KAJIAN ASPEK KEBERLANJUTAN PADA PENGELOLAAN PERIKANAN BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK CIRATA (JAWA BARAT)

  Kajian aspek keberlanjutan pada pengelolaan perikanan ..... (Ani Widiyati) KAJIAN ASPEK KEBERLANJUTAN PADA PENGELOLAAN PERIKANAN BUDIDAYA KERAMBA JARING APUNG DI WADUK CIRATA (JAWA BARAT) * ) * * ) Ani Widiyat i dan D iet r iech G. Bengen

  • )

  Balai Penelit ian dan Pengem bangan Budidaya Air Tawar Jl. Sem pur No. 1, Bogor 16154

  E- m ail: ani_widiyati@yahoo.co.id

  • )

  Fakult as Perikanan dan Ilm u Kelaut an Inst it ut Pert anian Bogor Jl. Raya Darm aga, Kam pus IPB Darm aga, Bogor 16680

  (Naskah diterima: 28 Desember 2011; Disetujui publikasi: 16 Maret 2012)

ABST RAK

  Kondisi Waduk Cirata (Jawa Barat) telah m engalam i pencem aran berat, diduga akibat pengelolaan yang belum tepat, oleh sebab itu, diperlukan suatu pengelolaan waduk yang sesuai, dengan pengelolaan perikanan budidaya yang tepat agar berkelanjut an. Penelitian ini bertujuan untuk m engetahui aspek yang berpengaruh untuk keberlanjutan pengelolaan perikanan budidaya keram ba jaring apung di Waduk Cirata (Jawa Barat). Met ode penelit ian dengan survai cepat (wawancara dengan pak ar dan peninj auan lapang), analisis dat a dengan software Rapfish. Hasil penelitian m em perlihatkan aspek ek ologi m er up ak an asp ek yang p aling lem ah (sk or 2 2 ,2 9 %) unt uk k eb er lanj ut an pengelolaan Waduk Cir at a. Aspek sosial budaya m er upak an aspek t er besar (sk or 57,37%); yang m erupakan m odal ut am a dalam m elakukan int ervensi pada keem pat asp ek l ai n n ya, yai t u asp ek k el em b ag aan - k eb i j ak an (sk o r 4 0 ,1 6 %), t ek n o l o g i / infrast rukt ur (skor 49,79%), aspek ekonom i dan ekologi (skor 51,32%).

  KATA KUNCI: pengelolaan, k eber lanj ut an, w aduk , k er am ba j ar ing apung AB ST RACT : T he st udy of sust ainabilit y aspect s of cage cult ur e f isher ies m anagem ent in Cirat a Reservoir (West Java). By: Ani Widiyat i and D iet r iech G. Bengen Cirata Reservoir conditions (West Java) have experienced severe pollution, allegedly caused by management that have not exact, therefore, required an appropriate reservoir management, including the proper management of aquaculture can be sustainable. This study aims to determine the aspects that affect the sustainability of the management of aquaculture in cageculture Cirata Reservoir (West Java). Research methods to rapidly survey (interviews with experts, reviewing the field), data analysis software Rapfish. The results show the ecological aspect is the weakest aspect in the management of sustainability Cirata Reservoir (22.29%). Socio-cultural aspect is the largest point (57.37%), which is the main capital of the intervention on the four aspects, namely, institutional-política of aspects (40.16%), technology/infrastructure (49.79%), and the economic aspects (51.32%).

  KEYWORD S: m anag em ent , sust ainab ilit y, r eser voir , cag e cult ur e

  PENDAHULUAN

  Budidaya ikan dalam keramba jaring apung di Waduk Cirata telah memberikan keuntungan yang cukup besar, terbukti dari jumlah keramba jaring apung (KJA) di Waduk Cirat a dari wakt u ke waktu makin meningkat. Kegiatan budidaya i k an d i Wad uk Ci r at a t er m asuk k e d al am kegiat an budidaya int ensif karena pakan ikan yang diberikan 100% adalah pakan buat an. Frekuensi pem berian pakan rata- rata tiga kali sehari bahkan lebih dengan pakan kom ersial yang m engandung prot ein t inggi (lebih dari 2 0 %). Mel i m p ah n ya l i m b ah o r g an i k yan g berasal dari sisa pakan diduga mengakibatkan Wad u k Ci r at a m en g h ad ap i m asal ah yan g cukup serius, ant ara lain proses sedim ent asi yang t inggi dan penurunan kualit as perairan. Pert am bahan j um lah KJA budidaya ik an di Waduk Cirata yang dimulai tahun 1987 sampai tahun 2002 sem akin m eningkat. Peningkatan jumlah KJA sampai tahun 1997 dapat mening- katkan produksi total ikan, tetapi m ulai tahun 1998 peningkat an jum lah KJA t idak sejalan d eng an p ening k at an p r od uk sinya. Hal ini diduga karena kualitas air di Waduk Cirata yang m ulai m enurun set elah t ahun 1997 sam pai t ahun 2002, sert a akibat sering t erjadinya kem at ian m assal ikan budidaya akibat pen- cem aran dan t erserang virus herpes (Prihadi et al., 2005).

  Lim bah dari akt ivit as KJA di Waduk Cirat a yang menumpuk di dasar perairan waduk telah m enim bulkan dam pak negat if baik t erhadap l i n g k u n g an p er ai r an m au p u n t er h ad ap kelangsungan umur waduk dan kegiatan usaha p er ik anan. Seb ag ai cont oh, ad anya huj an t erus- m enerus at au gerim is apalagi diikut i d engan angin yang cuk up k encang, ak an berakibat pem balikan m assa air dari dasar perairan ke perairan bagian atas, sehingga zat beracun yang sudah lam a t erak um ulasi di dasar perairan terangkat ke atas. Peristiwa ini d i seb ut d eng an k ej ad i an up welling yan g m engakibat kan kem at ian m assal pada ikan dalam KJA (Prihadi et al., 2005). Permasalahan yang dihadapi pada budidaya ikan dalam KJA di Waduk Cirata jika tidak ditangani secepatnya dapat berdam pak pada k et idak berlanj ut an kegiat an t ersebut , oleh sebab it u, perlu dikaji aspek keberlanjut an pada kegiat an budidaya ikan di Waduk Cirata.

  Su m b er d aya p er l u d i g u n ak an secar a ef i si en unt uk m encap ai p r od uk si op t i m al secar a b er k el an j u t an d en g an m em el i h ar a k est ab i l an d an m en g h i n d ar i ek sp l o i t asi su m b er d aya yan g b er l eb i h an . Pen i l ai an keberlanjutan m em iliki beberapa tujuan yaitu dalam upaya unt uk (1) m encapai ef isiensi p en g g u n aan su m b er d aya, (2 ) m en d or on g p encap aian t uj uan b er k elanj ut an, d an (3 ) mengembangkan landasan ilmiah mempunyai dasar ilmiah dalam menilai keberlanjutan suatu aktivitas pembangunan. Efisiensi penggunaan sum berdaya dim aksudkan unt uk m enjam in k et er sed i aan su m b er d aya d al am j an g k a panjang dan lint as generasi sert a m enekan t erjadinya konf lik (Hassanshahi et al., 2008), m engopt im alkan jasa lingkungan dan pen- capaian t ujuan keberlanjut an pem bangunan (Ram m el et al., 2007). Penelitian ini bertujuan unt uk m em buat kajian aspek keberlanjut an pada pengelolaan perikanan budidaya KJA di Waduk Cirata (Jawa Barat).

  Data yang dikumpulkan adalah data primer dan dat a sek under. Dat a prim er diperoleh d en g an m et o d e s u r v ai c ep at d en g an wawan car a d an p en g i si an k u i si o n er o l eh pakar. Dat a sekunder adalah dat a kegiat an keramba jaring apung, beban pencemar, daya dukung perairan, dan sum berdaya m anusia. Pengolahan dat a m enggunakan alat analisis

  Rap-fish yang m erupak an t ek nik penilaian

  kinerja berbagai aspek yang m em pengaruhi k eb er l an j u t an su at u ak t i vi t as (Pi t h er & Preischot , 2001). Pint er et al. (2005) m enya- t ak an asp ek k eb er l an j u t an yan g d i n i l ai meliputi: ekologi, sosial budaya, ekonomi, dan k elem b agaan. Set iap asp ek k eb er lanj ut an terdiri at as beberapa at ribut yang m erupakan v ar i ab el - v ar i ab el y an g m em p en g ar u h i ketersediaan sum berdaya. Atribut ditentukan berdasarkan hasil observasi kondisi Waduk Cirat a saat ini, st udi lit erat ur, dan wawancara dengan para pakar.

  Penilaian kinerja m enggunakan pendapat pakar dan data sekunder dalam bentuk skala 0 sam pai 2 at au 3 yang m enunjukan kat egori buruk sam pai baik. Perubahan kinerja at ribut dit unjukkan dengan nilai akar nilai t engah kuadrat Root Mean Square (RMS) pada sum bu x . Nilai RMS m erupakan st andar error yang bertujuan m engetahui nilai perubahan atribut saat terjadi perubahan kinerja dari suatu aspek k eb er l an j u t an . Un t u k m en g eval u asi h asi l penilaian atribut terhadap status pengelolaan wad u k b er k el an j u t an , d i l ak u k an si m u l asi Mo n t ecar l o . Si m u l asi Mo n t ecar l o d ap at

  J. Ris. Akuakultur Vol. 7 No. 1 Tahun 2012: 121-129

BAHAN DAN METODE

  menunjukkan perkiraan tingkat kesalahan skor set iap at ribut sehingga pengaruh kesalahan acak t erhadap suat u proses dapat dievaluasi dan keakuratan koordinat dapat diprediksi. Sta- t us keberlanjut an yang dit unjukkan dengan p er p ad u an set i ap asp ek d en g an n i l ai 0 % sam pai 100% dit am pilkan dengan diagram layang. Apabila nilai indeks > 50% menunjukkan sistem ‘berkelanjutan’ dan sebaliknya jika nilai indeks 7 50%.

  Menurut Garno (2002), up welling (pem - balikan lapisan air) hanya t erjadi pada wakt u suhu perm ukaan air dan lapisan di dalam nya secara signif ikan berbeda. Pada wakt u suhu perm uk aan air t urun, t erj adi pada puncak m usim hujan at au ket ika suhu sangat dingin pada awal at au akhir m usim kem arau, m aka lapisan air dar i dasar waduk naik dengan m em bawa zat beracun sepert i NH

  Kajian aspek keberlanjutan pada pengelolaan perikanan ..... (Ani Widiyati)

HASIL DAN BAHASAN

  ing, t ingkat kem at ian ikan, t ingkat produksi

  ik an, t ingk at p encem ar an d i DAS, t ingk at p en cem ar an d i wad u k d an d aya d u k u n g perairan, dengan nilai standar error atau nilai akar kuadrat nilai tengah (AKNT) masing- masing sebesar 11,16%; 3,17%; 5,12%; 5,71%; 5,82%; dan 1,37%.

  Terjadinya f rekuensi up welling t ernyat a m erupakan at ribut yang m em punyai AKNT yang terbesar yaitu 11,16% yang berarti atribut ini sangat m enent ukan dalam keberlanjut an pengelolaan waduk t ersebut . Hal ini diduga frekuensi up welling m engakibatkan kerugian m aterial yang besar. Sejak tahun 1991, 1993, dan 1997 jumlah ikan yang mati di Waduk Cirata bert urut - t urut 34,5 t on; 29,2 t on; dan 209,3 ton (Krismono, 1999). Dalam sehari, jumlah ikan yang mati pasca terjadinya up welling mencapai 60 t on, at au kalau dirupiahkan set ara Rp 500 juta. Data tersebut menunjukkan bahwa jumlah k er ugian yang dit im bulk an oleh k em at ian massal ikan di Waduk Cirata dari tahun ke tahun kecenderungannya sem akin m eningkat . Dat a t er s eb u t m en u n j u k k an b ah w a k o n d i s i lingk ungan Waduk Cirat a t erus m em buruk (BPWC, 2003).

  Penilaian aspek ekologi pada pengelolaan wad u k b er k el an j u t an b er b asi s p er i k an an budidaya KJA m erupakan penilaian t erhadap at ribut f rekuensi kejadian up welling, t ingkat kem at ian ikan, t ingkat produksi ikan, t ingkat pencem aran di daerah aliran sungai (DAS) di waduk, dan daya dukung perairan. Gam bar 1 m em perlihat kan at ribut aspek ekologi yang sensit if t erhadap kinerja pengelolaan waduk berkelanjutan yaitu frekuensi kejadian up well-

  3

  , H

  Adanya penilaian keberlanjut an m em u- d ah k an p r oses eval u asi . Lan d asan i l m i ah penilaian keberlanjut an perlu dikem bangkan karena m em erlukan pem aham an ilm u lint as d i si p l i n yai t u i l m u so si al , ek o n o m i , d an l i n g k u n g an (Hassan sh ah i et al. , 2 0 0 8 ). Pen i l ai an k eb er l an j u t an d i l ak u k an o l eh p en g am b i l k eb i j ak an sep er t i p em er i n t ah d aer ah , p em er i n t ah p u sat , at au l em b ag a penelitian dan sebaiknya dilaksanakan secara terus- m enerus, sehingga diperoleh inform asi ilm iah t erk ait perk em bangan pem anf aat an sum berdaya dan pola penggunaannya.

  CO

  2

  . Gas dan zat beracun itu terakumulasi dari proses pembusukan anaerob di lapisan bawah, t erut am a akibat sisa pakan dan kot oran ikan. Fenom ena t ersebut biasanya t erjadi puncak musim hujan, yaitu pada bulan Januari- Februari atau pada akhir musim kemarau.

  Unt uk m engurangi dam pak up welling di ant aranya dengan m engurangi padat t ebar ikan, m em elihara ikan yang t ahan t erhadap kualit as air buruk (ikan catfish), sert a peng- gunaan pakan ikan yang berkualitas dan ramah lingkungan. Pakan ram ah lingkungan (t elah berhasil diram u oleh ahli nut risi Ikan di Uni- versit as Ilm u dan Teknologi Kelaut an Tokyo). Pakan ini dibuat dengan m enam bahkan asam sit rat at au am ino acid- chelat ed (asam am ino yang t erikat dengan m ineral sepert i Zn, Mn, dan Cu) sehingga jum lah unsur f osf or yang d i l ep as k e ai r m enj ad i m enur un. Deng an m enggunakan pakan ikan ini, jum lah unsur f osf or yang t ert ahan (t erakum ulasi) di dalam badan ikan meningkat sekitar 30% untuk pakan yang ditambahkan asam sitrat atau 16,5% untuk pak an yang disuplem ent asi dengan amino

  acid-chelated. Penggunaan pak an ini j uga

  berhasil menurunkan tingkat ekskresi nitrogen oleh ikan m eskipun tidak begitu tinggi.

  Khusus untuk masalah polusi amonia yang jauh lebih berbahaya daripada f osf at , baru- baru ini t elah dikem bangkan st rain ikan nila ramah lingkungan melalui pendekatan genetik. Dengan dem ikian am onia yang dikeluarkan dari badan ikan menjadi menurun, yaitu sekitar 30%- 40% lebih rendah daripada ikan biasa.

  Aspek Ekologi

  2 S, dan

  Aspek Ekonomi

  Fish productivity rate

  6 8 1 0

  4

  2

  5.82

  1.37

  5.71

  5.12

  3.17

  The level of pollution in reservoir

  Tingkat pencem aran di waduk

  Carrying capacity of waters

  Daya dukung perairan

  The level of pollution in the river flow areas

  Tingkat pencem aran di DAS

  Tingkat produksi ikan

  Penilaian aspek ek onom i pada penge- lolaan waduk berbasis perikanan budidaya KJA berkelanjut an m erupakan penilaian t erhadap at ribut peningkat an pendapat an asli daerah (PAD) dari usaha KJA, peningkatan pendapatan m asyarak at , k em udahan pasar, harga j ual p r o d u k , b i aya p r o d u k si b u d i d aya, b i aya invest asi KJA.

  Fish mortal rate

  Tingkat kem atian ikan

  Up welling frequency

  11.16 Frekuensi up welling

  1 2

  The middle value of the square root (the scale of 0 until 100)

  Akar nilai tengah kuadrat (skala 0 sam pai 100)

  Ecological aspect attributes

  

Figure 1. Ecological aspect attribute of management of reservoirs based on sustainable aqua-

culture in Cirata Reservoir’s (%) A tr ib u t a s p e k e k o lo g i

  Gambar 1. At ribut aspek ekologi pada pengelolaan waduk berbasis perikanan budidaya berkelanjutan di Waduk Cirata (%)

  Penilaian aspek hukum dan kelem bagaan pada pengelolaan waduk berbasis perikanan b u d i d aya KJA b er k el an j u t an m er u p ak an p en i l ai an t er h ad ap at r i b u t k eb i j ak an pem erint ah t erhadap pem buangan lim bah, penegakkan hukum , koordinasi dan im ple- m en t asi p en g el o l aan KJA, d an k eb i j ak an pem erint ah t ent ang keberadaan KJA. Gam bar 3 m enunj uk k an at r ibut aspek huk um dan

  Aspek Hukum Kelembagaan

  Dari hasil wawancara dengan m asyarakat di sekitar wilayah Waduk Cirata, sebagian besar mereka mencari nafkah sebagai pembudidaya ikan baik di darat m aupun di waduk, pem - budidaya ik an, pedagang saprodi, pem ilik warung di sekit ar waduk, pengusaha t rans- portasi di waduk. Masyarakat di wilayah waduk b er h ar ap k eb er ad aan Wad u k Ci r at a ak an m eningk at k an t araf hidup m erek a dengan peningkat an pendapat an dari f ungsi waduk sepert i peningkat an hasil pert anian karena ad an ya i r i g asi yan g l an car , p en i n g k at an produksi ikan karena adanya lahan budidaya (perairan waduk ), peluang pek erj aan baru lainnya sep er t i d ar i p er d ag ang an sap r od i pertanian dan budidaya ikan yang m eningkat, r um ah m ak an b ai k d i p i ng g i r m aup un d i tengah waduk, transportasi untuk mengangkut pakan dan ikan di darat m aupun di perairan waduk.

  Gam b ar 2 m enunj uk k an at r ib ut asp ek ek o n o m i yan g sen si t i f t er h ad ap k i n er j a p en g el o l aan w ad u k b er k el an j u t an yai t u peningkatan PAD dari usaha KJA, peningkatan pendapat an m asyarakat , kem udahan pasar, harga jual produk, biaya produksi budidaya, biaya investasi KJA, dengan nilai standar error at au nilai akar kuadrat nilai t engah (AKNT) masing- masing sebesar 3,12%; 4,09%; 0,58%; 2 , 9 4 %; 0 , 1 2 %; d an 1 , 3 5 %. Pen i n g k at an pendapat an m asyarakat m erupakan at ribut yang m em punyai AKNT yang t erbesar yait u 4 , 0 9 % y an g b er ar t i at r i b u t i n i s an g at m en en t u k an k eb er l an j u t an p en g el o l aan waduk t ersebut .

  J. Ris. Akuakultur Vol. 7 No. 1 Tahun 2012: 121-129

  Kajian aspek keberlanjutan pada pengelolaan perikanan ..... (Ani Widiyati)

  Peningkatan PAD dari usaha KJA

  3.12 The increase of regional budget from cage culture Peningkatan pendapatan masyarakat

  i

  4.09 Income enhancement of the community

  m o n o

  Kem udahan pasar

  k

  0.58

  e The ease of market k e p s

  Harga jual produk

  a

  2.94

  t The selling price of the product u ib tr A Biaya produksi budidaya

  0.12 The cost of cultivation production

  Economic aspect attributes

  Biaya invest asi KJA

  1.35 The cost of cage culture infestation

  1

  2

  3

  4

  5 Akar nilai tengah kuadrat (skala 0 sam pai 100)

  The middle value of the square root (the scale of 0 until 100)

  Gambar 2. At ribut aspek ekonom i pada pengelolaan waduk berbasis perikanan budidaya berkelanjutan di Waduk Cirata (%)

  

Figure 2. Economical aspect attributes on the management of reservoir based on sustainable

aquaculture in Cirata Reservoir’s (%)

  Kebijakan pemerintah tentang pembuangan limbah

  6.63 The government’s policies on waste disposal

  n a a g a b

  Penegakkan hukum

  m

  11.34 The law enforcement

  le e k m Koordinasi dan implementasi pengelolaan KJA u

  The coordination and implementation of cage culture k

  9.49

  u management h k e p s

  Koordinasi dan implementasi pengelolaan waduk

  a

  7.91

  t The coordination and implementation of reservoir management u ib tr A

  Kebijakan pemerintah tentang keberadaan KJA

  5.55 The government’s policies on the existence of cage culture

  The legal aspect of institutional atributes

  2

  4

  6 8 1 0 1 2 Akar nilai tengah kuadrat (skala 0 sam pai 100)

  The middle value of the square root (the scale of 0 until 100)

  Gambar 3. Atribut aspek hukum dan kelembagaan pada pengelolaan waduk berbasis perikanan budidaya berkelanjutan di Waduk Cirata (%)

  

Figure 3. Legal and institutional aspect attributes of reservoir management based on sustain- able aquaculture in Cirata Reservoir’s (%) kelem bagaan yang sensit if t erhadap kinerja p en g el o l aan w ad u k b er k el an j u t an yai t u kebijakan pem erint ah t erhadap pem buangan lim bah, penegakkan hukum , koordinasi dan im plem entasi pengelolaan KJA, dan kebijakan pem erint ah t ent ang keberadaan KJA, dengan AKNT masing- masing sebesar 6,63%; 11,34%; 9,49%; 7,91%; dan 5,55%. Penegakan hukum m erupakan at ribut yang m em punyai AKNT yang terbesar yaitu 11,34% yang berarti atribut ini sangat m enent ukan keberlanjut an penge- lolaan waduk t ersebut .

  Dalam suat u penegakkan hukum , sesuai kerangka Friedm ann, hukum harus diart ikan sebagai suat u isi huk um (content of law), t at a laksana hukum (structure of law), dan b u d aya h u k u m (culture of law) seh i n g g a penegakkan hukum tidak saja dilakukan melalui perundang- undangan, namun juga bagaimana m em berdayakan aparat dan f asilit as hukum j u g a, yan g t ak k al ah p en t i n g n ya ad al ah b ag ai m an a m en ci p t ak an b u d aya h u k u m m asyarakat yang kondusif untuk penegakkan huk um (Mut iar i, 2 0 0 5 ). Masyar ak at har us senant i asa m end ap at k an p enyad ar an d an pem belajaran yang kont inu. Maka, program penyadaran, k am panye, pendidik an, harus t erus- m enerus digalakkan dengan m et ode yang partisipatif. Akhirnya, penegakkan hukum h ar u s m em p er h at i k an k esel ar asan an t ar a keadilan dan kepastian hukum. Tujuan hukum antara lain adalah untuk menjamin terciptanya keadilan (justice), kepastian hukum (certainty

  0.74

  Kapal untuk transportasi (Boart for transportation)

  Padat tebar ikan (Solid stocking of fish) Jum lah pakan (The amount of feed)

  1.54 Kelas kesesuaian lahan (Land suitability class) SPBU (Petrol station)

  2.28

  0.50

  0.25

  3.88

  4

  3

  2

  1

  2.31

  2.71

  of law), dan kesebandingan hukum (equality before the law) (Mutiari, 2005).

  0.84

  Aksesibilitas yang mudah (The ease of accessibility)

  Ketersediaan alat (The availability of tools) Dermaga untuk budidaya (Dock for aquaculture)

  4.53 Jenis ikan yang dibudidayakan (Types of cultivated fish) Jenis pakan (Types of food)

  5

  The middle value of the square root (the scale of 0 until 100)

  Akar nilai tengah kuadrat (skala 0 sam pai 100)

  The attribute aspect of Infrastructural, science and technology

  

Figure 4. Infrastructural and technological aspect attributes of management reservoir based

on sustainable aquaculture in Cirata Reservoir’s (%) At rib ut a sp ek in fr as tu kt ur d an ip te k

  Gambar 4. Atribut aspek infrastruktur dan teknologi pada pengelolaan waduk berbasis perikanan budidaya berkelanjutan di Waduk Cirata (%)

  Penilaian aspek inf rast ruk t ur dan t ek - n ol og i p ad a p en g el ol aan wad u k b er b asi s perikanan budidaya KJA berkelanjut an m e- r u p ak an p en i l ai an t er h ad ap at r i b u t k el as k esesu ai an l ah an , j en i s i k an y an g d i - budidayakan, jumlah pakan, jenis pakan, padat t ebar ikan, ket ersediaan alat pendukung di KJA, ket ersediaan kapal unt uk t ransport asi, dermaga untuk pengangkutan ikan, SPBU, dan aksesbilit as yang m udah ke lokasi budidaya. Gam bar 4 m enunjukkan at ribut aspek inf ra-

  Aspek Infrastruktur dan Teknologi

  Dalam hal ini penegakkan hukum yang h ar u s d i l ak u k an m i sal n ya, p en eg ak k an undang- undang keberadaan jum lah KJA di Waduk Cirat a, keberadaan/ penem pat an KJA pada zonasi yang t epat , pem buangan lim bah industri, pertanian, dan peternakan ke perairan sungai khususnya ke DAS Cit arum .

  J. Ris. Akuakultur Vol. 7 No. 1 Tahun 2012: 121-129 st rukt ur dan t eknologi yang sensit if t erhadap kinerja pengelolaan waduk berkelanjutan yaitu k el as k esesu ai an l ah an , j en i s i k an yan g dibudidayakan, jum lah pakan, jenis pakan, padat tebar ikan, ketersediaan alat pendukung di KJA, ketersediaan kapal untuk transportasi, dermaga untuk pengangkutan ikan, SPBU, dan aksesbilit as yang m udah ke lokasi budidaya, dengan AKNT m asing- m asing sebesar 4,53%; 0,84%; 2,28%; 1,54%; 2,71%; 0,50%; 0,25%; 2,31%; 0,74%; dan 3,88%. Kelas kesesuaian lahan m erupak an at ribut yang m em punyai AKNT yang t erbesar yait u 4,53% yang berart i at ribut ini sangat m enent ukan keberlanjut an p en g el o l aan wad u k t er seb u t . Kesesu ai an l ah an yan g t i n g g i d i p er l u k an u n t u k k e- berlanj ut an suat u k egiat an usaha. Kondisi perairan Waduk Cirat a saat ini sudah t idak sesuai lagi unt uk kegiat an budidaya ikan KJA, mengingat kondisi lingkungan perairan sudah memburuk (BPWC, 2008).

  Aspek Sosial Budaya

  Dukungan LSM set em pat

  4

  3

  2

  1

  3.42

  1.11

  4.65

  Local NGO’s support

  The level of education of the reservoir management staff

  Pen i l ai an asp ek so si al b u d aya p ad a p en g el o l aan w ad u k b er b asi s p er i k an an b u d i d aya KJA b er k el an j u t an m er u p ak an penilaian terhadap atribut dukungan Lembaga

  Tingkat pendidikan SDM pengelola waduk

  The level of human resources in community and cage culture management

  Tingkat SDM masyarakat dan pengelola KJA

  The middle value of the square root (the scale of 0 until 100)

  Akar nilai tengah kuadrat (skala 0 sam pai 100)

  Socio-cultural aspect atributes

  

Figure 5. Socio-cultural aspect attributes in the sustainable reservoir management based on

aquaculture in Cirata Reservoir’s (%) A tr ib u t a s p e k s o s ia l b u d id a y a

  Gambar 5. Atribut aspek sosial budaya pada pengelolaan waduk berkelanjutan berbasis perikanan budidaya di Waduk Cirata (%)

  Sw ad ay a M as y ar ak at (LSM ) s et em p at , p en d i d i k an su m b er d aya m an u si a (SDM) pengelola waduk, tingkat SDM masyarakat, dan pengelola KJA. Hasil penelitian memperlihatkan AKNT m asing- m asing sebesar 4,65%; 1,11%; 3,42%; dan 1,54%. Dukungan LSM set em pat m erupakan at ribut yang m em punyai AKNT yang terbesar yaitu 4,65% yang berarti atribut i n i s an g at m en en t u k an k eb er l an j u t an pengelolaan waduk t ersebut . Dukungan LSM m er u p ak an s u at u p o t en s i y an g p er l u d i m anf aat k an d an d i k em b ang k an d eng an melakukan kegiatan positif seperti membentuk k elom p ok t ani d alam r angk a p engelolaan wad u k . Kel om p ok t er seb u t d ap at b er u p a kelom pok t ani nelayan, kelom pok pem erhat i l i n g k u n g an yan g b i sa d i aj ak u n t u k m e- lak sanak an reboisasi hut an, dan lain- lain. Sel an j u t n ya d i l ak u k an so si al i sasi k ep ad a m asyar ak at , p el at i h an , p em b i n aan , p em - bent ukan kelom pok/ paguyuban, pem buat an kerja sam a, pendam pingan, dan m em berikan bantuan dalam pengelolaan waduk. Gambar 5 m em perlihat kan at ribut sosial budaya pada p en g el o l aan w ad u k b er b asi s p er i k an an budidaya di Waduk Cirata.

  5 Kajian aspek keberlanjutan pada pengelolaan perikanan ..... (Ani Widiyati)

  Status Keberlanjutan Pengelolaan Waduk Berbasis Perikanan Budidaya Ikan

  Economic

  Hukum dan kelem bagaan

  Ecology

  Ek ologi

  Infrastructure and technology

  Infrastruktur dan teknologi

  Socio-culture

  Sosial budidaya

  Ekonom i

  St at us keberlanjut an pengelolaan waduk b er b asi s p er i k an an b u d i d aya m er u p ak an k et er p ad u an p en i l ai an as p ek ek o l o g i , ekonom i, sosial, t eknologi/ infrast rukt ur, dan k el em b ag aan / k eb i j ak an . Kel i m a asp ek p en en t u t er cap ai n ya su at u p en g el o l aan w ad u k b er k el an j u t an sal i n g t er k ai t d an mempengaruhi yang ditunjukkan oleh diagram layang (Gam bar 6). Selanj ut nya Gam bar 6 m enunjukkan bahwa kondisi aspek ekologi merupakan aspek yang sangat lemah sehingga perlu dit ingk at k an dalam pengelolaannya. Aspek ini per lu m endapat per hat ian yang ser i u s m en g i n g at k o n d i si w ad u k su d ah m em prihat inkan sepert i pendangkalan dan

  

Figure 6. Suistainable status of Cirata Reservoir’s management based on y

cageculture (%)

  Gambar 6. St at us k eberlanj ut an pengelolaan Waduk Cirat a berbasis perik anan budidaya keramba jaring apung (%)

  Keb er l an j u t an asp ek so si al b u d ay a merupakan aspek terbesar (skor 57,37%), yang m erupakan m odal ut am a dalam m elakukan int ervensi pada keem pat aspek lainnya, yait u aspek kelem bagaan- kebijakan (skor 40,16%), t eknologi/ inf rast rukt ur (skor 49,79%), aspek ek onom i (sk or 51,32%), dan ek ologi (sk or 22,29%). Dukungan LSM di sekit ar wilayah p er ai r an Wad u k Ci r at a yan g cu k u p b esar dalam pengelolaan waduk, perlu dibina dan d i t i n g k at k an ol eh p em er i n t ah . Dar i h asi l w aw an car a d en g an m asyar ak at , m er ek a b er p en d ap at b ah wa Wad u k Ci r at a ad al ah sum berdaya alam m ilik bersam a yang harus d i k el o l a b er sam a ag ar f u n g si n ya b er k e- lanjut an. Sist em kerja sam a ant ara warga di

  DAS Citarum baik di hulu dan hilir diduga akibat p er t u m b u h an p en d u d u k yan g m en i n g k at pesat , t idak bijaknya m anusia dalam m em - buang lim bah indust ri, pet ernakan, rum ah t angga, dan pert anian, sert a penyalahgunaan tata ruang. Tempat pembuangan akhir sampah Sarimukti di Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, t erm asuk penyum bang lim bah air lindi yang besar ke Waduk Cirata karena lokasi TPA sangat dekat dengan DAS Citarum (MSMAS, 2009).

  Pendangkalan, eutrofikasi, dan t urunnya kualitas air waduk diduga akibat DAS Citarum r usak dan int ensif nya pengem bangan KJA untuk meningkatkan produksi ikan. Kerusakan

  keragam an ekologi akuat ik waduk t erancam , termasuk ikan- ikan yang dibudidayakan di KJA. Kualit as air baku waduk juga m enurun dan mulai tercemar logam berat (Krismono, 1999).

  eutrofikasi (penyuburan unsur hara). Akibatnya

  Legal and institutional aspects J. Ris. Akuakultur Vol. 7 No. 1 Tahun 2012: 121-129

  Kajian aspek keberlanjutan pada pengelolaan perikanan ..... (Ani Widiyati)

  sekitar Waduk Cirata masih kuat tetapi karena Perairan waduk pada DAS Cit arum . P3TL- banyak pendat ang dari k ot a, adat ist iadat BPPT. J. Teknik Lingkungan, 3: 112- 120. t ersebut m enjadi longgar khususnya unt uk Hassanshahi, H., Irvani, H., & Kalantari, K. 2008. generasi muda.

  Analysis of Capit al Asset s of Nat ural Re- sources Managem ent Syst em in t he Agri-

KESIMPULAN DAN SARAN

  cultural Production Cooperatives (APCs) in Fars Province, Iran. Australian J. of Basic

  Kesimpulan and Applied Sciences, 2(4): 864- 871.

  z Aspek ekologi (22,29%) merupakan aspek Kr ism ono. 1 9 9 9 . Pengelolaan Lingk ungan yang paling lem ah dalam keberlanjut an

  Budidaya Ikan di Keram ba Jaring Apung. pengelolaan Waduk Cirata.

  Warta Penelitian Perikanan Indonesia, 5: 15- 18.

  z Aspek sosial budaya (57,37%) merupakan aspek terbesar sebagai modal utama dalam MSMAS. 2 0 0 9 . DAS Ci t ar um , Kond i si d an m elakukan int ervensi pada aspek lainnya Ren can a Pen an g an an n y a. h t t p : / / yait u aspek ekonom i (51,32%); hukum - www.indonesiapower.co.id. ht m l [11 juni k elem bagaan (4 0 ,1 6 %), dan t ek nologi/ 2011]. infrastruktur (49,79%).

  Mut iari, Y.L. 2005. Penegakkan Hukum Ling- kungan: Sanksi Adm inist rasi Menurut UU

  Saran

  No. 23 t ahun 1997 Tent ang Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sum at era Selat an.

1) Un t u k m en u j u k eb er l an j u t an f u n g si Simbur Cahaya, No. 27 Tahun X, 31 hlm.

  ekonomi dan ekologi maka perlu penataan Pinter, L., Hardi, P., & Bartelmus, P. 2005. Indi- dan pengaturan kembali terhadap kegiatan

  cators of Sustainable Development: Propos-

  p er i k an an b u d i d aya KJA, p et er n ak an , pert anian dan indust ri di wilayah sekit ar als for a Way Forward. Expert Group Meet- ing on Indicat ors of Sust ainable Develop- Waduk Cirata. ment, 13- 15 December. New York: United

  2) Pen i n g k at an p ar t i si p asi stakeholder Nations Division for Sustainable Develop-

  (p en d u d u k d i sek i t ar wi l ayah wad u k , ment, 61 pp. pembudidaya ikan, pengelola pabrik pakan

  Pit cher, T.J. & Preischot , D. 2001. RAPFISH: A ik an) dengan penyuluhan int ensif oleh Rapid Appraisal Technique t o Evaluat e instansi terkait tentang pengelolaan Waduk Sust ainabilit y St at us of Fisheries. Fisher- Cirata berkelanjutan.

  ies Research, 49: 255- 270.

DAFTAR ACUAN

  Prihadi, T.H. 2005. Pengelolaan waduk berbasis

  budidaya ikan secara lestari, pengelolaan Badan Pengelola Waduk Cirat a (BPWC). 2003. sumberdaya alam dan lingkungan. Laporan Pemantauan Kualitas Air Waduk

  Disert asi. Bogor: Program Pascasarjana, Cirata. Bandung, 27 hlm. Institut Pertanian Bogor, 271 hlm. Badan Pengelola Waduk Cirat a (BPWC). 2003.

  Rammel, C., Stagl, S., & Wilfing, H. 2007. Manag-

  Laporan Pemantauan Kualitas Air Waduk

  ing Complex Adaptive Systems - A Coevo- Cirata. Bandung, 36 hlm. lutionary Perspective on Natural Resource

  Garno, Y.S. 2002. Beban Pencem aran Lim bah Management. Ecological Economics, 63: 9-

  Per ik anan Bud id aya d an Yut r of ik asi d i 21.