KETERKAITAN KUANTITAS PEKERJAAN DENGAN DURASI DAN TENAGA KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI | Wijaya | Jurnal Dimensi Pratama Teknik Sipil 3047 5724 1 SM
KETERKAITAN KUANTITAS PEKERJAAN DENGAN DURASI DAN TENAGA
KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI
Phillip Wijaya1, Susanto Leman2, Budiman Proboyo3, Indriani Santoso4
ABSTRAK : Dalam proyek konstruksi dibutuhkan adanya perencanaan yang baik dalam bentuk
schedule yang teratur. Schedule pada proyek konstruksi berbicara mengenai durasi tiap-tiap pekerjaan
pada proyek konstruksi yang dipengaruhi oleh kuantitas pekerjaan dan jumlah tenaga kerja. Kuantitas
pekerjaan dapat diperoleh dari Rencana Anggaran Biaya pada proyek konstruksi. Melalui kuantitas
pekerjaan yang didapat dari RAB dan durasi pekerjaan yang didapat dari schedule dapat diperoleh
keterkaitan yang disebut dengan daily output. Melalui daily output dapat diperoleh berapa jumlah tenaga
kerja teoritis yang dibutuhkan berdasarkan indeks SNI 2008. Fokus pekerjaan daripada penelitian ini
adalah pekerjaan struktur yang meliputi pekerjaan pengecoran, pemasangan bekisting, dan pembesian
pada struktur kolom, balok, plat, dan dinding. Berdasarkan perbandingan data rencana antara proyek
Hotel Cleo, proyek UK Petra Gedung P1-P2, dan juga proyek Fave Hotel, maka dapat disimpulkan
bahwa proyek UK. Petra Gedung P1-P2 memiliki nilai daily output dan jumlah tenaga kerja terbanyak
untuk pekerjaan bekisting, pembesian, dan pengecoran pada masing-masing elemen struktur jika
dibandingkan dengan proyek lainnya. Berdasarkan persentase perbedaan antara data rencana dan data
nyata diatas dari daily output pada pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran pada masing-masing
elemen struktur bagian nyata memiliki indeks tenaga kerja yang relatif lebih sedikit jika dibandingkan
dengan data rencana berdasarkan SNI 2008, kecuali pada pekerjaan pembesian tangga yang
membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak.
KATA KUNCI : kuantitas, durasi, tenaga kerja, bangunan bertingkat tinggi, dan konstruksi.
1.
PENDAHULUAN
Keberlangsungan dan keberhasilan suatu proyek konstruksi bangunan tinggi ditentukan dari beberapa
faktor, baik dari faktor perencanaan yang baik dan juga faktor pelaksanaan dilapangan. Salah satu
elemen perencanaan dalam proyek konstruksi yang memiliki peranan penting adalah penjadwalan
proyek/scheduling. Schedule itu sendiri berarti suatu pembagian waktu terperinci yang disediakan untuk
masing-masing bagian pekerjaan, mulai bagian-bagian pekerjaan permulaan sampai dengan bagianbagian pekerjaan akhir (Djojowirono, 2005). Dalam menentukan scheduling tidak dapat dilepaskan dari
kuantitas, durasi, dan jumlah tenaga kerja pada proyek konstruksi, dimana ketiga hal ini sangat berkaitan
satu sama lain.
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, [email protected]
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, [email protected]
3
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, [email protected]
4
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, [email protected]
2
1
2.
LANDASAN TEORI
Berdasar pengalaman yang ada, untuk jenis aktivitas yang sama, semakin besar kuantitas suatu
pekerjaan tentunya semakin panjang durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas tesebut, dan
begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, maka dapat dilihat adanya keterkaitan antara kuantitas dan
durasi suatu pekerjaan konstruksi bangunan bertingkat tinggi, yang oleh Gould (1997) dijabarkan
sebagai berikut :
�
� �=
� �� � �
����� � �
Melalui daily ouput yang telah diperoleh dapat diketahui berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk tiap pekerjaan berdaasarkan indeks SNI 2008. Dengan mengetahui keterkaitan ini, maka faktor
daily output ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan berapa jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk jenis-jenis pekerjaan yang sama pada proyek konstruksi bangunan bertingkat tinggi
yang akan datang.
3.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data rencana historis dari proyek-proyek konstruksi
bangunan bertingkat tinggi. Data yang dikumpulkan berupa data detail schedule yang berisi durasi
pekerjaan dan data Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang berisi kuantitas pekerjaan.
Kedua data rencana historis tersebut kemudian diolah untuk menemukan daily output rencana untuk tiap
pekerjaan. Dengan mengetahui daily output rencana, dapat diperoleh berapa jumlah tenaga kerja teoritis
yang dibutuhkan untuk tiap pekerjaan. Fokus pekerjaan daripada penelitian ini adalah pekerjaan struktur
yang meliputi pekerjaan pengecoran, pemasangan bekisting, dan pembesian pada struktur kolom, balok,
plat, dan dinding. Selain analisa daily output rencana dan jumlah tenaga kerja teoritis pada pekerjaan
struktur yang didapat dari data rencana historis proyek bangunan bertingkat tinggi, dilakukan pula
peninjauan secara langsung di lapangan guna mengetahui durasi nyata dan jumlah tenaga kerja nyata
pada pekerjaan struktur bangunan bertingkat tinggi. Dengan melihat perbandingan antara daily output
rencana dan daily output nyata serta tenaga kerja teoritis dan tenaga kerja nyata maka dapat disimpulkan
indeks sebenarnya yang dapat digunakan untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi di masa
yang akan datang.
Data proyek yang dianalisa untuk mencari daily output rencana dan jumlah tenaga kerja teoritis adalah
proyek Hotel Cleo, UK Petra gedung P1-P2 dan proyek Fave Hotel. Selain itu, dikarenakan proyek Fave
Hotel sedang dalam proses konstruksi maka proyek tersebut juga digunakan untuk peninjauan secara
langsung di lapangan untuk mencari durasi nyata dan jumlah tenaga kerja nyata.
4. ANALISA DATA
4.1. Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis pada Proyek Hotel Cleo
Salah satu data proyek yang digunakan sebagai data rencana historis adalah proyek Hotel Cleo. Dimana
untuk mencari daily output rencana, data rencana historis yang didapat adalah Bill of Quantity (BQ)
yang memuat kuantitas pekerjaan struktur, dan data schedule yang memuat durasi pekerjaan struktur.
Untuk mendapatkan nilai daily output, maka kuantitas pekerjaan akan dibagi dengan durasi pekerjaan
untuk masing-masing pekerjaan struktur. Melalui daily output yang diperoleh dapat diketahui berapa
tenaga kerja teoritis yang dibutuhkan untuk tiap pekerjaan berdasarkan SNI 2008.
2
4.2. Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis pada Proyek UK Petra Gedung P1-P2
Selain data historis proyek Hotel Cleo, terdapat pula data rencana historis pada proyek UK Petra Gedung
P1-P2. Data rencana historis yang didapat adalah Bill of Quantity (BQ) yang memuat kuantitas pekerjaan
struktur, dan data schedule yang memuat durasi pekerjaan struktur yang kemudian kedua data ini akan
diolah untuk mendapatkan daily output rencana pekerjaan struktur. Setelah mendapatkan daily output
rencana, maka tenaga kerja teoritis dapat diperoleh berdasarkan SNI 2008.
4.3. Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis serta Durasi Nyata dan Tenaga Kerja Nyata
pada Proyek Fave Hotel
Proyek Fave Hotel ini selain digunakan sebagai data rencana historis juga digunakan sebagai proyek
untuk peninjauan langsung di lapangan. Berdasarkan peninjauan tersebut didapatkan durasi nyata dan
tenaga kerja nyata untuk tiap pekerjaan struktur.
4.4. Perbandingan Rata-Rata Daily Output Rencana dan Nyata serta Tenaga Kerja Teoritis dan
Nyata pada Proyek Fave Hotel
Peninjauan yang dilakukan terdapat pada lantai 11, lantai 12 dan lantai atap serta tangga lantai 8 hingga
lantai 9. Dari hasil tiap lantai tersebut kemudian didapat rata-rata daily output dan tenaga kerja yang
digunakan. Rata-rata daily output rencana dan nyata serta tenaga kerja teoritis dan nyata pada proyek
Fave Hotel dibandingkan untuk dilihat bagaimana perilaku proyek tersebut dilihat dari segi perencanaan
dan pelaksanaannya serta kesesuaian dengan SNI 2008. Perbandingan antara daily output rencana dan
nyata serta tenaga kerja teoritis dan nyata pada pekerjaan bekisting proyek Fave Hotel dapat dilihat pada
Gambar 1, perbandingan antara daily output rencana dan nyata serta tenaga kerja teoritis dan nyata
pada pekerjaan pembesian dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 menunjukan perbandingan
antara daily output rencana dan nyata serta tenaga kerja teoritis dan nyata pada pekerjaan pengecoran.
Perbandingan Pekerjaan Bekisting
DO: m2/hari
TK: OH/hari
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0.000
Plat Dan
Balok
(Rencana)
Plat Dan
Balok
(Nyata)
Kolom
(Rencana)
Kolom
(Nyata)
Tangga
(Rencana)
Tangga
(Nyata)
Daily Output
107.585
110.270
44.017
33.528
9.695
4.848
Pekerja
71.006
17.000
29.051
5.000
6.399
3.000
Tukang Kayu
35.503
5.000
14.526
5.000
3.199
2.000
Kepala tukang
3.550
1.000
1.453
0.000
0.320
0.000
Mandor
3.550
1.000
1.453
1.000
0.320
1.000
Gambar 1. Perbandingan Daily Output Rencana dan Nyata serta Tenaga Kerja Teoritis dan Nyata
pada Pekerjaan Bekisting Proyek Fave Hotel
3
Perbandingan Pekerjaan Pembesian
16.000
14.000
DO: kg/hari
TK: OH/hari
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0.000
Plat Dan
Balok
(Rencana)
Plat Dan
Balok
(Nyata)
Kolom
(Rencana)
Kolom
(Nyata)
Tangga
(Rencana)
Tangga
(Nyata)
D.O (*100)
14.045
11.828
10.662
7.314
2.976
1.116
Pekerja
9.831
14.000
7.463
6.000
2.083
2.000
Tukang Besi
9.831
2.000
7.463
2.000
2.083
2.000
Kepala tukang
0.983
2.000
0.746
0.000
0.208
0.000
Mandor
0.562
1.000
0.426
1.000
0.119
1.000
Gambar 2. Perbandingan Daily Output Rencana dan Nyata serta Tenaga Kerja Teoritis dan Nyata
pada Pekerjaan Pembesian Proyek Fave Hotel
DO: m3/hari
TK: OH/hari
Perbandingan Pekerjaan Pengecoran
200.000
180.000
160.000
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0.000
Plat Dan
Balok
(Rencana)
Plat Dan
Balok
(Nyata)
Daily Output
81.363
Pekerja
172.571
Tukang Batu
Kolom
(Rencana)
Kolom
(Nyata)
Tangga
(Rencana)
Tangga
(Nyata)
41.088
22.620
8.333
47.502
11.310
5.250
2.625
4.000
11.025
3.000
28.762
2.000
7.917
1.000
1.837
2.000
Kepala tukang
2.876
0.000
0.792
0.000
0.184
0.000
Mandor
8.629
1.000
2.375
1.000
0.551
1.000
Gambar 3. Perbandingan Daily Output Rencana dan Nyata serta Tenaga Kerja Teoritis dan Nyata pada
Pekerjaan Pengecoran Proyek Fave Hotel
4
4.5. Perbandingan Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis pada Proyek Hotel Cleo,
proyek UK Petra Gedung P1-P2, dan Proyek Fave Hotel
Daily output rencana dan tenaga kerja teoritis untuk masing-masing proyek kemudian dibandingkan
agar dapat ditarik kesimpulan lebih lanjut. Dimana perbandingan dilakukan antara daily output pada
proyek Hotel Cleo, proyek UK Petra Gedung P1-P2, dan proyek Fave Hotel. Perbandingan daily output
rencana dan tenaga kerja teoritis pada pekerjaan bekisting ditunjukan pada Gambar 4, perbandingan
pekerjaan pembesian pada Gambar 5 dan perbandingan pekerjaan pengecoran pada Gambar 6.
DO: m2/hari
TK: OH/hari
Perbandingan Rata-Rata Rencana Pekerjaan Bekisting
300.00
250.00
200.00
150.00
100.00
50.00
0.00
Kolom
Hotel
Cleo
Kolom
&
Dindin
g
Gedun
g P1P2
Kolom
Fave
Hotel
Ramp
Ramp
&
Tangga
&
Tangga
Fave
Tangga
Gedun
Hotel
Hotel
g P1Cleo
P2
Plat &
Balok
Hotel
Cleo
Plat &
Balok
Gedun
g P1P2
Daily Output
37.08
246.11 116.430
50.34
65.260
46.860
24.53
26.522
9.607
Pekerja
24.47
162.44
76.844
33.22
43.072
30.928
16.19
17.505
6.341
Tukang Kayu
12.24
81.22
38.422
16.61
21.536
15.464
8.10
8.752
3.170
Kepala tukang
1.22
8.12
3.842
1.66
2.154
1.546
0.81
0.875
0.317
Mandor
1.22
8.12
3.842
1.66
2.154
1.546
0.81
0.875
0.317
Plat &
Balok
Fave
Hotel
Gambar 4. Perbandingan Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis pada Pekerjaan Bekisting
pada Proyek Hotel Cleo, UK Petra Gedung P1-P2 dan Fave Hotel
5
Perbandingan Rata-Rata Rencana Pekerjaan Pembesian
DO: Kg/hari
TK: OH/hari
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
Kolom
&
Kolom Dindin Kolom
g
Fave
Hotel
Cleo Gedun Hotel
g P1P2
Ramp
&
Tangg
a
Hotel
Cleo
Ramp
&
Tangg Tangg
a
a Fave
Gedun Hotel
g P1P2
Plat &
Balok
Hotel
Cleo
Plat &
Plat &
Balok
Balok
Gedun
Fave
g P1Hotel
P2
Daily Output (*100)
13.47
74.98
14.96
8.28
16.16
13.29
1.45
9.21
2.86
Pekerja
9.43
98.70
10.47
5.80
11.31
9.30
1.01
6.91
2.00
Tukang Besi
9.43
98.70
10.47
5.80
11.31
9.30
1.01
6.91
2.00
Kepala tukang
0.94
8.59
1.05
0.58
1.13
0.93
0.10
0.68
0.20
Mandor
0.54
4.54
0.60
0.33
0.65
0.53
0.06
0.38
0.11
Gambar 5. Perbandingan Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis pada Pekerjaan Pembesian
pada Proyek Hotel Cleo, UK Petra Gedung P1-P2 dan Fave Hotel
Perbandingan Rata-Rata Rencana Pekerjaan Pengecoran
300.00
250.00
DO: m3/hari
TK: OH/hari
200.00
150.00
100.00
50.00
0.00
Kolom
Hotel
Cleo
Kolom
&
Dindin
g
Gedun
g P1-P2
Kolom
Fave
Hotel
81.32
8.15
37.71
27.82
0.50
9.50
5.40
264.03
170.78
13.44
79.19
58.43
0.82
19.94
11.34
44.00
28.46
2.24
13.20
9.74
0.14
3.32
1.89
0.70
4.40
2.85
0.23
1.32
0.97
0.01
0.33
0.19
2.08
13.20
8.54
0.68
3.96
2.92
0.04
1.00
0.57
Plat &
Balok
Hotel
Cleo
Plat &
Balok
Gedun
g P1-P2
Plat &
Balok
Fave
Hotel
Daily Output
25.05
125.73
Pekerja
41.34
Tukang Batu
6.89
Kepala tukang
Mandor
Ramp
Ramp
&
&
Tangga
Tangga Tangga
Fave
Hotel Gedun Hotel
Cleo
g P1-P2
Gambar 6. Perbandingan Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis pada Pekerjaan Pengecoran
pada Proyek Hotel Cleo, UK Petra Gedung P1-P2 dan Fave Hotel
6
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan perbandingan data rencana antara proyek Hotel Cleo, proyek UK Petra Gedung P1-P2, dan
juga proyek Fave Hotel, maka dapat disimpulkan proyek UK. Petra Gedung P1-P2 memiliki nilai daily
output dan jumlah tenaga kerja terbanyak untuk pekerjaan bekisting, pembesian, dan pengecoran pada
masing-masing elemen struktur jika dibandingkan dengan proyek Hotel Cleo.
Berdasarkan persentase perbedaan antara data tenaga kerja rencana dan data nyata diatas dari daily
output pada pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran pada masing-masing elemen struktur
bagian nyata memiliki indeks tenaga kerja yang relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan data
rencana berdasarkan SNI 2008, kecuali pada pekerjaan pembesian tangga yang membutuhkan tenaga
kerja yang lebih banyak. Pada pekerjaan pengecoran nyata membutuhkan tenaga kerja yang sedikit
karena pelaksanaan dilapangan menggunakan ready-mix sehingga tenaga kerja pengecoran nyata tidak
membutuhkan sebanyak tenaga kerja pengecoran rencana.
6.
DAFTAR REFERENSI
Gould, Frederick E. (1997). Managing the Construction Process : Estimating, Scheduling, and Project
Control. Prentice-Hall, Inc. USA.
Djojowirono, Soegeng. (2005). Manajemen Konstruksi. Biro Penerbit KMTS FT UGM, Yogyakarta,
Indonesia.
7
KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN BERTINGKAT TINGGI
Phillip Wijaya1, Susanto Leman2, Budiman Proboyo3, Indriani Santoso4
ABSTRAK : Dalam proyek konstruksi dibutuhkan adanya perencanaan yang baik dalam bentuk
schedule yang teratur. Schedule pada proyek konstruksi berbicara mengenai durasi tiap-tiap pekerjaan
pada proyek konstruksi yang dipengaruhi oleh kuantitas pekerjaan dan jumlah tenaga kerja. Kuantitas
pekerjaan dapat diperoleh dari Rencana Anggaran Biaya pada proyek konstruksi. Melalui kuantitas
pekerjaan yang didapat dari RAB dan durasi pekerjaan yang didapat dari schedule dapat diperoleh
keterkaitan yang disebut dengan daily output. Melalui daily output dapat diperoleh berapa jumlah tenaga
kerja teoritis yang dibutuhkan berdasarkan indeks SNI 2008. Fokus pekerjaan daripada penelitian ini
adalah pekerjaan struktur yang meliputi pekerjaan pengecoran, pemasangan bekisting, dan pembesian
pada struktur kolom, balok, plat, dan dinding. Berdasarkan perbandingan data rencana antara proyek
Hotel Cleo, proyek UK Petra Gedung P1-P2, dan juga proyek Fave Hotel, maka dapat disimpulkan
bahwa proyek UK. Petra Gedung P1-P2 memiliki nilai daily output dan jumlah tenaga kerja terbanyak
untuk pekerjaan bekisting, pembesian, dan pengecoran pada masing-masing elemen struktur jika
dibandingkan dengan proyek lainnya. Berdasarkan persentase perbedaan antara data rencana dan data
nyata diatas dari daily output pada pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran pada masing-masing
elemen struktur bagian nyata memiliki indeks tenaga kerja yang relatif lebih sedikit jika dibandingkan
dengan data rencana berdasarkan SNI 2008, kecuali pada pekerjaan pembesian tangga yang
membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak.
KATA KUNCI : kuantitas, durasi, tenaga kerja, bangunan bertingkat tinggi, dan konstruksi.
1.
PENDAHULUAN
Keberlangsungan dan keberhasilan suatu proyek konstruksi bangunan tinggi ditentukan dari beberapa
faktor, baik dari faktor perencanaan yang baik dan juga faktor pelaksanaan dilapangan. Salah satu
elemen perencanaan dalam proyek konstruksi yang memiliki peranan penting adalah penjadwalan
proyek/scheduling. Schedule itu sendiri berarti suatu pembagian waktu terperinci yang disediakan untuk
masing-masing bagian pekerjaan, mulai bagian-bagian pekerjaan permulaan sampai dengan bagianbagian pekerjaan akhir (Djojowirono, 2005). Dalam menentukan scheduling tidak dapat dilepaskan dari
kuantitas, durasi, dan jumlah tenaga kerja pada proyek konstruksi, dimana ketiga hal ini sangat berkaitan
satu sama lain.
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, [email protected]
Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, [email protected]
3
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, [email protected]
4
Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Petra, [email protected]
2
1
2.
LANDASAN TEORI
Berdasar pengalaman yang ada, untuk jenis aktivitas yang sama, semakin besar kuantitas suatu
pekerjaan tentunya semakin panjang durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas tesebut, dan
begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, maka dapat dilihat adanya keterkaitan antara kuantitas dan
durasi suatu pekerjaan konstruksi bangunan bertingkat tinggi, yang oleh Gould (1997) dijabarkan
sebagai berikut :
�
� �=
� �� � �
����� � �
Melalui daily ouput yang telah diperoleh dapat diketahui berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk tiap pekerjaan berdaasarkan indeks SNI 2008. Dengan mengetahui keterkaitan ini, maka faktor
daily output ini dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan berapa jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk jenis-jenis pekerjaan yang sama pada proyek konstruksi bangunan bertingkat tinggi
yang akan datang.
3.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data rencana historis dari proyek-proyek konstruksi
bangunan bertingkat tinggi. Data yang dikumpulkan berupa data detail schedule yang berisi durasi
pekerjaan dan data Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang berisi kuantitas pekerjaan.
Kedua data rencana historis tersebut kemudian diolah untuk menemukan daily output rencana untuk tiap
pekerjaan. Dengan mengetahui daily output rencana, dapat diperoleh berapa jumlah tenaga kerja teoritis
yang dibutuhkan untuk tiap pekerjaan. Fokus pekerjaan daripada penelitian ini adalah pekerjaan struktur
yang meliputi pekerjaan pengecoran, pemasangan bekisting, dan pembesian pada struktur kolom, balok,
plat, dan dinding. Selain analisa daily output rencana dan jumlah tenaga kerja teoritis pada pekerjaan
struktur yang didapat dari data rencana historis proyek bangunan bertingkat tinggi, dilakukan pula
peninjauan secara langsung di lapangan guna mengetahui durasi nyata dan jumlah tenaga kerja nyata
pada pekerjaan struktur bangunan bertingkat tinggi. Dengan melihat perbandingan antara daily output
rencana dan daily output nyata serta tenaga kerja teoritis dan tenaga kerja nyata maka dapat disimpulkan
indeks sebenarnya yang dapat digunakan untuk perencanaan dan pelaksanaan proyek konstruksi di masa
yang akan datang.
Data proyek yang dianalisa untuk mencari daily output rencana dan jumlah tenaga kerja teoritis adalah
proyek Hotel Cleo, UK Petra gedung P1-P2 dan proyek Fave Hotel. Selain itu, dikarenakan proyek Fave
Hotel sedang dalam proses konstruksi maka proyek tersebut juga digunakan untuk peninjauan secara
langsung di lapangan untuk mencari durasi nyata dan jumlah tenaga kerja nyata.
4. ANALISA DATA
4.1. Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis pada Proyek Hotel Cleo
Salah satu data proyek yang digunakan sebagai data rencana historis adalah proyek Hotel Cleo. Dimana
untuk mencari daily output rencana, data rencana historis yang didapat adalah Bill of Quantity (BQ)
yang memuat kuantitas pekerjaan struktur, dan data schedule yang memuat durasi pekerjaan struktur.
Untuk mendapatkan nilai daily output, maka kuantitas pekerjaan akan dibagi dengan durasi pekerjaan
untuk masing-masing pekerjaan struktur. Melalui daily output yang diperoleh dapat diketahui berapa
tenaga kerja teoritis yang dibutuhkan untuk tiap pekerjaan berdasarkan SNI 2008.
2
4.2. Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis pada Proyek UK Petra Gedung P1-P2
Selain data historis proyek Hotel Cleo, terdapat pula data rencana historis pada proyek UK Petra Gedung
P1-P2. Data rencana historis yang didapat adalah Bill of Quantity (BQ) yang memuat kuantitas pekerjaan
struktur, dan data schedule yang memuat durasi pekerjaan struktur yang kemudian kedua data ini akan
diolah untuk mendapatkan daily output rencana pekerjaan struktur. Setelah mendapatkan daily output
rencana, maka tenaga kerja teoritis dapat diperoleh berdasarkan SNI 2008.
4.3. Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis serta Durasi Nyata dan Tenaga Kerja Nyata
pada Proyek Fave Hotel
Proyek Fave Hotel ini selain digunakan sebagai data rencana historis juga digunakan sebagai proyek
untuk peninjauan langsung di lapangan. Berdasarkan peninjauan tersebut didapatkan durasi nyata dan
tenaga kerja nyata untuk tiap pekerjaan struktur.
4.4. Perbandingan Rata-Rata Daily Output Rencana dan Nyata serta Tenaga Kerja Teoritis dan
Nyata pada Proyek Fave Hotel
Peninjauan yang dilakukan terdapat pada lantai 11, lantai 12 dan lantai atap serta tangga lantai 8 hingga
lantai 9. Dari hasil tiap lantai tersebut kemudian didapat rata-rata daily output dan tenaga kerja yang
digunakan. Rata-rata daily output rencana dan nyata serta tenaga kerja teoritis dan nyata pada proyek
Fave Hotel dibandingkan untuk dilihat bagaimana perilaku proyek tersebut dilihat dari segi perencanaan
dan pelaksanaannya serta kesesuaian dengan SNI 2008. Perbandingan antara daily output rencana dan
nyata serta tenaga kerja teoritis dan nyata pada pekerjaan bekisting proyek Fave Hotel dapat dilihat pada
Gambar 1, perbandingan antara daily output rencana dan nyata serta tenaga kerja teoritis dan nyata
pada pekerjaan pembesian dapat dilihat pada Gambar 2 dan Gambar 3 menunjukan perbandingan
antara daily output rencana dan nyata serta tenaga kerja teoritis dan nyata pada pekerjaan pengecoran.
Perbandingan Pekerjaan Bekisting
DO: m2/hari
TK: OH/hari
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0.000
Plat Dan
Balok
(Rencana)
Plat Dan
Balok
(Nyata)
Kolom
(Rencana)
Kolom
(Nyata)
Tangga
(Rencana)
Tangga
(Nyata)
Daily Output
107.585
110.270
44.017
33.528
9.695
4.848
Pekerja
71.006
17.000
29.051
5.000
6.399
3.000
Tukang Kayu
35.503
5.000
14.526
5.000
3.199
2.000
Kepala tukang
3.550
1.000
1.453
0.000
0.320
0.000
Mandor
3.550
1.000
1.453
1.000
0.320
1.000
Gambar 1. Perbandingan Daily Output Rencana dan Nyata serta Tenaga Kerja Teoritis dan Nyata
pada Pekerjaan Bekisting Proyek Fave Hotel
3
Perbandingan Pekerjaan Pembesian
16.000
14.000
DO: kg/hari
TK: OH/hari
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0.000
Plat Dan
Balok
(Rencana)
Plat Dan
Balok
(Nyata)
Kolom
(Rencana)
Kolom
(Nyata)
Tangga
(Rencana)
Tangga
(Nyata)
D.O (*100)
14.045
11.828
10.662
7.314
2.976
1.116
Pekerja
9.831
14.000
7.463
6.000
2.083
2.000
Tukang Besi
9.831
2.000
7.463
2.000
2.083
2.000
Kepala tukang
0.983
2.000
0.746
0.000
0.208
0.000
Mandor
0.562
1.000
0.426
1.000
0.119
1.000
Gambar 2. Perbandingan Daily Output Rencana dan Nyata serta Tenaga Kerja Teoritis dan Nyata
pada Pekerjaan Pembesian Proyek Fave Hotel
DO: m3/hari
TK: OH/hari
Perbandingan Pekerjaan Pengecoran
200.000
180.000
160.000
140.000
120.000
100.000
80.000
60.000
40.000
20.000
0.000
Plat Dan
Balok
(Rencana)
Plat Dan
Balok
(Nyata)
Daily Output
81.363
Pekerja
172.571
Tukang Batu
Kolom
(Rencana)
Kolom
(Nyata)
Tangga
(Rencana)
Tangga
(Nyata)
41.088
22.620
8.333
47.502
11.310
5.250
2.625
4.000
11.025
3.000
28.762
2.000
7.917
1.000
1.837
2.000
Kepala tukang
2.876
0.000
0.792
0.000
0.184
0.000
Mandor
8.629
1.000
2.375
1.000
0.551
1.000
Gambar 3. Perbandingan Daily Output Rencana dan Nyata serta Tenaga Kerja Teoritis dan Nyata pada
Pekerjaan Pengecoran Proyek Fave Hotel
4
4.5. Perbandingan Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis pada Proyek Hotel Cleo,
proyek UK Petra Gedung P1-P2, dan Proyek Fave Hotel
Daily output rencana dan tenaga kerja teoritis untuk masing-masing proyek kemudian dibandingkan
agar dapat ditarik kesimpulan lebih lanjut. Dimana perbandingan dilakukan antara daily output pada
proyek Hotel Cleo, proyek UK Petra Gedung P1-P2, dan proyek Fave Hotel. Perbandingan daily output
rencana dan tenaga kerja teoritis pada pekerjaan bekisting ditunjukan pada Gambar 4, perbandingan
pekerjaan pembesian pada Gambar 5 dan perbandingan pekerjaan pengecoran pada Gambar 6.
DO: m2/hari
TK: OH/hari
Perbandingan Rata-Rata Rencana Pekerjaan Bekisting
300.00
250.00
200.00
150.00
100.00
50.00
0.00
Kolom
Hotel
Cleo
Kolom
&
Dindin
g
Gedun
g P1P2
Kolom
Fave
Hotel
Ramp
Ramp
&
Tangga
&
Tangga
Fave
Tangga
Gedun
Hotel
Hotel
g P1Cleo
P2
Plat &
Balok
Hotel
Cleo
Plat &
Balok
Gedun
g P1P2
Daily Output
37.08
246.11 116.430
50.34
65.260
46.860
24.53
26.522
9.607
Pekerja
24.47
162.44
76.844
33.22
43.072
30.928
16.19
17.505
6.341
Tukang Kayu
12.24
81.22
38.422
16.61
21.536
15.464
8.10
8.752
3.170
Kepala tukang
1.22
8.12
3.842
1.66
2.154
1.546
0.81
0.875
0.317
Mandor
1.22
8.12
3.842
1.66
2.154
1.546
0.81
0.875
0.317
Plat &
Balok
Fave
Hotel
Gambar 4. Perbandingan Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis pada Pekerjaan Bekisting
pada Proyek Hotel Cleo, UK Petra Gedung P1-P2 dan Fave Hotel
5
Perbandingan Rata-Rata Rencana Pekerjaan Pembesian
DO: Kg/hari
TK: OH/hari
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
Kolom
&
Kolom Dindin Kolom
g
Fave
Hotel
Cleo Gedun Hotel
g P1P2
Ramp
&
Tangg
a
Hotel
Cleo
Ramp
&
Tangg Tangg
a
a Fave
Gedun Hotel
g P1P2
Plat &
Balok
Hotel
Cleo
Plat &
Plat &
Balok
Balok
Gedun
Fave
g P1Hotel
P2
Daily Output (*100)
13.47
74.98
14.96
8.28
16.16
13.29
1.45
9.21
2.86
Pekerja
9.43
98.70
10.47
5.80
11.31
9.30
1.01
6.91
2.00
Tukang Besi
9.43
98.70
10.47
5.80
11.31
9.30
1.01
6.91
2.00
Kepala tukang
0.94
8.59
1.05
0.58
1.13
0.93
0.10
0.68
0.20
Mandor
0.54
4.54
0.60
0.33
0.65
0.53
0.06
0.38
0.11
Gambar 5. Perbandingan Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis pada Pekerjaan Pembesian
pada Proyek Hotel Cleo, UK Petra Gedung P1-P2 dan Fave Hotel
Perbandingan Rata-Rata Rencana Pekerjaan Pengecoran
300.00
250.00
DO: m3/hari
TK: OH/hari
200.00
150.00
100.00
50.00
0.00
Kolom
Hotel
Cleo
Kolom
&
Dindin
g
Gedun
g P1-P2
Kolom
Fave
Hotel
81.32
8.15
37.71
27.82
0.50
9.50
5.40
264.03
170.78
13.44
79.19
58.43
0.82
19.94
11.34
44.00
28.46
2.24
13.20
9.74
0.14
3.32
1.89
0.70
4.40
2.85
0.23
1.32
0.97
0.01
0.33
0.19
2.08
13.20
8.54
0.68
3.96
2.92
0.04
1.00
0.57
Plat &
Balok
Hotel
Cleo
Plat &
Balok
Gedun
g P1-P2
Plat &
Balok
Fave
Hotel
Daily Output
25.05
125.73
Pekerja
41.34
Tukang Batu
6.89
Kepala tukang
Mandor
Ramp
Ramp
&
&
Tangga
Tangga Tangga
Fave
Hotel Gedun Hotel
Cleo
g P1-P2
Gambar 6. Perbandingan Daily Output Rencana dan Tenaga Kerja Teoritis pada Pekerjaan Pengecoran
pada Proyek Hotel Cleo, UK Petra Gedung P1-P2 dan Fave Hotel
6
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan perbandingan data rencana antara proyek Hotel Cleo, proyek UK Petra Gedung P1-P2, dan
juga proyek Fave Hotel, maka dapat disimpulkan proyek UK. Petra Gedung P1-P2 memiliki nilai daily
output dan jumlah tenaga kerja terbanyak untuk pekerjaan bekisting, pembesian, dan pengecoran pada
masing-masing elemen struktur jika dibandingkan dengan proyek Hotel Cleo.
Berdasarkan persentase perbedaan antara data tenaga kerja rencana dan data nyata diatas dari daily
output pada pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran pada masing-masing elemen struktur
bagian nyata memiliki indeks tenaga kerja yang relatif lebih sedikit jika dibandingkan dengan data
rencana berdasarkan SNI 2008, kecuali pada pekerjaan pembesian tangga yang membutuhkan tenaga
kerja yang lebih banyak. Pada pekerjaan pengecoran nyata membutuhkan tenaga kerja yang sedikit
karena pelaksanaan dilapangan menggunakan ready-mix sehingga tenaga kerja pengecoran nyata tidak
membutuhkan sebanyak tenaga kerja pengecoran rencana.
6.
DAFTAR REFERENSI
Gould, Frederick E. (1997). Managing the Construction Process : Estimating, Scheduling, and Project
Control. Prentice-Hall, Inc. USA.
Djojowirono, Soegeng. (2005). Manajemen Konstruksi. Biro Penerbit KMTS FT UGM, Yogyakarta,
Indonesia.
7