Waktu Dengung Audit Imam Bardjo UNDIP
Analisa Akustik Bangunan Pada Auditorium Imam Bardjo,
Undip Pleburan
Studi Kasus Gedung Auditorium Imam Bardjo
(Reangga Perkasa – 21020110141035, Desy Ratna A – 21020110141037, Ricky Masri –
21020110141040, Pramudita M. Sakti – 21020110141084)
Abstrak
Gedung Auditorium merupakan sarana untuk menyelenggarakan suatu pertunjukkan
konser, kegiatan seminar umum, serta kegiatan lainnya yang membutuhkan aspek teknis dalam
kenyamanan akustik ruang. Suara yang tidak nyaman ke pendengaran manusia sering kali
masih terjadi di sebuah gedung Auditorium. Oleh karena itu, perlu dipikirkan untuk memperbaiki
kecacatan akustik suara.
Penyempurnaan desain akustik bangunan ruangan di dalam gedung Auditorium sangat
mementingkan bentuk dan dimensi ruang gedung itu sendiri dan kualitas pada lantai, dinding,
plafon, serta sifat bidang penutup interior ruang untuk menciptakan pantulan bunyi yang
berguna bagi karakter akustik suatu ruang Auditorium.
Auditorium Imam Barjo sendiri adalah gedung milik Universitas Diponegoro yang
biasanya digunakan untuk pertunjukan musik, seminar, upacara kematian, ujian profesi dan lain
sebagainya. Namun yang lebih sering digunakan adalah sebagai tempat pertunjukkan konser
musik dari band ataupun penyanyi pop tanah air yang menghibur masyarakat Kota Semarang
sendiri. Tetapi dari pihak penyelenggara sering mengeluhkan kualitas akustik suara yang
dihasilkan selama konser music berlangsung, seperti bunyi yang tidak merata (difusi), dan
adanya gemma suara.
Demikian pula sebuah auditorium multifungsi umumnya memerlukan penyelesaian lantai
yang mendatar agar dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas. Keadaan lantai semacam ini
masih bisa berfungsi baik pada aktivitas percakapan seperti untuk seminar. Namun kurang
nyaman untuk pertunjukkan seni
.
Kebisingan suara dari sekitar gedung Auditorium adalah salah satu faktor yang
mengakibatkan cacat suara yang di hasilkan dari dalam gedung Auditorium.
Dari hasil analisa Auditorium Imam Bardjo mengalami cacat akustik, hal itu di sebabkan
oleh material yang di gunakan saat ini mengakibatkan waktu dengung yang di dapat tidak
memenuhi standar akustik ruangan sebuah gedung auditorium.
Tujuan penelitian menganalisa gedung Auditorium Imam Barjo ini untuk memahami
ketidak sempurnaan atau penyempurnaan gedung Auditorium yang berkaitan dengan akustik
bangunan untuk menghasilkan suara yang sempurna bagi para pendengar konser music di
Auditorium. Mengurangi cacat suara dapat melakukan dengan cara :
-
Mengganti bahan material
Perubahan bentuk atau perubahan denah gedung Auditorium Imam Barjo (dalam
bentuk alternatif desain)
RANGKUMAN
manusia
bermanfaat
untuk
menangkap bunyi dari segala arah
2.1 Bunyi
Bunyi
yang kemudian diolah oleh otak
dapat
didefiniskan
menjadi
beberapa jenis, yaitu:
-
menjadi
kesan
ruang
untuk
dapat
dibagi
menentukan orientasi.
Secara fisis merupakan pergerakan
partikel
melalui
medium
suara,
disebut sebagai bunyi objektif
-
Secara fisiologis bunyi dianggap
sebagai sensasi pendengaran yang
ditimbulkan
disebut
oleh
sebagai
kondisi
bunyi
2.2 Auditorium
Auditorium
fisik,
subjektif.
menjadi tiga fungsi, yaitu sebagai
pertemuan, acara musik
(Leslie L. Dolle, 1986)
multi
-
fungsi.
auditorium
2.1.1 Sistem Bunyi Elektronik
secara
sound
percakapan
system)
dimaksudkan
pada
untuk
awalnya
memperkuat
Multifungsi
yang
Sistem bunyi elektronik (electronic
maupun
berarti
tidak dirancang
khusus
atau
untuk
fungsi
musik,
namun
sengaja dirancang untuk berbagai
bunyi asli. Komponen system bunyi
keperluan
tersebut,
termasuk
dasar, yaitu mikrofon (microphone)
pameran
produk
pehelatan
yang dapat mengubah gelombang
pernikahan, acara ulang tahun, dan
bunyi (energi bunyi) menjadi sinyal
lain-lain.
listrik, penguat (amplifier) bertugas
Medista, 2005
memperkuat
mikrofon
sinyal
tadim
listrik
dan
(Christina
Eviutami
dari
loudspeaker
2.1 Akustik
(pengeras suara) yang mengubah
Akustik adalah atribut dari
sinyal listrik yang telah diperkuat
setiap struktur bangunan. Akustik
menjadi gelombang bunyi lagi yang
merupakan salah satu hal terpenting
lebih keras daripada bunyi asli.
yang
Pada suatu ruangan apabila hanya
semua
terdapat satu pengeras suara maka
kenyamanan. Kenyamanan dapat
bunyi yang tersalurkan ke telinga
berarti dari segi cara pendengar
manusia
merata.
menangkap bunyi secara baik. Jadi
Karena pada dasarnya kedua telinga
hal ini yang harus dihadapi oleh
tidaklah
akan
menentukan
project
faktor
pada
arsitektur
yaitu
seorang
arsitek,
bagaimana
besaran waktu dengung ruang
merancang suatu bangunan yang
tersebut. Dengung suatu ruangan
membutuhkan
dapat
kenyamanan
dihitung
dengan
pendengaran tanpa adanya cacat
menggunakan
akustik (Meyer, 1957:.1)
yang relevan, yaitu waktu dengung
(RT).
besaran
Waktu
standar
dengung
sebuah
auditorium dapat dihitung dengan
2.3.1
Persyaratan
Akustik
Pada
cara sebagai berikut :
Auditorium
a=S ⌊−2.3 log á ⌋
Syarat
yang
kondisi
baik
mendengar
didalam
Keterangan :
suatu
a : serapan total
auditorium dibedakan menjadi 5,
S
yaitu:
masing bahan
1. Perlu
adanya
(loudness)
kekerasan
yang
cukup
2. Mendifusikan energi bunyi secara
rata didalam ruangan.
karakteristik
dengung yang optimum.
seperti
cacat
gema,
reflections,
permukaan
masing-
: koefisien serapan rata-rata
RT=
0.161 V
a
Keterangan :
3. Menyediakan
terdapat
á
luas
pada
bagian tiap-tiap auditorium.
4. Tidak
:
V = volume ruang (m³)
akustik
long-delayed
gaung,
RT = waktu dengung (sekon)
a
= penyerapan ruang total
(sabine m²)
pemusatan
bunyi, distorsi, bayangan bunyi
Dalam
dan ruang resonansi
auditorium harus terhindar dari
5. Mengurangi
kebisingan
dan
cacat
merancang
akustik.
Cacat
akustik
merupakan
cacat
getaran dengan kapasias yang
sendiri terdiri dari:
banyak dalam tiap bagian ruang
a. Gema
yang
dapat
mengganggu
Gema
bangunan
pementasan atau pendengaran.
akustik ruang yang muncul
(Leslie L.Doelle, 1986)
karena
akibat
dipantulkan
Dalam merancang sebuah
bangunan auditorium diperlukan
bunyi
oleh
yang
suatu
permukaan pembatas ruang
tertunda
lama
untuk
dapat
diterima
oleh
bunyi
yang
menganggu keseimbangan molekul –
berbeda yang merambat ke
molekul di udara sekitarnya sehingga
telinga pendengar.
molekul tersebut ikut bergetar.
b. Gaung
Gaung merupakan gema-gema
kecil yang berturutan secara
cepat.
c. Pemustan bunyi
Adanya
pemusatan
disebabkan
oleh
pemantulan
bunyi
3.1 Tinjauan Auditorium Imam Bardjo
adanya
Auditorium Imam Bardjo terletak di
pada
Jalan Imam Bardjo No.1. terletak tidak
bunyi
permukaan bidang cekung
jauh dari pintu masuk Undip Pleburan.
d. Distorsi
Auditorium Imam Bardjo digunakan
Distorsi terjadi karena adanya
untuk
ketidak
jabatan, acara music, seminar, serta
seimbangan
penyerapan bunyi yang banyak
oleh
permukaan-permukaan
batas pada suatu frekuensi
yang berbeda.
ruang
upacara
kenaikan
olahraga.
3.1.1 Elemen-Elemen pada Auditorium
Imam Bardjo
Elemen-elemen
e. Resonasi Ruang
Resonasi
kegiatan
pendukung
pada
Auditorium Imam Bardjo diantaranya :
adalah
a. Dinding,
peristiwa apabila suatu bunyi
Dinding yang digunakan pada
tertentu dalam pita frekuensi
Auditorium Imam Bardjo terdiri
yang sempit memiliki kemiripan
dari 3 bahan yaitu kaca sebagai
bunyi lebih keras dibandingkan
dinding bagian kanan dan kiri,
frekuensi lain.
yang
kedua
beton
yang
merupakan kolom itu sendiri dan
2.4 Kebisingan
yang terakir adalah kayu. Bahan
Kebisingan adalah bunyi yang tdak
kayu terdapat pada bagian stage
diinginkan karena tidak sesuai konteks
dan
ruang
bisa
dinding dibagian tengahnya .
menimbulkan ketidaknyamanan pada
Pada bagian dinding kanan kiri
manusia. Bising pada bunyi timbul
terdapat
karena sumber suara bergetar yang
rooster. Untuk pintunya pada
dan
waktu
sehingga
diantara
masing-masing
penghawaan
berupa
bagian backstage menggunakan
dan
pintu kayu dan bagian pintu
utama auditorium itu sendiri
masuk menggunakan rolling dorr
beton
sebagai
struktur
c. Lantai
yang berbahan besi
Pada auditorium Imam Bardjo
b. Atap
menggunakan
Atap yang digunakan adalah
lantai
berupa
tegel.
bahan kayu sebagai dasar atap
terdapat pepohonan sebagai barier
4.1
Analisa
Perhitungan
Akustik
untuk
mengurangi
kebisingan.
Auditorium Imam Bardjo
Disamping
4.1.1 Perhitungan Kualitatif
bangunan dengan sumber bising,
Auditorium
Imam
Bardjo
terletak
memeperhatikan
jarak
dilakukan
perhitungan
cukup jauh dari jalan raya utama,
mengetahui
tingkat
memiliki jarak kurang lebih 137 meter
lingkungan
dari pintu masuk Undip Pleburan.
bangunan Auditorium sebagai berikut
Pada bagian sisi kanan kiri bangunan
:
yang
untuk
kebisingingan
berada
di
1. Tabel LEQ
PERHITUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN LEQ
TYPE BANGUNAN
: AUDITORIUM
TANGGAL PELAKSANAAN
: 13 MEI 2013
LOKASI PENGUKURAN
: AUDITORIUM IMAM
BARDJO
JALAN IMAM
BARDJO, SH NO.1 SEMARANG
WAKTU PENGUKURAN
: 13.30
PERIODE PENGUKURAN
: 5 MENIT
PETUGAS PENGAMBILAN LEQ
: REANGGA PERKASA
DESY RATNA A
RICKY MASRI
PRAMUDITA
M.SAKTI
HASIL SEBAGAI
BERIKUT :
N
( dB
Frekuen
o
A)
si
1
51
1
Detik
0.0833
Jumlah
data
5
Hasil
Perkalian
2098.20902
Jumlah hasil
kali
473393.5004
luar
2
56
1
3
44
1
4
45
1
5
50
1
6
48
1
7
49
1
8
55
1
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
49
1
45
1
46
1
45
1
51
1
47
1
50
1
47
1
49
1
46
1
50
1
49
1
47
1
46
1
48
1
46
1
46
1
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
5
6635.119509
5
418.6477386
5
527.0462767
5
1666.666667
5
1051.595574
5
1323.880391
5
5270.462767
5
1323.880391
5
527.0462767
5
663.5119509
5
527.0462767
5
2098.20902
5
835.312056
5
1666.666667
5
835.312056
5
1323.880391
5
663.5119509
5
1666.666667
5
1323.880391
5
835.312056
5
663.5119509
5
1051.595574
5
663.5119509
5
663.5119509
Hasil LEQ
56.75
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
3
3
3
4
3
5
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
4
2
4
3
4
4
4
5
4
6
4
7
4
8
4
9
5
53
1
48
1
48
1
49
1
50
1
48
1
50
1
51
1
51
1
52
1
52
1
46
1
48
1
54
1
54
1
58
1
55
1
52
1
49
1
61
1
48
1
48
1
55
1
58
56
1
1
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
5
3325.437192
5
1051.595574
5
1051.595574
5
1323.880391
5
1666.666667
5
1051.595574
5
1666.666667
5
2098.20902
5
2098.20902
5
2641.488654
5
2641.488654
5
663.5119509
5
1051.595574
5
4186.477386
5
4186.477386
5
10515.95574
5
5270.462767
5
2641.488654
5
1323.880391
5
20982.0902
5
1051.595574
5
1051.595574
5
5270.462767
5
5
10515.95574
6635.119509
0
5
1
5
2
5
3
5
4
5
5
5
6
5
7
5
8
5
9
6
0
59
1
67
1
64
1
53
1
64
1
60
1
55
1
52
1
66
1
66
1
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
5
13238.80391
5
83531.2056
5
41864.77386
5
3325.437192
5
41864.77386
5
16666.66667
5
5270.462767
5
2641.488654
5
66351.19509
5
66351.19509
60
Dari hasil di atas dapat diperoleh
kesimpulan, kebisingan lingkungan
yang
berada
Auditorium
di
luar
Imam
mempengaruhi
bangunan
Bardjo
kualitas
tidak
akustik
4.1.2 Perhitungan Waktu Dengung
bangunan di dalam gedung secara
Perhitungan yang pertama dilakukan
signifikan.
dengan menghitung luas dan volume
dari auditorium Imam Bardjo lalu
dimasukkan ke dalam rumus dasar
waktu dengung, berikut hasilnya
No.
1
PENGHITUNGAN WAKTU DENGUNG AUDITORIUM IMAM BARDJO
Material
Luas (s)
Koefisien (α)
Total (s x α)
DINDING
a DINDING Utara
Dinding batu bata
Dinding beton
Kayu I
Kayu II
Besi
93.82
7.28
11.16
46.8
14
0.02
0.06
0.03
0.03
0.05
1.88
0.44
0.33
1.40
0.70
8.34
29.04
46
87.6
73.6
0.02
0.06
0.2
0.03
1
0.17
1.74
9.20
2.63
73.60
7.79
29.04
80.65
32
73.6
0.02
0.06
0.03
0.2
1
0.16
1.74
2.42
6.40
73.60
117.2
13.2
0.02
0.03
2.34
0.396
1703.625
129.465
0.3
0.3
511.09
907.12
0.03
27.21
b DINDING Barat
Dinding batu bata
Dinding beton
Kaca
Kayu
Boven Beton
c DINDING Timur
Dinding batu bata
Dinding beton
Kayu
Kaca
Boven Beton
d DINDING Selatan
Dinding batu bata
2
3
Kayu
LANTAI
Tegel
Tegel Stage
PLAFOND
Kayu
Σ
Luas
=
Σ
(Jumlah Total Luasan seluruh
3511.33 Ruangan)
Total=
ᾶ=
=
=
717.45 (Jumlah Total hasil perkalian (sα))
Σ Total
Σ Luas
717.45
3511.33
0.204323718
Volume Total Auditorium = p x
lxt
= 50 x 26.5 x 9.30
12322.5
261.85 [-2,3 Log
a=
=
(1-0.126423468)]
801.658588
RT =
0.161 x 256.546752
801.658588
2.47477234
=
Untuk
lebih
memastikan
waktu
dengung
yang
sebenarnya
yang
terdapat
pada
Auditorium
Imam
Bardjo dilakukan perhitungan dengan
alat
sound
level
meter,
berikut
hasilnya
a. Dengan menggunakan garputala
ditemukan beberapa hasil, yaitu:
Percobaan ke1
2
3
4
5
6
Dari hasil diatas
Hasil
2.2 s
2.3 s
2.4 s
2.66 s
2.09 s
2. 37s
dapat diambil
rata-rata waktu dengung pada
Auditorium Imam Bardjo adalah
2,33 s
b. Dengan
2
1.94 s
3
2.24 s
4
2.26s
5
2.15 s
6
2. 5 s
Dari hasil diatas dapat diambil
rata-rata waktu dengung pada
Auditorium Imam Bardjo adalah
2,25 s
4.1.3 Penyelesaian Masalah
Dari hasil diatas diketahui bahwa
Auditorium Imam Bardjo memiliki
cacat
akustik
sound
ditemukan beberapa hasil, yaitu:
Percobaan ke1
Hasil
2.42 s
standar
akustik suatu bangunan adalah
0,8-1,00 dB. Dari hasil tersebut
maka
didapat
solusi
agar
auditorium Imam Bardjo dapat
memenuhi
medesain
menggunakan
karena
standar
ulang
dengan
auditorium,
berikut tiga alternatif yang bisa di
terapkan.
1. Desain dengan mengganti bahan material
Alternatif 1
PENGHITUNGAN WAKTU DENGUNG AUDITORIUM IMAM BARDJO
Material
Luas (s)
Koefisien (α)
Total (s x α)
No.
1
a
b
c
d
2
3
Σ
DINDING
DINDING Utara
Dinding Batu Bata
Dinding beton
Gabus Busa
Gabus Busa
Plywood
DINDING Barat
Gabus Busa
Dinding beton
Gabus Busa
Gabus Busa
Kain
DINDING Timur
Gabus Busa
Dinding beton
Gabus Busa
Gabus Busa
Kain
DINDING Selatan
Kayu
Plywood
LANTAI
Karpet
Plywood
PLAFOND
Gabus Busa
3511.33
93.82
7.28
11.16
46.8
14
0.02
0.06
0.69
0.69
0.09
1.88
0.44
7.70
32.29
1.26
8.34
29.04
46
87.6
73.6
0.69
0.06
0.69
0.69
0.75
5.75
1.74
31.74
60.44
55.20
7.79
29.04
80.65
32
73.6
0.69
0.06
0.69
0.69
0.75
5.38
1.74
55.65
22.08
55.20
117.2
13.2
0.03
0.09
3.52
1.188
1703.625
129.465
0.37
0.09
630.34
11.65185
907.12
0.69
(Jumlah Total Luasan seluruh
625.91
Luas
=
Σ
Ruangan)
(Jumlah Total hasil perkalian
Total=
ᾶ=
1611.10
a=
=
RT =
0.126423468)]
2153.610738
0.161 x 256.546752
2153.610738
0.921207563
(sα))
Σ Total
Σ Luas
=
1611.10
3511.33
=
0.458829703
Volume Total Auditorium = p x l x t
= 50 x 26.5 x 9.30
12322.5
261.85 [-2,3 Log (1-
=
Perspektif desain 1
2. Re-desain Bangunan Auditorium
Alternatif 2 (Desain Ulang)
No.
1
PENGHITUNGAN WAKTU DENGUNG AUDITORIUM IMAM BARDJO
Material
Luas (s)
Koefisien (α)
Total (s x α)
DINDING
a DINDING Utara
Karpet
498.5
0.37
184.45
Gabus Busa
Plywood
b DINDING Barat
Dinding Beton
Karpet
Plywood
c DINDING Timur
Dinding Beton
Karpet
Plywood
d DINDING Selatan
Karpet
Karpet
Kain
Plywood
2
LANTAI
Kayu
Karpet
3
PLAFOND
Gabus Busa
Plywood
64.7
47.3
0.69
0.09
44.64
4.26
2183.75
116.74
8.26
0.06
0.37
0.09
131.03
43.19
0.74
2183.75
116.74
8.26
0.06
0.37
0.09
131.03
43.19
0.74
115.94
14.9
32.96
47.3
0.37
0.37
0.75
0.09
42.90
5.513
24.72
4.26
1089.4
365
0.03
0.37
32.68
135.05
703.97
203.15
0.69
0.09
485.74
18.28
Σ
Luas
(Jumlah Total Luasan seluruh
=
Σ
7597.47
Ruangan)
Total=
ᾶ=
1314.13
(Jumlah Total hasil perkalian (sα))
=
=
Σ Total
Σ Luas
1314.13
7597.47
0.172969225
Volume Total Auditorium = p x l x t
= 27.1 x 25 x 10.95
7418.625
261.85 [-2,3 Log (1a=
=
0.126423468)]
1441.24126
RT =
0.161 x 256.546752
1441.24126
=
0.828729137
Perspektif desain 2
3. Re-desain Bangunan Auditorium Imam Bardjo
Alternatif 3
No.
1
PENGHITUNGAN WAKTU DENGUNG AUDITORIUM IMAM BARDJO
Material
Luas (s)
Koefisien (α)
Total (s x α)
DINDING
a DINDING 1
kain
gabus busa
kayu
karpet
b DINDING 2
kain
gabus busa putih
karpet coklat
gabus busa abu
c DINDING 3
kain 1
gabus busa putih
karpet coklat
gabus busa abu
66.5
54.9
11
65.12
0.75
0.69
0.03
0.37
49.88
37.88
0.33
24.09
26.71
9.32
76.78
178.81
0.75
0.69
0.37
0.69
20.03
6.43
28.41
123.38
26.71
9.32
76.78
178.81
0.75
0.69
0.37
0.69
20.03
6.43
28.41
123.38
2
3
d DINDING 4
kain 1
kain 2
kayu
karpet
LANTAI
Karpet 1
Karpet 2
Karpet 3
PLAFOND
kayu
Σ Luas
161.64
33.96
138.44
3.92
0.75
0.75
0.03
0.75
121.23
25.47
4.1532
2.94
133.52
137.55
1195.35
0.37
0.37
0.37
49.40
50.89
442.2795
1777.87
0.03
53.34
(Jumlah Total Luasan seluruh
=
4363.01
Ruangan)
(Jumlah Total hasil perkalian
Σ Total =
ᾶ=
1218.39
(sα))
Σ Total
Σ Luas
=
1218.39
4363.01
=
0.279253703
Volume Total Auditorium = (p x l x t) + (p x l x t) + 2(½x L.alas segitiga x t) + (½ x µ x r³)
= (41 x 29 x 5.8) + (2.27 x 26.5 x 5.8) + 2(½x 233.6 x 5.8) + (½ x µ
x 13.175³)
= 6929.8 + 348.89 + 1354.88 + 20.68
= 8654.25
4363.01 [-2,3 Log (1a =
=
RT =
=
0.1921732)]
1427.142469
0.161 x 8654.25
1427.142469
0.976310551
Perspektif desain 3
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa Auditorium
Sistem akustik ruang sangat erat
hubungannya
dengan
kenyamanan
terhadap kebisingan suara, hal tersebut
merupakan salah satu faktor pendukung
tercapainya sebuah ruangan yang baik,
yang
menuntut
adanya
kesesuaian
antara alam dan penerapannya.
Imam Bardjo mengalami cacat akustik,
hal itu di sebabkan oleh material yang di
gunakan saat ini mengakibatkan waktu
dengung yang di dapat tidak memenuhi
standar akustik ruangan sebuah gedung
auditorium.
Dimana
perhitungan
waktu
di syaratkan pada bangunan gedung
dengng yang di dapat pada kondisi
auditorium
sebesar
0,8
–
1,1s.
eksisting saat ini sebesar 2,4s, angka
Penyelesaian untuk masalah tersebut
tersebut jauh dari waktu dengung yang
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
a. Pergantian Bahan Material
Gambar 5.1 Foto Sebelum dan Setelah Re-Desain
Dari perubahan material tersebut, di dapat perubahan waktu dengung dari 2.,3s (tidak
memenuhi standar) menjadi 0,92s (memenuhi standar).
b. Perubahan denah dan bentuk bangunan
Desain 1
Gambar 5.2 Foto Sebelum dan Setelah Re-Desain
Dari perubahan material tersebut, di dapat perubahan waktu dengung dari 2.,3s (tidak
memenuhi standar) menjadi 0,82s (memenuhi standar).
Undip Pleburan
Studi Kasus Gedung Auditorium Imam Bardjo
(Reangga Perkasa – 21020110141035, Desy Ratna A – 21020110141037, Ricky Masri –
21020110141040, Pramudita M. Sakti – 21020110141084)
Abstrak
Gedung Auditorium merupakan sarana untuk menyelenggarakan suatu pertunjukkan
konser, kegiatan seminar umum, serta kegiatan lainnya yang membutuhkan aspek teknis dalam
kenyamanan akustik ruang. Suara yang tidak nyaman ke pendengaran manusia sering kali
masih terjadi di sebuah gedung Auditorium. Oleh karena itu, perlu dipikirkan untuk memperbaiki
kecacatan akustik suara.
Penyempurnaan desain akustik bangunan ruangan di dalam gedung Auditorium sangat
mementingkan bentuk dan dimensi ruang gedung itu sendiri dan kualitas pada lantai, dinding,
plafon, serta sifat bidang penutup interior ruang untuk menciptakan pantulan bunyi yang
berguna bagi karakter akustik suatu ruang Auditorium.
Auditorium Imam Barjo sendiri adalah gedung milik Universitas Diponegoro yang
biasanya digunakan untuk pertunjukan musik, seminar, upacara kematian, ujian profesi dan lain
sebagainya. Namun yang lebih sering digunakan adalah sebagai tempat pertunjukkan konser
musik dari band ataupun penyanyi pop tanah air yang menghibur masyarakat Kota Semarang
sendiri. Tetapi dari pihak penyelenggara sering mengeluhkan kualitas akustik suara yang
dihasilkan selama konser music berlangsung, seperti bunyi yang tidak merata (difusi), dan
adanya gemma suara.
Demikian pula sebuah auditorium multifungsi umumnya memerlukan penyelesaian lantai
yang mendatar agar dapat dimanfaatkan untuk berbagai aktifitas. Keadaan lantai semacam ini
masih bisa berfungsi baik pada aktivitas percakapan seperti untuk seminar. Namun kurang
nyaman untuk pertunjukkan seni
.
Kebisingan suara dari sekitar gedung Auditorium adalah salah satu faktor yang
mengakibatkan cacat suara yang di hasilkan dari dalam gedung Auditorium.
Dari hasil analisa Auditorium Imam Bardjo mengalami cacat akustik, hal itu di sebabkan
oleh material yang di gunakan saat ini mengakibatkan waktu dengung yang di dapat tidak
memenuhi standar akustik ruangan sebuah gedung auditorium.
Tujuan penelitian menganalisa gedung Auditorium Imam Barjo ini untuk memahami
ketidak sempurnaan atau penyempurnaan gedung Auditorium yang berkaitan dengan akustik
bangunan untuk menghasilkan suara yang sempurna bagi para pendengar konser music di
Auditorium. Mengurangi cacat suara dapat melakukan dengan cara :
-
Mengganti bahan material
Perubahan bentuk atau perubahan denah gedung Auditorium Imam Barjo (dalam
bentuk alternatif desain)
RANGKUMAN
manusia
bermanfaat
untuk
menangkap bunyi dari segala arah
2.1 Bunyi
Bunyi
yang kemudian diolah oleh otak
dapat
didefiniskan
menjadi
beberapa jenis, yaitu:
-
menjadi
kesan
ruang
untuk
dapat
dibagi
menentukan orientasi.
Secara fisis merupakan pergerakan
partikel
melalui
medium
suara,
disebut sebagai bunyi objektif
-
Secara fisiologis bunyi dianggap
sebagai sensasi pendengaran yang
ditimbulkan
disebut
oleh
sebagai
kondisi
bunyi
2.2 Auditorium
Auditorium
fisik,
subjektif.
menjadi tiga fungsi, yaitu sebagai
pertemuan, acara musik
(Leslie L. Dolle, 1986)
multi
-
fungsi.
auditorium
2.1.1 Sistem Bunyi Elektronik
secara
sound
percakapan
system)
dimaksudkan
pada
untuk
awalnya
memperkuat
Multifungsi
yang
Sistem bunyi elektronik (electronic
maupun
berarti
tidak dirancang
khusus
atau
untuk
fungsi
musik,
namun
sengaja dirancang untuk berbagai
bunyi asli. Komponen system bunyi
keperluan
tersebut,
termasuk
dasar, yaitu mikrofon (microphone)
pameran
produk
pehelatan
yang dapat mengubah gelombang
pernikahan, acara ulang tahun, dan
bunyi (energi bunyi) menjadi sinyal
lain-lain.
listrik, penguat (amplifier) bertugas
Medista, 2005
memperkuat
mikrofon
sinyal
tadim
listrik
dan
(Christina
Eviutami
dari
loudspeaker
2.1 Akustik
(pengeras suara) yang mengubah
Akustik adalah atribut dari
sinyal listrik yang telah diperkuat
setiap struktur bangunan. Akustik
menjadi gelombang bunyi lagi yang
merupakan salah satu hal terpenting
lebih keras daripada bunyi asli.
yang
Pada suatu ruangan apabila hanya
semua
terdapat satu pengeras suara maka
kenyamanan. Kenyamanan dapat
bunyi yang tersalurkan ke telinga
berarti dari segi cara pendengar
manusia
merata.
menangkap bunyi secara baik. Jadi
Karena pada dasarnya kedua telinga
hal ini yang harus dihadapi oleh
tidaklah
akan
menentukan
project
faktor
pada
arsitektur
yaitu
seorang
arsitek,
bagaimana
besaran waktu dengung ruang
merancang suatu bangunan yang
tersebut. Dengung suatu ruangan
membutuhkan
dapat
kenyamanan
dihitung
dengan
pendengaran tanpa adanya cacat
menggunakan
akustik (Meyer, 1957:.1)
yang relevan, yaitu waktu dengung
(RT).
besaran
Waktu
standar
dengung
sebuah
auditorium dapat dihitung dengan
2.3.1
Persyaratan
Akustik
Pada
cara sebagai berikut :
Auditorium
a=S ⌊−2.3 log á ⌋
Syarat
yang
kondisi
baik
mendengar
didalam
Keterangan :
suatu
a : serapan total
auditorium dibedakan menjadi 5,
S
yaitu:
masing bahan
1. Perlu
adanya
(loudness)
kekerasan
yang
cukup
2. Mendifusikan energi bunyi secara
rata didalam ruangan.
karakteristik
dengung yang optimum.
seperti
cacat
gema,
reflections,
permukaan
masing-
: koefisien serapan rata-rata
RT=
0.161 V
a
Keterangan :
3. Menyediakan
terdapat
á
luas
pada
bagian tiap-tiap auditorium.
4. Tidak
:
V = volume ruang (m³)
akustik
long-delayed
gaung,
RT = waktu dengung (sekon)
a
= penyerapan ruang total
(sabine m²)
pemusatan
bunyi, distorsi, bayangan bunyi
Dalam
dan ruang resonansi
auditorium harus terhindar dari
5. Mengurangi
kebisingan
dan
cacat
merancang
akustik.
Cacat
akustik
merupakan
cacat
getaran dengan kapasias yang
sendiri terdiri dari:
banyak dalam tiap bagian ruang
a. Gema
yang
dapat
mengganggu
Gema
bangunan
pementasan atau pendengaran.
akustik ruang yang muncul
(Leslie L.Doelle, 1986)
karena
akibat
dipantulkan
Dalam merancang sebuah
bangunan auditorium diperlukan
bunyi
oleh
yang
suatu
permukaan pembatas ruang
tertunda
lama
untuk
dapat
diterima
oleh
bunyi
yang
menganggu keseimbangan molekul –
berbeda yang merambat ke
molekul di udara sekitarnya sehingga
telinga pendengar.
molekul tersebut ikut bergetar.
b. Gaung
Gaung merupakan gema-gema
kecil yang berturutan secara
cepat.
c. Pemustan bunyi
Adanya
pemusatan
disebabkan
oleh
pemantulan
bunyi
3.1 Tinjauan Auditorium Imam Bardjo
adanya
Auditorium Imam Bardjo terletak di
pada
Jalan Imam Bardjo No.1. terletak tidak
bunyi
permukaan bidang cekung
jauh dari pintu masuk Undip Pleburan.
d. Distorsi
Auditorium Imam Bardjo digunakan
Distorsi terjadi karena adanya
untuk
ketidak
jabatan, acara music, seminar, serta
seimbangan
penyerapan bunyi yang banyak
oleh
permukaan-permukaan
batas pada suatu frekuensi
yang berbeda.
ruang
upacara
kenaikan
olahraga.
3.1.1 Elemen-Elemen pada Auditorium
Imam Bardjo
Elemen-elemen
e. Resonasi Ruang
Resonasi
kegiatan
pendukung
pada
Auditorium Imam Bardjo diantaranya :
adalah
a. Dinding,
peristiwa apabila suatu bunyi
Dinding yang digunakan pada
tertentu dalam pita frekuensi
Auditorium Imam Bardjo terdiri
yang sempit memiliki kemiripan
dari 3 bahan yaitu kaca sebagai
bunyi lebih keras dibandingkan
dinding bagian kanan dan kiri,
frekuensi lain.
yang
kedua
beton
yang
merupakan kolom itu sendiri dan
2.4 Kebisingan
yang terakir adalah kayu. Bahan
Kebisingan adalah bunyi yang tdak
kayu terdapat pada bagian stage
diinginkan karena tidak sesuai konteks
dan
ruang
bisa
dinding dibagian tengahnya .
menimbulkan ketidaknyamanan pada
Pada bagian dinding kanan kiri
manusia. Bising pada bunyi timbul
terdapat
karena sumber suara bergetar yang
rooster. Untuk pintunya pada
dan
waktu
sehingga
diantara
masing-masing
penghawaan
berupa
bagian backstage menggunakan
dan
pintu kayu dan bagian pintu
utama auditorium itu sendiri
masuk menggunakan rolling dorr
beton
sebagai
struktur
c. Lantai
yang berbahan besi
Pada auditorium Imam Bardjo
b. Atap
menggunakan
Atap yang digunakan adalah
lantai
berupa
tegel.
bahan kayu sebagai dasar atap
terdapat pepohonan sebagai barier
4.1
Analisa
Perhitungan
Akustik
untuk
mengurangi
kebisingan.
Auditorium Imam Bardjo
Disamping
4.1.1 Perhitungan Kualitatif
bangunan dengan sumber bising,
Auditorium
Imam
Bardjo
terletak
memeperhatikan
jarak
dilakukan
perhitungan
cukup jauh dari jalan raya utama,
mengetahui
tingkat
memiliki jarak kurang lebih 137 meter
lingkungan
dari pintu masuk Undip Pleburan.
bangunan Auditorium sebagai berikut
Pada bagian sisi kanan kiri bangunan
:
yang
untuk
kebisingingan
berada
di
1. Tabel LEQ
PERHITUNGAN INTENSITAS KEBISINGAN LEQ
TYPE BANGUNAN
: AUDITORIUM
TANGGAL PELAKSANAAN
: 13 MEI 2013
LOKASI PENGUKURAN
: AUDITORIUM IMAM
BARDJO
JALAN IMAM
BARDJO, SH NO.1 SEMARANG
WAKTU PENGUKURAN
: 13.30
PERIODE PENGUKURAN
: 5 MENIT
PETUGAS PENGAMBILAN LEQ
: REANGGA PERKASA
DESY RATNA A
RICKY MASRI
PRAMUDITA
M.SAKTI
HASIL SEBAGAI
BERIKUT :
N
( dB
Frekuen
o
A)
si
1
51
1
Detik
0.0833
Jumlah
data
5
Hasil
Perkalian
2098.20902
Jumlah hasil
kali
473393.5004
luar
2
56
1
3
44
1
4
45
1
5
50
1
6
48
1
7
49
1
8
55
1
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
49
1
45
1
46
1
45
1
51
1
47
1
50
1
47
1
49
1
46
1
50
1
49
1
47
1
46
1
48
1
46
1
46
1
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
5
6635.119509
5
418.6477386
5
527.0462767
5
1666.666667
5
1051.595574
5
1323.880391
5
5270.462767
5
1323.880391
5
527.0462767
5
663.5119509
5
527.0462767
5
2098.20902
5
835.312056
5
1666.666667
5
835.312056
5
1323.880391
5
663.5119509
5
1666.666667
5
1323.880391
5
835.312056
5
663.5119509
5
1051.595574
5
663.5119509
5
663.5119509
Hasil LEQ
56.75
2
6
2
7
2
8
2
9
3
0
3
1
3
2
3
3
3
4
3
5
3
6
3
7
3
8
3
9
4
0
4
1
4
2
4
3
4
4
4
5
4
6
4
7
4
8
4
9
5
53
1
48
1
48
1
49
1
50
1
48
1
50
1
51
1
51
1
52
1
52
1
46
1
48
1
54
1
54
1
58
1
55
1
52
1
49
1
61
1
48
1
48
1
55
1
58
56
1
1
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
5
3325.437192
5
1051.595574
5
1051.595574
5
1323.880391
5
1666.666667
5
1051.595574
5
1666.666667
5
2098.20902
5
2098.20902
5
2641.488654
5
2641.488654
5
663.5119509
5
1051.595574
5
4186.477386
5
4186.477386
5
10515.95574
5
5270.462767
5
2641.488654
5
1323.880391
5
20982.0902
5
1051.595574
5
1051.595574
5
5270.462767
5
5
10515.95574
6635.119509
0
5
1
5
2
5
3
5
4
5
5
5
6
5
7
5
8
5
9
6
0
59
1
67
1
64
1
53
1
64
1
60
1
55
1
52
1
66
1
66
1
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
0.0833
33
5
13238.80391
5
83531.2056
5
41864.77386
5
3325.437192
5
41864.77386
5
16666.66667
5
5270.462767
5
2641.488654
5
66351.19509
5
66351.19509
60
Dari hasil di atas dapat diperoleh
kesimpulan, kebisingan lingkungan
yang
berada
Auditorium
di
luar
Imam
mempengaruhi
bangunan
Bardjo
kualitas
tidak
akustik
4.1.2 Perhitungan Waktu Dengung
bangunan di dalam gedung secara
Perhitungan yang pertama dilakukan
signifikan.
dengan menghitung luas dan volume
dari auditorium Imam Bardjo lalu
dimasukkan ke dalam rumus dasar
waktu dengung, berikut hasilnya
No.
1
PENGHITUNGAN WAKTU DENGUNG AUDITORIUM IMAM BARDJO
Material
Luas (s)
Koefisien (α)
Total (s x α)
DINDING
a DINDING Utara
Dinding batu bata
Dinding beton
Kayu I
Kayu II
Besi
93.82
7.28
11.16
46.8
14
0.02
0.06
0.03
0.03
0.05
1.88
0.44
0.33
1.40
0.70
8.34
29.04
46
87.6
73.6
0.02
0.06
0.2
0.03
1
0.17
1.74
9.20
2.63
73.60
7.79
29.04
80.65
32
73.6
0.02
0.06
0.03
0.2
1
0.16
1.74
2.42
6.40
73.60
117.2
13.2
0.02
0.03
2.34
0.396
1703.625
129.465
0.3
0.3
511.09
907.12
0.03
27.21
b DINDING Barat
Dinding batu bata
Dinding beton
Kaca
Kayu
Boven Beton
c DINDING Timur
Dinding batu bata
Dinding beton
Kayu
Kaca
Boven Beton
d DINDING Selatan
Dinding batu bata
2
3
Kayu
LANTAI
Tegel
Tegel Stage
PLAFOND
Kayu
Σ
Luas
=
Σ
(Jumlah Total Luasan seluruh
3511.33 Ruangan)
Total=
ᾶ=
=
=
717.45 (Jumlah Total hasil perkalian (sα))
Σ Total
Σ Luas
717.45
3511.33
0.204323718
Volume Total Auditorium = p x
lxt
= 50 x 26.5 x 9.30
12322.5
261.85 [-2,3 Log
a=
=
(1-0.126423468)]
801.658588
RT =
0.161 x 256.546752
801.658588
2.47477234
=
Untuk
lebih
memastikan
waktu
dengung
yang
sebenarnya
yang
terdapat
pada
Auditorium
Imam
Bardjo dilakukan perhitungan dengan
alat
sound
level
meter,
berikut
hasilnya
a. Dengan menggunakan garputala
ditemukan beberapa hasil, yaitu:
Percobaan ke1
2
3
4
5
6
Dari hasil diatas
Hasil
2.2 s
2.3 s
2.4 s
2.66 s
2.09 s
2. 37s
dapat diambil
rata-rata waktu dengung pada
Auditorium Imam Bardjo adalah
2,33 s
b. Dengan
2
1.94 s
3
2.24 s
4
2.26s
5
2.15 s
6
2. 5 s
Dari hasil diatas dapat diambil
rata-rata waktu dengung pada
Auditorium Imam Bardjo adalah
2,25 s
4.1.3 Penyelesaian Masalah
Dari hasil diatas diketahui bahwa
Auditorium Imam Bardjo memiliki
cacat
akustik
sound
ditemukan beberapa hasil, yaitu:
Percobaan ke1
Hasil
2.42 s
standar
akustik suatu bangunan adalah
0,8-1,00 dB. Dari hasil tersebut
maka
didapat
solusi
agar
auditorium Imam Bardjo dapat
memenuhi
medesain
menggunakan
karena
standar
ulang
dengan
auditorium,
berikut tiga alternatif yang bisa di
terapkan.
1. Desain dengan mengganti bahan material
Alternatif 1
PENGHITUNGAN WAKTU DENGUNG AUDITORIUM IMAM BARDJO
Material
Luas (s)
Koefisien (α)
Total (s x α)
No.
1
a
b
c
d
2
3
Σ
DINDING
DINDING Utara
Dinding Batu Bata
Dinding beton
Gabus Busa
Gabus Busa
Plywood
DINDING Barat
Gabus Busa
Dinding beton
Gabus Busa
Gabus Busa
Kain
DINDING Timur
Gabus Busa
Dinding beton
Gabus Busa
Gabus Busa
Kain
DINDING Selatan
Kayu
Plywood
LANTAI
Karpet
Plywood
PLAFOND
Gabus Busa
3511.33
93.82
7.28
11.16
46.8
14
0.02
0.06
0.69
0.69
0.09
1.88
0.44
7.70
32.29
1.26
8.34
29.04
46
87.6
73.6
0.69
0.06
0.69
0.69
0.75
5.75
1.74
31.74
60.44
55.20
7.79
29.04
80.65
32
73.6
0.69
0.06
0.69
0.69
0.75
5.38
1.74
55.65
22.08
55.20
117.2
13.2
0.03
0.09
3.52
1.188
1703.625
129.465
0.37
0.09
630.34
11.65185
907.12
0.69
(Jumlah Total Luasan seluruh
625.91
Luas
=
Σ
Ruangan)
(Jumlah Total hasil perkalian
Total=
ᾶ=
1611.10
a=
=
RT =
0.126423468)]
2153.610738
0.161 x 256.546752
2153.610738
0.921207563
(sα))
Σ Total
Σ Luas
=
1611.10
3511.33
=
0.458829703
Volume Total Auditorium = p x l x t
= 50 x 26.5 x 9.30
12322.5
261.85 [-2,3 Log (1-
=
Perspektif desain 1
2. Re-desain Bangunan Auditorium
Alternatif 2 (Desain Ulang)
No.
1
PENGHITUNGAN WAKTU DENGUNG AUDITORIUM IMAM BARDJO
Material
Luas (s)
Koefisien (α)
Total (s x α)
DINDING
a DINDING Utara
Karpet
498.5
0.37
184.45
Gabus Busa
Plywood
b DINDING Barat
Dinding Beton
Karpet
Plywood
c DINDING Timur
Dinding Beton
Karpet
Plywood
d DINDING Selatan
Karpet
Karpet
Kain
Plywood
2
LANTAI
Kayu
Karpet
3
PLAFOND
Gabus Busa
Plywood
64.7
47.3
0.69
0.09
44.64
4.26
2183.75
116.74
8.26
0.06
0.37
0.09
131.03
43.19
0.74
2183.75
116.74
8.26
0.06
0.37
0.09
131.03
43.19
0.74
115.94
14.9
32.96
47.3
0.37
0.37
0.75
0.09
42.90
5.513
24.72
4.26
1089.4
365
0.03
0.37
32.68
135.05
703.97
203.15
0.69
0.09
485.74
18.28
Σ
Luas
(Jumlah Total Luasan seluruh
=
Σ
7597.47
Ruangan)
Total=
ᾶ=
1314.13
(Jumlah Total hasil perkalian (sα))
=
=
Σ Total
Σ Luas
1314.13
7597.47
0.172969225
Volume Total Auditorium = p x l x t
= 27.1 x 25 x 10.95
7418.625
261.85 [-2,3 Log (1a=
=
0.126423468)]
1441.24126
RT =
0.161 x 256.546752
1441.24126
=
0.828729137
Perspektif desain 2
3. Re-desain Bangunan Auditorium Imam Bardjo
Alternatif 3
No.
1
PENGHITUNGAN WAKTU DENGUNG AUDITORIUM IMAM BARDJO
Material
Luas (s)
Koefisien (α)
Total (s x α)
DINDING
a DINDING 1
kain
gabus busa
kayu
karpet
b DINDING 2
kain
gabus busa putih
karpet coklat
gabus busa abu
c DINDING 3
kain 1
gabus busa putih
karpet coklat
gabus busa abu
66.5
54.9
11
65.12
0.75
0.69
0.03
0.37
49.88
37.88
0.33
24.09
26.71
9.32
76.78
178.81
0.75
0.69
0.37
0.69
20.03
6.43
28.41
123.38
26.71
9.32
76.78
178.81
0.75
0.69
0.37
0.69
20.03
6.43
28.41
123.38
2
3
d DINDING 4
kain 1
kain 2
kayu
karpet
LANTAI
Karpet 1
Karpet 2
Karpet 3
PLAFOND
kayu
Σ Luas
161.64
33.96
138.44
3.92
0.75
0.75
0.03
0.75
121.23
25.47
4.1532
2.94
133.52
137.55
1195.35
0.37
0.37
0.37
49.40
50.89
442.2795
1777.87
0.03
53.34
(Jumlah Total Luasan seluruh
=
4363.01
Ruangan)
(Jumlah Total hasil perkalian
Σ Total =
ᾶ=
1218.39
(sα))
Σ Total
Σ Luas
=
1218.39
4363.01
=
0.279253703
Volume Total Auditorium = (p x l x t) + (p x l x t) + 2(½x L.alas segitiga x t) + (½ x µ x r³)
= (41 x 29 x 5.8) + (2.27 x 26.5 x 5.8) + 2(½x 233.6 x 5.8) + (½ x µ
x 13.175³)
= 6929.8 + 348.89 + 1354.88 + 20.68
= 8654.25
4363.01 [-2,3 Log (1a =
=
RT =
=
0.1921732)]
1427.142469
0.161 x 8654.25
1427.142469
0.976310551
Perspektif desain 3
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa Auditorium
Sistem akustik ruang sangat erat
hubungannya
dengan
kenyamanan
terhadap kebisingan suara, hal tersebut
merupakan salah satu faktor pendukung
tercapainya sebuah ruangan yang baik,
yang
menuntut
adanya
kesesuaian
antara alam dan penerapannya.
Imam Bardjo mengalami cacat akustik,
hal itu di sebabkan oleh material yang di
gunakan saat ini mengakibatkan waktu
dengung yang di dapat tidak memenuhi
standar akustik ruangan sebuah gedung
auditorium.
Dimana
perhitungan
waktu
di syaratkan pada bangunan gedung
dengng yang di dapat pada kondisi
auditorium
sebesar
0,8
–
1,1s.
eksisting saat ini sebesar 2,4s, angka
Penyelesaian untuk masalah tersebut
tersebut jauh dari waktu dengung yang
dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
a. Pergantian Bahan Material
Gambar 5.1 Foto Sebelum dan Setelah Re-Desain
Dari perubahan material tersebut, di dapat perubahan waktu dengung dari 2.,3s (tidak
memenuhi standar) menjadi 0,92s (memenuhi standar).
b. Perubahan denah dan bentuk bangunan
Desain 1
Gambar 5.2 Foto Sebelum dan Setelah Re-Desain
Dari perubahan material tersebut, di dapat perubahan waktu dengung dari 2.,3s (tidak
memenuhi standar) menjadi 0,82s (memenuhi standar).