Peningkatan Rugi-Rugi Transformator Daya Akibat Pembebanan Non-Linier

1. Pendahuluan

  1

  Gegerkalong Hilir, Bandung Barat, Jawa Barat, Indonesia

  Korespondensi a) Jurusan Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Bandung, Jl.

  . Resistansi, R, menggambarkan rugi-rugi daya sementara reaktansi, X, menggambarkan jatuh tegangan akibat fluksi bocor dari masing-masing belitan transformator. Perlu diperhatikan bahwa resistansi, reaktansi, tegangan serta arus yang

  2

  dan X

  1

  serta reaktansi X

  2

  dan R

  133 Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan 2017 Vol.01 No.01, ISSN: 2581-0049

  

Peningkatan Rugi-Rugi Transformator Daya Akibat Pembebanan

Non-Linier

  2. Landasan Teori

  Transformator daya tiga-fasa merupakan peralatan yang banyak digunakan pada jaringan daya listrik. Selain berfungsi untuk meneruskan penyaluran daya listrik dari sumber ke beban, transformator daya digunakan juga untuk menyetarakan level tegangan sumber dan beban karena adakalanya beban memiliki tegangan kerja yang tidak sama dengan tegangan dari sumber yang ada. Sebagai salah satu peralatan utama pada jaringan daya listrik maka unjuk kerja transformator daya akan dipengaruhi oleh kondisi tegangan dan arus pada jaringan daya listrik tersebut. Jika beban yang terhubung pada suatu jaringan daya listrik merupakan beban non-linier maka gelombang harmonisa arus yang dibangkitkannya akan berdampak langsung terhadap unjuk kerja transformator daya yang menghubungkan beban non-linier tersebut ke sumber daya listrik. Unjuk kerja transformator daya saat melayani beban non-linier akan berbeda dengan saat melayani beban linier dimana tidak ada gelombang harmonisa arus yang terbangkitkan. Dalam tulisan ini akan dibahas pengaruh dari gelombang harmonisa arus yang dibangkitkan oleh beban non-linier terhadap unjuk kerja transformator daya tiga-fasa khususnya pada aspek rugi-rugi daya dan efisiensinya.

  (SMPS) sebagai catu daya komputer, telepon genggam atau peralatan elektronik lainnya. Sementara itu, peralatan variable speed drive (VSD) umum digunakan sebagai penggerak motor listrik di sektor industri (ban berjalan, pompa, kompresor, dan lain-lain) atau sebagai penggerak motor listrik di sektor komersial (tangga berjalan/escalator dan lift) [5],[7]. Peralatan-peralatan ini digolongkan sebagai beban non-linier karena menarik arus non-sinusoidal dari sumber tegangan sinusoidal. Dengan kata lain, tegangan dan arus memiliki relasi yang tidak linier/proporsional. Hal ini terjadi karena peralatan tersebut pada umumnya menggunakan konverter daya ac/dc di sisi yang terhubung ke sumber tegangan (sisi sumber) yang proses penyaklarannya akan menghasilkan gelombang arus sumber non-sinusoidal dengan kandungan harmonisa tinggi [1]. Kandungan harmonisa arus yang tinggi selanjutnya dapat mengakibatkan berbagai dampak buruk terhadap jaringan daya listrik dan peralatan-peralatan di dalamnya seperti meningkatnya rugi-rugi daya yang berdampak lebih lanjut pada peningkatan temperatur kerja, operasi peralatan yang tidak semestinya atau bahkan kegagalan operasi dari peralatan-peralatan yang terhubung pada jaringan daya listrik tersebut [4],[6].

  mode power supply

  Saat ini penggunaan beban listrik non-linier dapat dengan mudah dijumpai. Hampir di setiap rumah tangga atau gedung perkantoran dapat dijumpai peralatan switch

  Kata-kata kunci : beban, efisiensi, linier, non-linier, rugi-rugi, transformator.

  pembebanan non-linier. Dengan mengetahui rugi-rugi transformator daya pada dua kondisi pembebanan berbeda yaitu linier dan non-linier maka dapat ditentukan perbandingan rugi-rugi dayanya. Beban linier yang digunakan adalah beban resistif sementara beban non-linier yang digunakan adalah sebuah konverter ac/dc gelombang penuh tiga-fasa dan tiga buah konverter ac/dc gelombang penuh satu-fasa dengan filter kapasitor. Hasil uji laboratorium menunjukkan rugi-rugi daya yang lebih besar dan efisiensi yang lebih rendah diperoleh untuk kondisi pembebanan non-linier.Semakin tinggi kandungan harmonisa beban non-linier, semakin besar rugi-rugi daya transformator serta semakin rendah efisiensinya.Kajian lebih jauh menunjukkan bahwa berkurangnya efisiensi pada kondisi pembebanan linier lebih cenderung diakibatkan oleh bertambahnya rugi-rugi belitan dengan rugi-rugi inti konstan.Sementara itu, berkurangnya efisiensi transformator daya pada kondisipembebanan non-linier diakibatkan oleh pertambahan rugi-rugi belitan serta pertambahan signifikan dari rugi-rugi intinya.

  

Abstrak:Tulisan ini mengkaji rugi-rugi dan efisiensi pada transformator daya tiga-fasa yangdiakibatkan oleh

  I Made Wiwit Kastawan *a)

  2.1 Rugi-Rugi Daya dan Efisiensi Transformator Transformator daya tiga-fasa pada dasarnya merupakan konstruksi dari tiga buah transformator daya satu-fasa sehingga kajian terhadap transformator daya tiga-fasa ini lazim dilakukan melalui rangkaian ekivalen per-fasa (rangkaian ekivalen satu-fasa).Gambar 1 menampilkan rangkaian ekivalen per-fasa dari sebuah transformator daya.Belitan primer dan sekundernya masing-masing dimodelkan sebagai penghantar yang memiliki resistansi R

  √( ) −( ) .

  e

  ..............................................(6) dengan = .

  2

  − ( )

  2

  )

  ................................................................(5) = √(

  ( )

  ) dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: =

  ) dan reaktansi belitan (X

  Untuk kondisi pembebanan linier, rugi-rugi inti transformator (P

  e

  ) yang diukur dengan wattmeter (W). Resistansi belitan (R

  SC

  ) yang diukur dengan amperemeter (A) dan daya aktif hubung singkat (P

  SC

  ) yang diukur dengan voltmeter (V), arus hubung singkat (I

  SC

  Sementara itu rangkaian uji hubung singkat ditunjukkan oleh Gambar 3. Data yang diperoleh dari uji ini meliputi tegangan hubung singkat (V

  Gambar 2. Uji beban nol untuk menentukan parameter inti transformator daya [2].

  Gambar 3. Uji hubung singkat untuk menentukan parameter belitan transformator daya [2].

  inti

  )

  ) bersifat konstan (tidak dipengaruhi beban) sehingga nilainya dapat ditentukan dari hasil uji beban nol. Namun untuk kondisi pembebanan non-linier nilainya diperkirakan akan dipengaruhi oleh beban. Sementara itu, rugi-rugi belitan transformator daya (P

  belitan

  ) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut ini: = (

  .......................(7) Terlihat bahwa rugi-rugi belitan transformator dipengaruhi oleh bebannya.Dengan demikianbeban linier dan non-linier akan menghasilkan nilai rugi-rugi belitan yang berbeda.

  )

  2

  (

  2

  • 2 ′

  2 ′

  ) = (

  1

  2 ′

  Efisiensi transformator dapat ditentukan secara langsung dengan membandingkan daya keluaran (P

  out

  ) dan daya masukannya (P

  in

  ) atau secara tidak langsung dengan menghitung daya masukan sebagai penjumlahan dari daya keluaran dan rugi-rugi. Jadi,

  =

  .................................................(8) Persamaan (8) di atas menunjukkan bahwa efisiensi transformator daya dipengaruhi oleh kondisi pembebanan.

  Oleh karenanya efisiensi transformator daya untuk beban linier dan non-linier akan berbeda.

  ............................................................(4) dengan cos = dan sin =

  cos

  2

  Bagian inti transformator daya dimodelkan sebagai resistansi, R

  .......(2)

  2

  =

  2 ′

  = dan

  2 ′

  ,

  2

  , paralel dengan reaktansi, X

  =

  2 ′

  ,

  2

  2

  =

  2 ′

  = ≈ ...............................................................(1) sehingga

  mengalir di belitan sekunder (sisi beban) telah dipindahkan menjadi nilai ekivalen di belitan primer (sisi sumber) dengan menggunakan rasio transformasi (a) yang dirumuskan sebagai:

  C

  C

  ............................................................(3) =

  OC

  cos

  ) dihitung dengan menggunakan persamaan berikut: =

  C

  ) dan reaktansi inti (X

  C

  ) yang diukur dengan wattmeter (W).Resistansi inti (R

  OC

  ) yang diukur dengan amperemeter (A) dan daya aktif beban nol (P

  ) yang diukur dengan voltmeter (V), arus beban nol (I

  .Resistansi, R

  OC

  nol. Data yang diperoleh dari uji ini meliputi tegangan beban nol (V

  circuit (OC) atau no-loadtest) dan uji hubung singkat (short circuit (SC) test). Gambar 2 menunjukkan skema uji beban

  Nilai dari resistansi dan reaktansi belitan (parameter belitan) serta resistansi dan reaktansi inti (parameter inti) dapat diperoleh melalui uji hubung terbuka/beban nol (open

  Gambar 1. Rangkaian Ekivalen Per-fasa Transformator daya [4].

  , menggambarkan fluksi magnet yang membangkitkan gaya gerak listrik (ggl, E) induksi pada belitan-belitan transformator.

  C

  , menggambarkan rugi-rugi daya pada inti sebagai akibat aliran fluksi magnet yang terdiri dari rugi-rugi histerisis dan rugi-rugi arus pusar. Reaktansi, X

  C

  2.2 Harmonisa Arus Oleh Beban Non-Linier Dalam jaringan daya listrik, harmonisa arus umumnya muncul sebagai akibat penggunaan beban non-linier berupa konverter daya.Contohnya konverter ac/dc gelombang penuh tiga-fasa yang ditunjukkan oleh Gambar 4.Konverter ini banyak digunakan pada peralatan variable speed drive (VSD) untuk penggerak motor-motor listrik di sektor industri ataupun komersial.Proses penyaklaran yang terjadi pada konverter ini akan menghasilkan gelombang arus non-sinusoidal yang mengalir pada salah satu penghantar fasa (fasa R) seperti ditunjukkan oleh Gambar 5 (a). Untuk fasa yang lain (fasa S dan T) akan mengalir arus dengan bentuk gelombang sama namun berbeda fasa120  dan 240. Gelombang arus ini memiliki harmonisa orde ke-5, ke-7, ke-11, ke-13, dan seterusnya (orde ganjil selain kelipatan tiga) seperti ditunjukkan oleh spektrum harmonisa pada Gambar 5 (b) [8]. Contoh lainnya adalah konverter ac/dc

  2

  • (

  c.

  Uji pembebanan linieruntuk mengetahui rugi-rugi dan efisiensi transformator daya tiga-fasa yang dibebani dengan beban linier resistif. Rangkaian pengujiannya ditunjukkan oleh Gambar 8. Data uji yang diambil adalah daya aktif (W), tegangan (V) dan arus (A) untuk sisi primer (masukan/sumber) dan sisi sekunder (keluaran/beban) transformator daya tiga-fasa.

  b.

  Uji beban nol dan uji hubung singkatuntuk memperoleh parameter inti dan belitan transformator. Rangkaian pengujiannya masing-masing telah ditunjukkan oleh Gambar 2 dan Gambar 3. Data uji yang diambil meliputi daya aktif (W), tegangan (V) dan arus (A).

  Untuk menelaah pengaruh harmonisa arus yang dibangkitkan oleh beban non-linier terhadap rugi-rugi dan efisiensi transformator daya tiga-fasa maka dilakukan beberapa langkah pengujian laboratorium berikut ini: a.

  3. Uji Laboratorium dan Pembahasan

  ............................................(9) dimana indeks 1 menyatakan gelombang fundamental arus dan indeks h = 2,3,4,... menyatakan orde harmonisa arus yang muncul [3]. Persamaan (9) diatas menunjukkan bahwa gelombang arus periodik yang tidak memiliki kandungan harmonisa (THD = 0) akan memiliki nilai efektif arus yang sama dengan nilai efektif gelombang arus fundamental yang merupakan gelombang arus sinusoidal murni.

  2

  √1 +

  1

  =

  )

  gelombang penuh satu-fasa dengan filter kapasitor seperti ditunjukkan oleh Gambar 6. Konverter ini banyak digunakan pada peralatan switch mode power supply (SMPS) untuk catu daya komputer, telepon genggam atau peralatan elektronik lainnya. Konverter ini akanmenghasilkan gelombang arus non-sinusoidal yang mengandung harmonisa orde ganjil ke-3, ke-5, ke-7 dan seterusnya seperti ditunjukkan oleh Gambar 7 (a) dan (b). Jika konverter ac/dc ini dipasang sebagai beban per-fasa dari suatu sistem tiga-fasa maka pada masing-masing fasanya akan mengalir gelombang arus non-sinusoidal dengan kandungan harmonisa yang sama.

  ℎ

  2

  )

  1

  Gelombang arus periodik non-sinusoidal i(t) memiliki nilai efektif (rms) yang dirumuskan sebagai: = √(

  harmonic distortion (%THD).Nilai persentase THD yang tinggi menunjukkan kandungan harmonisa yang tinggi.

  Gambar 7. (a) Gelombang arus yang dibangkitkan oleh konverter ac/dc gelombang penuh satu-fasa dengan filter kapasitor. (b) Spektrum harmonisanya. Kandungan harmonisa pada gelombang arus periodik non-sinusoidal ditunjukkan oleh nilai persentase total

  Gambar 6. Konverter ac/dc gelombang penuh satu-fasa dengan filter kapasitor [1].

  v S i S

  Gambar 5. (a) Gelombang arus yang dibangkitkan oleh konverter ac/dc gelombang penuh tiga-fasa. (b) Spektrum harmonisanya.

  R S T N v RN v SN v TN i R Gambar 4. Konverter ac/dc gelombang penuh tiga-fasa[1].

  Uji pembebanan non-linier untuk mengetahui rugi-rugi dan efisiensi transformator daya tiga-fasa yang dibebani dengan beban non-linier berupa konverter ac/dc gelombang penuh tiga-fasa dan konverter ac/dc gelombang penuh satu-fasa dengan filterkapasitor sebagai beban per-fasa dari sebuah sistem beban tiga-fasa. Rangkaian pengujiannya serupa dengan rangkaian yang ditunjukkan oleh Gambar 8 tetapi Tabel 2. Data uji pembebanan linier resistif bebannya diganti dengan beban non-linier tersebut di

  Sisi masukan Sisi keluaran

  atas. Data uji yang diambil adalah daya aktif (W),

  V (V) in in in out out out I (A) P (kW) V (V) I (A) P (kW)

  tegangan (V) dan arus (A) termasuk harmonisanyauntuk

  217.7

  2.3 2.1 215.7

  2.3

  2.0 sisi primer dan sisi sekunder transformator. 217.1

  4.0 2.9 213.7

  3.7

  2.7 a 217.1

  6.0 4.0 212.2

  5.7

  3.7 tiga-fasa Sumber b tegangan analyzer analyzer linier tiga- Regulator PQ PQ Beban tiga-fasa tiga-fasa tiga-fasa fasa Transformator tiga-fasa 216.5

  7.3 4.9 210.7

  7.0

  4.5 c

  Selanjutnya, uji pembebanan non-linier menggunakan tiga buah konverter ac/dc satu-fasa gelombang penuh dengan filter kapasitor akanmenghasilkan arus fasa yang ditunjukkan oleh Gambar 10 (a). Terlihat bahwa arus fasa

  Gambar 8. Skema rangkaian uji pembebanan linier. ini memiliki bentuk non-sinusoidal dan saling berbeda fasa 120 . Spektrum harmonisa pada Gambar 10 (b)

  Uji beban nol dan hubung singkat menghasilkan data menunjukkan bahwa arus fasa ini memiliki kandungan yang ditunjukkan oleh Tabel 1 di bawah ini. harmonisa orde ganjil (ke-3, ke-5, ke-7, ke-9 dan Tabel 1. Data uji beban nol dan uji hubug singkat transformator seterusnya) dengan nilaiTHD sangat besar yaitu 84,2%.

  Pengujian Tegangan (V) Arus (A) Daya (kW) Beban nol 220.4

  0.42

0.07 Hubung singkat

  8.7 10.21 0.084

  Dengan menggunakan persamaan (3), (4), (5) dan (6) maka dapat diperoleh nilai-nilai parameter rangkaian ekivalen per-fasa dari transformator daya tiga-fasa yang diuji sebagai berikut: Parameter inti : R = 639,9 , X = 918,9 .

  C C (a)(b) Parameter belitan : Re = 0,27 , Xe = 0,81.

  Gambar 10. (a) Gelombang arus fasa pada pembebanan non-linier Sementara itu, gelombang arus yang mengalir pada menggunakan tiga-buah konverter ac/dc satu-fasagelombang setiap penghantar fasa transformator dalam uji pembebanan penuh dengan filter kapasitor (b) Spektrum harmonisanya. linier ditunjukkan oleh Gambar 9 (a).Terlihat bahwa arus ini memiliki bentuk mendekati sinusoidal murni yang

  Data uji pembebanan non-linier ini ditampilkan oleh Tabel dikonfirmasi oleh spektrum harmonisa pada Gambar 9 3 di bawah.Berdasarkan data pada Tabel 3 ini dapat

  (b).Meski muncul harmonisa ganjil orde ke-5 namun diperoleh efisiensisebesar 90%;87,9%;86,4% dan 85,2% magnitudanya sangat kecil.Nilai THDgelombang arus ini masing-masing untuk pembebanan sebesar 1,8 kW; 2,9 kW; relatif kecil yaitu sekitar 4.9%.

  3,5 kW dan 4,6 kW.

  Tabel 3. Data uji pembebanan non-linier dengan tiga-buah konverter ac/dc satu-fasa gelombang penuh dengan filter kapasitor

  Sisi masukan Sisi keluaran V (V) in in in out out out I (A) P (kW) V (V) I (A) P (kW) 218.3 4.0 2.0 214.6

  4.0

  1.8 217.9 6.0 3.3 212.1

  6.7

  2.9 218.4 7.3 4.1 211.5

  8.0

  3.5 218.1 9.3 5.4 209.5

  10.0

  4.6 (a) (b)

  Gambar 9. (a) Gelombang arus fasa pada pembebanan linier Untuk beban non-linier berupa sebuah konverter ac/dc resistif (b) Spektrum harmonisanya. tiga-fasa gelombang penuh dapat diperoleh gelombang arus fasa yang ditunjukkan oleh Gambar 11 (a).Terlihat bahwa

  Data yang diperoleh dari uji pembebanan linier resistif ini arus fasa ini memiliki bentuk non-sinusoidal dan saling ditampilkan pada Tabel 2. Dengan membandingkan secara berbeda fasa 120 . Spektrum harmonisanya pada Gambar langsung daya keluaran dan daya masukannya maka dapat 11 (b) menunjukkan bahwa muncul harmonisa orde ganjil diperoleh efisiensi ( ) transformator berturut-turut sebesar selain kelipatan tiga yaitu ke-5, ke-7, ke-11, ke-13 dan 95,2%; 93,1%; 92,5% dan 91,8% untuk pembebanan seterusnyadengan nilaiTHD cukup besar sebesar 2 kW; 2,7 kW; 3,7 kW dan 4,5 kW. mencapai29,6%.Selanjutnya, dari uji pembebanan non-linier ini diperoleh data yang ditampilkan oleh Tabel 4. Berdasarkan data pada Tabel 4 ini diperoleh efisiensi sebesar 94,7%; 92%; 90,7% dan 89,1% masing-masing untuk pembebanan sebesar 1,8 kW; 2,3 kW; 3,4 kW dan 4,1 kW. non-linier berdasarkan pengujian yang telah dijalankan. 100.0 90.0 (%) si ien fis E 60.0

  80.0 70.0 (a) (b) 50.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 Gambar 11. (a) Gelombang arus fasa pada pembebanan non-linier Beban (kW) dengansebuah konverter ac/dc tiga-fasa gelombang penuh (b) Beban resistif Spektrum harmonisanya. Beban konverter ac/dc satu-fasa dengan filter kapasitor Beban konverter ac/dc tiga-fasa

  Tabel 4. Data uji pembebanan non-linier dengan konverter ac/dc tiga-fasa gelombang penuh Gambar 13. Perbandingan efisiensi transformator daya tiga-fasa

  Sisi masukan Sisi keluaran untuk kondisi pembebanan linier dan pembebanan non-linier. V (V) in in in out out out I (A) P (kW) V (V) I (A) P (kW) 218.6

  3.0 1.9 216.0

  3.0

  1.8 Hasil kajian yang lebih dalam menunjukkan bahwa 217.2 4.0 2.5 213.7

  4.0

  2.3

  penurunan efisiensi transformator daya dalam kondisi

  218.4

  6.7 3.8 213.0

  6.3

  3.4

  pembebanan non-linier tidak semata-mata disebabkan oleh

  218.2

  8.0 4.6 211.6

  7.7

  4.1

  bertambahnya rugi-rugi belitan.Namun, pertambahan rugi-rugi inti dalam kondisi pembebanan non-linier ternyata Jika hasil uji pembebanan linier dan non-linier lebih besar.Tabel 5 menampilkan perbandingan rugi-rugi transformator yang ditunjukkan oleh Tabel 2, Tabel 3 dan belitan dan rugi-rugi inti transformator untuk kondisi Tabel 4 dibandingkan maka akan terlihat bahwa pembebanan linier dan pembebanan non-linier.Dapat dilihat pembebanan non-linier mengakibatkan aliran arus fasa bahwa dalam kondisi pembebanan linier rugi-rugi inti yang lebih besar. Semakin tinggi persentase THD beban transformator relatif konstan sehingga penurunan efisiensi non-linier, semakin besar arus fasanya.Gambar 12 di bawah lebih cenderung disebabkan oleh pertambahanrugi-rugi ini menunjukkan perbandingan arus yang mengalir di belitan.Namun untuk kondisi pembebanan non-linier, belitan fasa transformator daya untuk kondisi pembebanan rugi-rugi inti bertambah signifikan sehingga penurunan linier dan non-linier tersebut di atas. 12 efisiensi transformator daya tidak lagi disebabkan oleh 10 bertambahnya rugi-rugi belitan saja.Semakin tinggi persentase THD beban non-linier, semakin besar rugi-rugi ) s (A 6 8 inti transformator daya. A ru

  Tabel 5.Perbandingan rugi-rugi belitan dan rugi-rugi inti 4 2 1 2 Beban (kW) 3 4 5 Rugi belitan Rugi inti Rugi belitan Rugi inti Rugi belitan Rugi inti transformator dalam kondisi pembebanan linier dan non-linier (kW) (kW) (kW) (kW) (kW) (kW) Beban linier resistif Beban (kW) Beban (kW) Beban (kW) Beban non-linier berupa konverter Beban non-linier berupa konverter ac/dc tiga-fasa ac/dc satu-fasa dengan filter kapasitor Beban resistif Beban konverter ac/dc tiga-fasa Beban konverter ac/dc satu-fasa dengan filter kapasitor 0.040 0.070 0.026 0.070 0.005 0.070 0.011 0.070 3.7 0.033 0.372 4.5 0.048 0.452 2.0 0.007 0.097 2.7 0.013 0.185 3.4 0.052 0.513 1.8 0.013 0.193 2.3 0.036 0.362 4.1 0.081 0.685 1.8 4.6 2.9 3.5

  4. Kesimpulan

  Gambar 12. Perbandingan arus belitan fasa transformator untuk beberapa kondisi pembebanan yang berbeda.

  Hasil kajian secara umum menunjukkan bahwa transformator daya tiga-fasa dengan pembebanan non-linier Dengan arus fasa yang semakin besar maka sesuai akan memiliki efisiensi yang lebih rendah. Semakin tinggi persamaan (7) dan persamaan (8) rugi-rugi belitan persentase THD beban non-liniernya, semakin rendah transformator akan bertambah besar dan efisiensinya efisiensi transformator.Penurunan efisiensi transformator berkurang. Oleh karenanya jika dibandingkan maka daya yang diakibatkan oleh pembebanan linier dan efisiensi transformator daya tiga-fasa dalam kondisi non-linier memiliki karakteristik berbeda.Pada kondisi pembebanan non-linier akan lebih rendah daripada kondisi pembebanan linier, penurunan efisiensi cenderung pembebanan linier. Semakin tinggi persentase THD beban diakibatkan oleh bertambahnya rugi-rugi belitan dengan non-linier, semakin rendah efisiensi transformator.Gambar rugi-rugi inti konstan.Sementara itu, rugi-rugi inti 13 menunjukkan perbandingan efisiensi transformator daya transformator bertambah signifikan dalam kondisi tiga-fasa untuk kondisi pembebanan linier dan pembebanan pembebanan non-linier.Dengan demikian penurunan efisiensinya tidak hanya disebabkan oleh bertambahnya rugi-rugi belitan saja.

  Daftar Pustaka

  [1] M. H. Rashid, “Power Electronics Handbook and Applications”, Elsevier-BH, 2011.

  [2]

B. L. Theraja, A. K. Theraja, “A Textbook of Electrical Technology Volume I Basic Electrical Engineering”, S.

  Chand and Company Ltd., 2005. [3]

  P. Gill, “Electrical Power Equipment, Maintenance and Testing”, Second Edition, CRC Press, 2009. [4]

  S. Sudirham, “Analisis Rangkaian Listrik Jilid 3”, Darpublic, 2012

  [5]

  D. Salomonsson, “Low-Voltage DC Distribution System for Commercial Power Systems With Sensitive Electronics Loads”, IEEE Transactions on Power Delivery, Vol. 22, No. 3, July 2007. [6] M. A. Patel, A. R. Patel, D. R. Vyas, K. M. Patel,

  “Use of PWM Techniques for Power Quality Improvement

  ”, International Journal of Recent Trends in Engineering, Vol. 1, No. 4, May 2009. [7] F. M. Wildan, E. A. Hakim, D. Suhardi,

  “Sistem Pengaturan Kecepatan Motor Induksi Tiga Fasa Menggunakan Kontroler PID Berbasis Genetic Algorithm

  ”, Jurnal Kinetik, Vol.1, No.1, 2016. [8] R. Omar, A. Ahmad, M. Sulaiman,

  “Triplen Harmonics Mitigation 3 Phase Four-Wire Electrical Distribution System Using Wye-Zig-Zag Transformers

  ”, Journal of Emerging Trends in Engineering and Applied Sciences (JETEAS) 1 (1), 2010.