EVALUASI STATUS KEBUGARAN JASMANI DAN TINGKAT PENGUASAAN KETERAMPILAN OLAHRAGA SEPAKBOLA DAN BOLA VOLI MAHASISWA PJKR SEMESTER V STKIP CITRA BAKTI NGADA BERDASARKAN AKTIVITAS PERKULIAHAN PRAKTEK DAN PEMBINAAN KEGIATAN UKM
EVALUASI STATUS KEBUGARAN JASMANI DAN TINGKAT
PENGUASAAN KETERAMPILAN OLAHRAGA SEPAKBOLA DAN BOLA
VOLI MAHASISWA PJKR SEMESTER V STKIP CITRA BAKTI NGADA
BERDASARKAN AKTIVITAS PERKULIAHAN PRAKTEK DAN
PEMBINAAN KEGIATAN UKMYohanes Bayo Ola Tapo Dosen PJKR STKIP Citra Bakti email: yoh.ola.tapo@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan pendekatan jenis
penelitian deskriptif kuantitatif dengan teknik tes dan pengukuran untuk mengevaluasi
status kebugaran jasmani dan tingkat penguasaan keterampilan olahraga
berdasarkan keterlibatan mahasiswa pada perkuliahan praktek dan pembinaan
kegiatan UKM sepakbola dan bola voli. Sampel dalam penelitian ini adalah
mahasiswa PJKR semester V yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh peneliti
yang berjumlah 20 orang. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan Tes
Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI), tes keterampilan sepakbola menurut STO
Bandung dan tes keterampilan bola voli menurut AAHPERD Volleyball Test. Hasil tes
dan pengukuran dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif, dan
diperoleh simpulan penelitian bahwa: secara keseluruhan status tingkat kesegaran
jasmani dan penguasaan keterampilan kecabangan olahraga mahasiswa PJKR
semester V berada pada kategori “SEDANG”, sehingga pelaksanaan kegiatanperkuliahan praktek dan pembinaan kegiatan UKM keolahragaan harus benar-benar
ditingkatkan dengan pendampingan yang lebih serius, displin dan terprogram secara
baik dari para dosen PJKR dengan kemasan berbagai model, formasi, serta strategi
pembelajaran dan latihan untuk meningkatkan status kesegaran jasmani dan
keterampilan kecabangan olahraga sebagai salah satu kompetensi dasar yang
diperlukan mahasiswa PJKR.
Kata Kunci: Evaluasi, Statatus Kebugaran Jasmani, Keterampilan Kecabangan
Olahraga Sepak Bola dan Bola Voli.
Abstract
This research is a qualitative research using quantitative descriptive research type
approach with test and measurement techniques to evaluate the level of physical
fitness and sports skills mastery of the student who are involved in practical lectures
and Student Activities Unit (Unit Kegiatan Mahasiswa) soccer and volleyball. The
thsample in this study was of the 5 semester PJKR students, STKIP Citra Bakti, who
met the criteria set by the researcher, amounting to 20 students. The instruments used
in this research were the Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI), soccer skills tests
by STO Bandung and volleyball skills tests by AAHPERD Volleyball Test. The results
of the tests and measurements were analyzed using quantitative descriptive analysis
th techniques. Overall, the level of physical fitness and sports skills mastery of the 5semester of PJKR students, STKIP Citra Bakti were in the category "MEDIUM", so the
implementation of practical lectures and Student Activities Unit should improved more
serious, disciplined and well programmed by PJKR lecturers using various models,
formations of learning and training strategies to improve the level physical fitness and
sports skills as the basic competencies of the PJKR students. Keywords: Evaluation, Physical Fitness Status, Soccer and Volleyball Sports Skills .PENDAHULUAN
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR) merupakan salah satu program studi di STKIP Citra Bakti Ngada, yang berproses dan berperan dengan visi: “Terwujudnya Program Studi PJKR yang Unggul dan Inovatif dalam Menghasilkan Lulusan yang Beriman, Berkarakter, Berkompeten dan Bertaraf Nasional di Tahun 2023 ” dengan salah satu visi yang diemban adalah: “Mengembangkan dan Melahirkan SDM Lulusan yang Terampil dan inovatif serta memiliki kompetensi sebagai pendidik yang unggul serta siap kerja melalui penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas
”. Pencapaian cita-cita mulia ini tentu bukan merupakan sesuatu yang mudah, sehingga segala daya, upaya dan usaha yang serius dan berkesinambungan dari berbagai unsur penunjang menjadi salah satu keharusan yang mutlak dilakukan. Program studi PJKR sendiri sudah seharusnya dan sudah sewajibnya dapat memanfaatkan dan mengembangkan segala unsur penunjang keberhasilan dalam mewujudkan harapan dan cita-cita ini dengan berbagai langkah nyata terutama pada layanan akademik dan non akademik mahasiswa.
Program studi PJKR telah melakukan berbagai upaya nyata dalam memberikan layanan pendidikan kepada mahasiswa mulai dari kegiatan akademik seperti perkuliahan yang selalu ditingkatkan lewat usaha pengembangan kurikulum perkuliahan yang disusun guna menjawabi tuntutan dunia kerja dalam bidang keolahragaan baik sebagai guru, pelatih maupun pendamping olahraga, serta kegiatan non akademik dalam bidang pembinaan kecabangan olahraga yang diselenggarakan secara rutin melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) sebagai salah satu kegiatan wajib program studi PJKR yang telah dilaksanakan dengan cara dan upaya yang jelas, walaupun masih banyak kekurangan-kurangan yang belum dapat diusahakan oleh program studi karena berbagai hal mendasar.
Langkah kongkrit yang harus dicapai sebagai langkah awal dalam membenahi kekurangan- kekurangan ini dapat ditempuh melalui kegiatan evaluasi pada berbagai aspek penyelenggaraan pendidikan guna memperoleh data yang real dan lengkap tentang seberapa besar pencapaian yang telah diperoleh dari berbagai upaya yang telah dilakukan. Hal ini dilakukan mengingat evaluasi merupakan suatu kegiatan atau upaya yang perlu dilakukan untuk mengukur dan membandingkan hasil atau dampak suatu aktivitas, program, atau proyek yang dilakukan dengan tujuan yg telah ditetapkan, dan bagaimana cara pencapaiannya.
Kegiatan evaluasi yang dilakukan program studi PJKR sejauh ini masih dilakukan secara akademik melalui kegiatan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), menggunakan indikator penilaian yang hanya berpedoman pada materi perkuliahan, sedangkan evaluasi pembinaan pada kegiatan pendampingan UKM terutama pada kecabagan olahraga belum pernah dilakukan. Hal ini kemudian menjadikan program studi tidak memiliki data yang cukup real dan lengkap tentang kemampuan dan kompetensi mahasiswa, terutama pada kecabangan olahraga mulai dari status kebugaran jasmani maupun tingkat penguasaan keterampilan kecabangan olahraga yang menjadi dua hal mendasar yang cukup penting dimiliki oleh mahasiswa program studi PJKR.
Keadaan pada program studi PJKR sepeti yang telah diuraikan, memberikan arahan yang cukup jelas bahwa sangat diperlukan kegiatan evaluasi yang cukup mendalam guna mengevaluasi sejauh mana usaha yang telah dilaksanakan pada proses perkuliahan praktek dan pembinaan kegiatan UKM memberikan dampak pada kemampuan dan kompetensi mahasiswa, baik dari segi status kebugaran jasmani maupun tingkat penguasaan keterampilan kecabangan olahraga sebagai langkah awal yang baik bagi program studi PJKR untuk mengembangkan layanan pendidikan yang lebih optimal. Kegitan evaluasi yang dimaksud akan lebih maksimal dan mendalam jika melalui sebuah kegiatan penelitian evaluasi yang dilaksanakan dengan sebuah prosedur ilmiah secara sistematis.
Hal ini sejalan dengan pendapat Arikunto, S. (2007: 222) yang menjelaskan bahwa penelitian evaluasi merupakan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program, serta mempertimbangkan proses serta teknik yang telah digunakan dalam melakukan penelitian.
Kegiatan evaluasi status kebugaran jasmani yang dilakukan bermaksud untuk mengevaluasi sejauhmana proses perkuliahan praktek yang telah dilaksanakan berdampak pada status kebugaran jasmani mahasiswa PJKR yang aktif mengikuti segala bentuk kegiatan perkuliahan praktek, hal ini juga dilakukan guna memberikan data real dan jelas tentang status kebugaran jasmani mahasiswa, dengan rangkaian kegiatan evaluasi yang benar- benar mendalam, sedangkan kegiatan evaluasi tingkat penguasaan keterampilan kecabangan olahraga dilakukan dengan maksud untuk mengevaluasi sejauhmana pelaksanaan pembinaan pada kegiatan pendampingan UKM terutama pada kecabagan olahraga berdampak pada keterampilan kecabangan olahraga mahasiswa sesuai dengan kegiatan UKM olahraga yang diikuti oleh mahasiswa.
Kebugaran jasmani menurut Agus Mukholid (2004: 3) adalah kemampuan dan kesanggupan untuk melakukan aktivitas atau kerja, mempertinggi daya kerja dengan tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan, menurut Mochmad Sajoto (1988: 43), kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti, dengan mengeluarkan energi yang cukup besar, guna memenuhi kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi keperluan darurat bila sewakktu-waktu diperlukan, sedangkan menurut Irianto, D. P. (2004: 2) kesegaran jasmani diartikan sebagai kemampuan fisik seseorang untuk dapat melakukan kerja sehari-hari secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan, sehingga masih dapat menikmati waktu luangnya. Berdasarkan pendapat ini, secara singkat dapat disimpulkan bahwa kebugaran jasmani merupakan kemampuan atau keadaan fisik seseorang yang baik untuk digunakan dalam menjalankan segala aktivitas kerja sehari-hari atau tugas gerak yang berat dalam waktu yang relatif lama tanpa mengalami kelelahan yang berlebih atau berarti, sehingga masih memiliki cadangan tenaga untuk melakukan aktivitas fisik lainnya dengan perselangan waktu istirahat yang relatif singkat.
Lutan, R. (2001: 7-8) menjelaskan bahwa kebugaran jasmani (yang terkait dengan kesehatan) adalah kemampuan seseorang untuk melakukan tugas fisik yang memerlukan kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas yang dicapai melalui sebuah kombinasi dari latihan teratur dan kemampuan yang melekat pada seseorang. Komponen kebugaran jasmani (yang terkait dengan performa) terdiri dari: keseimbangn, koordinasi, kecepatan, power, dan waktu reaksi. Komponen kebugaran jasmani (yang terkait dengan kesehatan) terdiri dari: kemampuan aerobik, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh yang terkait dengan peningkatan kesehatan.
Suharjana (2013: 7) menjelaskan bahawa: komponen kebugaran jasmani menjadi dua kelompok, yaitu: 1). Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan, meliputi: daya tahan paru dan jantung, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, komposisi tubuh, dan 2). Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan, meliputi: kecepatan, daya ledak, keseimbangan, kelincahan, koordinasi.
Berdasarkan penjelasan kedua ahli ini, dapat dilihat bahwa di dalam kebugaran jasmani terdapat komponen-komponen dari kesegaran jasmani yang terdiri dari: daya tahan paru dan jantung, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, kecepatan, daya ledak, keseimbangan, kelincahan, dan koordinasi. Komponen kebugaran jasmani ini, kemudian dapat diklasifikasikan menjadi dua komponen besar kebugaran jasmani, yaitu: (1) Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan yang ditujukan kepada siapa saja, meliputi: kemampuan aerobik yang terdiri dari kemampuan daya tahan paru dan jantung, kekuatan otot, daya tahan otot, fleksibilitas, dan komposisi tubuh yang terkait dengan kesehatan, dan (2) Komponen kebugaran jasmani yang berhubungan dengan performa atau keterampilan yang ditujukan lebih kepada para atlet, meliputi: keseimbangan, daya ledak (power), kecepatan, waktu reaksi, koordinasi dan kelincahan.
Status kebugaran jasmani seperti yang telah di uraikan dapat diukur dan di evalauasi menggunakan tes dan pengukuran kebugaran jasmani yang dikembangkan sebagai upaya untuk menilai dan mengevaluasi berbagai status komponen dari kebugaran jasmani. Tes dan pengukuran kebugaran jasmani salah satunya dapat menggukan
baterry test kebugaran jasmani
“Tes Kebugaran Jasmani
Indonesia (TKJI)” yang terdiri dari lima item tes dan pengukuran
komponen kebugaran jasmani, yaitu: Kecepatan, Kekuatan Otot Tangan, Kekuatan Otot Perut, Daya Ledak Otot Tungkai dan Daya Tahan Aerobik. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) yang disusun dalam lokakarya kesegaran jasmani pada tahun 1984 yang disusun dalam buku “Tes Kesegaran Jasmani
Indonesia”, terdiri dari 4 kelompok usia, yaitu : 6-9 tahun, 10-12 tahun
13-15 tahun, dan 16-19 tahun yang masing-masing kelompok usia memiliki ketentun tes masing-
(detik)
39
3’14
4 7.3 - 8,3 14-18
30
60
3
8,4 - 9,6 9-13 21 – 29 50 – 59 4’26 - 5’12
2 9,7 - 11,0 5-8
10
1 > 11,1 0-4
(menit’detik)
< 38 > 6’34
Tabel 02. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)
Untuk Putri Usia 16-19 Tahun
Kategori Nilai Item Tes TKJI Lari 50 m(detik)
Gantung Siku Tekuk Baring Duduk
(kali)
Loncat Tegak
(cm)
Lari 1000 m
5 < 7,2 > 19 > 41 > 73 <
Lari 1200 m
masing (Depdikbud: 1999). Tes TKJI telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen atau alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia karena TKJI disusun dan disesuaikan dengan kondisi anak Indonesia.
tegak (vertical jump), dan lari 1000 meter. TKJI merupakan tes dan pengukuran dalam bentuk baterry
Pelaksanaan tes TKJI dilaksanakan dengan Rangkaian Tes yang terdiri dari butir-butir tes yang disesuaikan dengan jenis kelamin peserta tes, yaitu.
a. Rangkaian Tes TKJI untuk Putra, terdiri dari lima item tes, yaitu: lari
60 meter, bergantung angkat tubuh (pull
up) selama 60 detik, baring
duduk (sit up) selama 60 detik, loncat tegak (vertical jump), dan lari 1200 meter.
b. Rangkaian Tes TKJI untuk Putri, terdiri dari lima item tes, yaitu: lari
50 meter, bergantung siku tekuk (pull up) selama 60 detik, baring duduk
(sit up) selama 60 detik, loncat
test sehingga dilakukan secara
(cm)
berurutan dan tanpa jeda untuk setiap peserta, kemudian hasil setiap buir tes dalam bentuk nilai kasar dengan satuan yang berbeda-beda, terlebih dahulu diubah menjadi satuan yang sama, yaitu “NILAI” sesuai dengan kriteria masing-masing butir tes khusus untuk kategori umur 16-19 tahun, seperti pada Tabel 01 dan Tabel 02 berikut.
Tabel 01. Nilai Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)
Untuk Putra Usia 16-19 Tahun
Kategori Nilai Item Tes TKJI Lari 60 m(detik)
Gantung Angkat Tubuh
(kali)
Baring Duduk
(kali)
Loncat Tegak
- – 40
- – 72 3’15 - 4’25
- – 20
- – 49 5’13 - 6’33
- – 9
- – 28 39 - 49
- – 19 31 - 38
- – 09 23 - 30
- – 02
5 22 - 25 Baik Sekali BS
4 18 - 21 Baik B
T ” dan kemudian nilai T dari setiap hasil dijumlahkan dan dibagi 5.
yang secara khusus digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat keterampilan bermain sepakbola dengan mengevaluasi keterampilan beberapa teknik dasar dalam permainan sepakbola. Hasil tes masing-masing butir tes berupa nilai kasar terlebih dulu diubah menjadi skor standar “Nilai-
stopping, dribbling, dan shooting,
bermain sepakbola yang dikembangkan oleh STO Bandung dilaksanakan dalam satu rangkaian tes, yang terdiri dari empat item tes, yaitu: tes heading, passing-
Bettery test keterampilan
sepakbola yang dikembangkan oleh STO Bandung pada tahun 1971 seperti yang dikutip kembali oleh Winarno (2006: 44-64), dengan validitas tes 0,65 dan reliabilitas tes 0,77.
test keterampilan bermain
Keterampilan kecabangan olahraga sepakbola dapat dinilai dan dievaluasi dari berbagai keterampilan teknik dasar sepakbola menggunakan bettery
K
1 5 - 9 Kurang Sekali KS
10 - 13 Kurang
2
S
14 - 17 Sedang
3
Tabel 03. Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI)
No Jumlah Nilai Lima Item Tes Klasifikasi Kesegaran Jasmani(detik)
10
5 < 8,4 > 40 > 29 > 50 <
3’52”
4 8,5 - 9,8 20 - 39
20
3’53 - 4’56
3 9,9 - 11,4 08 - 19
4’57 - 5’58
Nilai setiap buir tes yang telah diubah menjadi satuan yang sama, yaitu “NILAI” sesuai dengan kriteria masing-masing butir tes, kemudian dijumlahkan dan disesuaikan dengan norma TKJI kategori umur 16-19 tahun baik untuk putra dan putri seperti pada Tabel 03 berikut.
2 11,5 - 13,4 02 - 07
03
5’59 - 7’23
1 > 13.5 00 - 02
00
< 23 cm > 7’23
Nilai hasil bagi tersebut adalah nilai keterampilan bermain sepakbola yang selanjutnya dibandingkan dengan tabel norma tingkat keterampilannya bermain sepakbola seperti pada Tabel 04 berikut.
- – ke atas
- – ke atas
- – 60
- – 60 46 – 52
- – 45
- – 45 ≤ - 36
Rentang Skor Klasifikasi
Tabel 05. Perhitungan Pengkategorian/Klasifikasi dengan Perhitungan
Skala Lima Teoritik.
tes (Winarno, 2006: 39-42), kemudian nilai konfersi yang diperoleh dijumlahkan dan dibagi 4. Nilai hasil bagi tersebut adalah nilai keterampilan bermain bola voli yang selanjutnya dibandingkan dengan tabel norma tingkat keterampilan bermain bola voli, menggunakan perhitungan pengkategorian skala teoritik dengan rumus perhitungan seperti pada tabel 05.
on Age pada masing-masing item
dengan Percentile Scores Based
AAHPERD Volleyball Test Norms
yang secara khusus digunakan untuk mengukur dan menentukan tingkat keterampilan bermain bola voli dengan mengevaluasi keterampilan beberapa teknik- teknik dasar dalam permainan bola voli. Hasil tes masing-masing butir tes berupa nilai kasar terlebih dulu diubah menjadi skor standar yang disesuaikan dengan tabel
passing, dan mengumpan (set-up)
dalam satu rangkaian tes, yang terdiri dari empat item tes, yaitu: tes memvoli (vollying), service,
American Association for Health, Physical Education Recreation and Dance (AAHPERD) dilaksanakan
bermain bola voli menurut
Bettery test keterampilan
seperti yang dikutip kembali oleh Winarno (2006: 27-43) dengan validitas isi tes tidak kurang dari 0,80 dan koefisien reliabilitas tes tidak kurang dari 0,70.
Health, Physical Education Recreation and Dance (AAHPERD)
Kurang Sekali (KS)
≤ - 36 Keterampilan kecabangan olahraga bola voli dapat dinilai dan dievaluasi dari berbagai keterampilan teknik dasar bola voli menggunakan bettery test keterampilan bermain bola voli menurut American Association for
37
Kurang (K)
37
46 – 52
Sedang (S)
53
Cukup (C)
53
61
Baik (B)
61
Nilai Keterampilan Golongan Nilai Keterampilan
(Winarno, 2006: 64)
Tabel. 04. Norma Penggolongan Keterampilan Bermain Sepakbola STO
Bandung
Mi + 1,5 SDi - < Mi + 3,0 SDi Baik (B)
- – 100
- – 100
- – < 75
- – < 75
- – < 58
- – < 58 25 – < 42
Cukup (C)
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dalam bentuk penelitian deskriptif, sehingga jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan teknik tes dan pengukuran untuk mengetahui status kebugaran jasmani dan tingkat penguasaan keterampilan kecabangan olahraga (sepakbola dan bola voli) mahasiswa PJKR semester V STKIP Citra Bakti berdasarkan keterlibatan mahasiswa pada kegiatan perkuliahan dan kegiatan UKM sepakbola dan bola voli sesuai pilihan masing-masing. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa PJKR semester V STKIP Citra Bakti Ngada yang memenuhi kriteria sebagai berikut: (1) Mahasiswa PJKR semester V yang tetap aktif mengikuti perkuliahan dari semester I sampai dengan semester
Metode Penelitian
25 – < 42 0 - < 25 Kurang Sekali (KS) 0 - < 25
Kurang (K)
42
Sedang (S)
42
58
58
Mi + 0,5 SDi - < Mi + 1,5 SDi Cukup (C) Mi - 0,5 SDi - < Mi + 0,5 SDi Sedang (S) Mi - 1,5 SDi - < Mi - 0,5 SDi Kurang (K) Mi - 3,0 SDi - < Mi - 1,5 SDi Kurang Sekali (KS)
75
Baik (B)
75
AAHPERD Volleyball Test Norms dalam Winarno, 2006: 39-42)
Nilai Keterampilan Golongan Nilai Keterampilan
(Dikembangkan Peneliti Berdasarkan Standar Penilaian
Tabel. 06. Norma Penggolongan Keterampilan Bermain Bola Voli
2006: 39-42), maka norma tes yang digunakan untuk menilai penggolongan keterampilan bermaian bola voli seperti pada Tabel 06.
Volleyball Test Norms (Winarno,
Perhitungan pengkategorian atau klasifikasi dengan perhitungan skala lima teoritik berdasarkan Standar Penilaian AAHPERD
V tanpa pernah mengambil cuti dengan alasan apapun, (2) Mahasiswa PJKR semester V yang terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan UKM sepakbola dan bola voli, dan (3) Mahasiswa PJKR semester V yang tidak sedang menjalankan latihan khusus persiapan mengikuti
Health, Physical Education Recreation and Dance
(AAHPERD).
Selain kedua metode penelitian tersebut, dalam pengumpulan data penelitian ini juga menggunakan metode dokumentasi (pemberkasan) untuk mengumpulkan berbagai data pendukung penelitian, yang meliputi: (1). Data sampel penelitian sesuai dengan kriteria sampel penelitian, yaitu: daftar mahasiswa PJKR angkatan V yang berada pada semester V tanpa pernah mengambil cuti dengan alasan apapun, terdaftar dan aktif mengikuti kegiatan UKM sepakbola dan bola voli, dan tidak sedang menjalankan latihan khusus persiapan mengikuti kejuaraan sepakbola dan bola voli dalam kurun waktu 2-3 bulan saat penelitian dilaksanakan, dan (2). Data-data perkuliahan praktek Prodi PJKR (kurikulum, jadwal perkuliahan, abensi mahasiswa, dan berita acara dosen), data kegiatan UKM sepakbola dan UKM bola voli (jadwal kegiatan, absensi mahasiswa, jadwal dan model pembinaan UKM).
Semua data penelitian yang terkumpul, kumudian dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif yang dilakukan dengan beberapa tahap analisis data, yaitu terdiri dari: (1) Pengorganisasian Data (Reduksi Data); Semua data penelitian akan direduksi untuk mengumpulkan data hasil penelitian, sehingga data dirangkum dan difokuskan pada hal-hal penting yang berkaitan langsung dengan permasalahan penelitian agar tidak salah menggunakan data-data yang tidak ada kaitan dengan tujuan penelitian. (2) Pengkategorian Data (Display Data); Setelah data dikumpulkan dan direduksi selanjutnya data dikategorikan penelitian untuk kemudian ditarik menurut pokok permasalahan kesimpulan dan saran yang perlu penelitian, yaitu: data status dilakukan sebagai upaya tindak kebugaran jasmani berdasarkan lanjut dari penelitian yang hasil tes TKJI, data tingkat dilakukan. penguasaan keterampilan kecabangan olahraga sepakbola, HASIL PENELITIAN DAN dan data tingkat penguasaan PEMBAHASAN keterampilan kecabangan olahraga Berdasarkan hasil bola voli berdasarkan hasil tes pengumpulan data dengan tes dan keterampilan masing-masing pengukuran pada tiga variable cabang olahraga. (3) Verifikasi dan penelitian, yaitu tes kesegaran Narasi Data (Pendeskripsian jasmani, tes keterampilan Kuantitatif Data); Setelah sepakbola dan tes keterampilan pengkategorian data, data akan bola voli, secara umum rangkuman diverifikasi dan di narasikan dalam hasil penelitian adalah sebagai bentuk deskriptif kuantitatif berikut. meliputi: tabulasi data, diagram
1. Hasil Tes Kebugaran Jasmani data, dan penjelasan simpulan (a) Pengorganisasian Data data penelitian sesuai norma atau (Reduksi Data) dan kategori status kebugaran jasmani, Pengkategorian Data (Display tingkat penguasaan keterampilan Data) kecabangan sepakbola, dan tingkat Rangkuman hasil tes penguasaan keterampilan kesegaran jasmani (TKJI) kecabangan bola voli. (4) mahasiswa PJKR Semester V, Penarikan kesimpulan berdasarkan adalah sebagai berikut. hasil analisis pada data-data
Tabel 07. Rangkuman Hasil Tes Kesegaran Jasmani (TKJI) Mahasiswa
Putra
Item Tes TKJI (Jumlah Sampel) Kategori Lari Gantung Baring Loncat Lari Nilai 50 m Siku Tekuk Duduk Tegak 1000 m(orang) (orang) (orang) (orang) (orang)
5
2
3
4
4
2
6
7
2
3
9
4
2
7
2
2
2
8
1
2
3 JML
13
13
13
13
13
Tabel 08. Rangkuman Hasil Tes Kesegaran Jasmani (TKJI) Mahasiswa
Putri
Kategori Nilai Item Tes TKJI (Jumlah Sampel) Lari 50 m1
2
4
9
2
11
9
3
3
11
7
6
8
4
11
3
3
5
1
(orang)
Jumlah Nilai Lima Item Tes Klasifikasi Kesegaran Jasmani JML
K
10 - 13 Kurang
2
11
6 3 14 - 17 Sedang S
5 22 - 25 Baik Sekali BS 4 18 - 21 Baik B
(orang)
Tabel 10. Rangkuman Hasil Kategori Kesegaran Jasmani Mahasiswa
PJKR
Semester V Baik Putra Maupun Putri
Angka3
seperti yang telah disajikan pada tabel 07, 08, dan 09, maka secara keseluruhan berdasarkan penormaan TKJI, adapun rangkuman hasil kategori kesegaran jasmani mahasiswa PJKR semester V baik putra maupun putri, adalah sebagai berikut.
20 Berdasarkan hasil pengukuran
20
20
20
20
4 JML
5
Lari 1000 m
(orang)
5
3
1
1
6
4
7
1
(orang)
2
Lari 1000 m
(orang)
Loncat Tegak
(orang)
Baring Duduk
(orang)
Gantung Siku Tekuk
7
2
(orang)
7 Tabel 09. Rangkuman Hasil Tes Kesegaran Jasmani (TKJI) Mahasiswa
Secara Keseluruhan Putra dan Putri
KategoriLoncat Tegak
(orang)
Baring Duduk
(orang)
Gantung Siku Tekuk
(orang)
Nilai Item Tes TKJI (Jumlah Sampel) Lari 50 m
7
2
7
7
7
1 JML
1
1
3
3
3
1 5 - 9 Kurang Sekali KS
(b) Verifikasi dan Narasi Data (Pendeskripsian Kuantitatif Data) Berdasarkan paparan data dari hasil pengukuran kesegaran jasamani mahasiswa PJKR semester V, dapat di simpulkan beberapa hal sebagai berikut. 1) Status Kesegaran Jasmani mahasiswa PJKR Semester V yang telah menjalani perkuliahan praktek selama 5 semester (2,5 tahun) memiliki kategori status kesegaran jasmani sebagai berikut; mahasiswa dengan kategori Baik Sekali (BS) berjumlah (0 orang = 0,00%), kategori Baik (B) berjumlah (6 orang = 30,00%), kategori Sedang (S) berjumlah (11 orang = 55,00%), kategori Kurang (K) berjumlah (3 orang = 15,00%), dan kategori Kurang Sekali (KS) berjumlah (0 orang = 0,00%), sehingga secara umum rata-rata status kesegaran jasmani berada pada kategori “Sedang” sebesar 55,00% mahasiswa, berdasarkan nilai norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) yang digunakan adalah nilai norma pada rentang umur 16 – 19 tahun. 2) Penggunaan Norma pada rentang umur 16-19 tahun mengindikasikan bahwa hasil tes yang dilakukan pada mahasiswa dengan nilai rata- rata kesegaran jasmnai berada pada rentang
“Sedang” menggambarkan bahwa secara umum rata-rata status kesegaran jasmani mahasiswa PJKR semester V perlu untuk ditingkatkan ke kategori baik dan baik sekali mengingat umur mahasiswa yang lebih tinggi dari rentang umur norma TKJI 16-19 tahun. 3) Pelaksanaan perkuliahan praktek perlu mendapatkan perhatian lebih dari para dosen PJKR melalui berbagai aktivitas fisik yang cukup dan memadai dalam perkuliahan dengan kemasan berbagai model, formasi, dan strategi pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan waktu dan kesempatan dalam perkuliahan untuk dapat meningkatkan status kesegaran jasmani mulai dari semester 1 sampai semester 5, sehingga mahasiswa PJKR benar-benar memiliki tingkat kesegaran jasmani yang baik sebagai salah satu kompetensi dasar yang diperlukan mahasiswa PJKR sebagai calon guru olahraga. menggunakan instrumen masing-
2. Hasil Tes Keterampilan masing cabang olahraga, sehingga Kecabangan Sepakbola dan pengorganisasian data dibuat Bolavoli masing-masing untuk tes
(a) Pengorganisasian Data Keterampilan Kecabangan (Reduksi Data) dan Sepakbola dan tes Keterampilan Pengkategorian Data (Display Kecabangan Bolavoli.
Data) Rangkuman hasil tes Tes keterampilan kecabangan Keterampilan Kecabangan olahraga dilakukan secara terpisah Sepakbola dan Bolavoli mahasiswa sesuai dengan UKM yang diikuti PJKR Semester V, adalah sebagai oleh masing-masing mahasiswa berikut.
Tabel 11. Rangkuman Hasil Tes Keterampilan Kecabangan Sepakbola
Mahasiswa PJKR Semester V
Item Tes Keterampilan Sepakbola (Jumlah Sampel) Kategori shooting passing-Nilai heading dribbling stopping (orang)
(orang) (orang) (orang) Nilai Waktu
61
4
2
2
1
3
- – ke atas 53 – 60
4
2
6
4 46 – 52
2
2
3
3
3 37 – 45
3
3
3 ≤ - 36
JML
10
10
10
10
10 Tabel 12. Rangkuman Kategori Keterampilan Kecabangan Sepakbola
Mahasiswa PJKR Semester V
Nilai Klasifikasi Keterampilan JMLSkor
Keterampilan Sepakbola (orang)
Baik B2
75 – 100
5 58 – < 75
4 Cukup C
2
42
3 Sedang S
5
- – < 58
25
2 Kurang K
1
- – < 42 0 - < 25
1 Kurang Sekali KS
Tabel 13. Rangkuman Hasil Tes Keterampilan Kecabangan Bola Voli
Mahasiswa PJKR Semester V Baik Putra Maupun Putri
Kategori Item Tes TKJI Nilai (Jumlah Sampel)vollying Service passing set-up
(orang) (orang) (orang) (orang)
75
2
2
3
3
- – 100 58 – < 75
1
3
1
2 42 – < 58
5
3
4
4
25
2
2
2
1
- – < 42 0 - < 25
JML
10
10
10
10 Tabel 14. Rangkuman Kategori Keterampilan Kecabangan Bola Voli
Mahasiswa PJKR Semester V Baik Putra Maupun Putri
Nilai Klasifikasi Keterampilan JMLSkor
Keterampilan Bola Voli (orang)
75 – 100
5 Baik B
2
58
4 Cukup C
1
- – < 75
42
3 Sedang S
5
- – < 58
25
2 Kurang K
2
- – < 42 0 - < 25
1 Kurang Sekali KS
Tabel 15. Rangkuman Kategori Keterampilan Kecabangan Olahraga
Mahasiswa PJKR Semester V Baik Putra Maupun Putri
Skor Klasifikasi Keterampilan JML
Keterampilan Bola Voli (orang)
5 Baik B
4
4 Cukup C
3
3 Sedang S
10
2 Kurang K
3
1 Kurang Sekali KS (b) Verifikasi dan Narasi Data dalam kegiatan UKM baik
(Pendeskripsian Kuantitatif untuk sepakbola mapun bola Data) voli selama 5 semester (2,5 Berdasarkan paparan data dari tahun) memiliki kategori status hasil pengukuran keterampilan keterampilan sebagai berikut; kecabangan olahraga mahasiswa mahasiswa dengan kategori PJKR semester V, dapat di Baik (B) berjumlah (4 orang = simpulkan beberapa hal sebagai 20,00%), kategori Cukup (C) berikut. berjumlah (3 orang = 15,00%), 1) Status Keterampilan kategori Sedang (S) berjumlah
Kecabangan mahasiswa PJKR (10 orang = 50,00%), kategori Semester V yang telah Kurang (K) berjumlah (3 orang menjalani pendampingan = 15,00%), dan kategori
2) Kurang Sekali (KS) berjumlah (0 orang = 0,00%), sehingga secara umum rata-rata status ktatus keterampilan kecabangan mahasiswa berada pada kategori “Sedang” sebesar 50,00% mahasiswa, berdasarkan nilai norma Tes Keterampilan Sepakbola dan Bola Voli yang digunakan.
3) Hasil yang diporoleh baik cabang sepakbola dan bola voli rata-rata sebagian besar mahasiswa berada pada kategori “SEDANG”, hal in mengindikasikan bahwa secara umum status keterampilan mahasiswa
PJKR semester V perlu untuk ditingkatkan ke kategori “BAIK”
mengingat keterampilan kecabangan olahraga merupakan kompetensi mendasar seluruh mahasiswa PJKR. 4) Pelaksanaan perkuliahan praktek dan pemndampingan
UKM keolahragaan sangat perlu mendapatkan perhatian ekstra dari para dosen PJKR melalui berbagai model, formasi, serta strategi pembelajaran dan program latihan yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan waktu dan kesempatan dalam perkuliahan dan kegiatan UKM untuk dapat meningkatkan berbagai keterampilan teknik dasar kecabangan olahraga mulai dari semester awal sampai semester-semester akhir 5, sehingga mahasiswa PJKR benar-benar memiliki kemampuan dan keterampilan kecabangan olahraga yang baik sebagai salah satu kompetensi dasar yang diperlukan mahasiswa PJKR sebagai calon guru olahraga.
Simpulan umum dari hasil penelitian ini, adalah: (1) Status kesegaran jasmani mahasiswa PJKR semester V yang menjalani perkuliahan praktek dan pendampingan pada UKM sepakbola dan bola voli STKIP Citra Bakti selama 5 semester (2,5 tahun) rata-rata menunjukan trend pada kategori “SEDANG” dengan jumlah 11 orang (55,00%). (2) Keterampilan kecabangan olahraga mahasiswa PJKR semester V yang menjalani perkuliahan praktek dan pendampingan pada UKM sepakbola dan bola voli STKIP Citra Bakti selama 5 semester (2,5 tahun) rata-rata menunjukan trend pada kategori “SEDANG” dengan jumlah 10 orang (50,00%).
Temuan ini menjadi bahan evaluasi real keadaan status kesegaran jasmani dan keterampilan kecabangan olahraga mahasiswa PJKR semester V sebagai sampel dari keseluruhan mahasiswa PJKR STKIP Citra Bakti terutama yang berada pada semester 1 dan 3, sehingga secara umum pelaksanaan keiatan perkuliahan praktek dan pendampingan kegiatan UKM keolahragaan sepakbola dan bola voli harus benar-benar ditingkatkan dengan pendampingan yang lebih serius, displin dan terprogram dengan baik dari para dosen PJKR melalui berbagai aktivitas fisik yang cukup dan memadai dalam perkuliahan dan pendampingan UKM dengan kemasan berbagai model, formasi, serta strategi pembelajaran dan latihan yang memungkinkan mahasiswa mendapatkan waktu dan kesempatan dalam perkuliahan dan kegiatan UKM untuk meningkatkan status kesegaran jasmani dan keterampilan kecabangan olahraga mulai dari semester 1 sampai semester 5, sebagai salah satu kompetensi dasar yang diperlukan mahasiswa PJKR sebagai calon guru olahraga.
Sebagai bahan evaluasi ke depan, program studi PJKR STKIP Citra Bakti perlu juga melakukan penelitian pengembangan untuk mengembangkan instrument dan norma penilaian kesegaran jasmani dan keterampilan kecabangan olaharaga berdasarkan kearifan, keadaan, dan situasi mahasiswa PJKR
STKIP Citra Bakti, menurut kelompok umur mahasiswa untuk dijadikan sebagai salah satu instrument tes masuk mahasiswa baru dan instrument yang layak digunakan oleh prodi, dosen, mahasiswa, mapun peneliti-peneliti lain yang ingin mengukur status kesegaran jasmani dan keterampilan kecabangan olahraga dengan situasi, keadaan, kelompok umur dan cirri-ciri sampel yang sama.
Arikunto, S. (2007), Manajemen
Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Depdikbud (1999). Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Jakarta. Irianto, D. P. (2004), Pedoman Praktis Berolahraga.
Yogyakarta: Andi Offset. Lutan, R., J. Hartoto., Tomoliyus.
(2001), Pendidikan Kebugaran
Jasmani (Orientasi Pembinaan Di Sepaanjang Hayat).
Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional. Mukholid. A. (2004), Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
Jakarta: Yudistira. Sajoto, M. (1988), Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Jakarta: Proyek Pengadaan Buku pada Lembaga Pengembangan Tenaga Winarno, M.E. (2006), Tes Pendidikan. Ketrampilan Olahraga.
Malang: Laboratorium Jurusan Suharjana (2013), Kebugaran Ilmu Keolahragaan, Fakultas
Jasmani. Yogyakarta: Jogja Ilmu Pendidikan Universitas Global Media. Negeri Malang.