Dokumen.tips makalah mineral klmpok doc

MINERAL
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara
keseluruhan. Selain itu, mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme terutama
sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan
tubuh diperlukan untuk pengaturan kegiatan enzim, pemeliharaan keseimbangan asam
basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan
kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.
Mineral digolongkan ke dalam mineral makro dan mineral mikro. Mineral
makro adalah mineral yang butuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari,
sedangkan mineral mikro adalah mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kurang dari
100 mg sehari.
Sumber Mineral
Sumber paling baik mineral adalah makanan hewani, kecuali magnesium yang
lebih banyak terdapat di dalam makanan nabati. Hewan memperoleh mineral dari
tumbuh-tumbuhan dan menumpuknya di dalam jaringan tubuhnya. Di samping itu,
mineral berasal dari makanan hewani mempunyai biologik lebih tinggi dari pada yang
berasal dari makanan nabati. Makanan hewani mengandung lebih sedikit bahan
pengikat mineral dari pada makanan nabati.
Keracunan Karena Mineral
Mineral dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan keracunan (toksik).

Pekerja tambang bila tidak berhati-hati dapat mengalami keracunan mineral, terutama
mangan. Sifat toksik itu perlu mendapat perhatian dalam penggunaan suplemen mineral.
1. MINERAL MAKRO
Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih dari
100 mg sehariBagian yang termasuk mineral makro antara lain Natrium (Na), Klorida
(Cl), Kalium (K), Kalsium (Ca), Fosfor (P), Magnesium (Mg), Sulfur (S).

Fungsi Makro
Fungsi Sebagai bahan pembentuk bermacam-macam jaringan tubuh Memelihara
keseimbangan asam dan basa di dalam tubuh Mengkatalisis reaksi yang berkaitan
dengan pemecahan karbohidrat, lemak dan protein maupun menkatalisis pembentukan
lemak dan protein tubuh. Merupakan komponen hormon dan enzim Membantu dalam
pengiriman isyarat saraf ke seluruh tubuh (Ca, K dan Na) Merupakan bagian dari cairan
usus (Ca, Mg, K dan Na) Mengatur kepekaan saraf dan kontraksi otot (Ca, K dan Na)
Mengatur proses pembekuan darah (Ca).
a. Natrium (Na)
Natrium adalah zat mineral yang kita andalkan sebagai pembentuk faram di
dalam tubuh dan sebagai penghantar impuls dalam serabut syaraf dan tekana osmosis
pada sel yang menjaga keseimbangan cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat dalam

kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas
mengandung banyak natrium.
Sumber Natrium
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain
berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan
garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium.
Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.
Fungsi Natrium
Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer. Mengatur
tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel.
Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang
membentuk asam. Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Berperan dalam
absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane, terutama
melalui dinding usus sebagai pompa natrium.

Akibat Kekurangan dan Kelebihan Natrium
Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan dan dapat terjadi setelah
muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium. Akibat kelebihan natrium
dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan
hipertensi.

Absorpsi dan Metabolisme
Natrium diabsorpsi di usus halus secara aktif (membutuhkan energi), lalu
dibawa oleh aliran darah ke ginjal untuk disaring kemudian dikembalikan ke aliran
darah dalam jumlah cukup untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah.
Kelebihan natrium akan dikeluarkan melalui urin yang diatur oleh hormone aldosteron
yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal jika kadar natrium darah menurun.
b. Klorida (Cl)
Klor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada
lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman bibit penyakit dalam lambung dan
juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Klor merupakan anion utama cairan
ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan
sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas.
Sumber Klorida
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran
dan buah juga mengandung klor. sebagian besar klor diperoleh dari makanan olahan
yang diberi garam dapur Kebutuhan minimum klor sehari ditaksir sebanyak 750 mg.
Fungsi Natrium
Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan
ekstraseluler. Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang
diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan. Membantu pemeliharaan

keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya.Ion klor

dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah
guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.
Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan
tubuh.
Dampak Kekurangan dan Kelebihan Klorida
Gangguan Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan
keringat berlebih. ASI mengandung lebih banyak klorida dari pada susu sapi. Bila
klorida tidak ditambahkan dalam pembuatan susu formula bayi, akan terjadi kekurangan
klor yang dapat membawa kematian. Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah,
diare kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah.
Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750 mg.
c. Kalium (K)
Kalium (K) merupakan ion bermuatan positif yang terdapat di dalam sel.
Sebanyak 95% kalium tubuh berada di dalam cairan intraselular. Sumber kalium berasal
dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah makanan segar/ mentah,
terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan. Kebutuhan minimum kalium ditaksir
sebanyak 2000 mg sehari.
Fungsi Kalium

Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
keseimbangan asam dan basa bersama natrium. Bersama kalsium, kalium berperan
dalam transmisi saraf dan kontraksi otot. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai
katalisator dalam banyak reaksi biologic, terutama metabolisme energi dan sintesis
glikogen dan protein. Berperan dalam pertumbuhan sel.
Dampak Kelebihan dan Kekurangan Kalium
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran
cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntahmuntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut. Kebanyakan

kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic terutama untuk
pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu
makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi. Jantung akan berdebar detaknya, dan
menurunkan kemampuannya untuk memompa darah.
Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan
tubuh sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat
menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi
bila ada gangguan fungsi ginjal.Jadi, kebutuhan minimum kalium sekitar 2000 mg
sehari.
Absorpsi dan Eksresi Kalium
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium dieksresi melalui

urin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh
ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengarbsorpsi kembali dan mengeluarkan
kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan
menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal.
d. Kalsium (Ca)
Kalsium (Ca) Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam
tubuh manusia 99% kalsium: tulang dan gigi 1% kalsium terdapat pada darah, dan
jaringan lunak. Kalisum merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang
berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan
intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk
transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas
membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan.
Sumber Kalsium
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan
dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang,
kerang, kepiting.Sumber Bahan Makanan Hewani Ikan, Udang,susu, kuning telur, dan
daging sapi Bahan Makanan Nabati sayuran daun hijau seperti sawi, bayam,

brokoli,daun pepaya,daun singkong, daun labu. Selain itu biji-bijian(kenari, wijen,
almond) dan kacang-kacangan serta hasil olahannya (kedelai, kacang merah, kacang

polo, tempe.
Fungsi Kalsium
Pembentukan tulang dan gigi. Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian
integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium. Mengatur
pembekuan darah. Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan
enzim pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan
pemecahan asetilkolin. Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu
aktin dan myosin. Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion
melalui membrane organel sel.
Absorpsi dan Eksresi Kalsium
Absorpsi Dalam keadaan normal sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi
diabsorpsi tubuh yang terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium
membutuhkan pH 6 agar dapat berada dalam kondisi terlarut. Absorpsi kalsium
terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat
kalisum. Absorpsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium hanya bias
diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut air dan tidak mengendap karena unsure
makanan lain. Kalsium yang tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Kehilangan
kalsium dapat terjadi melalui urin, sekresi cairan yang masuk saluran cerna serta
keringat.

Dampak Kelebihan dan Kekurangan Kalsium
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan
pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi
osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress. Dapat juga terjadi pada perokok
dan pemabuk. Selain itu dapat juga menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia pada orang

dewasa dan terjadi karena kekurangan vitamin D. kadar kalsium darah yang rendah
dapat menyebabkan tetani atau kejang.
Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal,
gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.
e. Fosfor (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat
badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan
ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai
fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic,
fosfor berperan dalam reaksiyang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi
dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Sumber Fosfor
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein,
seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.

Fungsi Fosfor
Klasifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang.
Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui
proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B. Absorpsi
dan transportasi zat gizi serta system buffer bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA
dan DNA serta ATP dan fosfolipid. Mengatur keseimbangan asam basa.
Dampak Kelebihan dan Kekurangan Fosfor
Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk
menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat
diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak
cairan melalui urin. Gangguan Kekurangan: menyebabkan kerusakan tulang. Gejalanya
adalah rasa lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang. Bayi prematur juga dapat
menderita kekurangan fosfor, karena cepatnya pembentukan tulang sehingga kebutuhan

fosfor tidak bisa dipenuhi oleh ASI. . Kelebihan: Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi,
ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.
Absorpsi dan Metabolime Fosfor
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah
dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa usus
halus dan diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D dan difusi

pasif. Kadar fosfor dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH) yang dikeluarkan
oleh kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin D, untuk mengontrol
jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, jumlah yang dibebaskan
dan disimpan dalam tulang. PTH menurunkan reabsorpsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin
meningkatkan eksresi fosfat oleh ginjal.
f. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam
cairan intraselular. ± 60% dari 20-28 mg magnesium di dalam tubuh terdapat di dalam
tulang dan gigi, 26% di dalam otot dan selebihnya di dalam jaringan lunak lainnya serta
cairan tubuh. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat
besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium
terlibat dalam berbagai proses metabolisme.
Sumber Magnesium
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn
kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber
magnesium yang baik.
Fungsi Magnesium
Fungsi Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak sebagai
katalisator dalam reaksi-reaksi biologik termasuk reaksi-reaksi yang berkaitan dengan
metabolisme energi, karbohidrat, lipida, protein dan asam nukleat serta dalam sintesis,

degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA. Di dalam cairan sel ekstraselular magnesium

berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah. Magnesium
mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.
Dampak Kelebihan dan Kekurangan Magnesium
Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan,
gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system
saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung. Penyakit yang menyebabkan muntahmuntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin), juga dapat
menyebabkan kekurangan magnesium. Akibat kelebihan magnesium belum diketahui
secara pasti. Kelebihan magnesium terjadi pada penyakit gagal ginjal.
Absorpsi dan Metabolime
Magnesium diabsorpsi di usus halus dengan bantuan alat angkut aktif dan secara
difusi pasif. Di dalam darah magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas.
Keseimbangan magnesium dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian eksresi magnesium
melalui urin. Eksresi magnesium meningkat oleh adanya hormone tiroid, asidosis,
aldosteron serta kekurangan fosfor dan kalium . eksresi magnesium menurun karena
pengaruh kalsitonin, glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal.
g. Sulfur (S)
Sulfur (S) Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin
tiamin dan biotin, serta asam amino metionin dan sistein Sulfur terutama terdapat di
dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat
yang bersifat kaku. Sumber

makanannya adalah kacang-kacangan, bawang putih,

bawang merah, bawang bombay, gandum, dan kubis-kubisan.
Fungsi Sulfur
Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung
sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasireduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi.
Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui

urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida. Fungsi
Bersama protein, sulfur menjadi bahan pembentuk jaringan sendi, rambut, kuku, dan
kulit. Bersama dengan vitamin B kompleks dan boron, sulfur melancarkan metabolisme
dasar tubuh serta membantu tubuh melawan infeksi akibat bakteri.
Dampak Kelebihan dan Kekurangan Sulfur
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui
adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein.
Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein. Kelebihan sulfur bisa
terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan menghambat
pertumbuhan. Jadi, AKG untuk orang dewasa dicukupi oleh asam amino esensial yang
mengandung sulfur.
Absorbsi dan Metabolisme Sulfur
Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat anorganik.
Sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutation serta berbagai koenzim dan vitamin,
termasuk koenzim A. Sebagian besar sulfur dieksresi melalui urin sebagai ion bebas.
Sulfur juga merupakan salah satu elektrolit intraseluler yang terdapat dalam plasma
berkonsentrasi rendah.
2. MINERAL MIKRO
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh, namun
mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan, dan reproduksi. Kandungan
mineral mikro bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi mineral mikro tanah
asal bahan makanan tersebut. Bagian yang termasuk mineral mikro antara lain, besi
(Fe), seng (Zn), iodium (I), selenium (Se), mangan (Mn), fluor (F).
a. Besi (Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi
mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh sebagai alat angkut oksigen dari

paru-paru ka jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan sebagai
bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
Sumber Besi
Sumber baik besi adalah makanan hewani ,seperti daging,ayam dan ikan
.Sumber baik lainnya adalah telur ,serealia tumbuk ,kacang kacangan, sayuran hijau dan
bebebrapa jenis buah. Pada umumnya besi didalam daging, ayam dan ikan mempunyai
ketersediaan biologic tinggi, besi didalam serealia dan kacang kacangan mempunyai
ketersediaan biologic sedang, dan besi didalam sebagian besar sayuran, terutama yang
mengandung asam oksalat tinggi seperti bayam mempunyai ketersediaan biologic
rendah.
Nilai besi berbagai bahan makanan ( mg/100gram)

Bahan makanan

Nilai Fe

Bahan makanan

Nilai Fe

Tempe kacang kedelai

10,0

Biscuit

2,7

8,0

Jagung kuning, pipil

2,4

murni
Kacang kedelai kering

lama
Kacang hijau

6,7

Roti putih

1,5

Kacang merah

5,0

Beras setengah giling

1,2

Kelapa tua,daging

2,0

Daun kacang panjang

6,2

Udang besar

8,0

Bayam

3,9

Hati sapi

6,6

Sawi

2,9

Daging sapi

2,8

Daun katuk

2,7

Telur bebek

2,8

Kangkung

2,5

Telur ayam

2,7

Daun singkong

2,0

Ikan segar

2,0

Pisang ambon

Ayam

1,5

Keju

0,5

Akibat Kekurangan Besi
Kehilangan besi dapat terjadi karena konsumsi makanan yang kurang seimbang
atau gangguan absorpsi besi. Di samping itu kekurangan besi dapat terjadi karena
perdarahan akibat cacingan atau luka, dan akibat penyakit-penyakit yang menggangu
absorpsi seperti penyakit gastro intestinal. Kekurangan besi pada umumnya
menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunya
kebugaran tubuh, menurunnya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuh luka. Pada
anak-anak kekurangan besi menimbulkan apatis, mudah tersinggung, menurunnya
kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar.
Akibat Kelebihan Besi
Kelebihan besi jarang terjadi karena makanan, tetapi dapat menyebabkan oleh
suplemen besi. Gejalanya adalah rasa nek, muntah, diare, denyut jantung meningkat,
sakit kepala, mengigau, dan pingsan.
b. Seng (Fe)
Tubuh mengandung 2-2,5 gram seng yang tersebar di hampir semua sel.
Sebagian besar seng berada di dalam hati, pankreas, ginjal, otot, dan tulang. Jaringan
yang banyak mengandung seng adalah bagian-bagian mata, kelenjar prostat,
spermatozoa, kulit, rambut dan kuku. Di dalam cairan tubuh, seng terutama merupakan
ion intraseluler.
Fungsi Seng

Seng memegang peranan esensial dalam banyak fungsi tubuh. Seng berperan
dalam berbagai aspek metabolisme, seperti reaksi-reaksi yang berkaitan dengan sintesis
dan degradasi karbohidrat, protein, lipida, dan asam nukleat. Perana penting lainnya
adalah sebagai integral enzim DNA polimerase dan RNA polimerase yang di perlukan
dalam sintesis DNA dan RNA. Seng berperan pula sebagai dalam sintesis dan degradasi
kolagen dan seng juga berperan dalam pembentukan kulit, metabolisme jaringan ikat
dan penyembuhan luka. Seng juga berperan dalam pengembangan fungsi reproduksi
laki-laki dan pembentukan sperma.
Sumber Seng
Sumber paling baik adalah sumber protein hewani, terutama daging, hati,
kerang, dan telur. Serealia tumbuk dan kacang-kacangan juga merupakan sumber yang
baik, namaun mempunyai ketersediaan biologik yang rendah.
Akibat Kekurangan Seng
Tanda-tanda kekurangan seng adalah gangguan fungsi pankreas, dan
kematangan seksual. Fungsi pencernaan terganggu karena gangguan fungsi pankreas,
gangguan pembentukan kilomikron

dan kerusakan permukaan

saluran cerna. Di

samping itu dapat terjadi diare dan gangguan fungsi kekebalan. Kekurangan seng kronis
mengganggu pusat sistem saraf dan fungsi otak, karena kekurangan seng mengganggu
metabolisme vitamin A, sering terlihat gejala yang terdapat pada kekurangan vitamin A.
Kekurangan seng juga mengganggu fungsi kelenjar tiroid dan laju metabolisme,
gangguan nafsu makan, penerunan katajaman indra rasa serta memperlambat
penyembuhan luka.
Akibat Kelebihan Seng
Kelebihan seng sampai 10 kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol,
mengubah

nilai

lipoprotein,

dan

tampaknya

dapat

mempercepat

timbulnya

aterossklerosis. Dosis seng sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah,
diare, demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng

bisa menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan di dalam
kaleng yang dilapisi seng.
c. Iodium (I)
Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sebanyak kurang
lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. Sekitar 75% dari iodium ini ada di
dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis

hormon tiroksin,

tetraiodotironin,(T4 ) dan triiodotironin (T3). Sisa iodium ada di dalam jaringan lain,
terutama dalam kelenjar-kelenjar ludah, payudara, dan lambung serta di dalam ginjal.
Di dalam darah yodium terdapat dalam bentuk iodium bebas atau terikat dengan protein.
Fungsi Iodium
Fungsi utama iodium adalah hormon-hormon ini mengatur pertumbuhan dan
perkembangan. Hormon tiroid mengontrol kecepatan tiap sel menggunakan oksigen.
Iodium berperan pula dalam perubahan karoten menjadi bentuk aktif vitamin A, sintesis
protein dan absorpsi karbohidrat dari saluran cerna. Iodium berperan pula dalam sistesis
kolesterol darah.
Sumber Iodium
Laut merupakan sumber utama iodium. Oleh karena itu, makanan laut berupa
ikan, udang, dan kerang serta ganggang laut merupakan sumber iodium yang baik. Di
daerah pantai, air dan tanah mengandung banyak iodium sehingga tanaman yang
tumbuh di daerag pantai mengandung cukup banyak iodium. Semakin jauh tanah itu
dari laut pantai semakin dikit pula kandungan iodiumnya, sehingga tanaman yang
tumbuh di daerah tersebut termasuk rumput yang dimakan hewan sedikit atau tidak
mengandung iodium.
Akibat Kekurangan Iodium
Pada kekurangan iodium, konsentrasi hormon tiroid menurun dan hormon
perangsang tiroid meningkat agar kelenjar tiroid mampu menyerap lebih banyak
iodium. Bila kekurangan berlanjut, sel kelenjar tiroid membesar dalam usaha

meningkatkan pengambilan iodium oleh kelenjar tersebut. Bila pembesaran ini
menampak dinamakan gondok sederhana. Bila terdapat secara meluas di suatu daerah
dinamakan gondok endemik. Gondok dapat menampakan diri dalam bentuk gejala yang
sangat luas, yaitu dalam bentuk kretinisme (cebol) di satu sisi dan pembesaran kelenjar
tiroid. Gejala kekurangan iodium adalah malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar,
pada ibu hamil dapat menganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, dan dalam
keadaan berat bayi lahir dalam keadaan cacat mental yang permanen serta hambatan
pertumbuhan yang di kenal sebagai kretinisme. Seorang anak yang menderita
kretinisme mempunyai bentuk tubuh abnormal dan IQ sekitar 20. kekurangan iodium
pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar yang rendah.
Akibat Kelebihan Iodium
Suplemen iodium dalam dosis terlalu tinggi dapat menyebabkan pembesaran
kelenjar tiroid, seperti halnya kekurangan iodium. Dalam keadaan berat hal ini dapat
menutup jalan pernapasan sehingga menimbulkan sesak napas.
d. Tembaga (Cu)
Tembaga ada dalam tubuh sebanyak 50-120 mg. Sekitar 40% ada di dalam otot,
15% di dalam hati, 10% di dalam otak, 6% di dalam darah dan selebihnya di dalam
tulang, ginjal, dan jaringan tubuh lain. Di dalam plasma, 60% dari tembaga terikat pada
seruloplasmin, 30% oada transkuprein dan selebihnya pada albumin dan asam amino.
Sumber Tembaga
Tembaga terdapat luas di dalam makanana. Sumber utama tembaga adalah tiram,
kerang, hati, ginjal, kacang-kacangan, unggas, biji-bijian, serealia, dan cokelat. Air juga
mengandung tambaga dan jumlahnya bergantung pada jenis pipa yang digunakan dan
sumber air.
Fungsi Tembaga
Fungsi utama tembaga di dalam tubuh adalah sebagai bagian dari enzim. Enzimenzim mengandung tembaga mempunyai berbagai macam peranan berkaitan dengan

reaksi yang menggunakan oksigen atau radikal oksigen. Tembaga memegang peranan
dalam mencegah anemia dengan cara (a) membantu absorpsi besi, (b) merangsang
sintesis hemoglobin, (c) melepas simpanan besi dari feritin dalam hati.
Akibat Kekurangan Tembaga
Kekurangan tembaga jarang terjadi. Kekurangan tembaga juga dapat terjadi pada
bayi lahir prematur atau bayi yang mendapat susu sapi yang komposisi gizinya tidak
disesuaikan . kekurangan tembaga dapat mengganggu pertumbuhan dan metabolisme, di
samping itu terjadi demineralisasi tulang.

Akibat Kelebihan Tembaga
Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan penumpukan tembaga di dalam
hati yang dapat menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati. Kelebihan tembaga dapat
terjadi karena memakan suplemen tembaga, atau menggunakan alat memasak terbuat
dari tembaga, terutama bila di gunakan untuk memasak cairan yang bersifat asam.
Konsumsi sebanyak 10-15 mg tembaga sehari dapat menimbulkan muntah-muntah dan
diare. Berbagai tahap perdarahan intravaskular dapat terjadi, begitupun nekrosis sel-sel
hati dan gagal ginjal. Konsumsi dosis tinggi dapat menyebabkan kematian.
e. Mangan (Mn)
Kekurangan mangan pada manusia baru di laporkan pada tahun 1972. Tubuh
hanya mengandung 10-20 mg mangan, yang terutama berada di dalam tulang dan
kelenjar.
Fungsi Mangan
Mangan tampaknya berperan sebagai kofaktor berbagai enzim yang membantu
bermacam proses metabolisme. Beberapa bentuk enzim tersebut adalah glutamin
sintetase, superoksida desmutase di dalam mitokondria dan piruvat karboksilase yang
berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Enzim-enzim lain yang berkaitan

dengan mangan juga berperan dalam sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat dan
tulang serta pencegahan peroksidasi lipida oleh radikal bebas.
Akibat Kekurangan Mangan
Kebutuhan mangan kecil, sedangkan mangan banyak terdapat dalam makanan
nabati. Kekurangan mangan menyebabkan steril pada hewan jantan dan betina.
Kekurangan mangan sering terjadi bersamaan dengan kekurangan besi. Makanan tinggi
protein dapat melindungi tubuh dari kekurangan mangan.

Akibat Kelebihan Mangan
Keracunan

karena

kelebihan

mangan

dapat

terjadi

bila

lingkungan

terkontaminasi oleh mangan. Pekerja tambang yang menghisap mangan yang ada pada
debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkan gejala-gejala kelainan otak di
sertai penampilan dan tingkah laku abnormal, yang menyerupai penyakit Parkinson.
f. Selenium (Se)
Jumlah selenium dalam tubuh sebanyak 3-30 mg, bergantung pada kandungan
selenium dalam tanah dan konsumsi makanan. Selenium terbukti dapat mencegah
timbulnya penyakit hati pada tikus yang menderita kekurangan vitamin E. Pada tahun
1973 ditemukan bahwa selenium adalah mineral mikro yang merupakan bagian esensial
dari enzim glutation peroksidase.
Fungsi Selenium
Enzim glutation peroksidase berperan sebagai katalisator dalam pemecahan
peroksida yang terbentuk di dalam tubuh menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik.
Selenium bekerja sama dengan vitamin E dalam perannya sebagai antioksidan.
Selenium berperan serta dalam sistem enzim yang mencegah terjadinya radikal bebas
dengan menurunkan konsentrasi peroksida dalam sel, sedangakn vitamin E menghalangi

bekerjanya radikal bebas setelah terbentuk. Selenium dan vitamin E melindungi
membran sel dari kerusakan oksidatif, membantu raeksi oksigen dan hidrogen pada
akhir rantai metabolisme, memindahkan ion melalui membran sel dan membantu
sintesis immunoglobulin dan ubikinon. Karena selenium mengurangi produksi radikal
bebas di dalam tubuh, mineral mikro ini mempunyai potensi untuk mencegah penyakit
kanker dan penyakit degeneratif lain.
Sumber Selenium
Sumber selenium utama adalah makanan laut, hati, dan ginjal. Daging dan
unggas juga merupakan sumber selenium yang baik. Kandungan selenium pada sayur
dan buah tergolong rendah. Sedangkan kandungan selenium pada serealia, biji-bijian,
dan kacang-kacangan bergantung pada kondisi tanah tempat tumbuhnya bahan makanan
tersebut.
Akibat Kekurangan Selenium
Kekurangan selenium pada manusia, diman terjadi

kardiomiopati atau

degenerasi otot jantung yang terutama terlihat pada anak-anak dan perempuan dewasa.
Penyakit Keshan-Beck pada anak remaja menyebabkan rasa kaku, pembengkakan dan
rasa sakit pada sendi jari-jari yang diikuti oleh osteoartritis secara umum, yang terutama
di rasakan pada siku, lutut dan pergelangan kaki. Kekurangan selenium dan vitanin E
juga di hubungkan dengan penyakit jantung.
Akibat Kelebihan Selenium
Dosis tinggi selenium( (> 1 mg sehari) menyebabkan muntah-muntah, diare,
rambut dan kuku rontak, serta luka pada kulit dan sistem saraf. Kecenderungan
menggunakan suplemen selenium untuk mencegah kanker harus di lakukan secara hatihati, jangan sampai terjadi dosis berlebihan.
g. Fluor (F)
Fluor terdapat di dalam tanah, air, tumbuh-tumbuhan, dan hewan. Hanya sedikit
sekali ada di dalam tubuh manusia, namun perannya penting. Fungsi fluor dianggap zat

gizi esensial karena perannya dalam mineralisasi tulang dan pengeras email gigi. Pada
saat gigi dan tulang dibentuk, pertama dibentuk kristal hidroksiapatit yang terdiri dari
kalsium dan fosfor. Kemudian fluor akan menggantikan gugus hidroksil (OH) pada
kristal tersebut dan membentuk fluoroapatit. Pembentuka fluoraopatit ini menjadi gigi
dan tulang tahan terhadap kerusakan.
Konsumsi Fluor
Makanan sehari-hari mengandung fluor, namun sumber utama adalah air minum.
Hendaknya air minum mengalami fluorodisasi sehingga mengandung 1 bagian fluor/1
juta bagian air (1 ppm), yang berarti 1 mg/ L air. Air yang di peroleh melalui Perusahaan
Air Minum (PAM) sudah difluorodisasi.
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Flour
Kekurangan terjadi di daerah dimana air minum kurang mengandung fluor.
Akibatnya adalah kerusakan gigi dan keropos tulang pada orang tua. Kelebihan terjadi
dapat menyebabkan keracunan. Hali ini baru terjadi pada dosis sanagt tinggi atau
setelah bertahun-tahun menggunakan suplemen

fluor sebanyak 20-80 mg sehari.

Gejalanya adalah fluorosis (perubahn warna gigi menjadi kekuningan), mulas, diare,
sakit di daerah dada, dan muntah.

GIZI DAN TEKNOLOGI MAKANAN
MINERAL

Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Dina Ayu Mersi

(342009226)

2. Robin Herdian Hermansayah

(342009235)

3. Yulisa Octavianti

(342009195)

4. M. Nazirin

(342009227)

5. Neli Yana

(342009218)

6. Eeng Susanti

(342009228)

Kelas / Semester: E / IV
Mata kuliah

: Gizi dan Teknologi Makanan
Dosen Pengasuh

Dra. Hj. Kholillah, M.M.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Palembang
2011
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Umum
Reni Juniastuti. 2008. Makro Mineral. (online)
http://reninutrisionist.wordpress.com/2009/05/21/mikro-mineral/. Di akses pada tanggal
19 Maret 2011

BIMBINGAN KONSELING
LANDASAN BIMBINGAN KONSELING

s

Disusun oleh:
kelompok 4
1. Nazifa Purwanti

342009220

2. Dina Ayu Mersi

342009226

3. Rani Siska

342009291

4. Pebriyansyah

342009194

Kelas / Semester: E / IV
Mata kuliah

: Bimbingan Konseling

Dosen Pengasuh
Dra. Rytha Petrossky

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PALEMBANG
2011