Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta pembelj mi iman

MENGEMBANGKAN KECERDASAN GANDA &
KEIMANAN

• Karena lemahnya sumber
daya manusia dan/atau
modal sosial di masyarakat

* Tdk. Sejalan dgn hakekat belajar/orang yg belajar.
*Landasan teoritik/ konseptual tdk akurat.
*Membentuk prilaku sama (keseragaman)
*Agar tertib, teratur, taat, & pasti.
Akibatnya anak:
a. Tdk menghargai perbedaan.
b. Sangat menghargai kesamaan
c. Perilaku berbeda adalah salah & dihukum

1. Sentralistik, monolitik,
uniformistik (seragam)
2. Paradigma behavioristik
(anak pasif)
3. Mengabaikan keragaman

(pluralisme)
4. Legitimasi elite sosial
5. Sulit menghargai

alat “Legitimasi kelompok elit
sosial” (Illich)
(sering terjadi monopolisasi
kepentingan, liberalisasi &
komersialisasi pendidikan)
“alat penjinakan”, “praktek
penindasan yg terlembaga”
(Freire)
(lewat sistem pendidikan
paternalistik, ala bank,

mewarnai pendidikan selama
ini:
Individu pasip

1.


2


Perilaku
dikondisi
indoktrinasi
Perilaku yg
tampak
Hadiah & hukuman

Makhluk bebas
membentuk dirinya

Tdk diberdayakan ttp pemberdayaan yg utama

Anak
adalah:

Makhluk yg

karakteristiknya khas

Makhluk
bermartabat

Mampu mengontrol dirinya

Bebas terlibat & bertanggung
jawab dlm pembangunan
Bebas berpendapat/mengungkapkan
ide, gagasannya
Hak asasi setiap orang hrs dihargai
Dapat hidup berdampingan dgn
orang lain

1. Ditandai keragaman
perilaku
2. Perbedaan perlu dihargai
3. Konteks sosial budaya
siswa berbeda

4. Pendemokrasian lewat
setting belajar

Pengakuan thd anak
sesuai harkatnya
Siswa aktif dlm perkembangan/mengambil
keputusan

Menghargai kemampuan & karakteristik
individu

Dapat hidup bersama Suasana belajar
demokratis mampu
dlm perbedaan
mendorong perkem- Tidak ada paksaan,
Menghargai ide
bangan potensi
saling menerima
orang lain
individu siswa

Tidak represif & rasis
Ada keadilan &
tanggung jawab
Ada kebebasan
Tidak
memilih
diskriminatif

Yg menjunjung tinggi kekerasan
Pemaksaan kehendak
Pemerkosaan nilai-nilai kemanusiaan

KONSEP/PRINSIP
DASAR

LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN

Otak anda memiliki 100 milliar sel aktif,
masing-masing memiliki hingga 20.000 koneksi

BISA MEMBENTUK 100 TRILIUN JARINGAN.
KIRI

disekuilibrasi

Adaptasi/
ekuilibrasi

KANAN

LOGIKA
EMOSI
OUTLINE
SEMANGAT
PERENCANAAN SPONTANITAS
TATA BAHASA
WARNA
TANDA BACA
IMAJINASI
RECALL

GEMBIRA
PENELITIAN
GAIRAH
UNSUR BARU

Kedua sisi otak
Anda
.

Sisi kiri
Menekankan
•Kata-kata
•Logika
•Angka
•Matematika
•Urutan

us

Sisi kanan

Menekankan
•Rima
•Irama
•Musik
•Gambar
•Imaginasi

callosum menghubungkan keduanya

• SLIM N BIL
1. S pasial-Visual
2. L inguistik-Verbal
3. I nterpersonal
4. M usikal-ritmik
5. N aturalis
6. B adan-kinestetik
7. I ntrapersonal
8. L ogis-matematik
9. Spiritual
10.Eksistensial


1. Religiositas/keimanan
2. Hidup bersama orang
lain
3. Gender
4. Keadilan
5. Demokrasi
6. Kejujuran
7. Kemandirian
8. Daya juang
9. Tanggungjawab
10. Penghargaan thd alam

• Kedamaian

•Cinta

• Kebebasan

• Kejujuran



Tanggungjawa
b

• Toleransi

• Penghargaan
• Kebahagiaan

Kesederhanaa
n

• Kerjasama
• Rendah hati
• Persatuan

(Kohlberg)

(6)

(5)
Orientasi
(3)
Orientasiprinsip etis
(4)
Orientasi
kontrak universal
Orientasi
(2)
(1)
kerukunan
sosial
Orientasi Orientasi (good boy-ketertiban
hukumaninstrumen- nice girl)masyarakat
talis
dan
kepatuhan

(J. Fowler)

(5)
(6)
Keper(4)
Kepercayaan
Kepercayaan
(3)
Eksistencayaan
mengacu
Keper(2)
sial-kon(1)
(0)
Keper- cayaan Individuatif jungtif UniversalKeper- cayaan Sintetis- -reflektif
Keperitas
cayaan cayaan Mistis- KonvensiElementer Intuitif- harfiah
onal
awal proyektif

Menurut Fowler
1. iman dihayati sebagai kegiatan meniru
2. iman dihayati sebagai usaha pemenuhan terhadap
perintah-perintah
3. iman dihayati sebagai usaha menjaga warisan nilai-nilai
kelompok (jemaat)
4. iman dihayati sebagai usaha mengikuti hati nuraninya
5. iman dihayati sebagai usaha mewujudkan nilai-nilai
universal, seperti perdamaian dan keadilan tanpa
memandang latar belakang manusianya
6. iman dihayati sebagai usaha mewujudkan nilai-nilai
kemanusiaan dalam kerjasama antara kesetiaan aktif
manusiawi dan rahmat Ilahi.

Menurut Fowler
Mereka yg ada pd tahap 1, 2, dan 3, beriman hanya dlm batas
kelompok/jemaatnya saja (in-group), orang yg tdk masuk
dlm kelompok/jemaatnya (out-group) dianggap tdk
beriman.
Mereka yg ada pd tahap 4, 5, dan 6, memandang dlm
perspektif yg lebih luas, yg berjuang demi tegaknya nilainilai kemanusiaan universal, sikapnya semakin terbuka thd
umat lain, mau bekerjasama dlm penghargaan satu thd yg
lain demi terwujudnya perdamaian, masa depan yg lebih
baik bagi semua bangsa.

Variabl

Tahap / tingkat

Frek.
%
I

II

III

IV

V

VI

Jml.

Frek.
%

-

46
9,5

254
52,6

164
34,0

19
3,9

-

483
100,0

Keperc Frek.
eksist. %

-

102
21,1

351
72,7

30
6,2

-

-

483
100,0

Empati Frek.
%

1
0,2

86
17,8

3,87
80,1

9
1,9

-

-

483
100,0

-

-

425
88,0

30
6,2

25
99,4

-

483
100,0

Moral

Peran
ssial

Frek.
%.

Moral tahap III,
III
Empati tingkat III,

Keperc.eksist/iman tahap
Peran sosial tingkat III

Remaja di Jawa:
1. Penal. Moral pada tahap 3
(good boy-nice girl)
2. Keperc. Ekst./iman pada tahap 3
(sintetis-konvensional)
3. Empati pada tingkat 3
(surface feelings reflected)
4. Peran sosial pada tingkat 3
(sedang)

KAJIAN ASPEK
ASPEK AFEKTIF,
AFEKTIF, NILAI,
NILAI, MORAL
MORAL
KAJIAN
& IMAN
IMAN
&






Tdk bersifat teknis melainkan
refleksif.
Refleksi ttg tema-tema yg berkaitan
dgn perilaku manusia
Dikaji terintegrasi atr aspek kognitif,
perasaan, dan tindakan.
Obyek kajian langsung berkaitan dgn
praktek-praktek kehidupan
Tdk dpt ditransfer begitu saja dr guru
ke siswa/orang dewasa kpd anak

Pikiran bukanlah sebuah
wadah untuk diisi, melainkan
api yg harus dinyalakan

Bgm pendidikan dpt
memfasilitasi perkembangan MI?

Perlu memperhatikan
potensi setiap individu,
kebebasan asasi, keadilan,
persamaan & keterbukaan.

PENDIDIKAN BAGI PENGEMBANGAN
MI, ASPEK AFEKTIF, NILAI & MORAL
Prinsip Dasar
menghargai
keragaman
(multidimensional)
belajar atas
prakarsa indiv
(tdk
Aksi dialogal,
seragam/bebas &
terlibat cr
kritis)
fisik,
intelektual &
emosional
Pengemasan
bembelajara
n
beragam
cara

Hasil Pembelajaran
Kreatif / kritis

Bertanggung
jawab
Potensi diri
berkembang
kolaboratif

Mandiri/
humanis

Pengaturan lingkungan
belajar
Sikap & persepsi
Sikap & persepsi
positif thd belajar

Prakarsa belajar
& kemampuan
mental
produktif

Kebebasan &
realness
1.

2

-

Menyenangkan
menggairahkan, betah,
Aha
Aha!
nikmat dlm belajar

Banyaknya
aturan,
MENGAKIBATKAN:
• Prakarsa belajar hilang
• Diliputi rasa takut / berdosa
(defence-mechanism)
• Kebebasan berbuat & kontrol
diri hilang
Sehingga, tdk terjadi growth in learningl.

UTK BERBAGAI
BIDANG STUDI:

Model Pembelajaran:
1. Constructivism
2. Problem based learning
3. Dilema moral
4. Kreatif & produktif
5. Multiple intelligent
6. Holistic education
7. Experiential learning
8. Cooperative learning
9. Collaborative learning
10. Mastery learning
11. Contextual learning
12. Dll.

Model Pembelajaran Kreatif dan
Produktif

Landasan/Prinsip Dasar

Prosedur Pembelajaran
Orientasi

Belajar
Aktif
Eksplorasi

Konstruktivistik
Kooperatif
dan
kolaboratif

Belajar
Kreatif

Evaluasi

Interpretasi

Re-kreasi

BERBAGAI BIDANG
STUDI:
1. Bahasa: apresiasi sastra
2. IPS: masalah-masalah
sosial–ekonomi
3. PPKn: masalah
demokrasi
4. IPA: masalah polusi, gizi
5. Pendidikan Agama, dll.

PENCAPAIAN
PENCAPAIAN
TUJUAN
TUJUAN
Pencapaian kognitif & psikomotor:

Pemahaman konsep/materi pelajaran

Kemampuan menerapkan konsep &
memecahkan masalah

Kemampuan mengkreasikan sesuatu
Berkembangnya kecerdasan:
Linguistik-verbal,
Interpersonal (bekerja sama, demokratis, adil)
Naturalis (bertanggung jawab)
Intrapersonal (peraya diri, jujur, sikap positif)
Logis-matematik (berpikir kritis)

PROSES:
• Observasi: sikap & kemampuan berpikir
kritis, kreatif, bekerja sama, mengemukakan
pendapat, tanggungjawab, interes,
kejujuran, toleransi, dll

HASIL:
 Tes pemahaman konsep
(sebagai hasil dari eksplorasi &
interpretasi)
 Produk kreatif yang dihasilkan
siswa

Lalu, pembelajaran utk
mengembangkan aspek
afektif, moral & iman
seperti apa?

Yg membebaskan & kritis,
demokrasi, tdk bersifat teknis
melainkan refleksif ttg tema-tema
yg berkaitan dgn perilaku dan
kehidupan manusia

HASIL PENELITIAN
1. Peningkat penalaran moral:
Tidak ada lagi penalaran moral responden berada pada tahap II.
24,3% meningkat dr tahap II ke tahap III,
32,43% meningkat dr tahap III ke tahap IV
2,7% meningkat dr tahap IV ke tahap V.
2. Peningkatan Keimanan
48,65% meningkat dr tahap III ke tahap IV.
5,4% meningkat dr tahap IV ke tahap V.
3. Kemampuan bekerja sama
35,13% sangat baik
56.76% baik,
8,1% sedang.

Sampai jumpa……..