laporan praktikum ikatan kimia. docx

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KIMIA DASAR I
I.
II.
III.
IV.

Judul Percobaan
Hari / tanggal percobaan
Selesai percobaan
Tujuan percobaan

: Pemisahan Campuran
: 17 Oktober 2012 pukul 07.00 WIB
: 17 Oktober 2012 pukul 09.30 WIB
:

1.Memisahkan zat padat dari zat cair
2.Memisahkan zat padat dari zat padat
V. Tinjauan Pustaka
:

Campuran adalah materi yang tersususn dari beberapa jenis zat dengan
perbandingan zat bervareasi atau tidak tentu.
Campuran di bagi menjadi 2 macam. Yaitu :
a. Campuran homogen
Adalah Campuran yang pada setiap bagiannya mempunyai sifat yang serba sama.
Contoh : campuran gula dan air, campuran garam dan air,
b. Campuran heterogen
Adalah campuran yang seluruh bagiannya mempunyai sifat yang tidak sama.
Campuran heterogen membentuk 2 fase yang berbeda dan tidak bisa tercampur.
Contoh : campuran minyak dan air, campuran pasir dan campuran tepung dan
VI.

pasir.
Cara Kerja
:
a. Perbandingan ikatan kovalen dan ikatan Ion
Tabung Reaksi 1

1 ml Aquades


5 tetes NaCl
Di tambah 2 tetes AgNO3

NaNO3 + AgCl

Tabung Reaksi 2

1 ml CCl4

2 tetes AgNO3

Tidak
mengahsilkan
senyawa lain

dicampur

b. Perubahan ikatan kovalen menjadi ikatan ion
Dipanaskan selama ±20 menit
Hingga berubah warna

Ditetesi CCl4 2 tetes

Serbuk CaO 50 mg

Larutan menjadi
keruh, ada endapan
Dipanasi, ditetesi
CCl4 3 tetes

Dipanaskan, didinginkan,
di tambah 1 ml HNO3
PEKAT

Menjadi jernih
Larutan menjadi
kembali
ada endapan
Dipanaskan sampai endapan larut,keruh,
gelembung
gas hilang dan

ditambah AgNO3

Endapan AgCl

c. Persamaan senyawa organic
Asam Oksalat

Gula Pasir

H2C2O4

C12H22O11
Dipanaskan

Bau menyengat

VII.

Hasil Pengamatan


dipanaskan

Bau harum, warna
kecoklatan

:

Percobaan pertama 1 ml Aquades di campur dengan 5 tetes NaCl,
kemudian ditambah 2 tetes AgNO3. Setelah didiamkan selama 07.59.62 terdapat
endapan putih pada tabung reaksi dan larutan berubah warna menjadi keruh.
Pada percobaan kedua dilakukan pencampuran antara 1 ml CCl4
dengan 2 tetes AgNO3 dan didiamkan dengan waktu yang sama seperti percobaan
pertama namun tidak terjadi perubahan pada larutan
Pada percobaan ketiga dilakukan pencampuran antara serbuk CaO yang
telah dipanaskan sekitar 7 menit kemudian ditetesi 2 tetes CCl 4, larutan berubah
menjadi keruh dan terdapat endapan. Setelah itu dipanaskan lagi dan ditetesi 3
tetes CCl4, larutan tetap keruh dan ada endapan putih. Setelah itu larutan
dipanaskan kembali lalu didinginkan dan ditambah 1 ml HNO 3 pekat, akibatnya
larutan menjadi jernih kembali. Setelah itu arutan dipanaskan sampai endapan
larut dan gas-gas yang terbentuk hilang kemudian ditambah AgNO3 dan

didiamkan beberapa saat sampai akhirnya terbentuk endapan.
Pada percobaan ke-empat, asam oksalat dipanaskan beberapa saat di
cawan porslain , lama-kelamaan mengahsilkan bau menyengat dan terbentuk
sarang-sarang .
Pada percobaan ke-lima gula pasir dipanaskan di dalam cawan
porslain, dan terbentuk aroma harum serta gula mencair dan berubah warna
menjadi cokelat (terbentuk caramel )
VIII. Analisis Data/ Perhitungan/ Persamaan Reaksi Yang Terlibat :
Pada percobaan pertama larutan NaCl yang telah di campur 1 ml
aquades kemudian ditambah 2 tetes AgNO3 terdapat endapan dan larutan berubah
warna menjadi keruh, endapan terjadi karena adanya reaksi antara AgNO3 dengan
ion Na+ dan Cl-,
Persamaan reaksi :
H2O (l) + NaCl(aq)
NaCl(aq)
NaCl(aq) + AgNO3(aq) → NaNO3(aq) + AgCl(s)
Sedangkan pada percobaan kedua, dicampurkan CCl4 dengan AgNO3
yang ternyata tidak terbentuk endapan serta tidak terjadinya perubahan yang
menandakan tidak terjadinya reaksi.
Persamaan reaksi :

CCl4 + AgNO3

Pada percobaan ketiga, dimasukkan serbuk CaO (seujung
pengaduk) dalam tabung pyrex dan memanaskannya dengan api kecil selama 7
menit . Kemudian diteteskan 2 tetes CCl4, larutan berubah menjadi keruh dan
terbentuk endapan lalu dipanaskan ,kemudian dipindahkan menjauhi api setelah
itu ditambakan 3 tetes CCl4 lalu dipanaskan lagi dan didinginkan. Setelah dingin
ditambahkan 1 ml HNO3 pekat dipanaskan lagi sampai endapan larut dan gas
yang terbentuk hilang, didinginkan kemudian terakhir ditambah AgNO3. Saat
ditambah HNO3 endapan hilang warnanya kembali jernih, saat ditambah AgNO3 ,
terdapat endapan putih dan larutan berubah menjadi keruh kembali.
Persamaan reaksi:
a. ketika ditamabah CCl4

3CaO(s) + CCl4(s)→2 CaCl(aq) + CaCO3(s)
endapan putih
b. ketika ditambah HNO3

CaCO3(s) + 2 HNO3 (aq) → CO2 (g) + H2O(l) + Ca (NO3)2(aq)
c. ketika ditambah AgNO3


CaCl2 (aq) + 2 AgNO3 (aq) → 2AgCl(s) + Ca(NO3)2(aq)
Pada percobaan ke-empat, kristal asam oksalat (H2C2O4)
dipanaskan dalam cawan porselin. Kristal asam oksalat yang dipanaskan
menghasilkan bau yang menyengat dan ada sarang-sarang , namun bentuknya
kembali lagi ke bentuk Kristal dan baunya tidak lagi menyengat.
Persamaan reaksi:
2H2C2O4(s)+2O2(g) → CH2O(s)+ 2CO2(g)+H2O(l)
Kemudian percobaan ke-lima, gula pasir dipanaskan dalam
cawan porselin. Gula pasir yang dipanaskan menghasilkan bau harum dan terjadi
caramelisasi dimana gula mencair menjadi warna coklat tua,
persamaan reaksi :
C12H22O11(s) + O2(g) → CO2(g) + 11H2O(l) + 11C(s)
IX.

Pembahasan

:

Percobaan pertama yaitu mencampurkan larutan NaCl dan aquades

dengan larutan AgNO3 ,senyawa NaCl erupakan senyawa yang berikatan ionic karena

Na memiliki potensial ionisasi rendah dan keelektronegatifitasnya rendah, sedangkan
Cl memiliki afinitas elektron tinggi dan keelektronegatifitasnya tinggi, sehingga dapat
berikatan dengan senyawa lain dan dapat membentuk senyawa baru yaitu NaNO3 dan
AgCl serta terbentuk endapan AgCl berwarna putih.

Pada percobaan kedua dicampurkan CCl4 dengan larutan AgNO3. Pada
pencampuran tersebut tidak terjadi reaksi karena CCl 4 adalah senyawa kovalen yang
mempunyai sifat sukar bereaksi dengan senyawa lain, sehingga tidak menghasilkan
senyawa lain.

Percobaan ketiga dicampurkan CCl4 dan CaO tidak dapat terbentuk
ikatan kimia karena atom Cl dan dalam CCl4 berikatan kovalen,kemudian atom C
diubah menjadi ikatan ion dengan mengganti atom C dengan atom Ca, sehingga
terbentuklah ikatan kimia oleh ikatan kovalen yang dapat dirubah menjadi ikatan ion.
Sehingga terbentuklah senyawa baru yaitu

CaCl2 dan endapan CaCO3, yang


menyebabkan larutan menjadi keruh. Setelah itu, larutan ditambah 1 ml HNO 3 Pekat
dan larutan berubah menjadi jernih kembali. Hal ini dikarenakan fungsi HNO 3 adalah
untuk melarutkan endapan. Namun setelah larutan ditambahkan AgNO 3 larutan
menjadi keruh kembali dan terbentuk endapan lagi yang berasal dari endapan AgCl.

Pada percobaan ke empat yaitu reaksi pemanasan senyawa organik asam
oksalat (H2C2O4). Setelah dipanaskan, beberapa saat , asam oksalat mencair dan
mengeluarkan bau menyengat.hal ini dikarenakan asam oksalat akan membentuk
asam format ketika dipanaskan.

Pada percobaan ke-lima gula pasir dipanaskan, setelah beberapa saat
kemudian gula pasir mencair dan berwarna coklat serta mengeluarkan aroma yang
harum. Warna coklat yang dihasilkan berasal dari karbon yang dihasilkan pada reaksi
pemanasan tersebut.

X.

Kesimpulan

:


1. Reaksi antara NaCl dan AgNO3 membentuk endapan AgCl yang berwarna putih.

Endapan AgCl yang berwarna putih berasal dari AgNO3 yang berikatan dengan
ion Na+ dan Cl-, hal ini dikarenakan senyawa NaCl merupakan senyawa yang
berikatan ion sehingga dapat bereaksi dengan senyawa lain.

2. Antara

CCl4 dengan AgNO3 tidak dapat terjadi reaksi dan tidak terbentuk

senyawa baru, karena CCl4 bersifat kovalen yang sukar bereaksi dengan senyawa
lain.

3. Atom klor (Cl) pada senyawa CCl4 yang awalnya berikatan kovalen dapat diubah

menjadi ikatan ion dengan mengganti atom C yang berikatan dengan klor(Cl).

XI.

Jawaban pertanyaan
:
1. Karena senyawa ionik terjadi jika atom unsur yang memiliki energi ionisasi
rendah akan melepaskan electron valensinya dan atom yang punya afinitas
tinngi akan menerima electron tersebut dengan gaya elektrostatis. Sedangkan
ikatan kovalen terjadi antara atom yang punya afinitas tinggi dan beda
keelektronegatifannya lebih kecil dari ion serta ikatan antar atomnya kuat
sehingga sulit bereaksi dan menghasilkan senyawa baru.
2. Struktur atom asam oksalat adalah H2C2O4 dan struktur atom gula pasir adalah
C12H22O11
3. Garam dapur merupakan senyawa yang mempunyai ikatan ionik, artinya lebih
mudah berikatan dengan senyawa polar di banding non-polar. Sehingga NaCl
atau garam dapur lebih mudah larut dalam Amonia yang merupakan senyawa
polar dibandingkan etanol yang merupakan senyawa non-polar.

XII.

Daftar pustaka

:

http://dwitaariyanti.blogspot.com/2010/10/perbandingan-sifat-fisika-dankimia.html (Kamis, 11 Oktober 2012)
Tim Kimia Dasar,2012. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar, Universitas
Negeri Surabaya, Surabaya.

Sugiarto, Bambang, dkk, 2001. Kimia Dasar 1, Unesa University Press,
Surabaya
Svehla, G. Vogel Buku Teks Analisis Anorrganik Kualitatif Makro dan
Semimikro bagian I dan II, PT. Kalman Media Pusaka, Jakarta.
http://catatanhenda.blogspot.com/2012/05/laporan-akhir-praktikum-kimiaorganik.html (Kamis, 11 Oktober 2012)
http://laporan-aprilia.blogspot.com/2012/02/kimia-percobaan-ii.html
(Kamis, 11 Oktober 2012)

Surabaya, 12 Oktober 2012
Mengetahui,

Praktikan,

Dosen/ Asisten Pembimbing

(………………………………)

(

LAMPIRAN

Kelompok III )

Gb.1 campuran aquades dan NaCl

Gb.2 larutan NaCl dan AgNO3

Gb.3 larutan CCl4

Gb.4 campuran CCl4 dan AgNO3

Gb.5 campuran CaO dan 2 tetes CCl4

Gb.6 campuran CaO dan 3 tetes CCl4

Gb.7Campuran CaO dan HNO3

Gb.8 campuran CaO dan AgNO3

Gb. 9 asam oksalat yang dopanaskan

Gb.10 gula yang dipanaskan