PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII-1 SMP ISLAM YLPI KOTA PEKANBARU

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI

MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII-1

SMP ISLAM YLPI KOTA PEKANBARU

  Emiyati SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru, Indonesia

  

emiyatieteruddin@ymail.com

ABSTRACT

Writing is casting ideas through written language. Writing activities serve as a means to

accommodate one's kretivitas. Writing with someone can put ideas in different forms, such as

poetry, stories, papers, and more. However, writing activities are not formed just like that, but

require special training especially on the students of class VIII-1 SMP Islam YLPI Pekanbaru City.

This proved the low ability of students in writing poetry. It is necessary to fix the problem using the

image media. The problem in this research is formulated about how to improve the ability to write

poetry through the media picture of the students of class VIII-1 SMP Islam YLPI Pekanbaru City?

The purpose of this study is to improve the ability to write poetry through the media images of

students of class VIII-1 SMP Islam YLPI Pekanbaru City. This research type is action research with

subject of research 34 student. Technique of collecting data is done through technique of test and

nontes. Further data analysis is done with qualitative and quantitative. Based on data analysis that

has been done can be concluded there is improvement of ability to talk through image method reach

90,29%. This means that the student's completeness level has a significant increase that is from the

initial data 67.05%, the cycle I 77.65%, and cycle II 90.29.

  Keywords: writing, poetry, media images, SMP Islam YLPI Pekanbaru ABSTRAK

  Menulis adalah penuangan gagasan melalui bahasa tulis. Kegiatan menulis dijadikan sebagai sarana untuk mewadahi kretivitas seseorang. Dengan menulis sesorang dapat mengemukakan gagasan dalam berbagai bentuk, seperti puisi, cerita, makalah, dan lainnya. Namun, kegiatan menulis tidak terbentuk begitu saja, namun membutuhkan latihan khusus terutama pada siswa kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru. Hal ini terbukti rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi. Dengan demikin perlu dilakukan perbaikan terhadap masalah tersebut dengan menggunakan media gambar. Masalah dalam penelitian ini dirumuskan tentang bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis puisi melalui media gambar siswa kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningktkan kemampuan menulis puisi melalui media gambar siswa kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan subjek penelitian 34 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik tes dan nontes. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan terdapat peningkatan kemampuan berbicara melalui media gambar mencapai 90,29%. Hal ini berarti tingkat ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang signifikan yakni dari data awal 67,05%, siklus I 77,65%, dan siklus II 90,29.

  Kata Kunci: menulis, puisi, media gambar, SMP Islam YLPI Pekanbaru

  Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi melalui Media Gambar

  Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi melalui Media Gambar

  PENDAHULUAN

  Menulis adalah penuangan gagasan melalui bahasa tulis. Seperti yang dikemukakan oleh Tarigan (2008:22) “Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan bahasa ekpresi bahasa.” Berdasarkan pernyatan tersebut dapat dinyatakan bahwa menulis merupakan pengungkapan gagasan melalui bahasa-bahasa yang mudah dipahami.

  Pembelajaran menulis puisi penting terhadap meningkatkan kemampuan siswa dalam mengungkapkan gagasan. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Dengan menulis, seseorang akan mampu menggunakan ide-idenya serta gagasannya dalam bentuk tertulis. Kegiatan menulis merupakan kegiatan berkomunikasi secara tidak langsung. Berkomunikasi secara tidak langsung maksudnya komunikasi disampaikan dengan bahasa yang tidak secara langsung disampaikan berdasarkan tuturan lisan. Dengan demikian, hal tersebut membktikan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif dan imajinatif. Maksudnya menulis membutuhkan penalaran dari gagasan-gagasan yang dikembangkan dalam bentuk bahasa tulis. Semakin imajinatif seseorang berpikir, maka semakin produktif seseorang tersebut menulis. Seperti yang dinyatakan oleh Tarigan (2008:3) “Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekfresif.” Dari pernyataan tersebut dapat dinyatakan kembali bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat produktif dan membutuhkan imajinasi yang kuat dalam melakukannya.

  Menurut Suparno dalam Sinaga (tanpa tahun:28) “Menulis adalah kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain.” Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa menulis merupakan kegiatan penyampaian pesan secara tertulis yang disampaikan kepada pembaca. Kegiatan menulis sangat berperan penting dalam berbahasa, khususnya bahasa tuis. Dengan adanya kegiatan penyampaian ide yang bersifat imajinatif tersebut, seseorang dapat memahami apa yang disampaiakan pembaca dalam tulisannya. Tulisan yang dimaksud, bisa berbentuk paragraf, laporan, dan hasil iamajinasi lainnya yang berbentuk karya sastra, seperti puisi, syair, cerpen, novel, dan yang lainnya.

  Keterampilan menulis tidak terjadi begitu saja. Namun memerlukan keterampilan yang khusus dalam melakukannya. Keterampilan khusus ialah keterampilan menggunakan kosakata, dan menggeneralisasikannya dalam bentuk tulisan. Hal tersebut membuktikan bahwa keterampilan menulis memerlukan latihan secara terus menerus. Dengan banyaknya seseorang berlati menulis, maka semakin terampil seseorang tersebut dalam menggunakan kosakata. Seperti yang dinyatakan Tarigan (2008:4) “Keterampilan menulis tidak akan datang secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan tera tur.”

  Menulis memerlukan situasi dan kondisi. Dengan adanya situasi dan kondisi yang memungkinkan, maka seseorang akan mampu menulis dengan baik. Situasi dan kondisi juga tidak sepenuhnya mendukung seseorang untuk menulis, melainkan kemampuan dan kecenderungannya terhadap kegiatan menulis. Banyak orang yang memiliki situasi dan kondisi yang baik tapi mereka enggan untuk menulis. Menurut Hakim (2001:34) “Menulis bisa dilakukan dalam segala situasi dan kondisi, tergantung kemampuan dan kecenderungan kita. ” Dari pernyataan ini dapat ditekankan bahwa seseorang yang memiliki kondisi dan situasi yang baik mampu melakukan kegiatan menulis. Tergantung kemampuan dan kecenderungannya untuk melakukan kegiatan, Jadi, menulislah yang sangat menentukan seseorang tersebut untuk melakukan kegiatan menulis.

  Menulis merupakan kegiatan memunculkan ide-ide baru. Ide-ide yang dimunculkan dalam menulis haruslah bersifat akurat dan masuk akal. Dengan kata lain, menulis merupakan penuangan ide atau gagasan dalam bentuk sebuah tulisan. Penulis yang kreatif mampu melakukan kegiatan menulis dalam waktu apapun. Setiap waktu luang digunakannya untuk menulis. Penulis Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi melalui Media Gambar yang kreatif menganggap bahwa menulis bukanlah hal yang yang mudah, melainkan membutuhkan latihan-latihan yang bersifat terus-menerus. Dengan seringnya melakukan latihan-latihan maka akan dapat memperkaya dan menambah pembendeharaan kata bagi penulis. Seperti yang dikemukakan oleh Hakim, (2001:32) bahwa seorang penulis yang kreatif akan bisa menulis dalam segala situasi, dia bisa menulis di kala susah. Dia bisa menulis di kala gelisah.Dan dia bisa menulis di kala gembira. Dia juga bisa tetap menulis di kala suasana hatinya campur aduk dengan pelbagai situasi dan perasaan.

  Dari pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa menulis merupakan kegiatan yang bersifat kreatif. Di mana setip penulis yang kreatif akan mampu menulis dalam waktu apapun, baik waktu susah, gelisah, gembira, maupun situasi-situasi lainnya. Jadi hal ini membuktikan bahwa dalam kegitan menulis memerlukan latihan- latihan yang bersifat terus-menerus. Di mana dengan seringnya melakukan kegiatan ini akan dapat menambah dan memperkaya pembendaharaan kata bagi setiap penulis.

  Salah satu media yang sangat berpengaruh terhadap menulis adalah latihan. Dengan latihan seseorang dapat dengan mudah melakukan kegiatan menulis. Menulis bukanlah hal yang mudah, maka dari itu latihanlah yang dapat membuat seseorang terampil dalam menulis. Menulis memerlukan media, agar seseorang memiliki keterampilan menulis, memerlukan media yang sangat baik. Media yang sering dipakai adalah media latihan. Di mana dengan latihan dapat meningkatkan keterampilan seseorang dalam menulis. Berdasarkan latar belakang yang telah dinyatakan, maka dapat diidintifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini. Adapun masalah yang melatarbelakangi penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut. Pertama kurangnya pemahaman dan keterampilan siswa dalam menulis karya sastra, serta kurangnya keinginan siswa untuk membuat sebuah karya puisi. Contoh, jika siswa diminta menulis puisi, masih ada yang bertanya apa itu sajak, dan rima. Hal itu menyatakan bahwa pemahaman siswa mengenai puisi masih kurang. Keterampilan menulis puisi merupakan keterampilan yang dapat dibina dan dikembangkan. Hal ini dilakukan agar siswa mampu mengembangkan bakatnya dalam membuat sebuah karya sastra puisi. Karya sastra puisi merupakan hasil gagasan yang tinggi dari pengarangnya. Pengerang yang baik tentu membutuhkan gagasan yang tinggi pula dan mengembangkan ide-ide yang dimilikinya.

  Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan dapat dirumuskan masalah dalam penelitian. Adapun rumusan masalah yang dikemukakan ialah sebagai berikut. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis puisi melalui media gambar siswa kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru?

  Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah dikemukakan, maka di harapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru bahasa Indonesia dalam melaksanakan pembelajaran menulis. Jadi secara khusus manfaat penulisan penelitian ini dapat dilihat dari dua pandangan. Berdasarkan manfaat teoretisnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan perabandingan pembelajaran bagi guru bahasa Indonesia terutama terhadap keterampilan menulis puisi melalui media gambar. Berdasarkan mafaat praktisnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, guru, siswa dan bagi sekolah. Manfaat praktis hasil penelitian ini bagi peneliti adalah sebagai salah satu pertimbangan dalam meningkatkan profesionalitas seorang guru bahasa Indonesia. Bagi guru diharapkan dapat menrapkan dan membuat berbagai inovasi-inovasi pembelajaran yang menarik agar pembelajaran menulis puisi lebih bersifat menarik dan tertantang. Bagi siswa hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan keterampilan menulis puisi, secara khusus berhubungan dengan diksi dan citraan dalam sebuah puisi. Selanjutnya, bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan dokumentasi terhadap peningkatan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran.

METODOLOGI PENELITIAN

  1 Sangat kurang

  Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus 1 dan siklus II terjadi peningkatan, hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

  Hasil Observasi Aktivitas Siswa

  Berdasarkan tabel di atas, bahwa aktivitas guru selama pengajaran tentang menulis puisi melalui media gambar pada siklus I aktivitas guru tercapai 80,00% dengan kategori baik. Pada siklus II aktivitas guru meningkat dengan presentase 96,00% dengan kategori baik sekali.

  40 Total 40 (80,00%) (Baik) 48 (96,00%) (Baik Sekali)

  10

  5 Sangat baik

  8

  24

  4 Baik

  6

  3 Sedang

  2 Kurang

  Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi melalui Media Gambar

  Berdasarkan jenisnya, penelitian ini berjenis penelitian tindakan kelas. PTK merupakan suatu penelitian tindakan. Tindakan yang dilakukan harus sesuai dengan prosedur penelitian yang telah ditetapkan. Ada tiga istilah yang dikemukakan dalam hal ini, yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Berdasarkan KBBI (2008:1428) penelitian ialah kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip- prinsip umum.

  Tabel 2 Perbandingan Observasi Aktivitas Guru Siklus I dan Siklus II No Kategori Hasil Observasi

  Aktivitas guru selama pembelajaran pada siklus I dan siklus II dengan materi kemampuan berbicara melalui metde gambar dapat dianalisis seperti tabel dibawah ini.

  Hasil Observasi Aktivitas Guru

  48 50 96,00% Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa adanya peningkatan aktivitas guru dari siklus I, ke siklus II. Besarnya peningkatan tersebut dirincikan sebagai berikut siklus I dengan skor 40 dengan persentase 80,00%. Kemudian meningkat pada siklus II menjadi 48 skor dengan persentase 96,00%.

  40 50 80,00% Siklus II

  Total Persentase Siklus I

  Siklus Skor Skor

  Tabel 1 Perbandingan Observasi Aktivitas Guru

  Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dapat diketahui bahwa aktivitas guru pada siklus 1 dan siklus II, hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Observasi Aktivitas Guru

  Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua teknik analisis data. Kedua teknik analisis data yang dimaksud ialah teknik kualitatif, dan teknik kuantitatif.

  VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru. Jumlah 34 siswa dengan rincian 21 perempuan dan 13 siswa laki-laki. Penelitian ini adalah penelitian tindakan yang bertujuan meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru. Dalam mendukung tujuan penelitian tersebut diperlukannya beberapa instrumen penelitian. Instrumen penelitian inilah yang akan membantu atau mendukung pencapaian tujuan dari penelitian yang dilakukan. Pengambilan data dalam peneliian ini diperoleh melalui instrumen penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas ini, digunakan instrumen penelitian yang berupa; (1) tes, (2) lembar observasi, (3) wawancara, (4) catatan lapangan, dan (5) unjuk kerja.

  Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

  Siklus I Siklus II Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi melalui Media Gambar

  Tabel 2 Observasi Aktivitas Siswa Siklus Skor Skor Total Persentase Siklus I 258 340 75,88 Siklus II

  321 340 94,41 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus I, ke siklus II. Besarnya peningkatan tersebut dirincikan sebagai berikut siklus I dengan skor 258 dengan persentase 75,88%. Kemudian meningkat pada siklus II menjadi 321 skor dengan persentase 94,41%.

  Hasil Belajar

  Berdasarkan hasil evaluasi yang telah penulis lakukan dapat diketahui bahwa adanya peningkatan hasil pembelajaran yakni dari data awal,siklus 1 dan siklus II terjadi peningkatan.

  Tabel 3 Hasil Belajar Siswa Awal Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah % Jumlah %

  2280 67,05 2640 77,65 3070 90,29

  Berdasarkan tabel diatas, diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa, yakni dari data awal dengan jumlah persentase 67,05% meningkat pada siklus I sebesar 77,65%. Selanjutnya mengingkat kembali pada siklus II sebesar 90,29%, hal ini telah memenuhi KKM 80 maka dari itu tidak lagi dilakukannya penelitian siklus selanjutnya.

  Berdasarkan data tabel di atas, terlihat adanya peningkatan kemampuan menulis puisi melalui media gambar siswa kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru pada siklus I dan siklus II. Peningkatan terjadi pada seluruh siswa kelas yang menjadi objek penelitian dengan nilai siklus I; 77,65% dan siklus II; 90,29%. Perubahan ini terjadi dari tes awal 67,05%, dibandingkan dengan siiklus I dan siklus II. Data peningkatan nilai siswa ini dapat dilihat pada grafik di bawah ini:

  Grafik 1 Hasil Belajar Siswa

  Berdasarkan grafik di atas terlihat adanya peningkaytan kemampuan berbicara dengan menggunakan metde gambar. Tes awal menunjukkan kemampuan berbicara 67,05% dikategorikan sudah pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 77,65% dikategorikan masih rendah. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 90,29% dikategorikan baik.

  SIMPULAN

  Berdasarkan hasil observasi, evaluasi, dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitaian tentang kemampuan menulis puisi melalui media gambar siswa kelas VIII-I SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi, yakni pada aspek kosakata, rima, dan amanat yang akan disampaikan. Pada siklus I terdapat rata-rata persentasi ketuntasan siswa dalam menulis puisi berdasarkan media gambar mencapai 77,65%. Hal ini berarti tingkat ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang tidak signifikan yakni dari data awal 67,05% menjadi 77,65%, diketahui dari 34 siswa terdapat 12 siswa yang tidak tuntas, dan 22 siswa yang tuntas dengan KKM 80%. Selanjutnya, berdasarkan aspek kosakata tingkat keberhasilan siswa dalam menulis puisi memiliki kemampuan sebesar 21, 17%, dalam aspek rima tingkat kemampuan siswa sebesar 23,23%, dan pada aspek amanat sebesar 33,23% dengan

  20

  40

  60

  80 100 Awal Siklus I Siklus II Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi melalui Media Gambar demikian total persentasi keterampilan menulis puisi siswa sebesar 77,65%.

  Selanjutnya, pada siklus II terdapat rata-rata persentasi ketuntasan siswa dalam menulis puisi berdasarkan media gambar mencapai 90,29%. Hal ini berarti tingkat ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang signifikan yakni dari data awal 67,05%, siklus I; 77,65%, dan siklus II; 90,29, sementara hasil kinerja yang diharapkan KKM 80,00%, diketahui dari 34 siswa terdapat 2 siswa yang tidak tuntas, dan 32 siswa yang tuntas dengan KKM 80%. Selanjutnya, berdasarkan aspek kosakata tingkat keberhasilan siswa dalam menulis puisi memiliki kemampuan sebesar 26,17%, dalam aspek rima tingkat kemampuan siswa sebesar 27,94%, dan pada aspek amanat sebesar 36,17% dengan demikian total persentasi keterampilan menulis puisi siswa siklus II sebesar 90,29%.

  Pengambangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Badan Penalitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Hastuti, Sri. 1997. Strategi Belajar Mengajar

  Tarigan Henry Guntur. 1985. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa .

  Inspirasi Pendidikan . Pekanbaru: Dinas Pendidikasn Provinsi Riau.

  Jakarta: Bumi Aksara. Jurnal Pendidikan Provinsi Riau. 2010. Jurnal

  Jakarta: Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. Nasotion, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar .

  Mulyana, Yoyo. dkk. 1998. Sanggar Sastra.

  Kemahiran Menulis . Pekanbaru: UNRI Perss.

  Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. Hakim, Nursal.2007. Keterampilan Dasar Menulis . Pekanbaru: Cendikia Insani. Keraf, Goris. 1997. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah. Malik, Abdul dan Isnaini Leo Shanty. 2003.

  Bahasa Indonesia . Jakarta:

  Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa . Jakarta: Badan

  REFERENSI

  Hasan, Said Hamid dkk. 2010. Penguatan

  Sekretaris & Bisnis Indonesia . Jakarta: Diksi. Insan Mulia.

  ____________. 2010. Kumpulan Artikel Filsafat Ilmu . Pekanbaru. UR Press. Finoza, Lamuddin. 2005. Aneka Surat

  Pendidikan: Kumpulan Artikel Filsafat Ilmu . Pekanbaru: UR Press.

  Pekanbaru: Labor Bahasa, Sastra, dan Jurnalistik Universitas Riau. Faizah, Hasnah (E). 2010. Filsafat

  Indonesiatera. Elmustian dan Abdul Jalil. 2004. Teori Sastra.

  Sastra:Pengantar Memahami Sastra Untuk Perguruan Tinggi . Magelang:

  Alwi, Hasan dkk. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka. Budianta, Meilani dkk. 2003. Membaca

  Bandung: Angkasa Bandung.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL USAHA KECIL DI KOTA PALEMBANG IMPLIKASINYA TERHADAP PENCAPAIAN HASIL USAHA

0 0 9

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DAN SWASTA DI KOTA PALEMBANG Jusmawi Bustan

0 0 9

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, PELATIHAN, DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MUSI KOTA PALEMBANG Munparidi

0 4 8

PERBANDINGAN CAMPURAN MEDIA TUMBUH DAN BERBAGAI KONSENTRASI ATONIK UNTUK PERTANAMAN BIBIT (Eucalyptus pellita) Comparizon of Mixed Grow Medya and Various Atonic Concentrations for Seed Planting Suhaila, Siti Zahrah dan Sulhaswardi

0 0 12

PENGARUH JENIS MEDIA DAN DOSIS FOSFOR TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreotus) Hardyan Draski dan Ernita

0 1 8

PENGARUH MOTIVASI DAN KEMAMPUAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR Choiriyah

0 0 9

PERCEPATAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI SAWAH MELALUI UMUR BIBIT Acceleration of Lowland Rice Yield through Seedling Age Misran

0 0 6

PENGARUH KOMPETENSI DAN DISIPLIN TERHADAP KINERJA GURU SMP NEGERI 1 SEMBAWA BANYUASIN

0 0 8

Jurnal Geram, Volume 7 Nomor 1 April 2015 FUNGSI ASERTIF REPETISI PADA KUMPULAN PUISI PEREMPUAN WALI KOTA KARYA SURYATATI A MANAN Muhammad Zulfadhli Asnawi muhamadfadli580gmail.com asnawiedu.uir.co.id ABSTRAK - FUNGSI ASERTIF REPETISI PADA KUMPULAN PUISI

0 0 10

ANALISIS CONSUMER RESPONSE INDEX (CRI) PADA MEDIA IKLAN GADGETS DI KALANGAN PENGGUNA DI SURABAYA

0 2 13