this file 1279 5142 2 PB

ISSN 2502-9363 (print)
ISSN 2527-7456 (online)

Table of Contents
Student Well-being pada Remaja Jawa
Tri Na'imah, Tukiran Tanireja ....................................................................

1 -

11

Bahagia dalam Meraih Cita-cita: Kesejahteraan Subjektif
Mahasiswa Teknik Arsitektur Ditinjau dari Regulasi Emosi dan
Efikasi Diri
Setyani Alfinuha, Fathul Lubabin Nuqul .................................................

12 -

28

Motivasi Berprestasi Siswa Ditinjau dari Fasilitasi Sosial dan

Ketakutan akan Kegagalan
Milcha Fakhria, Erni Agustina Setiowati ..................................................

29 -

42

Mindfulness dan Kesejahteraan Psikologis pada Remaja
Wenita Cyntia Savitri, Ratih Arruum Listiyandini .................................

43 -

59

Menumbuhkan Keterlibatan Positif dalam Bekerja: Melalui Iklim
Kompetisi ataukah Pengembangan Kompetensi?
Rezki Ashriyana Sulistiobudi, Anissa Lestari Kadiyono ........................

60 -


80

Nilai Sense of Community pada Kesejahteraan Psikologis dalam
Menghuni (Housing Well-being): Studi Meta-analisis
Intan Rahmawati ..........................................................................................

81 -

93

Harapan, Tawakal, dan Stres Akademik
Anni Zulfiani Husnar, Siti Saniah, Fuad Nashori ...................................

94

- 105

Author Guidelines
Acknowledgements


Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi – Vol 2, No 1 (2017)

│i

Titien

ii │

PSIKOHUMANIORA: Jurnal Penelitian Psikologi - Volume 1 No. 1, November 2016

Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi, Vol 2, No 1 (2017) , 29–42
DOI: http://dx.doi.org/10.21580/pjpp.v2i1.1279
Copyright (c) 2017 Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi

Motivasi Berprestasi Siswa Ditinjau dari Fasilitasi Sosial
dan Ketakutan akan Kegagalan
Milcha Fakhria1, Erni Agustina Setiowati2
Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
Abstract: The aim of this research is to determine the relationship between social facilitation
and fear of failure with achievement motivation. The hypothesis proposed by researchers is

that there is a correlation between social facilitation and fear of failure with achievement
motivation. The samples included in this research are 200 high school students of tenth
graders from SMAN 2 Semarang, MAN 1 Semarang, and SMA Gita Bahari. The measuring
tool used consists of three scales, namely the scale of achievement motivation, social
facilitation scale, fear of failure scale. Data analyzed used multiple regression and partial
correlation. The results showed that there was a significant correlation between social
facilitation and fear of failure with achievement motivation, R = 0,528 and F = 38,028 at p =
0,000 (p 0,05) sehingga dikatakan bahwa sebaran data motivasi
berprestasi memiliki distribusi normal. Hasil uji normalitas terhadap variabel fasilitasi sosial
diperoleh K-S Z= 0,903 dengan p = 0,388 (p > 0,05) sehingga dikatakan bahwa sebaran data
fasilitasi sosial memiliki distribusi normal. Hasil uji normalitas yang didapat dari variabel
ketakutan akan kegagalan diperoleh skor K-S Z sebesar 0,691 dengan taraf signifikansi
sebesar 0,727 (p > 0,05) sehingga dikatakan bahwa sebaran data ketakutan akan kegagalan
memiliki distribusi normal.
Tabel 3.
Rangkuman Hasil Uji Linieritas
No.
1.
2.


Variabel
Motivasi Berprestasi- Fasilitasi Sosial
Motivasi Berprestasi- Ketakutan akan Kegagalan

Flinier

P

Keterangan

35,205
34,102

0,000
0,000

Linier
Linier

Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui hubungan yang linier antar variabel

(Ghozali, 2006). Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan uji F. Dalam menentukan
hubungan yang linier antar variabel, standar yang digunakan adalah p < 0,05. Berdasarkan
data pada Tabel 3, hasil uji linieritas antara variabel motivasi berprestasi dengan variabel
fasilitasi sosial diperoleh skor Flinier sebesar 35,205 dengan taraf signifikansi p = 0,000 (p <
Psikohumaniora: Jurnal Penelitian Psikologi — Vol 2, No 1 (2017)

│ 35

Milcha Fakhria, Erni Agustina Setiowati
0,05). Sedangkan hasil uji linieritas antara variabel motivasi berprestasi dengan variabel
ketakutan akan kegagalan diperoleh skor Flinier sebesar 34,102 dengan taraf signifikansi p =
0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa antar variabel terdapat hubungan yang linier
atau persamaan masing-masing dari kedua variabel tersebut membentuk garis lurus.
Uji asumsi terakhir adalah uji multikolinearitas yang bertujuan untuk mengetahui
apakah terjadi korelasi antara variabel bebas dalam suatu model regresi. Model regresi yang
baik biasanya menggunakan metode pengujian dengan melihat skor Variance Inflation Factor
(VIF) lebih kecil dari 10 dan skor Tolerance lebih dari 0,1 maka penelitian tersebut dapat
dikatakan bebas dari multikolinearitas (Priyatno, 2016). Hasil pengujian yang telah
dilakukan mendapatkan hasil skor Variance Inflation Factor (VIF) pada kedua variabel sebesar
1,005 artinya skor tersebut lebih kecil dari 10 dan skor tolerance sebesar 0,995 (>0,1) sehingga

dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas pada varibel bebas model regresi.
Terpenuhinya ketiga uji asumsi tersebut menunjukan bahwa teknik analisi regresi ganda
dapat digunakan untuk memprediksi hubungan antara ketiga variabel dalam penelitian ini.
Tabel 4.
Hasil Uji Hipotesis Pertama
Fhitung

R

R Square

P

38,028

0,528

0,279

0,000


Hipotesis pertama yang diajukan oleh peneliti adalah adanya hubungan antara
fasilitasi sosial dan ketakutan akan kegagalan dengan motivasi berprestasi pada siswa
sekolah menengah atas. Berdasarkan pada tabel 4, menunjukkan bahwa uji korelasi yang
telah dilakukan antara motivasi berprestasi dan fasilitasi sosial dengan ketakutan akan
kegagalan telah diperoleh bahwa R = 0,528 dan Fhitung = 38,028 dengan signifikasi = 0,000
(p