Kajian Awal Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBG) Skala Pilot Dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS)

  Prosiding

Seminar Nasional Kimia 2011

  Peran Strategis Kimia Dalam Pembangunan: Pengolahan Sumber Daya Alam dan Energi yang Berwawasan Lingkungan Editor Prof. Basuki Wirjosentono, M.S., Ph.D Prof. Harlem Marpaung

  Prof. Dr. Seri Bima Sembiring Prof. Dr. Tonel Barus

  USU Press Art Design, Publishing & Printing

  Gedung F, Pusat Sistem Informasi (PSI) Kampus USU Jl. Universitas No. 9 Medan 20155, Indonesia Telp. 061-8213737; Fax 061-8213737 usupress.usu.ac.id © USU Press 2010 Hak cipta dilindungi oleh undang-undang; dilarang memperbanyak menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis dari penerbit.

  ISBN 979 458 549 1

  Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)

  Prosiding Seminar Nasional Kimia 2011 / Editor Basuki Wirjosentono [et.al.].—Medan: USU Press, 2010 Xvi, 404 p.; ilus.: 24 cm Bibliografi

  ISBN: 979-458-549-1

  1. Prosiding Kimia I. Wirjosentono, Basuki II. Marpaung, Harlem III. Sembiring, Seri Bima IV. Barus, Tonel 540 dc22

  Dicetak di Medan, Indonesia

  

SAMBUTAN KETUA PANITIA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang kami hormati Bapak rektor USU, Bapak Dekan Fakultas MIPA USU, Bapak/Ibu para Undangan dan para peserta seminar yang berbahagia. Mari kita panjatkan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka mengikuti Seminar Nasional Kimia tahun 2011 yang diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana Kimia USU dalam rangka memeriahkan International Year of

  

Chemistry 2011 . Thema Seminar: Peran Strategis Kimia dalam

  Pembangunan Nasional: Pengolahan Sumber Daya Alam dan Energi yang Berwawasan Lingkungan. Melalui seminar ini, diharapkan terjadi pertukaran informasi antar peneliti dalam berbagai bidang Kimia, demikian juga diharapkan terbangun jaringan kerjasama antar peneliti dari berbagai instansi di dalam bidang Kimia maupun di bidang ilmu-ilmu terapannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, panitia telah mengundang para peneliti, pendidik, mahasiswa, dan pemerhati bidang Kimia dari berbagai instansi di wilayah tanah air. Undangan tersebut telah ditanggapi oleh hadirnya 216 orang peserta dari berbagai kalangan dimana 35 peserta mempresentasikan makalahnya. Sebagai Pemakalah Utama, kami hadirkan Dr. Timbul Siahaan, Staf Ahli Menteri Pertahanan RI; Prof. Dr. Harlem Marpaung, Guru Besar Kimia FMIPA USU; Prof. Basuki Wirjosentono, MS, PhD Pengurus Himpuan Polimer Indonesia Cabang Sumatera Utara dan Dr. Partomuan Simanjuntak, M.Sc. APU, peneliti LIPI. Panitia mengharapkan, seminar ini akan semarak dengan pertukaran gagasan dan pengalaman antar peserta dan pada akhirnya memberikan kontribusi bagi perkembangan Kimia di Indonesia. Dengan rasa gembira, panitia menyampaikan terima kasih kepada Pemakalah undangan kami atas peran sertanya dalam seminar ini. Panitia telah berdaya upaya mempersiapkan seminar ini sebaik-baiknya, namun apabila terdapat kekurangan dalam pelayanan kami, baik dalam penyediaan fasilitas, penyampaian informasi, maupun dalam memberikan tanggapan, kami mohon dimaafkan. Akhir kata, kami sampaikan selamat berseminar, kiranya kita semua dapat memperoleh manfaat bersama dari seminar ini.

  Ketua Panitia M. Said Siregar, S.Si., M.Si.

  

SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI

S2/S3 KIMIA SEKOLAH PASCASARJANA

FMIPA USU

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kesempatan kepada kita semua untuk dapat berkumpul di tempat yang berbahagia ini. Kami dari Program S2/S3 Kimia Sekolah Pascasarjana FMIPA USU mengucapkan “Selamat datang di kota Medan tercinta, Selamat datang di kampus USU”. Kami sangat bersenang hati atas kehadiran seluruh peserta. Kami sungguh tidak menyangka, undangan kami mendapat tanggapan yang sangat positif dalam wujud kehadiran peserta yang demikian banyak jumlahnya di tempat ini. Untuk kehadiran Bapak/Ibu kami ucapkan terima kasih. Selain mewadahi kegiatan seminar, acara hari ini tampaknya akan menjadi sebuah kesempatan bersilaturahmi antar sesama peneliti, sekaligus menjadi kesempatan temu-kangen antara guru dan murid, demikian juga antar sesama alumni. Harapan kami, melalui pertemuan hari ini dapat terbangun jaringan kerjasama antar peneliti dalam berbagai bidang Kimia. Akhir kata, semoga pertemuan kali ini dapat berlanjut dengan pertemuan-pertemuan ilmiah berikutnya, sehingga ke depan, kita bisa memberi kontribusi yang lebih besar lagi bagi perkembangan Riset Kimia.

  Ketua Program Studi S2/S3 Kimia Sekolah Pascasarjana FMIPA USU

  Prof. Basuki Wirjosentono, MS, Ph.D

  SAMBUTAN DEKAN FMIPA USU Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT., atas ridha dan Inayah-Nya kita dapat berkumpul dalam rangka Seminar Nasional Kimia 2011. Kemajuan riset Kimia dalam beberapa dasawarsa terakhir berlangsung sangat pesat dan telah terspesialisasi ke dalam topik-topik yang semakin spesifik. Akibatnya, menjadi sulit saat ini untuk tetap mengikuti kebaruan ilmu Kimia. Bagi peneliti dan dosen, penguasaan akan bidang spesifik yang ditekuni adalah sangat penting, namun demikian, tetap sadar akan perkembangan yang berlangsung di luar topik yang ditekuni, tidaklah kalah pentingnya. Di sinilah pentingnya seminar, karena dengan turut serta dalam seminar seorang peneliti atau dosen dapat menyebarkan hasil penelitiannya sendiri, sekaligus dapat memperoleh gambaran secara tetap tentang perkembangan ilmu yang lebih luas. Kami menyampaikan penghargaan pada seluruh anggota panitia yang telah menyelenggarakan Seminar Nasional Kimia 2011 dengan tema PERAN STRATEGIS KIMIA DALAM PEMBANGUNAN: PENGOLAHAN SUMBER DAYA ALAM DAN ENERGI YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN. Kami mengharapkan kepada seluruh peserta seminar untuk terus berkarya, meningkatkan kemampuan dalam meneliti, melakukan publikasi ilmiah nasional dan internasional. Indonesia kaya akan bahan baku riset Kimia. Banyak sumber daya alam di negeri ini yang membutuhkan penelitian. Pada akhir kata sambutan ini, izinkan saya sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta seminar yang telah sudi meluangkan waktunya untuk mengikuti dari awal hingga berakhirnya acara ini. Semoga dengan mengikuti Seminar nasional Kimia ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua khususnya dalam hal pengembangan Riset Kimia.

  Billahi taufiq wal hidayah, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Dekan FMIPA USU Dr. Sutarman, M.Sc.

  

DAFTAR ISI

  SAMBUTAN KETUA PANITIA ..........................................................................iii SAMBUTAN KETUA PROGRAM STUDI S2/S3 KIMIA SEKOLAH PASCASARJANA FMIPA USU ....................................................... v SAMBUTAN DEKAN FMIPA USU ..................................................................... vi DAFTAR ISI ........................................................................................................... vii JADWAL SEMINAR NASIONAL KIMIA 2011 .................................................

  

MAKALAH KUNCI .................................................................................................. 1

  TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTAHANAN Timbul Siahaan ........................................................................................................ 3 KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA, MIKROBA ENDOFIT : LAWAN ATAU KAWAN ? Partomuan Simanjuntak ................................................................................... 12 PERAN KIMIA DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING

  INDUSTRI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI SUMATERA UTARA Harlem Marpaung ................................................................................................ 24 ECO-BIOPOLYMERS COMPOSITES AND NANOCOMPOSITES Basuki Wirjosentono and Saharman Gea ................................................... 29

  

MAKALAH UTAMA ............................................................................................. 39

  UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK ATSIRI DAUN ATTARASA (Litsea cubeba lour. Pers) Cut Fatimah Zuhra ............................................................................................... 41

  IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID DARI FRAKSI KLOROFORM EKSTRAK DAUN TUMBUHAN ILER (Coleus

  atropurpureus Benth.)

  Sovia Lenny, Lamek Marpaung dan Rony Magdalena S. ...................... 47

  ISOLASI SENYAWA STEROID DARI KULIT BATANG TUMBUHAN MAJA (Aegle marmelos (L.) Correa) Chairul Saleh .......................................................................................................... 55 UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL AKAR LOTUS (Nelumbo nucifera) Subur P. Pasaribu, Winnie Astuti , A.Sentosa Panggabean, dan Rina Agvianty ................................................................................................ 62 UJI AKTIVITAS LARVASIDA DAN OVIPOSITION DETERRENT EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN Vitex trifolia TERHADAP NYAMUK CULICIDAE Bastian Arifin, Marianne, Rosnani Nasution, Yasrah ............................ 72 PEMBUATAN SURFAKTAN tert-BUTYL- 6-O-BUTANOIL GALAKTOSIDA DARI TERT-BUTIL GALAKTOSIDA DENGAN ASAM BUTIRAT Helmina Br. Sembiring ....................................................................................... 80 PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT (PMKS) BERWAWASAN LINGKUNGAN MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH Hotman Manurung .............................................................................................. 89 PERAN RUANG TERBUKA HIJAU DALAM MEMINIMALISASI PENCEMARAN UDARA DI PERKOTAAN Darwin P Lubis ...................................................................................................... 97 ECENG GONDOK (Elchhornia crassipes) DAN KIAPU (Pistia

  stratiotes) SEBAGAI BIOFILTER PB DAN HG PADA

  PERAIRAN TERCEMAR Bambang Hendra Siswoyo ............................................................................. 106 TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI PUPUK ORGANIK BERWAWASAN LINGKUNGAN M Ali Musri.S ........................................................................................................ 126 PENENTUAN KADAR PARTIKULAT DAN ANALISIS

  VOLATILE ORGANIC COMPOUNDS DARI UDARA DI KAWASAN KAWAH KAMOJANG

  A. Sentosa Panggabean, M. Bachri Amran ............................................... 141

  PENGARUH FRAKSI VOLUME KOMPOSIT HIBRID SERAT

  IJUK DAN SERAT SABUT KELAPA TERHADAP SIFAT MEKANIK Eva Marlina Ginting, Nurdin Bukit, Bellina Silvia .................................147 KOMPOSIT MATRIKS POLIETILENA DIPERKUAT SERAT PULP TANDAN KOSONG SAWIT TERESTERIFIKASI Lely Risnawaty Daulay .....................................................................................159 SINTESIS POLIURETAN MELALUI POLIMERISASI TOLUEN DIISOSIANAT DENGAN POLIOL HASIL EPOKSIDASI MINYAK KEMIRI Mimpin Ginting, Tonel Barus, Jansen Silalahi, dan Basuki Wirjosentono .......................................................................................................168 PEMBUATAN TERMOPLASTIK ELASTOMER (TPE) DARI CAMPURAN POLYPROPILENA – KARET SINTETIK ETILEN PROPILENA DIENA TERPOLIMER MENGGUNAKAN DIVINYL BENZENA SEBAGAI AGEN PEGIKATSILANG Amir Hamzah Siregar .......................................................................................179 PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL DARI BATANG KAYU KELAPA SAWIT (Elais guenensis Jaqs) Darwin Yunus Nasution), Basuki Wirjosentono), Eddyanto) dan Tyahjono Herawan)..................................................................................190 PENGOLAHAN SERBUK BAN BEKAS DAN POLIPROPILENASEBAGAI BAHAN TERMOPLASTIK ELASTOMER (TPE) DENGAN KOMPATIBILIZER PPMA Erna Frida ..............................................................................................................199 PENGGUNAAN KATALIS PALADIUM (II) KLORIDA DAN KOKATALIS CuCL2 PADA SINTESIS ALDEHIDA DARI PROPANOL-1 DAN BUTANOL-1 Nurhaida Pasaribu .............................................................................................212 SIFAT MEKANIK DAN TERMAL BIO-NANOKOMPOSIT PATI YANG DIPERKUAT OLEH PARTIKULAT SELLULOSE BAKTERI Saharman Gea ......................................................................................................222

  THE FUNCTIONALISATION OF NATURAL RUBBER BY REACTIVE PROCESSING IN THE PRESENCE OF VARIOUS PEROXIDES: STRUCTURE AND RADICAL MECHANISM REACTION Eddiyanto .............................................................................................................. 231 EFEK VARIASI PH DALAM SINTESIS MATERIAL MESOPORI SILIKA YANG DITEMPLATE SURFAKTAN ANIONIK ASAM RISINOLEAT Andriayani ............................................................................................................ 249 PEMBUATAN PREMIUM COATING FAT MINIMAL TFA DARI RBDPKO MELALUI REAKSI HIDROGENASI PARSIA Melissa Tjeng ....................................................................................................... 262 OPTIMASI PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI TONGKOL JAGUNG Bahrin dan Muhammad Taufik ................................................................... 270 PERBANDINGAN PROSES INTERESTERIFIKASI ENZYMATIK DENGAN BLENDING PADA RESTRUKTURISASI LEMAK KAKAO (COCOA BUTTER) DENGAN MINYAK KELAPA (COCONUT OIL) Lelya Hilda ............................................................................................................ 277 PENGOLAHAN POLIPROPILENA DENGAN BAHAN PENGISI NANO ZEOLIT ALAM TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI Nurdin Bukit, Basuki Wirjosentono, Eddi Yanto................................... 286 PENGARUH PEMBERIAN ZAT ADITIF MONOSODIUM GLUTAMAT (MSG) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR Ida Duma Riris dan Nofi Herawati .............................................................. 296 PEMANFAATAN LIMBAH PULP BUAH SEMANGKA (Citrullus

  vulgaris, Schard) UNTUK PEMBUATAN NATA DE

  WATERMELON PULP DENGAN MENGGUNAKAN BAKTERI

  Acetobacter xylinum

  Yuniarti Yusak, Mawaddah ............................................................................ 306

  PEMANFAATAN BIOMATERIAL BERBASIS SELULOSA (TKS DAN SERBUK GERGAJI) SEBAGAI ADSORBEN UNTUK PENYISIHAN ION KROM DAN TEMBAGA DALAM AIR Fachraniah, Ratni Dewi....................................................................................319 STUDI KUALITAS LIMBAH CAIR PADA UNIT INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH TERPADU PT. KAWASAN INDUSTRI Kimberly Febrina Kodrat ................................................................................325 KAJIAN AWAL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOGAS (PLTBG) SKALA PILOT DARI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) Rahmat Mulyadi Nainggolan, Irvan, dan Bambang Trisakti .............339 ANALISIS BIOMOLEKULER DAN PATOGENESITAS GANODERMA ASAL TANAMAN PINANG (Areca catechu) PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guinesis) Ribu Surbakti, Condro Utomo, dan Agus Susanto .................................348

  ISOLASI, UJI FITOKIMIA, UJI TOKSISITAS DAN ANTIOKSIDAN DARI SENYAWA AKTIF KAYU BAWANG (Scorodocarpus borneensis Becc) Rudi Kartika, Tonel Barus, Partomuan Simanjuntak, Ribu Surbakt ..................................................................................................................361 EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI GALAKTOMANAN DARI KOLANG-KALING Juliati Br. Tarigan, Jamaran Kaban, Herlince Sihotang, dan Riko Juliardi ..........................................................................................................377 PENGARUH PENGEMBALIAN LUMPUR (RECYCLE SLUDGE) TERHADAP FERMENTASI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) Novita Fara Fatimah, Bambang Trisakti, dan Irvan .............................385 PEMBUATAN KOMPON DENGAN FILLER KARBON GREEN COKE SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BAN Karya Sinulingga, Nurdin Bukit, Esiya P Sitio .........................................394

JADWAL SEMINAR NASIONAL KIMIA 2011

  

Medan, 21 Mei 2011

RUANG I / RUANG SERBAGUNA

  

WAKTU PEMAKALAH JUDUL MODERATOR

UJI AKTIVITAS ANTIMIKROBA MINYAK Cut Fatimah Zuhra 13.00-13.30 ATSIRI DAUN ATTARASA (Litsea cubeba lour. Pers)

  IDENTIFIKASI SENYAWA FLAVONOID Sovia Lenny, Lamek DARI FRAKSI KLOROFORM EKSTRAK 13.30-14.00 Marpaung dan Rony

  DAUN TUMBUHAN ILER (Coleus Magdalena S. atropurpureus Benth.)

  ISOLASI SENYAWA STEROID DARI 14.00-14.30 Chairul Saleh KULIT BATANG TUMBUHAN MAJA (Aegle marmelos (L.) Correa)

  Subur P. Pasaribu, UJI FITOKIMIA dan AKTIVITAS Winnie Astuti , ANTIBAKTERI 14.30-15.00 A.Sentosa Panggabean EKSTRAK ETANOL AKAR LOTUS dan Rina Agvianty (Nelumbo nucifera) Ir. Sukatik, M. Si

  UJI AKTIVITAS LARVASIDA DAN OVIPOSITION DETERRENT EKSTRAK 15.00-15.30 Bastian Arifin dkk ETIL ASETAT DAUN Vitex trifolia

  TERHADAP NYAMUK CULICIDAE 15.30-16.00 Ishoma UJI PENOLAK (REPELLENT) NYAMUK (Culex) DARI EKSTRAK n-HEKSANA

  16.00-16.30 Marianne dkk DAUN TUMBUHAN Vitex trifolia DALAM FORMULA LOSION Pembuatan Surfaktan tert-Butyl- 6-O-

  Butanoil 16.30-17.00 Helmina Br. Sembiring Galaktosida dari tert-Butil Galaktosida dengan Asam Butirat

  

WAKTU PEMAKALAH JUDUL MODERATOR

PABRIK MINYAK KELAPA SAWIT Hotman Manurung 13.00-13.30 (PMKS) BERWAWASAN LINGKUNGAN

  MELALUI PEMANFAATAN LIMBAH PERAN RUANG TERBUKA HIJAU DALAM MEMINIMALISASI 13.30-14.00 Darwin P Lubis PENCEMARAN UDARA DI PERKOTAAN

  Eceng Gondok (Elchhornia crassipes) Bambang Hendra dan Kiapu (Pistia stratiotes ) sebagai

  14.00-14.30

Siswoyo Biofilter Pb dan Hg pada Perairan

Tercemar TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH

  Julinawati, S.Si., 14.30-15.00 M Ali Musri S. MENJADI PUPUK ORGANIK M. Si. BERWAWASAN LINGKUNGAN PENENTUAN KADAR PARTIKULAT DAN ANALISIS VOLATILE ORGANIC

  A. Sentosa Panggabean COMPOUNDS DARI UDARA DI 15.00-15.30 dan M. Bachri Amran KAWASAN KAWAH KAMOJANG 15.30-16.00 Ishoma Pengaruh Fraksi Volume Komposit Hibrid

  Serat Ijuk Dan Serat Sabut Kelapa 16.00-16.30 Eva Marlina Ginting dkk Terhadap Sifat Mekanik

  

WAKTU PEMAKALAH JUDUL MODERATOR

KOMPOSIT MATRIKS POLIETILENA DIPERKUAT 13.00-13.30 Lely Risnawaty Daulay AT PULP TANDAN KOSONG SAWIT

  TERESTERIFIKASI Sintesis Poliuretan Melalui Polimerisasi Mimpin Ginting, Tonel Toluen Diisosianat

  13.30-14.00 Barus, Jansen Silalahi Dengan Poliol Hasil Epoksidasi Minyak dan Basuki Wirjosentono Kemiri

  PEMBUATAN TERMOPLASTIK ELASTOMER (TPE) DARI CAMPURAN POLYPROPILENA – KARET SINTETIK 14.00-14.30 Amir Hamzah Siregar ETILEN PROPILENA DIENA

  TERPOLIMER MENGGUNAKAN DIVINYL BENZENA SEBAGAI AGEN PEGIKATSILANG Darwin Yunus Nasution, PEMBUATAN PAPAN PARTIKEL DARI Basuki Wirjosentono, BATANG KAYU

  14.30-15.00 Eddyanto dan Tyahjono KELAPA SAWIT ( Elais guenensis Jaqs) Herawan PENGOLAHAN SERBUK BAN BEKAS

  Dra.Rosnani DAN POLIPROPILENA Nasution, M.Si. SEBAGAI BAHAN TERMOPLASTIK 15.00-15.30 Erna Frida

  ELASTOMER (TPE) DENGAN KOMPATIBILIZER PPMA 15.30-16.00 Ishoma PENGGUNAAN KATALIS

  PALADIUM (II) KLORIDA DAN 16.00-16.30 Nurhaida Pasaribu KOKATALIS CuCl 2 PADA SINTESIS ALDEHIDA DARI PROPANOL-1 DAN BUTANOL-1 Sifat Mekanik dan Termal Bio- nanokomposit Pati 16.30-17.00 Saharman Gea yang Diperkuat oleh Partikulat Sellulose Bakteri

  The Functionalisation of Natural Rubber By Reactive Processing in The Presence 17.00-17.30 Eddiyanto of Various Peroxides: Structure and

  Radical Mechanism Reaction

  RUANG IV/

WAKTU PEMAKALAH JUDUL MODERATOR

EFEK VARIASI pH DALAM SINTESIS

  MATERIAL MESOPORI SILIKA YANG Andriayani 13.00-13.30 DITEMPLATE SURFAKTAN ANIONIK

  ASAM RISINOLEAT PEMBUATAN PREMIUM COATING FAT Melissa Tjeng 13.30-14.00 MINIMAL TFA DARI RBDPKO MELALUI

  REAKSI HIDROGENASI PARSIAL Bahrin dan Muhammad OPTIMASI PEMBUATAN BRIKET 14.00-14.30

Taufik ARANG DARI TONGKOL JAGUNG

PERBANDINGAN PROSES

  INTERESTERIFIKASI ENZYMATIK DENGAN BLENDING PADA 14.30-15.00 LELYA HILDA RESTRUKTURISASI LEMAK KAKAO

  (Cocoa Butter) DENGAN MINYAK KELAPA (Coconut oil) Helmina PENGOLAHAN POLIPROPILENA

  Sembiring, S.Si., DENGAN BAHAN PENGISI NANO M.Si. 15.00-15.30 Nurdin Bukit dkk ZEOLIT ALAM TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN MORFOLOGI 15.30-16.00 Ishoma

PENGARUH PEMBERIAN ZAT ADITIF

  Monosodium Glutamat (MSG) 16.00-16.30 Ida Duma Riris TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH

  TIKUS WISTAR PEMANFAATAN LIMBAH PULP BUAH SEMANGKA (Citrullus vulgaris, Schard) YUNIARTI YUSAK dan UNTUK PEMBUATAN NATA DE

  16.30-17.00 MAWADDAH WATERMELON PULP DENGAN MENGGUNAKAN BAKTERI Acetobacter xylinum

  

WAKTU PEMAKALAH JUDUL MODERATOR

Pemanfaatan Biomaterial Berbasis Ratni Dewi dan Selulosa (TKS dan Serbuk Gergaji)

  13.00-13.30 Fachraniah Sebagai Adsorben Untuk Penyisihan Ion Krom dan Tembaga Dalam Air STUDI KUALITAS LIMBAH CAIR PADA

  UNIT INSTALASI PENGOLAHAN 13.30-14.00 Kimberly Febrina Kodrat LIMBAH TERPADU PT. KAWASAN

  INDUSTRI MEDAN KAJIAN AWAL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA BIOGAS (PLTBg) SKALA 14.00-14.30 Irvan dkk PILOT

  DARI LIMBAH CAIR PABRIK KELAPA SAWIT (LCPKS) Drs. Rudi Kartika, ANALISIS BIOMOLEKULER DAN

  M.Si. PATOGENESITAS GANODERMA ASAL 14.30-15.00 Ribu Surbakti dkk TANAMAN PINANG (ARECA CATECHU)

  PADA TANAMAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINESIS)

  ISOLASI, UJI FITOKIMIA, UJI TOKSISITAS DAN ANTIOKSIDAN DARI 15.00-15.30 Rudi Kartika dkk SENYAWA AKTIF KAYU BAWANG

  (Scorodocarpus borneensis Becc ) 15.30-16.00 Ishoma Ekstraksi dan Karakterisasi

  16.00-16.30 Juliati Br. Tarigan Galaktomanan dari Kolang-kaling PENGARUH PENGEMBALIAN LUMPUR

  Bambang Trisakti*, (RECYCLE SLUDGE) TERHADAP

  16.30-17.00 ** Novita Fara Fatimah FERMENTASI LIMBAH CAIR PABRIK dan Irvan*

  KELAPA SAWIT (LCPKS) PEMBUATAN KOMPON DENGAN 17.00-17.30 Karya Sinulingga, Nurdin

  FILLER KARBON GREEN COKE Bukit, Esiya P. Sitiyo

  SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN BAN Medan, 21 Mei 2011

  Panitia Pelaksana Makalah Kunci 

  TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTAHANAN Timbul Siahaan Sahli Menhan Bid. Tekind

  KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA, MIKROBA ENDOFIT : LAWAN ATAU KAWAN ?

Partomuan Simanjuntak

  Ahli Peneliti Utama, Pusat Penelitian Bioteknologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jalan Raya Bogor KM 46 Cibinong 16911 Tilp. 021-8754587; E-mail : partomsimanjtk@yahoo.com

  PENDAHULUAN

  Obat tradisional berasal dari bahan alam, penampilannya tidak menarik, baik dari bentuk, rasa maupun cara pemakaiannya. Penggunaannya pun lebih banyak disebarkanluaskan dari mulut ke mulut, merupakan warisan turun temurun dan umumnya untuk mengatasi gejala penyakit sederhana (trivial) dan dapat sembuh sendiri (self-limiting). Akhir-akhir ini tampak adanya kecenderungan sementara pihak untuk memanfaatkan obat tradisional bagi penyembuhan penyakit yang membutuhkan diagnosis profesional. Tetapi, tErlepas dari hal tersebut di atas obat tradisional yang mempunyai reputasi etnoterafi baik memang pantas untuk dipertimbangkan sebagai alternatif obat modern terutama untuk gejala penyakit trivial dan self-limiting bagi masyarakat di daerah yang lebih jauh dari pelayanan kesehatan.

  Dalam GBHN tahun 1988 pada “Arah dan Kebijaksanaan Pembangunan Kesehatan”, butir (f) tercantum “ Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan secara lebih meluas dan merata sekaligus memelihara dan mengembangkan warisan budaya bangsa, perlu terus dilakukan penggalian, penelitian, pengujian dan pengembangan obat-obat serta pengobatan tradisional. Disamping itu perlu terus mendorong langkah-langkah pengembangan budidaya tanaman obat-obatan tradisional yang secara medis dapat dipertanggungjawabkan.

  Dengan demikian sistem pengobatan tradisonal yang telah berumur berabad-abad dan telah mengalami seleksi alamiah itu perlu diteliti untuk dapat diandalkan dan dipertanggungjawabkan. (Sastroamidjojo, 1962). Tugas ilmuwan disini dikaitkan dengan kewajiban moral dalam melestarikan dan mengamankan sebagain dari nilai-nilai budaya bangsa (Darman, 1960).

  Sehingga untuk itu dalam paper ini penulis melaporkan beberapa hasil penelitian (1998-2010) tumbuhan obat Indonesia yang telah diteliti dan beberapa di antaranya mempunyai potensi sebagai obat, dan dilema supply hasil isolasi yang nyatanya mempunyai randemen yang sangat kecil sekali.

I. Studi Kimia Tumbuhan Obat Indonesia

  1. Lasang, Myrica esculenta Buch. Ham ex. D.Don (Myricaceae)

  Tumbuhan “Lasang” (nama daerah di Ruteng, P. Timor, Nusa Tenggara Timur) adalah salah satu dari kekuarga Myricaceae dan banyak digunakan untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan diuretik.

  Hasil isolasi dan pemurnian senyawa kimia dari ekstrak etilasetat memberikan 6 senyawa triterpenoid yaitu mirikanol (1; 0,53 %); mirikanon (2; 0,004 %); mirikolal (3; 0,001 %); mirikadiol (4; 0,001 %); dan asam betulat (5; 0,003 %). Sedangkan dari ekstrak air diperoleh senyawa mirikanol 5-O-

  β-D-glukopiranosida (6; 0,037 %). Hasil uji farmakologi keenam senyawa kimia tersebut diperoleh bahwa senyawa mirikanol (1) mempunyai aktivitas sebagai lymphocyte blastogenic

  transformation sebesar 10

  βg/ml, dan mirikanol 5-O-β-D- glukopiranosida sebagai leucocyte migration inhibitor sebesar 100 βg/ml (Simanjuntak, dkk, 1992; Simanjuntak, 1995a).

  2. Warrt, Pongamia pinnata (L.) Pierre (Papilionaceae)

  Tumbuhan Pongamia pinnata, (Papilionaceae) di daerah Larantuka, P. Flores, Nusa Tenggara Timur disebut “Warrt” dan secara tradisional bagian kulit batang tumbuhan ini setelah direbus, diminum oleh para ibu yang baru melahirkan. Penelitian ekstrak etilasetat dari kulit batang Warrt memberikan senyawa pongapinon A (7; 0,038 %) dan pongapinon B (8; 0,01 %). Hanya senyawa kimia pongapinon A yang mempunyai aktivitas sebagai penghambatan pada produksi interleukin-1 “inhibitory activity upon interleukin-1 production” sebesar IC = 2,5

  50 µg/ml (Kitagawa, et al., 1992).

  3. Dekar, Caeasalpinia major Dandy ex Excell (Fabaceae)

  Tumbuhan obat Dekar (nama daerah di Ruteng, Flores, Nusa Tenggara Timur) berdasarkan informasi yang peroleh digunakan sebagai tonikum, anticacing, pegal-pegal dan sakit punggung. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari ekstrak etilasetat mengandung senyawa kimia furano diterpen tipe kasan yaitu caesaldekarin a 9; 0,86 %), b (10; 0,05 %), c (11; 0,06 %), d (12; 0,01 %), e (13; 0,06 %) dan caesaldekarin f (14; 0,09 %), dan 1 senyawa fitoaleksin yang dinamakan sebagai 12-oksi-7-okso-sandara kopimaradiena (15; 0,09 %) Penamaan senyawa baru sebagai caesaldekarin ini adalah Caesal berasal dari nama genus tumbuhan caesalpinia, dekar dari nama lokal di Flores. Di antara senyawa ini caesalekarin a yang berpotensi sebagai penghambatan pada respon mitogen dari sel limpa tikus “inhibitory effect on mitogen sebesar IC = 10

  

response of spleen cell” µg/ml dan penghambatan

  

50

  produksi interleukin “inhibitory of interleukin production”, IC = 10

  50

  µg/ml (pada konsentrasi 80%) (Kitagawa, et al., 1994a; Kitagawa, et al., 1996; Simanjuntak, 1995b; Simanjuntak, 1996a; Simanjuntak, 2002a).

  4. Gonggang, Bhetsa paniculata Arn. (Celastraceae)

  Di Bengkulu, tumbuhan ini dikenal sebagai Gonggang yang secara tradisional digunakan untuk pencegahan muntah-muntah dan diare. Hasil penelitian studi kimia diperoleh bahwa ekstrak etilasetat bagian kulit batang Gonggang memberikan 3 senyawa triterpenoid glikosida baru yang dinamakan sebagai gonggangnosida A (16; 0,03 %), B (17; 0,036 %) dan C (18; 0,04 %) dan asam kuinovak (19, 0,045 %). Potensi kandungan kimia dari tumbuhan ini belum dilaporkan (Ohashi, ., 1994).

  et al 5.

   Sungkei, Peronema canescens Jack (Verbenaceae)

  Sungkei, Peronema canescens di Curup, Bengkulu digunakan secara tradisional sebagai obat anti malaria. Isolasi dan penentuan struktur kimia dari ekstrak etil asetat bagian daun tumbuhan Sungkei memberikan tujuh (7) senyawa baru diterpen tipe klerodan yaitu peronemin A (20; 0,005 %); A (21; 0,01 %); B (22; 0,01 %); B (23;

  2

  3

  1

  2

  0,04 %); B (24; 0,03 %); C (25; 0,04 %); D (26; 0,003 %). Sedangkan

  3

  1

  1

  dari ekstrak air diperoleh 2 senyawa kimia yang bukan baru yaitu akteosida (27; 0,026 %) dan flavonoid glikosida (28; 0,012 %). Hasil uji farmakologi terhadap semua kandungan senyawa kimia tersebut yang diperoleh bahwa peronemin C mempunyai aktivitas sebagai antimalaria

  1

  sebesar IC = 13,1 µM (83%) dan peronemin A sebesar IC = 118 µM

  50

  3

  50 (83%) (Kitagawa, et al., 1994b; Simanjuntak, 1996b).

  6. Pegeu buang, Brucea javanica (L.) Merr. (Simaroubaceae)

  Tumbuhan Brucea javanica di Bengkulu disebut sebagai Pegeu buang (Jawa Barat, Ki Pahit), secara tradisional digunakan untuk antimalaria. Hasil studi kimia yang telah dilakukan terhadap ekstrak aseton buah Pegeu buang diperoleh 3 senyawa triterpenoid baru yaitu bruceajavanin A (29; 0,006 %); dihidrobruceajavanin A (30; 0,003 %), dan bruceajavanin B (31; 0,0004 %), dan 1 senyawa alkaloid glikosida β-karbolina yaitu bruceacanthinosida (32; 0,003 %). Hasil uji farmakologi menunjukkan bahwa senyawa bruceajavanin A (29) mempunyai aktivitas sebagai antimalaria, IC = 1,1 = 4,4

  µM; IC µM;

  50

  80

  dihidrobruceajavanin A (30), IC = 2,5 = 4,3 µM; IC µM; dan

  50

  80

  bruceacanthinosida (32), IC = 25 = 43 µM; IC µM. (Kitagawa, et al.,

  50

  80 1994c).

  

7. Upa-upa, Coscinum fenestratum (Gaertn) Colebr.

  (Menispermaceae)

  Tumbuhan Coscinum fenestratum (nama lokal : upa-upa di Palangka Raya, Kalimantan Tengah) yang berdasarkan informasi digunakan untuk pengobatan penyakit kuning dan malaria. Hasil penelitian studi kimia terhadap bagian akar tumbuhan upa-upa ini adalah senyawa benzilisokuinolin, berbin (33, 0.05 %) yang mempunyai potensi sebagai anti malaria (Simanjuntak, 1998a).

  8. Kayu ular, Strychnos lucida R.Br. (Loganiaceae)

  Di daerah Sumbawa, Nusa Tenggara barat tumbuhan ini dikenal sebagai tumbuhan Kayu ular yang secara tradisional digunakan untuk anti racun ular dan demam. Hasil isolasi dan elusidasi struktur kimia yang telah dilakukan, Kayu ular mengandung senyawaan alkaloid, kolobrin N-oksida (34; 0,001 %); striknin N-oksida (35; 0,003 %); brusin N-oksida (36; 0,001 %) dan brusin (37; 0,001 %) yang berpotensi sebagai obat anti malaria dan anti kanker. (Simanjuntak, 1998b); Rachmat, dkk. 2002).

  9. Secang, Caesalpinia sappan L. (Caesalpinaceae)

  Secang, Caesalpinia sappan adalah salah satu bahan dari jamu- jamuan yang banyak digunakan untuk analgesik, anti inflamasi. Hasil isolasi dari ekstrak etilasetat kulit batang secang memberikan senyawa baru turunan brazilin (38; 0,063 %) dan brazilin (39; 0,0045 %). Hasil uji toksisitas diperoleh bahwa senyawa turunan brazilin mempunyai daya toksik sebesar IC = 63,1 ppm (Simanjuntak, 2002b).

  50 10.

   Benalu Teh, Scurrula atropurpurea (Bl.) Dans. (Loranthaceae)

  Benalu teh (scurrula spp) sangat populer untuk masyarakat Indonesia yang secara komersial banyak dijual dan diyakini dapat mengobati penyakit kanker. Studi kimia dan farmakologi terhadap benalu teh (Scurrula atropurpurea) dan daun teh (Thea sinensis) yang dikoleksi dari Gunung Mas, Puncak telah dilakukan. Hasil isolasi dan penentuan struktur kimia dari ekstrak etil asetat pada seluruh bagian benalu teh memberikan beberapa senyawa asam-asam lemak seperti asam (z)-9-oktadekanoat (40; 0,02 %); asam (z,z)-oktadeka-9,12- dienoat (41; 0,004 %); asam (z,z,z)-oktadeka-9,12,15-trienoat (42; 0,006 %); asam oktadeka 8,10-diynoat (43; 0,04%), asam (z)-oktadeka-12-en- 8,10-diynoat (44; 0,07 %); asam oktadeka 8,10,12-triynoat (45; 0,017%). Dua senyawa santin yaitu teobromin (46; 0,0006 %); kafein (47; 0,01 %); dua senyawa flavonol glikosida, kuersetin (48; 0,02 %); rutin (49; 0,0005 %); satu senyawa monoterpen glukosida, icarisida B

  2

  (50; 0,005 %); satu senyawa lignan glikosida, aviculin (51; 0,005 %)

  0,0001 %); (-)-epikatekin-3-O-galat (54; 0,0016 %), (-)-epigallokatekin- 3-O-galat (55; 0,636 %); (+)-gallokatekin (56; 0,0004 %) dan (-)- katekin (57; 0,0017 %). Hasil uji farmakologi terhadap sel

  epigallo

  kanker untuk semua senyawa hasil isolasi dari benalu teh dapat disimpulkan bahwa ada kemungkinan senyawa asam lemak yang berikatan rangkap 3 juga berperan di dalam menghambat pertumbuhan sel kanker. Perbandingan kandungan senyawa kimia dan hasil uji farmakologi tanaman teh (Thea sinensis) dan benalu teh (Scurrula

  ) dapat dilihat pada Tabel 2 (Ohashi, et al., 2003; Winarno,

  atropurpurea et al ., 2003a; Winarno, et al., 2003b; Simanjuntak, et al., 2004a).

11. Mahkota dewa, Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl.

  (Thymelaceae)

  Mahkota dewa (Phaleria macrocarpa) yang pada awalnya dijauhi karena dianggap sebagai tanaman beracun, kini semakin banyak dicari orang baik dalam bentuk mentah maupun hasil olahannya. Wahyoedi melaporkan bahwa Mahkota dewa dengan kadar yang tepat berhasil mengatasi beberapa penyakit seperti kanker, diabetes mellitus, lever dan stroke (Wahyoedi, 2003). Hasil studi kimia dan farmakologi terhadap buah tumbuhan ini diperoleh bahwa ekstrak n-heksan mengandung asam-asam lemak seperti asam palmitat, asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat; ekstrak etilasetat mengandung senyawa steroid seperti

  β-sitoterol; stigmasterol dan sikloargentenol (58; 0,001 %) Sedangkan dari ekstrak n-butanol diperoleh benzofenon (59; 0,001 %), dan dari ekstrak air adalah benofenon glikosida (60; 0,05 %) dan beberapa senyawa karbohidrat. Hasil uji farmakologi menunjukkan bahwa senyawa benzofenon mempunyai toksik yang paling tinggi sebesar 0,37 ppm (Tambunan & Simanjuntak, 2006; Soeksmanto, dkk.,2007; Simanjuntak, 2008);.

II. Senyawa Bioaktif dari Tumbuhan, Suatu Dilema Supply ?

  Ada masalah terjadi pada senyawa bioaktif yang diisolasi dari sumber tumbuhan. Beberapa senyawa kimia aktif yang telah diisolasi dari tumbuhan, diperoleh bahwa jumlah hasilnya relatif kecil (0,0001 s/d 0,6 %) dari 1 kg berat kering) disamping beberapa tumbuhan tersebut ada yang relatif langka dan tumbuhnya sangat lambat. Sehingga pentingnya senyawa bioaktif sebagai sumber untuk obat- obatan yang efektif menciptakan sebuah dilema, yaitu bagaimana menjamin suplai senyawa bioaktif tersebut dalam jumlah yang mencukupi ? Walaupun potensi farmasi senyawa bioaktif dari suatu tumbuhan telah menaikkan status tumbuhan tersebut dari tumbuhan hal ini tidak dapat mengubah dilema yang ada.

  Strategi yang telah dilakukan untuk pemecahannya

  Beberapa peneliti telah bekerja keras untuk mengurangi beban masalah suplai ini dengan menggunakan bermacam-macam strategi. Sintesis total dari prekursor sederhana telah banyak dipublikasikan. Walaupun usaha membentuk senyawa sintetik ini adalah sebuah mahakarya dalam bidang kimia farmasi, tetapi hasil ini belum dapat menjawab masalah pengadaan (suplai). Metode kultur jaringan yang sering dilaporkan dalam seminar maupun dalam publikasi juga memberikan harapan, tetapi lahan yang luas dan biaya yang cukup mahal masih diperlukan.

  Sumber Senyawa Bioaktif dari Mikroba ?

  Tujuan untuk mengurangi beban dilema suplai difokuskan pada penemuan sumber biologi baru, yaitu mikroba endofit yang membangun koloni dalam suatu tumbuhan. Dalam usaha untuk menyeimbangkan pengeluaran waktu yang sangat berharga dalam pencarian ini, maka capaian penelitian ini telah diperluas. Ekstrak tidak hanya diuji mengenai bukti adanya senyawa yang sesuai dengan tanaman inangnya, tetapi juga untuk senyawa bioaktif baru. Jamur telah menyediakan sejumlah antibiotika penting, termasuk penisilin dan spalosporin. Jamur endofit khususnya yang diisolasi dari conifer, adalah sumber senyawa yang belum terjajagi potensi farmasinya. Jamur yang berasosiasi dengan tumbuhan obat mungkin akan menjadi sumber senyawa bioaktif baru yang akan menjadi permulaan yang sangat berarti.

  

Manfaat Penggunaan Mikroba Endofit Sebagai Sumber Zat

Bioaktif

  Dari sudut pandang praktis, fermentasi mikroba dalam proses produksi senyawa bioaktif mempunyai beberapa keuntungan, yaitu :

  1. Industri senyawa bioaktif seperti taksol membutuhkan suatu produktivitas yang bersifat dapat menghasilkan ulang dan saling bergantung. Bila mikroba dijadikan sumber senyawa kimia aktif, mikroba dapat ditumbuhkan dalam tangki fermentor sesuai kebutuhan dan dapat menghasilkan suplai taksol yang jelas dan tidak pernah berhenti

  2. Mikroba sesuai dengan sifatnya dapat dikultur cairkan secara rutin. Kultivasi mikroba dianggap lebih menantang dan dapat membutuhkan teknik terspesialisasi ataupun pertumbuhan sel dapat dilakukan berulang-ulang. mikroba. Pada kasus penisilin, perubahan kondisi kultur dan manipulasi genetika dalam produksi galus Penicilium telah meningkatkan hasil produksi obat dari hanya beberapa mikrogram menjadi ribuan mikrogram per mL.

  4. Senyawa bioaktif yang berbeda dapat dihasilkan dengan mengubah kondisi kultur. Sehingga adanya perubahan terarah pada kondisi kultur dapat dijelajahi seluas-luasnya dengan cara mengeksplotasi metoda atau mengubah bermacam-macam jalur biosintesis (pathway) yang mana akan mengubah senyawa turunan yang lebih efektif. (Stierle, 1995)

III. Studi Mikroba Endofit Indonesia

  Beberapa mikroba endofit hasil isolasi dari tumbuhan obat Indonesia, telah kai pelajari tentang bioproduksi maupun biotransformasi oleh mikroba tersebut. Diantaranya adalah :

1. Pohon Kina (Cinchona spp.)

  Studi kimia bioproduksi dan biotransformasi dengan menggunakan mikroba endofit telah dimulai dari tahun 1998, dimana isolasi mikroba endofit dari pohon Kina, Cinchona spp. (Cinchona

  pubescens Vahl, C. ledgeriana Moens, C. caloptera, C. calisaya L. dan

  C. succirubra Pavon Et Klot) yang dikoleksi dari Gn. Mas, Puncak Jawa

  Barat menghasilkan 36 kapang; 18 khamir dan 17 bakteria. Di antara 71 mikroba endofit tersebut, setelah difermentasi dengan media sintetik menunjukkan hasil yang positif untuk menghasilkan senyawa alkaloid kuinin (61). (Simanjuntak, et al., 1999, 2002c, 2002d, 2002e, 2004b; Prana, et al., 2003; Maehara et al., 2010).

  Mikroba endofit, Sporodobolus salmonicolor adalah mikroba endofit hasil isolasi dari C. pubescens yang dikultivasi dalam media Dualaney dan dengan penambahan kuinin selama 24 jam menghasilkan senyawa biotransformasi yaitu kuinin N-oksida (62) (Tisnadjaja et al., 2003; Mumpuni et al., 2004). Hasil biotransformasi senyawa kuinin, kuinidin, sinkonin dan sinkonidin oleh endofit lain Xylaria sp. dalam media yang sederhana Potato Dextrose Broth menghasilkan senyawa kuinin N-oksida (62). Kuinidin N-oksida (63), sinkonin N-oksida (64) dan sinkonidin N-oksida (65). (Shibuya, et al., 2003) 2.

   Artemisia annua L. (Compsitae)

  Artemisinin (66) adalah suatu senyawa kimia jenis seskuiterpen lakton yang memiliki jembatan endoperoksida yang merupakan senyawa aktif yang berkhasiat untuk anti malaria. Senyawa artemisinin pertama kali diisolasi dari tanaman Artemisia annua, secara tradisonal di aktiivitas secara in vitro maupun in vivo membuktikan bahwa artemisinin mampu bereaksi cepat dengan daya bunuh tinggi dalam memerangi P. falcifarum baik yang peka maupun resisten terhadap klorokuinin (Tan, et al, 1998).

  Studi kimia mikroba endofit dari tanaman Artemisia annua yang dikoleksi dari daerah Tawangmanggu, Jawa Tengah menghasilkan 10 bakteri dan 7 kapang. Hasil isolasi dan fermentasi salah satu mikroba endofit, AT12 memberikan senyawa artemisinin (66) (Parwati, et al., 2003; Simanjuntak, et al., 2004c; Melliawaty, et al., 2004).

3. Kunyit-kunyitan, Curcuma spp)

  Isolasi mikroba endofit dari tanaman kunyit-kunyitan (Curcuma spp) juga telah dilakukan. Hasil isolasi dari beberapa jenis Curcuma seperti C. longa (dari beberapa daerah seperti Cibinong, Bogor, Parung, Tawamanggu, Jogjakarta, Banyumas, Cilacap dan Anyer); C.

  

aeruginosa, C. xanthorriza, Z. zedoary dan C. mangga. Hasil

  penelitian yang diperoleh bahwa salah satu kapang dari C. longa (Jogjakarta) dapat membiotransformasikan senyawa kurkumin (67) dalam media PDB menjadi derivatnya tetrahidrokurkumin (THK) (68) (Srikandace et al., 2007: Prana, et al., 2009; Simanjuntak, et al, 2010). Bioaktivitas antioksidan, antidiabetes bahkan antikanker dan lain-lain untuk senyawa 68 ini menunjukkan lebih aktif dibadingkan terhadap senyawa kurkumin.

DAFTAR PUSTAKA

  Anand, P., S.G. Thomas. A.B. Kurrumakkara, et al., 2008. Biological Activities of Curcumin and Its Analogues (Congeners) Made by Man and Mother Nature, Biochem. Pharmacol. 76 : 1590 - 1611 Kitagawa, I., R. Zhang, K. Hori, K. Tsuchiya, and H. Shibuya. 1992.

  Indonesian Medicinal Plants. II. Chemical Structures of Pongapinones A and B, Two New Phenylpropanoids From The Bark of Pongapina pinnata (Papilionaceae), Chem. Pharm. Bull.,

  40 (8) : 2041 – 43 Kitagawa, I., P. Simanjuntak, T. Watano, H. Shibuya, S. Fujii, Y.

  Yamagata, and M. Kobayashi. 1994a. Indonesian Medicinal Plants IX. Chemical Structures of Caesaldekarin a dan b, Two New Cassane-Type Furanoditerpenes from the Roots of

  Caesalpinia major (Fabaceae). Chem. Pharm. Bull., 42 (9) : 1798

  • – 1802 Kitagawa, I., P. Simanjuntak, K. Hori, N. Nagami, T. Mahmud, H.

  Shibuya and M. Kobayashi, 1994b. Indonesian Medicinal Plants

  VII. Seven New Clerodane-type Diterpenoids, Peronemins A ,

  2

  3

  1

  2

  3

  1

  1

  (Verbenaceae), Chem. Pharm. Bull. 42 (5) : 1050-55 Kitagawa, I., T. Mahmud, P. Simanjuntak, K. Hori, T. Uji, and H. Shibuya. 1994c. Indonesian Medicinal Plants VIII. Chemical Structures of Three New Triterpenoids, Bruceajavanin A, Dihydrobruceajavanin A and Bruceajavanin B, and a New Alkaloidal Glycoside Bruceacanthinoside From the Stems of

  Brucea javanica (Simaroubaceae), Chem. Pharm. Bull. 42 (7) :

  1416 – 21 Kitagawa, I., P. Simanjuntak, T. Mahmud, M. Kobayashi, S. Fujii, T. Uji, and H. Shibuya. 1996. Indonesian Medicinal Plants XIII. Chemical Structures of Caesaldekarin c, d and e. Three Additional Cassane-Type Furanoditerpenes from the Roots of

  Caesalpinia major (Fabaceae). Several Interesting Reaction

  Products of Caesaldekarin a, Provided by N-bromosuccinamide Treatment, Chem. Pharm. Bull. 44 (6) : 1157 – 67 Maehara, S., P. Simanjuntak, K. Ohashi, and H. Shibuya. 2010.

  Composition of Endophytic Fungi Living in Cinchona ledgeriana (Rubiaceae). J. Nat. med. 64 (2) : 227 – 230 Melliawaty, R., D.M. Oktovina, T. Parwati, P. Simanjuntak. 2004.

  Produksi Senyawa Aktif Antimalaria Artemisinin Hasil Fermentasi Bacillus polymixa AT12, J. Biosains dan Bioteknologi

  Indonesia , 3 (1) : 24 – 7

  Mumpuni, E., A. Hanif, dan P. Simanjuntak. 2004. Produksi Asam Lemak Oleat Oleh Mikroba Endofit Sporodiobolus salmonicolor dari Tumbuhan Kina, Cinchona pubescens Vahl., J. Penelitian

  3 (2) : 16 – 21

  Kimia Alchemy Ohashi, K., H. Kojima, T. Tanikawa, Y. Okumura, K. Kawazoe, N.

  Tatara, H. Shibuya and I. Kitagawa. 1994., Indonesian Medicinal Plants IX. Chemical Structures of Gongganosides A, B, and C, Three New Quinovic Acid Glycosides from the Bark of Bhetsa

  (Celastraceae), Chem. Pharm. Bull., 42 (8) : 1596 –

  paniculata

  600 Ohashi, K., H. Winarno, M. Mukai, M. Inoue, M.S. Prana, P.