Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti Tahun 2015

Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti pada tahun berjalan

No.
1

Waktu
Diterimanya
Pengaduan
2 Januari 2015

Sumber Pencemar
-

Pokok Aduan
Aktivitas penambangan galian
C di lokasi Gunung Pegat Desa
Gajah Kecamatan Baureno,
maka warga desa gajah
keberatan terutama pada :
1) Operasi penambangan yang
menggunakan alat berat,

warga menuntut agar segera
dihentikan
2) Menurut warga dengan
adanya aktivitas
penambangan akan
menyebabkan hilangnya
mata air dan hilangnya
daerah resapan air
3) Warga meminta kompensasi
berupa progam tanam sejuta
pohon di lokasi bekas areal
penambangan.

Klasifikasi
Pengaduan
Pengaduan
lingkungan

Hasil Verifikasi


Usulan Tindak Lanjut

Tim Penambangan Kabupaten Bojonegoro
melaksanakan peninjuan lapangan pd tgl 7
Januari 2015 dan diperoleh hal-hal sbb. :
1) Tidak dapat menemukan/ menjumpai pihak
pelapor yang mengaku sebagai warga Gajah,
kemudian tim ditemui oleh Kepala Desa
Gajah beserta perangkat desa.
2) Aktivitas penambangan galian Gol. C
dilakukan Oleh PT Wirabumi Sejati sebagai
pemegang ijin Usaha Pertambangan (IUP)
yang dikeluarkan oleh Propinsi Jawa Timur
Nomor: 188.4/01/119/IUP-OP/2010 dan
masih berlaku.
3) Di lokasi dekat areal penambangan terdapat
sumur dalam yang dikelola oleh Pemerintah
Desa dengan baik (Retribusi Rp 2.500/M3)
dan mencukupi penduduk kurang lebih 200
KK, sehingga anggapan bahwa aktivitas

penambangan akan menyebabkan hilangnya
mata air dan daerah resapan air tidak
sepenuhnya benar
4) Adanya persaingan antara pengusaha yang
memegang Ijin SIUP dengan menggunakan
alat berat dan warga setempat yang
menggunakan cara manual dan juga adanya
persaingan pemilihan Kepala Desa Gajah.

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diberikan rekomendasi sebagai
berikut :
1) Upaya konservasi lingkungan dengan
penanaman/reboisasi masih dapat dilakukan
untuk lokasi-lokasi yang tidak dilakukan
penambangan sedangkan daerah
pertambangan aktif merupakan lokasi
kegiatan yang memang merupakan hak dari
pemegang ijin usaha.

2) Tetap melakukan pengawasan thdp aktivitas
pertambangan yang dilaksanakan oleh PT.
Wirabumi Sejati terkait pelaksanaan teknis
pertambangan dan upaya konservasi
lingkungan pasca tambang
3) Melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadappenambangan yang dilakukan oleh
masyarakat karena tidak memiliki ijin
(PETI)
4) Dinas ESDM Kabupaten Bojonegoro akan
melaksanakan Koordinasi dan Konsultasi
kepada Dinas ESDM Propinsi Jawa Timur
yang mengeluarkan SIUP terkait dengan
adanya penambangan galian golongan C di
lokasi Gunung Pegat Desa Gajah Kecamatan
Baureno Kab. Bojonegoro.

No.
2


Waktu
Diterimanya
Pengaduan
22 Januari 2015

Sumber Pencemar

Pokok Aduan

Bau yang berasal
dari lokasi PT. TWU

Menurut warga Dusun Sawean
Desa Sumengko dan Dusun
Dongin Desa Katun Kecamatan
Kalitidu bahwa warga
seringkali mencium bau
menyengat yang sumbernya
berasal dari arah lokasi PT Tri
Wahana Universal.


Klasifikasi
Pengaduan

Hasil Verifikasi

Usulan Tindak Lanjut

Pengaduan
lingkungan

Dari hasil pemantauan di lapangan dengan
Komisi A DPRD ditemukan hal-hal sbb. :
1) Bahwa warga Dusun Sawean Desa
Semengko dan Dusun Dongin Desa Katun di
lingkungan PT Tri Wahana Universal
seringkali mencium bau menyengat yang
sumbernya berasal dari arah lokasi PT Tri
Wahana Universal, pada waktu yang tidak
dapat ditentukan (Kadang pagi jam 05.00 –

07.00 Wib, kadang sore hari, kadang dini
hari pukul 02.00 Wib), tergantung arah angin
yang berubah-ubah;
2) Menurut pejabat PT. TWU (Mahzun Antony)
bahwa sumber bau menyengat di duga
berasal dari aktivitas filing (proses menuang
SRG, Solar atau produk residu lainya) ke
dalam tangki mobil pengangkut, di mana
proses ini akan menyebabkan adanya partikel
yang lepas ke udara.
3) Tim dan Komisi A menginginkan
pengamatan dalam proses pengisian/filing
terkait sejauh mana dugaan bau menyengat
yang ada

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Dari PT TWU akan Konsultasi dengan
Kantor pusat yang ada di Jakarta.tentang

rencana melaksanakan Inspeksi dalam
proses pengisian/ filing.
2) Dari Komisi A DPRD akan merencanakan
rapat dengan SKPD terkait dan PT TWU.`

Pengaduan
lingkungan

Bahwa Tim BLH Kab. Bojonegoro melakukan
koordinasi dengan LSM Jo Branti dan pihak
terkait dan diperoleh hasil sbb. :
1) BLH Kabupaten Bojonegoro mengundang
Pihak MCL, PT Pertamina EP Cepu, PT KAI
dan Pengusaha Cor untuk membahas /
menyelesaikan Laporan pengaduan dari
LSM Jo Branti Kabupaten Bojonegoro, dan
melaksanakan Rapat Koordinasi pada
tanggal 17 Maret 2015 bertempat di kantor

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan

jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Dari pihak MCL, PT Pertamina EP, PT KAI
dan PT Pengolaan Cor memberikan penjelasan
kepada LSM Jo Brinti Kabupaten Bojonegoro,
dan diperoleh kesepahaman
2. Polda Jawa Timur dan Polres Bojonegoro
melaksanakan koordinasi dengan BLH
Kabupaten Bojonegoro dan pihak MCL, PT

.

3

6 Pebruari 2015

Aktivitas dari
EMCL, TBR-A Ds.
Kalisumber, Sumur
Tua di Kec. Malo &

proyek double track

Utk EMCL
- Kesejahteraan masyarakat
sekitar proyek pengeboran
- Lahan pertanian produktif
menjadi tdk produktif
Utk TBR - A
- Bau tidak sedap yang sangat
menyengat
- Kesenjangan sosial

No.

Waktu
Diterimanya
Pengaduan

Sumber Pencemar


Pokok Aduan

Klasifikasi
Pengaduan

Utk Sumur Tua
- Pencemaran limbah sumur
tua
- Hutan milik Perhutani
menjadi banyak yg gundul
- Penambang sumur tua dikuasi
KUD yg menggunakan alat
modern
- Blow out sumur tua
Proyek Double Track KAI
- Proyek double track yg
menyebabkan banjir di jalan
raya dan rusak
Pabrik Pengolahan Bahan Cor
- Pembuangan air pabrik cor
yang dialirkan ke jalan raya
4

10 Pebruari 2015

Aktivitas
pembakaran gas di
TBR A dan aktivitas
truck pengangkut
minyak

Permasalahan yang dihadapi
warga Desa Kalisumber kepada
PT Pertamina EP di areal
pengeboran TBR A:
Pembakaran gas di TBR A
mencemari udara di sekitar
lokasi
Kerusakan jalan yang
dilewati truck tangki
pengangkut minyak dan
menimbulkan bau busuk

Hasil Verifikasi
BLH Kab. Bojonegoro yang dipimpin oleh
Sekretaris BLH Kab. Bojonegoro.
2) Dari Pihak MCL, PT Pertamina EP Cepu, PT
KAI dan Pengusaha Cor agar memberikan
keterangan terkait Laporan pengaduan LSM
Jo Brinti Kab. Bojonegoro dengan pengisian
Berita Acara
3) Perwakilan Kementrian LHK, BLH Propinsi
dan BLH Kabupaten Bojonegoro langsung
turun di lokasi yang diadukan oleh LSM Jo
Branti Kabupaten Bojonegoro

Pengaduan
lingkungan

Tim BLH melakukan peninjauan bersama
Muspika Tambakrejo didampaingi Perwakilan
Pertamina EP, Kepala Desa Kalisumber
berkumpul di Balai Desa Kalisumber untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi
warga yang kena dampak pengeboran TBR-A
dan diperoleh hasil sbb. :
1) Perwakilan dari Pertamina EP menanggapi
adanya tuntunan warga terkait kebisingan
serta bau busuk dari aktivitas minyak dan gas
bumi di TBR-A melakukan pengecekan ke
lapangan bersama BLH, Muspika.
2) Pertamina EP, BLH Kab. Dan Muspika
melakukan pengecekan lapangan di sejumlah
titik sumur dengan adanya kebisingan dan

Usulan Tindak Lanjut
Pertamina EP Cepu, PT KAI dan PT
Pengolahan Cor di Kec. Padangan untuk
menindaklanjuti pengaduan dari LSM Jo
Branti

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diperoleh hasil sebagai berikut :
1) BLH Kabupaten Bojonegoro bersama-sama
dengan PT Jasa Tirta I Mojokerto
melaksanakan Pengambilan Uji Sample
tanah, air dan udara di lokasi pengeboran
TBR-A Desa Kalisumber Kecamatan
Tambakrejo
2) BLH Kabupaten Bojonegoro akan
berkoordinasi dengan BLH Propinsi Jawa
Timur dan Perum Jasa Tirta I Mojokerto
untuk pendeteksian ulang yang lebih spesifik
dengan adanya dugaan pencemaran dan bau
busuk di lokasi pengeboran Minyak TBR-A

No.

Waktu
Diterimanya
Pengaduan

Sumber Pencemar

Pokok Aduan

Klasifikasi
Pengaduan

Hasil Verifikasi

Usulan Tindak Lanjut

bau busuk (H2S), maka hasil pengujian
udara berupa kebisingan dan bau busuk
antara lain :
 Rata-rata kebisingan di TBR-A
mencapai 50.7 dB, L.Min 45.9 dB,
L.Max 58.1 dB dan Gas H2S 0 ppm
 Bahwa sesuai Per.MLH No.48 Th. 1996
masih dibawah baku mutu industri yaitu
70 dB.
 Di lokasi pemukiman warga rata-rata
kebisingan 49.7 dB, L.Min 43.1 dB,
L.Max 56.4 dB dan Gas H2S 0 ppm
 Bahwa sesuai Per.MLH No.48 Th. 1996
masih dibawah baku mutu untuk
kebisingan pemukiman yaitu 55 dB.
5

11 Pebruari 2015

-

Warga minta dibuatkan saluran
air dengan adanya pengurugan
tanah di lokasi Rt. XI, Rw. 1
Kel. Ngrowo untuk
pengembangan perumahan

Pengaduan
masyarakat

Tim BLH Kabupaten Bojonegoro bersama-sama
dengan Kepala Kelurahan Ngrowo meninjau
lokasi pengurukan Rt. XI Rw. 1 dan diperoleh
hasil antara lain :
1) Adanya pengurugan tanah di lahan yang
akan dibangun secara pribadi milik warga
An. Sutris
2) Sebelum pengurukan tanah di lokasi lahan
tersebut digunakan pembuangan air dan
sampah oleh warga sekitar tetangga Rt. XI
Rw. 1

Tim BLH Kabupaten Bojonegoro memediasi
pertemuan yang dihadiri oleh pengurus dan
beberapa perwakilan warga dengan perwakilan
pihak pemilik lahan dan diperoleh hasil :
1) Pihak pemilik lahan bersedia membantu biaya
pembuatan saluran air sesuai dengan ajuan
dari pengurus Rt. 1, mengingat pengurugan
yang dilakukan oleh pemilik lahan
bersinggungan dengan wilayah Rt. 1
2) Pengurus Rt. 1 tidak pernah membuat laporan
pengaduan melalui media lapor, dan di
lapangan sendiri tidak terjadi permasalahan

6

20 Pebruari 2015

Kebocoran pipa
minyak

Kebocoran pipa minyak di
Desa Tambamerak Kec.
Kasiman mengakibatkan
tumpahan minyak yang

Pengaduan
lingkungan

Hasil dari peninjauan lapangan oleh Tim BLH
diperoleh hasil sbb. :
1) Setelah terjadi hujan deras yang turun pada
hari Jum at tanggal 20 Pebruari 2015 di jalan

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Akan dilakukan koordinasi lebih lanjut antara

No.

Waktu
Diterimanya
Pengaduan

Sumber Pencemar

Pokok Aduan

Klasifikasi
Pengaduan

mengalir ke sungai.

7

25 Maret 2015

-

Adanya pembuangan air sisa
produksi air minum mineral
yang dialirkan ke saluran dekat
jalan raya, karena saluran
sering buntu akhirnya tumpah
di jalan raya sehingga licin dan
dampaknya akan menimbulkan
kecelakaan lalu lintas

Pengaduan
masyarakat

Hasil Verifikasi

Usulan Tindak Lanjut

atau sebelah barat kandang ayam terjadi
longsor kira-kira sepanjang 12 m.
2) Disepanjang sungai tersebut terhampar pipa
minyak Pertamina yang dikelola oleh PT
Geo Cepu Indonesia yang mengalirkan
minyak mentah ke pusat pengelolaan minyak
Pertamina Asset 4, Cepu
3) Akibat dari longsornya jalan beserta talutnya
tersebut, sambungnya pipa minyak
mengalami putus sehingga mengakibatkan
tumpahan minyak yang mengalir ke sungai.
4) Minyak yang tumpah ke sungai
mengakibatkan pencemaran di sepanjang
sungai yang hilirnya menuju ke Bengawan
Solo di Dusun Suroh Desa Sidomukti
Kecamatan Kasiman

Pertamina Asset 4, PT. Geo Cepu Indonesia,
BLH dan PU dalam rangka penanganan
terhadap kejadian tersebut maupun perbaikanperbaikan yang diperlukan demi pengelolaan
lingkungan berkelanjutan
2) Perlunya penanganan pembersihan minyak
mentah yang masih tercecer di sepanjang
sungai yang mengalir ke Bengawan Solo agar
tidak menimbulkan pencemaran
3) Perlunya penanganan bahu jalan yang
longsor, mengingat jalan tersebut sebagai
akses ke desa Tambakmerak
4) Perlunya penanganan saluran irigasi yang
terkena longsoran maupun tumpahan minyak
mentah, mengingat saluran/sungai tersebut
sebagai sarana irigasi bagi petani di sepanjang
sungai tersebut.

Tim BLH dan Ka. Dinas ESDM Kab.
1) Permasalahan tersebut dapat diselesaikan
Bojonegoro langsung meninjau lapangan di
dengan jalan musyawarah antara pihak-pihak
lokasi PT Cleo Desa Kunci Kec. Dander dan
yang terkait
diperoleh hasil antara lain :
2) PT. Cleo yang berlokasi di Desa Kunci telah
1) Aktivitas PT Cleo Desa Kunci membuang
dipanggil ke BLH Kabupaten Bojonegoro dan
sisa air produksi ke saluran umum sementara
diberikan Surat Peringatan secara tertulis
saluran pembuang di jalan raya di depannya
pada tanggal 26 Maret 2015
sering buntu, sehingga menggenang dan
beberapa waktu yang lalu menyebabkan
terjadinya kecelakaan lalu lintas, hal ini perlu
mendapatkan perhatian pihak menejemen.
2) PT Cleo Desa Kunci belum memiliki ijin
lingkungan namun telah melakukan kegiatan
usaha, sehingga patut diduga melanggar
Pasal 109 UU Nomor: 32 Tahun 2009 dan

No.

Waktu
Diterimanya
Pengaduan

Sumber Pencemar

Pokok Aduan

Klasifikasi
Pengaduan

Hasil Verifikasi

Usulan Tindak Lanjut

perlu segera diberikan peringatan.

8

25 Maret 2015

Aktivitas
penambang pasir
mekanik

Adanya penambangan pasir
yang menggunakan alat
mekanik dan truck pengangkut
pasir yang menimbulkan
kebisingan di lokasi sekitar

Pengaduan
lingkungan

Tim BLH kabupaten Bojonegoro dan Muspika
Kec. Padangan melaksanakan peninjuan di lokasi
penambang pasir yang menggunakan alat
mekanik desa Nguken Kecamatan Padangan dan
diperoleh hasil sbb. :
1) Jumlah penambang mekanik di desa Nguken
+ 30 Unit, dengan tenaga kerja 300 orang.
2) Kades menduga yang meloporkan luar Kec.
Padangan karena pengusaha tersebut mau
mengambil alih penambang pasir di Desa
Nguken dan masyarakat menolak.

1) Muspika Padangan bersama-sama dengan
Pemdes Nguken akan melaksanakan penataan
walaupun hal ini tidak berarti melegalkan
sebab apabila tidak diatur justru akan menjadi
liar dan tidak terkendali.
2) Tim Penambang Kabupaten Bojonegoro akan
memberikan peringatan dan penertiban di
lokasi penambang pasir khususnya yang
menggunakan alat mekanik
3) Kantor Satpol PP Kabupaten Bojonegoro
bersama dengan Dinas ESDM Bojonegoro
dan BLH Kabupaten Bojonegoro akan
merencanakan memberikan sosialisasi kepada
penambang pasir.

9

14 April 2015

Aktivitas
penambang pasir
mekanik di wilayah
kelurahan Ledok
Kulon dengan desa
Sranak Kecamatan
Trucuk

Titik pengambilan
penambangan pasir sungai
Bengawan Solo yang berada di
antara Kelurahan Ledok Kulon
Kec. Bojonegoro dan Desa
Sranak Kecamatan Trucuk yang
menggunakan alat penyedot
mekanik sebanyak 4 Unit
mengakibatkan kerusakan
lingkungan atau longsor di
pinggiran Sungai Bengawan
Solo

Pengaduan
lingkungan

Hasil pemantauan Tim di lapangan ditemukan
hal-hal sbb. :
1) Adanya pengambilan pasir di sungai
bengawan Solo yang menggunakan alat
penyedot mekanik di lokasi antara Kelurahan
Ledokkulon Kecamatan Bojonegoro dan
Desa Sranak Kecamatan Trucuk yang
dampaknya menyebabkan kerusakan tebing
sungai yang berada di Kelurahan Ledok
Kulon dekat tanggul setempat.
2) Warga yang bertempat tinggal di dekat
Tanggul Kelurahan Ledok Kulon merasa
terganggu oleh suara bising alat penyedot
pasir mekanik

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Tim Penambang Kabupaten Bojonegoro
berkoordinasi dengan Muspika Kecamatan
Trucuk akan menindaklanjuti adanya
penambangan pasir yang menggunakan alat
mekanik milik pengusaha Desa Sranak
Kecamatan Trucuk.
2) Satpol PP Kabupaten Bojonegoro dan
Muspika Kecamatan Trucuk dengan
melibatkan warga setempat merencanakan
Operasi Penambang Pasir Illegal

No.

Waktu
Diterimanya
Pengaduan

Sumber Pencemar

Pokok Aduan

Klasifikasi
Pengaduan

Hasil Verifikasi

Usulan Tindak Lanjut

10

16 April 2015

Aktivitas
penambang pasir
mekanik

Adanya kejadian longsor di kali
Gandong dusun Korgan desa
Purwosari Kecamatan
Purwosari disebabkan dugaan
kegiatan penambangan pasir
yang menggunakan alat
mekanik di sungai Bengawan
Solo, dan kejadian ini sudah
berlangsung selama 2 tahun

Pengaduan
lingkungan

Hasil pemantauan Tim di lapangan diperoleh
fakta sebagai berikut :
1) Kejadian longsor ini telah berlangsung
selama 2 tahun sampai dengan saat ini
sehingga jarak antara bibir sungai saat ini
dengan kondisi awal diperkirakan + 25
meter, dan panjang longsor + 100 meter
memanjang dari selatan ke utara pada sisi
barat sungai, sedangkan pemilik lahan yang
paling luas terkena dampak adalah Sdr.
Warem.
2) Di kali Gandong tidak terdapat penyedotan
pasir/penambangan pasir, dan jarak lokasi
longsor dengan muara sungai kali Gandong
di Bengawan Solo masih sejauh + 500 meter,
oleh karena itu kejadian longsor ini
sesungguhnya tidak berkaitan langsung
dengan kegiatan penambang pasir /penyedot
pasir mekanik di Sungai Bengawan Solo
sebagimana surat pengaduan warga
3) Longsor semata-mata disebabkan derasnya
arus sungai serta kondisi kualitas batuan
didasar sungai kali Gandong serta vegetasi di
bibir sungai sisi barat yang rusak karena
terkikis arus air yang bergeser/berbelok ke
arah barat

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Terhadap Sdr. Warem sebagai pemilik tanah
yang mengalami longsor perlu mendapatkan
bantuan dari SKPD terkait
2) Perlu koordinasi dengan SKPD Teknis terkait
kegiatan normalisasi sungai/konservasi lahan
dibibir sungai
3) Dari pihak Penerintah Desa / Kepala desa
Purwosari memberikan usulan kepada Camat
Purwosari untuk memasukan kegiatan
tersebut lewat Musrenbangdes Kecamatan
yang selanjutnya akan diusulkan ke
Musrenbang Kabupaten

11

23 Mei 2015

Aktivitas
penambangan tanah
urug

Adanya kegiatan penambangan
tanah urug di desa Gondang
Kecamatan Gondang yang
menyebabkan warga setempat
terganggu terutama :
a) Pengambilan Tanah Urug di
lokasi perbukitan tanah yang

Pengaduan
lingkungan

Dari hasil pemantauan Tim di lapangan
ditemukan hal-hal sbb. :
Bahwa di lokasi yang berada di dusun Pugeran
Kecamatan Gondang terdapat pengambilan
Galian C (tanah urug) dengan kondisi tanah
berbukit elevasi tertinggi ± 195 dan terendah ±
1,89 luasnya ± 0,44 Ha dibagi 4 Orang :

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Pihak pemerintah desa dan pengusaha atau
pemilik lahan (terdiri dari 4 orang) secara
berkala/bergantian melakukan penyiraman air
di sepanjang jalan yang dilewati dump truck

No.

Waktu
Diterimanya
Pengaduan

Sumber Pencemar

Pokok Aduan

Klasifikasi
Pengaduan

menggunakan Becho
mengakibatkan kebisingan
b) Dump Truck pengangkut
tanah urug yang lewat di
jalan desa menimbulkan
debu.

Hasil Verifikasi
a.
b.
c.
d.

Jaito dengan Luas 0,06 Ha.
Eni dengan luas 0,09 Ha.
Sukri dengan luas 0,25 Ha.
Bambang dengan Luas 0,04 Ha.

Usulan Tindak Lanjut
pengangkut tanah urug sehingga tidak
menimbulkan debu.
2) Pihak Muspika Kecamatan Gondang dan
Pemerintah desa Gondang sebagai mediator
atara pihak pelapor dan terlapor sehingga
tidak timbul konflik di kemudian hari

12

31 Juli 2015

Limbah tahu dan
cucian botol kecap
cap Kapal Layar

1) Dugaan pencemaran
limbah di lokasi Sungai
Pacal Desa kapas
Kecamatan Kapas yang
berasal dari limbah tahu
yang dikelola oleh Sdr
Makiyah Desa Kabunan
Kecamatan Balen
2) Limbah kertasbekas cucian
botol kecap cap Kapal
Layar dari Perusahaan
Kecap yang berlokasi di
Desa Kabunan Kecamatan
Balen

Pengaduan
lingkungan

Dari hasil pemantauan berrsama-sama dengan
Muspika Kecamatan Kapas dan Pemerintah Desa
Kapas di lokasi Sungai Pacal Desa /Kec. Kapas
diperoleh hasil sbb. :
1) Dari hasil penyusuran oleh Tim didapati
adanya aliran air limbah tahu yang berasal
dari limbah tahu yang dikelola oleh sdr.
Makiyah Desa Kabunan Kecamatan Balen
yang mengalir ke sungai Pacal dan
menimbulkan bau yang menyengat
2) Dari hasil penyusuran di sungai Pacal
terdapat kertas bekas cucian botol kecap
yang mengalir di saluran drainase dan
mengalir ke sungai

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Pemerintah Kecamatan Kapas akan
berkoordinasi dengan Pemerintah Kecamatan
Balen untuk memberikan penyuluhan kepada
pengusaha Tahu dan pengusaha Kecap yang
berdomisili di Desa Kabunan jangan sampai
membuang limbahnya di sungai Pacal dan
segera membuat IPAL Komunal
2) SKPD yang terkait yaitu Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Bojonegoro
diharapkan memberikan pembinaan kepada
para pengusaha Industri Tahu dan Pengusaha
Kecap

13

14 Agustus 2015

Kebocoran cairan
minyak yang
berasal dari PT.
TWU

Adanya rembesan cairan
minyak yang mengalir dan
terindikasi mencemari 2 petak
sawah di sisi tenggara PT TWU
yang mengakibatkan tanah
kecoklatan dan tanaman padi
banyak yang mati.

Pengaduan
lingkungan

Dari hasil pemantauan PT. TWU dan Tim
Kabupaten Bojonegoro yang melakukan
penelusuran di lokasi untuk mencari sumber
penyebab terjadinya kebocoran atau rembesan
yang mengalir ke sawah wrga di dapati hal-hal
sbb. :
1) Pada sawah warga yang terletak di sisi
tenggara PT. TWU terdapat rembesan cairan
minyak yang terindikasi mencemari sawah
warga
2) Kondisi di lapangan ditemukan 2 (dua) titik

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diperoleh hasil sebagai berikut :
1) PT. TWU mengatasi kebocoran/rembesan
yang terjadi dengan cara menutup dan
memperbaiki sumber kebocoran tersebut
2) PT. TWU melakukan pembersihan cairan
limbah yang mencemari sawah warga
3) Melakukan koordinasi dengan pihak
pemilik/penggarap sawah sehingga tidak
merugikan yang bersangkutan (koordinasi

No.

Waktu
Diterimanya
Pengaduan

Sumber Pencemar

Pokok Aduan

Klasifikasi
Pengaduan

Hasil Verifikasi

Usulan Tindak Lanjut

rembesan aliran air yang bercampur dengan
minyak dari PT TWU mengalir ke sawah
warga.
3) Pada salah satu petak sawah warga sudah
terjadi penemaran yang mengakibatkan
sawah tersebut berpotensi besar gagal panen

agar melibatkan/dimediasi Pemerintah Desa
dan atau Pemerintah Gayam.

14

18 Agustus 2015

Penambangan pasir
mekanik di ds.
Dukoh Lor Kec.
Malo

Adanya aktivitas alat penyedot
pasir mekanik di lokasi Dukuh
Lor Kecamatan Malo sebanyak
20 Unit mengakibatkan jalan
yang dilewati dari Desa Dukuh
Lor Kecamatan Malo sampai
perbatasan Desa Tembeling
Kecamatan Kasiman banyak
yang rusak dan tidak ada
kesepakatan penyetoran di
lokasi Portal Desa Tembeling
Kecamatan Kasiman

Pengaduan
lingkungan

Dari hasil pemantauan Tim di lokasi desa Dukuh
Lor Kecamatan Malo didapati hal-hal sbb. :
1) bahwa sudah ada perjanjian antara
pengusaha pasir dan warga setempat yang di
lewati kalau ada kerusakan jalan pengusaha
sanggup memperbaiki.
2) Masalah portal yang ada di desa tembeling
Kecamatan Kasiman tidak ada masalah,
hanya saja ada salah satu warga setempat
yang tidak puas

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan Kantor Satpol PP Kabupaten
Bojonegoro akan melakukan penertiban operasi
penambang pasir yang menggunakan alat
mekanik khususnya yang ada desa Dukoh Lor
Kecamatan Malo, dan Desa yang ada di
Kecamatan Kasiman.

15

25 Agustus 2015

Bau menyengat
dari limbah pabrik
tahu

Pabrik tahu milik Bp. Ngadi Rt.
14 Rw. 03 Desa Pungpungan
yang tidak berizin, limbahnya
sangat menggangu lingkungan
sekitar serta menimbulkan bau
yang sangat menyengat

Pengaduan
lingkungan

Dari hasil pemantauan Tim di lokasi didapati
limbah cair yang dihasilkan dari home industri
tahu milik Bp. Ngadi tanpa adanya pengolahan
limbah cair (ipal) sehingga menimbulkan bau
tidak sedap yang menyengat dan mengganggu
warga sekitar

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan disepakati akan dibuatkan kolam
penampung limbah cair hasil olahan tahu oleh
Bp. Ngadi

16

31 Agustus 2015

Limbah pabrik tahu
yang menimbulkan
bau menyengat

Lingkungan di sekitar jembatan
dekat perumahan Bojonegoro
Permai jika musim kemarau
tercium bau menyengat yang
disebabkan oleh pembuangan
limbah pabrik tahu yang tidak
disentralisasi

Pengaduan
lingkungan

Dari hasil pemantauan Tim di lokasi terdapat 8
home industri tahu yang limbah cairnya dialirkan
langsung ke sungai sehingga pada waktu musim
kemarau menimbulkan bau tidak sedap yang
sangat menyengat

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak terkait dan
tindak lanjut yang disepakati antara Kecamatan,
Kepala Desa dan BLH adalah akan
mengumpulkan para pengusaha home industri
tahu untuk di berikan bimbingan dan pembinaan
sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku dengan jadwal ditentukan oleh Kepala
Desa Tikusan

No.

Waktu
Diterimanya
Pengaduan

17

4 September 2015

-

Penambangan pasir mekanik
yang mengganggu lingkungan
dan diduga mengakibatkan
longsor di tebing bengawan
Solo

Pengaduan
lingkungan

18

3 Oktober 2015

-

Informasi terkait berapa meter
batas aman jarak pengambilan
pasir di Bengawan Solo dengan
jembatan

Pengaduan
masyarakat

19

5 Oktober 2015

Kotoran (tinja)

Kotoran tinja mengambang di
kubangan sungai irigasi yang
sangat berbau dan berwarna
kuning di mana airnya pada
musim kemarau dipakai untuk
cuci dan mandi

Pengaduan
lingkungan

Dari hasil pemantauan Tim di lapangan didapati
sisa- sisa kotoran tinja di kubangan sungai irigasi
desa Ngulanan Rt. 06 Rw. 01, yang berbau dan
berwarna kuning dan diduga ada pihak yang
sengaja membuang tinja di saluran irigasi

Permasalahan tersebut ditindaklanjuti dengan
koordinasi antar pihak yang terkait dan warga
diminta untuk memantau apabila ada truck tangki
yang membuang tinja di saluran irigasi agar
difoto dan dicatat plat nomor polisinya dan
diinformasikan ke BLH untuk ditindaklanjuti

20

5 Oktober 2015

-

Penambangan pasir mekanik
mulai timur jembatan malo
sampai dengan bendung gerak

Pengaduan
lingkungan

Dari hasil pemantauan di lapangan yang
dilakukan oleh Tim BLH tidak ada
aktifitaspenambangan mekanik di lokasi
dimaksud

Sudah dilakukan upaya konfirmasi berkali-kali
ke nomor telepon pengadu tetapi tidak ada
respon, sehingga tidak bisa ditindaklanjuti

Sumber Pencemar

Pokok Aduan

Klasifikasi
Pengaduan

Hasil Verifikasi

Usulan Tindak Lanjut

Dari hasil pemantauan Tim di lapangan didapati
hal-hal sbb. :
1) Terdapat penambang pasir yang lokasinya di
sebelah utara makam desa campurejo,
dengan cara manual (mengambil pasir
dengan cara menyelam ke dasar bengawan)
2) Ditemukan penyedotan air oleh HIPPA Desa
Campurejo dengan cara membuat saluran air
yang membentang dari utara (bengawan
solo) menuju selatan sepanjang ± 100 m
untuk disalurkan ke area sawah petani desa
Campurejo

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak terkait dan
disepakti :
1) Penambangan pasir dengan cara manual, cara
tersebut masih diperbolehkan karena tidak
banyak mengakibatkan kerusakan
disepanjang pingggiran Bengawan Solo atau
bahkan tidak akan mengakibatkan terjadinya
longsor di tepi Bengawan Solo
2) Adanya penyedotan air oleh HIPPA dengan
cara membuat saluran air yang membentang
mulai dari utara menuju selatan sepanjang ±
100 m untuk disalurkan ke area sawah petani
desa Campurejo yang difasilitasi oleh pihak
desa guna ketercukupan air bagi kebutuhan
petani.

-

Bapak Rubianto telah ditelepon dan dijelaskan
bahwa tambang pasir hanya boleh dilakukan
dengan cara manual dengan jarak dari hulu
minimal 500 m dan dari hilir minimal 1000 m
dari jembatan/ fasilitas lainya

No.

Waktu
Diterimanya
Pengaduan

21

Sumber Pencemar

Pokok Aduan

6 Oktober 2015

Tumpukan sampah

Bau tidak sedap di sekitar
jembatan Kalitidu yang diduga
karena tumpukan sampah yang
ada di sebelah jembatan
Kalitidu

22

11 Oktober 2015

Tumpukan barang
rongsokan

23

1 Nopember 2015

24

26 Nopember
2015

Klasifikasi
Pengaduan

Hasil Verifikasi

Usulan Tindak Lanjut

Pengaduan
lingkungan

Dari hasil pantauan Tim di lapangan tercium bau
tidak sedap di sekitar jembatan Kalitidu dan
sekitar sungai yang berlokasi di desa Brenggolo
yang diduga karena tumpukkan sampah yang
mengakibatkan air tidak bisa mengalir ke
Bengawan Solo karena Bendunggerak ditutup

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
koordinasi antar pihak terkait dan DKP untuk
segera ditindaklanjuti dan warga diminta untuk
tidak membuang sampahnya di sekitar jembatan
Kalitidu

Tumpukan barang rongsokn
yang berada di utara Stadion
Lettu Suwolo yang sangat
mengganggu pemandangan,
kotor dan menimbulkan bau
tidak sedap

Pengaduan
masyarakat

Dari hasil pemantauan Tim di lapangan
ditemukan tumpukan rongsokan di utara Stadion
Lettu Suwolo yang memakan bahu jalan kotor,
menumpuk dan bau

Permasalah tersebut dapat diselesaikan dengan
koordinasi antar pihak terkait melalui pembuatan
berita acara dan rekomendasi yang berisi sampah
ataupun rongsokan yang berpotensi
menimbulkan bau agar segera diproses, dan
rongsokan yang berada di bahu jalan segera
disingkirkan dan dimasukkan ke dalam pagar
agar tidak mengganggu pengguna jalan dan
memberikan estetika lebih indah

Limbah
penggilingan padi

Limbah penggilingan padi
milik Tamsir desa Semen Kidul
semakin parah, sudah ada
korban sesak napas dan gatalgatal akibat debu sekam

Pengaduan
masyarakat

Dari hasil pemantauan Tim di lapangan didapati
limbah penggilingan padi milik Tamsir
menghasilkan debu sekam yang mengganggu
warga sekitar karena letaknya yang dekat dengan
permukiman penduduk

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Agar dilakukan ijin lingkungan, ijin
gangguan (HO) dan ijin IMB ke dinas terkait
2) Tempat usaha yang berada ditengah padat
penduduk seperti sekarang ini akan dipindah
ke lokasi yang memungkinkan dan tak
mengganggu warga.
3) Pada tanggal 17 November 2015 dilakukan
cek lokasi dan kondisi huler sudah tdak
berfungsi/ tidak ada aktivitas.

-

Adanya usaha rongsokan di
tempat permukiman warga
jalan Kusnandar yang membuat
warga merasa terganggu akan
kebersihan dan keindahan

Pengaduan
masyarakat

Dari hasil pemantauan Tim di lokasi terdapat
tempat usaha rongsokan di gang jalan Kusnandar
dimana proses bongkar muatnya menganggu
warga sekitar, walaupun seluruh rongsokan sudah
terdapat di halaman pemilik usaha rongsokan

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Agar tidak melakukan proses bongkar muat
rongsokandi jalan warga

No.

Waktu
Diterimanya
Pengaduan

Sumber Pencemar

Pokok Aduan

Klasifikasi
Pengaduan

lingkungan sekitarnya

Hasil Verifikasi

Usulan Tindak Lanjut

tersebut

2) Barang-barang rongsokan yang berpotensi
menjadi sarang nyamuk seperti kaleng bekas
agar dipindahkan ke dalam sehingga tidak
menimbulkan wabah penyakit kepada warga
sekitar

-

Pemkab Bojonegoro telah menggodok Peraturan
Daerah (PERDA) mengenai pengelolaan
lingkungan Hidup di Bojonegoro, tidak hanya
berbentuk surat edaran saja.
Saat ini proses PERDA sedang dalam tahap
evaluasi di tingkat Provinsi Jawa Timur.

25

1 Desember 2015

-

Terkait permasalahan
pengelolaan lingkungan hidup
di pedesaan yang ada di Kab.
Bojonegoro

Pengaduan
masyarakat

26

Desember 2015

-

Adanya fenomena ikan di
sepanjang aliran sungai
Bengawan Solo mabuk dan
muncul ke permukaan sehingga
mudah untuk ditangkap

Pengaduan
masyarakat

Dari hasil tinjauan di lapangan terdapat
fenomena seperti yang diadukan. Hal ini sering
disebut warga sekitar sebagai “Pladu”. Pladu
merupakan fenomena yang terjadi sekali dalam
setahun pada musim peralihan dari musim
kemarau ke musim penghujan. Bilaman terjadi
hujan di hulu berdampak bercampurnya arus air
yang deras ke hilir sehingga mengakibatkan ikan
sulit beradaptasi dan muncul ke permukaan
karena perbedaan arus air. Hal ini yang
menyebabkan ikan mudah ditangkap oleh warga.

Pengaduan tersebut sudah ditindaklanjuti dengan
menjelaskan kepada warga yang mengadu
tentang fenomena pladu yang terjadi setahun
sekali di peralihan musim kemarau ke musim
penghujan

27

18 Desember
2015

Bau dari proses
produksi pupuk

Bau tidak sedap yang berasal
dari proses produksi pupuk di
desa Kedungbondo Kec. Balen

Pengaduan
lingkungan

Dari hasil pemantauan di lapangan yang
dilakukan oleh Tim BLH dan Kasi Trantib Kec.
Balen tercium bau kurang sedap yang berasal
dari proses produksi pupuk di desa Kedungbondo
Kec. Balen

Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan
jalan musyawarah antara pihak-pihak yang
terkait dan diperoleh hasil sebagai berikut :
1) Bahan baku untuk pupuk harus ditutup yang
rapat dan dibuka ketika sinar matahari cukup
panas
2) Segera melakukan uji kualitas udara baik
Emisi maupun Ambien
3) Agar menanam pohon pada batas are sebagai
buffer zone