Pengaruh Pemberian Terapi Madu terhadap Autolytic Debridement dan Kenyaman Pada Klien dengan Luka Kaki Diabetik

Judul Tesis

: Pengaruh Pemberian Terapi Madu terhadap
Autolytic Debridement dan Kenyaman Pada Klien
dengan Luka Kaki Diabetik

Nama Mahasiswa

: Sukhri Herianto Ritonga

Program Studi

: Magister Ilmu Keperawatan

Minat Studi

: Keperawatan Medikal Bedah

Tahun

: 2015


ABSTRAK

Tingginya prevalensi diabetes mellitus (DM) memicu meningkatnya
berbagai macam penyakit penyerta, salah satunya adalah luka kaki diabetik. Luka
kaki diabetik hingga saat ini masih merupakan permasalahan yang sulit untuk
ditangani oleh tenaga medis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh terapi madu terhadap autolytic debridement dan kenyamanan pada klien
dengan luka kaki diabetik. Penelitian ini dilaksanakan di Asri Wound Care Centre
Medan dan di wilayah Kota Padangsidimpuan selama 28 minggu. Desain
penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pendekatan one group pre test post
test design. Berdasarkan consecutive sampling, diambil sampel sebanyak 31 orang
dengan kriteria penderita luka kaki diabetik dengan derajat IV dan V. Autolytic
debridement dinilai dengan 2 kriteria yaitu persentase jaringan nekrotik dan jenis
jaringan nekrotik. Rata-rata persentase jaringan nekrotik sebelum intervensi 4,81
dan menjadi 1,97 setelah intervensi. Rata-rata jenis jaringan nekrotik sebelum

Universitas Sumatera Utara

intervensi 4,13 dan menjadi 1,84 setelah intervensi. Rata-rata skala kenyamanan

sebelum intervensi adalah skala 1 dan menjadi skala 3,17 setelah intervensi. Hasil
uji T Berpasangan pada persentase jaringan nekrotik dan pada jenis jaringan
nekrotik masing-masing menunjukkan nilai p value 0,000. Peneliti menyimpulkan
bahwa terapi madu berpengaruh secara signifikan pada autolytic debridement baik
itu berdasarkan persentase jaringan nekrotik dan juga jenis jaringan nekrotik.
Hasil uji T Berpasangan pada kenyamanan menunjukkan nilai 0,000 sehingga
peneliti menyimpulkan terapi madu berpengaruh secara signifikan pada terhadap
kenyamanan. Berdasarkan hasil penelitian ini direkomendasikan agar di pelayanan
kesehatan mengambil kebijakan yang mengakomodasi penggunaan madu sebagai
alternatif topical terapi dalam perawatan luka kaki diabetik.

Kata kunci: madu, autolytic debridement, kenyamanan

Universitas Sumatera Utara

Thesis Title

: The Influence of Giving Honey Therapy on
Autolytic Debridement and Comfort in Clients
with Diabetic Leg Wound


Name

: Sukhri Herianto Ritonga

Study Program

: Master of Nursing

Field of Specialization

: Medical-Surgical Nursing

Year

: 2015

ABSTRACT

High prevalence of diabetes mellitus (DM) triggers the increase in various

kinds of diseases, and one of them is diabetic leg wound which is still a difficult
problem to be solved by medical personnel. The objective of the research was to
find out the influence of honey therapy on autolytic debridement and comfort in
clients with diabetic leg wound. The research was conducted at Asri Wound Care
Centre, Medan, and at Padangsidempuan within 28 weeks. It was a quasi
experiment with one group pre-test post-test design. The samples were 31
respondents, taken by using consecutive sampling technique with the criteria of
diabetic leg wound patients. Autolytic debridement was valued in two criteria:
necrotic tissues and type of necrotic tissues. The average percentage of necrotic
tissues before intervention was 8.41 and after intervention was 1.97. The average
type of necrotic tissues before intervention was 4.13 and after intervention was
1.84. The average of comfort scale before intervention was scale 1 and after

Universitas Sumatera Utara

intervention was scale 3.17. The result of paired t-test on the percentage of
necrotic tissues and type of necrotic tissues was p-value 0.000 respectively. The
conclusion was that honey therapy had significant influence on autolytic
debridement, based on the percentage of necrotic tissues and on the percentage of
type of necrotic tissues. The result of paired t-test on comfort showed the value of

0.000 which indicated that honey therapy had significant influence on comfort. It
is recommended that health care providers make a policy which recommends the
use of honey as an alternative therapy in diabetic leg wound care.

Keywords: honey, autolytic debridement, comfort

Universitas Sumatera Utara