presentasi koordinasi dan kolaborasi pim4

Bahan Presentasi

KOORDINASI DAN KOLABORASI
DIKLAT PIM IV
Badan Diklat DIY
http://diklat.jogjaprov.go.id

Diskripsi Singkat
membekali peserta dengan kemampuan untuk
menjelaskan pengertian, membekali peserta dengan
kemampuan menerapkan koordinasi dan kolaborasi
melalui pembelajaran pengertian koordinasi dan
kolaborasi, peranan koordinasi dan kolaborasi, dan
penerapan koordinasi dan kolaborasi.

HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Materi Pokok
Penjelasan konsep koordinasi dan
kolaborasi


Peranan koordinasi dan kolaborasi

Penerapan koordinasi dan kolaborasi

HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

METODE
Pembekalan

Pengayaan Materi
Studi Kasus

Test Evaluasi

Diskusi Presentasi

HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Indikator Hasil Belajar
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta dapat:

Menjelaskan konsep koordinasi dan kolaborasi;

Menjelaskan peranan koordinasi dan kolaborasi
dalam pelaksanaan kegiatan;
Menerapkan koordinasi dan kolabroasi untuk
efektivitas pelaksanaan kegiatan

HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Pengertian Koordinasi
Koordinasi berasal dari kata bahasa Inggris
coordination yang berarti being co-ordinate, yaitu
adanya koordinat yang bersamaan dari dua garis
dalam bidang datar, yang dapat diartikan bahwa dua
garis yang berpotongan pada koordinat tertentu.

a

Y


b
Titik koordinat
HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

X

Pengertian Koordinasi
Di dalam administrasi, koordinasi bersangkut paut dengan
penyerasian serta penyatuan tindakan dari sekelompok
orang (William H. Newman)
Koordinasi adalah penyerasian yang teratur usaha-usaha
untuk menyiapkan jumlah yang cocok menurut mestinya,
waktu dan pengarahan pelaksanaan hingga menghasilkan
tindakan-tindakan harmonis dan terpadu menuju sasaran
yang telah ditentukan. (george R. Terry)
Koordinasi adalah proses pemaduan sasaran dan
kegiatan dari unit-unit kerja yang terpisah untuk dapat
mencapai tujuan organisasi secara efektif. (James AF
Stoner)
HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID


Pengertian Koordinasi
Koordinasi adalah bekerja bersama seerat-eratnya
dibawah seorang pemimpin. (Penjelasan UUD)
Koordinasi kegiatan vertikal di Daerah adalah: Upaya
yang dilaksanakan oleh Kepala Wilayah guna
mencapai keselarasan, keserasian dan keterpaduan
baik perencanaan maupun pelaksanaan tugas serta
kegiatan semua instansi vertikal, dan antara instansi
vertikal dengan dinas daerah agar tercapai hasil guna
dan daya guna (PP. No. 6 th 1988)

HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Pengertian Koordinasi
Koordinasi pada hakekatnya merupakan
upaya memadukan (mengintegrasikan),
menyerasikan dan menyelaraskan berbagai
kepentingan dan kegiatan yang saling
berkaitan beserta segenap gerak, langkah dan

waktunya dalam rangka pencapaian tujuan
dan sasaran bersama. (LAN, 1997)

HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Dr. Awaluddin Djamin M.P.A
:Koordinasi adalah
suatu usaha kerja sama antara badan, instansi, unit
dalam pelaksanaan tugas-tugas tertentu sehingga
terdapat saling mengisi, membantu dan melengkapi.
Drs. H Malayu S.P Hasibuan
:Koordinasi adalah
kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan, dan
mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan
pekerjaan-pekerjaan para bawahan dalam mencapai
tujuan oganisasi.
Handoko :Koordinasi adalah proses pengitegrasian
tujuan-tujuan kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan
yang terpisah (departemen atau bidang-bidang
fungsional) suatu organisasi untuk mencapai tujuan

organisasi secara efisien.
HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

B. Masalah-Masalah dalam Koordinasi
1.

Per bed aa n da l am or ie ntas i terha dap tu ju an ter te ntu .
Par a
an gg ota
dar i
d epar tem en
ya ng
berb eda
m eng emb an gkan pa nd ang an mer eka se nd ir i te ntang
b aga i ma na cara m enc apa i k ep en tin gan org an is as i
ya ng b a ik . m is a ln ya b ag ia n pe n ju a la n m eng ang ga p
b ah wa d i vers i fikas i pr oduk harus l eb i h d i utamak an
d ar ip ada ku a lti as prod uk . ba g ian aku ntans i me l i ha t
p eng en da l ia n b ia ya seb ag a i faktor pa l i ng p en ti n g
s u k se s o r g a n i sasi .


2.

Per bed aa n da l am or ie ntas i waktu. Ma na j er prod uksi
ak an l eb ih mem perh atik an mas a la h -masa l ah yang
h arus d ip eca hkan seg era atau d a lam p er io de wak tu
p end ek .
b i asanya
b ag ia n
pe ne l i ti an
d an
p eng emb an gan le b ih ter l ib at d en gan m asal a h -mas a lah
jangka panjang.

3. Perbedaan dalam orientasi antar-pribadi.
Kegiatan produksi memerlukan komunikasi dan
pembuatan keputusan yang cepat agar
prosesnya lancar, sedang bagian penelitian dan
pengembangan mungkin dapat lebih santai dan
setiap orang dapat mengemukakan pendapat

serta berdiskusi satu dengan yang lain.
4. Perbedaan dalam formalitas struktur.
Setiap tipe satuan dalam organisasi mungkin
mempunyai metode-metode dan standar yang
berbeda untuk mengevaluasi program terhadap
tujuan dan untuk balas jasa bagi karyawan.

HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Pentingnya Koordinasi

:

1.

M E N C E G A H T E R J A D I N YA K E K A C A U A N ,
P E R C E K C O K A N , D A N K E K E M B A R A N ATA U
KEKOSONGAN PEKERJAAN.

2.


A G A R P E K E R J A D A N P E K E R J A A N N YA D I S E L A R A S K A N
S E RTA D I A R A H K A N U N T U K M E N C A PA I T U J U A N
PERUSAHAAN.

3.

D A PAT M E M A N FA AT K A N S A R A N A D A N P R A S A R A N A
D A L A M P E N C A PA I A N T U J U A N .

4.

AGAR SEMUA UNSUR MANAJEMEN DAN PEKERJAAN
M A S I N G - M A S I N G I N D I V I D U K A RYAWA N H A R U S
M E M B A N T U T E R C A PA I N YA T U J U A N O R G A N I S A S I .

5.

A G A R S E M U A T U G A S , K E G I ATA N D A N P E K E R J A A N
T E R I N T E G R A S I K E PA D A S A S A R A N YA N G D I I N G I N K A N .


Tipe-tipe koordinasi :
1. Koordinasi vertikal adalah kegiatan-kegiatan
penyatuan, pengarahan yang dilakukan oleh
atasan terhadap kegiatan unit-unit, kesatuankesatuan kerja yang ada di bawah wewenang
dan tanggung jawab. Koordinasi vertical
secara relative mudah diilakukan atasan
dapat memberi sanksi aparat yang sulit
diatur.
2. Koordinasi
horizontal
adalah
mengkoordinasikan tindakan-tindakan atau
kegiatan-kegiatan
penyatuan,
pengarahan
yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan
dalam tingkat organisasi (aparat) yang
setingkat.


Sifat-sifat koordinasi:
1. KOORDINASI BERSIFAT DINAMIS,
BUKAN STATIS
2. KOORDINASI MENEKANKAN
PANDANGAN MENYELURUH OLEH
SEORANG KOORDINASI (MANAGER)
DALAM RANGKA MENCAPAI SASARAN
3. KOORDINASI HANYA MENINJAU SUATU
PEKERJAAN SECARA KESELURUHAN

Tujuan Koordinasi :
1.

M EN G H IND ARI KEKAC AU AN D AN PEN YIM PAN GAN
TU G AS D AR I SASAR AN

2.

M EN G AR AH KAN D AN M EN YAT U KAN SEM U A
TIN D AKAN SERTA PEM IKIR AN KE AR AH
TER C APAIN YA SASAR AN PER U SAH AAN

3.

M EN G H IND ARI KEKO SO N G AN D AN T U M PAN G T IN D IH
PEKER J AAN

4.

M EN G H IND ARI KET ER AM PIL AN O VER L AN D ING D AR I
SASAR AN PER U SAH AAN

5.

M EN J U R USKAN KET ER AM PIL AN SPESIAL IS KE AR AH
SASAR AN PER U SAH AAN

6.

M EN G IN TEGR ASIKAN T IN D AKAN D AN PEM AN FAATAN
U N SU R M AN AJ EM EN KE AR AH SASAR AN
O R G AN ISASI ATAU PER U SAH AAN

Syarat-syarat koordinasi

:

1. Sense of cooperation ( perasaan untuk
bekerja sama), harus dilihat dari sudut
bagian per bagian bidang pekerjaan,
bukan orang per orang
2. Rivalry, dalam perusahaanperusahaan besar sering diadakan
persaingan antara bagian-bagian,
agar bagian-bagian ini berlombalomba untuk mencapai kemajuan
3. Team spirit, artinya satu sama lain
pada setiap bagian harus saling
menghargai kegiatan organisasi.
Adanya tumpang tindih, kekaburan
dalam tugas-tugas pekerjaan
merupakan pertanda kurang
sempurnanya koordinasi

4. Konsep kesatuan tindakan, hal ini
merupakan inti dari koordinasi. Kesatuan
usaha berarti harus mengatur
sedemikian rupa usaha-usaha tiap
kegiatan individu sehingga terdapat
adanya keserasian dalam mencapai
hasil
5. Tujuan koordinasi adalah tujuan
bersama, kesatuan dari usaha meminta
suatu pengertian kepada semua
individu, agar ikut serta melaksanakan
tujuan sebagai kelompok dimana
mereka bekerja
HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Pengertian Kolaborasi
1. Tindakan kerjasama antara satu orang atau
lebih untuk mencapai sesuatu
2. Berhianat karena bekerja dengan musuh
pada situasi perang
3. Usaha memecahkan “masalah atau konflik”
secara bersama-sama bukan melalui proses
mediasi.

HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Manfaat kolaborasi
1. Memberikan pelayanan atau usaha yang berkualitas
dengan menggabungkan keahlian unik profesional.
2. Memaksimalkan produktivitas serta efektivitas dan
efesiensi sumber daya.
3. Meningkatkan
profesionalisme,
kepuasan kerja.

loyalitas,

dan

4. Meningkatkan kohesivitas antar pelaku yang terlibat
di dalamnya
5. Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar
pelaku yang terlibat di dalamnya
HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Tujuan kolaborasi
1. memecahkan masalah;
2. menciptakan sesuatu;
3. menemukan sesuatu di dalam sejumlah
hambatan.

HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Tujuan Manajemen Kolaborasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Menyediakan instrumen untuk mengenali stakeholder
Meningkatkan kerjasama antar stakeholder
Menciptakan mekanisme pemberdayaan masyarakat
Menciptakan mekanisme pemberdayaan masyarakat
Menciptakan mekanisme pembelajaran yang dialogis
Memperbaiki tindakan tindakan perlindungan
sumberdaya hutan
7. Menyediakan sistem manajemen yang terbuka dan
selalu melakukan improvement”

HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Kendala Kolaborasi (Gray 1989)
1. Komitmen yang bertentangan dengan kolaborasi
2. Sejarah permusuhan yang dilandasi perbedaan
ideologi dalam waktu lama
3. Kondisi dimana kebijakan tidak memperhatikan
alokasi SD
4. Perbedaan persepsi atas resiko
5. Kerumitan bersifat teknis
6. Budaya kelembagaan dan politik/no legitimasi
7. Unilateral action (satu pihak memiliki power
melakukan aksi sepihak
HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Elemen penting pada tahapan kolaborasi
1. Inisiasi dan motivasi
2. Media komunikasi/informasi
3. Analisis bersama situasi
4. Negosiasi dan kesepakatan Stakeholder
5. Membangun kapasitas perubahan
6. Kemitraan dan anlisis pelaksanaaan
7. Membuat dan memelihara proses
8. Membuat dan mendorong mekanisme kelola konflik

HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Prinsip kolaborasi dalam mengatasi
konflik
1. Melibatkan para pihak yang relevan
2. Membangun konsensus secara bertahap
3. Merancang peta proses
4. Merancang proses fasilitasi
5. Mengendalikan memori kelompok

HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID

Prinsip kolaborasi
1.Transparan dan saling menghormati
2.Pembagian peran yang bertanggung
jawab
3.Hubungan kerja yang efektif
4.Membangun kearifan local
5.Menghormati perbedaan dan keragaman
6.Kontinyu dan adaptif
7.Skala lebih luas
HTTP://DIKLAT.JOGJAPROV.GO.ID