PERGUB NOMOR 0102 THN 2017 ttng UT DINAS PERINDUSTRIAN 2017

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN
NOMOR 0102 TAHUN 2017
TENTANG
TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
Menimbang:

Mengingat:

a.

bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan, dan Peraturan Gubernur Nomor 072
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan,
maka untuk menunjang kelancaran tugas organisasi perangkat
daerah perlu dilaksanakan perumusan tugas pokok, fungsi,

dan uraian tugas Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan
Selatan;

b.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagiamana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang
Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Dinas Perindustrian
Provinsi Kalimantan Selatan;

1.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang
Darurat Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai
Pembentukan
Daerah
Swatantra Tingkat
I Kalimantan
Selatan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1106);

2.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104);

3.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

4.

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4233);

-25.

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5492);

6.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);

7.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang
Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata
Cara

Penyusunan,
Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

10 Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5135);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana
Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 46,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5671);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5135);
14. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

-316. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 110 Tahun 2015
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Industri
Provinsi dan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1917);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit
Pelaksana Teknis Daerah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2017 Nomor 451);
18. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 (Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2016 Nomor 100);
19. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan
Selatan
(Berita
Daerah
Provinsi
Kalimantan
Selatan
Tahun 2016 Nomor 72);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:


PERATURAN GUBERNUR TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN
URAIAN TUGAS DINAS PERINDUSTRIAN PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam Peraturan Gubernur ini yang di maksud dengan:
1.

Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.

2.

Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.

3.


Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.

4.

Dinas Perindustrian yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Perindustrian
Provinsi Kalimantan Selatan.

5.

Kepala Dinas Perindustrian yang selanjutnya disebut Kepala Dinas adalah
Kepala Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan.

6.

Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan
Selatan.

7.

Bidang adalah Bidang-bidang di Lingkungan Dinas Perindustrian Provinsi

Kalimantan Selatan.

8.

Sub Bagian adalah Sub-sub Bagian pada Sekretariat Dinas Perindustrian.

9.

Seksi adalah Seksi-seksi pada Bidang-bidang
Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan.

10.

Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana
Teknis di Lingkungan Dinas Perindustrian Provinsi Kalimantan Selatan.

di

Lingkungan


Dinas

-4BAB II
TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
Bagian Kesatu
Dinas Perindustrian
Pasal 2
(1)

Dinas Perindustrian mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan di Bidang
Perindustrian.

(2)

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Perindustrian menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian;
b. koordinasi pelaksanaan kebijakan pengembangan industri logam, mesin,
elektronika, dan alat transportasi;
c. koordinasi pelaksanaan kebijakan pengembangan industri pangan, hasil
kebun dan hutan;
d. koordinasi pelaksanaan kebijakan pengembangan industri kimia, tekstil,
dan aneka;
e. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian UPT; dan
f. pengelolaan kegiatan kesekretariatan.

(3)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. mengoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengevaluasi perumusan
kebijakan teknis bidang perindustrian;
b. mengoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan pengembangan industri logam, mesin, elektronika, dan alat
transportasi;
c. mengoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan pengembangan industri pangan, hasil kebun, dan hutan;
d. mengoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan
pengembangan industri kimia, tekstil dan aneka;
e. membina, mengawasi, dan mengevaluasi pengelolaan kesekretariatan;
f. membina, mengawasi, dan mengendalikan Unit Pelaksana Teknis; dan
g. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.

(4)

Susunan Organisasi Dinas Perindustrian terdiri atas:
a. Sekretariat;
b. Bidang Industri Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Transportasi;
c. Bidang Industri Agro;
d. Bidang Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka;
e. Unit Pelaksana Teknis; dan
f. Kelompok Jabatan Fungsional.

-5Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 3
(1)

Sekretariat mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan penyusunan rencana dan program, pengelolaan keuangan
dan aset serta menyelenggarakan urusan umum dan administrasi kepegawaian.

(2)

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat
menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian penyusunan program dan rencana kegiatan dinas;
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
dan pengendalian evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas;

pengaturan,

c. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian penyusunan anggaran dan pengelolaan keuangan;
d. penyusunan
program,
koordinasi,
dan pengendalian pengelolaan aset dinas;

pembinaan,

pengaturan,

e. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengelolaan surat-menyurat dan rumah tangga;
f. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
dan pengendalian pengelolaan administrasi kepegawaian; dan

pengaturan,

g. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengelolaan organisasi, tatalaksana dan hubungan
masyarakat.
(3)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan penyusunan program dan rencana kegiatan dinas;
b. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
dan mengendalikan evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas;

mengatur,

c. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan penyusunan anggaran dan pengelolaan keuangan;
d. menyusun
program,
mengoordinasikan,
dan mengendalikan pengelolaan aset dinas;

membina,

mengatur,

e. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengelolaan surat-menyurat dan rumah tangga;
f. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
dan mengendalikan pengelolaan administrasi kepegawaian;

mengatur,

g. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengelolaan organisasi, tatalaksana dan hubungan
masyarakat; dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
(4)

Sekretariat terdiri atas:
a. Sub Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Aset; dan
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

-6Pasal 4
(1)

Sub Bagian Perencanaan, Keuangan, dan Aset mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan program, rencana kegiatan dan anggaran, pengelolaan keuangan
dan aset serta penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan dan keuangan Dinas
Perindustrian.

(2)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun program dan rencana kegiatan Dinas
Perindustrian;
b. menghimpun, mengolah,
Perindustrian;

menganalisis,

dan

menyajikan

data

Dinas

c. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
strategis;
d. menyiapkan bahan dan mengevaluasi kegiatan program dan rencana
kegiatan;
e. menyiapkan bahan dan menyusun sistem informasi Dinas;
f. menyiapkan bahan dan melaksanaan kerja sama penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Dinas;
g. menyiapkan bahan dan menyusun bahan Laporan Pertanggung Jawaban
dan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban;
h. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja penyusunan program;
i. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengelolaan keuangan
dan aset;
j. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengelolaan keuangan;
k. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengelolaan aset;
l. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
anggaran pendapatan dan belanja Dinas Perindustrian;
m. menyiapkan bahan, melaksanakan analisis kebutuhan dan menyusun
Rencana Kebutuhan Barang Unit dan Rencana Tahunan Barang Unit;
n. menyiapkan bahan dan mengelola penatausahaan dan akuntansi keuangan;
o. menyiapkan bahan dan melaksanakan pengelolaan aset;
p. menyiapkan bahan dan melaksanakan penatausahaan aset;
q. menyiapkan bahan dan memproses administrasi pembayaran gaji dan
tunjangan;
r. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja dan pertanggungjawaban
keuangan;
s. menyiapkan bahan dan menyusun laporan pengelolaan aset;
t. menyiapkan bahan dan memfasilitasi pemeriksaan internal maupun
eksternal serta tindak lanjut hasil pemeriksaan; dan
u. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan kewenangannya.

-7Pasal 5
(1)

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola
surat-menyurat, ekspedisi dan kearsipan, urusan rumah tangga, hubungan
masyarakat dan keprotokolan, organisasi dan ketatalaksanaan serta
administrasi kepegawaian.

(2)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengelolaan
surat-menyurat, ekspedisi dan kearsipan, urusan rumah tangga, hubungan
masyarakat dan keprotokolan, organisasi dan ketatalaksanaan serta
administrasi kepegawaian Dinas;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengelolaan
surat-menyurat, ekspedisi dan kearsipan, urusan rumah tangga, hubungan
masyarakat dan keprotokolan, organisasi dan ketatalaksanaan serta
kepegawaian;
c. menyiapkan
bahan
dan ekspedisi;

dan

melaksanakan

pengelolaan

surat-surat

d. menyiapkan bahan, mengelola arsip, dan menyusun jadwal retensi serta
penghapusan arsip;
e. menyiapkan
bahan,
mengelola
fasilitas
kerumahtanggaan,
mengendalikan ketertiban dan keamanan lingkungan kantor;

serta

f. menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat
dan keprotokolan;
g. menyiapkan
bahan
dan ketatalaksanaan;

analisa

dan

evaluasi

efektivitas

organisasi

h. menyiapkan bahan dan menyusun daftar nominatif dan daftar urut
kepangkatan pegawai;
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi penilaian kinerja pegawai;
j. menyiapkan bahan dan memproses administrasi mutasi kepegawaian;
k. menyiapkan bahan dan mengelola dokumen dan data kepegawaian;
l. menyiapkan bahan dan mengelola informasi kepegawaian;
m. menyiapkan bahan pembinaan pegawai; dan
n. melaksanakan tugas lain sesuai bidang tugas dan kewenangannya.
Bagian Ketiga
Bidang Industri Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Transportasi
Pasal 6
(1)

Bidang Industri Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Transportasi mempunyai
tugas
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan
mengendalikan
pengembangan industri logam, mesin dan perekayasaan, alat transportasi,
elektronika dan teknologi informasi.

-8(2)

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Industri Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Transportasi menyelenggarakan
fungsi:
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengembangan industri industri logam, mesin
dan perekayasaan;
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengembangan industri alat transportasi; dan
c. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
dan pengendalian pengembangan industri elektronika
informasi.

(3)

pengaturan,
dan teknologi

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun kebijakan teknis pengembangan industri
logam, mesin, elektronika, dan alat transportasi;
b. menyusun
program,
mengoordinasikan,
dan mengendalikan pengembangan industri
dan perekayasaan;

membina,
mengatur,
industri logam, mesin

c. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
dan mengendalikan pengembangan industri alat transportasi;

mengatur,

d. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengembangan industri elektronika dan teknologi
informasi; dan
e. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
(4)

Bidang Industri Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Transportasi terdiri atas:
a. Seksi Industri Logam, Mesin dan Perekayasaan;
b. Seksi Industri Alat Transportasi; dan
c. Seksi Industri Elektronika dan Teknologi Informasi.
Pasal 7

(1)

Seksi Industri Logam, Mesin dan Perekayasaan mempunyai tugas
melaksanakan bimbingan teknis, fasilitasi pembangunan dan pengembangan
industri logam, mesin dan perekayasaan.

(2)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
fasilitasi pembangunan dan pengembangan
industri logam, mesin
dan perekayasaan;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data industri logam, mesin
dan perekayasaan di daerah;
c. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data pelaku usaha bidang
industri logam, mesin dan perekayasaan;
d. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pelaksanaan bimbingan
teknis, fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri logam, mesin
dan perekayasaan;
e. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pembangunan industri logam,
mesin dan perekayasaan di daerah;

-9f. menyiapkan bahan koordinasi penataaan dan penyediaan sarana
dan prasarana pendukung pembangunan dan pengembangan industri
Logam, mesin dan perekayasaan;
g. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pengembangan industri
logam, mesin dan perekayasaan di daerah;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
industri logam, mesin dan perekayasaan;
i. melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait dalam pengembangan
industri logam, mesin dan perekayasaan;
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan kemitraan dengan pelaku usaha
bidang industri logam, mesin dan perekayasaan;
k. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan industri logam, mesin
dan perekayasaan di daerah;
l. menyiapkan bahan pertimbangan teknis penerbitan izin usaha industri
logam, mesin dan perekayasaan skala besar;
m. melaksanakan pemantauan
dan perekayasaan di daerah;

perkembangan

industri

logam,

mesin

n. menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
fasilitasi pembangunan dan pengembangan
industri logam, mesin
dan perekayasaan;
o. Menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan fasilitasi
dan bimbingan teknis pengembangan
industri logam, mesin
dan perekayasaan; dan
p. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 8
(1)

Seksi Industri Alat Transportasi mempunyai tugas melaksanakan bimbingan
teknis, fasilitasi pembangunan dan pengembangan Industri alat transportasi.

(2)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri alat transportasi;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data industri alat transportasi;
c. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data pelaku usaha bidang
industri alat transportasi;
d. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pelaksanaan bimbingan
teknis, fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri alat
transportasi;
e. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pembangunan industri alat
transportasi di daerah;
f. menyiapkan bahan koordinasi penataan dan penyediaan sarana
dan prasarana pendukung pembangunan dan pengembangan industri alat
transportasi;
g. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pengembangan industri alat
transportasi di daerah;

- 10 h. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
industri alat transportasi;
i. melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait dalam pengembangan
industri alat transportasi;
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan kemitraan dengan pelaku usaha
bidang industri alat transportasi;
k. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan industri alat transportasi
di daerah;
l. menyiapkan bahan pertimbangan teknis penerbitan izin usaha industri alat
transportasi skala besar;
m. melaksanakan pemantauan perkembangan industri alat transportasi;
n. menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri alat transportasi;
o. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan fasilitasi
dan bimbingan teknis pengembangan industri alat transportasi; dan
p. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 9
(1)

Seksi Industri Elektronika dan Teknologi Informasi
mempunyai tugas
melaksanakan bimbingan teknis, fasilitasi pembangunan dan pengembangan
industri elektronika dan teknologi informasi.

(2)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
fasilitasi
pembangunan
dan
pengembangan
industri
elektronika
dan teknologi informasi;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data usaha industri elektronika
dan teknologi informasi;
c. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data perusahaan pelaku usaha
bidang industri elektronika dan teknologi informasi;
d. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pelaksanaan bimbingan
teknis, fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri elektronika
dan teknologi informasi;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
industri elektronika dan teknologi informasi;
f. menyiapkan bahan koordinasi penataan dan penyediaan sarana
dan prasarana pendukung pembangunan dan pengembangan industri
elektronika dan teknologi informasi;
g. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pembangunan
elektronika dan teknologi informasi;

industri

h. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pengembangan industri
elektronika dan teknologi informasi;
i. melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait dalam pengembangan
industri elektronika dan teknologi informasi;
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan kemitraan dengan pelaku usaha
bidang industri elektronika dan teknologi informasi;

- 11 k. menyiapkan bahan pembinaan
dan teknologi informasi di daerah;

pengembangan

industri

elektronika

l. menyiapkan bahan pertimbangan teknis penerbitan izin usaha industri
elektronika dan teknologi informasi sekala besar;
m. melaksanakan
pemantauan
dan teknologi informasi;

perkembangan

industri

elektronika

n. menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
fasilitasi
pembangunan
dan
pengembangan
industri
elektronika
dan teknologi informasi;
o. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan bimbingan
teknis, fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri elektronika
dan teknologi informasi; dan
p. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bagian Keempat
Bidang Industri Agro
Pasal 10
(1)

Bidang Industri Agro mempunyai tugas mengoordinasikan, membina,
mengatur, mengendalikan pengembangan industri pangan, hasil perkebunan
dan hasil hutan.

(2)

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
Bidang Industri Agro menyelenggarakan fungsi:

dimaksud

pada

ayat

(1),

a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan pengembangan industri pangan;
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan pengembangan industri hasil perkebunan;
dan
c. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan pengembangan industri hasil hutan.
(3)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun kebijakan teknis penyelenggaraan
pengembangan industri agro;
b. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan pengembangan industri pangan;
c. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan pengembangan industri hasil perkebunan;
d. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan pengembangan industri hasil hutan; dan
e. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.

(4)

Bidang Industri Agro terdiri atas:
a. Seksi Industri Pangan;
b. Seksi Industri Hasil Perekebunan; dan
c. Seksi Industri Hasil Hutan.

- 12 Pasal 11
(1)

Seksi Industri Pangan mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis,
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri pangan.

(2)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri pangan;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data usaha industri pangan;
c. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data pelaku usaha bidang
industri pangan;
d. menyiapkan bahan dan menyusun
pengembangan industri pangan;

petunjuk

teknis

pelaksanaan

e. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
industri pangan;
f. menyiapkan bahan koordinasi penataan dan penyediaan sarana
dan prasarana pendukung pembangunan dan pengembangan industri
pangan;
g. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pembangunan industri
pangan;
h. melaksanakan kerja
industri pangan;

sama dengan instansi terkait dalam pengembangan

i. menyiapkan bahan dan melaksanakan kemitraan dengan pelaku usaha
bidang industri pangan;
j. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan industri pangan di daerah;
k. menyiapkan bahan pertimbangan teknis penerbitan izin usaha industri
pangan;
l. melaksanakan pemantauan perkembangan industri pangan;
m. menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri pangan;
n. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan fasilitasi
dan bimbingan teknis pengembangan industri pangan; dan
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 12
(1)

Seksi Industri Hasil Perkebunan mempunyai tugas melaksanakan bimbingan
teknis, fasilitasi pembangunan dan pengembangan usaha industri hasil
perkebunan.

(2)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri hasil perkebunan;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data usaha industri hasil
perkebunan;
c. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data pelaku usaha bidang
industri hasil perkebunan;

- 13 d. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk
pengembangan industri hasil perkebunan;

teknis

pelaksanaan

e. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
industri hasil perkebunan;
f. menyiapkan bahan koordinasi penataan dan penyediaan sarana
dan prasarana pendukung pembangunan dan pengembangan industri hasil
perkebunan;
g. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pembangunan industri hasil
perkebunan;
h. melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait dalam pengembangan
industri hasil perkebunan;
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan kemitraan dengan pelaku usaha
bidang industri hasil perkebunan;
j. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan industri hasil perkebunan
di daerah;
k. menyiapkan bahan pertimbangan teknis penerbitan izin usaha industri hasil
perkebunan;
l. melaksanakan pemantauan perkembangan industri hasil perkebunan;
m. menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri hasil perkebunan;
n. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan fasilitasi
dan bimbingan teknis pengembangan industri hasil perkebunan; dan
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 13
(1)

Seksi Industri Hasil Hutan mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis,
fasilitasi pembangunan dan pengambangan usaha industri hasil hutan.

(2)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri hasil hutan;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data usaha industri hasil hutan;
c. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data pelaku usaha bidang
industri hasil hutan;
d. menyiapkan bahan dan menyusun
pengembangan industri hasil hutan;

petunjuk

teknis

pelaksanaan

e. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
industri hasil hutan;
f. menyiapkan bahan koordinasi penataan dan penyediaan sarana
dan prasarana pendukung pembangunan dan pengembangan industri hasil
hutan;
g. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pembangunan industri hasil
hutan;
h. melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait dalam pengembangan
industri hasil hutan;

- 14 i. menyiapkan bahan dan melaksanakan kemitraan dengan pelaku usaha
bidang industri hasil hutan;
j. menyiapkan
di daerah;

bahan

pembinaan

pengembangan

industri

hasil

hutan

k. menyiapkan bahan pertimbangan teknis penerbitan izin usaha industri hasil
hutan;
l. melaksanakan pemantauan perkembangan industri hasil hutan;
m. menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri hasil hutan;
n. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan fasilitasi
dan bimbingan teknis pengembangan industri hasil hutan; dan
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bagian Kelima
Bidang Kimia, Tekstil dan Aneka
Pasal 14
(1)

Bidang Kimia, Tekstil dan Aneka mempunyai tugas mengoordinasikan,
membina, mengatur, dan mengendalikan pengembangan industri kimia
dan bahan bangunan, tekstil, dan aneka.

(2)

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kimia, Tekstil, dan Aneka mempunyai fungsi:
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan pengembangan industri kimia dan bahan
bangunan;
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan pengembangan industri kimia; dan
c. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
dan pengendalian pelaksanaan pengembangan industri aneka.

(3)

pengaturan,

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun kebijakan
pengembangan industri kimia, tekstil, dan aneka;

teknis

pelaksanaan

b. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan pengembangan industri kimia dan bahan
bangunan;
c. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
dan mengendalikan pelaksanaan pengembangan industri tekstil;

mengatur,

d. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan pengembangan industri aneka; dan
e. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
(4)

Bidang Kimia, Tekstil, dan Aneka terdiri atas:
a. Seksi Industri Kimia dan Bahan Bangunan;
b. Seksi Industri Tekstil; dan
c. Seksi Industri Aneka.

- 15 Pasal 15
(1)

Seksi Industri Kimia dan Bahan Bangunan mempunyai tugas melaksanakan
bimbingan teknis, fasilitasi pembangunan dan pengembangan usaha industri
kimia dan bahan bangunan.

(2)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri kimia dan bahan
bangunan;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data usaha industri kimia
dan bahan bangunan;
c. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data pelaku usaha bidang
industri kimia dan bahan bangunan;
d. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk
pengembangan industri kimia dan bahan bangunan;

teknis

pelaksanaan

e. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
industri kimia dan bahan bangunan;
f. menyiapkan bahan koordinasi penataan dan penyediaan sarana
dan prasarana pendukung pembangunan dan pengembangan industri kimia
dan bahan bangunan;
g. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pembangunan industri kimia
dan bahan bangunan;
h. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pengembangan industri kimia
dan bahan bangunan;
i. melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait dalam pengembangan
industri kimia dan bahan bangunan;
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan kemitraan dengan pelaku usaha
bidang industri kimia dan bahan bangunan;
k. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan industri kimia dan bahan
bangunan di daerah;
l. menyiapkan bahan pertimbangan teknis penerbitan izin usaha industri
kimia dan bahan bangunan;
m. melaksanakan pemantauan perkembangan industri kimia dan bahan
bangunan;
n. menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri kimia dan bahan
bangunan;
o. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan fasilitasi
dan bimbingan teknis pengembangan industri kimia dan bahan bangunan;
dan
p. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.

- 16 Pasal 16
(1)

Seksi Industri Tekstil mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis,
fasilitasi pembangunan dan pengembangan usaha industri tekstil.

(2)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri tekstil;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data usaha industri tekstil;
c. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data pelaku usaha bidang
industri tekstil;
d. menyiapkan bahan dan menyusun
pengembangan industri tekstil;

petunjuk

teknis

pelaksanaan

e. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
industri tekstil;
f. menyiapkan bahan koordinasi penataan dan penyediaan sarana
dan prasarana pendukung pembangunan
dan pengembangan industri
tekstil;
g. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pembangunan industri tekstil;
h. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pengembangan industri
tekstil;
i. melaksanakan kerja
industri tekstil;

sama dengan instansi terkait dalam pengembangan

j. menyiapkan bahan dan melaksanakan kemitraan dengan pelaku usaha
bidang industri tekstil;
k. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan industri tekstil di daerah;
l. menyiapkan bahan pertimbangan teknis penerbitan izin usaha industri
tekstil;
m. melaksanakan pemantauan perkembangan industri tekstil;
n. menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri tekstil;
o. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan fasilitasi
dan bimbingan teknis pengembangan industri tekstil; dan
p. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 17
(1)

Seksi Industri Aneka mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis,
fasilitasi pembangunan dan pengembangan usaha industri aneka.

(2)

Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri aneka;
b. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data usaha industri aneka;
c. mengumpulkan, mengolah, dan menyajikan data pelaku usaha bidang
industri aneka;

- 17 d. menyiapkan bahan dan menyusun
pengembangan industri aneka;

petunjuk

teknis

pelaksanaan

e. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
industri aneka;
f. menyiapkan bahan koordinasi penataan dan penyediaan sarana
dan prasarana pendukung pembangunan dan pengembangan industri
aneka;
g. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pembangunan industri aneka;
h. menyiapkan bahan dan memberikan fasilitasi pengembangan industri
aneka;
i. melaksanakan kerja
industri aneka;

sama dengan instansi terkait dalam pengembangan

j. menyiapkan bahan dan melaksanakan kemitraan dengan pelaku usaha
bidang industri aneka;
k. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan industri aneka di daerah;
l. menyiapkan bahan pertimbangan teknis penerbitan izin usaha industri
aneka;
m. melaksanakan pemantauan perkembangan industri aneka;
n. menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan
fasilitasi pembangunan dan pengembangan industri aneka;
o. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan fasilitasi
dan bimbingan teknis pengembangan industri aneka; dan
p. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bagian Keenam
Unit Pelaksana Teknis
Pasal 18
Ketentuan mengenai Pembentukan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas UPT
diatur dengan Peraturan Gubernur.
Bagian Ketujuh
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 19
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas
Perindustrian sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Pasal 20
(1)

Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 terdiri
atas sejumlah tenaga dalam jenjang fungsional yang terbagi dalam kelompokkelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

- 18 (2)

Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dipimpin dan dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang
ditetapkan oleh Gubernur dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(3)

Jumlah dan jenis jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(4)

Jenis, jenjang, tugas dan rincian tugas masing-masing Jabatan Fungsional
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

BAB III
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 21
(1)

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2)

Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(3)

Masing-masing Sub Bagian pada Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris.

(4)

Masing-masing Seksi pada Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada masing-masing
Kepala Bidang.

yang

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, maka Peraturan Gubernur
Kalimantan Selatan Nomor 046 Tahun 2009 tentang Unsur-Unsur Organisasi Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan, Balai Pelayanan
Kemetrologian, Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang, dan Balai Pendidikan
dan Pelatihan Industri Kayu dan Logam Provinsi Kalimantan Selatan (Berita Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2009 Nomor 46), dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku, dikecualikan untuk ketentuan Pasal 25, Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28,
Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33, Pasal 34, Pasal 35, Pasal 36,
Pasal 37, Pasal 38, Pasal 39, Pasal 40, Pasal 41, dan Pasal 42.

- 19 Pasal 23
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan
Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan.
Ditetapkan di Banjarmasin
pada tanggal 27 November 2017
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
ttd
H. SAHBIRIN NOOR
Diundangkan di Banjarbaru
pada tanggal 27 November 2017
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KALIMANTAN SELATAN,
ttd
H. ABDUL HARIS
BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2017 NOMOR 102