Transmission of Electrical Energy (Transmisi Tenaga Listrik)

  Transmission of Electrical Energy (Transmisi Tenaga Listrik)

  Ol eh : Ol eh :

K el ompok 1 1

  J ok o P r amon o Mon t ar io Ch an dr a B uw on o Z amr udi

  S is t em T en aga L is t r ik Secara  Umum Terdiri dari :

  1. Pusat Pembangkit Listrik (Power Plant) g ( )

Yaitu tempat energi listrik pertama kali dibangkitkan, dimana terdapat turbin

sebagai penggerak mula (Prime Mover) dan generator yang membangkitkan

listrik.

  2. Transmisi Tenaga Listrik Merupakan proses penyaluaran tenaga listrik dari tempat pembangkit tenaga listrik (Power Plant) hingga Saluran distribusi listrik (substation distribution) sehingga dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik dapat disalurkan sampai pada konsumer pengguna listrik

  3. Sistem Distribusi Merupakan subsistem tersendiri yang terdiri dari : Pusat Pengatur (Distribution Control Center, DCC), saluran tegangan menengah (6kV dan 20kV, yang juga C t l C t DCC) l t h (6kV d 20kV j biasa disebut tegangan distribusi primer) yang merupakan saluran udara atau kabel tanah, gardu distribusi tegangan menengah yang terdiri dari panel-panel pengatur tegangan menengah dan trafo sampai dengan panel-panel distribusi tegangan rendah (380V, 220V) yang menghasilkan tegangan kerja/ tegangan jala- tegangan rendah (380V 220V) yang menghasilkan tegangan kerja/ tegangan jala jala untuk industri dan konsumen.

  4. Beban Merupakan pengguna/konsumer Listrik

  

ik

r

t

is

L

a

g

a

n

e

T

m

P en ger t ian T r an s mis i T en aga L is t r ik P en ger t ian T r an s mis i T en aga L is t r ik

  Dalam konteks pembahasan ini, yang dimaksud D l k t k b h i i di k d transmisi (penyaluran) adalah

  • penyaluran energi listrik, sehingga mempunyai • penyaluran energi listrik sehingga mempunyai maksud proses dan cara
  • menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke menyalurkan energi listrik dari satu tempat ke tempat lainnya, misalnya : - Dari pembangkit listrik ke gardu induk.
    • - Dari satu gardu induk ke gardu induk lainnya.

    • Dari gardu induk ke jaring tegangan menengah dan gardu distribusi.

K et en t uan D as ar S is t em T en aga L is t r ik K et en t uan D as ar S is t em T en aga L is t r ik

  9M di k ti kt t li t ik untuk keperluan konsumer.

  9Menyediakan setiap waktu, tenaga listrik

  

9Menjaga kestabilan nilai tegangan, dimana

tidak lebih toleransi ±10%

  9Menjaga kestabilan frekuensi, dimana tidak lebih toleransi ±0,1Hz tidak lebih toleransi ±0 1Hz

  9Harga yang tidak mahal (Efisien)

  9Standar keamanan (safety)

  9Respek terhadap lingkungan p p g g

  T r an s mis i T en aga L is t r ik

Diagram Blok Sistem Transmisi dan Distribusi Listrik

D iagr am das ar dar i s is t em t r an s mis i dan dis t r ibus i t en aga l is t r ik

  • Terdiri dari stasiun pembangkit (generating station) Terdiri dari stasiun pembangkit (generating station)
  • Transmission substation menyediakan servis untuk merubah dalam menaikan dan menurunkan tegangan pada saluran tegangan yang ditransmisikan serta pada saluran tegangan yang ditransmisikan serta meliputi regulasi tegangan.
  • Percabangan hubungan antar substation

  (i t (interconnecting substation) untuk pasokan tenaga ti b t ti ) t k k t listrik yang berbeda untuk keperluan pengguna konsumer

  • Distribution Substation, pada bagian ini merubah tegangan aliran listrik dari tegangan medium menjadi tegangan rendah dengan transformator step down, tegangan rendah dengan transformator step-down, dimana memiliki tap otomatis dan memiliki kemampuan untuk regulator tegangan rendah.

T egan gan T r an s mis i

  Tegangan generator dinaikkan ke tingkat yang dipakai untuk transmisi yaitu antara 115kV dan 765 kV. k i i i 11 kV d 6 kV

  • Tegangan extra-tinggi (Extra High Voltage – EHV) : 345, T t ti i (E t Hi h V lt EHV) 345 500 dan 765 kV.
  • Tegangan tinggi standar (High Voltage-HV standard) : Tegangan tinggi standar (High Voltage HV standard) :

  115kV, 138kV, dan 230 kV

  • Untuk sistem distribusi, tegangan menengah yaitu antara

  2,4kV dan 69kV. Umumnya antara 120V dan 69kV dan untuk tegangan rendah yaitu antara 120V sampai 600V

  1975)

K ompon en T r an s mis i L is t r ik K ompon en T r an s mis i L is t r ik

  

Saluran transmisi Tenaga Listrik terdiri

atas : 1. konduktor

  2 I l t

  2. Isolator

  3. Infrastruktur Tiang Penyangga ast u tu a g e ya gga

  3

  

K on duk t or K on duk t or

  ™ ™ Kawat konduktor ini digunakan untuk menghantarkan Kawat konduktor ini digunakan untuk menghantarkan listrik yang ditransmisikan.

  ™ Kawat konduktor untuk saluran transmisi tegangan g g tinggi ini selalu tanpa pelindung/isolasi. Hanya menggunakan Isolasi Udara

  ™ ™ Jenis Konduktor yang dipakai Jenis Konduktor yang dipakai

  • Tembaga (cu)
  • Alumunium (Al)
  • Baja (steel) Jenis yang sering dipakai adalah jenis alumunium dengan campuran baja. dengan campuran baja

  

K ompon en T r an s mis i L is t r ik

™ Jenis-jenis penghantar Aluminium

  AAC (All Al i C d t ) it k t - AAC (All-Alumunium Conductor), yaitu kawat penghantar yang seluruhnya terbuat dari alumunium.

  • AAAC (All-Alumunium-Alloy Conductor), yaitu kawat (

  y ), y penghantar yang seluruhnya terbuat dari campuran alumunium.

  • ACSR (Alumunium Conductor Steel-Reinforced) - ACSR (Alumunium Conductor, Steel-Reinforced), yaitu kawat penghantar alumunium berinti kawat baja.
  • ACAR (Alumunium Conductor, Alloy-Reinforced), it k t h t l i di k t yaitu kawat penghantar alumunium yang diperkuat dengan logam campuran.

  Jenis yang sering digunakan adalah ACSR

Gambar K abel P en gh an t ar Gambar K abel P en gh an t ar

  Kabel AAAC Kabel AAC Kawat K t Aluminium

  Kawat Kawat Baja

Kabel ACSR Is ol at or ¾ Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disni berfungsi untuk penahan bagian ¾ Isolator pada sistem transmisi tenaga listrik disni berfungsi untuk penahan bagian

konduktor terhadap ground. Isolator disini bisanya terbuat dari bahan porseline,

tetapi bahan gelas dan bahan isolasi sintetik juga sering digunakan disini. Bahan

isolator harus memiiki resistansi yang tinggi untuk melindungi kebocoran arus dan

memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah breakdown memiliki ketebalan yang secukupnya (sesuai standar) untuk mencegah breakdown

pada tekanan listrik tegangan tinggi sebagai pertahanan fungsi isolasi tersebut. Kondisi nya harus kuat terhadap goncangan apapun dan beban konduktor. ¾ Jenis isolator yang sering digunakan pada saluran transmisi adalah jenis porselin atau gelas. Menurut penggunaan dan konstruksinya, isolator diklasifikasikan g p gg y , menjadi:

  • isolator jenis pasak
  • isolator jenis pos-saluran
  • isolator jenis gantung - isolator jenis gantung

    ¾ isolator jenis pasak dan isolator jenis pos-saluran digunakan pada saluran transmisi

    dengan tagangan kerja relatif rendah (kurang dari 22-33kV), sedangkan isolator jenis

    gantung dapat digandeng menjadi rentengan/rangkaian isolator yang jumlahnya

    dapat disesuaikan dengan kebutuhan. dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

  

i

is

m

s

n

a

r

T

r

o

t

a

l

u

s

n

I

r

a

b

  

In f r as t r uk t ur T r an s mis i l is t r ik

  ‰ Tiang Penyangga Saluran transmisi dapat berupa saluran udara ‰ Tiang Penyangga Saluran transmisi dapat berupa saluran udara dan saluran bawah tanah, namun pada umumnya berupa saluran udara. Energi listrik yang disalurkan lewat saluran transmisi udara pada umumnya menggunakan kawat telanjang sehingga mengandalkan udara sebagai media isolasi antar kawat penghantar. d lk d b i di i l i t k t h t Dan untuk menyanggah/merentangkan kawat penghantar dengan ketinggian dan jarak yang aman bagi manusia dan lingkungan sekitarnya, kawat kawat penghantar tersebut dipasang pada suatu sekitarnya kawat-kawat penghantar tersebut dipasang pada suatu konstruksi bangunan yang kokoh, yang biasa disebut menara/tower. Antar menra/tower listrik dan kawat penghantar disekat oleh isolator. ‰ Saluran Kabel bawah laut, ini merupakan saluran listrik yang , p y g melewati medium bawah air (laut) karena transmisi antar pulau yang jaraknya dipisahkan oleh lautan.

K on s t r uk s i S al ur an T r an s mis i K on s t r uk s i S al ur an T r an s mis i

  Berdasarkan pemasangannya saluran transmisi dibagi menjadi Berdasarkan pemasangannya, saluran transmisi dibagi menjadi dua kategori, yaitu :

  1 Saluran Udara (Overhead Lines) saluran transmisi yang

  1. Saluran Udara (Overhead Lines), saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kawat-kawat yang digantung pada isolator antara menara atau tiang transmisi.

  2. Saluran kabel bawah tanah (underground cable), saluran transmisi yang menyalurkan energi listrik melalui kabel yang dipendam didalam tanah. p

  3. Saluran bawah Laut Saluran transmisi listrik yang di bangun di dalam laut Saluran transmisi listrik yang di bangun di dalam laut. Con t oh Gambar in f r as t r uk t ur t r an s mis i L is t r ik

  Jenis Jenis Tower Jenis-Jenis Tower

Menurut bentuk konstruksinya jenis-jenis tower dibagi atas macam 4 yaitu; dibagi atas macam 4 yaitu;

  ¾ Lattice tower ¾ Tubular steel pole ¾ Tubular steel pole ¾ Concrete pole ¾ Wooden pole ¾ Wooden pole

  

Steel Pole dan Lattice Tower Steel Pole dan Lattice Tower

Jenis-Jenis Tower Jenis Jenis Tower

  Menurut Fungsinya Tower dibagi atas 7 macam :

  1. Dead end Tower

  2. Section Tower

  3. Suspension Tower

  4. Tension Tower

  5. Transposision Tower

  6 Gantry Tower

  6. Gantry Tower

  7. Combined Tower

  

Tabel Tower 150 Kv Tabel Tower 150 Kv

  

Tabel Tower 150 Kv Tabel Tower 150 Kv

  

Bagian Bagian Tower Bagian-Bagian Tower

  ™ Pondasi Pondasi adalah konstruksi beton bertulang P d i d l h k t k i b t b t l untuk mengikat kaki tower (stub) dengan bumi.

  Jenis pondasi tower beragam menurut kondisi Jenis pondasi tower beragam menurut kondisi tanah tempat tapak tower berada dan beban y yang akan ditanggung oleh tower. g gg g

  

Jenis-Jenis Pondasi Jenis Jenis Pondasi

‰ Pondasi Normal ‰ P d i N l Normal dipilih untuk daerah yang dinilai cukup keras

  

Jenis-Jenis Pondasi Jenis-Jenis Pondasi ‰Spesial: Pancang ( fabrication dan

cassing) dipilh untuk daerah yang lembek/tidak keras sehingga harus gg diupayakan mencapai tanah keras. Gambar Pondasi Tower Pancang/ Spesial Gambar Pondasi Tower Pancang/ Spesial

  Jenis-Jenis Pondasi Jenis Jenis Pondasi ‰ Raft dipilih untuk daerah berawa / berair ‰ Auger dipilh karena mudah pengerjaannya g p p g j y dengan mengebor dan mengisinya dengan semen ‰ Rock: drilled dipilih untuk daerah berbatuan

  Bagian bagian Tower Bagian-bagian Tower

  ™ S b ™ Stub: Stub adalah bagian paling bawah dari kaki tower, dipasang bersamaan dengan pemasangan pondasi dan diikat menyatu g p g p y dengan pondasi. Bagian atas stub muncul dipermukaan tanah sekitar 0,5 sampai 1 meter dan dilindungi semen serta dicat agar tidak mudah berkarat tidak mudah berkarat.

Bagian-Bagian Tower Bagian Bagian Tower ™ Leg

  Leg adalah kaki tower yang terhubung antara stub dengan body tower. Pada tanah yang tidak rata perlu dilakukan penambahan atau tower Pada tanah yang tidak rata perlu dilakukan penambahan atau pengurangan tinggi leg. Sedangkan body harus tetap sama tinggi permukaannya. Pengurangan leg ditandai: -1; -2; -3 Penambahan leg ditandai: +1; +2; +3 l dit d i +1 +2 +3 Gambar Leg Extention kaki Tower Gambar Leg Extention kaki Tower

  Bagian-Bagian Tower Bagian Bagian Tower ™ Common Body.

  Common body adalah badan tower bagian bawah yang t h b terhubung antara leg dengan badan tower bagian atas (super t l d b d t b i t ( structure). Kebutuhan tinggi tower dapat dilakukan dengan

pengaturan tinggi common body dengan cara penambahan atau pengurangan. atau pengurangan ™ Super structure Super structure adalah badan tower bagian atas yang

terhubung dengan common body dan cross arm kawat fasa maupun kawat petir. Pada tower jenis delta tidak dikenal istilah super structure namun digantikan dengan “K” frame dan bridge. Bagian bagian Tower Bagian-bagian Tower ™ Cross arm Cross arm adalah bagian tower yang berfungsi untuk tempat menggantungkan atau mengaitkan isolator kawat fasa serta clamp menggantungkan atau mengaitkan isolator kawat fasa serta clamp kawat petir. ™ K frame

K frame adalah bagian tower yang terhubung antara common body K frame adalah bagian tower yang terhubung antara common body

dengan bridge maupun cross arm. K frame terdiri atas sisi kiri dan kanan yang simetri. ™ Bridge Bridge adalah penghubung antara cross arm kiri dan cross arm

tengah. Pada tengah-tengah bridge terdapat kawat penghantar fasa

tengah. Bridge tidak dikenal di tower jenis pyramida

  Bagian bagian Tower Bagian-bagian Tower ™ Rambu tanda bahaya. ™ R b t d b h Rambu tanda bahaya berfungsi untuk memberi peringatan bahwa instalasi SUTT/SUTETI mempunyai resiko bahaya.

Rambu ini bergambar petir dan tulisan AWAS BERBAHAYA

TEGANGAN TINGGI.

  Bagian bagian Tower Bagian-bagian Tower ™ Anti Climbing Device (ACD)

ACD disebut juga penghalang panjat berfungsi untuk menghalangi

orang yang tidak berkepentingan untuk naik tower. ACD dibuat runcing, b j berjarak 10 cm dengan yang lainnya dan dipasang di setiap kaki tower k 10 d l i d di di ti k ki t dibawah Rambu tanda bahaya.

  Bagian bagian Tower Bagian-bagian Tower ™ Step bolt Step bolt adalah baut yang dipasang dari atas ACD ke sepanjang badan tower hingga super structure dan arm kawat p j g gg p

petir. Berfungsi untuk pijakan petugas sewaktu naik maupun

turun dari tower.

  Bagian bagian Tower Bagian-bagian Tower ™ Halaman tower

Halaman tower adalah daerah tapak tower yang luasnya diukur dari p y proyeksi keatas tanah galian pondasi. Biasanya antara 3 hingga 8 g p y gg meter di luar stub tergantung pada jenis tower. k l as if ik as i t egan gan t r an s mis i l is t r ik

  1 Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV 500kV

  1. Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 200kV-500kV

  2. Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 30kV-150kV

  3. Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 30kV-150kV

  4. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 6kV-30kV

  4. Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 6kV 30kV

  5. Saluran Kabel Tegangan Menengah (SKTM) 6kV-20kV

  6. Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) 40V-1000V

  7. Saluran Udara Tegangan Rendah (SUTR) 40V-1000V g g ( )

  8. Saluran Kabel Tegangan Rendah (SKTR) 40V-1000V

  

Jenis saluran transmisi dapat dibagi

menjadi : j

¾Transmisi Listrik Arus Bolak-balik (AC)

¾Transmisi Listrik Arus Searah (DC) ¾T i i Li t ik A S h (DC)

Car a pen yal ur an T en aga L is t r ik ar us bol ak -bal ik

  • Fasa tunggal, dua kawat
  • Fasa-tiga, tiga kawat
  • Fasa-tiga, empat kawat

  ™ Pada transmisi tegangan tinggi digunakan sistem saluran 3 fasa, untuk efisiensi. ™ Selain karena Keluaran dari generator berupa tiga fasa, setiap fasa ™ Selain karena Kel aran dari generator ber pa tiga fasa setiap fasa mempunyai sudut pergerseran fasa 120º. Pada SUTT dikenal fasa

  R; S dan T yang urutan fasanya selalu R diatas, S ditengah dan T dibawah. dibawah. ™ Penampang dan jumlah konduktor disesuaikan dengan kapasitas daya yang akan disalurkan, sedangkan jarak antar kawat fasa maupun kawat berkas disesuaikan dengan tegangan operasinya. Jika kawat terlalu kecil maka kawat akan panas dan rugi transmisi akan besar. Pada tegangan yang tinggi (SUTET) penampang kawat , jumlah kawat maupun jarak antara kawat berkas mempengaruhi besarnya corona yang ditengarai dengan bunyi desis atau berisik. besarnya corona yang ditengarai dengan bunyi desis atau berisik

  ™ Untuk saluran HVDC, Penyaluran tenaga listrik dengan sistem arus searah baru dianggap ekonomis bila panjang saluran udara lebih dari 640 km atau saluran bawah tanah lebih panjang dari 50 km. p j g

  Saluran Transmisi dengan menggunakan S l T i i d k sistem arus bolak-balik tiga fasa merupakan sistem yang banyak k i t b k digunakan, mengingat kelebihan sebagai berikut : b ik t

  9Mudah pembangkitannya p g y

  9Mudah pengubahan tegangannya

  

9Dapat menghasilkan medan magnet putar

  

9Dapat menghasilkan medan magnet putar

  9Dengan sistem tiga fasa, daya yang disalurkan lebih besar dan nilai sesaatnya di l k l bih b d il i t konstan

  

i

is

m

s

n

a

r

T

n

a

g

in

r

a

J

i

s

  

Perlengkapan Gardu Transmisi Perlengkapan Gardu Transmisi

1.

  1 Busbar atau Rel, Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Busbar atau Rel Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo trafo tenaga Saluran Udara TT, Saluran Kabel TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik.

  2 Ligthning Arrester biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai Ligthning Arrester, biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (ligthning Surge).

  2.

  3 Transformator instrument atau Transformator ukur, Untuk proses pengukuran. T f t i t t t T f t k U t k k Antara lain :

  3.

  • - Transformator Tegangan, adalah trafo satu fasa yang menurunkan tegangan

  

tinggi menjadi tegangan rendah yang dapat diukur dengan Voltmeter yang

berguna untuk indikator, relai dan alat sinkronisasi. berguna untuk indikator relai dan alat sinkronisasi

  • Transformator arus, digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Disamping itu trafo arus berfungsi juga untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh dan rele proteksi. dan rele proteksi
  • Transformator Bantu (Auxilliary Transformator), trafo yang digunakan untuk

    membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk tersebut.

  4. Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS), Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan.

  5. Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB), Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan).

  6. Sakelar Pentanahan, Sakelar ini untuk menghubungkan kawat konduktor dengan tanah / bumi yang berfungsi untuk menghilangkan/mentanahkan tegangan induksi pada konduktor pada saat akan dilakukan perawatan atau pengisolasian suatu sistem. sistem

  7. Kompensator, alat pengubah fasa yang dipakai untuk mengatur jatuh tegangan pada saluran transmisi atau transformator. SVC (Stat c a Co pe sato ) be u gs sebaga pe e (Static Var Compensator) berfungsi sebagai pemelihara kestabilan a a estab a

  8. Peralatan SCADA dan Telekomunikasi, (Supervisory Control

  And Data Acquisition) berfungsi sebagai sarana komunikasi suara

  dan komunikasi data serta tele proteksi dengan memanfaatkan penghantarnya. h

  9. Rele Proteksi, alat yang bekerja secara otomatis untuk mengamankan suatu peralatan listrik saat terjadi gangguan, menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat menghindari atau mengurangi terjadinya kerusakan peralatan akibat

K ompon en P en gaman

  • • Komponen pengaman (pelindung) pada transmisi tenaga listrik memiliki • Komponen pengaman (pelindung) pada transmisi tenaga listrik memiliki

    fungsi sangat penting
  • Komponen pengaman pada saluran udara transmisi tegangan tinggi, antara lain :
    • Kawat tanah, grounding dan perlengkapannya, dipasang di sepanjang jalur SUTT. Berfungsi untuk mengetanahkan arus listrik saat terjadinya gangguan (sambaran) petir secara langsung.

  

Pentanahan tiang Untuk menyalurkan arus listrik dari kawat tanah - Pentanahan tiang, Untuk menyalurkan arus listrik dari kawat tanah

(ground wire) akibat terjadinya sambaran petir. Terdiri dari kawat tembaga atau kawat baja yang di klem pada pipa pentanahan dan ditanam di dekat pondasi tower (tiang) SUTT.

  J i b f i k SUTT d i - Jaringan pengaman, berfungsi untuk pengaman SUTT dari gangguan yang dapat membahayakan SUTT tersebut dari lalu lintas yang berada di bawahnya yang tingginya melebihi tinggi yang dizinkan

  • Bola pengaman, dipasang sebagai tanda pada SUTT, untuk pengaman Bola pengaman, dipasang sebagai tanda pada SUTT, untuk pengaman lalu lintas udara

  

Gan gguan s is t em t en aga l is t r ik

  Pada dasarnya suatu sistem tenaga listrik harus dapat P d d t i t t li t ik h d t beroperasi secara terus-menerus secara normal, tanpa terjadi gangguan. Akan tetapi gangguan pada sistem j g gg p g gg p tenaga listrik tidak dapat dihindari. Gangguan dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut :

  ¾ Gangguan karena kesalahan manusia (kelalaian) ¾ G k k l h i (k l l i ) ¾ Gangguan dari dalam sistem, misalnya karena faktor ketuaan, arus lebih, tegangan lebih sehingga merusak ketuaan arus lebih tegangan lebih sehingga merusak isolasi peralatan. gg y ¾ Gangguan dari luar, biasanya karena faktor alam. Contohnya cuaca, gempa, petir, banjir, binatang, pohon dan lain-lain.

  

J en is -j en is gan gguan J en is -j en is gan gguan

  J i bil diti j d i if t d b b Jenis gangguan bila ditinjau dari sifat dan penyebabnya dapat dikelompokkan sebagai berikut : ¾ Beban lebih ini disebabkan karena memang keadaan ¾ Beban lebih, ini disebabkan karena memang keadaan pembangkit yang kurangdari kebutuhan bebannya.

  ¾ Hubung singkat, jika kualitas isolasi tidak memenuhi g g j syarat, yang mungkin disebabkan faktor umur, mekanis, dan daya isolasi bahan isolator tersebut. ¾ Tegangan lebih yang membahayakan isolasi peralatan ¾ Tegangan lebih, yang membahayakan isolasi peralatan di gardu.

  ¾ Gangguan stabilitas, karena hubung singkat yang terlalu ¾ Gangguan stabilitas, karena hubung singkat yang terlalu lama.

  

IH

S S

A A

K K

A A

  

IH

  

IM

  

IM

D af t ar R ef er en s i D af t ar R ef er en s i

  • William.D.Stevenson, Analisis Sistem Tenaga Listrik, Edisi 4 illi S li i Si T i ik di i
  • Aslimeri,dkk, Teknik Transmisi Tenaga Listrik Jilid 2
  • http://www elektroindonesia com/elektro/ener33a html http://www.elektroindonesia.com/elektro/ener33a.html
  • http://dunia-listrik.blogspot.com/
  • www.google.co.id searching “Transmisi Tenaga Listrik”
  • http://my.opera.com/rommye/blog/show.dml/6820871
  • http://image.made-in- china com/2f0j00TMnaDQOJCtiN/Conductor jpg china.com/2f0j00TMnaDQOJCtiN/Conductor.jpg
  • http://www.myinsulators.com/acw/bookref/insulator/cotto

  n-fig10.11.jpg

  • http://www.djlpe.esdm.go.id