Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE 091305
Week 6 Kesadahan
Teknik Analisis Pencemar Lingkungan (TAPL) RE
09130511/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 1
Hardness is the term often used to characterize a water that:
Dose form a foam or lather well and cause soap scum Ca 2+ + (Soap) Ca(Soap)2 (s) This increase the amount of soap needed for washing
cause scaling on pipes and hot boilers.
cause valves to stick due to the formation of calcium carbonate crystals
leave stains on plumbing fxtures
11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 2
Penyebab dan Sumber
Kation bermuatan dua: Ca 2+
, Mg
2+ , Fe 2+ , Mn 2+ , Sr 2+ Anion: HCO 3- , SO 42- , Cl - , NO 3- , Si0 32-
Air yang kontak dengan batuan kapur
Total Hardness = Ca 2+
hardness + Mg
2+ hardness where the concentration of each ion is in consistent units such as mg/L as Ca CO3, or meq/LDerajat Kesadahan
Soft : 0 – 75 mg/L
Moderately Hard : 75 – 150 mg/L
Hard : 150 – 300 mg/L
Very Hard : > 300 mg/L
11/13/2018 3 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
Kerugian
Terbentuk kerak pada dinding pipa: energi pemanasan tinggi, mengurangi penampang basah
11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 4
Pemakaian sabun tinggi
2NaCO 2 C 17 H 33 + kation 2+ kation 2+ (CO 2 C 17 H 33 ) 11/13/2018 2 + 2Na + 5 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS Jenis Kesadahan
Kesadahan karbonat :
hilang dengan pemanasan kesadahan sementara tambah kapur
Kesadahan non karbonat :
tidak hilang karena pemanasan kesadahan tetap tambah soda ash atau kaustik soda
11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 6
Proses Pelunakan Air 2+ 2+
1. Pengendapan senyawa Ca dan Mg dengan
penambahan Ca(OH) dan Na CO 2+ 2+ 2 2 3 Pertukaran ion Ca dan Mg dengan ion Na ,
- + 2. + +
K atau H
3. Kontak dengan pasir atau kapur 11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 7
11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 8
Various Forms of alkalinity and CO relative to pH
o 2 in water at 25 C 11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 9Pelunakan
11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 10
Pelunakan dengan pemanasan
Temporary hardness, or carbonate hardness, is the hardness that is associated with the bicarbonates of calcium and magnesium.
Its name is derived from the fact that when water containing this type of hardness is heated, the soluble bicarbonates break down to form insoluble carbonate salts. In efect, the hardness is precipitated, thus resulting in soft water
11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 11
11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 12
Pendekatan pada pengendapan
- - Semua ion HCO dianggap bereaksi dahulu dengan 2+ 3 2+
- - Ca membentuk Ca(HCO ) ; sisa HCO bereaksi 3 2 3 + dengan Mg membentuk Mg(HCO ) ; dengan Na 3 2 membentuk NaHCO 3 -
- - Ca , sisa Ca bergabung dengan anion (Y ) 2- 2+ - seperti Cl , SO . Begitu juga dengan Mg 4
- - - HCO 3 4 Meq/L
- - Mg =10, Sr =2 dan Anion (dalam mg/L) Cl =40, 2- 3-
- - Cl 37
Jika HCO kurang untuk bereaksi dengan semua 2+ 2+ 3
11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 13
Contoh Perhitungan Konsentrasi Molekul Garam Air Analisa Ion (mg/L) CaCO 3 Garam yang terbentuk (mg/L) CaCO 3 Ca 2+ Mg 2+ HCO 3 - Ca(HCO 3
)
2 Mg(HCO 3 ) 2 NaHCO 3 CaY 2 MgY 2 A 200 100 150 150 - - 50 100B 200 100 250 200 50 - -
50 C 200 100 350 200 100 50 - - 11/13/2018 Environmental Engineering - ITS 14 Environmental Laboratory - Department of
Ion Kation Ion Anion 2+ mg/L mg/meq meq/L mg/L mg/meq meq/L - Ca 2+ 55 40/2
2.75 HCO 250 61/1 2- 3
4.10 Mg 18 24.3/2
1.48 SO - + 4 60 96/2
1.25 Na 98 23/1
4.26 Cl 89 35.5/1
2.51 Total
8.49 7.86 ion Meq/L 2+ 2+
2.75
4.23
8.49 2- + Ca Mg
Na SO Cl
4.10
7.86 11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of
Environmental Engineering - ITS
5.35 15 Reaksi dengan Kapur Semua kesadahan calcium karbonat dan magnesium karbonat 11/13/2018 16 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
O H CaCO OH Ca CO 2 3 2 2 ) (
O H CaCO OH Ca HCO Ca
2
O H OH Na CaCO OH Ca NaHCO 2 3 2 3 ) (
NO Cl SO Mg
NO Cl SO Ca OH Ca
2
2
2 3 2 2 4 2 2 3 2 4 2
3
2
2 ( 2 )
O H CaCO OH Mg OH Ca HCO Mg 2 3 2 2 2 3
3 2 ( 2 )
2
2
2 3 2 2 3 2 OH Mg CaCO OH Ca CO Mg Reaksi dengan Soda Ash 11/13/2018 17 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
3 2 4 3 3 2 3 2 2 4 2
2
Cl SO CaCO CO Na NO
Cl SO Ca Penghilangan CO dan Pelunakan Kesadahan Tetap 2 11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 18
Pelunakan Kesadahan Tetap
11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 19
Kapur & Soda Ash yang diperlukan
Kapur = 4.10 meq/L x {(40+16)/2} mg/meq Soda Ash = 0.13 meq/L x {(2(23) + 12 + 3(16))/2} mg/meq
11/13/2018 20 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
Perhitungan
Kesadahan (mg/L) sebagai CaCO 3 = M 2+ (mg/L) x (50 / Berat ekivalen M 2+ )
Berat Ekivalen = Berat Molekul / Valensi
11/13/2018 21 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
Contoh Perhitungan Kesadahan
Hitung kesadahan air sebagai CaCO yang terdiri 3 2+ + dari kation (dalam mg/L) : Na =20, Ca =15, 2+ 2+
SO =16,NO =1, alkalinitas=50 4 BM Ca = 40, BM Mg = 24.4, BM Sr = 87.6
11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 22
Dosis Pelunak
Dosis Ca(OH) 2 mg/L = Dosis Ca(OH) 2 sebagai mg/L Ca CO 3 x 37/50
Dosis Na 2 CO 3 mg/L = Dosis Na 2 CO 3 sebagai mg/L CaCO 3 x 53/50
11/13/2018 23 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
Prinsip Analisa
1. Garam dinatrium etilen diamin tetra asetat (Na EDTA) bereaksi 2
dengan kation logam membentuk senyawa kompleks kelat yang
2+ 2+ larut. Pada pH 10,0±0,1, ion-ion Ca dan Mg akan bereaksi dengan indikator Eriochrome Black T (EBT), dan membentuklarutan berwarna merah keunguan. Jika Na EDTA ditambahkan
2+ 2+ 2 sebagai titran, maka ion-ion Ca dan Mg membentuk senyawa kompleks, molekul indikator terlepas kembali, dan pada titik akhir titrasi larutan akan berubah warna dari merah keunguan menjadi biru. Dari cara ini akan didapat kesadahan total (Ca + Mg).2. Kalsium dapat ditentukan secara langsung dengan EDTA bila pH contoh uji dibuat cukup tinggi (12-13), sehingga magnesium akan
mengendap sebagai magnesium hidroksida dan pada titik akhir
titrasi indikator Eriochrome Black T (EBT) hanya akan bereaksi
dengan kalsium saja membentuk larutan berwarna biru. Dari cara ini akan didapat kadar kalsium dalam air.
3. Dari kedua cara tersebut dapat dihitung kadar magnesium dengan
cara mengurangkan hasil kesadahan total dengan kadar kalsium yang diperoleh, yang dihitung sebagai CaCO3.11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 24
Analisa Kesadahan Total (Ca 2+ dan Mg 2+ )
a) Ambil 25 mL contoh uji (duplo), ke dalam labu erlenmeyer 250 mL encerkan dengan air suling sampai 50 mL.
b) Tambahkan 1mL - 2 mL larutan penyangga pH 10±0,1.
c) Tambahkan seujung spatula 30 mg - 50 mg indikator EBT.
d) Titrasi dengan Na 2 EDTA 0,01 M sehingga warna merah keunguan menjadi biru.
e) Catat volume Na 2 EDTA yang digunakan.
f) Bila Na 2 EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi > 15 mL encerkan contoh uji, ulangi langkah a) s/d e) 11/13/2018 25 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
Analisa Kesadahan Kalsium (Ca 2+ )
a) 25 mL sampel (duplo), masukkan ke erlenmeyer 250 mL encerkan sampai volume 50 mL.
b) Tambahkan 2 mL larutan NaOH 1N atau sampai dicapai pH 12 - pH 13.
c) Bila sampel keruh, tambah 1 - 2mL KCN 10%.
d) Tambahkan seujung spatula (30 - 50 mg) indikator mureksid.
e) Titrasi dengan Na 2 EDTA 0,01 M sampai warna berubah dari merah muda menjadi ungu.
f) Catat volume larutan Na 2 EDTA yang digunakan.
g) Bila Na 2 EDTA yang dibutuhkan untuk titrasi > 15 mL encerkan sampel dan ulangi langkah a) 11/13/2018 s/d f) 26 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS
Hitung Kesadahan total dan magnesium dalam sampel
3 1000 x V Na EDTA (a) x M Na EDTA x 100 2 2 V sampel
2. Kadar kalsium (mg Ca/L) 1000 x V Na EDTA (b) x M Na EDTA x 40 2 2 V sampel
3. Kadar magnesium (mg Mg/L) 1000 x { V Na EDTA (a) - V Na EDTA (b) } x M Na EDTA x 40 2 2 2 V sampel dengan pengertian : V sampel adalah volume sampel (mL);
V Na EDTA (a) adalah volume rata-rata Na EDTA untuk titrasi kesadahan total 2 2 (mL); M Na EDTA adalah molaritas Na EDTA untuk titrasi (mmol/mL); 2 2 V Na EDTA (b) adalah volume rata-rata Na EDTA untuk titrasi kalsium (mL). 2 2 11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS 27 Contoh soal:
Suatu debit air baku IPA 200 L/det, digunakan kapur Ca(OH) 2 Ion mg/L as ion dengan kadar 70% dan soda CO Ca 2+ 2 80 5 Na CO dengan kadar 50%. 2 3 Mg 2+ 20 +
Na 16 Hitunglah kesadahan sementara, HCO 255 2- -
tetap, dan total dari air baku SO 4 3 60 tersebut.
Hitunglah kebutuhan kapur dan soda untuk proses pelunakan air baku di atas perhari.
Hitunglah lumpur yang dihasilkan dari proses pelunakan 11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS setiap hari. 28 Contoh soal:
Suatu debit air baku IPA 200 L/det, digunakan kapur Ca(OH) dengan 2 kadar 70% dan soda Na CO dengan 2 3 Ion mg/L as ion CO 2 10 kadar 50%. Ca 100 2+
Hitunglah kesadahan sementara, 2+ Na Mg 16 25 + tetap, dan total dari air baku tersebut. HCO - 3 240
Hitunglah kebutuhan kapur dan soda SO 4 2- 100 untuk proses pelunakan air baku di Cl - 37 atas perhari.
Debit pembubuhan kapur dan soda jika konsentrasi kapur yang dibubuhkan 5% dan soda 2%
Hitunglah lumpur yang dihasilkan 11/13/2018 Environmental Laboratory - Department of Environmental Engineering - ITS dari proses pelunakan setiap hari. 29
Let’s Have a Great Sem!
Environmental Engineering - ITS
30 Environmental Laboratory - Department of 11/13/2018