Majalah Senakatha Edisi 16

1

6

Nomor 16 - APRIL Th. 1993

SEilAKATHA
rssN 0852

-

/IIEDIAKOMUNIKASI DAN INFORMASI SEJARAH

0771

-i

.,{
r- :-;

r'..


@

SENAK

/'IEDIA KOMUNIKASI DAN NFORMASI SEJARAH

DAFTAR ISI
Perebutan-perebutan

SalamRedaksi

Kerjasama Diplomasi dan
Miiiter dalam pembebasan
IrianBarat

Kekuasaan Menegakkan
Republik Indonesia (1945).. 18
Mandi Sabun


......................................

21

5

. SabuahKepolosan. .................. 8
. WanitadanRevolusi ............ ... 11
. Seminar Robot ...... . . ... .. 13
. Usaha Menegakkan Eksistensi TNI di Jakarta Raya
menjelang Masa Peralihan

.

.

Tahun 7949
Berita Bergambar.

i


{

..........
.

o

caman terhadap Persatuan
dan Kesatuan Bangsa ............ 26

o TumpengdanPKK ..........-. ..31
o BeritaPersona1ia............................. 32

r

t*

.........................22


. Jembatan Kota Intan ... .............25
. PRRI - PERMESTA An-

14

...... . ....... 16

Perang

AsahOtak.............................................

34

ffi

Majalah Senakatha merupakan media komunikasi dan informasi yang memuat tulisan tentang kesejarahan terutama
sejarah pe{uangan ABRI baik secara ilmiah maupun populer. Di samping itu juga memuat tulisan tentang bidang
iimu lainnya, termasuk yang menyangkut pembinaan mental. Ketentuan tulisan yang dimuat tidak bertentangan
dengan kebijaksanaan pemerintah. Ditulis daiam bahasa yang baik dan benar. Redaksi berhak memperbaiki tulisan
tanpa mengurangi. maksud dan arti tulisan itu sendiri. Setiap tulisan yang dimuat akan diberi imbalan. Kami menunggu tulisan anda. Terimakasih.


SENAKATFI , i.lo. 16. 3

SENAKAWffiA
lssN 0952

-

/T4EOIA KOMUNIKASI DAN INFORMASI SEJARAH

077.1

Penerbit

:

Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI

SAIAM REDAKSI


Pelindung :
Kapusjarah ABRI
Brigien TNI Idroes

$

Penasehat :
Waka Pusjarah ABRI

Kol. Inf. Drs. Makmun

Salim

Pemimpin UmumTPen. Jawab
Kol. Adm. Sri Suminten

:

Pemimpin Redflilk. Pen. Jawab
Drs. Supardi Rapanoi


Staf Redaksi :
Drs. Yoseph Ratu
Drs. Yusmar Basri
Soebroto
Dewan i,,-:daksi :
Drs. Saleh AD
Drs. Amrin Imran
Anas Kesdali

Dra. Rochmani Santoso
Drs. Murgiyanto
Drs. I.G. Putu Gunawan

eiarah telah mencatat bahwa keberhasilan per juangan bangsa

Indonesia mengusir penjajahan osing jugo berkat peronserta kaum
wanita Indonesia. Beberapa noma besqr pejuang wanita Indonesia
adalah bukti dari peranserta tersebut. Mereka tidak hanya tampil di
gelanggang tempur melawan penjojoh seperti Cuf Nyok Dien dan Cut

Meutiatetapi juga emansiposi udnita seperti R.A. Kartini.. R. Dewi
Sortiko. Bahkan tidak canggung ber juang di bidang politik seperti Nyi
Ahmad Dahlan dan H. Rangkayo Rosunna Soid. Kita pun mosih
ingat ketika pada Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22
Desember 1928 di Yogyakarta, telah lahir kesadaran yang mendalam
poda pihok uranita Indonesia mengenai mortabatnya di tengah-tengah
bangsa. Kesadaran itu adalah hasil dari jerih payah mereka dalam
perjuangan meninggikan mqrtabat u)qnita.

Trodisi juang kaum wanita itu berlonjut terus ketika Perang
Kemerdekaan tahun 1945 - 7949 berkobar di tonah air ini. Dengan
sega,la cara dan kemampuan mereka, kaum wanita Indonesia aktit'
bohu membahu dengan para pejuang lainnya. Mereka tidak hanya
bergerak di bidang seperti palang merah dan dapur umum, tetapi juga
berani maju ke medan laga dalam ikut' berbagoi orgonisosi lasykar
u)anita. Peran serta aktif kaum wanita dalam membela kemerdekaan
ternyata telah memberikon motiuasi tinggi bagi kaum wanitq generasi
penerus untuk meneruskan perjuangan mengisi kemerdekoan demi

Distribusi :

Daim Sudrajat

suksesnyo Pembangunon Nosiono/.

Alamat Redaksi:

peringatiHarilbu,kami menurunkan artikelsingkat tentang sepak
terjang wanito dalam masa reuolusi yong lalu. Di samping itu juga di
muat beberapa artikel lain yang mudah-mudahan bermanfaat bagi kita
semua dalam upaya belajar dari sejarah untuk anf bilaksana meng-

Pada penerbitan Senokotha nomor ini, dalam rangka ikut mem-

Pusat Sejarah dan Tradisi ABRI

Jl. Gatot Subroto No. 16
Telp.511795 - 511859
Jakarta - Selatan

Dicetak Oleh :

Kharisma Offset
Telp. 8197254

hadapi masa depan.
Terimakasih dan tidak lupa kami juga mengucapkan Selomot
Nofo/ bogi yang merayakannya & Tahun Baru 7993.

Jakarta

REDAKSI
Isi di luar tanggungjawab percetakan

SENAKATHA No. 76. 4

Sebuah Kepolosan
Dituturkan Oleh Seorang Prqiurit Komando

It t
IJ{L


alau kita membayangkan nama
Xop.r Komancio Operasi (KKO)
r,',, - AL yang seKarang menjadi Korps Marinir, tentu terlintas angan kita pada seorang prajurit tegap,
angker dan sedikit berbau bengis.

Namun kenyataannya tidak demikian.

i

Kita akan menemui seorang prajurit
komando yang ramah, sopan dan

;"'f
,t.:'

i

!.'-d

s;sii:{

penuh dedikasi, disiplin serta mencerminkan pria yang benr,,ibawa, galant
penuh senyum dengan seragam rapi.

Demikian yang kita temui pada
sosok prajurlt komando Yasir Andreas.

Orangnya sederhana penuh kepolosan dalam bicara, tanpa basa-basi. Ia

bicara apa adanya tentang segala
pengalaman yang pemah ditempuhnya ketika menjadi prajurit komando

Marinir TNI- AL.
Yasir dilahirkan 50 tahun yang lalu
Jatim. Sebagai layaknya
pemuda-pemuda daerah sebayanya,
ia berminat menjadi anggota ABRI. Ia
kemudian diterima menjadi anggota
TNI-AL pada kesatuan KKO,/Marinir tanggal 1 Februari 1962, sebagai
Tamtama Komando. Dengan disiplin

di Kediri -

@rokon operasi dolam regu kecil podo suotu pertempuron, diprlukan keielian,
kaepatan dan keberonion seorong prajurit komsndo.

dan ketekunan penuh dedikasi sebagai
seorang prajurit Sapta Margais, kesem-

yang diajukan Senakatha kepadanya

patan untuk jenjang menjadi Bintara

tentang alasan dan dasar mengapa ia

ABRI. Menurutnya, kalau hanya pengabdian tok, sepertiyang sering kita
dengar, justru itu bombastis, kalau ti-

dapat diperolehnya melalui Pendidikan
Bintara Komando. Kini ia telah Puma
Bakti sejaktahun 199 L dengan pangkat

memilih menjadi anggota ABRI,

dak malah bohong atau munafik. Argu-

jawaban yang terlontar cukup prasaja,
p,clos, tanpa dalih apalagi diplomasi,

mentasi yang ia paparkan cukup ra-

terakhir Sersan Mayor (Serma) Purnawirawan Marinir.

yakni mencari nafkah di samping
pengabdian terhadap negara melalui

organisasi pemerintah manapun, seperti organisasiABRI dan lembaga lain

SENAKATHA No. 16

.

8

Ketika menjawab suatu pertanyaan

sional bahwa pengabdian dalam suatu

tentu ada kesejahteraan dalam arti luas

Ia

sebagai imbalannya. Ia yakin, kalau
anggota ABRI tidak digaji tentu pada
ke luar (tidak mau). Lha wong LP saja
minta disesuaikan.

di pulau Sebatik yang berhadaPan

tanpa perlindungan apapun. Rasanya
nyawa sudah di ubun-ubun. Dalam

Ketika dikejar dengan pertanyaan,

mengapa harus memilih ABRI,
khususnya TNI-AL? Jawabnyapun
cukup mengesankan, yaitu mengagumi
Wawasan Maritim sebagai dorongan ia

masuk menjadi anggota TNI-AL. Malah ia mengatakan bahwa nenek mo-

yang kita kan orang pelaut, seperti
yang disairkan dalam lagu "Nenek Moyangku Orang Pelaut" dan seterusnya.

Dengan keluguannya yang khas
orang Jawa Timur, penuh keterbukaan
(blak-blakan), ia mengutarakan pengalaman pahit getir, suka duka selama
menjadi anggota ABRI, khususnya
kesatuan TNI-AL KKO/Marinir.
Suatu kenangan yang cukup memprihatinkan, adalah kondisi kurun waktu
sebelum tahun 1970-an, sampai pernah mengalami berpakaian dinas yang
tambal sulam, mengingat sangat terbatasnya pakaian dinas yang dimiliki,
karena situasi saat itu memang sedang
sulit.

ditempatkan digaris depan, tepaftya

langsung dengan pulau Tawao milik

situasi yang demikian, satu-satunya

Malaysia. Waktu itu ia tergabung dalam
satuan Yon III KKO di bawah pimpinan
Dan Yon Letkol. KKO Rasunarto.

tempat berlindung adalah Tuhan YME.

Suasana yang cukup menegangkan

siden.

manakala pasukan penjaga pantai
berhadapan dengan kapal perang
Inggris yang lengkap persenjataan beratnya dalam jarak tembak. Pada hal
kita saat itu hanya menggunakan motor boat atau perahu-perahu nelayan.

Kalau ingat dan mengenang masa
lalu yang demikian itu, sepertinya perang bagaikan main-main nyawa, bak
kelinci berhadapan dengan harimau.
Namun karena tekad mengemban tugas

Rupanya DIA mengabulkan doa
umatnya, kapal itu berlalu tanpa in-

Pernah suatu ketika

usaha

penyusupan ke wilayah musuh yang ia

lakukan kandas karena mendadak
berpapasan dengan patroli musuh.
Dalam kondisi yang demikian, kita
merupakan sasaran empuk dan men-

jadi bulan-bulanan peluru lawan yang
menghambur tanpa ampun. Kita dihajar
habis-habisan dan salah seorang Perwira kita berpangkat lztkol KKO gugur,
tenggelam ke dasarlaut, tanpa bisa kita
temukan lagi jenazahnya.

mulia, kita tetap tenang dan tabah
walaupun di hati kecil terasa getir.
L-ain Dwikora, lain lagi di tahun
Siapa sih orangnya yang tidak ngeri
bila langsung berhadapan dengan 1965, ketika meletus pemberontakan
moncong-moncong meriam musuh G 30 S,/PKI. Ketika itu ia di tempatkan
yang siap meledak, sedangkan kita di Kalimantan Timur; dalam rangka

Berceritera tentang operasi tem-

pur, banyak sudah ia lakukan. Memang sejak ia masuk menjadi Prajurit
Komando tahun 1962 sampai dengan

1968 keadaan negara kita diliputi
suasana perang dan perang, seperti

persiapan menjelang Trikora. Ia ikut
dalam satuan cadangan untuk pendaratan, dengan latihanyang sangat berat dan melelahkan di Surabaya. Tahun
1963 sampat masuk ke daratan Irian
Barat (sekarang Irian Jaya) melalui
pendaratan laut dengan kapal perang,
dalam operasi "Wisnu Murti". Tahun

7964

-

1966 mengikuti Operasi

Dwikora, ketika pemerintah RI berkonfrontasi dengan pemerintah Malaysia.

Pulong. . . marilahpulong. . . demikianlahlogukegembiroon suofu posulcon. Adopun
bonggo dan gembironya semua gong pernoh mereko peroleh, odo perintah pulong
seteloh mehj