Implementasi Protokol Routing Directed Diffusion Pada Wireless Sensor Network Menggunakan Media Komunikasi RF

  Vol. 3, No. 1, Januari 2019, hlm. 8390-8397 http://j-ptiik.ub.ac.id

  

Implementasi Protokol Routing Directed Diffusion Pada Wireless Sensor

Network Menggunakan Media Komunikasi RF

1 2 3 Elsandio B. P. Fathoni , Sabriansyah Rizqika Akbar , Mochammad Hannats Hanafi Ichsan

  Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya 1 2 3 Email: bramudya.elsandio@gmail.com, sabrian@ub.ac.id, hannas.hanafi@ub.ac.id

  

Abstrak

  Implementasi protokol routing pada wireless sensor network telah dilakukan khususnya pada arsitektur topologi jaringan flat. Dimana pada topologi jaringan flat terdapat beberapa protokol routing yang telah diimplementasikan salah satunya adalah protokol routing directed diffusion. Sayangnya, implementasi tersebut dilakukan menggunakan aplikasi simulasi jaringan. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis mengimplementasikan protokol routing directed diffusion pada wireless sensor network pada sebuah

  

real device yaitu menggunakan media komunikasi RF. Perangkat keras untuk membangun sebuah node

  menggunakan mikrokontroler arduino nano 3.0 sebagai pemroses data sensor dan modul NRF24L01 sebagai media transmisi data. Pada implementasi directed diffusion, sink node mengirimkan interest atau permintaan data yang berisi koordinat pengirim, jenis data yang diminta dan koordinat node tujuan. Data yang digunakan ialah data suhu dan kelembaban tanah yang ditentukan secara acak karena node sensor tidak menggunakan modul sensor. Pengujian dilakukan dengan menguji status node dapat ditampilkan pada serial monitor, setiap node sensor dapat melakukan pemrosesan data sensor suhu dan kelembaban tanah, serta pengujian implementasi directed diffusion yang berupa pengujian fungsional. Hasil dari pengujian, setiap node berhasil menampilkan status node pada serial monitor, setiap node sensor dapat melakukan pemrosesan data suhu dan kelembaban tanah, serta sistem berhasil mengimplementasikan protokol routing directed diffusion.

  Kata kunci: Directed Diffusion, Wireless Sensor Network, Arduino Nano, NRF24L01

Abstract

  

Implementation of wireless sensor network routing protocols has been carried out specifically on flat

topology architectures. Where in the flat topology there are several routing protocols that has been

implemented, one of which is directed diffusion routing protocol. Unfortunately, the implementation is

done using a network simulation application. Therefore, in this research, the authors implemented

routing protocols directed diffusion on a wireless sensor network on a real device that uses RF

communication media. Hardwares to build a node using arduino nano 3.0 microcontroller as sensor

data processor and NRF24L01 module as data transmission medium. At the time of application of

directed diffusion, the sink node send interest or request data containing the coordinates of the sender,

the type of data and the coordinates of the destination node. The data used are the temperature and soil

moisture data which is selected randomly. The research is done by testing the status of nodes that can

be displayed on the serial monitor, each sensor node can perform sensors data and moisture data, as

well as testing the directed diffusion as functional requirements. The results of the research is each node

successfully displays the node status on the serial monitor, each sensor node can perform sensor data

and moisture data, and the system successfully implements the direct diffusion routing protocol.

  Keywords: Directed Diffusion, Wireless Sensor Network, Arduino Nano, NRF24L01 Sensor Network (WSN). WSN merupakan 1.

   PENDAHULUAN sebuah infrastruktur yang terdiri atas

  penginderaan, komputasi dan komunikasi yang Pada era ini berbagai teknologi di bidang memberikan administrator kemampuan untuk

  embedded dan jaringan mengalami banyak

  mengamati dan bereaksi terhadap peristiwa dan perkembangan. Salah satunya ialah Wireless fenomena pada sebuah lingkungan yang spesifik

  Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

8390

  (Sohraby, Minoli & Znati, 2007). Pada sebuah WSN terdapat 2 arsitektur topologi yaitu topologi flat dan topologi cluster. Topologi flat merupakan arsitektur WSN dimana semua node sensor yang ada di dalam jaringan memiliki kedudukan yang sama. Sedangkan pada topologi cluster , peran node sensor disusun secara hirarki.

  32 Bytes sudah cukup untuk menampung pengiriman dan penerimaan data.

  node dan node sensor memiliki skema yang

  Skematik rangkaian node yang dibuat dengan hanya membuat 1 skematik, karena sink

  menggabarkan bagaimana mikrokontroler arduino nano yang berperan sebagai pemroses data dihubungkan dengan modul komunikasi NRF24L01 yang berperan sebagai media transmisi data.

  fritzing . Skematik rangkaian node akan

  Skema rangkaian node dirancang menggunaka aplikasi skematik perangkat keras

  2.1.1 Perancangan Node

  Perancangan perangkat keras berisi proses perancangan node dimana digambarkan skema rangkaian node.

  2.1. Perancangan Perangkat Keras

  Pada tahap perancangan dan implementasi, pertama-tama dilakukan perancangan sistem yang meliput perancangan perangkat keras, perancangan perangkat lunak dan perancangan topologi node. Lalu dilakukan implementasi perangkat keras dan implementasi perangkat lunak.

  IMPLEMENTASI

  2. PERANCANGAN DAN

  Pada implementasinya, sistem diuji dengan menerapkan protokol routing directed diffusion dengan melakukan transmisi data suhu dan kelembaban tanah. Nilai data suhu dan kelembaban tanah dituliskan langsung pada program dan ditentukan secara acak karena node sensor tidak menggunakan modul sensor yang sebenarnya.

  buffer FIFO dari modul NRF24L01 yang sebesar

  Pada sebuah topologi flat terdapat beberapa protokol routing pengiriman dan pengumpulan data diantaranya Flooding, Sensor Protocol for

  Arduino Nano 3.0 dipilih karena memiliki dimensi board yang kecil yaitu 0,73 x 1,70 inchi. NRF24L01 dipilih sebagai media transmisi data karena pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Upik Jamil pada tahun 2018, dimana dilakukan perbandingan peforma antara NRF24L01, Xbee dengan ESP8266. Hasilnya NRF24L01 memiliki keunggulan dalam penerimaan data dan memori yang terpakai untuk program modul NRF24L01 hanya 32% dari kapasitas memori mikrokontroler Arduino Uno. Ada pula keuntungan lainnya yaitu lebar

  pada sebuah real device yang memanfaatkan mikrokontroler Arduino Nano 3.0 dan menggunakan modul komunikasi NRF24L01.

  diffusion pada sebuah wireless sensor network

  Kelemahan dari penggunaan aplikasi simulator jaringan adalah simulasi selalu berjalan pada kondisi ideal. Berdasarkan masalah tersebut, penulis ingin mengimplementasikan protokol routing directed

  flooding dengan directed diffusion. Dimana pada implementasinya menggunakan simulator NS-2.

  sim dan pemrograman java. Dimana hasil pada penelitian tersebut yaitu peningkatan lifetime sensor node pada seluruh jaringan cluster. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Gourav Sharma pada tahun 2009 dengan membandingkan dua protokol routing yaitu

  cluster . Pada implementasinya menggunakan J-

  Pengembangan dan analisis directed diffusion sebelumnya telah banyak dilakukan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Sahid Ridho pada tahun 2016, dimana protokol routing directed diffusion diimplementasikan pada WSN dengan berbasis

  routing SPIN dalam hal transmisi data.

  Directed diffusion (DD) adalah sebuah mekanisme routing untuk pengumpulan data dimana konsumen (sink node) mencari sumber data dengan mengirimkan paket ke tujuan dan menemukan rute terbaik untuk menerima data (Intanagonwiwat dkk, 2003). DD merupakan pengembangan dari mekanisme pengiriman data flooding yang mana DD dapat mengurangi kemungkinan tabrakan data dan mengurangi jumlah transmisi data. DD dipilih sebagai objek penelitian karena merupakan protokol routing pengembangan dari flooding dan memiliki efisiensi waktu lebih baik daripada protokol

  Dalam WSN, routing secara umum bekerja pada beberapa hop untuk mencapai tujuan (Jain & Khan, 2014).

  Information via Negotiation (SPIN), Directed Diffusion (DD), Gradient Routing dan Rumour Routing . Routing adalah proses pengiriman paket data dari node sumber ke node tujuan.

  sama. Skematik rangkaian node digambarkan pada Gambar 1. Gambar 1. Skematik Rangkaian Node

  Pada Gambar 1 terlihat bahwa terdapat 8 pin pada arduino nano yang digunakan, antara lain 6 pin digital yaitu pin D2 dan D9 sampai D13 serta 2 power pin yaitu pin 3,3V dan GND. Sedangkan pada NRF24L01 semua pin terpakai. Pin D2 terhubung dengan pin IRQ, pin D9 terhubung dengan pin CE, pin D10 terhubung dengan pin CSN, pin D11 terhubung dengan pin MOSI, pin D12 terhubung dengan pin SCK dan pin D13 terhubung dengan pin MISO.

  Pada perancangan perangkat lunak ini meliputi diagram alir sistem secara umum, diagram alir sink node, diagram alir node tetangga sink node dan diagram alir node yang bukan tetangga sink node.

  Berikut diagram alir sistem secara umum digambarkan pada Gambar 2(a) dan Gambar 2(b).

  Gambar 2(a). Diagram Alir Sistem Gambar 2(b). Diagram Alir Sistem

  Pada Gambar 2(a) dan Gambar 2(b) dapat dilihat bahwa sink node memasukkan perintah permintaan data melalui serial monitor. Kemudian sink node melakukan broadcast

  interest

  . Node sensor tetangga sink node akan memeriksa apakah node tujuan sama dengan ID miliknya. Jika sama node tetangga sink akan langsung membalas interest dengan mengirimkan data sensor ke sink node. Sebaliknya jika bukan, maka node tetangga sink

2.2 Perancangan Perangkat Lunak

  node

  akan broadcast ulang interest dengan menambahkan ID miliknya pada daftar ID pengirim. Saat node sensor tujuan menerima

  interest , maka node tersebut akan melakukan sorting interest berdasarkan jumlah hop terkecil.

  Kemudian node sensor akan mengirim data sensor melalui node sensor pengirim interest sebelumnya untuk diteruskan kepada sink node.

2.2.1 Diagram Alir Sistem

  2.2.2 Diagram Alir Sink Node

  Berikut diagram alir sink node digambarkan pada Gambar 3(a) dan Gambar 3(b).

  Gambar 3(a). Diagram Alir Sink Node

  Gambar 3(b). Diagram Alir Sink Node

  Pada Gambar 3(a) dan Gambar 3(b) digambarkan bahwa sink node mulai bekerja dengan membaca input perintah dari serial monitor. Lalu dilakukan proses ekstrak data perintah dan melakukan parsing data untuk mengenali perintah. Kemudian perintah data sensor. Jika ada perintah data sensor, maka sink

  node akan melakukan broadcast interest sampai

  pada batas waktu count sambil menunggu data sensor masuk. Ketika ada data sensor masuk, maka akan dilakukan ekstrak data untuk ditampilkan pada serial monitor.

  Berikut diagram alir sistem node tetangga

  sink node digambarkan pada Gambar 4(a) dan Gambar 4(b).

  Gambar 4(a). Diagram Alir Node Tetangga Sink Node

  Gambar 4(b). Diagram Alir Node Tetangga Sink Node

  Pada Gambar 4(a) dan Gambar 4(b) digambarkan bahwa node tetangga sink node mulai bekerja dengan mengambil data sensor dan menunggu input data. Kemudian saat terdapat input data, maka akan diekstrak dan dilakukan parsing data untuk mengenali isi data. Jika terdapat data sensor pada pesan, maka node sensor akan forward pesan ke alamat tujuan. Sebaliknya node sensor akan melakukan cek ID tujuan, jika sama dengan ID miliknya maka sensor node akan mengirimkan data sensor yang diminta sink node. Dan jika ID tujuan tidak sama dengan ID miliknya, maka node sensor akan broadcast data.

  2.2.4 Diagram Alir Node Yang Bukan Tetangga Sink Node

  Berikut diagram alir node yang bukan tetangga sink node digambarkan pada Gambar 5(a) dan Gambar 5(b).

2.2.3 Diagram Alir Node Tetangga Sink Node

  Gambar 5(a). Diagram Alir Node Yang Bukan Tetangga Sink Node Gambar 5(b). Diagram Alir Node Yang Bukan Tetangga Sink Node

  Pada Gambar 5(a) dan Gambar 5(b) digambarkan bahwa node yang bukan tetangga

  board . Semua node diberi daya melalui kabel USB yang dihubungkan oleh USB hub.

  diffusion .

  3. Pengujian fungsional, yaitu pengujian implementasi protokol routing directed

  2. Pengujian setiap sensor node dapat menampilkan data sensor pada serial monitor.

  1. Pengujian setiap node dapat menampilkan status node pada serial monitor.

  Pengujian pada penelitian ini dibagi menjadi 3 skenario pengujian yaitu,

  3. PENGUJIAN DAN ANALISIS

  mikrokontroler arduino nano yang telah dituliskan sebelumnya dengan memanfaatkan perangkat lunak Arduino IDE dan library RF24.

  node sensor. Kode program ditanamkan pada

  Implementasi perangkat lunak dilakukan dengan menanamkan kode program pada masing-masing node baik sink node maupun

  2.5 Implementasi Perangkat Lunak

  Pada Gambar 7 merupakan penampilan dari sistem yang tampak dari atas. Dapat dilihat bawah terdapat 7 node yang dimana setiap mikrokontroler arduino nano dihubungkan dengan modul NRF24L01 pada sebuah trainer

  sink node

  Gambar 7. Implementasi Perangkat Keras

  Sistem diimplementasikan dengan membangun 7 buah node dimana terdapat 1 sink dan 6 node sensor. Berikut hasil implementasi perangkat keras ditunjukkan oleh Gambar 7.

  2.4 Implementasi Perangkat Keras

  Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa ID node diinisialisasi berdasarkan letak koordinat pada topologi jaringan. Sink node berada pada koordinat (4,9) dan sisanya adalah node sensor. Titik koordinat hanya digunakan sebagai penamaan ID node, bukan sebagai acuan dalam peletakan posisi node.

  Gambar 6. Skema Topologi Jaringan Node

  Perancangan topologi merupakan gambaran dari topologi jaringan yang diterapkan pada sistem. Topologi yang digunakan adalah topologi flat. Berikut perancangan topologi digambarkan pada Gambar 6.

  ID miliknya, maka node tidak akan mengeksekusi pesan.

  ID miliknya maka sensor node akan mengirimkan data sensor yang diminta sink node kepada ID node sensor yang menjadi pengirim terakhir. Dan jika ID tujuan tidak sama dengan

  berdasarkan jumlah hop terkecil. Node sensor akan melakukan cek ID tujuan, jika sama dengan

  node sensor akan melakukan sorting pesan

  mulai bekerja dengan mengambil data sensor dan menunggu pesan masuk. Kemudian saat terdapat pesan masuk pesan akan ditampung hingga berjumlah 5 pesan atau kurang dari waktu maksimal timeout. Jika kondisi penuh maka

2.3 Perancangan Topologi

3.1. Pengujian Setiap Node Dapat Menampilkan Status Node Pada Serial Monitor

  Setiap node diuji untuk menampilkan status

  73 Sensor Node Berhasil Ditampilkan

  node pada serial monitor. Status node yang ditampilkan berisi ID node dan tipe node.

  Pengujian fungsional dibagi menjadi 2 proses pengujian, yaitu pengujian pengiriman data sensor suhu dan pengujian pengiriman data sensor kelembaban tanah.

  Tujuan dari pengujian fungsional adalah untuk mengetahui apakah sistem dapat mengimplementasikan protokol routing directed diffusion .

  3.3.1 Pengujian Pengiriman Data Sensor Suhu

  Sistem diuji dengan cara sink node melakukan permintaan data sensor suhu ke setiap node sensor yang ada secara bertahap. Kemudian melakukan cek apakah node sensor tujuan dapat membalas permintaan sink node atau tidak. Proses dilakukan hingga seluruh node sensor berhasil mengirimkan data sensor suhu ke

  sink node.

  Berikut adalah hasil dari pengujian fungsional pengiriman data sensor suhu yang disajikan pada Tabel 3 sebagai ulasan hasil pengiriman dan penerimaan interest dan Tabel 4 sebagai ulasan hasil pengiriman data sensor suhu.

  Berdasarkan data yang diperoleh dari Tabel 1, setiap node berhasil menampilkan status node pada serial monitor.

  77 Sensor Node Berhasil Ditampilkan

  45 Sensor Node Berhasil Ditampilkan

  Berdasarkan data yang diperoleh dari Tabel 2, setiap sensor node berhasil menampilkan data sensor pada serial monitor. Nilai dari sensor yang ditampilkan adalah nilai sensor suhu dan kelembaban tanah.

  17 Sensor Node Berhasil Ditampilkan

  15 Sensor Node Berhasil Ditampilkan

  41 Sensor Node Berhasil Ditampilkan

  49 Sink node Berhasil Ditampilkan

  Tipe Node Status Node

  ID Node

  Tabel 1. Hasil Pengujian Menampilkan Status Node Pada Serial Monitor

  node dapat menampilkan status node pada serial monitor akan disajikan pada Tabel 1.

  Berikut adalah hasil dari pengujian setiap

  Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui atau memastikan bahwa node telah terhubung dengan serial monitor dan siap untuk beroperasi.

  3.3. Pengujian Fungsional

3.2. Pengujian Setiap Sensor Node Dapat Menampilkan Data Sensor Pada Serial Monitor

  45 Sensor Node Berhasil Ditampilkan

  Tabel 3. Hasil Pengiriman Dan Penerimaan Interest Node

  Setiap node diuji untuk menampilkan data sensor suhu dan kelembaban tanah pada serial monitor.

  Pengirim Data Sensor Status Pengiriman Data Sensor Status Penerimaan Data Sensor Oleh Sink node

  Tabel 4. Hasil Pengujian Pengiriman Data Sensor Suhu Node

  Berdasarkan data yang diperoleh dari Tabel 3, sink node berhasil mengirimkan interest ke seluruh node sensor dan seluruh node sensor berhasil menerima interest dari sink node.

  (4,9) (1,5) Interest Diterima (1,7) Interest Diterima (4,1) Interest Diterima (4,5) Interest Diterima (7,3) Interest Diterima (7,7) Interest Diterima

  Status Penerimaan Interest

  Penerima Interest

  Pengirim Interest Node

  Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui atau memastikan bahwa node dapat melakukan pemrosesan data sensor secara acak dari kode program yang telah ditanamkan. Karena node sensor tidak menggunakan modul sensor sesungguhnya.

  73 Sensor Node Berhasil Ditampilkan

  Berikut adalah hasil dari pengujian setiap

  node sensor dapat menampilkan data sensor pada serial monitor akan disajikan pada Tabel 2.

  Tabel 2. Hasil Pengujian Menampilkan Data Sensor Pada Serial Monitor

  ID Node

  Tipe Node Data Sensor

  15 Sensor Node Berhasil Ditampilkan

  17 Sensor Node Berhasil Ditampilkan

  77 Sensor Node Berhasil Ditampilkan

  41 Sensor Node Berhasil Ditampilkan

  (1,5) Dikirim Data Sensor Diterima (1,7) Dikirim Data Sensor Diterima (4,1) Dikirim Data Sensor Diterima (4,5) Dikirim Data Sensor Diterima (7,3) Dikirim Data Sensor Diterima (7,7) Dikirim Data Sensor Diterima

  Berdasarkan data yang diperoleh dari Tabel 6, seluruh sensor node berhasil mengirimkan data sensor kelembaban tanah ke sink node dan

  Jamil, U. 2018. Analisis Kinerja Pengiriman Data Modul Transceiver NRF24l01, Xbee dan Wifi ESP8266 Pada Wireless sensor network. Jurnal Pengembangan

  Industry and Government (CSIBIG) , 1, 1-6.

  Analysis of Directed diffusion and SPIN Routing Protocol in Wireless sensor network. Conference on IT in Business,

  2-16. Jain, V., & Khan, N., A. 2014. Simulation

  IEEE/ACM Transactions on Networking (TON) , 11,

  Directed Diffusion For Wireless Sensor Networking. Journal

  Intanagonwiwat, C., Govindan, R., Estrin, D., Heidemann, J., & Silva, F. 2003.

  5. DAFTAR PUSTAKA

  Diharapkan pada penelitian selanjutnya, setiap node sensor dapat menggunakan modul sensor yang sebenarnya, lalu setiap node dapat melakukan permintaan data sensor sehingga tidak hanya satu node saja. Kemudian node sensor mampu untuk mengirimkan lebih dari satu jenis data sensor dalam setiap pengiriman.

  diffusion pada skenario pengiriman data sensor suhu dan data sensor kelembaban tanah.

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, setiap node baik sink node dan node sensor dibangun dengan menggunakan mikrokontroler arduino nano sebagai pemroses data dan modul NRF24L01 sebagai media transmisi data. Setiap node diberikan ID berdasarkan titik koordinat pada topologi jaringan. Dan berdasarkan hasil dari pengujian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa dari 7 node yang diimplementasikan, seluruhnya dapat menampilkan status node pada serial monitor. Kemudian seluruh node sensor berhasil menampilkan data sensor suhu dan data sensor kelembaban tanah pada serial monitor. Pada hasil pengujian fungsional, sistem dapat mengimplementasikan protokol routing directed

  4. KESIMPULAN

  sink node berhasil menerima data sensor kelembaban tanah dari seluruh node sensor.

  (7,3) Dikirim Data Sensor Diterima (7,7) Dikirim Data Sensor Diterima

  Berdasarkan data yang diperoleh dari Tabel 4, seluruh sensor node berhasil mengirimkan data sensor suhu ke sink node dan sink node berhasil menerima data sensor suhu dari seluruh

  (1,5) Dikirim Data Sensor Diterima (1,7) Dikirim Data Sensor Diterima (4,1) Dikirim Data Sensor Diterima (4,5) Dikirim Data Sensor Diterima

  Pengirim Data Sensor Status Pengiriman Data Sensor Status Penerimaan Data Sensor Oleh Sink node

  Tabel 6. Hasil Pengujian Pengiriman Data Sensor Suhu Node

  Berdasarkan data yang diperoleh dari Tabel 5, sink node berhasil mengirimkan interest ke seluruh node sensor dan seluruh node sensor berhasil menerima interest dari sink node.

  (4,9) (1,5) Interest Diterima (1,7) Interest Diterima (4,1) Interest Diterima (4,5) Interest Diterima (7,3) Interest Diterima (7,7) Interest Diterima

  Status Penerimaan Interest

  Penerima Interest

  Pengirim Interest Node

  Tabel 5. Hasil Pengiriman Dan Penerimaan Interest Node

  Berikut adalah hasil dari pengujian fungsional pengiriman data sensor kelembaban tanah yang disajikan pada Tabel 5 sebagai ulasan hasil pengiriman dan penerimaan interest dan Tabel 6 sebagai ulasan hasil pengiriman data sensor kelembaban tanah.

  seluruh node sensor berhasil mengirimkan data sensor kelembaban tanah ke sink node.

  node sensor tujuan dapat membalas permintaan sink node atau tidak. Proses dilakukan hingga

  Sistem diuji dengan cara sink node melakukan permintaan data sensor kelembaban tanah ke setiap node sensor yang ada secara bertahap. Kemudian melakukan cek apakah

  node sensor.

3.3.2 Pengujian Pengiriman Data Sensor Kelembaban Tanah

  Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer , 2, 1510-1517.

  Ridho, S., & Yasri, I. 2016. Analisa Model Directed diffusion (DD) Berbasis Cluster Pasa Wireless sensor network (WSN). Jurnal Online Mahasiswa

  Fakultas Teknik : Universitas Riau , 3, 1- 14.

  Sharma, G., Bala, S., & Verma, A., K. 2009.

  Comparison of Flooding and Directed Diffusion for Wireless Sensor Network.

  Annual IEEE India Conference , 1, 1-4.

  Sohraby, K., Minoli, D., & Znati, T., F. 2007.

  Wireless sensor networks: technology, protocols, and applications. John Wiley & Sons. New York.