Bahan Kuliah | Berbagi Hobiku
KULIAH-06
Variabel dan Definisi
Operasional Penelitian
Oleh:
I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MMA., MA.
http://www.bahankuliah.wordpress.com
Variabel dan Definisi
Operasional
Kuliah-6
MENGIDENTIFIKASI DAN
MENAMAI VARIABEL
Variable “ is simply symbol or a concept that can
assume any one of a set of values” (Davis, 1998:23).
Symbol atau konsep yang diasumsikan sebagai
seperangkat nilai-nilai.
Contoh-contoh variable ialah: inteljen, prestasi
belajar, warna, minat beli, promosi dan volume
penjualan
Tipe-Tipe Variabel
Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variable stimulus atau variable
yang mempengaruhi variable lain. Variable bebas
merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi,
atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya
dengan suatu gejala yang diobservasi.
Pada contoh di atas, “warna” adalah variable bebas yang
dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap
“minat beli”, misalnya apakah warna merah sepeda
motor dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap
sepeda motor tersebut.
Tipe-Tipe Variabel
Variabel Tergantung (dependent variable)
Variabel tergantung adalah variable yang memberikan reaksi/respon jika
dihubungkan dengan varibel bebas. Variabel tergantung adalah adalah
variable yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh
yang disebabkan oleh varaibel bebas.
Pada contoh pengaruh warna terhadap minat beli sepeda motor, maka
variable tergantungnya ialah “minat beli”. Seberapa besar pengaruh warna
merah terhadap minat beli konsumen terhadap sepeda motor tersebut.
Untuk meyakinkan pengaruh variable bebas warna merah terhadap minat
beli maka warna merah dapat diganti dengan warna biru. Jika besaran
pengaruhnya berbeda maka manipulasi terhadap varibel bebas
membuktikan adanya hubungan antara varaibel bebas warna dan minat
beli konsumen.
Hubungan Antara Variabel Bebas dan
Variabel Tergantung
Pada umumnya orang melakukan penelitian dengan
menggunakan lebih dari satu varibel, yaitu variable
bebas dan variable tergantung. Kedua varibel tersebut
kemudian dicari hubungannya.
Contoh 1
Hipotesis penelitian: Ada hubungan antara “gaya
kepemimpinan” dengan “kinerja” pegawai
Variabel bebas: gaya kepemimpinan
Variabel tergantung: Kinerja
Variabel Moderat (Moderate
variable)
Variabel moderat merupakan variable yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah
varaibel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan
variabel tergantung.
Contoh lain:
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi dengan
meningkatnya kesadaran merek handphone Samsung
di
kalangan konsumen
Variabel bebas: promosi
Variabel tergantung: kesadaran merek
Variable moderat: media promosi
Variabel Kontrol (Control variable)
Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang
faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi
pengaruhnya.
Contoh:
Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju terhadap
keputusan membeli di kalangan wanita
Variabel bebas: kontras warna
Variabel tergantung: keputusan membeli
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Variable pengganggu (intervening
variable)
Variabel bebas, tergantung, kontrol dan moderat
merupakan variable-variabel kongkrit. Ketiga
variable, yaitu variable bebas, kontrol dan moderat
tersebut dapat dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruh
ketiga varaibel tersebut dapat dilihat atau diobservasi.
variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya
secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi
secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara
varaibel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
Contoh Variabel Pengganggu
Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja
mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
Variabel bebas: minat terhadap tugas
Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
Variabel penganggu: proses belajar
Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan
pelanggan
Variabel bebas: layanan yang baik
Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
MENYUSUN DEFINISI
OPERASIONAL VARIABEL
Variabel harus didefinisikan secara operasional
agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu
variable dengan lainnya dan pengukurannya.
Tanpa operasionalisasi variable, peneliti akan
mengalami kesulitan dalam menentukan
pengukuran hubungan antar variable yang masih
bersifat konseptual.
Operasionalisasi variable
bermanfaat untuk:
1) mengidentifikasi criteria yang dapat
diobservasi yang sedang didefinisikan;
2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek
mungkin mempunyai lebih dari satu definisi
operasional;
3) mengetahui bahwa definisi operasional
bersifat unik dalam situasi dimana definisi
tersebut harus digunakan.
Definisi Operasional
definisi operasional ialah suatu definisi
yang didasarkan pada karakteristik yang
dapat diobservasi dari apa yang sedang
didefinisikan atau “mengubah konsepkonsep yang berupa konstruk dengan katakata yang menggambarkan perilaku atau
gejala yang dapat diamati dan yang dapat
diuji dan ditentukan kebenarannya oleh
orang lain”
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada
operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan gejala
atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat
terjadi.
Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat
membuat gejala menjadi nyata.
Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang
dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih pada
situasi dimana masing-masing orang mempunyai tujuan yang
sama, tetapi hanya satu orang yang akan dapat mencapainya.
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
Definisi operasional Tipe B dapat disusun
didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang
didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu
berupa apa yang dilakukannya atau apa yang
menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya.
Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan
sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai
tinggi di sekolahnya.
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan
pada penampakan seperti apa obyek atau gejala yang
didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun
karaktersitik-karaktersitik statisnya.
Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai
orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai
beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik,
sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung
secara cepat.
Definisi Operasional harus
mengandung Kriteria Keunikan
Dalam menyusun definisi operasional, definisi tersebut
sebaiknya dapat mengidentifikasi seperangkat criteria
unik yang dapat diamati.
Semakin unik suatu definisi operasional, maka semakin
bermanfaat. Karena definisi tersebut akan banyak
memberikan informasi kepada peneliti, dan semakin
menghilangkan obyek-obyek atau pernyataan lain yang
muncul dalam mendifinisikan sesuatu hal yang tidak
kita inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara
tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya
kemungkinan makna variable dapat direplikasi/ganda
Contoh….
Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah pengaruh
tingkat Hunian Kamar terhadap Pendapatan Hotel X”
Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah……. (jelaskan
apa yang anda maksud secara teory maupun praktis
dilapangan)
Variabel Pendapatan Hotel X adalah…… (jelaskan apa
yang anda maksud dengan pendapatan, pendapatan apa
sajakah..? Harus jelas dan praktis)
BAGAIMANA DENGAN
PENELITIAN ANDA…..?
Definisikan variabel yang telah
anda identifikasikan dan tentukan
untuk usulan penelitian anda!
Variabel dan Definisi
Operasional Penelitian
Oleh:
I Gusti Bagus Rai Utama, SE., MMA., MA.
http://www.bahankuliah.wordpress.com
Variabel dan Definisi
Operasional
Kuliah-6
MENGIDENTIFIKASI DAN
MENAMAI VARIABEL
Variable “ is simply symbol or a concept that can
assume any one of a set of values” (Davis, 1998:23).
Symbol atau konsep yang diasumsikan sebagai
seperangkat nilai-nilai.
Contoh-contoh variable ialah: inteljen, prestasi
belajar, warna, minat beli, promosi dan volume
penjualan
Tipe-Tipe Variabel
Variabel Bebas (Independent variable)
Variabel bebas merupakan variable stimulus atau variable
yang mempengaruhi variable lain. Variable bebas
merupakan variable yang faktornya diukur, dimanipulasi,
atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya
dengan suatu gejala yang diobservasi.
Pada contoh di atas, “warna” adalah variable bebas yang
dapat dimanipulasi dan dilihat pengaruhnya terhadap
“minat beli”, misalnya apakah warna merah sepeda
motor dapat menimbulkan minat beli konsumen terhadap
sepeda motor tersebut.
Tipe-Tipe Variabel
Variabel Tergantung (dependent variable)
Variabel tergantung adalah variable yang memberikan reaksi/respon jika
dihubungkan dengan varibel bebas. Variabel tergantung adalah adalah
variable yang faktornya diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh
yang disebabkan oleh varaibel bebas.
Pada contoh pengaruh warna terhadap minat beli sepeda motor, maka
variable tergantungnya ialah “minat beli”. Seberapa besar pengaruh warna
merah terhadap minat beli konsumen terhadap sepeda motor tersebut.
Untuk meyakinkan pengaruh variable bebas warna merah terhadap minat
beli maka warna merah dapat diganti dengan warna biru. Jika besaran
pengaruhnya berbeda maka manipulasi terhadap varibel bebas
membuktikan adanya hubungan antara varaibel bebas warna dan minat
beli konsumen.
Hubungan Antara Variabel Bebas dan
Variabel Tergantung
Pada umumnya orang melakukan penelitian dengan
menggunakan lebih dari satu varibel, yaitu variable
bebas dan variable tergantung. Kedua varibel tersebut
kemudian dicari hubungannya.
Contoh 1
Hipotesis penelitian: Ada hubungan antara “gaya
kepemimpinan” dengan “kinerja” pegawai
Variabel bebas: gaya kepemimpinan
Variabel tergantung: Kinerja
Variabel Moderat (Moderate
variable)
Variabel moderat merupakan variable yang faktornya diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk mengetahui apakah
varaibel tersebut mengubah hubungan antara variable bebas dan
variabel tergantung.
Contoh lain:
Hipotesis: Ada hubungan antara promosi di media televisi dengan
meningkatnya kesadaran merek handphone Samsung
di
kalangan konsumen
Variabel bebas: promosi
Variabel tergantung: kesadaran merek
Variable moderat: media promosi
Variabel Kontrol (Control variable)
Variable kontrol didefinisikan sebagai variabel yang
faktornya dikontrol oleh peneliti untuk menetralisasi
pengaruhnya.
Contoh:
Hipotesis: ada pengaruh kontras warna baju terhadap
keputusan membeli di kalangan wanita
Variabel bebas: kontras warna
Variabel tergantung: keputusan membeli
Variabel kontrol: wanita (jenis kelamin)
Variable pengganggu (intervening
variable)
Variabel bebas, tergantung, kontrol dan moderat
merupakan variable-variabel kongkrit. Ketiga
variable, yaitu variable bebas, kontrol dan moderat
tersebut dapat dimanipulasi oleh peneliti dan pengaruh
ketiga varaibel tersebut dapat dilihat atau diobservasi.
variable pengganggu bersifat hipotetikal artinya
secara kongkrit pengaruhnya tidak kelihatan, tetapi
secara teoritis dapat mempengaruhi hubungan antara
varaibel bebas dan tergantung yang sedang diteliti.
Contoh Variabel Pengganggu
Hipotesis: Jika minat terhadap tugas meningkat, maka kinerja
mengerjakan tugas tersebut akan semakin meningkat
Variabel bebas: minat terhadap tugas
Variabel tergantung: kinerja dalam mengerjakan tugas
Variabel penganggu: proses belajar
Hipotesis: Layanan yang baik mempengaruhi kepuasan
pelanggan
Variabel bebas: layanan yang baik
Variabel tergantung: kepuasan pelanggan
Variabel pengganggu: kualitas jasa / produk
MENYUSUN DEFINISI
OPERASIONAL VARIABEL
Variabel harus didefinisikan secara operasional
agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu
variable dengan lainnya dan pengukurannya.
Tanpa operasionalisasi variable, peneliti akan
mengalami kesulitan dalam menentukan
pengukuran hubungan antar variable yang masih
bersifat konseptual.
Operasionalisasi variable
bermanfaat untuk:
1) mengidentifikasi criteria yang dapat
diobservasi yang sedang didefinisikan;
2) menunjukkan bahwa suatu konsep atau objek
mungkin mempunyai lebih dari satu definisi
operasional;
3) mengetahui bahwa definisi operasional
bersifat unik dalam situasi dimana definisi
tersebut harus digunakan.
Definisi Operasional
definisi operasional ialah suatu definisi
yang didasarkan pada karakteristik yang
dapat diobservasi dari apa yang sedang
didefinisikan atau “mengubah konsepkonsep yang berupa konstruk dengan katakata yang menggambarkan perilaku atau
gejala yang dapat diamati dan yang dapat
diuji dan ditentukan kebenarannya oleh
orang lain”
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
Definisi operasional Tipe A dapat disusun didasarkan pada
operasi yang harus dilakukan, sehingga menyebabkan gejala
atau keadaan yang didefinisikan menjadi nyata atau dapat
terjadi.
Dengan menggunakan prosedur tertentu peneliti dapat
membuat gejala menjadi nyata.
Contoh: “Konflik” didefinisikan sebagai keadaan yang
dihasilkan dengan menempatkan dua orang atau lebih pada
situasi dimana masing-masing orang mempunyai tujuan yang
sama, tetapi hanya satu orang yang akan dapat mencapainya.
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
Definisi operasional Tipe B dapat disusun
didasarkan pada bagaimana obyek tertentu yang
didefinisikan dapat dioperasionalisasikan, yaitu
berupa apa yang dilakukannya atau apa yang
menyusun karaktersitik-karakteristik dinamisnya.
Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan
sebagai seorang yang mendapatkan nilai-nilai
tinggi di sekolahnya.
Cara-Cara Menyusun Definisi
Operasional
Definisi operasional Tipe C dapat disusun didasarkan
pada penampakan seperti apa obyek atau gejala yang
didefinisikan tersebut, yaitu apa saja yang menyusun
karaktersitik-karaktersitik statisnya.
Contoh: “Orang pandai” dapat didefinisikan sebagai
orang yang mempunyai ingatan kuat, menguasai
beberapa bahasa asing, kemampuan berpikir baik,
sistematis dan mempunyai kemampuan menghitung
secara cepat.
Definisi Operasional harus
mengandung Kriteria Keunikan
Dalam menyusun definisi operasional, definisi tersebut
sebaiknya dapat mengidentifikasi seperangkat criteria
unik yang dapat diamati.
Semakin unik suatu definisi operasional, maka semakin
bermanfaat. Karena definisi tersebut akan banyak
memberikan informasi kepada peneliti, dan semakin
menghilangkan obyek-obyek atau pernyataan lain yang
muncul dalam mendifinisikan sesuatu hal yang tidak
kita inginkan tercakup dalam definisi tersebut secara
tidak sengaja dan dapat meningkatkan adanya
kemungkinan makna variable dapat direplikasi/ganda
Contoh….
Jika anda memiliki rumusan masalah “Adakah pengaruh
tingkat Hunian Kamar terhadap Pendapatan Hotel X”
Variabel Tingkat Hunian Kamar adalah……. (jelaskan
apa yang anda maksud secara teory maupun praktis
dilapangan)
Variabel Pendapatan Hotel X adalah…… (jelaskan apa
yang anda maksud dengan pendapatan, pendapatan apa
sajakah..? Harus jelas dan praktis)
BAGAIMANA DENGAN
PENELITIAN ANDA…..?
Definisikan variabel yang telah
anda identifikasikan dan tentukan
untuk usulan penelitian anda!