HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU IBU HAMIL DALAM MEMILIH TEMPAT BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANTANG LOMBOK TENGAH

  ISSN : 2477

  • – 0604

  Vol. 2 No. 2 Oktober-Desember 2016 | 54-64

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU IBU HAMIL

DALAM MEMILIH TEMPAT BERSALIN DI WILAYAH KERJA

PUSKESMAS MANTANG LOMBOK TENGAH

  1

2 Sukardin,

  I Made Tama Endrawan

  1

  2 Staf Pengajar STIKES Mataram, Puskesmas Parempuan

  ABSTRAK Angka Kematian Ibu di Indonesia secara Nasional menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Menurut laporan Dinas Kesehatan NTB tahun 2011 ditemukan

  130 kasus kematian ibu sedangkan pada juni 2012 ditemukan 48 kasus kematian ibu. Untuk itu, diperlukan kesadaran masyarakat akan pentingnya bersalin pada tenaga kesehatan tentunya peran keluarga sangat dibutuhkan.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan perilaku ibu hamil dalam memilih tempat bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Mantang. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain Studi Korelasional. Tehnik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan teknik purvosive sampling dan didapatkan 30 responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik wawancara. Tehnik wawancara digunakan pada variabel independen yaitu dukungan keluarga dan perilaku ibu dalam memilih tempat bersalin. Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Spearman Rank dengan taraf signifikan 0,5%.

  Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Uji korelasi rank spearman diketahui nilai p.value 0,000 atau < 0,05 (tingkat signifikasi) sehingga Ho di tolak artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu hamil dalam memilih tempat

  D

  bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Mantang. ukungan keluarga sangat diperlukan dalam menentukan perilaku ibu hamil dalam memilih tempat bersalin begitu pula sebaliknya semakin kurang dukungan keluarga maka semakin kurang juga perilaku ibu dalam memilih tempat bersalin.

  Kata kunci : Dukungan Keluarga, Perilaku ibu hamil, Persalinan.

  

PENDAHULUAN berkaitan dengan kehamilan.

  Kematian saat melahirkan biasanya A.

   Latar Belakang

  menjadi faktor utama mortalitas Mortalitas dan morbiditas pada wanita muda pada masa puncak wanita hamil dan bersalin adalah produktivitasnya. masalah besar di negara berkembang.

  Angka Kematian Ibu di Di negara miskin, sekitar 25-50%

  Indonesia secara Nasional dari tahun kematian wanita usia subur 1994 sampai dengan tahun 2007, disebabkan oleh hal-hal yang dimana menunjukkan penurunan yang signifikan dari tahun ke tahun. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007 angka kematian ibu di Indonesia sebesar 228 per 100.000 Kelahiran Hidup, meskipun demikian angka tersebut masih tertinggi di Asia. Data rutin Nasional Tahun 2011 sampai dengan 16 mei 2012, jumlah kelahiran hidup sebesar 4.249.921, sedangkan jumlah kematian ibu sebesar 5.118. Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia terakhir, tahun 2012 angka kematian ibu di Indonesia sebesar 120 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2012).

  Di beberapa daerah angka kematian ibu sangat bervariasi, untuk 2010 angka kematian ibu di Jawa Barat sebesar 2280, Jawa Tengah sebesar 1766, Nusa Tenggara Timur sebesar 642, Banten sebesar 538, dan Jawa Timur sebesar 500, kemudian berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2011, angka kematian ibu di Jawa Barat sebesar 837, Jawa Tengah sebesar 668, Jawa Timur sebesar 627, Banten sebesar 250, dan Nusa Tenggara Timur sebesar 208 (SDKI 2012).

  Menurut laporan Dinas Kesehatan NTB tahun 2011 ditemukan 130 kasus kematian ibu sedangkan pada juni 2012 ditemukan 48 kasus kematian ibu. Variasi ini antara lain disebabkan oleh perbedaan norma, nilai, lingkungan dan kepercayaan masyarakat, disamping infrastruktur yang ada. Suatu hal lain yang penting adalah perbedaan kualitas pelayanan kesehatan pada setiap tingkat pelayanan (Nolan, 2003).

  Salah satu faktor tingginya angka kematian ibu di Indonesia adalah disebabkan karena relatif masih rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan. Departemen Kesehatan menetapkan target 90 persen persalinan ditolong oleh tenaga medis pada tahun 2010. Perbandingan dengan hasil survei SDKI bahwa persalinan yang ditolong oleh tenaga medis profesional meningkat dari 66 persen dalam SDKI 2002-2003 menjadi 73 persen dalam Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2007. Angka ini relatif rendah apabila dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Thailand di mana angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan hampir mencapai 90%. Apabila dilihat dari proyeksi angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan nampak bahwa ada pelencengan dari tahun 2004 dimana angka pertolongan persalinan

  SUKARDIN

  I MADE TAMA ENDRAWAN

  55 oleh tenaga kesehatan dibawah dari angka proyeksi, apabila hal ini tidak menjadi perhatian kita semua maka diperkirakan angka pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 90 % pada tahun 2010 tidak akan tercapai, konsekuensi lebih lanjut biasa berimbas pada resiko angka kematian ibu meningkat. Kondisi geografis, penyebaran penduduk dan sosial budaya merupakan beberapa faktor penyebab rendahnya aksesibilitas terhadap tenaga pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, dan tentunya disparitas antar daerah akan berbeda satu sama lain (Depkes 2010).

  Upaya pemerintah untuk mengurangi angka kematian ibu telah banyak dilakukan, salah satunya adalah dengan menyiapkan tenaga kesehatan yang handal dan berkompeten dalam membantu sebuah persalinan, namun upaya tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kesadaran serta perilaku seorang ibu dalam bersalin dan memilih tempat persalinan. (Nolan, 2003).

  Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar, karena perilaku dapat dipengaruhi beberapa faktor yakni: persepsi, pengetahuan, keyakinan, keinginan, motivasi, dukungan, niat dan sikap (Notoatmodjo,2010).

  Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya bersalin pada tenaga kesehatan tentunya peran keluarga sangat dibutuhkan. Menurut Friedman (2003) Salah satu fungsi perawatan kesehatan keluarga adalah Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat, apabila mengalami gangguan atau masalah yang berkaitan dengan kesehatan keluarga atau anggota keluarga maka keluarga harus dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada disekitarnya. Keluarga dapat berkonsultasi atau meminta bantuan tenaga keperawatan atau kesehatan lainnya untuk memecahkan masalah yang dialami anggota keluarganya, sehingga keluarga dapat bebas dari segala macam penyakit. Notoatmodjo (2010) mengungkapkan bahwa perilaku dapat dipengaruhi beberapa faktor salah satunya yakni dukungan, oleh karenanya peran keluarga sangat dibutuhkan terutama dalam perilaku seorang ibu untuk bersalin pada tenaga kesehatan. Perilaku pencarian pertolongan persalinan pada tenaga kesehatan jauh lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan di daerah pedesaan hal ini dipengaruhi oleh

  SUKARDIN

  I MADE TAMA ENDRAWAN

  56 factor dukungan keluarga terutama dalam hal pembiayaan (Notoatmodjo, 2010).

  Dukungan adalah sikap, tindakan dan penerimaan terhadap penderita yang sakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan (Friedman, 2003). Dukungan dapat berupa dukungan internal seperti dukungan suami atau istri atau dukungan dari saudara kandung dan dapat juga berupa dukungan eksternal yang didapat dari sahabat, teman dan tetangga (Friedman, 2003).

  Presentase Pertolongan Persalinan oleh tenaga Kesehatan dan bukan tenaga Kesehatan di Indonesia tahun 2007 : 66,60% persalinan dilakukan pada tenaga kesehatan, yakni; Dokter 12,96%., Bidan 53,96% dan Paramedis 0,52%. Sedangkan bukan pada tenaga kesehatan sebesar 33,40%, yakni; Dukun 30,27%., Keluarga 2,69%., lainnya 0,24%.

  (Depkes dan BPS, 2007).

  Dari study pendahuluan yang dilakukan oleh calon peneliti didapatkan data pada tahun 2012 di Daerah Mantang, Lombok Tengah (NTB) masih ada ibu yang melahirkan tanpa memanfaatkan tenaga kesehatan. Data tahun 2011 ada 5 dari 39 ibu bersalin bukan pada tenaga kesehatan di desa mantang. Data tahun 2012 ada 18 dari 55 didesa Barabali, 3 dari 31 di sesa Presak dan 12 dari 22 didesa Tapak Siring, menurut petugas kesehatan di puskesmas Mantang hal ini di sebabkan oleh kurangnya kesadaran, motivasi, dukungan dan faktor ekonomi dari keluarga dan masyarakat (Tenaga Kesehatan Puskesmas Mantang, 2013).

  Data Ibu hamil 30 Maret 2013 di Desa Barebali Kec. Mantang, dari

  60 Ibu hamil, 14 ibu dengan usia kehamilan 28 minggu, 10 ibu dengan usia kehamilan 29 minggu ,7 ibu dengan usia kehamilan 30 minggu, 8 ibu dengan usia kehamilan 32 minggu, 7 ibu dengan usia kehamilan 33 minggu, 8 ibu dengan usia kehamilan 34 minggu, dan 6 ibu dengan usia kehamilan 36 minggu (Puskesmas Mantang, 2013).

  Tujuan Khusus

  Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : a.

  Mengidentifikasi dukungan keluarga pada ibu hamil dalam memilih tempat bersalin.

  b.

  Mengidentifikasi Perilaku ibu hamil dalam memilih tempat bersalin.

  c.

  Menganalisa Hubungan dukungan keluarga dengan perilaku ibu hamil dalam memilih tempat bersalin.

  SUKARDIN

  I MADE TAMA ENDRAWAN

  57

  SUKARDIN

  58

  I MADE TAMA ENDRAWAN

METODE PENELITIAN

  dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki

  Populasi

  peneliti, sehingga sampel tersebut dapat Populasi adalah wilayah mewakili karakteristik populasi yang generalisasi yang terdiri atas: obyek atau dikenal sebelumnya (Nursalam,2003). subyek yang memiliki kuantitas dan 1.

   Kriteria Sampel

  karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh Adapun kriteria sampel yang peneliti untuk dipelajari dan kemudian dipergunakan adalah : ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007).

  a.

  Kriteria inklusi Adapun populasi dalam penelitian ini

  Kriteria inklusi adalah karakteristik- adalah semua Keluarga yang mempunyai karakteristik subyek penelitian dari ibu hamil yang ada di Desa Barebali suatu populasi target dan terjangkau wilayah kerja Puskesmas Mantang yaitu yang akan diteliti (nursalam, 2003). sebanyak 60 Ibu hamil. Jumlah populasi

  Adapun kriteria inklusi adalah : yang diperoleh oleh calon peneliti adalah 1)

  Keluarga dan ibu hamil yang ada data dari bulan Februari sampai dengan di desa barebali wilayah kerja

  Maret 2013 melalui tenaga kesehatan di puskesmas mantang Puskesmas Mantang.

  2) Keluarga dan Ibu Hamil yang

  Sampel

  sehat fisik dan mental Sampel adalah sebagian dari

  3) Hamil yang tidak Ibu jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh terindentifiikasi mengalami populasi tersebut (Sugiyono, 2007). gangguan dan komplikasi

  Sampel merupakan bagian dari populasi kehamilan yang diteliti untuk penelitian dan anggota

  4) Keluarga dan ibu hamil yang dari sampel merupakan bagian dari sampel mau bekerja sama dan bersedia disebut subyek. Adapun sampel dalam menjadi responden bersedia penelitian ini adalah Keluarga yang diteliti. mempunyai ibu hamil dengan usia b.

  Kriteria eksklusi kehamilan 28

  • – 36 minggu di Desa Kriteria eksklusi adalah

  Barebali wilayah kerja Puskesmas mengeluarkan atau menghilangkan Mantang yang berjumlah 30 0rang. Tehnik subyek yang memenuhi kriteria inklusi sampling yang digunakan pada penelitian

  Dukungan No Keluarga Jumlah %

  ini adalah dengan teknik purvosive Baik 11 36,7

  1 , yaitu teknik penetapan sampel

  sampling

  Cukup 10 33,3

  2 Kurang 9 30,0

  3 30 100

  SUKARDIN

  59

  I MADE TAMA ENDRAWAN

  dari studi karna berbagai sebab Berdasarkan tabel di atas diketahui

  (Nursalam, 2003). Adapun kriteria bahwa dukungan keluarga dalam memilih eksklusi adalah : tempat bersalin kategari baik sebanyak 11 1)

  Responden yang pindah tempat orang (36,7%), dalam kategori cukup tinggal ke desa lain sebanyak 10 orang (33,3%) dan yang

  2) Responden yang tidak kooperatif dalam kategori kurang sebanyak 9 orang

RANCANGAN PENELITIAN (30%).

  Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain “Studi

Tabel 1.2. Perilaku Ibu Hamil Dalam

  Korelasional”. Desain ini mengkaji atau

  Memilih Tempat Bersalin di Wilayah mengungkap hubungan antara variabel Kerja Puskesmas Mantang. dimana peneliti dapat mencari,

  Berdasarkan tabel di atas dapat menjelaskan suatu hubungan, diketahui bahwa perilaku ibu hamil dalam memperkirakan dan menguji berdasarkan memilih tempat bersalin kategori baik teori yang ada. Berdasarkan sifatnya sebanyak 13 orang (43,3%), dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

  Perilaku No Jumlah %

  “retrospektif” yaitu suatu penelitian yang Baik 13 43,3

  1 menekankan pada proses pengukuran atau Cukup 13 43,3

  2 observasi data variabel independen Kurang 4 13,3

  3 30 100 Total maupun dependen dilakukan satu kali pada kategori cukup sebanyak 13 orang (43,3%) satu saat. dan dalam kategori kurang sebanyak 4

  Analisa Data orang (13,3%).

  Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis Spearman

  Rank dengan taraf signifikan 5%.

  Hipotesis diterima jika r hitung (r hit ) > r tabel

Tabel 1.3. Tabulasi Hubungan Dukungan

  (r tab ) dan hipotesis ditolak jika r hitung (r hit ) < Keluarga dengan Perilaku Ibu Hamil Dalam Memilih

  tabel tab r (r ).

  Tempat Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Mantang

HASIL PENELITIAN

Tabel 1.1. Dukungan Keluarga Dalam

  Memilih Tempat Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Mantang

  Sumber data : Data Primer

  Berdasarkan tabel di atas dapat ditunjukkan bahwa Ibu hamil yang mempunyai dukungan keluarga baik paling banyak mempunyai perilaku paling banyak baik yaitu sebanyak 11 orang (36,7%). Ibu hamil yang mempunyai dukungan keluarga cukup paling banyak mempunyai perilaku dalam kategori cukup yaitu sebanyak 8 orang (26,7%) sedangkan ibu hamil yang mempunyai dukungan keluarga kurang paling banyak mempunyai perilaku dalam kategori kurang yaitu sebanyak 4 orang (13,3%).

  Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan Uji korelasi rank spearman diketahui nilai p.value 0,000 atau < 0,05 (tingkat signifikasi) sehingga Ho di tolak artinya terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku ibu hamil dalam memilih tempat bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Mantang. Diketahui pula nilai rho (korelasi) sebesar 0,873 sehingga kekuatan hubungan kuat.

  Pembahasan 1. Dukungan Keluarga dalam Memilih Tempat Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Mantang

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 30 orang ibu hamil yang menjadi responden mempunyai dukungan keluarga dalam memilih tempat bersalin paling banyak dalam kategori baik yaitu sebanyak 11 orang (36,7%) dan paling sedikit dalam kategori kurang yaitu sebanyak 9 orang (30,0%).

  Dukungan keluarga dalam memilih tempat bersalin pada ibu hamil sebagian besar dalam kategori baik disebabkan karena secara nyata, secara harapan dan secara emosional keluarga ibu hamil mempunyai dukungan yang baik dalam pemilihan tempat bersalin bagi ibu hamil. Hal ini ditunjukkan bahwa dari 30 orang ibu hamil mendapat dukungan keluarga secara nyata paling banyak mempunyai baik yaitu sebanyak 14 orang (46,7%), secara harapan paling banyak mempunyai dukungan baik yaitu sebanyak 18 orang (60,0%), sedangkan secara emosional paling banyak mempunyai dukungan baik sebanyak 12 orang (40%).

  Hal ini sesuai dengan pendapat Bobak (2004) yang menyatakan bahwa dengan dukungan nyata setiap individu

  Dukungan Keluarga Perilaku Ibu Hamil Total

  Baik Cukup Kurang Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Baik 11 36,7 2 6,7 0,0 13 43,3 Cukup 0,0

  8 26,7 5 16,7 13 43,3 Kurang 0,0 0,0 4 13,3 4 13,3 Total

  11 36,7 10 33,3 9 30,0 30 100 SUKARDIN

  I MADE TAMA ENDRAWAN

  60 atau keluarga melalui sumber-sumber yang tercukupi dapat memberikan dukungan dalam bentuk uang. Dukungan nyata yang dapat diberikan oleh keluarga dalam upaya kesehatan adalah berupa finansial yakni uang atau dana untuk keperluan pada saat sakit, persiapan saat pengobatan serta perawatan dan setelah sembuh. Dukungan pengharapan terjadi lewat ungkapan hormat, (penghargaan) positif untuk orang itu, dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan perbandingan positif orang lain serta informasi penting. Dukungan keluarga sebagai pengharapan akan kesehatan dapat berupa apresiasi atau peran serta keluarga dalam mendengarkan dan menampung pendapat serta persepsi, dan mencari serta memberikan informasi yang positif. Dukungan emosional mencakup dukungan empati, kepedulian dan perhatian terhadap orang yang bersangkutan (misalnya: umpan balik dan penegasan). Dukungan yang diberikan untuk pencapaian kesehatan oleh keluarga dapat berupa konsistensi keluarga membantu memantau kesehatan dalam konsultasi kesehatan anggota keluarganya serta ikut berperan dalam pemanfaatan fasilitas kesehatan yang ada.

  2. Perilaku Ibu Hamil Dalam Memilih Tempat Bersalin di Wilayah Puskesmas Mantang

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa perilaku ibu hamil dalam memilih tempat bersalin paling banyak dalam kategori baik dan cukup yaitu masing-masing berjumlah 13 orang (43,3%) dan ibu hamil yang memilih tempat bersalin paling sedikit dalam kategori kurang yaitu sebanyak 4 orang (13,3%).

  Hal ini dipengaruhi oleh usia dari ibu hamil yang sebagian besar dalam masa produktif yaitu 20

  • – 30 tahun sebanyak 17 orang (56,7%)dan sebagian besar mempunyai pendidikan sedang yaitu paling banyak mempunyai pendidikan SMP sebanyak sebanyak 16 orang (53,3%).

  Sesuai dengan pendapat dari Kuncoroningrat yang dikutip dari Nursalam dan Pariani (2001), mengatakan bahwa makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai

  • –nilai yang baru diperkenalkan.

  Perilaku ibu hamil dalam memilih tempat bersalin yang sebagian besar dalam kategori baik dan cukup

  SUKARDIN

  I MADE TAMA ENDRAWAN

  61

  SUKARDIN

  62

  I MADE TAMA ENDRAWAN

  dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap maka semakin kurang juga perilaku ibu dan tindakan ibu hamil yang baik. dalam memilih tempat bersalin.

  Sesuai dengan pendapat Sesuai dengan pendapat Notoatmodjo (2010) bahwa perilaku Marshall (2004) yang menyatakan manusia adalah semua kegiatan atau bahwa saat hamil dan melahirkan aktivitas manusia, baik yang diamati merupakan saat yang sangat sensitif langsung, maupun yang tidak dapat bagi seorang perempuan, dukungan diamati oleh pihak luar, karena perilaku suami sangat penting, dan tidak bisa dapat dipengaruhi beberapa faktor diremehkan dan yang tak kalah penting yakni : persepsi, pengetahuan, membangun suasana positif, dimana keyakinan, keinginan, motivasi, istri merasakan hari-hari pertama yang dukungan, niat dan sikap. melelahkan. Tak bisa dipungkiri, persalinan merupakan pekerjaan yang

  3.

  paling melelahkan baik secara fisik

   Hubungan Dukungan Keluarga maupun psikis. dengan Perilaku Ibu hamil dalam

  Sebagian besar ibu yang

  memilih Tempat Bersalin di Wilayah Kerja Puskesmas Mantang. menjadi responden memilih tempat

  Berdasarkan hasil uji statistik bersalin baik seperti puskesmas dan uji statistik menggunakan Uji korelasi rumah sakit bersalin karena dipengaruhi

  rank spearman diketahui nilai p.value oleh perilaku ibu hamil serta dukungan 0,000 atau < 0,05 (tingkat signifikasi) keluarga yang baik.

  sehingga Ho di tolak artinya terdapat Hal ini sesuai dengan pendapat hubungan antara dukungan keluarga Nolan (2003) bahwa Para wanita yang dengan perilaku ibu hamil dalam memilih melahirkan dirumah sakit memilih tempat bersalin di Wilayah merasa tenang karena banyak dokter Kerja Puskesmas Mantang. Diketahui dan bidan yang berjaga disana, pula nilai rho (korelasi) sebesar 0,873 sebagian lainnya merasa bahwa sehingga kekuatan hubungan kuat. melahirkan dengan peralatan tekhnologi

  Hal ini berarti semakin baik tinggi lebih aman, sebagian tertarik dukungan keluarga maka semakin baik oleh fasilitas khusus yang ditawarkan pula perilaku ibu hamil dalam memilih rumah sakit. Jika anda ingin melahirkan tempat bersalin begitu pula sebaliknya dirumah sakit, sama pentingnya seperti semakin kurang dukungan keluarga jika anda memilih untuk melahirkan dirumah, bahwa anda dan orang yang

  SUKARDIN

  63

  I MADE TAMA ENDRAWAN

  akan menemani persalinan anda sama- Effendy. 2004. Dasar-dasar Kepewatan Kesehatan Masyarakat. sama menyetujui keputusan anda.

  Jakarta. EGC. Membuat pilihan adalah soal

  Farrer, H. 2001. Perawatan Maternitas: kepercayaan diri. Percaya diri bahwa . Alih Bahasa oleh

  Edisi 2

  anda tahu apa yang benar bagi diri Andry Hartono. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran anda. Untuk mendapatkan pilihan yang EGC. anda inginkan, janganlah meminta tapi Fraser.2008. Buku Ajar Bidan Myles. nyatakan saja, namun anda harus

  Jakarta: EGC percaya diri. Meskipun demikian, untuk Friedman, Marilyn M. 2003. Keperawatan percaya diri adalah sesuatu yang sangat

  keluarga : Teori dan

  sulit jika sebelumnya anda pernah . Alih Bahasa

  praktek Inadebora , Yoakim Asy.

  mengalami kelahiran yang sulit. Pada Jakarta : EGC. situasi seperti ini, sering kali seorang Ida Bagus Gede, Manuaba. 2000. wanita akan memilih jenis perawatan

  Memahami kesehatan

  yang berbeda dari pada yang reproduksi wanita, Ester monica. Jakarta : Arcan. sebelumnya pernah ia pilih (Nolan, 2003). Irianti, Indah. 2010. Psikologi untuk Mahasiswa Kebidanan .

  Jakarta : EGC.

DAFTAR PUSTAKA

  Manjoer, Suprohaita, wardhani, setiowulan.2001. Kapita Alimul, A. 2003. Riset Keperawatan dan Selekta Kedokteran Edisi 3 .

  Teknik Penulisan Ilmiah.

  Jakarta : Media Jakarta: Salemba Medika. Aesculafeus.

  Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Marry Nolan. 2003. Kehamilan dan

  Pendekatan Praktek melahirkan, Alih bahasa, Penelitian . Jakarta : Rineka

  Susi Purwoko : editor, Cipta. Lilian juwono. Jakarta : Arcan.

  Bahiyatun. 2010. Buku Ajar Bidan Psikologi Ibu dan Anak .

  Marshall, Fiona. 2004. Depresi Pasca Jakarta: EGC.

  Melahirkan. Jakarta : Arcan.

  Bobak, Llowdermilk, jensen. 2004. Buku

  Ajar Keperawatan

  Mubarak, Iqbal Wahid.2010. Ilmu

  Maternitas Edisi 4 . Jakarta: Keperawatan Komunitas

  EGC.

  Konsep dan Aplikasi .

  Jakarta: Salemba Medika. Coad. 2006. Anatomi dan Fisiologi Untuk Bidan. Jakarta: EGC

  SUKARDIN

  64

  I MADE TAMA ENDRAWAN

  Notoadmodjo, S. (2010). Ilmu Perilaku

  Kesehatan . Jakarta : PT Rineka Cipta.

  Notoadmodjo, S. (2002). Metodologi .

  penelitian kesehatan Jakarta : PT Rineka Cipta.

  Nursalam. 2003. Konsep & penerapan

  metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta :

  Salemba Medika. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan

  Metodologi Penelitian Ilmu

  . Jakarta :

  Keperawatan Salemba Medika.

  Prawirohardjo. 2007. Ilmu Kebidanan.

  Jakarta: Tridarsa Printer. Sallika. 2010. Serba Serbi Kesehatan

  Perempuan . Jakarta: Bukune.

  Sugiyono. 2007. Statistika untuk . Jakarta :EGC.

  penelitian Susanti, N. 2008. Psikologi Kehamilan.

  Jakarta: EGC.

Dokumen yang terkait

MODEL KOLABORASI PERAWAT SANITARIAN DALAM PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIARE BALITA DI KOMUNITAS Muryoto1 , AtikBadi’ah2

0 0 13

MENGENDALIKAN KADAR GLUKOSA DARAH PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DENGAN OLAH SEHAT LAFIDZI 21 Sulastri¹, Tety Mulyati Arofi² ¹Dosen Akper Yaspen Jakarta Email: sulas71gmail.com ²Dosen Akper Yaspen Jakarta Email: Tety75jaenudingmail.com

0 0 8

PENGARUH PENKES DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DENGAN AUDI- OVISUAL TERHADAP MOTIVASI PEMERIKSAAN IVA

0 0 8

FAKTOR DOMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA PENYAKIT GINJAL STADIUM AKHIR YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISIS DI BRSU TABANAN-BALI I Gusti Ayu Puja Astuti Dewi

0 0 9

GAMBARAN SWAMEDIKASI ANALGESIK PADA LANSIA DENGAN NYERI SENDI DI PELAYANAN KOMUNITAS Description of self-medication for joint pain with anlagesic on geriatric patients at community Dwi Arymbhi Sanjaya1 , Ida Ayu Manik Damayanti2 , Ni Wayan Sukma Antari3,

0 0 7

GAMBARAN TINGKAT KEPATUHAN DAN FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN BUN- DLE VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA Yuyun Durhayati1 , Denissa Faradita Aryani2

1 1 8

PERILAKU KESEHATAN ANGGOTA KELUARGA DENGAN PASIEN KANKER Health Behaviors in Family Members of Cancer Patients

0 0 6

HUBUNGAN DUKUNGAN EMOSIONAL KELUARGA KLIEN DM TIPE 2 DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KECAMATAN TEBET Muhammad Ihsan

0 0 8

PENGARUH STRES TERHADAP FUNGSI MEMORI PADA PASIEN DIA- BETES MELITUS DI KOTA DEPOK Fathiya Hanisya

0 0 8

HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN STATUS EKONOMI TERHADAP TINGGINYA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DI DESA KARANG BAYAN KECAMATAN LINGSAR WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIGERONGAN

0 0 11