PENGARUH WAKTU DAN JENIS ABSORBEN PADA PROSES ENFLEURASIBUNGA MELATI (Jasminum Sambac) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

Jurnal Tek
Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun
hun 2013, Halaman 93-97
Online di: http://ejournal-s1.un
.undip.ac.id/index.php/jtki

PENGARUH WAK
AKTU DAN JENIS ABSORBEN PAD
DA PROSES
ENFLEURA
ASIBUNGA MELATI (Jasminum Sambac)
Sam
Muliasari Kurn
rniati Muchtar, Fitrika Dwi Hanani, Diyono Ikhsan
Ikh
*)
Jurusan Tek
eknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponego
egoro
Jl. Prof. Soedarto
arto Tembalang Semarang 50239 Telp/Fax: (024)) 7460058

74
Abstrak
Minyakmelatiadalahminyakk yang
y
dihasilkandari bunga melati(Jasmine Sambac).Da
.Dalam penelitian ini,
menggunakan metodeenfleur
eurasi dandistilasi vakum. Tujuan daripenelitian iniadalah
inia
mengambil
minyak melati dengan metod
tode enfleurasi, mengkaji pengaruh jenis adsorbent yang
yan digunakan pada
proses enfleurasi dan mengka
gkaji pengaruh waktu pada proses enfleurasi. Manfaat
at dari percobaan ini
adalah mengetahui jenis absorben
ab
yang baik dan waktu yang optimal dalam
am proses enfleurasi

sehingga diperoleh perba
bandingan berat minyak dengan berat absorbe
rben yang tinggi..
MinyakMelatidikenal sebaga
gaisalah satu agenpenyedapallroundkarena memilikia
ikiaroma yang khas,
menarik danbanyak digunak
akandalam industri kosmetikuntuk parfumseperti sabu
abun, parfum. Dalam
penelitian iniada duamaca
camvariabel, yaituvariabeltetap dan variabelberuba
ubah. Untukvariabel
tetapterdiri dari: tekanan distilasi
d
0,5atm,suhu500C,dan waktu distilasi 3 jam.
jam Untuk variable
berubahnya meliputi waktuu en
enfleurasi yaitu 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 hari
ri dan jenis absorben
berupa vaselin dan lemak sa

sapi. Bunga Melatidiperoleh dari Pemalang, Jawa Te
Tengah. Pengamatan
yang dilakukanadalah penent
entuanhasil, pengujianorganoleptik, indeks biasdan den
ensitas minyakmelati.
Hasil dari penelitian ini,, untukabsorben vaselin menghasilkanhasil tertin
tinggisebesar 2,07%
padawaktu enfleurasi20 harid
ridan untuk absorben lemak sapi menghasilkanyieldtert
tertinggi1,9956%pada
waktu enfleurasi20 hari. Menurut
M
analisa organoleptik dari minyak melati
ti dihasilkan warna
kuningdanbau yang khasmela
elati. Densitas yang diperoleh berkisar antara 0,835 m
ml/gr – 0,915 ml/gr.
Indeks biasyang diperolehdar
dari penelitianberkisar antara 1,462 - 1,482.
Kata kunci: Enfleurasi; Miny

inyak Melati
Abstract
Jasmine oil is an oil produce
uced from the flowers jasmine (Jasmine Sambac). In this
th study, using the
methods enfleurage and vacu
acuum distillation. The purpose of this experiment is taking jasmine oil
enfleurasi method, Assessing
ing the impact of type of adsorbent used in the proc
rocess enfleurasi and
Assessing the impact of timee on
o the enfleurasi. Benefits of this experiment was to de
determine the type of
good absorben and optimall ti
time enfleurasi process to obtain a high yield. Jasmine
ne oil is known as one
of the allround flavouring ag
agent because it has a distinctive aroma, attractive and
nd widely used in the
cosmetic industry for perfume

mes such as soaps, perfumes. In this study there are two
wo kinds of variables,
that is remain variable andd changed
c
variable. For remain variables consist of:
f: distillation
d
0.5 atm
pressure, temperature 50oC,, and
a a distillation time of 3 hours. For changed variab
iable include the time
of enfleurage 2, 4, 6, 8, 10,, 112, 14, 16, 18, 20 day and type of absorbent form of ppetroleum jelly and
beef tallow. Jasmine is obtai
tained from Pemalang, Central Java. The observations
ons made are the the
determination, organoleptic
ic ttesting, refractive index and density of jasmine oil.
il. The results of this
study, for the absorbent vaseline
vas

the highest yield of 2.07% at 20 days andd enfleurasi
e
time for
absorbent beef tallowproduc
duce the highest yield of 1.9956% at the time off eenfleurasi 20 days.
According organoleptic colo
olor of jasmine oil is yellow and distinctive smelll oof jasmine. Density
obtained ranged from 0.8355 m
ml / g to 0.915 ml / g. Refractive index obtained from the study ranged
between 1.462 to 1.482.
Keyword: Enfleurage; Jasmi
smine oil

93

Jurnal Tek
Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun
hun 2013, Halaman 93-97
Online di: http://ejournal-s1.un
.undip.ac.id/index.php/jtki


1.

Pendahuluan

Minyakmelatiadalahminyak yan
ang dihasilkandari bunga melati(Jasmine Sambac).Pad
ada umumnya bunga melati
setelah dipetik akan tetap hidup seca
ecara fisiologis. Daun bunga melati terus menjalankann proses hidupnya dan tetap
memproduksi minyak atsiri lalu minyak
m
yang terbentuk dalam bunga akan mengua
guap dalam waktu singkat.
Pengambilan minyak atsiri yang
ng terkandung dalam bunga melati tidak bisaa dilakukan dengan cara
penyulingan/destilasi seperti halnya
ya pada cengkeh, nilam, ataupun kenanga. Hal ini dise
isebabkan oleh penyulingan
dengan uap air atau air mendidih yang

yan relative lama cenderung merusak komponen minya
nyak karena proses hidrolisa,
polimerisasi dan resinifikasi, komp
mponen yang bertitik didih tinggi khususnya yang lar
larut dalam air tidak dapat
diangkut oleh uap air sehingga rend
endemen minyak dan mutu yang dihasilkan lebih renda
ndah. Oleh karena itu melati
harus diproses dengan metode ekstra
traksi yang dapat dilakukan untuk melati adalah metode
de Enfleurasi.
Pada proses ini, adsorbsi miny
inyak atsiri oleh lemak dilakukan pada suhu rendah ((keadaan dingin) sehingga
minyak terhindar dari kerusakan yang
ya disebabkan oleh panas. Walaupun telah dikena
nal sistem ekstraksi dengan
pelarut mudah menguap yang meng
nggunakan cara modern, namun metode kuno yaitu enfleurasi
en
masih memegang

peranan pentingdan selalu disempur
urnakan. Prinsip kerja proses Enfleurasi cukup sederha
rhana. Mengontakkan bunga
dengan lemak yang mempunyai day
aya adsorbsi tinggi. Pada akhir proses, lemak akan jenuh
jen dengan minyak bunga.
Kemudian minyak bunga tersebutt ddiekstraksi dari lemak dengan menggunakan alkoho
hol dan selanjutnya alkohol
dipisahkan menggunakan teknik pem
emisahan distilasi vakum supaya alkohol menguap dann dihasilkan
d
absolut.
Tujuan daripenelitian iniadalah
ahmengambil minyak melati dengan metode enfleurasi,
asi, mengkaji pengaruh jenis
adsorbent yang digunakan pada prose
oses enfleurasi dan mengkaji pengaruh waktu pada prose
oses enfleurasi.
2. Bahan Dan Metode Penelitian
2.1 Alat dan Bahan yang Digun

gunakan
Alat yang digunakan dalam
m penelitian ini adalah ketel suling berbahan stainless
less steel. Sedangkan bahanbahan yang digunakan: 1. Bunga
ga Melati, yang diambil dari Pemalang, Jawa Tengah.
h. 2.Vaselin dan lemak sapi
sebagai absorben.3.Alkohol 96%
% sebagai pelarut. 4. Kemenyan 0,6%

Gambar1. Gambar Rangkaian Alat
Ala Penyusun Pada
Proses Enfleurasi; (1). Plate, (2).
). Kaca, (3). Lemari
Penyimpanan

Gambar 2. Rangkaian Alatt Distilasi
D
Vakum; (1).Labu
Distilasi,(2). Waterbath,(3).. Kompor
K

Listrik,(4). Statif
dan Klem,(5). Termometer
er ,(6). Termo Control,(7).
Pendingin Liebig,(8). Pipa
ipa U, (9). Erlenmeyer,
(10).Pompa Vakum.

2.2 Prosedur Penelitian
Tahap pertama yang dilakuk
kukan adalah perhitungan kadar air untuk menentukan
an jumlah bahan yang akan
digunakan. Selanjutnya preparas
rasi lemak sapi dengan pencampuran kemenyan 0,6%
6%. Kemudian, pada proses
enfleurasi Bunga melati ditaburka
rkan diatas permukaan lemak tersebut yang telahdiolesk
eskan pada bingkai kaca atau
chassisdan dibiarkan selama2 ha
hari, kemudian diganti dengan bunga yang masih segar.
se
Proses ini dilakukan
selama variabel waktu yang dite
ditentukan, pada akhir proses lemakakan jenuh dengan
gan minyak bunga. Minyak
bunga tersebut diekstraksi darii lemak
le
dengan menggunakan etanol dan selanjutnya etanol
eta
dipisahkan. Hal yang
perlu diingat adalahpada saatt memoleskan
m
lemak dipermukaan bingkai kaca ataucchassis, lemak hendaknya
digores dengan alat apapun yangb
ngbisa menciptakan pola garis – garis dipermukaan lema
mak.Tujuannya adalah untuk
94

Jurnal Tek
Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun
hun 2013, Halaman 93-97
Online di: http://ejournal-s1.un
.undip.ac.id/index.php/jtki

memperluas permukaan penyerap
rapanminyak bunga oleh lemak, sehingga minyak bung
nga yang diserap akan lebih
banyak (Guenther, 1987).
Dalam penelitian ini dilakuk
ukan 4 analisa hasil yaitu rendemen, organoleptik, inde
deks bias dan densitas yang
dihasilkan dari proses enfleurasi
si minyak
m
melati tersebut.
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Hasil
a. Bahan baku
: Bungaa Melati
M
Berat bahan
: 150 gram
ram (basis kering)
Absorben
: Vaselin
Tabel 1. Hasil penelitian deng
ngan absorbenvaselin
Run
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Waktu
(hari)
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20

Rendeme
men(%)
0,322
322
0,585
585
0,725
725
0,760
760
0,937
937
0,992
992
1,285
285
1,485
485
1,875
875
2,070

Indeks
bias
1,462
1,467
1,469
1,471
1,474
1,474
1,475
1,476
1,476
1,482

Densitas
0,860
0,856
0,856
0,860
0,870
0,890
0,890
0,890
0,910
0,910

b. Bahan baku
: Bungaa Melati
M
Berat bahan
: 150 gram
ram (basis kering)
Absorben
: Lemakk Sapi
S
Tabel 2. Hasil penelitian deng
ngan absorben lemak sapi
Run
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Waktu
(hari)
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20

Rendemen(%
(%)
0,222
0,483
0,525
0,732
0,837
0,942
1,285
1,399
1,775
1,907

Indeks bias
1,462
1,464
1,464
1,468
1,469
1,469
1,471
1,473
1,475
1,477

Densitas
0,835
0,840
0,840
0,840
0,860
0,860
0,870
0,870
0,870
0,890

rendemen (%)

3.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian didapa
apat bahwa semakin lama penyulingan minyak atsiri maka berat minyak yang
didapatkan juga semakin besar,
r, kkarena waktu kontak fase antara solven dengan baha
ahan semakin lama sehingga
minyak yang terambil semakin
in banyak. Tetapi setiap jenis bahan mempunyai batas
tas waktu penyulingan yang
optimal yang dapat dilihat padaa ggrafik di bawah ini :

vaselin
lemak
ak sapi

0

2

4

6
8 10 12 14
waktu enfleurasi (hari)
wakt

16

18

20

Gambar 3. Grafik
ik P
Pengaruh Waktu Enfleurasi terhadap Rendemen.
95

Jurnal Tek
Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun
hun 2013, Halaman 93-97
Online di: http://ejournal-s1.un
.undip.ac.id/index.php/jtki

Bila dilihat dari waktu enfle
fleurasi dapat disimpulkan, semakin lama waktu enfleu
leurasi maka rendemen yang
dihasilkan semakin tinggi. Rende
ndemen tertinggi dihasilkan dari variabel vaselin dengan
gan waktu enfleurasi 20 hari
yaitu sebesar 2,07%. Rendemen
en terkecil sebesar 0,2217% yang dihasilkan variabel
el lemak sapi dengan waktu
enfleurasi 2 hari. Hal ini disebabk
abkan kondisi kekerasan lemak sapi yang digunakan sebagai
seb
absorben tidak stabil
setiap harinya dan cenderung ssemakin mengeras setiap harinya sehingga kemamp
mpuan untuk mengabsorbsi
menurun.
Hasil penelitian didapat kenaikan
ken
rendemen tidak sebanding dengan penambah
ahan bunga melati kedalam
plate. Hal ini dapat terjadi karena
kar
kondisi penutupan chassis pada proses enfle
fleurasi kurang rapat dapat
menyebabkan senyawa pada bun
unga melati tidak terjerap absorben secara optimal, intensitas
in
pergantian bunga
melati sangat mungkin terjadi kontak
ko
dengan udara luar hal itu dapat menyebabkan
an senyawa terpen penyusun
minyak melati sebagian menguap
ap sehingga dapat mempengaruhi rendemen pada setiap
ap variabel.
Pada Tabel 1 dan Tabel 2 terlihat
te
Indeks bias pada hasil penelitian didapat kisara
aran 1,462 – 1,482. Kualitas
Absolute melati pada penelitiann iini ditinjau dari indeks biasnya memenuhi syarat seba
ebagai minyak melati karena
berada pada kisaran 1,400 – 1,81
,810(Guenther,1988). Densitas yang dihasilkan dalam penelitian
pe
ini berkisar 0,835
gr/ml – 0,9550 gr/ml. Densitass yyang dihasilkan pada penelitian ini berada dibawah densitas
de
melati yang ada di
pasaran disebabkan karena masih
sih adanya etanol di dalam minyak melati yang belum
m terpisah secara sempurna
pada proses distilasi vakum.
Tabel 3 berikut merupakann hhasil analisa organoleptik berupa warna dan bau darii minyak
m
melati.
Tabel 3. Hasil Analisa Organolep
leptikMinyak Melati
Bau

Warna
Run

Waktu
Vaselin

Lemak
Le
Sa
Sapi

Vaselin

Lemak
Sapi

1

2

KM

K

65

60

2

4

KM

K

70

65

3

6

KM

K

70

65

4

8

KM

K

70

70

5

10

K

K

70

60

6

12

K

K

80

70

7

14

K

K

70

65

8

16

K

K

80

70

9

18

K

K

85

70

10

20

K

K

90

70

*K= Kuning
KM= Kuning Muda
Berdasarkan tabel diatas terlih
lihat bahwa warna produk minyak melati yang dihasil
asilkan rata-rata berwarna K
(Kuning) dan sedikit yang berwarna
rna KM (Kuning muda), sedangkan baunya memilikii tingkat
ti
penilaian bervariasi
dari panelis yaitu sekitar 60-90. Menurut
M
panelis, bau minyak melati dengan absorban
ban vaselin lebih mendekati
pasaran dibanding dengan absorbann llemak sapi.

96

Jurnal Tek
Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun
hun 2013, Halaman 93-97
Online di: http://ejournal-s1.un
.undip.ac.id/index.php/jtki

4. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disim
impulkan:
Waktu enfleurasi terbaik adalah
lah 20 hari dengan menghasilkan rendemen absolute
lute 2,07 %.Absorben yang
menghasilkan kualitas minyak m
melati yang lebih baik yaitu vaselin yang memiliki rendemen
r
sebesar 2,07 %,
berwarna kuning, berbau khas m
melati, indeks bias sebesar 1,482 dan densitas sebesa
esar 0,915 gr/ml. Sedangkan
Lemak Sapi memiliki rendemen
ensebesar 1,9956 %, berwarna kuning, berbau khas melati,
m
indeks bias sebesar
1,478 dan densitas sebesar 0,899 ggr/ml.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terim
ima kasih kepada :
1. Kedua orang tua, atas doa, kesaba
abaran, limpahan kasih sayang, dukungan dan pengorban
banan yang telah diberikan.
2. Bapak Ir. Diyono Ikhsan, SU selaku
sel
dosen pembimbing yang telah memberi pengarah
rahan dan bimbingan selama
proses pembuatan laporan penelit
elitian ini.
3. Bapak Ir. Budiyono, M.Si selaku
ku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Univers
ersitas Diponegoro.
4. Semua pihak yang telah menduku
ukung pelaksanaan penelitian ini.

Daftar Pustaka
Ginting, Nahitma.2008.Analisis Minyak
Mi
Mawar (Rosa hybrid Hort) yang diperoleh
eh dengan Cara Enfleurasi
menggunakan Gliseolat Stearin
in.INOVASI, Vol. 5 (4).
Guenther. 1952. Minyak Atsiri, diterj
terjemahkan oleh S. Kataren (Jakarta UI Press).
Hamid, A.A. 2011. Essential oils
ils : Its Medical and Pharmacological Uses. Internat
national Journal of Current
Research. University of llorin,
n, Nigeria.
Handy, Lubis Ifri.1999. Pengaruh
uh Jenis Lemak dan Frekuensi Penggantian Bunga
ga pada Proses Enfleurasi
Rendemen dan Mutu Minyak M
Melati. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institutt Pe
Pertanian Bogor.Bogor.
Huda, Muhammad Nurul. 2010. Pengambilan
P
Minyak Bunga Melati dengan Metode
de Enfleurasi Menggunakan
Lemak Sapi Kambing Ayam. Pr
Program Studi Teknik Kimia Universitas Negeri Semara
arang.
Novalny, Dian. 2006. Pengaruhh Ukuran
U
Rajangan Daun dan Lama Penyulingann T
Terhadap Rendemen dan
Karakteristik Minyak Sirih. Skr
Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertaniann B
Bogor. Bogor.
Padumanonda Tanit. 2007. The Dev
evelopment of Local Animal Fat as an Alternative Method
Me
in the Extraction of
Essential Oil for Aromatherapy
apy. Journal of Thai Traditional & Alternative Medicine.
ne. Thailand.
Parth N Patel. 2011. Extraction off Herbal
H
Aroma Oils from Solid Surface. International
al JJournal of Comprehensive
Pharmacy. Gujarat India.
Pensuk Worraruethai. 2007. Compa
parison of the Chemical Constituents in Michelia alba
lba Flower Oil Extracted by
Steam Distillation, Hexane Ex
Extraction and Enfleurage Method. Journal of Thai
ai Traditional & Alternative
Medicine. Thailand.
Sumirat, Nawang. 2000. Pengaruh
uh Lama Ekstraksi dan Kapasitas Ekstraktor Berputar
tar Terhadap Rendemen dan
Mutu Minyak Melati ( Jasminu
inum sp). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institutt P
Pertanian Bogor. Bogor.
Suyanti.2002. Teknologi Pascapanen
nen Bunga Sedap Malam. Litbang Pertanian.21(1).
Syahbana Rusli, Meika. 2010. Sukses
ses Memproduksi Minyak Atsiri.Edisi 1.Agromedia Pust
ustaka.Jakarta.
Yulianingsih. 2007. Teknik Enfleuras
rasi dalam Proses Pembuatan Minyak Mawar. J Hort.17
.17(4), 393-398.

97