Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih Wilayah PerkotaanBerbasis Kerja Sama Pemerintah dan Swasta di Kecamatan Mandau

Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih Wilayah PerkotaanBerbasis

Kerja Sama Pemerintah dan Swasta di Kecamatan Mandau

Suyeno 1 , Andy Fefta Wijaya 2 , Imam Hanafi 2

1 Program Magister Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang

2 Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang

Abstrak 

Tuntutan pelayanan air bersih yang berkualitas, berprosedur jelas, dilaksanakan dengan segera dan dengan biaya yang pantas hingga saat ini selalu menjadi perhatian utama pemerintah. Keterlibatan sektor swasta dalam penyediaan air bersih di Indonesia, mulai terjadi pada tahun 90-an, seiring dengan semakin menurunnya peran pendanaan dari pemerintah pusat. Sejak tahun 1997, pemerintah daerah telah bekerja sama dengan pihak swasta, yaitu PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) atau dulu disebut PT.Caltex Pasific Indonesia dalam hal pengelolaan sumber daya air di wilayah Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.Kerjasama ini dilaksanakan secara terpadu guna mencapai kebutuhan pelayanan air bersih sebesar minimum 80 liter/detik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis implementasi kebijakan pelayanan air bersih wilayah perkotaan di PDAM Cabang Duri Kabupaten Bengkalis serta faktor pendukung dan penghambat implementasi tersebut. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan teknik pengumpulan data dari wawancara, observasi, dan studi dokumen. Data yang didapat dianalisis dengan model interaktif berdasarkan kelima variabel fokus penelitian yaitu (1) komunikasi dan koordinasi; (2) dukungan sumber daya; (3) karakteristik organisasi pelaksana; (4) lingkungan kebijakan; dan (5) disposisi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi dan koordinasi sebagai jalur penghubung antar aktor yang dapat menumbuhkan tercapainya disposisi yang baik.Dukungan sumber daya memberikan pengaruh yang besar terhadap tercapai tidaknya tujuan kebijakan pelayanan air bersih wilayah perkotaan di PDAM Cabang Duri dibandingkan dengan kelima variabel yang telah dikaji.Karakteristik organisasi pelaksana dan lingkungan kebijakan memberikan kontrol dan dukungan tercapainya tujuan kebijakan lebih baik lagi.Sedangkan disposisi kebijakan menunjukkan kemapuan implementor dalam menanggapi dan merepresentasikan kebijakan.Tidak menutup kemungkinan dari kelima variabel tersebut menumbuhkan faktor pendukung dan penghambat yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memodifikasi kebijakan untuk mengatasi permasalah yang timbul.

Kata kunci: air bersih, implementasi, kebijakan, lingkungan, pelayanan, sumber daya

Abstract

The demands of quality water services, clear procedures, carried out promptly and a reasonable cost so far has always been a major concern of the government. The involvement of the private sector in supplying clean water in Indonesia, started in the 90s, along with the declining role of central government funding. The phenomenon of water resource

management in the region of Duri, Mandau, Bengkalis, Riau Province in 1997 have been managed in cooperation with the private sector. It is Chevron Pasific Indonesia. The aim is procurenment clean water in Duri city. The cooperation is

implemented in an integrated manner in order to achieve the needs of water services at a minimum of 80 liters / sec. The purpose of this study was to describe and analyze the policy implementation of water services urban areas in Branch of PDAM Duri, Bengkalis and enabling and inhibiting factors of policy implementation of water services urban areas in Branch of PDAM Duri, Bengkalis.The research method was qualitave research methods. This research method is kualitatif.Teknik data collection were interviews, observation, and study documents. The data obtained were analyzed with an interactive model based on five variables are the focus of research (1) communication and coordination; (2) support resources; (3) the characteristics of the implementing organization; (4) the policy environment; and (5) the disposition.The results showed that the lines of communication and coordination as a liaison between the actors that can foster the achievement of a good disposition. Support resources provide a considerable influence on whether or not the goal is achieved policy urban water services in PDAM branch of Duri compared to the five variables that have been studied. Implementing organizational characteristics and environmental policies provide control and support the achievement of policy objectives better. While the disposition of the policy shows the implementor Traffic and represent policies in response. Not rule out the possibility of the five variables grow enabling and inhibiting factors that may be used as consideration to modify policies to address problems that arise.

Keyword:freshwater, implementation, policy, environment, service, resource

* Corresponding Address:

Suyeno

Email : suyeno@rocketmail.com Alamat : Program Magister Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang

Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih (Suyeno, et al)

PENDAHULUAN dalam bidang yang tergolong penting bagi negara

Tuntutan masyarakat untuk mendapatkan dan menguasai hajat hidup orang banyak pelayanan publik yang berkualitas, berprosedur

termasuk air minum dimana pemilik modal asing jelas, dilaksanakan dengan segera dan dengan

dimungkinkan untuk memiliki 95% saham dari biaya yang pantas, telah terus mengedepan dari

Pada tahun 2004, waktu ke waktu. Tuntutan ini berkembang seiring

perusahaan

tersebut.

pemerintah mengesahkan Undang Undang dengan berkembangnya kesadaran bahwa warga

Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, negara dalam kehidupan bernegara bangsa yang

yang merupakan salah satu hasil dari reformasi demokratik memiliki hak untuk dilayani. Adalah

kebijakan sumber daya air di Indonesia. kewajiban pejabat-pejabat pemerintahan untuk

Fenomena pengelolaan sumber daya air di memberikan pelayanan sesuai dengan tuntutan

wilayah Duri, Kecamatan Mandau, Kabupaten para warga itu. Namun, perubahan-perubahan

Bengkalis, Provinsi Riau pada tahun 1997 sudah yang terjadi sepanjang era reformasi ini ternyata

dikelola dengan bekerja sama dengan pihak belum

swasta yaitu dengan PT. Chevron Pacific kehidupan masyarakat di bidang pelayanan

dulu lebih dikenal publik. Harapan masih sangat jauh bahwa warga

Indonesia (CPI)

atau

masyarakat sebagai PT.Caltex Pasific Indonesia. masyarakat bisa memperoleh akses yang lapang

Tujuan Pemerintah melakukan kerja sama adalah ke arah pelayanan yang baik dan berkualitas.

untuk pengadaan sarana air bersih wilayah Duri Permasalahan pemenuhan hajat hidup orang

yang dilaksanakan secara terpadu guna mencapai banyak yang selalu menjadi masalah bagi

air bersih sebesar pemerintah salah satunya adalah pelayanan air

kebutuhan

pelayanan

minimum 80 liter/detik.

bersih. Air merupakan kekayaan alam karunia Perkembangan kapasitas pelayanan air Tuhan untuk umatnya. Dalam Pasal 33 ayat 3

bersih semenjak PDAM Kabupaten Bengkalis Undang Undang Dasar 1945 diamanatkan bahwa

bekerja sama sengan PT.CPI hingga sekarang penguasaan atas bumi, air dan serta kekayaan

telah mengalami peningkatan. Pada awal alam yang terkandung didalamnya itu untuk

pembanguan [tahun 1997] dapat melayani 1.360 dipergunakan

sambungan rumah dengan produksi air yang kemakmuran rakyat. Penguasaan yang dimaksud

sebesar-besarnya

demi

dihasilkan adalah 40 liter/detik. Dengan dana tidak menempatkan Negara sebagai pemilik,

APBD dibangun unit pengolahan lengkap dengan tetapi tetap pada fungsi-fungsi penyelenggaraan

kapasitas terpasang 40 liter/detik, namun yang Negara. Air sebagai kebutuhan makhluk hidup

dapat diproduksi hanya 20 liter/detik. Seiring yang paling hakiki, termasuk manusia, tanaman

dengan penambahan instalasi pengolahan, juga dan hewan, oleh sebab itu air perlu ditata

diikuti dengan panambahan 1.728 sambungan penggunaannya agar memberikan manfaat bagi

rumah sehingga pelayanan menjadi 3.088 rakyatnya.

sambungan rumah. Penurunan produksi ini selain diperlukan suatu sistem yang terkoordinasi, baik

Dalam jaringan

distribusi

air,

disebabkan oleh peningkatan jumlah pengguna antara para pelaku maupun pembuat kebijakan

namun juga disebabkan oleh unit pengolahan di sektor perairan, dan jaminan perolehan air

pertama tidak lagi dioperasikan tetapi hanya yang cukup.

dipakai untuk filtrasi. Kemudian pada tahun 2002 Keterlibatan

dengan menggunakan dana APBD, Pemerintah penyediaan air bersih di Indonesia, mulai terjadi

melalui PDAM membangun unit pengolahan pada tahun 90-an, seiring dengan semakin

ketiga untuk menambah jumlah pelayanan menurunnya peran pendanaan dari pemerintah

sambungan rumah sehingga jumlah keseluruhan pusat. Meskipun sudah berlangsung sejak tahun

sambungan mencapai 4.282 pelanggan atau 1990-an, namun pada saat itu kerangka hukum

sekitar 9% jumlah penduduk Duri pada waktu itu yang mengatur keterlibatan swasta dalam

dengan produksi air yang dihasilkan adalah 80 penyediaan layanan air bersih belum mencukupi.

liter/detik. Dalam perkembangnya pada tahun Pada tahun 2000, pengaturan yang lebih jelas

2003 jumlah pelanggan 6.234, tahun 2004 jumlah tentang keterlibatan swasta dalam penyediaan

pelanggan 8.327 dan tahun 2005 jumlah air bersih disusun melalui Keputusan Presiden

pelanggan adalah tetap yaitu 8.327 karena pada (Keppres) No. 96 tahun 2000 tentang Bidang

tahun ini sedang terjadi pemindahbukuan Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang

sehingga tidak terjadi pelayanan penambahan Terbuka dengan Persyaratan Tertentu Bagi

sambungan rumah. Kemudian tahun 2006 Penanaman Modal. Peraturan ini memberi

mengalami penurunan menjadi 7.251 pelanggan, peluang bagi modal asing untuk melakukan usaha

tahun 2007 bertambah menjadi 7.779 pelanggan,

Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih (Suyeno, et al)

tahun 2008 bertambah menjadi 8.357 pelanggan, dapat menghimpun data baik sekunder maupun tahun 2009 bertambah menjadi 8.708. Pada

primer dari lokasi dan situs penelitian.Analisis tahun 2010- 2012 terjadi penurunan pelanggan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah yaitu menjadi 8.688 pada tahun 2010, 8.646 pada

model analisis interaktif meliputi reduksi data, tahun 2011, dan 8.509 pada tahun 2012 karena

penyajian data, verifikasi sebagai sesuatu yang banyak pelanggan putus.

jalin menjalin pada saat sebelum, selama dan Sedangkan kendala yang selalu menjadi

sesudah pengumpulan data [1]. Analisis data masalah utama dalam penyediaan air bersih ini

interaktif dalam bentuk yang sejajar ini untuk adalah ketersediaan air baku. Hal ini dapat

wawasan umum terhadap mengganggu stabilitas pasokan air bersih kepada

membangun

interpretasi data variabel dari fokus penelitian. masyarakat atau pelanggan. Hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Bengkalis khususnya

HASIL DAN PEMBAHASAN

PDAM Cabang Duri maupun PT.Chevron Pasific

A. Analisis Implementasi Kebijakan Pelayanan

Indonesia belum dapat memberikan solusi yang

Air Bersih Perkotaan Di PDAM Cabang Duri

tepat terbukti jika musim kemarau selalu terjadi

Kabupaten Bengkalis

kelangkaan air baku sehingga pasokan air bersih

1. Komunikasi dan koordinasi kebijakan

menjadi terganggu. Alternatif solusi lain yang Komunikasi kebijakan dalam implementasi pernah dilaksanakan adalah dengan membangun

kebijakan dapat diibaratkan sebagai nadi dalam sumur bor, namun hal ini juga tidak dapat

proses implementasi kebijakan. Tanpa adanya berhasil dengan baik karena wilayah Duri adalah

komunikasi kebijakan maka tidak akan tercapai wilayah pertambangan minyak bumi sehingga

tujuan kebijakan itu. Edward III dalam bukunya keberadaan air tanah itu pun sangat langka.

Implementing Public Policy [2]: Selama ini PDAM Cabang Duri mendapatkan

“the first requirement for effective policy air baku dari Waduk Duri Steam Float (DSF) milik

implementation is that those who are to implement PT. CPI. Pembagian air baku ini berdasarkan surat

a decision must know what they are supposed to do. kesepakatan / MoU hibah yang dibuat antara

Policy decisions and implementation orders must be PT.CPI dengan Pemerintah Provinsi Riau. Hingga transmitted to the appropriate personnel before

be followed. Naturally, these sekarang MoU ini masih menjadi landasan kerja

they

can

communications need to be accurate, and they must sama dalam penyediaan air bersih di wilayah

be accurately perceived by imple mentors” Simpang Padang termasuk daerah Duri ini,

Pendapat Edward III tersebut menunjukkan sementara jumlah penduduk dan pelanggan air

bahwa untuk implementasi kebijakan yang efektif bersih di wilayah SImpang Padang ini semakin

adalah bahwa mereka yang melaksanakan meningkat.

keputusan harus tahu apa yang seharusnya Menyimak fenomena upaya pemerintah

Tentu saja dibutuhkan dalam pelayanan air bersih dengan bekerja sama

mereka

lakukan.

komunikasi yang tepat. Pesan dalam komunikasi dengan pihak swasta di atas penulis ingin

kebijakan merupakan isi kebijakan yang akan melakukan penelitian terhadap implementasi

penerima informasi. kebijakan berdasarkan MoU dan peraturan yang

disampaikan

kepada

Informasi perlu disampaikan kepada pelaku ada guna mendapatkan pemahaman yang jelas

pelaku kebijakan dapat terhadap sebuah kerja sama pelayanan air bersih

kebijakan

agar

memahami apa yang menjadi isi, tujuan, arah, dengan pihak swasta yang difokuskan pada 5

kelompok sasaran (target group) kebijakan, (lima) variabel yaitu: (1) komunikasi dan

sehingga pelaku kebijakan dapat mempersiapkan koordinasi; (2) dukungan sumber daya; (3)

hal-hal apa saja yang berhubungan dengan karakteristik organisasi pelaksana; (4) lingkungan

pelaksanaan kebijakan, agar proses implementasi kebijakan; dan (5) disposis..

kebijakan bisa berjalan dengan efektif serta sesuai dengan tujuan kebijakan itu sendiri.

METODOLOGI PENELITIAN

Komunikasi berkenaan dengan bagaimana Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

kebijakan dikomunikasikan pada organisasi dan kualitatif dengan menggunakan pendekatan

atau publik, ketersediaan sumberdaya untuk deskriptif

melaksanakan kebijakan, sikap dan tanggap dari gambaran yang lengkap mengenai implementasi

para pelaku yang terlibat, dan bagaimana pelayanan air bersih di wilayah perkotaan di

pelaksana kebijakan. Wilayah

struktur

organisasi

Komunikasi dibutuhkan oleh setiap pelaksana dilakukan dengan teknik wawancara, observasi

Duri.Metode

pengumpulan

data

kebijakan untuk mengetahui apa yang harus dan dokumentasi.Metode tersebut diharapkan

Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih (Suyeno, et al)

mereka lakukan. Bagi

Daerah Air Minum Kabupaten Daerah Tingkat II komunikasi

suatu

organisasi,

Bengkalis, sifat PDAM adalah memberikan jasa penyampaian informasi, ide-ide diantara para

dan menyelenggarakan kemanfaatan umum, anggota organisasi secara timbal balik dalam

dengan menerapkan prinsip - prinsip ekonomi rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

perusahaan yang sehat tanpa mengabaikan Keberhasilan komunikasi ditentukan oleh 3 (tiga)

fungsi sosial dan memperhatikan kemampuan indikator,

masyarakat. Kemudian dalam Pasal 5 disebutkan konsistensi

yaitu penyaluran

komunikasi,

tujuan PDAM adalah memberikan pelayanan air komunikasi.

minum bagi seluruh masyarakat secara adil dan Komunikasi dalam implementasi kebijakan

merata secara terus menerus yang memenuhi mencakup beberapa dimensi penting yaitu

kesehatan, disamping upaya tranformasi informasi (transimisi), kejelasan

syarat-syarat

pemasukan keuangan Daerah. informasi (clarity) dan konsistensi informasi

Mengacu pada isi kedua pasal tersebut (consistency). Dimensi tranformasi menghendaki

maka sumber daya manusia dalam hal ini adalah agar informasi tidak hanya disampaikan kepada

karyawan PDAM dituntut untuk: (a) mampu pelaksana kebijakan tetapi juga kepada kelompok

pelayanan jasa; (b) mampu sasaran dan pihak yang terkait. Dimensi kejelasan

memberikan

menyelenggarakan kemanfaatan umum; (c) menghendaki agar informasi yang jelas dan

- prinsip ekonomi mudah dipahami, selain itu untuk menghindari

menerapkan

prinsip

perusahaan yang sehat tanpa mengabaikan kesalahan interpretasi dari pelaksana kebijakan,

fungsi sosial dan memperhatikan kemampuan kelompok sasaran maupun pihak yang terkait

masyarakat; (d) memberikan pelayanan air dalam

minum bagi seluruh masyarakat secara adil dan dimensi konsistensi menghendaki agar informasi

implementasi kebijakan.

Sedangkan

merata secara terus menerus yang memenuhi yang disampaikan harus konsisten sehingga tidak

syarat-syarat kesehatan, dan (e) mengusahakan menimbulkan kebingungan pelaksana kebijakan,

pemasukan keuangan daerah. Untuk mencapai kelompok sasaran maupun pihak terkait.

semua itu karyawan PDAM harus memiliki Komunikasi kebijakan dapat dilakukan

keempat hal berikut: (1) Memiliki pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

dan keterampilan serta wawasan yang luas Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagaian

terhadap pekerjaannya. Kita harus mengakui besar komunikasi antara atasan kepada bawahan

bahwa sikap dan perilaku seseorang sangat biasanya dilakukan dengan kedua cara tersebut.

dipengaruhi oleh berbagai faktor di dalam Komunikasi secara langsung biasanya dilakukan

lingkungan hidupnya, termasuk lingkungan yang dengan tatap muka antara direktur utama

dapat memperluas wawasan pengetahuan dan dengan kepala cabang, kepala cabang dengan

yang dapat meningkatkan karyawan cabang, direktur utama dengan

ketrampilannya,

kemampuan diri dalam beradaptasi dengan karyawan cabang. Komunikasi secara tidak

lingkungan kerja barunya. Sehubungan dengan langsung biasanya dilakukan dengan mengirim

pelaksanaan pelayanan yang baik, minimal yang pesan singkat melalui media handpone dan fax

harus ada pada diri seseorang, yang berkaitan antara PT.CPI dengan Kacab PDAM Cabang Duri.

dengan pengetahuan dan ketrampilannya adalah:

2. Dukungan sumber daya.

memiliki ketrampilan yang sesuai dengan bidang Pentingnya sumber daya dalam mendukung

tugasnya, memiliki pengetahuan yang sesuai pelaksana kebijakan adalah sebagai sarana, objek

tugasnya, memiliki daya dan subjek pelaksanaan kebijakan. Sumber daya

dengan

bidang

kreativitas yang baik, memahami cara-cara dalam mendukung pelaksana kebijakan terbagi

baik, memahami dalam 3 (tiga) unsur yaitu sumber daya manusia,

berkomunikasi

yang

pengetahuan dasar hubungan interpersonal dan sumber daya material, dan sumber daya

psikologi social, dan mampu mengendalikan metode.Ketiganya dalam implementasi kebijakan

emosi; (2) Memiliki kemampuan berkomunikasi harus saling mendukung guna tercapai tujuan

dengan baik terhadap yang dilayaninya. Ada kebijakan.

beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

1) Sumber Daya Manusia melakukan komunikasi dengan orang lain, yaitu: Sumber daya manusia dalam implementasi

(a) komunikator dan komunikan harus sama- kebijakan merupakan subjek dan objek kebijakan.

sama berpola pikir positif yang didasarkan pada Sesuai dengan Pasal 4, Peraturan Daerah

pola pikir yang sehat dan logis, (b) komunikator Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis Nomor 4

dan komunikan harus mampu menempatkan diri Tahun 1994 tentang Pendirian Perusahaan

pada kondisi yang tepat pada saat melakukan

Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih (Suyeno, et al)

komunikasi atau komunikator harus mampu Pandangan tentang kualitas lulusan pendidikan menempatkan komunikan pada posisi yang

kejuruan bahwa: “Kualitas pendidikan kejuruan bebas dan manusiawi, (c) komunikator harus

menerapkan ukuran ganda, yaitu kualitas mampu menampilkan sikap yang santun dan

menurut ukuran sekolah atau in-school success memberikan kesempatan terhadap komunikan

kualitas menurut ukuran untuk memahami isi pesan sampai dengan

standards

dan

masyarakat atau out-of school success standards ” memberikan umpan balik, dan (d) kemampuan

[3]. Kriteria pertama meliputi aspek keberhasilan memilih dan menggunakan bahasan yang

memenuhi tuntutan sederhana dan gampang dimengerti oleh

peserta

didik dalam

kurikuler yang telah diorientasikan pada tuntutan komunikan; (3) Memiliki kemampuan untuk

dunia kerja, sedangkan kriteria kedua, meliputi menjalin

keberhasilan peserta didik yang tertampilkan merupakan hal penting dalam mewujudkan

pada kemampuan unjuk kerja sesuai dengan pelayanan yang baik. Hubungan interpersonal

nasional ataupun (personal relationship) dapat diartikan sebagai

standar

kompetensi

internasional setelah mereka berada di lapangan hubungan

dengan orang lain yang ada kerja yang sebenarnya. Tujuan Pendidikan disekeliling kita dengan cara-cara yang baik.

Nasional merupakan dasar tujuan pendidikan Kaitannya dengan kegiatan pelayanan, hubungan

mencakup (1) menigkatkan interpersonal dapat diartikan sebagai hubungan

SMA

yaitu

untuk melanjutkan baik dengan pelanggan internal dan ekstemal.

pengetahuan

siswa

pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan Pemberian pelayanan yang baik terhadap

untuk mengembangkan diri sejalan dengan pelanggan (masyarakat) akan lebih mudah bila

perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian. (2) antara pelayan dan yang dilayani mempu

kemampuan siswa sebagai membina hubungan yang baik, artinya setiap

Meningkatkan

dalam mengadakan masyarakat yang membutuhkan pelayanan harus

anggota

masyarakat

hubungan timbal balik dengan lingkungan, sosial, diperlakukan sama. Hal ini sangat penting karena

budaya, dan alam sekitar. Isi kurikulum SMA selama ini, masyarakat sering mengeluhkan

merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran terhadap perbedaan pelayan yang dilakukan oleh

yang membuat materi tentang mental ideologi oknum aparatur. Misalnya perlakuan pelayanan

(pendidikan umum), pengetahuan (pendidikan terhadap orang kaya dan orang miskin, fakta

keterampilan. SMA menunjukan bahwa orang miskin selalu di nomor

akademis),

dan

peserta didiknya untuk duakan; (4) Memahami cara memposisikan diri

mempersiapkan

pendidikan ke pendidikan dalam

melanjutkan

menengah (baik umum maupun kejuruan), beradaptasi.

berbagai situasi

sehingga

muda

ketingkat pendidikan yang lebih tinggi diarahkan Kenyataan yang terjadi selama ini pada

untuk terjun ke masyarakat. Usia peserta didik sumber daya manusia PDAM Cabang Duri,

anak SMA secara umum berada pada rentang kemampuan-kemampuan

15/16-18/19 tahun, yang kerap disebut sebagai semuanya dimiliki oleh setiap pegawai PDAM

tersebut

belum

usia remaja, adolescent, atau stormand drunk. Cabang Duri. Misalnya terkait dengan poin

Dari kedua karakteristik SMK dan SMA pertama yaitu

tersebut yang lebih cocok untuk karyawan PDAM keterampilan serta wawasan yang luas terhadap

tentang pengetahuan

dan

minimal adalah tamatan SMK.Namun PDAM pekerjaannya. Selama ini

Cabang Duri memiliki karyawan dengan latar karyawan hanya terpaku pada spesialisai

sebagian besar

belakang pendidikan SMA lebih banyak dari SMK. pekerjaannya yang bersifat monoton dan

Oleh karena itu agar dapat bekerja dengan baik dilakukan secara turun temurun dari pendahulu -

maka diperlukan pendidikan dan pelatihan pendahulunya.Sehingga kondisi ini berdampak

pekerjaannya. Spesialisasi pada SOP yang tidak pernah mengalami

terkait

dengan

pekerjaan di PDAM Cabang Duri menuntut perubahan. Anggapannya adalah pekerjaan

khusus dari para dengan peralatan yang sudah seperti biasa

keterampilan

karyawan.Dampaknya adalah sulit dilakukan dihadapi sejak zaman dahulu tentu saja

rotasi pekerjaan di lingkungan PDAM. Rotasi pengoperasiannya akan sama seperti apa yang

pekerjaan ini penting guna mengurangi tingkat pernah dilakukan pendahulunya.

kejenuhan karyawan di lingkungan PDAM dan Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah

peningkatan pengetahuan serta keterampilan sumber daya mansia yang memiliki kompetensi

karyawan.

sesuai dengan bidang pekerjaannya, memiliki Jika dilihat dari lamanya karyawan bekerja daya adaptasi dan daya saing yang tinggi.

yaitu rata-rata di atas 12 tahun, tentu membawa

Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih (Suyeno, et al)

dampak posistif tersendiri bagi PDAM terutama semua karyawan demi keseragaman kerja, dalam hal menjalin hubungan interpersonal

mempermudah pengawasan serta mencegah hal- dengan pelanggan dalam mewujudkan pelayanan

hal yang tidak sesuai dengan tujuan kebijakan. yang baik.

Metode

dalam

mendukung implementasi

2) Sumber daya meteri kebijakan pelayanan air bersih perkotaan ini Pada dasarnya sumber daya materi ini

antara lain prosedur pelayanan dan prosedur terdiri dari air baku serta sarana dan prasarana

pengelolaan air bersih. Prosedur pelayanan pengolahan air baku di PDAM Cabang Duri.

adalah rangkaian proses atau tata kerja yang Sebagaimana kita ketahui ketika musim kemarau

berkaitan satu sama lain, sehingga menunjukkan kondisi air baku untuk PDAM Cabang Duri sangat

adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara- memprihatinkan. Belum lagi masalah mereka

cara yang harus ditempuh dalam rangka yang harus tergantung oleh PT.CPI sebagai

penyelesaian sesuatu pelayanan. pemberi air baku kepada PDAM Cabang Duri. Air

Pelayanan Air Bersih mengacu kepada baku ini akan menjadi masalah utama jika

Lampiran Keputusan Menteri Dalam Negeri pasokannya kurang. Dampaknya, masyarakat bisa

Nomor 47 Tahun 1999 dan Kajian Puslitbang tidak mendapatkan air dan akan menimbulkan

Departemen PU berisi tentang aspek-aspek yang konflik.

menjadi penilaian pelayanan PDAM. Aspek-aspek Selama ini PDAM Cabang Duri masih

tersebut terdiri dari aspek keuangan, operasional memanfaatkan

dan administrasi. Dalam penelitian ini yang akan Treatment Plant (WTP)yang diberikan dan

menjadi sorotan adalah aspek yang berhubungan dibangunkan oleh PT. CPI kira-kira 16 tahun yang

langsung dengan pelayanan pelanggan PDAM, lalu. Tentu saja sudah ada beberapa yang harus

yaitu aspek operasional. Kinerja yang diteliti yaitu diganti. Namun karena minimnya anggaran dan

kualitas air distribusi, kuantitas air, kontinuitas selalu meruginya PDAM maka masih ada

meter air, kecepatan beberapa sarana yang kurang layak masih

air,

peneraan

penyambungan baru, kemampuan penanganan dipakai. Bahkan karena meter air rusak,

pengaduan dan kemudahan pelayanan. karyawan melakukan ukuran dengan perkiraan

1) Kualitas Air

perasaan. Sungguh sangat memprihatinkan Acuan dalam pemenuhan kualitas air yang rasanya melihat kondisi seperti ini di sebuah

masyarakat adalah Keputusan perusahaan daerah.Walupun demikian Pemda

dikonsumsi

Kesehatan Nomor Bengkalis sudah mengusahakan untuk melakukan

Menteri

907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat- Syarat revitalisasi alat-alat pengolahan tersebut.Namun

dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Kategori di malah tidak dapat beroperasi dengan baik.

bawah ini hanya untuk kualitas fisik air saja, Selama belasan tahun PDAM Cabang Duri

sedang untuk kualitas kimia dan biologi selalu dimanjakan oleh bantuan PT. CPI yang

diperlukan pengujian di laboratorium khusus mengakibatkan PDAM Cabang Duri sulit untuk

yang menangani kualitas air bersih. mandiri.Ini merupakan kelemahan dari kerjasama

Kualitas air minum dibagi menurut 3 antara

kategori penilaian, yaitu: (1) Memenuhi syarat pemerintah yang notabene memiliki skill dan

air minum, yaitu tidak berwarna, tidak berbau, kemampuan manajemen yang rendah sedangkan

tidak berasa dan langsung dapat diminum tanpa swasta

perlakuan khusus seperti dimasak; (2) Memenuhi manajemen yang tinggi yang diharapkan dapat

memiliki skill

dan

kemampuan

syarat air bersih, yaitu tidak berwarna, tidak saling mengisi namun dalam jangka panjang

berbau, tidak berasa dan tidak langsung dapat malah semakin mematikan kemampuan pihak

diminum; (3) Tidak memenuhi syarat, yaitu pemerintah. PT. CPI tidak sepenuhnya salah

berwarna/ berbau/ berasa atau gabungan dalam kondisi ini.Budaya dan karakter pegawai

ketiganya.

PDAM Cabang Duri dan kebijakan pemerintah Terkait dengan kualitas air ini PDAM Cabang yang tidak inovatif turut mendukung kemalasan

Duri sudah mengupayakan semaksimal mungkin PDAM Cabang Duri untuk mandiri.

air bersih yang berkualitas. Namun ada beberapa

3) Sumber daya metode keadaan yang masih belum bisa diwujudkan Sumber daya metode adalah segala sesuatu

seperti syarat air sebagai air minum. Hal ini yang dijadikan pedoman dalam pelaksanaan

depengaruhi oleh penggunaan teknologi dalam pelayanan air bersih perkotaan yang meliputi

pengolahan air baku yang belum menggunakan seluruh prosedur pelayanan air bersih. Pedoman

Penggunaan tawas dan merupakan standar yang dapat digunakan oleh

teknologi

tinggi.

pengolahan secara manual masih menjadi

Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih (Suyeno, et al)

pekerjaan rutin dan utama di PDAM Cabang Duri liter / orang perhari, sehingga total pemakaian dalam memproduksi air.

perorang adalah 60 – 70 liter / hari di kota. Syarat yang dipenuhi oleh air yang

Jika kita perkirakan bahwa 1 (satu) diproduksi oleh PDAM Cabang Duri adalah syarat

pelanggan PDAM Cabang Duri terdiri dari 8 air sebagai air bersih saja.Namun ini pun masih

(delapan) orang pengguna maka per harinya belum maksimal karena air yang diterima oleh

masing-masing mendapatkan 375 liter per masyarakat

hari.Maka jumlah tersebut sudah melebihi kejernihannya sangat rendah. Jadi agar diperoleh

standar pemakaian minimal per orang per hari di air yang jernih masyarakat pelanggan harus

wilayah perkotaan.

mengolahnya kembali dengan cara diendapkan

3) Kontinuitas Air

air distribusi berdasarkan mengendap.

sebelum dimasak agar kandungan zat keruhnya

Kontinuitas

pelanggan mendapat aliran air secara penuh atau

2) Kuantitas Air tidak. Acuannya adalah aliran air yang didapat Kuantitas

selama 24 jam. Kontinuitas air minum dibagi kebutuhan air yang meliputi kebutuhan air bersih

air mengacu

pada

tingkat

menurut 2 kategori penilaian, yaitu pelanggan domestik dan air bersih non

mendapat aliran selama 24 jam dan pelanggan Kebutuhan air domestik adalah kebutuhan air

domestik.

tidak mendapat aliran selama 24 jam. Di rumah tangga yang sangat ditentukan oleh

lapangan, sebagian besar pelanggan PDAM jumlah penduduk, dan konsumsi per kapita.

Cabang Duri adalah pelanggan yang tidak Kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan

mendapat aliran selama 24 jam dan frekuensi air untuk industri, pariwisata, tempat ibadah,

alirannya pun berbeda – beda. Ada yang tempat sosial, serta tempat-tempat komersial

frekuensinya dua hari sekali, tiga hari sekali dan tempat-tempat umum lainnya yang biasanya

bahkan ada yang seminggu atau lebih dari mencapai 20%-25% [4]. Mengacu pada pendapat

sebulan tidak mendapat aliran air. Kondisi Kodoati & Sjarif tersebut konsumsi per kapita

tersebut disebabkan karena fluktuatifnya jumlah atau tiap pelanggan rumah tangga atau domestik

air baku yang diperoleh PDAM Cabang Duri. per harinya selama musim kemarau adalah 3

Kontinuitas air untuk masyarakat Simpang kubik atau 3000 liter. Sedangkan jumlah

Padang sangat fluktuatif tergantung pada konsumsi pelanggan non domestik selama musim

perubahan musim. Jika musim penghujan kemarau per harinya adalah 600 liter – 750 liter.

pelanggan dapat menikmati air bersih secara Banyaknya pemakaian air tiap harinya untuk

terus menerus setiap hari. Namun ketika musim setiap rumah tangga berlainan, selain pemakaian

kemarau pelanggan hanya akan mendapatkan air tiap harinya tidak tetap banyak keperluan air

giliran pada hari-hari tertentu sesuai dengan bagi tiap orang atau setiap rumah tangga itu

jadwal pemadaman bergilir PDAM Cabang Duri. masih

tergantung dari

beberapa

faktor

4) Penerapan Meter Air

diantaranya adalah pemakaian air di daerah

meter air berdasarkan panas akan lebih banyak dari pada di daerah

Penerapan

penilaian dalam setahun berapa banyak PDAM dingin, kebiasaan hidup dalam rumah tangga

melakukan penerapan meter air pelanggannya misalnya ingin rumah dalam keadaan bersih

tidak termasuk meter air yang baru. Penerapan selalu dengan mengepel lantai dan menyiram

meter air bertujuan agar volume air yang tercatat halaman, keadaan sosial rumah tangga semakin

di meteran sesuai dengan volume air yang mampu atau semakin tinggi tingkat sosial

dipakai oleh pelanggan dengan tujuan untuk kehidupannya semakin banyak menggunakan air

penyimpangan meteran air serta pemakaian air dimusim panas akan lebih

menghindari

dikarenakan usia pakai meteran air yang telah banyak dari pada dimusim hujan.

lama.

Jumlah kebutuhan air minum itu adalah Terkait dengan penerapan meter air ini sebagai berikut [5]: (a) Kebutuhan air untuk

PDAM Cabang Duri sudah melaksanakannya. minum dan mengolah makanan 5 liter / orang

Namun masih saja ditemui persoalan terkait perhari; (b) Kebutuhan air untuk higien yaitu

dengan hilangnya air oleh pihak-pihak yang tidak untuk mandi dan membersihkan dirinya 25 – 30

bertanggung jawab.Hal ini disebabkan karena liter / orang perhari; (c) Kebutuhan air untuk

kurang tegasnya PDAM Cabang Duri dalam mencuci pakaian dan peralatan 25 – 30 liter /

menerapkan sanksi yang tegas kepada pelanggan orang perhari; (d) Kebutuhan air untuk

yang melanggar aturan.

menunjang pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas sanitasi atau pembuangan kotoran 4 –6

Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih (Suyeno, et al)

5) Kecepatan Penyambungan

3. Karakterisik Organisasi Pelaksana.

Kecepatan memberikan pelayanan kepada Organisasi pelaksana dalam pelayanan air pelanggan

bersih perkotaan adalah Perusahaan Daerah Air sambungan, dimulai dari ditandatanganinya

Minum (PDAM). PDAM melaksanakan kebijakan kontrak sambungan baru (pembayaran biaya

pelayanan berdasarkan peraturan yang dibuat sambungan) antara PDAM dengan pemohon

oleh Bupati. Dalam implementasi kebijakan, sampai terlaksananya penyambungan di rumah

karakteristik organisasi pelaksana mendukung pelanggan. Kecepatan penyambungan dibagi

tujuan kebijakan. Karakteristik menurut 2 kategori penilaian, yaitu: (a) Selesai

tercapainya

berpengaruh dalam dalam waktu < 6 hari kerja; (b) Selesai dalam

organisasi

pelaksana

implementasi kebijakan. waktu > 6 hari kerja.

menstrukturkan

Sehingga kebijakan PDAM yang dibuat dalam Kecepatan pelayanan sambungan ini rata-

rangka upaya mewujudkan pelayanan air bersih rata di atas 6 hari kerja. Hal ini disebabkan oleh

akan sesuai dengan beberapa faktor seperti kurangnya teknisi

kepada

masyarakat

karakteristik PDAM itu sendiri. penyambungan, wilayah jangkauan yang jauh,

PDAM sebagai salah satu perusahaan ketersediaan dana talangan untuk pengadaan

daerah yang termasuk dalam kelompok Badan pipa dan aksesoris perpipaan lainnya, dan

Usaha Milik Daerah (BUMD). Perusahaan daerah lamanya prosedur pengadaan sambungan baru.

adalah

perusahaan

yang didirikan oleh

6) Kemampuan Penanganan Pengaduan pemerintah daerah yang modalnya sebagian Kemampuan

adalah milik pemerintah didasarkan

penanganan

pengaduan

besar/seluruhnya

daerah. Tujuan pendirian perusahaan daerah menyelesaikan

untuk pengembangan dan pembangunan potensi pelanggan. Sebagian besar pengaduan dapat

pengaduan-pengaduan

ekonomi di daerah yang bersangkutan. Badan dieselesaikan dalam jangka waktu 1 (satu) hari

Usaha Milik Daerah (BUMD) memiliki kedudukan setelah pelanggan melaporkan pengaduannya.

sangat panting dan strategis dalam menunjang Penanganan ini dirasa cukup baik.Beberapa

pelaksanaan otonomi. Oleh karena itu, BUMD faktor dalam menangani pengaduan pelanggan

perlu dioptimalkan pengelolaannya agar benar- meliputi [6]: kecepatan, kesopanan/ keramahan,

benar menjadi kekuatan ekonomi yang handal ketepatan waktu dan keterampilan. Faktor

sehingga dapat berperan aktif, baik dalam kesopanan/ keramahan biasanya lebih ditujukan

menjalankan fungsi dan tugasnya maupun kepada penerima pengaduan (karyawan kantor),

sebagai kekuatan perekonomian daerah. Laba sedang faktor kecepatan, ketepatan waktu dan

dari BUMD diharapkan memberikan kontribusi keterampilan penanganan ditujukan kepada

yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah. petugas lapangan.

Otonomi daerah memberikan konsekuensi yang

7) Kemudahan Pelayanan cukup besar bagi peran Badan Usaha Milik Kemudahan pelayanan didasarkan kepada

Daerah (BUMD) dalam menopang Pendapatan tersedianya sarana penunjang yang berada di

Asli Daerah (PAD). Sesungguhnya usaha dan luar kantor pusat dalam rangka memberikan

kegiatan ekonomi daerah yang bersumber dari kemudahan pelayanan, baik untuk melakukan

BUMD telah berjalan sejak lama sebelum UU pembayaran maupun pengaduan. Dalam hal ini

tentang otonomi daerah disahkan. bisa dinilai berdasarkan kemudahan dalam

Berdasarkan penjelasan PDAM sebagai pembayaran rekening (fasilitas yang tersedia di

salah satu bentuk dari BUMD yang bergerak di tempat pembayaran dan waktu yang dihabiskan

bidang jasa. Adapun tujuan pendirian PDAM untuk membayar)

dan dalam melakukan adalah untuk meningkatkan PAD.Peran PDAM pengaduan (lewat telepon, sms dan media

yang diharapkan cukup besar untuk menopang lainnya).

kenyataannya jauh dari PDAM Cabang Duri bekerja sama dengan

harapan.Peran dan kontribusi laba PDAM dalam masyarakat terkait dengan pembayaran rekening

penerimaan PAD di daerah baik provinsi maupun ini. Mereka biasanya melakukan pembayaran

kabupaten masih sangat kecil. Hal inilah yang secara terkoordinir di musholla dan masjid yang

menjadi ironi ketika PDAM sebagai sebuah dipercaya menangani pembayaran rekening

perusahaan daerah yang berfungsi meningkatkan setiap

PAD malah dianggap sebagai beban bagi pengaduan,

bulannya.Sedangkan

terkait

dengan

pemerintah karena selalu merugi dan menyedot menyedikan call center pengaduan dengan

dana APBD untuk subsidi. Seluruh keuntungan nomor 082391111555.

PDAM Cabang Duri menjadi keuntungan PDAM

Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih (Suyeno, et al)

Kabupaten Bengkalis dan menjadi keuntungan pegawai yang tercantum dalam peraturan Pemerintah Daerah Bengkalis.Kelebihan lainnya

tersebut menekankan pada konsep pelayanan adalah dapat menyediakan jasa-jasa pelayanan

publik yang bertujuan memberikan kontribusi air

kepada masyarakat.Dalam teori NPS bahwa mengutamakan pelayanan umum. Selain itu

minum kepada

masyarakat

dengan

motivasi dasar pegawai adalah: ”public service, PDAM merupakan sarana untuk melaksanakan

desire to contribute to society” [7]. Hal ini berarti pembangunan daerah dan memiliki kekuatan

bahwa motivasi pegawai/karyawan PDAM adalah hukum yang kuat.

bekerja untuk melayani masyarakat. Secara keseluruhan karakteristik organisasi

c. Peran pemerintah dalam organisasi. PDAM Cabang Duri merupakan perpaduan antara

Peran Pemerintah Daerah Kabupaten konsep Old Public Administration, New Public

Bengkalis dalam PDAM Cabang Duri adalah Management dan New Public Service. Mengacu

sebagai pengarah. PDAM diberi kewenangan pada bukuThe New Public Service Expanded

dalam melaksanakan kebijakan atas arahan Edition Serving, Not Steering, analisis yang dapat

Pemda Bengkalis.Kondisi ini sesuai dengan penulis sajikan terkait dengan penerapan ketiga

pendekatan konsep New Public Management konsep tersebut dalam organisasi PDAM Cabang

pemerintah lebih duri adalah sebagai berikut:

a. Struktur organisasi

d. Mekanisme pencapaian tujuan kebijakan Dalam konsep struktur organisasi OPA

Dalam praktiknya mekanisme pencapaian diasumsikan bahwa: ”bureaucratic organizations

tujuan kebijakan PDAM dalam hal ini adalah marked by top-down authority within agencies

pelayanan air bersih kepada masyarakat lebih and control or regulation of clients” [7]. Mengacu

menekankan pada konsep NPS yaitu dengan pada pendapat Denhardt dan Denhardt tersebut

menciptakan nilai bersama, kerja sama institusi struktur organisasi dalam OPA diasumsikan

pemerintah, privat dan nonprofit organisasi. Hal memiliki otoritas secara top-down dengan

ini dapat ditunjukkan ketika PDAM menjalin lembaga-lembaga dan kontrol atau regulasi dari

kerjasama dengan PT. Chevron Pasific Indonesia klien. Hal ini dapat kita lihat dari beberapa

dalam mendapatkan air baku. Kerjasama ini karekteristik PDAM berikut ini: (1) Pemerintah

bersifat hibah PT.CPI kepada PDAM Cabang Duri. Daerah memiliki wewenang dan kekuasaan

4.Lingkungan kebijakan.

dalam menetapkan kebijakan perusahaan; (2)

sangat mempengaruhi Memiliki status badan hukum dan didirikan

Lingkungan

implementasi kebijakan.Secara umum faktor- berdasarkan Peraturan Daerah (Perda); (3)

faktor kondisi lingkungan yang dianggap dapat Direksi Perusahaan Daerah bertanggung jawab

mempengaruhi implementasi kebijakan adalah kepada kepala daerah; (4) Pengangkatan dan

faktor-faktor sistem ekonomi, sistem politik dan pemberhentian

nilai-nilai sosial budaya yang berlaku. persetujuan DPRD.

Faktor lingkungan ekonomi misalnya terkait Dari karakteristik PDAM tersebut tampak

dengan sistem ekonomi yang dianut oleh suatu jelas bahwa semua otoritas kewenangan berada

pengembangan kebijakan di tangan Pemerintah Daerah.Segala keputusan

negara.

Dalam

pelayanan air bersih ini sudah dipengaruhi oleh tergantung

ekonomi nasional Daerah.Kontrol dan regulasi yang ditetapkan oleh

pada keputusan

Indonesia yaitu sejak berkembangnya sistem DPRD sebagia klien Pemerintah Daerah.

ekonomi demokrasi

dan sistem ekonomi

b. Motivasi dasar pegawai

ini pemerintah Indonesia Karyawan

pancasila.

Saat

sistem ekonomi yang pemerintah, oleh karena itu motivasi dasarnya

ekonomi kerakyatan.Sistem sesuai dengan sifat PDAM sebagaimana tertuang

berlandaskan

ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi dalam Pasal 4, Peraturan Daerah Kabupaten

nasional Indonesia yang berasas kekeluargaan, Daerah Tingkat II Bengkalis Nomor 4 Tahun 1994

berkedaulatan rakyat, bermoral Pancasila, dan tentang Pendirian Perusahaan Daerah Air Minum

pemihakan pada ekonomi Kabupaten Daerah Tingkat II Bengkalis [9] yaitu

menunjukkan

rakyat.Sistem ekonomi kerakyatan ini merupakan memberikan

amanat dari Pasal 33 UUD 1945. Pasal tersebut kemanfaatan umum, dengan menerapkan prinsip

jasa dan

menyelenggarakan

menegaskan arahan usaha bersama (kolektif) - prinsip ekonomi perusahaan yang sehat tanpa

berasaskan kekeluargaan (yang terdapat dalam mengabaikan fungsi sosial dan memperhatikan

bangun usaha (asas) kooperasi) sebagai mode kemampuan masyarakat. Motivasi dasar

(basis) perekonomian nasional. Di sisi lain, negara

Implementasi Kebijakan Pelayanan Air Bersih (Suyeno, et al)

berperan dalam menguasai dan mengelola bumi, kebutuhan pelanggan baik musim hujan maupun air, dan cabang-cabang produksi yang menguasai

musim kemarau.

hajat hidup orang banyak sebesar-besar untuk Faktor lingkungan politik yang berpengaruh kemakmuran rakyat.

terhadap kebijakan misalnya terkait dengan tata Konsekuensi logis dari kondisi obyektif dan

pemerintahan, hal ini berpengaruh terhadap amanat

proses implementasi. dilakukannya demokratisasi ekonomi, yang

konstitusi di atas

Penstrukturan ini bisa dalam bentuk legal formal mengacu pada ruang lingkup permasalahan

dan ada yang pragmatis.Di lapangan khususnya ekonomi yang ada. Pada level daerah, mengacu

bagi instansi pemerintahan sebagian besar pada semangat otonomi daerah maka perlu

implementor lebih menyukai struktur legal upaya untuk melakukan demokratisasi BUMD

dijadikan tameng dalam dengan peningkatan share pekerja, koperasi,

formal

untuk

akuntabilitas publik. Kebijakan pelayanan air customer, dan kelompok ekonomi lokal lainnya

bersih perkotaan ini merupakan rangkaian dalam kepemilikan saham BUMD dan mobilisasi

kebijakan yang tidak pernah terputus yang sumber pembiayaan lokal. Konsekuensi ini tidak

diselenggarakan sejak tahun 1997 atau semenjak berlaku bagi PDAM Kabupaten Bengkalis. Selama

Pemerintah Provinsi (Pemerintah Daerah Tingkat ini untuk memenuhi kebutuhan air baku PDAM

I, saat itu) melakukan kerjasama dengan PT. Kabupaten Bengkalis berusaha bekerjasama

Chevron Pacific Indonesia (PT. Caltex, saat itu) dengan pihak swasta dan ini berdampak pada

untuk membangun instalasi pengelolaan air tarif

bersih (water treatment plan) dan waduk DSF. (masyarakat). Tentu saja ini berlawanan dengan

yang dikenakan

kepada

pelanggan

Pada waktu itu dari segi tata pemerintahan, prinsip ekonomi kerakyatan.

bentuk implementasi kebijakannya masih bersifat Seperti yang terjadi pada PDAM Cabang

terpusat, artinya segala keputusan yang akan Duri. Sejak tahun 1997 hingga sekarang,

dilaksanakan di daerah distrukturkan dan pemenuhan air baku PDAM Cabang Duri

diputuskan oleh pemerintah pusat. Tahun 1999, dilakukan dengan melalui kerjasama dengan PT.

munculah otonomi daerah yang membawa CPI. Kerjasama ini awalnya adalah kerjasama

pada bentuk-bentuk terpadu dan sifatnya bantuan atau hibah. Namun

perubahan

baru

kewenangan yang ada di daerah. hingga saat ini terkait dengan air baku ini PDAM

Keberhasilan implementasi kebijakan tidak Cabang Duri masih bergantung pada pihak PT.

berdiri sendiri karena terkait dengan beragam CPI. Kondisi ini dipicu oleh kenyataan sebagai

kepentingan yang melekat pada pihak yang berikut: (a) Surat kerjasama yang selama ini

kepentingan terkait dijadikan sebagai landasan tidak menjelaskan

terlibat.Sementara

itu

dengan beragam ajaran yang telah tertanam secara pasti kapan bantuan PT. CPI ini akan

dalam diri masing-masing pihak yang satu dengan berakhir; (b) Adanya penguasaan sumber air oleh

yang lainnya sering berbenturan. Faktor nilai-nilai PT. CPI yaitu Sungai Rangau dengan dibangunnya

sosial yang masih berlaku dalam hal ini adalah waduk DSF oleh PT. CPI, sehingga untuk

mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang menghindarkan konflik dengan

dianggap buruk masyarakat Indonesia khususnya sekitar maka PT. CPI harus berbagi air tersebut

masyarakat

di Wilayah Duri, Kabupaten Bengkalis, Provinsi dengan masyarakat sekitar lengkap dengan

Riau. Nilai-nilai sosial yang berkembang terkait membuatkan fasilitas Wate Treatmet Plant

dengan pelaksanaan pemenuhan kebutuhan air (WTP); (c) Untuk menekan biaya produksi yang

bersih ini antara lain:

cukup tinggi mengingat air baku yang didapat

1. Patronase. Sebagaian besar masyarakat dari Waduk DSF tersebut tingkat kekeruhannya

Wilayah Duri menganggap tokoh masyarakat cukup tinggi, maka

dan tokoh agama adalah orang yang baik memotong biaya dari retribusi pemanfaatan air

PDAM Cabang

Duri

dijadikan panutan, orang yang segala sungai. Karena jika mereka tetap mendapatkan

tindakannya sesua dengan syariah, dan orang air tersebut dari aduk DSF mereka tidak

yang jujur. Berdasarkan hal tersebut mereka membayar retribusi, yang membayar adalah PT.

begitu tunduk pada tokoh agama dan tokoh CPI; dan (d) Sebuah budaya masyarakat yang

masyarakat.

tidak ingin maju adalah selalu bergantung pada

2. Keadilan. Pengembangan nilai toleransi ini pemberian dan santunan. Faktor inilah yang

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun 2011 Di Desa Jembul Dan Desa Sumengko Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto Implementation of Village Fund Allocation Policy 2011 in Sumengko Jembul Village Jatirejo District, Mojokerto

0 0 9

Profesionalisme Aparat Birokrasi (Studi Di Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli Bali) Professionalism of Officials Bureaucracy (Studies In Kintamani District, Bangli Regency, Bali)

0 0 15

Komunikasi “Social Marketing” Dalam Proses Difusi Inovasi Revitalisasi Banjar Masyarakat Lombok (Studi Kasus Banjar Temolan, Dusun Gerumpung, Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur)

0 0 10

Implementasi Perencanaan Pembangunan Sumber Daya Manusia di Kabupaten Pasuruan

1 1 10

Pola Komunikasi Pada Enkulturasi Bahasa Jawa Studi Etnografi Komunikasi pada Keluarga Besar Almarhum jamuharom di Desa Brenggolo kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri

0 0 5

Perencanaan Pembangunan Distribusi dan Akses Pangan Masyarakat (Studi pada Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Banyuwangi)

0 1 10

Implementasi Rencana Program Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Disabilitas Netra (Studi di UPT Rehabilitasi Sosial Cacat Netra Malang)

0 0 8

Perencanaan Penguatan Kelembagaan Pemerintah Daerah Dalam E-Procurement

0 0 8

Evaluasi Penyediaan Layanan Kesehatan di Daerah Pemekaran Dengan Metode CIPP (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Tidung)

0 0 11

Implementasi Program Pembangunan Desa Mandiri Anggaran Untuk Rakyat Menuju Sejahtera (Anggur Merah) (Studi di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara)

0 0 10