Contoh Makalah Pelanggaran HAM. pdf

TUGAS TENTANG PELANGGARAN HAM
(HAK ASASI MANUSIA)

MATA KULIAH KEWARGANEGARAAN
OLEH
PRIYO WIDODO (3615001)
FRIZAL WIDYA SUBAGIYO (3615002)
ARIF ARDIANSYAH (3615005)
KIKI ANDRIANSYAH (3615010)

PROGAM STUDI TEKNIK PENGELASAN

POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI
2015

PELANGGARAN HAM

adalah pelanggaran atau kelalaian terhadap

kewajiban asasi yang dilakukan seseorang terhadap orang lain. Namun tidak
semua pelanggaran yang berkenaan dengan hak merupakan pelanggaran

HAM. Yang termasuk dalam pelanggaran HAM diantaranya pelecehan dan
pembunuhan, berikut penjelasan lengkap mengenai pelanggaran HAM dan
Contoh Kasus Pelanggaran Ham di Indonesia.
Pelanggaran HAM diatur dalam UU No. 39 tahun 1999 bahwa :
"Pelanggaran HAM adalah segala tindakan yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang termasuk aparat negara baik disegaja maupun tidak
disengaja yang dapat mengurangi, membatasi, mencabut, atau
menghilangkan hak asasi orang lain yang dilindungi oleh undang-undang dan
tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak mendapatkan penyelesaian
hukum yang benar dan adil sesuai mekanisme hukum yang berlaku."

Bentuk-bentuk pelanggaran HAM
Pelanggaran yang sering dijumpai dalam masyarakat antara lain :

Deskriminasi adalah pembatasan, pelecehan, dan pengucilan yang
dilakukan langsung atau tidak lengsung yang didasarkan perbedaan manusia
atas Suku, ras, etnis, dan Agama.

Penyiksaan adalah perbuatan yang menimbulkan rasa sakit atau
penderitaan baik jasmani maupun rohani.


Pelanggaran HAM menurut sifatnya terbagi dua yaitu :

Pelanggaran HAM berat yaitu pelanggaran HAM yang mengancam
nyawa manusia.

Pelanggaran HAM ringan yaitu pelanggaran HAM yang tidak menancam
jiwa manusia.

Contoh Kasus Pelanggaran Ham di Indonesia

PEMBANTAIAAN RAWAGEDE
Peristiwa ini merupakan pelanggaran HAM berupa penembakan beserta
pembunuhan terhadap penduduk kampung Rawagede (sekarang Desa
Balongsari, Rawamerta, Karawang, Jawa Barat) oleh tentara Belanda pada
tanggal 9 Desember 1947 diringi dengan dilakukannya Agresi Militer Belanda I.
Puluhan warga sipil terbunuh oleh tentara Belanda yang kebanyakan dibunuh
tanpa alasan yang jelas. Pada 14 September 2011, Pengadilan Den Haag
menyatakan bahwa pemerintah Belanda bersalah dan harus bertanggung
jawab. Pemerintah Belanda harus membayar ganti rugi kepada para keluarga

korban pembantaian Rawagede.

PENEMBAKAN MISTERIUS (PETRUS)
Diantara tahun 1982-1985, mulai terjadi. Petrus adalah sebuah peristiwa
penculikan, penganiayaan dan penembakan terhadap para preman yang sering
menganggu ketertiban masyarakat. Pelakunya tidak diketahui siapa, namun
kemungkinan pelakunya adalah aparat kepolisian yang menyamar (tidak
memakai seragam). Kasus ini termasuk pelanggaran HAM, karena banyaknya
korban Petrus yang meninggal karena ditembak. Kebanyakan korban Petrus
ditemukan meninggal dengan keadaan tangan dan lehernya diikat dan dibuang
di kebun, hutan dan lain-lain. Terhitung, ratusan orang yang menjadi korban
Petrus, kebanyakan tewas karena ditembak.

PENCULIKAN AKTIVIS
Kasus penculikan dan penghilangan secara paksa para aktivis pro-demokrasi,
sekitar 23 aktivis pro-demokrasi diculik. Kebanyakan aktivis yang diculik disiksa
dan menghilang, meskipun ada satu yang terbunuh. 9 aktivis dilepaskan dan 13
aktivis lainnya masih belum diketahui keberadaannya sampai kini. Banyak
orang berpendapat bahwa mereka diculik dan disiksa oleh para anggota
militer.


KASUS PEMBUNUHAN MUNIR
Munir Said Thalib adalah aktifis HAM yang pernah menangani kasus-kasus
pelanggaran HAM. Munir lahir di Malang, tanggal 8 Desember 1965. Munir
meninggal pada tanggal 7 September 2004 di dalam pesawat Garuda Indonesia
ketika ia sedang melakukan perjalanan menuju Amsterdam, Belanda. Spekulasi
mulai bermunculan, banyak berita yang mengabarkan bahwa Munir meninggal
di pesawat karena dibunuh, serangan jantung bahkan diracuni. Namun,
sebagian orang percaya bahwa Munir meninggal karena diracuni dengan
Arsenikum di makanan atau minumannya saat di dalam pesawat. Kasus ini
sampai sekarang masih belum ada titik jelas, bahkan kasus ini telah diajukan ke
Amnesty Internasional dan tengah diproses. Pada tahun 2005, Pollycarpus
Budihari Priyanto selaku Pilot Garuda Indonesia dijatuhi hukuman 14 tahun
penjara karena terbukti bahwa ia merupakan tersangka dari kasus
pembunuhan Munir, karena dengan sengaja ia menaruh Arsenik di makanan
Munir dan meninggal di pesawat.

PEMBUNUHAN AKTIVIS BURUH WANITA, MARSINAH

Marsinah merupakan salah satu buruh yang bekerja di PT. Catur Putra Surya

(CPS) yang terletak di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Masalah muncul ketika
Marsinah bersama dengan teman-teman sesama buruh dari PT. CPS menggelar
unjuk rasa, mereka menuntut untuk menaikkan upah buruh pada tanggal 3 dan
4 Mei 1993. Dia aktif dalam aksi unjuk rasa buruh. Masalah memuncak ketika
Marsinah menghilang dan tidak diketahui oleh rekannya, dan sampai akhirnya
pada tanggal 8 Mei 1993 Marsinah ditemukan meninggal dunia. Mayatnya
ditemukan di sebuah hutan di Dusun Jegong, Kecamatan Wilangan, Nganjuk,
Jawa Timur dengan tanda-tanda bekas penyiksaan. Menurut hasil otopsi,
diketahui bahwa Marsinah meninggal karena penganiayaan berat.

PENEMBAKAN MAHASISWA TRISAKTI
Kasus penembakan mahasiswa Trisakti merupakan salah satu kasus
penembakan kepada para mahasiswa Trisakti yang sedang berdemonstrasi
oleh para anggota polisi dan militer. Bermula ketika mahasiswa-mahasiswa
Universitas Trisakti sedang melakukan demonstrasi setelah Indonesia
mengalami Krisis Finansial Asia pada tahun 1997 menuntut Presiden Soeharto
mundur dari jabatannya. Peristiwa ini dikenal dengan Tragedi Trisakti.
Dikabarkan puluhan mahasiswa mengalami luka-luka, dan sebagian meninggal
dunia, yang kebanyakan meninggal karena ditembak dengan menggunakan
peluru tajam oleh anggota polisi dan militer.


PERISTIWA TANJUNG PRIOK
Kasus ini murni pelanggaran HAM. Bermula ketika warga sekitar Tanjung Priok,
Jakarta Utara melakukan demonstrasi beserta kerusuhan yang mengakibatkan
bentrok antara warga dengan kepolisian dan anggota TNI yang mengakibatkan
sebagian warga tewas dan luka-luka. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 12
September 1984. Sejumlah orang yang terlibat dalam kerusuhan diadili dengan
tuduhan melakukan tindakan subversif, begitu pula dengan aparat militer,
mereka diadili atas tuduhan melakukan pelanggaran hak asasi manusia.
Peristiwa ini dilatar belakangi masa Orde Baru.

PERISTIWA 27 JULI
Peristiwa ini disebabkan oleh para pendukung Megawati Soekarno Putri yang
menyerbu dan mengambil alih kantor DPP PDI di Jakarta Pusat pada tanggal 27
Juli 1996. Massa mulai melempari dengan batu dan bentrok, ditambah lagi
kepolisian dan anggota TNI dan ABRI datang berserta Pansernya. Kerusuhan
meluas sampai ke jalan-jalan, massa mulai merusak bangunan dan ramburambu lalu-lintas. Dikabarkan lima orang meninggal dunia, puluhan orang (sipil
maupun aparat) mengalami luka-luka dan sebagian ditahan. Menurut Komnas
Hak Asasi Manusia, dalam peristiwa ini telah terbukti terjadinya pelanggaran
HAM.


Itulah beberapa kasus-kasus yang berkaitan dengan
pelanggaran

HAM di Indonesia. Semoga saja

INDONESIA BISA LEBIH
TENRAM dan damai serta terhindar dari
kedepannya

pelanggaran-pelanggaran
yang
terjadi
dalam
masyarakat terutama pelanggaran HAM. Peristiwaperistiwa yang pernah terjadi tempo dulu sebaiknya
dijadikan contoh oleh generasi sekarang agar

mereka

tidak


mengulangi

dan

terhindar

pelanggaran HAM. Oleh karena itulah, sebaiknya kita
memahami dengan baik makna, pengertian atau
definis dari HAM