Analisis Novel Mockingjay Unsur Intrin

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel
The Hunger Games – Mockingjay
Suzanne Collins
Analis: Khizbul Kurniawan

Unsur Intrinsik
1. Tema
Novel Mockingjay merupakan karya fiksi ilmiah seri ketiga dan seri terakhir dari
trilogi The Hunger Games. Tentunya tema dari Mockingjay berhubungan erat
dengan tema dari dua buku sebelumnya, The Hunger Games dan Catching Fire.
Novel ini secara tersirat mengangkat tema Distopia. Distopia adalah perasaan
pesimistis dan kecemasan akan kemajuan pengetahuan dan perkembangan
kehidupan karena perkembangan tersebut dianggap sebagai sumber masalah di
masa mendatang.
Pada awal cerita (pada buku pertama dan kedua), penulis sempat mengecoh

pembaca dengan mambubuhkan tema romansa percintaan yang membingungkan.
Tokoh utama dihadapkan dengan pilihan dua pria yang sama-sama penting di dalam
hidupnya. Tema perjuangan juga sempat muncul (dominan di buku kedua) namun
kedua tersebut hanya pembuka dari tema utama yang sebenarnya, distopia yang
sangat menakutkan.
Tokoh utama, yaitu Katniss Everdeen yang berjuang menghadapi serangan,
intrik dan konspirasi dari berbagai pihak di wilayah Panem. Berikut adalah sinopsis
singkat yang dapat digunakan sebagai referensi untuk lebih memahami tema.
Katniss Everdeen merupakan gadis 16 tahun yang menggantikan adiknya untuk
mengikuti acara Hunger Games. Hunger Games adalah acara peringatan dari
pemberontakan distrik di Panem terhadap Capitol yang gagal. Hunger Games
diadakan sebagai pengingat kepada seluruh distrik bahwa Capitol tidak bisa
terkalahkan dan bahwa Capitol sangat anti terhadap pemberontakan.

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

Katniss Everdeen memenagkan permainan Hunger Games ke-74 dan merusak
sistem di permainan Quartell Quell (diceritakan di novel pertama dan kedua) secara
heroik sehingga menyulut api pemberontakan distrik-distrik di Panem terhadap

Capitol. Oleh karena itu, Katniss mendapat tekanan dari Capitol. Capitol membabi
buta distrik-distrik di Panem, termasuk kampung halaman Katniss di Distrik 12
sebagai peringatan. (dijelaskan di buku pertama)
Distrik 12 telah hancur dan Katniss sangat diburu oleh Capitol. Oleh karena itu,
Para pemberontak segera mengevakuasi Katniss ke Distrik 13 yang sebelumnya
dianggap telah musnah. Sedangkan Peeta Mellark, peserta Hunger Games lain dari
Distrik 12 tertangkap dan dibawa ke Capitol. (dijelaskan di buku kedua)
Terjadilah peperangan antara Capitol dan distrik-distrik yang dipimpin oleh
Distrik 13. Pemberontakan Distrik 13 dipimpin oleh Katniss Everdeen yang berperan
sebagai Mockingjay, penyulut api pemberontakan untuk melawan, dan Presiden Coin
sebagai pemimpin Distrik 13.
Para pemberontak berhasil menculik Peeta, namun Peeta telah mengalami banyak
perubahan dan menderita gangguan otak sejak di Capitol. Katniss depresi dan
mengalami stress menyandang peran yang sangat penting di dalam peperangan
besar. Ia tidak menyadari Coin punya motif tersendiri terhadap Katniss.
Gale Hawthorne, sahabat Katniss selalu mendampingi Katniss di dalam
perjuangan, sama halnya dengan Peeta. Katniss harus memilih kepada siapa ia
memberikan perhatiannya. Namun percuma, karena Katniss tahu tidak dari mereka
yang akan mendapatkan harapan.
Perang telah mengubah semua karakter yang kita kenal dari buku pertama dan

kedua secara keseluruhan. Banyak karakter vital yang menemui ajal dengan tidak
disangka-sangka. Mockingjay bukanlah sebuah kisah heroik atau kisah cinta yang
bahkan tidak pernah digubris melainkan sebuah kisah tragedi yang pantas untuk
direnungkan sebelum terjadi di dunia nyata.
Dari sinopsis singkat diatas, sangat jelas bahwa kehidupan tokoh utama berubah
drastis sejak ia menjadi tribut Hunger Games. Kehidupan tokoh utama dipenuhi
dengan ancaman-ancaman dari berbagai pihak, baik dari Capitol maupun Distrik 13.
Tidak ada pihak yang bisa dipercayai sepenuhnya.

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

2. Tokoh dan Penokohan
a. Katniss Everdeen
Karakter utama protagonis dari Distrik 12. Wanita berumur 16 tahun
yang menjadi relawan untuk menggantikan adiknya, Primrose Everdeen
untuk mengikuti permainan Hunger Games ke-74. Katniss memenangkan
Hunger Games-74 dan membuat banyak perbedaan, seperti memenagkan
permainan tersebut berdua dengan Peeta Mellark, pemuda dari distrik
yang sama dengannya. Akibatnya, hal tersebut melahirkan sebuah konflik

besar dan revolusi baru bagi Panem.
Hal. 39
“Aku akan menjadi Mockingjay”

b. Peeta Mellark
Karakter pria protagonis dari Distrik 12 yang terpilih sebagai tribut untuk
bermain Hunger Games. Peeta sangat perhatian terhadap Katniss
Everdeen dan telah memainkan banyak peranan penting dalam
menghadapai kediktatoran Capitol. Pemuda yang sangat optimistis.
Hal. 128
“Jangan bodoh, Katniss. Pikirkan dirimu sendiri. Mereka mengubahmu
menjadi senjata yang bisa menjadi alat dalam kehancuran umat manusia.”

c. Gale Hawthorne
Pemuda berusia 18 tahun dari Distrik 12. Gale merupakan teman berburu
dan sahabat dari Katniss Everdeen. Gale secara langsung membantu
Katniss ketika pemberontakan terhadap Capitol. Sangat sabar dalam
menghadapi masalah dan membantu Katniss.
Hal. 64
“Katniss, kenapa kau begitu peduli pada tim persiapanmu?”


d. Haymitch Arbernathy
Pria paruh baya yang suka mengkonsumsi alkohol. Haymitch meruapakan
pemenang Hunger Games ke-50 yang berasal dari Distrik 12. Haymitch
adalah mentor dari Katniss dan Peeta di Hunger Games ke-74 dan di

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

Quartel Quell. Haymitch menduduki posisi penting dalam pemberontakan
melawan Capitol. Pria yang terkesan liar dan tegas.
Hal. 123
“Yeah, kami tak mau kehilangan Mockingjay kecil kita ketika dia akhirnya
mulai bernyanyi.”

e. Presiden Coriolanus Snow
Karakter antagonis utama dalam trilogi Hunger Games. Presiden Snow
adalah pemimpin autokratis dan diktator di Capitol dan semua distrik di
Panem. Presiden Snow menjadikan bunga mawar putih sebagai simbol
dirinya. Mawar putih memiliki warna yang bersih putih seperti salju

(snow). Sosok yang sangat ambisius dan pendendam.

f. Presiden Alma Coin
Pemimpin dari distrik 13. Coin tidak menyukai Katniss karena Coin
menganggap Katniss lebih menguntungkan jika dia mati daripada saat
hidup. Kediktatoran Coin bahkan bisa dikatakan melebihi kediktatoran
dari Presiden Snow. Karakter pemimpin yang diktator namun sangat
disiplin.
Hal. 68
“Tapi sebagai balasan dari permintaan yang tak pernah terjadi
sebelumnya, Prajurit Everdeen sudah berjanji untuk membaktikan dirinya
ke tujuan perjuangan kita. Jika terlihat adanya adanya penyimpangan dari
misinya, baik dalam bentuk motif atau perbuatan, itu akan dilihat sebagai
pelanngaran perjanjian.”

g. Effie Trinket
Wanita Capitol dengan aksen dan gaya rambut yang sangat khas. Effie
merupakan pengiring untuk peserta Distrik 12. Effie adalah orang yang
mengambil undian nama untuk peserta tribut (dijelaskan di buku
pertama). Tokoh yang cenderung netral.

“Happy Hunger Games!”

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

h. Cinna
Penata busana Katniss dalam setiap permainan Hunger Games. Cinna juga
merupakan bagian dari pemberontakan yang telah direncanakan dengan
matang oleh Distrik 13. Cinna muncul di buku pertama dan terbunuh di
buku kedua. Namun, karakter ini masih sering disebut di buku ketiga
karena meninggalkan baju khusus untuk Mockingjay yang telah
dirancangnya. Sangat mendukung Katniss.

i. Caear Flickerman
Pembawa acara dan komentator Hunger Games yang telah bergelut
dengan acara Hunger Games paling tidak selama 24 tahun. Sangat ramah
terhadap para bintang tamu.

j. Plutarch Heavensbee
Head Game Maker baru yang menggantikan Head Game Maker

sebelumnya yang dibunuh oleh Presiden Snow, Seneca Crane. Plutarch
juga ternyata merupakan bagian dari pemberontak yang melawan
Capitol. Penuh dengan gagasan dan strategi.

k. Primrose Everdeen
Gadis berusia 12 tahun dari Distrik 12. Prim adalah adik Katniss
Everdeen. Prim terbunuh di peperangan dalam salah satu pengeboman
dan membuat Katniss sangat depresi. Lugu dan senang membantu ibunya.
Hal. 41
“Kau tahu kan, kau bisa cerita padaku. Aku pandai menyimpan rahasia.
Bahkan dari Mom.”

l. Boggs
Pria berbadan kekar, kaki tangan dari Presiden Snow. Namun Boggs
berjanji untuk melindungi Katniss tanpa menghiraukan perintah Coin.
Tegas dan kuat dalam melindungi Katniss.

Khizbul Kurniawan
XI Social DS


m. Cressida
Penduduk Capitol yang ikut memberontak setelah pelarian Katniss dari
Quartel Quell. Cressida bersama Messala, Castor dan Pollux ditugaskan
sebagai perekam aksi penyulutan api oleh Katniss.

n. Messalla
Warga Capitol yang merupakan asisten Cressida.

o. Castor dan Pollux
Dua bersaudara yang menjadi kru Cressida. Mempunyai dendam pribadi
dengan pemerintah Capitol.

p. Fulvia Cardew
Asisten Plutarch Heavensbee yang merupakan warga Capitol dan
kemudian pindah ke Distrik 13 dan ikut dalam pemberontakan. Baik
namun kurang bersahabat dengan lingkungan Distrik 13.
Hal. 71
“Dandani dia menjadi Cantik Dasar Nol”

q. Flavius, Octavia dan Venia

Tiga wanita dengan gaya rambut dan berpakaian yang sangat khas
Capitol. Mereka adalh tim perias Katniss dalam Hunger Games. Mereka
diculik oleh Distrik 13, namun Katniss meminta Coin untuk membebaskan
mereka. Baik dan tidak tahu apa-apa. Ketika di Capitol, mereka hanya
mengerjakan tugas mereka sesuai dengan apa yang disuruh.

r. Paylor
Salah satu pasukan pemberontak dari Distrik 13. Paylor bertempur
menghadapi pesawat pengebom Capitol di Distrik 8 bersama Katniss, Gale
dan Boggs. Individu yang sangat tangguh dan tegas.

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

s. Dalton
Ahli biogenetika dari distrik 8. Pindah ke Distrik 13 untuk membantu
pemberontakan terhadap Capitol. Dalton memberikan banyak saran yang
membantu bagi Katniss unutk menyulutkan api pemberontakan.

t. Buttercup

Kucing peliharaan keluarga Everdeen. Sangat dekat dengan Prim.
Buttercup diselamatkan oleh Katniss di desa pemenang setelah
pengeboman Distrik 12.
Masih banyak lagi karakter yang belum disebutkan di dalam trilogi The Hunger
Games. Sebagian dari karakter tersebut tetap eksis sejak buku pertama hingga buku
ketiga ataupun sejak buku kedua hingga buku ketiga. Namun, tidak sedikit pula karakter
yang hanya muncul dalam satu buku saja, seperti para peserta Hunger Games ke-74 dan
para peserta Quartel Quell (Hunger Games ke-75). Contohnya seperti Finnick yang
muncul di buku kedua dan ketiga, berperan sebagai peserta Quartel Quell dan
memberontak melawan Capitol. Selain itu adapula tokoh-tokoh pendukung seperti
polisi penjaga perdamaian dan para warga distrik yang hanya muncul sekali-dua kali
dalam cerita.

3. Latar
i.

Latar Tempat
Berlatar di suatu wilayah bernama Panem dengan pusat pemerintahan di
Capitol dan sisanya terbagi atas 13 distrik.
Capitol adalah pusat pemerintahan Panem dan merupakan tempat
diadakannya acara Hunger Games. Penduduk Capitol hidup dengan sangat
berlebihan. Sangat kontras dengan kehidupan penduduk di distrik-distrik.
Distrik 12 merupakan kampung halaman dari tokoh utama, Katniss
Everdeen. Gale, Haymitch dan Peeta juga berasal dari Distrik 12. Kehidupan di
Distrik 12 sangat kurang jauh daripada cukup. Penduduk harus bertahan dengan
kelaparan dan kurangnya fasilitas di daerah ini.

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

Distrik 13 adalah daerah yang dulunya pernah diakui ada, namun lenyap
kabar beritanya setelah hampir 75 tahun peperangan. Warga dan petinggi di
Capitol berasumsi bahwa Distrik 13 telah lenyap akibat wabah cacar dan perang
antara Capitol dengan Distrik 13 yang dimengkan oleh Capitol. Namun, Distrik
13 masih ditemui keberadaannya yaitu dibawah tanah dengan sistem dan
teknologi yang sangat maju dari sebelumnya.
Distrik 8, salah satu distrik di Panem yang dibom oleh Capitol akibat dari
upaya pemberontakan melawan Capitol.
Desa pemenang, merupakan tempat bagi pemenang Hunger Games yang
disediakan Capitol di semua distrik. Katniss Everdeen tinggal bersama Peeta
Mellark dan Haymitch di desa pemenang setelah memenangkan Hunger Games
ke-74.

ii.

Latar Waktu
Novel ini berada di suatu waktu atau zaman beberapa tahun dari masa

sekarang. Latar waktu yang spesifik dari novel ini beragam, karena permainan Hunger
Games (dibuku pertama dan kedua), pemberontakan, dan kehidupan sehari-hari para
tokoh terjadi sepanjang hari, baik siang maupun malam.

iii. Latar Suasana
Suasana di dalam novel ini didominasi oleh keadaan yang menegangkan.
Sangat sering dijumpai tokoh utama, Katniss Everdeen terjebak dalam suatu keadaan
yang mengharuskan dia untuk memilih diantara dua pilihan yang sangat sulit.

4. Alur
Novel ini didominasi oleh alur maju yang menceritakan tragedi-tragedi yang
beruntun dan saling berkaitan mulai dari awal Katniss Everdeen terpilih sebagai tribut
Hunger Games (dijelaskan di buku pertama) hingga sampai di peperangan besar antara
Capitol dan Distrik 13 yang membawa revolusi besar.

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

Walaupun didominasi oleh alur maju, di novel ini juga bisa dijumpai alur
mundur seperti flashback di masa lalu atau yang menceritakan tentang tokoh utama
yang sedang mengingat perbuatannya sebelumnya. Contohnya ketika Katniss
membayangkan saat dia membunuh banyak orang di permainan Hunger Games.

5. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dari novel ini adalah orang pertama pelaku utama.
Karena penulis novel menempatkan Katniss Everdeen sebagai “aku” oleh karena itu,

novel ini meggunakan kata ganti pertama “aku”. Di keseluruhan buku, banyak
ditemukan bukti dari penggunaan sudut pandang ini.

6. Amanat
Novel terakhir dari trilogi The Hunger Games ini mengandung banyak sekali amanat
yang tidak terduga. Pada awalnya kebanyakan pembaca akan mengira bahwa novel ini
mengedapankan cerita romansa yang kuat atas pilihan Katniss Everdeen antara
memilih Gale atau Peeta. Namun, ternyata novel ini sangat mengedepankan pesan
bahwa perkembangan teknologi yang pesat tidak menjamin adanya kedamaian.
Tema Distopia yang diangkat seakan mengisayaratkan bahwa kerusakan yang
terjadi disebabkan karena bumi yang kita pijaki sekarang semakin menua dan lelah atau
bahkan karena manusia semakin jahat dan terlena dengan teknologi. Oleh karena itu,
sebagai manusia yang hidup di bumi, hendaknya kita mengetahui apa yang sebenarnya
harus ditingkatkan dan bukannya malah terlena kepada sesuatu yang memberi dampak
negatif terhadap tempat tinggal kita. Harus ada keseimbangan di dalamnya.
Kita bisa belajar dari tragedi perang Capitol dengan Distrik 13 yang malah berujung
perubahan yang sangat mengenaskan. Akhir perang di Capitol sangat ironis malah
menjadi antiklimaks. Kisah romansa hilang begitu saja. Novel ini memberikan amanat
kepada kita agar memikirkan kembali tentang apa yang akan kita lakukan kedepannya
agar tragedi yang terjadi di novel tidak terjadi terhadap kita di dunia nyata.

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

Walaupun begitu, amanat yang kuat masih bisa diambil di bagian epilog. Sang
Mockingjay yang melakukan perjalanan terakhirnya, terbang dengan kesakitan yang
luar biasa dan pada akhirnya terjatuh dan kandas begitu saja. Katniss akhirnya bersatu
dengan Peeta, membuahkan sepasang anak perempuan dan laki-laki.
Hal. 422 (epilog)
Ini seperti permainan. Berulang-ulang. Bahkan agak membosankan setelah dua puluh
tahun.
Tapi masih ada permainan yang jauh lebih buruk daripada itu.

Novel ini berakhir dengan meninggalkan bekas sayatan dan kengerian akan masa
depan di hati pembacanya.

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

Unsur Ekstrinsik
1. Biografi Penulis
Suzanne Collins lahir pada 10 Agustus 1962 di Hartford, Connecticut. Dia adalah
putri dari seorang perwira Angkatan Udara Amerika Serikat yang bertugas di Perang
Vietnam. Sebagai putri seorang perwira militer, ia dan keluarganya terus-menerus
pindah tempat tinggal. Dia menghabiskan masa kecilnya di Alabama, menempuh masa
SMA di Alabama School of Fine Arts kemudian lulus dari Indiana University di jurusan
Drama dan Telekomunikasi.
Collins saat ini tinggal di Newtown, Connecticut, bersama suami dan dua
anak mereka beserta dua ekor kucing. Dia adalah seorang penganut Katolik Roma.
Buku-buku karya Collins adalah sebagai berikut:
The Underland Chronicles
1.
Gregor the Overlander (2003)
2.
Gregor and the Prophecy of Bane (2004)
3.
Gregor and the Curse of the Warmbloods (2005)
4.
Gregor and the Marks of Secret (2006)
5.
Gregor and the Code of Claw (2007)
Trilogi The Hunger Games
1.
The Hunger Games (2008)
2.
Catching Fire (2009)
3.
Mockingjay (2010)
Buku lainnya
1.
Fire Proof: Shelby Woo #11 (1999)
2.
When Charlie McButton Lost Power (2005)
3.
When Charlie McButton Gained Power (2009)

Referensi: http://www.openisbn.com/author/Suzanne_Collins/162394

2. Situasi dan Kondisi Pengarang terhadap Isi Novel
Trilogi novel The Hunger Games adalah sebuah novel fiksi yang terinspirasi
dari keadaan di bumi saat ini. Tema distopsia yang diangkat merupakan pandangan
langsung penulis yang sudah prihatin dengan keadaan bumi saat ini.

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

Sebagai puteri seorang perwira militer, penulis tentunya memiliki
pengalaman banyak tentang peperangan, khususnya pengalaman yang mengharukan.
Atas latar belakang inilah, mengapa penulis sangat lihai membangun sebuah konflik
besar dan menggambarkan sisi negatif peperangan secara intens di dalam karya
novelnya.

3. Nilai-nilai.
-

Nilai Moral:

Nilai moral yang sangat kental di novel ini adalah di bagian peperangan Capitol dan
distrik-distrik di Panem. Salah satu contohnya ketika pesawat pengebom Capitol
menjatuhkan bomnya ke rumah sakit di Distrik 8. Emosi pembaca diaduk dengan rasa
kesal terhadap Capitol yang secara sengaja mengebom rumah sakit karena mereka
berpikir jika mereka menang, orang-orang penghuni rumah sakit tidak akan berguna,
karena Capitol tidak membutuhkan orang-orang sakit dan cacat.
Nilai yang digambarakan adalah Capitol yang tidak memiliki moral terhadap sesama
manusia dan hanya mementingkan warga kalangan atas saja.
Hal. 160 (Ketika Katniss sedang berada di Distrik 8 dan tiba-tiba pesawat Capitol datang
menjatuhkan bomnya)
Rasanya mengerikan seperti sedang dijepit ke dinding ketika bom-bom berjatuhan.
Apa istilah yang digunakan ayahku tentang membunuh dengan mudah? Seperti
menembak ikan di dalam gentong. Kami jadi ikannya, jalanan ini gentongnya.

-

Nilai Budaya:

Penulis berhasil membentuk budaya baru di dalam cerita novel ini. Budaya Capitol
yang sangat berlebihan dengan gaya hidupnya. Diceritakan pula tentang kedisiplinan
Distrik 13 setelah terjadinya wabah cacar dan kekalahan mereka atas Capitol. Penduduk
Distrik 13 sangat patuh dan teratur.

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

Hal 25 (Peraturan di Distrik 13)
Kau tidak boleh melewatkan jadwalmu. Setiap pagi, kau harus memasukkan lengan
kananmu ke dalam alat aneh di dinding. Benda itu menato jadwalmu dalam satu hari
dengan tinta ungu terang: 07.00 – sarapan. 07.30 – tugas dapur. 08.30 – pusat
pendidikan, ruang 17. Dan seterusnya.

-

Nilai Sosial:

Terdapat banyak nilai sosial yang sangat menyedihkan. Khususnya perbandingan
kehidupan sosial penduduk Capitol dengan penduduk Distrik 12. Sangat kontras
bagaimana penulis menggambarkan kehidupan di Distrik 12 sangat tidak layak,
sedangkan penduduk di Capitol menghamburkan kekayaan mereka dengan sangat
berlebihan.

-

Nilai Estetika:

Di novel ini saya menemukan banyak frase dan kata-kata yang disusun secara
artistik dan membentuk suatu kalimat yang sangat sulit untuk dilupakan, seperti:
JIKA KAMI TERBAKAR
KAU TERBAKAR BERSAMA KAMI
Hal. 120
“Api sudah tersulut! Dan jika kami terbakar, kau terbakar bersama kami!”
Adapula kalimat Katniss Everdeen yang menunjukkan kecemasan atas dirinya sendiri:
"My name is Katniss Everdeen. Why am I not dead? I should be dead."
Selain itu ada kalimat pembukaan acara Hunger Games yang diucapkan oleh Effie ketika
di Distrik 12 yang sangat populer dalam versi berbahasa inggrisnya:
“May the odds be ever in your favor” dan
“Happy Hunger Games!”

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

Informasi detail buku (Edisi terjemahan bahasa Indonesia)
Judul: The Hunger Games #3: Mockingjay
Penulis: Suzanne Collins
Alih bahasa: Hetih Rusli
Ukuran: 13.5 x 20 cm
Tebal: 432 halaman
Terbit: Januari 2012
ISBN: 978-979-22-7843-9
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
No. Produk: 32201120001

Khizbul Kurniawan
XI Social DS

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63