cenderung meniru
budayapenakluknya". Islam menyajikan sistem tolong menolong antarumat dalam
lapangan politik, perekonomian, kehidupan sosial, bahkan sistem perdamaian.
Islamlah yang mencetuskan sistem perjanjian, konsulat, suaka politik, dan dakwah.
Kerja sama dan kontak ekonomi dibolehkan dengan pihak lain, seperti
Yahudi,persiadanyunani.
Ketika Peradaban Islam menjadi sangat kuat dan dominan pada abad
pertengahan, masyarakat Eropa cenderung meniru atau "berkiblat ke Islam". Kini
ketika giliran kebudayaan Barat yang kuat dan dominan maka proses peniruan itu
juga terjadi. Terbukti sejak kebangkitan Barat dan lemahnya kekuasaan politik
Islam, para ilmuwan Muslim belajar berbagai disiplin ilmu termasuk Islam ke Barat
dalam rangka meminjam. Hanya saja karena Peradaban Islam dalam kondisi
terhegemoni maka kemampuan menfilter konsep-konsep dalam pemikiran dan
kebudayaan Barat juga lemah.[1]

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat di peroleh rumusan masalah sebagai
berikut:
a.

Apa itu pengertian sejarah?

b.

Apa saja metode dalam sejarah?

c.

Apa saja ilmu dasar dalam sejarah?

d.


Apa saja ilmu bantu sejarah?

e.

Apa manfaat dan urgensi mempelajari SPI?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas dapat di peroleh tujuannya adalah
sebagai berikut:
a.

Mengetahui pengertian sejarah

b.

Mengetahui metode dalam sejarah

c.


Mengetahui ilmu-ilmu dasar dalam sejarah

d.

Mengetahui ilmi-ilmu bantu dalam sejarah

e.

Dan mengetahui manfaat serta urgensi dalam PSI

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Pengertian Sejarah Peradaban Islam.

Sejarah berasal dari bahasa Arab “syajaratun” artinya pohon. Dalam
dunia barat disebut Histoire (perancis), Historie (Belanda), History (Inggris).[2]
Berasal dari bahasa Yunani Istoria yang artinya ilmu. Dalam pengertian lain, sejarah
adalah catatan berbagai peristiwa yang terjadi pada masa lampau (event in the

past).[3] Dalam pengertian lebih seksama sejarah adalah kisah dan peristiwa masa
lampau umat manusia.

Menurut Sidi Gazalba, sejarah adalah gambaran masa lalu tentang
manusia dan sekitarnya sebagai makluk social, yang disusun secara ilmiah dan
lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang
memberi pengertiandan kepahaman tentang apa yang telah berlalu.[4] Sedangkan
Menurut Ibn Khaldum, sejarah ialah menunjuk kepada peristiwa-peristiwa istimewa
atau penting pada waktu atau ras tertentu.[5]

Peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah alIslamiyah. Kata Arab ini sering juga diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
dengan kebudayaan Islam. “Kebudayaan” dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Di
Indonesia, sebgaimana juga di Arab dan Barat, masih banyak orang yang

mensinonimkan dua kata “kebudayaan” dan “peradaban”. Kebudayaan adalah
bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat. Sedangkan
manifestasi-manifestasi kemajuan mekanis dan teknologis lebih berkaitan dengan
peradaban. Kalau kebudayaan lebih banyak direfleksikan dalam seni, sastra, religi
dan moral, maka peradaban terrefleksi dalam politik, ekonomi, dan teknologi.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan paling tidak mempunyai tiga wujud.

1. Wujud Ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasan,
nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan dan lain-lain.
2. Wujud Kelakuan, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas
kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud Benda, yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.
Sedangkan istilah peradaban biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur
dari kebudayaan yang halus dan indah.[6]
Menurut H.A.R. Gibb, bahwa Islam sesungguhnya lebih dari sekedar
agama, Ia adalah peradaban yang sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan
dan sebab timbulnya kebudayaan adalah agama Islam, kebudayaan yang
ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban Islam
Sedangkan landasan dari pembahasan ini yakni “peradaban Islam” adalah
“kebudayaan Islam” terutama wujud idealnya, sementara landasan “kebudayaan
Islam” adalah agama Islam. Jadi dalam Islam, tidak seperti pada masyarakat yang
menganut agama-agama bumi, agama bukanlah kebudayaan tetapi dapat
melahirkan kebudayaan. Kalau kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa dan karsa
manusia, maka agama Islam adalah wahyu dari Allah SWT.

B.


Metode Sejarah

Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis
rekaman dan peninggalan masa lampau. Rekontruksi yang imaginative dari masa
lampau berdasarkan data yang diperoleh dengan menempuh prose situ disebut
historiografi (penulisan Sejarah).[7]
1.

Metode Penggalian sejarah.

a. Metode lisan (interview) , yaitu dalam pelacakan suatu obyek sejarah dilakukan
dengan interview.
b.
Metode Observasi, dalam metode ini obyek sejarah diamati langsung. Jadi
metode observasi merupakan metode pengumpulan data, yakni penyelidikan yang
dijalankan secara sistematis dan sengaja diadakan dengan menggunakan alat
indera terhadap kejadian yang dapat langsung ditangkap.[8]

c. Metode Dokumenter, metode ini berusaha mempelajari secara cermat dan
mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.

2. Metode Penulisan Sejarah.
Adapun dalam penulisan sejarah, metode yang dapat digunakan
adalah metode
a. Metode Deskriptif, dengan metode ini digunakan untuk menggambarkan
adanya peradaban Islam tersebut, maksudnya ajaran Islam sebagai agama samawi
yang dibawa Nabi Muhammad yang berhubungan dengan peradaban diuraikan
sebagaimana adanya dengan tujuan untuk memahami yang terkandung dalam
sejarah tersebut.
b. Metode Komparatif, metode ini merupakan metode yang berusaha
membandingankan sebuah perkembangan peradaban Islam dengan peradaban
Islam lainya. Dalam metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran Islam
dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam waktu
serta tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan
dalam suatu permasalahan tertentu.
c. Metode Analisis Sintesis, metode ini melihat sosok peradaban Islam lebih kritis,
ada analisis bahasan yang lebih luas serta kesimpulan yang spesifik.

C.

Ilmu Dasar Sejarah


Untuk memperoleh data yang akurat terkait sejarah dibutuhkan
ilmu-ilmu pendukung yang akan memperkuat keberadaan sejarah tersebut. Adapun
ilmu tersebut terbagi menjadi : Ilmu-ilmu dasar sejarah (auxillary disciplines) dan
Ilmu-ilmu Bantu sejarah (auxillary sciences). Adapun ilmu Bantu sejarah meliputi :
1. paleografi.
Adalah pengetahuan mengenai tulisan-tulisan kuno. Melalui
paleografi ini dapat diketahui beberapa hal yaitu :
a. Bentuk tulisan misal tulisan Arab seperti : tumar, nasakhi, tsulus, farisi, magribi,
ghubar, diwani dll.
b. Cara membaca tulisan kuno seperti tulisan mesir pada piramida, tulisan arab
sebelum Islam, tulisan Ibrani, tulisan jawa dengan bahasa sansekerta dll.
c. Kapan dan dimana tulisan itu dibuat, sebab tulisan mengalami perubahanperubahan, baik karena waktu maupun tempat yang berbeda.

2. Diplomatik
Diplomatik adalah suatu cabang pengetahuan yang menyelidiki
tanggal, tempat serta keaslihan dokumen-dokumen tertulis.

3. Epigrafi
Epigrafi adalah cabang pengetahuan mengenai inskripsi atau tulisan

yang terdapat dalam monument, baik mengenai teknik penulisan/pembuatan
maupun isi teksnya.

4. Kronologis
Kronologis adalah cabang pengetahuan yang membahas tentang
masalah kesatuan waktu, seperti kalender Julius (model lama) dan Gregorius (model
baru) dalam kalender masehi, tahun hijriyah dalam Islam (1H = 622 M), tahun saka
(1 saka = 78 M). dll

5. Sigilografi
Sigilografi adalah pengetahuan mengenai segel yang dipergunakan
oleh para raja, khalifah, gubernur, dll. Dengan mengetahui bentuk segel dan cara
penggunaanya, maka akan diketahui apakah dokumen tersebut asli atau palsu.

6. Heraldry
Heraldry adalah pengetahuan tentang tanda-tanda atau symbol
istimewa yang terdapat dalam stempel, baju besi, pakaian para pembesar, pada
bendera dan pakaian tentara.

7. Numismatik

Numismatic adalah pengetahuan untuk mengadakan klasifikasi dan
menguraikan secara deskriptif mengenai mata uang menurut negeri atau zamanya,
termasuk didalamnya adalah medali.

8. Genealogi
Genealogi adalah pengetahuan tentang asal usul dan silsilah
termasuk juga daftar para pembesar dan pegawai. Bangsa Arab sangat
mementingkan silsilah ini, sehingga ada buku khusus untuk mencari silsilah.
D. Ilmu Bantu Sejarah
Sejarah peradaban merupakan uraian sistematis dari segala sesuatu
yang telah dipikirkan dan dikerjakan dalam lapangan peradaban pada waktu yang
telah lampau. Didalam memahami sejarah peradaban tersebut dibutuhkan ilmu
Bantu sejarah meliputi
1.

Geografi

Peristiwa sejarah memiliki lingkup ruang dan waktu, dalam konteks
ruang dimensi geografi sangat penting. Bahkan dalam konteks perluasan wilayah
kekuasaan dan penyebaran suatu agama tidak mungkin dapat dijelaskan dengan

baik, jika tidak mengetahui geografinya.

2. Sosiologi.
Timbulnya dinamika kehidupan berawal dari interaksi seseorang
yang terjadi dalam kehidupan antara individu maupun antara golongan. Proses
mobilitas social hendaknya berorientasi pada kemaslahatan, baik dunia maupun
akherat. Karena mobilitas social berpengaruh pada system peradaban Islam dan
kebijakan peradaban Islam yang digunakan pada perkembangan peradaban Islam
selanjutnya.

3. Antropologi.
Antropologi dan sejarah memiliki obyek kajian yang sama yaitu
manusia. Metode dalam antropologi dapat membantu beberapa masalah yang
dihadapi oleh sejarawan. Berkaitan dengan peradaban, maka ada sejarah
peradaban dan ada pula antropologi budaya. Dalam melakukan kajian sejarah
peradaban dapat menggunakan konsep antropologi budaya dalam berbagai aspek
yaitu : norma, adat istiadat, tingkat peradaban, gaya hidup dan lain-lain.

4. Arkeologi
Arkeologi berbicara tentang warisan masa lampau yang berupa
benda, bangunan, dan momentum yang berada dipermukaan tanah. Arkeologi

memberikan bahan tentang kurun waktu yang tidak mewariskan bahan tertulis atau
kurang tertulis. Dalam konteks ini arkeologi bersifat melengkapi, meskipun hanya
bersifat melengkapi, bagi sejarah kebudayaan dan peradaban arkeologi sangat
penting keberadaanya. Sebab arkeologi dapat mengungkapkan peradaban materiel
masa lampau, seperti pembentukan kota, struktur perumahan, perabot rumah
tangga, pakaian, perhiasan, alat kerja, senjata bahkan pengetahuan tentang
agama.

5. Ilmu Sejarah.
Sejarah adalah kisah dan peristiwa masa lampau umat manusia.
Ilmu sejarah dipelajari untuk diambil dari sebuah sejarah, jika ada nilai positifnya
dapat dikembangkan dalam kemodernan peradaban, tetapi jika sebaliknya hal yang
sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman dapat dijadikan sebagai
pengetahuan.

E.

Manfaat dan Urgensi Mempelajari Sejarah Peradaban Islam

Sejarah mencatat kondisi kebesaran Islam berkat kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dimana pada waktu dunia Islam menjadi kiblat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia. Sejarah memiliki nilai dan
arti penting yang bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Hal tersebut
dikarenakan sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat
menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi perkembangan
kehidupan manusia.
Dengan mengkaji sejarah, dapat diperoleh informasi tentang aktifitas
peradaban Islam dari zaman Rasulullah sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan,
perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali agama Islam.
Selain itu dengan mempelajari sejarah peradaban Islam diharapkan seseorang
dapat memiliki kemauan untuk melakukan pembangunan dan pengembangan
peradaban Islam dan dapat pula menyelesaikan problematika peradaban Islam
pada masa kini, serta dapat memunculkan sikap positif terhadap berbagai
perubahan system peradaban Islam.[9]
Adapun kegunaannya sebagai berikut:
a.

KegunaanEdukatif

Kegunaan sejarah yang pertama adalah sebagai edukatif atau pelajaran.
Banyak manusia yang belajar dari sejarah belajar dari pengalaman yang pernah
dilakukan. Pengalaman tidak hanya terbatas pada pengalaman yang dialaminya
sendiri, melainkan juga dari generasi sebelumnya.manusia melalui belajar dari

sejarah dapat mengembangkan potensinya. Kesalahan pada masa lampau baik
kesalahan sendirimaupunoranglain.
b.

KegunaanInspiratif

Kegunaan sejarah yang kedua adalah sebagai inspiratif. Berbagai kisah
sejarah dapat memberikan inspirasi pada pembaca dan pendengarnya. Belajar dari
kebangkitan nasional yang dipelopori oleh bedirinya organisasi perjuangan yang
modern di awal abad ke-20, masyarakat Indonesia sekarang berusaha
mengembangkan kebangkitan nasional ang ke2. Pada kebangkitan nasional yang
pertama, bangsa indonesia berusaha merebut kemerdekaan yang
sekaranginisudahdirasakanhasilnya.[10]
c.

ManfaatRekreatif.

Kegunaan sejarah yang ketiga adalah sebagai kegunaan rekreatif.
Kegunaan sejarah sebagai kisah dapat memberi suatu hiburan yang segar, melalui
penulisan kisah sejarah yang menarik pembaca dapat terhibur. Gaya penulisan
yang hidup dan komunikatif dari beberapa sejarawan terasa mampu
“menghipnotis” pembaca. Pembaca akan merasa nyaman membaca tulisan dari
sejarawan. Konsekuensi rasa senang dan daya tarik penulisan kisah sejarah
tersebut membuat pembaca menjadi senang. Membaca menjadi media hiburan dan
rekreatif. Membaca telah menjadi bagian dari kesenangan. Membaca telah
dirasakan sebagai suatu kebutuhan, yaitu kebutuhan yang untuk rekreatif.[11]

BAB III
PENUTUP

A.

Simpulan

Sejarah adalah gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya
sebagai makluk social, yang disusun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan
fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang memberi pengertiandan
kepahaman tentang apa yang telah berlalu.
Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis
rekaman dan peninggalan masa lampau. Untuk memperoleh data yang akurat
terkait sejarah dibutuhkan ilmu-ilmu pendukung yang akan memperkuat
keberadaan sejarah tersebut.
B.

Saran

Diharapkan kepada seluruh mahasiswa pada umumnya. Dan pada
mahasiswa/i semester Dua PAI pada khususnya. Agar lebih belajar dengan giat
tentang Sejarah Peradaban Islam supaya kita lebih mengenal bagaimana sebuah
Peradaban tejadi yang pada makalah ini dititik beratkan pada Sejarah Peradaban
Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan.

[1] http://ahmadsamantho.wordpress.com/10/10/2009/sejarah-peradabanislam-berawal-dari-sains-dan-berakhir-dengan-politik/.
[2] William H. Frederick dan Soeri Soeroto, 1982, Pemahaman Sejarah
Indonesia, Sebelum dan Sesudah Revolusi, Jakarta: LP3ES,hlm.23
[3] Louis Gottschalk, 1986, Mengerti Sejarah, Jakarta: UI Press,hlm.27
[4] Sidi gazalba, 1996, Pengantar Sejarah Sebagai Ilmu, Jakarta:
Bharat,hlm. 11
[5] http://elvanarticle.blogspot.com/15/10/2009/sejarah-peradabanislam.html

[6] Azyumardi. 2002. Pendidikan Islam.PT Logos Wacana Ilmu: Jakarta. Hal.
30
[7] Louis Gottschalk, 1986, Mengerti Sejarah, Jakarta: UI Press,,hlm. 32
[8] Bimo walgito,1980, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,Yogyakarta:
fak.psikologi, UGM,.hlm.54
[9] Harun Nasution,1975,Pembaharuandalam Islam;
SejarahPemikirandanGerakan, BulanBintang: Jakarta, hlm. 11
[10] http://hapbiker.wordpress.com/15/10/2009/manfaat-mempelajarisejarah/
[11] http://elvanarticle.blogspot.com/15/10/2009/sejarah-peradabanislam.html

Diposkan oleh Anggraini Only di 01.54 4 komentar: Kirimkan Ini lewat
EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest