Majalah Senakatha Edisi 35

pff

,ffiA

Iti,,lll1

l}l\

h{tllt \'hldl

E€E{SIIG}IEGfu*H

1\

t?fq$dYSI

ffliJAF-Ulgffiffi

ffiffieffiAN
PULAU_PULAU


di rA.Ll!*W

P,

u/'a

r

xar*

35 i DESEMBER 2OO9

kl':Fl'..t tlltll

I}/qil?* r>,n-f/\Jt $ffi$r
M{:tr\$J/\fr-}il
il3ffiil-t{{} I:{q il}l t-fl il-l At-$

EFEtrEfG}* ftT€}ITR'


NO

l\1"{,ll}l 1:l

.l1"

6stci Xuhrcto ila,I4 Inft

52?.7946

.{
Telp. (OZtt
lFlbheite ! $nnnr.s*iarrlkm$@;&'

I-nroil : musrlri@**i*rra*W"$d

%

lm


..

'.

'

,i:i:

;.

,a,r

ru

:,,,.r',,,,
. :iiti, r

re

l


-C

re

-,T'

sS.EN.A,

I

rl{ T
:l Tl;torol

I*,$t
Nomor 35 / Desember 2009

Cover:
Monumen Trikoro


don Dw.ikoro,
,M*beifNl

-

urlongKop,
Jokorto Timur

HOT.]SSUE

Mombohgun Kesodoron Sejoroh dolom
PerspektiiKetohonon Nqsionol
Pertohonan Pulou-pulou di Topol Bolos:
Tontongon Bogi Perkembongon
Historiogrofi Militer lndonesio
PERISTIWA KEMILITERAN

Tenforo Pembelo Tonoh Air 1943-1945
Bertemunyo Duo Kepentingon
TKR


/

TRI

DARI BERBAGAI PERTEMPURAN

Pertempuron Bogor
l4 Jonuori 1946

I Seplember

'1945

-

Penyerbuon ke Tongsi Kido Bufoi di Koto Boru
Yogyokorto 7 Oktober 1945
Solo Wild Wesf Menuju Coup di Modiun 1948


Misi Penerbongon Tempur OV-10 diTimor
timur pqdo tohun 1978

KETOI(OTIAN

don POPDA

Awol Penerbongon Militer di lndonesio
Berito Dolom Gombor
JOURNEY

Peronon Monumen Sebogoi Wohonq
Pemohomon Seioroh

SENAKATHA ss/oes ember

2O0e

D


I PNDAKdI
Assalamualaikum Wr. Wb, Salam Sejahtera.
Majalah Senakatha edisi 35 di penghujung tahun 2009
kembali hadir di hadapan para pembaca, meski terbitnya
hanya satu tahun sekali. Puji dan syukur sama-sama kita
panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terbit dan
sampainya ke tangan para pembaca mudah-mudahan
bermanfaat bagi kita semua.
Majalah Senakatha yang merupakan media komunikasi
dan informasi kesejarahan pada edisi 35 ini tidak terlepas
dariwahana kesejarahan. Banyak peristiwa penting yang
telah kita lalui di tahun 2009 ini, diantaranya bencana
yang menimpa saudara kita di Sumatera Barat dan kiprah
TNI dalam memberikan bantuannya.
Tulisan kesejarahan pada majalah Senakgfha ini ada
bersifat ilmiah dan ada juga yang populer, tdak kalah
menarik biografi tokoh dari kalangan TNI yang perlu
kita simak, peristiwa-peristiwa bersejarah, mengenai
monumen dan pengalaman mengikuti kongres ICMH
di Portugal serta foto-foto kegiatan Pusjarah TNI baik

dilingkungan sendiri maupun perannya diluar Pusjarah
TN I.

Kami menyadari penerbitan majalah ini tidak luput
dari kekurangan, oleh sebab itu saran dan masukan
dari pembaca sangat diharapkan mengingat majalah
ini membawa misi kesejarahan. Redaksi sangat
mengharapkan kehadiran tulisan pengalaman para
prajurit di lapangan tugas. Sebab sebuah pengalaman
bila dituangkan dalam bentuk tulisan akan menjadikan
tulisan sejarah yang dapat diambil hikmahnya atau
pengalamannya oleh orang lain khususnya para prajurit
untuk menjadi pelajaran baginya.
Akhir kata, Redaksi menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berpartisipasi mengirimkan

Redoksi menerimo sumbongon

oriikel. fetur don moteri loinnyo.
Untuk noskoh yong dimuot okon


diberi imbolon yong sesuoi. Redoksi
berhok mengedit/menguboh noskoh
yong dimuot opobilo dipondong
perlu.

2

SENAKATHA ss/oes ember 2009

naskah/tulisan, sehingga majalah ini dapat terbit. Tidak
lupa Redaksi mengucapkan selamat bertugas, selamat
memasuki Tahun Baru Hijriafu Selamat Natal bagi yang
merayakan dan Selamat Tahun Baru 2010 bagi kita
semua.
Redaksi

SAMEUTAN KEPALA PUSAT SEJARAH TNI
r,+l
:;rl


Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Mengawalitahun 2010 ini, pertama-tama marilah kita
panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
atas segala lindungan dan bimbingannya yang telah kita
terima selama ini.
Ditengah rutinitas dan kesibukan yang ada, saya
menyambut gembira atas terbitnya majalah Senakatha
edisi ke 35 tahun 2009. Majalah yang diterbitkan Pusat
Sejarah TNI ini merupakan media komunikasi dan
informasi kesejarahan yang perlu menjadi perhatian
kita bersama, terutama di lingkungan Kbluarga besar
TNl, mengingat kehadiran majalah ini dapat memberikan
nuansa kesejarahan TNI yang sangat berguna bagi
prajurit TNI dan masyarakat pada umumnya.
Nuansa kesejarahan pada penerbitan majalah Senakatha kali ini antara
lain dapat kita lihat dari sambutan redaksi dan penampilan covernya yang
menggambarkan monumen Trikoran dan Dwikora yang berada di areal Mabes
TNI Cilangkap, selain adanya artikel kesejarahan lainnya. Keberadaan dua buah
monumen di areal Mabes TNltersebut mengisyaratkan pada kita sebagai segenap
prajurit TNI untuk selalu mau belajar dari masa lalu, demi untuk perbaikanperbaikan dimasa depan, seperti kata bijak Bung Karno 'Uangan Sekali-kali
Meninggalkan Sejarah" (Jasmerah).
Selaku Kapusjarah TNl, saya merasa bangga sekaligus memberikan apresiasi
kepada segenap warga Pusjarah TNI atas partisipasinya dalam penerbitan majalah
Senakatha edisi ke 35 tahun 2009 ini, baik bagi yang telah menyumbangkan
tulisannya maupun yang terlibat aktif dalam penerbitannya. Saya sangat berharap
semoga penerbitan majalah ini bermanfaat bagi para pembacanya dan semoga
majalah ini bisa menjadi milik kita bersama dengan adanya partisipasi aktif dari
segenap prajurit yang telah menyumbangkan tulisannya, baik tentang kiprah
maupun pengalamannya di medan tugas operasi.
Akhir kata saya ucapkan Selamat Tahun Baru 2010 semoga berbagai
pengalaman kita pada masa lalu menjadikan TNI lebih solid dan profesional
pada tahun-tahun mendatang. Semoga !!!
Jakarta , Desember 2009
Sejarah TNI
Ke f.f{LA
r-r I-I*i*a

S

ENAKATHA ssloes e mber 2009

3

MEMBANGI]N
KESADARAN
SEIARAF{ DALAM
PERSPEKTIF

KETAFIANAN
NASTONAL

apabila sejarah bangsa tidak
tertanam pada masyarakat,
berakibat pada hilangnya

identitas suatu bangsa
dan pembinaan terhadap
pembangunan karakter
bangsa (character buliding)
di lndonesia. Pentingnya
membangun karakter bangsa
yang mandiri, berdaulat, adil
dan makmur serta berakhlaq
bila tidak dilandasi atas
Kesadaran Sejarah bangsa
maka Ketahanan Nasional
suatu bangsa akan semakin
terkikis dan berdampak
pada kelangsungan hidup
berbangsa dan bernegara
tanpa memiliki jiwa atau roh
kebangsaan yang melekat
yang akan menghancurkan
negara bangsa lndonesia.
Menyadarkan masyarakat
yang bertindak sebagai
subjek sekaligus objek sejarah
bukanlah persoalan mudah.

Dari sisni persoalan yang
menggoda menjadi pertanyaan

penting. Apakah kesadaran
sejarah masyarakat membawa

pengaruh pada mantapnya
ketahanan nasional? Bagaimana kesadaran sejarah
suatu masyarakat terbangun
sehingga ketahanan nasional

dapat menjadi tangguh?

bentuknya dan dapat menjadi
kuat.

yang tidak terpisaltkan dari
kehidupan manusia. lndonesia

dengan beragam budaya
yang dimilikinya tentu saja

Membangun Kepercayaan
Bangsa

tidak menafikan kebhinekaan
warganya. Dalam
Suatu masalah besar budaya
kaitan budaya itu, Pancasila
bangsa adalah manakala diyakini sebagai karya besar
bangsa itu tidak memiliki budaya pernikiran yang dimiliki
kepercayaan diri terhadap oleh bangsa lndonesia. Pada
kemampuan yang dimilikinya. perkembangannya
Bangsa itu akan tergerus jaman

yang kian berubah dengan
pesat. Kepercayaan diri suatu
bangsa harus tertanam melalui
suatu landasan kokoh yang
terbentang dari akar budayanya
sendiri. Kebhinekaan budaya
bangsa lndonesia merupakan
kekuatan tersendiri yang
bisa d isejajarkan dengan
bangsa lain di dunia namun

apabila landasan

kemudian

Pancasila dijadikan sebagai
landasan idiil Negara yang
sekaligus pula dijadikan
sebagai falsafah, ideologi dan
dasar Negara lndonesia.

Bagi Negara Kesatuan
Republik lndonesia (NKRI),
Pancasila merupakan citacita bangsa dan Negara yang
ideal yang diidamkan pasca
Proklamasi tahun 1945.
Merujuk pada persyaratan

yang
digunakan sebagai pijakan
untuk melangkah tidak kuat Konvensi Montevideo 1933
maka kegoyahan akan tentang persyaratan sebuah
negara yang paling banyak
menyertainya.

diikuti masyarakat internasional

Kejayaan suatu negara yaitu rnemiliki wilayah, memiliki
tidak muncul dari kekuasaan
pemerintahan,

politik tetapi karena kekuatan
budaya yang dianut oleh
warganya dan oleh sumbangan
para pemikir serta pendidiknya

terhadap kemanusiaan.

Budaya dibentuk pula dari
proses umum perkembangan
intelektual, spiritual, estetika

Pertanyaan pertama dan pandangan

hidup

rakyat, memiliki

kemampuan, dan kemauan
untuk metnenuhi kewajiban
sebagai anggota komunitas
internasional, bangsa lndonesia
ternyata telah memilikinya dan
melampaui dari persyaratan
konvensi Montevideo itu yaitu

dengan lahirnya Pancasila

sebagai dasar Negara yang
merupakan ref leksi dari masyarakat tertentu, Dalam dicita-citakan.
yang luas, hasil
suatu keadaan sedangkan perkembanganjuga
Dalam perjalanan waktu,
ditunjukan
pertanyaan kedua adalah cara budaya bisa
Pancasila sebagai dasar
yang ditempuh untuk suatu pada karya dan praktek
keadaan yang diinginkan. Bila
pertanyaan itu terjawab maka
ketahanan masyarakat di
bidang sosial, budaya, politik
dan ekonomi akan menemukan

intelektual serta budaya lokal
yang memperkaya khasanah
budaya nasional. ltu merupakan

Negara dan filosofi bangsa
ternyata telah melewati ujian
yang dahsyat dan berhasil

pengertian dari kekuatan rnengatasinya. Ketika

budaya. Dalam konteks
Iainnya budaya adalah bagian

rnasya ra kat m eng a Iam i
pergolaka,n yang demikian

$f NAKATHA :s/nesemher

?CIs9

Membangun l(esadaran Sejarah Dalam
Perspel