Analisa Pengaruh Customer Value Terhadap Repurchase Intention Dengan Customer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening Di Pisa Kafe Manyar Surabaya | Junaidi | Jurnal Strategi Pemasaran 3342 6288 1 SM

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-12

ANALISA PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP REPURCHASE INTENTION DENGAN
CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI PISA KAFE MANYAR
SURABAYA

Novita Wulandari Junaidi 1; Drs. Sugiono Sugiharto, M.M 1*
Program Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: m36411029@john.petra.ac.id ; sugiono@peter.petra.ac.id
*Korespondensi Penulis
Abstrak − Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh customer value terhadap repurchase
intention konsumen dengan customer satisfaction sebagai variabel intervening di Pisa Kafe Manyar Surabaya.
Variabel yang diteliti dalam penelitian ini antara lain customer value sebagai variabel independen, customer
satisfaction sebagai variabel intervening, dan repurchase intention sebagai variabel dependen. Penelitian ini
telah dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden konsumen Pisa Kafe Manyar Surabaya
melalui teknik convenience sampling. Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisis kuantitatif dengan
metode path analysis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel customer value dan customer
satisfaction memberi pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel repurchase intention.
Kata kunci - Customer Value, Customer Satisfaction, Repurchase Intention
Abstract − The purpose of this study was to analyze the influence of the customer value toward

repurchase intention through customer satisfaction as variable intervening at Pisa Kafe Manyar Surabaya.
Variables examined in this research include customer value as the independent variable, customer satisfaction as
the intervening variable, and repurchase intention as the dependent variable. This research has been conducted
by distributing questionnaires to 100 respondents Pisa Kafe Manyar Surabaya consumers with convenience
sampling. Quantitative analyses with path analysis method were used for technical analysis. The results of this
study indicate that there is a positive and significant influence of variables customer value and customer
satisfaction towards repurchase intention.
Key Words - Customer Value, Customer Satisfaction, Repurchase Intention

I. PENDAHULUAN
Pertumbuhan dan perkembangan ilmu

terjadi pada kelas middle dengan pengeluaran

teknologi dan cepatnya arus informasi sangat

bulanan antara Rp 2.000.000 - Rp 3.000.000, yaitu

berpengaruh terhadap segala jenis usaha di


sebesar 26.600.000 jiwa. Diikuti dengan kelas

Indonesia. Hal tersebut menjadi salah satu faktor

upper-middle dengan pengeluaran bulanan antara

yang mendorong pertumbuhan usaha di Indonesia

Rp 3.000.000 - Rp 5.000.000, yaitu sebanyak

semakin pesat, tidak terkecuali usaha di bidang

26.100.000 jiwa.
Kelas

kuliner. Selain kemajuan teknologi dan arus

menengah

Indonesia


mampu

informasi, hal lain yang memicu pertumbuhan

memenuhi kebutuhan jangka pendek, menengah

bisnis

dan panjang karena masyarakat kelas menengah

kuliner

adalah

peningkatan

jumlah

cenderung mampu untuk memenuhi keinginan-


masyarakat kelas menengah di Indonesia.
Menurut The Boston Consulting Group

keinginan mereka karena memiliki pendapatan

(2013), pertumbuhan masyarakat kelas menengah

lebih. Hal ini merupakan peluang usaha bagi para

akan terus bertumbuh dengan signifikan hingga

pengusaha di Indonesia untuk memanfaatkannya.

tahun 2020, dan peningkatan yang paling signifikan

1

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-12


diinginkan pelanggan dan pelanggan merasa

Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran
Indonesia

(APKRINDO)

Jawa

produk atau jasa tersebut memberikan manfaat,

Timur,

memprediksi jumlah restoran dari berbagai kelas

maka pelanggan akan merasa puas.

akan bertumbuh sebesar 15% tahun depan seiring

Kotler


dengan percepatan pembangunan infrastruktur di

perasaan senang atau kecewa seseorang setelah

Jawa

membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan

Timur,

terutama

di

2014).

Hal

(SurabayaBisnis.com,


Surabaya
lain

(2003),

customer

Menurut

satisfaction

adalah

dibandingkan dengan harapannya.

yang

mendorong pertumbuhan bisnis kuliner di Surabaya


Menurut Hellier, Geursen, Carr, dan

adalah adanya perubahan gaya hidup masyarakat

Rickard (2003) repurchase intention adalah minat

kelas

untuk membeli ulang dari perusahaan yang sama,

menengah

di

Surabaya

berkumpul.

Sudah


menjadi

masyarakat

untuk bersosialisasi,

yang

suatu

gemar

hal

kebutuhan

tersebut

pelanggan


dan mereka

dapat

terhadap

dipicu

oleh

produk

pengalaman

atau

jasa

dari


membutuhkan sarana untuk mewujudkan keinginan

perusahaan tersebut. Setelah pelanggan menerima

mereka. Oleh karena itu, dengan adanya kafe ini

dan merasakan manfaat ataupun nilai dari suatu

dimaksudkan untuk

produk maupun jasa, pelanggan tersebut sudah

merealisasikan kebutuhan

memiliki rasa puas terhadap produk atau jasa

masyarakat yaitu sarana berkumpul.
Di jaman sekarang ini makanan Italia

tersebut, dimana pada akhirnya dapat menimbulkan

bukan lagi sesuatu yang asing di lidah masyarakat,

minat untuk membeli ulang produk atau jasa

artinya semakin lama orang Indonesia sudah

tersebut dimasa yang akan datang.

terbiasa dengan makanan Italia. Salah satu kafe

Berdasarkan fenomena yang terjadi di

Italia yang cukup dikenal masyarakat Surabaya

atas, maka penulis mengambil rumusan masalah

adalah Pisa Kafe. Pisa Kafe menyesuaikan rasa dari

sebagai berikut :

produk-produknya dengan cita rasa Indonesia dan

1. Apakah

terdapat

pengaruh

dari

variabel

Pisa Kafe juga melakukan inovasi agar produk

customer value terhadap customer satisfaction

yang disajikan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

di Pisa Kafe Manyar Surabaya?

Setiap

perusahaan

harus

2. Apakah

mampu

terdapat

pengaruh

dari

variabel

memberikan value atau nilai dari produk atau jasa

customer satisfaction terhadap repurchase

yang disediakan, sehingga menumbuhkan minat

intention di Pisa Kafe Manyar Surabaya?
3. Apakah

pelanggan untuk menggunakan produk dan jasa
ulang

setelah

perusahaan

mendapatkan
tersebut.

mendefinisikan

kepuasan

(2003)

value

sebagai

customer

pengaruh

dari

variabel

customer value terhadap repurchase intention

pada

Woodall

terdapat

di Pisa Kafe Manyar Surabaya?

keseluruhan persepsi personal mengenai sebuah

II. TINJAUAN PUSTAKA

keuntungan yang akan didapat oleh pelanggan
A. Customer Value

berkaitan dengan adanya penawaran dari suatu

Customer value menurut Buttle (2007)

perusahaan, dan dapat dicapai dengan mengurangi

adalah persepsi pelanggan tentang keseimbangan

pengorbanan atau memberikan manfaat seperti

antara manfaat yang diterima dengan pengorbanan

yang diinginkan oleh pelanggan.
Bila
keuntungan

suatu
seperti

produk
yang

yang

memberikan

diharapkan

diberikan

tersebut.

atau

Lebih

mendefinisikan
2

untuk

mendapatkan

manfaat

lanjut,

Woodall

(2003)

customer

value

sebagai

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-12

keseluruhan persepsi personal mengenai sebuah

bentuk nilai pelanggan yang mengkombinasikan

keuntungan yang akan didapat oleh pelanggan

nilai pertukaran (exchange value) dengan nilai

berkaitan dengan adanya penawaran dari suatu

intrinsik (intrinsic value). Bergantung dengan

perusahaan, dan dapat dicapai dengan mengurangi

pertimbangan akan manfaat atau atribut yang

pengorbanan atau memberikan manfaat seperti

diterima dari suatu produk, pelanggan akan

yang diinginkan oleh pelanggan. Dimensi customer

menghitung harga yang adil terhadap harga

value yang digunakan adalah dimensi berdasarkan

yang tertera pada suatu produk.

Woodall (2003). Dimensi customer value yang
digunakan terdiri dari lima indikator yang dapat

B. Customer Satisfaction
Menurut Tjiptono dan Chandra (2005)

diidentifikasi sebagai berikut:

kata kepuasan berasal dari bahasa latin “Satis”,
yang cukup baik dan memadai, sedangkan “Facio”

1. Net value for the customer
Nilai

pelanggan

diperlihatkan

pada

artinya

saat

melakukan atau

Customer

membuat.

mengenai

satisfaction atau kepuasan pelanggan dapat menjadi

kegunaan dari suatu produk atau layanan

dasar menuju terwujudnya pelanggan yang setia

dengan menghitung atau membandingkan bobot

sehingga menimbulkan minat beli ulang.

pelanggan

atau

membuat

kuantitas

dari

penilaian

suatu

manfaat

Dutka

dan

(1994)

menyatakan

bahwa

“customer satisfaction is not just the name of

pengorbanan.

department to customer satisfaction must be
demonstrated

2. Derived value for the customer

throughout

the

company

and

Nilai pelanggan dikonsepkan sebagai suatu

integrated into all phases of the business”. Artinya

manfaat

kepuasan pelanggan tidak hanya sebuah istilah

(benefit)

yang

diperoleh

dari

tetapi harus dapat didemonstrasikan keseluruh

pengalaman konsumsi pelanggan.

perusahaan dan diintegrasikan ke dalam semua
tahap bisnis. Dimensi customer satisfaction yang

3. Marketing value for the customer
Nilai pelanggan dipahami sebagai “atribut-

digunakan adalah dimensi berdasarkan Dutka

atribut produk” dan merupakan strategi yang

(1994) dan dapat diukur melalui atribut-atribut

penting terutama oleh perusahaan yang akan

tersebut sebagai berikut:

masuk ke pasar.
1. Attributes related to product
4. Sale value for the customer

Produk merupakan apa saja baik yang berwujud

Nilai pelanggan dirasakan sebagai pengurangan

maupun yang tidak berwujud yang didalamnya

pengorbanan atau harga yang terjangkau. Hal

sudah termasuk warna, kemasan, prestise pabrik

ini berarti harga yang terjangkau adalah harga

atau pengecer, dan pelayan yang diberikan yang

yang relatif rendah dalam lingkungan yang

dapat

kompetitif (pasar), dan dapat dipandang sebagai

diperhatikan,

nilai pertukaran yang sesuai.

dikonsumsi

ditawarkan

ke

dimiliki,
sehingga

keinginan dan kebutuhan.
5. Rational value for the customer
Rational value for the customer adalah suatu

3

dalam

pasar

untuk

digunakan,

atau

dapat

memuaskan

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-12

2. Attributes related to service

minat pembelian

ulang,

yang

mencerminkan

Atribut pelayanan merupakan atribut kepuasan

harapan untuk membeli ulang produk atau merek

pelanggan yang berkaitan dengan pemberian

yang sama. Jadi jika pelanggan merasakan minat

pelayanan pasca pembelian. Ini karena konsumen

untuk membeli ulang dari produk atau jasa yang

akan melakukan evaluasi pasca akuisisi. Tahap

sama, hal itu dikarenakan pelanggan tersebut

pasca

merasa mendapatkan manfaat dari produk atau jasa

akuisisi

dimulai

setelah

pelanggan

tersebut.

membuat pilihan dan mulai mengkonsumsi

Nikbin

produk yang dipilihnya. Proses pasca akuisisi

et

al

(2011)

menyatakan

proses

“Repurchase intention is a factor which will effect

atau

on costumer and organization’s future relationship,

ketidakpuasan pelanggan, perilaku penyampaian

firm’s profit and success”. Pernyataan di atas dapat

keluhan pelanggan, pembuangan produk dan

diartikan

pembentukan loyalitas. Selama fase konsumsi,

mempengaruhi hubungan antara pelanggan dan

pelanggan

perusahaan di masa depan, keuntungan dan

melibatkan

lima

mengkonsumsi

topik

produk,

yaitu
kepuasan

menggunakan

dan

memperoleh

adalah

pengalaman mengenai produk tersebut. Serta

kesuksesan

fase ini akan diikuti dengan fase kepuasan atau

intentions

ketidakpuasan.

berdasarkan

suatu

perusahaan.
yang

faktor

Dimensi

digunakan

Nikbin

et

dimana

al

akan

repurchase

adalah

dimensi

(2011).

Dimensi

repurchase intentions yang digunakan dapat diukur
3. Attributes related to purchase

dengan tiga indikator, yaitu:

Didalam memutuskan suatu pembelian maka

1. Menggunakan kembali

konsumen akan dipengaruhi oleh rangsangan

2. Pilihan utama untuk pembelian selanjutnya

pemasaran dan kondisi lain yang tidak dapat

3. Ada niat yang kuat untuk mencoba jenis produk
yang lain

dikendalikan oleh perusahaan. Selanjutnya akan
dipengaruhi oleh karakteristik konsumen dan
proses keputusan pembelian oleh konsumen

D. Kerangka Konseptual

diakhiri dengan keputusan pembelian dimana
Customer
Satisfaction

dipengaruhi oleh beberapa komponen seperti
produk, toko, merek, waktu dan jumlah. Atribut
pembelian

merupakan

atribut

pemuasan

pelanggan yang berkaitan dengan pemberian
pelayanan

pada

saat

pembelian

dan

Repurchase
Intention

Customer
Value

pra

pembelian.
Gambar 1 Model Konseptual
C. Repurchase Intention
Engel, Blackwell dan Miniard (2001)

E. Hipotesis

menyatakan “a specific type of purchase intentions

H1:

Terdapat pengaruh yang signifikan antara

is repurchase intentions, which reflect whether we

customer

anticipate buying the same product or brand

satisfaction

again”. Dari pengertian di atas dijelaskan bentuk
spesifik

dari

minat

pembelian

H2:

value

terhadap

customer

Terdapat pengaruh yang signifikan antara
customer satisfaction terhadap repurchase

adalah

4

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-12

H3:

intention

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

Terdapat pengaruh yang signifikan antara

penelitian ini adalah non-probability sampling,

customer

dimana setiap unsur dalam populasi tidak memiliki

value

repurchase

terhadap

intention

kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih
sebagai sampel (Siregar, 2014). Teknik nonprobability

III. METODOLOGI PENELITIAN

yang

dipilih

adalah

convenience

sampling, yaitu teknik sampling dimana pemilihan
A. Jenis Penelitian

sampel diambil berdasarkan faktor spontanitas,

Jenis penelitian yang digunakan untuk

artinya siapa saja yang secara tidak sengaja

menganalisa pengaruh antara variabel customer
value

repurchase

terhadap

intention

bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan

dengan

karakteristiknya,

customer satisfaction sebagai variabel intervening

maka

orang

tersebut

dapat

dijadikan sampel. (Sugiyono, 2011)

di Pisa Kafe Manyar Surabaya adalah penelitian
deskriptif

kausal.

Menurut

Sugiyono

(2011)

C. Definisi Operasional Variabel

“desain kausal adalah penelitian yang bertujuan
menganalisis

hubungan

sebab-akibat

Dalam penelitian ini, batasan operasional
yang digunakan adalah sebagai berikut:

antara

variabel independen (variabel yang mempengaruhi)

 Variabel Independen

dan

Customer Value (X1), keseluruhan manfaat yang

variabel

dependen

(variabel

yang

dipengaruhi).”

dirasakan oleh pelanggan sebagai hasil dari
berbagai

B. Populasi dan Sampel
Menurut

kombinasi

pengorbanan

untuk

mengkonsumsi produk maupun jasa di Pisa Kafe

Sugiyono

(2011),

populasi

Manyar Surabaya. Variabel ini dapat diukur dengan

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

indikator sebagai berikut:

atau subyek yang memiliki karakteristik tertentu
yang kemudian ditetapkan oleh peneliti untuk

a. Net value for the customer (X11), dalam

dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Berdasarkan

penelitian ini dapat dilihat dari manfaat yang

pengertian tersebut maka populasi dalam penelitian

dirasakan oleh pelanggan atas pelayanan yang

ini adalah setiap orang yang pernah menggunakan

diberikan oleh Pisa Kafe Manyar Surabaya.

produk dan jasa di Pisa Kafe Manyar Surabaya.
Sampel adalah bagian kelompok dari

b. Derived value for the customer (X12), dalam

populasi yang dipilih untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini dapat dilihat dari manfaat

penelitian (Malholtra, 2007). Keuntungan dalam

tambahan yang dirasakan oleh pelanggan atas

menggunakan

pengalamannya saat mengkonsumsi di oleh Pisa

sampel

yaitu:

memudahkan

peneliti, penelitian lebih efisien, lebih teliti dan

Kafe Manyar Surabaya.

cermat dalam pengumpulan data, serta penelitian

c. Marketing value for the customer (X13), dalam

lebih efektif. Sampel dalam penelitian ini adalah

penelitian ini dapat dilihat dari manfaat yang

pelanggan yang pernah menggunakan produk dan

dirasakan oleh pelanggan saat mengkonsumsi

jasa di Pisa Kafe Manyar Surabaya dengan kriteria

produk yang disediakan oleh Pisa Kafe Manyar

jumlah kunjungan minimal dua kali dalam tiga

Surabaya

bulan terakhir dan berusia minimal 17 tahun.

5

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-12
d. Sale value for the customer (X14), dalam

Surabaya karena adanya kepuasan dan manfaat

penelitian ini dapat dilihat dari harga yang

yang diterima sesuai dengan yang dinginkan oleh

ditetapkan oleh perusahaan dianggap sesuai

pelanggan.

dan bersaing oleh pelanggan, serta kemudahan
yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada

D. Teknik Analisa Data
Peneliti menggunakan analisis PLS-SEM,

pelanggan

adapun struktur penyusunan penggunaan PLS-SEM

e. Rational value for the customer (X15), dalam

yang diterapkan didalam penelitian ini, yang

penelitian ini dapat dilihat dari manfaat yang

mengacu pada struktur seperti yang dikemukakan

dirasakan oleh pelanggan atas atribut produk
yang

dikonsumsi

sebanding

oleh Wong (2013), tahap-tahapnya adalah:

dengan

a. Dilakukan tahap evaluasi reliability yang

pengurbanan yang dikeluarkan oleh pelanggan

terbagi menjadi dua tahap, yaitu evaluasi
indicator reliability, dan evaluasi internal

 Variabel Intervening

consistency reliability. Evaluasi reliability ini

Customer Satisfaction (Y1), kepuasan pelanggan

dilakukan untuk melihat apakah data yang

akan tercipta jika produk maupun jasa yang

digunakan didalam penelitian ini konsisten atau

ditawarkan oleh Pisa Kafe Manyar Surabaya sama

tidak, karena hal ini

atau bahkan dapat melebihi yang diharapkan oleh

data

yang

akan

diuji

selanjutnya.

indikator sebagai berikut:

b. Kemudian dilakukan evaluasi validitas data
dengan menggunakan convergent validity dan

a. Attributes related to product (Y11), seluruh

discriminant validity, dimana evaluasi ini

atribut baik yang berwujud maupun yang tidak

bertujuan untuk melihat apakah variabel yang

berwujud dari suatu produk yang ditawarkan

digunakan didalam penelitian ini akurat dalam

oleh perusahaan untuk memuaskan keinginan

melakukan pengolahan data.

dan kebutuhan pelanggan.

c. Dilakukan uji path coefficient dan coefficient of
determination.

b. Attributes related to service (Y12), seluruh

d. Digunakan

atribut dari pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan

output

terhadap

pelanggan. Variabel ini dapat diukur dengan

dapat berpengaruh besar

terhadap

pelanggan

bootstrapping

metode

untuk

mencari nilai t-statistics yang penggunaannya

pasca

adalah untuk pengujian hipotesis.

pembelian
IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN

c. Attributes related to purchase (Y13), seluruh

A. Uji Validitas

atribut pemuasan pelanggan yang berkaitan
dengan pemberian

Untuk

pelayanan pada saat

memeriksa

convergent

nilai

validity, diperlukan evaluasi Average Variance

pembelian dan pra pembelian

Extracted (AVE) setiap variabel laten. Nilai AVE
 Variabel Dependen
Repurchase

Intention

harus lebih besar dari angka 0,5 untuk dapat
2

(Y ),

keinginan

memastikan

yang

dirasakan oleh pelanggan untuk menggunakan

parameter

ulang produk maupun jasa dari Pisa Kafe Manyar

digunakan.
6

bahwa
convergent

tiap

variabel

validity

memiliki

yang

layak

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-12

reliability untuk mengukur seberapa konsisten
Tabel 1. Convergent Validity

indikator tiap-tiap

variabel

yang ada.

Nilai

composite reliability harus lebih dari 0,6 agar
sebuah variabel dapat dikatakan reliable.

Tabel 3. Internal Consistency Reliability

Tabel 1. menunjukkan bahwa keseluruhan
variabel yang digunakan pada penelitian ini
memiliki convergent validity yang layak. Dengan
memastikan convergent validity,

maka dapat

dilanjutkan untuk pemeriksaan validitas tahap
Pada Tabel 3., dapat dilihat bahwa

selanjutnya.

keseluruhan variabel memiliki nilai composite
reliability diatas 0,6, sehingga dapat disimpulkan

B. Uji Discriminant Validity

bahwa keseluruhan variabel memiliki level internal

Fornell dan Larcker (1981) menyarankan

consistency reliability yang tinggi.

bahwa akar pangkat dua nilai AVE setiap latent
variable harus lebih besar dari nilai korelasi
terhadap

variabel

lainnya

untuk

memastikan

D. Uji path coefficient dan R-square
Evaluasi path coefficient digunakan untuk

discriminant validity.

menunjukkan seberapa kuat efek atau pengaruh
Tabel 2. Discriminant Validity

variabel independen kepada variabel dependen.
Sedangkan coefficient determination digunakan
untuk mengukur seberapa banyak variabel endogen
dipengaruhi

oleh

variabel

lainnya.

Didalam

2

marketing research, nilai R diatas 0,75 keatas
dikategorikan substansial, 0,50 – 0,75 artinya
sedang, dan 0,25 – 0,50 artinya lemah.

Melalui Tabel 2. dapat dijelaskan bahwa
akar AVE customer value (0,863) lebih besar dari
customer

korelasi

value

dengan

customer

satisfaction (0,659) dan repurchase intention
(0,699), sehingga variabel customer value dapat
dikatakan valid.
Gambar 2. path coefficient dan R-square
C. Uji Reliabilitas
Pada analisa path coefficient ini telah

Pada tahap kedua pengukuran reliabilitas,
dilakukan

pengukuran

internal

dibuktikan bahwa customer satisfaction merupakan

consistency

7

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-12

variabel intervening dimana memperkuat hubungan

satisfaction terhadap repurchase intention sebesar

antara customer value dan repurchase intention.

78,6%, sedangkan 21,4% lainnya dijelaskan oleh

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa nilai

variabel lain diluar penelitian.

path coefficient terbesar ditunjukkan dari pengaruh
customer value terhadap customer satisfaction

E. T-statistics dan Uji Hipotesa

sebesar 0,659. Hubungan menuju repurchase

Nilai T-statistics diperoleh dari prosedur

intention terkuat juga didapat ketika customer

bootstrapping, dimana nilai ini digunakan untuk

value melewati customer satisfaction menuju

menarik kesimpulan pada uji hipotesis. Nilai T-

repurchase intention.

statistics

bernilai 0,222.

signifikansi

10%

jika nilai T-statistics lebih besar dari 1,65.

repurchase intention secara langsung memiliki
coefficient

level

menjelaskan bahwa inner model akan signifikan

Pada hubungan customer value terhadap

path

dengan

Lalu ketika

hubungan tersebut melalui variabel customer

Tabel 4. T-statistics

satisfaction terlebih dahulu, yaitu customer value –
customer satisfaction – repurchase intention, maka
nilai dari path coefficient meningkat menjadi 0,477
(= 0,659 x 0,724). Hal ini merupakan bukti bahwa
customer satisfaction sebagai variabel intervening
memperkuat hubungan antara customer value
dengan repurchase intention.
Selain itu, dapat dilihat pula bahwa
keseluruhan variabel dalam model ini memiliki
path coefficient dengan angka yang positif.
Artinya, jika semakin besar nilai path coefficient
pada satu variabel independen terhadap variabel

T-statistics pada pengaruh customer value

dependen, maka semakin kuat juga pengaruh antara

terhadap customer satisfaction menunjukkan angka

variabel independen terhadap variabel dependen

10,440,

tersebut.

signifikan terhadap customer satisfaction. T-

customer

value

berpengaruh

of

statistics pada pengaruh customer satisfaction

determination (R ) yang pada gambar ditunjukkan

terhadap repurchase intention menunjukkan angka

pada angka di dalam lingkaran variabel customer

16,123, artinya customer satisfaction berpengaruh

satisfaction

signifikan terhadap

Sementara

itu,

nilai

coefficient

artinya

2

dan

repurchase

intention,

repurchase

intention.

T-

membuktikan bahwa variabel customer satisfaction

statistics pada pengaruh customer value terhadap

dipengaruhi oleh variabel customer value dengan

repurchase intention menunjukkan 6,747, artinya

nilai varian sebesar 0,535. Artinya, sebanyak

customer value berpengaruh signifikan terhadap

46,5% lainnya dipengaruhi oleh variabel lain diluar

repurchase

penelitian. Lalu variabel repurchase intention

penarikan kesimpulan dari uji hipotesis.

dipengaruhi oleh customer value dan customer
satisfaction dengan nilai varian sebesar 0,786.
Artinya pengaruh customer value dan customer

8

intention.

Berikut

adalah

hasil

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-12

Customer value

F. Uji Hipotesis

memiliki nilai path

coefficient sebesar 0,659. Oleh karena itu efek yang
Tabel 5. Uji Hipotesis

dihasilkan melalui customer value mempengaruhi
customer

satisfaction

di Pisa

Kafe Manyar

Surabaya. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai yang
dirasakan oleh pelanggan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan pelanggan dari Pisa
Kafe Manyar Surabaya.

2. Customer Satisfaction terhadap Repurchase
Intention
Pada hasil penelitian ini dapat diketahui
bahwa customer satisfaction yang ada dibenak
pelanggan Pisa Kafe Manyar Surabaya mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap Repurchase
Intention dengan nilai uji T-statistics > 1,65 yaitu
G. Pembahasan

sebesar 16,123.

1. Customer Value terhadap Customer

Pelanggan

Satisfaction

yang

merasa

puas,

pada

umumnya akan memiliki persepsi yang positif

Pada hasil penelitian ini dapat diketahui

terhadap produk atau jasa tersebut. Hal itulah yang

bahwa customer value dari pelanggan Pisa Kafe

akhirnya mempengaruhi perilaku pelanggan di

Manyar Surabaya mempunyai pengaruh yang

masa mendatang, salah satunya adalah minat untuk

satisfaction

menggunakan kembali produk atau jasa tersebut.

pelanggan dengan nilai uji T-statistics > 1,65 yaitu

Dikarenakan pelanggan yang merasa puas terhadap

sebesar 10,440.

produk maupun jasa yang telah diberikan, secara

signifikan

terhadap

customer

Value yang telah dirasakan oleh pelanggan

sukarela akan berniat untuk berkunjung kembali ke

akan membentuk kepuasan di benak pelanggan

Pisa Kafe Manyar Surabaya. Hal ini membuktikan

Pisa Kafe Manyar Surabaya, sehingga ketika

kalimat

pelanggan Pisa Kafe Manyar Surabaya merasa

Esmaeilpour,

dan

produk yang disajikan, pelayanan yang didapatkan,

menyatakan

bahwa

maupun suasana kafe dinilai sepadan dengan

mempunyai dampak positif terhadap repurchase

pengurbanan yang ia lakukan, maka pelanggan

intention di sebuah restoran. Selain itu, customer

akan merasa puas. Hal ini membuktikan hasil

satisfaction memiliki nilai path coefficient sebesar

penelitian yang dilakukan oleh Sugiati et al (2013)

0,724.

menyatakan bahwa ada pengaruh yang positif dan

terhadap repurchase intention lebih besar daripada

signifikan dari customer value terhadap customer

pengaruh langsung dari customer value. Maka

satisfaction.

juga

dapat disimpulkan bahwa sebagian besar minat beli

disebutkan bahwa customer value adalah hal

ulang yang timbul dari diri pelanggan dikarenakan

penting yang perlu diperhatikan oleh pelaku bisnis

oleh kepuasan yang telah dirasakan oleh pelanggan

karena customer value dapat menentukan customer

Pisa Kafe Manyar Surabaya, dimana pelanggan

Dari

hasil

penelitian

ini

satisfaction.
9

yang

Nilai

dikemukakan
Ardestani

pengaruh

oleh
(2014)

customer

customer

Koshki,
yang

satisfaction

satisfaction

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-12

merasa puas akan produk, harga, dan pelayanan

dikarenakan pelanggan merasa puas dengan

dari Pisa Kafe Manyar Surabaya.

kualitas produk yang dimiliki, kemampuan
pelayan

dalam

kemudahan

3. Customer Value terhadap Repurchase

menjelaskan

sistem

menu,

pembayaran.

dan

Hal-hal

seperti inilah yang akhirnya menimbulkan

Intention

minat beli ulang dari pelanggan Pisa Kafe

Hasil penelitian ini juga menunjukkan
bahwa customer value berpengaruh mempunyai

Manyar Surabaya

pengaruh yang signifikan terhadap repurchase

c.

Customer value memiliki pengaruh yang

intention dengan nilai uji T-statistics > 1,65 yaitu

signifikan terhadap repurchase intention. Dari

sebesar 6,747.

hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa

Namun apabila dilihat dari nilai path

saat pelanggan merasakan suatu value yang

coefficient, hubungan dari customer value menuju

berarti, perasaan tersebut dapat mempengaruhi

persepsi nilai sebesar 0,222, sehingga terdapat

pelanggan untuk berminat membeli ulang.

pengaruh yang terjadi, namun customer value

Namun dalam penelitian ini customer value

memiliki peranan yang lebih kecil dibandingkan

memiliki

dengan

melalui

customer

satisfaction

dalam

peranan

dibandingkan

dengan

yang

lebih

melalui

kecil

customer

terbentuknya repurchase intention di Pisa Kafe

satisfaction dalam terbentuknya repurchase

Manyar Surabaya. Jadi dapat disimpulkan bahwa

intention di Pisa Kafe Manyar Surabaya,

minat beli ulang yang muncul dari diri pelanggan

sehingga minat beli ulang pelanggan Pisa Kafe

Pisa Kafe Manyar Surabaya, tidak hanya karena

Manyar Surabaya lebih terbentuk jika melalui

value yang dirasakan oleh pelanggan. Tetapi,

customer satisfaction yang dirasakan oleh

seperti yang dijelaskan di poin 4.7.2, minat beli

pelanggan.

ulang pelanggan Pisa Kafe Manyar Surabaya lebih
terbentuk jika melalui customer satisfaction yang

B. Saran

dirasakan oleh pelanggan.

1.

Untuk Pisa Kafe Manyar Surabaya
Meningkatkan customer value, karena
sebenarnya customer value adalah hal yang

V. KESIMPULAN DAN SARAN

dapat diberikan Pisa Kafe Manyar Surabaya

A. Kesimpulan
a.

untuk

Customer value memiliki pengaruh yang

pada

pelanggan korbankan akan sebanding dengan

jasa mampu memenuhi kebutuhan dan harapan

produk maupun jasa yang ingin didapatkan.

pelanggan, maka akan tercipta kepuasan bagi

Dengan kata lain semakin tinggi value yang

pelanggan.

dirasakan oleh pelanggan dikarenakan suatu

Customer satisfaction memiliki pengaruh yang
terhadap

repurchase

produk atau jasa, maka kepuasan pelanggan

intention.

akan semakin besar. Mempertahakan customer

Pelanggan yang merasa puas cenderung akan

satisfaction dari Pisa Kafe Manyar Surabaya

selalu menggunakan produk atau jasa yang

merupakah hal yang penting, karena kepuasan

bersangkutan. Kepuasan pelanggan di Pisa
Kafe

karena

dirugikan, dengan arti bahwa apa yang

ini menunjukkan bahwa jika suatu produk atau

sigifikan

pelanggan,

umumnya tidak ada pelanggan yang mau

signifikan terhadap customer satisfaction. Hal

b.

menarik

Manyar

Surabaya

dapat

pelanggan merupakan salah satu ukuran bagi

terbentuk
10

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-12

sebuah perusahaan untuk menilai apakah

DAFTAR REFERENSI

bisnis yang dilakukan berjalan dengan baik.

Buttle,

Selain itu, dalam penelitian ini customer
satisfaction

sangat

berpengaruh

sehingga

diharapkan

dengan

semakin

tingginya

customer

perusahaan
menu

bisa

adalah

dengan

yang

sesuai

baru

Consumen behavior (9th Ed). Orlando:
Harcourt, Inc.
Fornell, C. & Larcker, D.F. (1981). Evaluating

menambahkan

structural

selera

memberikan

models

with

error. Journal of Marketing Research,

cepat dan tepat dengan teknologi wireless table
system,

equation

unobservable variables and measurement

konsumen, meningkatkan pelayanan agar lebih

calling

Arief

Engel, J.F., Blackwell, R.D., Miniard, P.W. (2001).

dilakukan

dengan

Terjemahan

Satisfaction. Illinois: NTC Business Book.

untuk membeli ulang akan semakin tinggi.
yang

Relationship

Dutka, A. (1994). AMA Handbook for Customer

satisfaction dari pelanggan, minat pelanggan

Implementasi

Customer

Subiyanto. Jakarta: Bayumedia.

repurchase intention dari pelanggan Pisa Kafe
Surabaya,

(2007).

Management:

terhadap

Manyar

F.

18(1), 39-50.

penawaran

Hellier, P.K., Geursen, G. M., Carr, R. A., Rickard,

menarik seperti diskon pada event tertentu

J.

seperti Hari Natal, Hari Raya Idul Fitri, musim

A.

(2003).

Customer

Repurchase

Intention : A General Structural Equation

piala dunia dan lain-lain. Dengan begitu

Model. European Journal of Marketing,

persepsi konsumen terhadap Pisa Kafe Manyar

37(11), 1762-1800.

Surabaya akan meningkat sehingga konsumen

Koshki, N., Esmaeilpour, H., & Ardestani, A.S.

akan semakin merasa senang dan ingin

(2014), The Study On The Effects of

kembali ke Pisa Kafe Manyar Surabaya.

Environmental

Quality,

Food

and

Restaurant Services on Mental Image of
2.

Untuk Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya

The Restaurant,
dapat

menambah

Value,

variabel bebas (X) diluar variabel bebas yang

Pengaruh
Repurchase

ada

variabel

lain

Value

Terhadap

Intention

Dengan

Customer

Satisfaction

and

Study of Boroujerd’s Restaurants). Kuwait

selain

Customer

Customer

Customer Behavioral Intentions: (Case

digunakan dalam penelitian ini. Hal ini karena
dimungkinkan

Customer Perceived

Chapter of Arabian Journal of Business
and Management Review, 3(10), 261-272.
Kotler, P. (2003). Marketing Management (11th

Satisfaction sebagai variabel intervening di

Ed). New Jersey: Pearson Prentice Hall

Pisa Kafe Manyar Surabaya. Selain itu, jumlah

Malhotra, N.K. (2007). Marketing Research: An

sampel yang digunakan juga disarankan lebih

Applied Orientation (5th Ed.) New Jersey:

besar agar dapat lebih merepresentasikan

Prentice Hall.

populasi pada penelitian. Dengan demikian,

Nikbin, D., Ismail, I., Marimuthu, M., & Younis

penelitian mendatang dapat dikembangkan

Abu-Jarad, I. (2011). The impact of firm

serta memberikan penjelasan yang lebih tepat

reputation on customers’ responses to

terhadap model prediksi yang diuji.

service

failure:

the

role

of

failure

attributions. Business Strategy Series,
12(1), 19-29.
11

JURNAL MANAJEMEN PEMASARAN PETRA Vol. 3, No. 1, (2015) 1-12

Siregar, S. (2014). Statistik Parametrik Untuk
Penelitian

Kuantitatif.

Jakarta:

https://www.bcgperspectives.com/content/
articles/center_

Bumi

consumer_customer_insight_consumer_pr

Aksara.

oducts_indonesias_rising_

Sugiati et al. (2013). The Role of Customer Value
on Satisfaction and Loyalty. International

middle_class_affluent_consumers/

Journal of Business and Management

Tjiptono, F., & Chandra, G. (2005). Service Quality
Satisfaction. Yogyakarta: Andi.

Invention, 2(6), 65-70.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif,

Wong, K. K. K. (2013). Partial least squares

Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

structural equation modeling (pls-sem)

Surabaya Bisnis. (2014). Jumlah Restoran Bakal

techniques using smartpls.

Marketing

Bulletin, 24-1.

Tumbuh 15%. Retrieved 30 April 2015

Woodall, T. (2003). Conceptualising ‘value for the

from http://surabaya.bisnis.com/read/2014
0914/11/74491/apkrindo-jatim-jumlah-res

customer’: an attributional, structural and

toran-bakal-tumbuh-15

dispositional

Middle-Class

and

Affluent

Consumers: Asia’s Next Big Opportunity.
Retrieved

30

April

2015

from

https://www.bcgperspectives.com/content/
articles/center_consumer_customer_insig
ht_consumer_products_indonesias_rising_
middle_class_affluent_consumers/
Tjiptono, F., & Chandra, G. (2005). Service Quality
Satisfaction. Yogyakarta: Andi.
Wong, K. K. K. (2013). Partial least squares
structural equation modeling (pls-sem)
techniques using smartpls.

Marketing

Bulletin, 24-1.
Woodall, T. (2003). Conceptualising ‘value for the
customer’: an attributional, structural and
dispositional

analysis.

Academy

Academy

Marketing science Review.

The Boston Consulting Group. (2013). Indonesia’s
Rising

analysis.

of

Marketing science Review. 12, 1-42.

12

of

12, 1-42

Dokumen yang terkait

Analisa Customer Value terhadap Customer Loyalty dengan Customer Satisfaction sebagai Variabel Intervening pada Restoran Bandar Djakarta Surabaya | Logiawan | Jurnal Strategi Pemasaran 1380 2535 1 SM

0 0 11

PENGARUH HEDONIC VALUE TERHADAP BEHAVIORAL INTENTION DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI KASUS PADA: 1903 – HERITAGE DINING) | Khuana | Jurnal Strategi Pemasaran 4634 8815 1 SM

0 0 9

Pengaruh Service Quality, Perceived Value, Customer Satisfaction Terhadap Repurchase Intention Pelanggan di Resto Buro Bar Surabaya | Hong | Jurnal Strategi Pemasaran 4036 7700 1 SM

2 10 12

Pengaruh Customer Value Terhadap Loyalitas Konsumen Dengan Customer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening Terhadap Salon Shinjuku | Tjahyono | Jurnal Strategi Pemasaran 3330 6268 1 SM

0 9 11

ANALISA PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING CELEBRITY FITNESS CENTER SURABAYA | Ho | Jurnal Strategi Pemasaran 6041 11383 1 SM

0 1 11

ANALISA PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA SALON MADASS | Surianto | Jurnal Strategi Pemasaran 5657 10678 1 SM

0 0 8

ANALISA PENGARUH PERCEIVED SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER SATISFACTION DENGAN CUSTOMER VALUE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PROGRAM MANAJEMEN PEMASARAN UNIVERSITAS KRISTEN PETRA | Tanjaya | Jurnal Strategi Pemasaran 4436 8452 1 SM

0 0 9

Analisa Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Customer Satisfaction Dengan Perceived Value Sebagai Variabel Intervening Konsumen The Premiere Grand City Surabaya | Chandra | Jurnal Strategi Pemasaran 484 863 1 SM

2 8 10

ANALISA PENGARUH BRAND EXPERIENCE TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI BRAND TRUST, CUSTOMER SATISFACTION DAN CUSTOMER INTIMACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KIEHL’S SURABAYA | Sidabutar | Jurnal Strategi Pemasaran 3946 7526 1 SM

0 6 10

ANALISA PENGARUH SERVICE QUALITY, FOOD QUALITY DAN PERCEIVED VALUE TERHADAP CUSTOMER LOYALTY KONSUMEN RESTAURANT BONCAFE MANYAR KERTOARJO SURABAYA DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABLE INTERVENING | Hariyanto | Jurnal Strategi Pemasaran 5143 9795

0 10 14