Cosmoprof Make-Up Academy.

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Make-up course adalah lembaga pendidikan non formal yang memiliki

kegiatan belajar mengajar mengenai perubahan penampilan dengan bantuan bahan dan alat kosmetik.tempat kursus pula dapat diartikan sebagai tempat untuk mempelajari ilmu mengenai tata rias atau kecantikan.

Cosmoprof academy merupakan makeup course yang berpusat di Singapura yang berdiri sejak tahun 1986. Cosmoprof Academy memiliki sertifikat yang sudah diakui secara internasional dan memiliki 2 program studi yaitu professional make-up

artisty dan beauty theraphy program. Cosmoprof memiki 2 program diploma

kecantikan yang bertaraf internasional diantaranya CIDESCO (Comite’ d’Esthetique et de Cosmetologie) yang merupakan Beauty & Spa Manajemen diploma yang dikembangkan untuk memberikan lulusan yang kompetetif. dan CIBTAC (confideration of international beauty therapy and cosmetology) yang memiliki materi praktek di salon, perwatan, hingga promosi produk dan jasa kepada klien.. Selain itu, Cosmoprof academy didukung oleh berbagi fasilitas kelas seperti make-up

class, photography class dan make-up retail.

Melihat banyaknya vendor make-up artist di kota bandung membuktikan banyaknya peminat yang ingin menjadikan makeup artist sebagai mata pencaharian. Untuk itu, sesuai dengan visi dan misi Cosmoprof Academy yaitu melatih dan merubah siswi amatir menjadi professional memberikan peluang untuk merancang

Cosmoprof Academy di kota bandung dengan fasilitas yang lebih baik dan memiliki prospek yang baik karena dapat memberi kesempatan kepada mereka yang berminat

akan hal make- up untuk mengembangkan bakat serta memperluas pengetahuan mereka, hingga menjadi seorang make-up artist professional.


(2)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

Make-up course is a non-formal educational institutions that have teaching and learning activities about the appearance changes with cosmetic and cosmetic tools. Make-up courses can also be interpreted as a place to learn about the science of cosmetology or beauty.

Cosmoprof makeup academy is based in Singapore that was founded in 1986. Cosmoprof Academy has a certificate recognized internationally and has two courses, that is professional make-up and beauty theraphy artisty program. Cosmoprof thinking about two diploma programs including an international beauty CIDESCO (Comite 'd'Esthetique et de Cosmetologie) which is the Beauty & Spa Management diploma developed to provide competitive graduates. and CIBTAC (confideration of international beauty therapy and Cosmetology) which has a material practice in the saloon, skin care, to the promotion of products and services to clients . Additionally, Cosmoprof academy supported class facilities such as make-up classes, photography classes and make- up retail.

Seeing the many vendors make-up artist in the city of Bandung prove the many enthusiasts who want to make a makeup artist for a living. Therefore, in accordance with the vision and mission of Cosmoprof Academy is to train and to change the amateur to professional students provides an opportunity to design Cosmoprof Academy in the city of Bandung with better facilities and have good prospects because it can give an opportunity to those interested in going about make-up to develop the talents and expand their knowledge, to become a professional make-up artist.


(3)

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

LEMBAR REVISI ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Gagasan Perancangan ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 4

BAB II STUDI LITERATUR ... 5

2.1 Make-up Course ... 5

2.1.1 Definisi make-up course………5

2.1.2 Peralatan Make-up ... 6

2.1.3 Jenis make-up ... 10

2.1.4 Program Kursus Makeup Course ... 10

2.2 Literatur Ruang make-up class ... 12

2.2.1 Fasilitas Utama ... 12

2.2.2 Fasilitas Tambahan ... 22

2.2.3 Furniture dan peralatan utama ... 28

2.3 Studi Banding... 30


(4)

vii

2.3.2 make-up Forever,NYC ... 32

BAB III DESKRIPSI COSMOPROF MAKE-UP ACADEMY ... 34

3.1 Deskripsi Proyek ... 34

3.2 Deskripsi Site ... 35

3.3 Analisis Site ... 36

3.3.1 Analisis Umum ... 36

3.3.2 Detail Analisis ... 37

3.4 Analisa Bangunan ... 40

3.5 Analisa Fungsi ... 46

3.5.1 Identifikasi User ... 49

3.5.1.1 Struktur Organisasi dan Job Desk ... 50

3.5.1.2 Fasilitas dan User ... 50

3.5.1.3 Tabel Kebutuhan Ruang... 52

3.6 Analisis Fungsional dan Programming ... 55

BAB IV PERANCANGAN COSMOPROF MAKE-UP ACADEMY ... 58

4.1 Deskripsi Konsep ... 58

4.2 Penerapan Konsep ... 59

4.3 Studi Image ... 63

4.4 Penerapan Desain Cosmoprof Aacademy ... 64

4.4.1 Perancangan General ... 64

4.4.2Denah Khusus CIDESCO class ... 67

4.4.3Denah khusus makeup class ... 72

4.4.4 denah khusus photography class ... 74

4.4.5 denah khusus teori class ... 78

4.4.6 denah khusus CIBTAC CLASS ... 82

BAB V KESIMPULAN ... 85

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Saran ... 87


(5)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Liquid Foundation... 7

Gambar 2.2 Corrective Make-up Pallete ... 7

Gambar 2.3 Highlighters and Shaders... 8

Gambar 2.4 Translucent Powder ... 8

Gambar 2.5 Eye Shadows ... 8

Gambar 2.6 eyeliner pencil ... 9

Gambar 2.7 Masccara ... 9

Gambar 2.8 Blusher ... 9

Gambar 2.9 lip Liner ... 10

Gambar 2.10 hairstyling tools... 15

Gambar 2.11 Pos Penataan ... 17

Gambar 2.12 Jarak counter/meja serta tinggi kursi yang dapat diatur tingginya. 17 Gambar 2.13 Penggunaan jenis lampu LED dalam pos penataan ... 18

Gambar 2.14 Penataan lampu yang baik pada area pos penataan ... 18

Gambar 2.15 Penerapan downlight di area pos penataan ... 19

Gambar 2.16 Mizu Hairdressing salon,Boston ... 19

Gambar 2.17 section of washing and cutting area ... 20

Gambar 2.18 Detail lampu Mizu Hairdressing Saloon, Boston ... 20

Gambar 2.19 penataan kursi yang dapat diatur dalam penataan hairstyling ... 21

Gambar 2.20 Contoh Studio foto ... 22

Gambar 2.21 Garis kepadatan yang diperbandingkan ... 22

Gambar 2.22 PAR light... 23

Gambar 2.23 Pin spot ... 23

Gambar 2.24 Moving Head ... 24

Gambar 2.25 moon flower... 24

Gambar 2.26 ergonomi peletakan meja kerja ... 25

Gambar 2.27 ergonomi peletakan ruang kerja eksekutif ... 25

Gambar 2.28 glass door and glass door fittings ... 25


(6)

ix

Gambar 2.30 fitting room ... 26

Gambar 2.31 Ergonomi meja rapat berbentuk bujur sangkar ... 27

Gambar 2.32 ergonomi meja makan ... 28

Gambar 2.33 meja rias ... 29

Gambar 2.34 dimensi meja rias ... 29

Gambar 2.35 kursi hidrolik ... 29

Gambar 2.36 dimensi kursi hidrolik ... 30

Gambar 2.37 stool hidrolik ... 30

Gambar 2.38 Lemari Storage ... 31

Gambar 2.39 Troli ... 31

Gambar 2.40 backwash unit ... 32

Gambar 2.41 backwash unit dimensions ... 32

Gambar 2.42 make-up class lasalle college Jakarta ... 33

Gambar 2.43 area pos penataan ... 33

Gambar 2.44 Make-up Class... 34

Gambar 2.45 Teori class ... 35

Gambar 2.46 Pos penataan ... 35

Gambar 3.1 Lokasi Prima Rasa Pasir Kaliki ... 37

Gambar 3.2 Peta Lokasi Site ... ………….39

Gambar 3.3 View Barat ... ...40

Gambar 3.4 View Timur ... ………..40

Gambar 3.5 View Selatan ... ………..40

Gambar 3.6 Vegetasi buatan di lokasi site ... ………...41

Gambar 3.7 Kebersihan di sekitar site ... ………42

Gambar 3.8 Denah Lantai Basement ... ………..43

Gambar 3.9 Denah Lantai Satu………..43

Gambar 3.10 Denah Lantai Dua..………43

Gambar 3.11 Fasade Depan Primarasa ... ………...44

Gambar 3.12 Kolom Lantai Basement ... ………44

Gambar 3.13 Kolom Lantai Satu ... ………45


(7)

x

Gambar 3.15 Sirkulasi Horizontal Lantai Basement……… . …..46

Gambar 3.16 Sirkulasi Horizontal Lantai Satu……… .. …..46

Gambar 3.17 Sirkulasi Horizontal Lantai Dua……….…46

Gambar 3.18 Sirkulasi Vertikal lantai Basement .. ………...47

Gambar 3.19 Sirkulasi Vertikal Lantai Satu……… . ………...47

Gambar 3.20 Srikulasi Vertikal Lantai Dua...48

Gambar 3.21 Arah Matahari Lokasi Site ... ...48

Gambar 3.22 Orientasi Bangunan Terhadap Matahari...48

Gambar 3.23 Zoning Lantai Satu . ...61

Gambar 3.24 Zoning Lantai Dua...61

Gambar 3.25 Blocking Lantai Basement...62

Gambar 3.26 Blocking Lantai Satu... ………62


(8)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai trend make-up sudah banyak mengalami perkembangan sejak jaman dahulu, mulai dari zaman kerajaan romawi hingga awal tahun 1900-an make-up sudah dikenal secara global. Berbagai media sosial ikut berpengaruh menjadi penyebab trend

make-up ini berkembang, sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk mencoba

mempraktikan teknik-teknik serta mengenal cara menggunakan alat-alat make-up yang ada.

Make up secara umum dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu bridal make-up,

fashion make –up, airbrush make-up, photographic make-up, dan juga media and Theatrical Make-up. Sudah banyak sumber daya manusia yang memiliki profesi sebagai


(9)

2 make-up artist. Seiring dengan banyaknya make-up artist professional, semakin banyak orang yang berminat akan dunia make-up untuk mengembangkan bakat atau minat mereka bahkan menjadikannya sebagai mata pencaharian.

Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya sekolah atau tempat kursus make-up yang bermunculan, khususnya yang ada di kota Bandung seperti Martha Tilaar School, Ariyanti, Lasalle College, dan Berti MakeUp Course. Dari sekolah dan make-up course tersebut selalu ada peminat yang datang untuk belajar cara make-up.

Namun terdapat beberapa kendala di tempat kursus tersebut, seperti masih kurangnya tempat yang tersedia melihat banyaknya peminat dalam mengikuti kursus

make-up, selain itu fasilitas ruang interior yang terdapat di tempat kursus tersebut masih

belum memadai dan belum mengikuti standarisasi pencahayaan yang ada. Bahkan di ibu kota Jakarta masih belum terdapat tempat kursus dengan fasilitas ruang interior yang lengkap dan mendukung. Oleh karena itu, dibutuhkan sarana, prasarana yang cukup memadai serta ruang interior sebagai akomodasi ruang kursus make-up untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada terutama bagi mereka yang hendak menyalurkan minat dan bakat di bidang tersebut terutama di kota Bandung.

Melihat hal tersebut, perancangan Cosmoprof Make-up Academy di kota bandung dengan fasilitas ruang interior yang lebih baik dan mendukung akomodasi ruang kursus

make-up didirikan di pusat kota Bandung dengan tujuan agar dapat di akses dengan

mudah oleh peminatnya dari seluruh daerah terutama kota Bandung atau bahkan dari luar kota Bandung. Beberapa fasilitas Cosmoprof Academy yang akan dibangun adalah :

Theory Class, Make-up Class, CIBTAC class, CIDESCO class, Photography class, Portofolio room, Gallery , dan Multifunction room.

Berdasarkan hal diatas, maka perancangan tempat kursus ini memiliki prospek yang baik karena dapat memberi kesempatan kepada mereka yang berminat akan hal

make- up untuk mengembangkan bakat serta memperluas pengetahuan mereka, hingga


(10)

3

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada narasumber di bidang

Make-up mengenai sistem perkembangan pembelajarannya, maka diperoleh beberapa masalah

seperti :

1. Kurangnya fasilitas dan ruang kursus make-up yang mendukung sebagai akomodasi kursus.

2. Interior ruang kelas yang belum memenuhi standar pencahayaan

3. Standar ergonomic furniture make-up terutama dalam pos penataan masih belum mencerminkan higienis dan rapih.

4. Di Indonesia bahkan di Ibu kota sarana tempat kursus make-up masih kurang mencerminkan karakter make-up artist professional sehingga peminat yang ada lebih memilih untuk kursus di luar negeri.

1.3 Gagasan Perancangan

Di dalam Cosmoprof Make-up Academy ini terdapat beberapa fasilitas utama yang mendukung proses belajar mengajar. Fasilitas tersebut meliputi : Theory Class, Make-up

Class, CIBTAC class, CIDESCO class, dan Photography class. Theory Class dirancang

untuk proses pemberian materi mengenai teori-teori make-up yang ada. Make-up Class akan digunakan sebagai ruang praktek make-up para murid. CIBTAC class dirancang sebagai sarana siswa/siswi belajar mengenai beauty therapy and cosmetology , CIDESCO

class sebagai sarana siswa/siswi mendalami spa theraphy dan Photography class

dirancang untuk para murid melakukan photo shoot untuk pembuatan portofolio.

Beberapa fasilitas pendukung meliputi : gallery and multifunction room ,backstage, portofolio room, Canteen, Lobby, Lecturer Room, Staff Room, dan Janitor Room. Gallery and multifunction room dirancang sebagai ruang show dan demo

para make-up artis professional dan ternama ketika melakukan demo makeup mereka, sedangkan gallery sebagai sarana untuk memamerkan portofolio para murid.

backstage berfungsi sebagai ruang untuk para tamu make-up artis professional

dan model yang akan melakukan show dan berfungsi sebagai ruang untuk para model


(11)

4 ruang untuk para murid berdiskusi kelompok. Canteen berfungsi sebagai tempat makan dan istirahat . Lecturer Room berfungsi sebagai rungan untuk para pengajar make-up.

Staff Room berfungsi sebagai ruang untuk karyawan yang bekerja di area public. Janitor Room berfungsi sebagai ruang untuk cleaning service.

1.4 Manfaat Perancangan

Manfaat yang diharapkan dalam perancangan tempat kursus Bloom Make-up

Course adalah sebagai berikut :

1. sebagai salah satu sarana user untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dengan baik.

2. Sebagai salah satu pusat tempat kursus yang memiliki sarana dan prasarana serta ruang interior yang lengkap dan mendukung akomodasi ruang kursus dengan pendidikan yang berkualitas baik.

3. Menyediakan fasilitas terutama furniture meja make-up dengan standarisasi tinggi yang mencerminkan higienis dan rapih.

1.5 Ruang Lingkup Perancangan

Terdapat batasan perancangan yang akan dibuat dalam proyek ini dan akan digambarkan secara khusus pada lembar kerja. Batasan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Make-up class

2. Photography class

3. CIDESCO class

4. CIBTAC class


(12)

85

BAB V

PENUTUP

5.1 kesimpulan

Dunia makeup telah berkembang dan semakin banyak minat

masyarakat di Indonesia khususnya Kota Bandung tertarik untuk menerapkan

makeup dalam kehidupan sehari-hari agar tetap terlihat cantik kapanpun

dimanapun. Tidak heran dengan semakin banyaknya trend makeup yang beredar membuat masyarakat tertarik untuk mencoba mengaplikasikannya terutama bagi kaum perempuan yang tidak bisa dipungkiri bahwa mereka memiliki sisi feminime dalam dirinya.


(13)

86 Berdasarkan latar belakang tersebut maka pembangunan Cosmoprof academy saat ini memiliki prospek yang cukup bagus karena sesuai dengan trend masyarakat dan juga banyaknya peminat yang tertarik untuk memahami

makeup.

Dari perancangan Cosmoprof Academy ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut yaitu :

1. Menggunakan konsep glasswing butterfly yang merupakan simbolisasi dari pergerakan yang merupakan proses sesorang makeup artist menjadi seorang yang creative, professional dan berkualitas melalui proses belajar. 2. Konsep glasswing butterfly pada desain interior Cosmoprof Academy

adalah sebagai berikut :

a. Konsep warna : menggunakan warna netral yang muncul dari warna glass wing butterfly itu sendiri yang umumnya bisa dikatakan tidak memiliki warna. Namun ketika glass wing

butterfly hinggap di suatu benda, glass wing tersebut akan

meneruskan warna benda yang dihinggapinya sehingga mucul warna rose gold dan pink sebagai aksen.

b. Konsep bentuk : menggunakan bentukan organis dari adaptasi bentukan sayap kupu-kupu.

c. Konsep pencahayaan : menggunakan pencahayaan alami dan buatan dengan tingkat cahaya yang cukup tinggi serta merata terutama pada bagian kelas makeup untuk menghindari bayangan.

3. Perancangan Cosmoprof Academy

Perancangan Cosmoprof Academy disesuaikan dengan konsep simbolisasi dari pergerakan kupu-kupu dengan menggunakan ciri khas dari glasswing butterfly itu sendiri yang memiliki sayap seperti kaca dengan mengkombinasikan berbagai material khususnya material kaca


(14)

87 dan dengan pertimbangan dari karakteristik glasswing butterfly dan ciri khas glasswing butterfly tersebut.

5.2 Saran

Perancangan Cosmoprof Academy ini dirasakan masih banyak kekurangan dan juga keterbatasan dari berbagai aspek. Dengan demikian diharapkan beberapa perancangan lanjutan seperti :

1. Perancangan lebih lanjut mengenai adaptasi desain dan penelitiannya agar menciptakan desain yang lebih baik lagi.


(15)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Braisdell, Beverley,2011. The Hair and Makeup Artist Handbook.London:Hodder Education Panero,Julius,2013.Dimensi Manusia dan Ruang Interior.Jakarta:Erlangga

1991.The vocabulary of color: Value and Saturation.

Kamusbahasaindonesia.org/modern/ [diunduh : 3 November jam 10.22] http://themakeuplight.com/lighting/ [diunduh 14 oktober 2015 jam 14.05]

http://architectaria.com/mendesain-studio-foto.html [diunduh 20 Desember 2015 jam 14.38] www.legatomusiccenter.com/learn-more/stage-lighting/ [diunduh 8 Desember 2015 jam 00.38] Glamour (presentation) Wikipedia,the free encyclopedia [diunduh 3 November 2015 jam 9.29] http://www.makeupforever.com/int/en-int/academy[diunduh : 24 Oktober 2015 jam 9.43] www.cosmoprof.com.sg [diunduh 5 Desember 2015 jam 7.40]


(1)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara pada narasumber di bidang

Make-up mengenai sistem perkembangan pembelajarannya, maka diperoleh beberapa masalah

seperti :

1. Kurangnya fasilitas dan ruang kursus make-up yang mendukung sebagai akomodasi kursus.

2. Interior ruang kelas yang belum memenuhi standar pencahayaan

3. Standar ergonomic furniture make-up terutama dalam pos penataan masih belum mencerminkan higienis dan rapih.

4. Di Indonesia bahkan di Ibu kota sarana tempat kursus make-up masih kurang mencerminkan karakter make-up artist professional sehingga peminat yang ada lebih memilih untuk kursus di luar negeri.

1.3 Gagasan Perancangan

Di dalam Cosmoprof Make-up Academy ini terdapat beberapa fasilitas utama yang mendukung proses belajar mengajar. Fasilitas tersebut meliputi : Theory Class, Make-up

Class, CIBTAC class, CIDESCO class, dan Photography class. Theory Class dirancang

untuk proses pemberian materi mengenai teori-teori make-up yang ada. Make-up Class akan digunakan sebagai ruang praktek make-up para murid. CIBTAC class dirancang sebagai sarana siswa/siswi belajar mengenai beauty therapy and cosmetology , CIDESCO

class sebagai sarana siswa/siswi mendalami spa theraphy dan Photography class

dirancang untuk para murid melakukan photo shoot untuk pembuatan portofolio.

Beberapa fasilitas pendukung meliputi : gallery and multifunction room ,backstage, portofolio room, Canteen, Lobby, Lecturer Room, Staff Room, dan Janitor Room. Gallery and multifunction room dirancang sebagai ruang show dan demo

para make-up artis professional dan ternama ketika melakukan demo makeup mereka, sedangkan gallery sebagai sarana untuk memamerkan portofolio para murid.

backstage berfungsi sebagai ruang untuk para tamu make-up artis professional

dan model yang akan melakukan show dan berfungsi sebagai ruang untuk para model


(2)

ruang untuk para murid berdiskusi kelompok. Canteen berfungsi sebagai tempat makan dan istirahat . Lecturer Room berfungsi sebagai rungan untuk para pengajar make-up.

Staff Room berfungsi sebagai ruang untuk karyawan yang bekerja di area public. Janitor Room berfungsi sebagai ruang untuk cleaning service.

1.4 Manfaat Perancangan

Manfaat yang diharapkan dalam perancangan tempat kursus Bloom Make-up

Course adalah sebagai berikut :

1. sebagai salah satu sarana user untuk melakukan kegiatan belajar mengajar dengan baik.

2. Sebagai salah satu pusat tempat kursus yang memiliki sarana dan prasarana serta ruang interior yang lengkap dan mendukung akomodasi ruang kursus dengan pendidikan yang berkualitas baik.

3. Menyediakan fasilitas terutama furniture meja make-up dengan standarisasi tinggi yang mencerminkan higienis dan rapih.

1.5 Ruang Lingkup Perancangan

Terdapat batasan perancangan yang akan dibuat dalam proyek ini dan akan digambarkan secara khusus pada lembar kerja. Batasan tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Make-up class

2. Photography class

3. CIDESCO class

4. CIBTAC class


(3)

85

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

PENUTUP

5.1 kesimpulan

Dunia makeup telah berkembang dan semakin banyak minat

masyarakat di Indonesia khususnya Kota Bandung tertarik untuk menerapkan

makeup dalam kehidupan sehari-hari agar tetap terlihat cantik kapanpun

dimanapun. Tidak heran dengan semakin banyaknya trend makeup yang beredar membuat masyarakat tertarik untuk mencoba mengaplikasikannya terutama bagi kaum perempuan yang tidak bisa dipungkiri bahwa mereka memiliki sisi feminime dalam dirinya.


(4)

Berdasarkan latar belakang tersebut maka pembangunan Cosmoprof academy saat ini memiliki prospek yang cukup bagus karena sesuai dengan trend masyarakat dan juga banyaknya peminat yang tertarik untuk memahami

makeup.

Dari perancangan Cosmoprof Academy ini dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut yaitu :

1. Menggunakan konsep glasswing butterfly yang merupakan simbolisasi dari pergerakan yang merupakan proses sesorang makeup artist menjadi seorang yang creative, professional dan berkualitas melalui proses belajar. 2. Konsep glasswing butterfly pada desain interior Cosmoprof Academy

adalah sebagai berikut :

a. Konsep warna : menggunakan warna netral yang muncul dari warna glass wing butterfly itu sendiri yang umumnya bisa dikatakan tidak memiliki warna. Namun ketika glass wing

butterfly hinggap di suatu benda, glass wing tersebut akan

meneruskan warna benda yang dihinggapinya sehingga mucul warna rose gold dan pink sebagai aksen.

b. Konsep bentuk : menggunakan bentukan organis dari adaptasi bentukan sayap kupu-kupu.

c. Konsep pencahayaan : menggunakan pencahayaan alami dan buatan dengan tingkat cahaya yang cukup tinggi serta merata terutama pada bagian kelas makeup untuk menghindari bayangan.

3. Perancangan Cosmoprof Academy

Perancangan Cosmoprof Academy disesuaikan dengan konsep simbolisasi dari pergerakan kupu-kupu dengan menggunakan ciri khas dari glasswing butterfly itu sendiri yang memiliki sayap seperti kaca dengan mengkombinasikan berbagai material khususnya material kaca


(5)

87

Universitas Kristen Maranatha

dan dengan pertimbangan dari karakteristik glasswing butterfly dan ciri khas glasswing butterfly tersebut.

5.2 Saran

Perancangan Cosmoprof Academy ini dirasakan masih banyak kekurangan dan juga keterbatasan dari berbagai aspek. Dengan demikian diharapkan beberapa perancangan lanjutan seperti :

1. Perancangan lebih lanjut mengenai adaptasi desain dan penelitiannya agar menciptakan desain yang lebih baik lagi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Braisdell, Beverley,2011. The Hair and Makeup Artist Handbook.London:Hodder Education

Panero,Julius,2013.Dimensi Manusia dan Ruang Interior.Jakarta:Erlangga

1991.The vocabulary of color: Value and Saturation.

Kamusbahasaindonesia.org/modern/ [diunduh : 3 November jam 10.22]

http://themakeuplight.com/lighting/ [diunduh 14 oktober 2015 jam 14.05]

http://architectaria.com/mendesain-studio-foto.html [diunduh 20 Desember 2015 jam 14.38]

www.legatomusiccenter.com/learn-more/stage-lighting/ [diunduh 8 Desember 2015 jam 00.38]

Glamour (presentation) Wikipedia,the free encyclopedia [diunduh 3 November 2015 jam 9.29]

http://www.makeupforever.com/int/en-int/academy[diunduh : 24 Oktober 2015 jam 9.43]