blok 1.3 dan 2.3.

(1)

1 DAFTAR ISI

Pendahuluan ... 2

Pohon Topik Blok 1.3 ... 3

Tujuan Pembelajaran Blok 1.3 ... 4

Modul 1. ... 7

Modul 2. ... 8

Modul 3. ... 9

Modul 4. ... 10

Modul 5. ... 11

Modul 6. ... 12

Jadwal Mingguan Kegiatan Pendidikan Blok 1.3 ...13

Daftar kuliah pengantar dan nama Dosen Nara Sumber... 17


(2)

2

PENDAHULUAN.

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, buku penuntun blok ini dapat digunakan sebagai panduan kegiatan Blok 1.3 neuromuskuloskeletal. Blok neuromuskulo-skeletal merupakan blok ketiga yang dimunculkan pada semester pertama tahun pertama pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Disain metode pembelajaran menggunakan sistem Belajar Berbasis Masalah (BBM; problem based learning; PBL)

Blok ini dijadwalkan berlangsung selama 6 minggu, mulai dari tanggal 26 November 2012 sampai tanggal 4 Januari 2013 berlanjut pada minggu ke-7, dengan ujian akhir blok.

Dalam blok neuromuskuloskeletal dibahas susunan saraf, indra khusus, otot, tulang, topografi, dan gambaran radiologisnya pada manusia. Pembahasan ini merupakan pembelajaran ilmu dasar yang diperlukan untuk mencapai level kompetensi yang ditetapkan pada ilmu terapan tingkat preklinik, klinik, dan komunitas. Cara pembelajaran meliputi per- kuliahan, diskusi tutorial, praktikum, dan skils lab.

Isi pembelajaran blok merupakan pengejawantahan pembelajaran pada domain kognitif, psikomotor, dan afektif yang melibatkan Bagian Anatomi, Histologi, Faal, Biokimia, Fisika, dan radiologi.

Evaluasi pembelajaran dilakukan pada tiap kali diskusi tutorial, skils lab, dan ujian teori, praktikum di akhir blok.

Akhir kata diharapkan sumbangan saran dan kritik dari para kolega untuk dapat lebih menyempurnakan buku pengantar ini.


(3)

3

Hierarki proses pembentukan kompetensi blok neuromuskuloskeletal.

Telinga


(4)

4

TUJUAN PEMBELAJARAN BLOK 1.3 Tujuan umum

Mahasiswa mampu menjelaskan embriologi, struktur, dan fungsi normal sistem neuromuskuloskeletal dan organ sensoris serta korelasi klinisnya.

Tujuan khusus :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran perkembangan embriologis dan struktur sistem saraf 2. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur / fungsi rangka dan persendian

3. Mahasiswa mampu menjelaskan struktur otot

4. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran anatomi gross sistem neuromuskuloskeletal

5. Mahasiswa mampu menjelaskan perkekembangan embriologis, struktur, dan fungsi telinga dan hidung 6. Mahasiswa mampu menjelaskan gambaran perkembangan embriologis, struktur, dan fungsi mata dan

kulit

PENILAIAN

Tujuan pembelajaran akan dinilai dengan menggunakan berbagai jenis ujian, sebagai berikut : 1. Evaluasi formatif (40% dari nilai akhir)

a. Penilaian tutorial selama diskusi kelompok kecil (20% dari nilai akhir). Jika mahasiswa tidak datang pada satu pertemuan, mereka harus melapor kepada tutor dalam 2x24 jam dan membawa atau mengirirm surat dari dokter atau orang tua agar mendapatkan tanda tangan dan penilaian dari tutor. Setelah 2x24 jam, mahasiswa tersebut tidak akan memperoleh nilai.

b. Nilai skill lab (20% dari nilai akhir). Jika mahasiswa tidak lulus ujian skill lab, maka instruktur akan memberikan kesempatan untuk ujian ulangan sebanyak 2 kali, jika masih tidak lulus, maka mahasiswa tersebut dianggap tidak lulus blok 1.3.

2. Ujian blok (60% dari nilai akhir)

Pada minggu terakhir blok ini, anda akan menjalani ujian blok untuk menilai pemahaman anda terhadap tujuan pembelajaran. Walaupun ujian blok ini dilakukan pada akhir blok, sangat dianjurkan anda agar mempersiapkan diri mulai dari permulaan blok dan tidak meninggalkan apapun sampai menit terakhir. Manajemen waktu yang baik sangat penting untuk mencapai tujuan pembelajaran anda sendiri. Mahasiswa yang menghadiri kurang dari 75% aktifitas blok (tutorial, kuliah, praktikum) tidak akan dizinkan mengikuti ujian blok.


(5)

5

AKTIVITAS PEMBELAJARAN

Aktifitas pengajaran dan pembelajaran berikut dipersiapkan untuk menuntun mahasiswa agar mencapai tujuan pembelaj aran blok ini :

1. Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu. Jika kelompok tidak bisa bertemu tutor karena sesuatu hal, mereka bertanggung jawab untuk menginformasikan segera kepada secretariat melalui 0751-7810992. Selama diskusi kelompok perlu meyakinkan bahwa mereka telah membawa sumber pembelajaran yang relevan, yang akan dirujuk dalam tutorial.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, metoda tujuh langkah akan digunakan dalam diskusi kelompok. Diskusi pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi yang kedua tentang scenario yang sama. Pertanyaan yang perlu digarisbawahi adalah : Apa yang perlu kita ketahui? Apa yang telah kita ketahui? Apa yang ingin lebih kita ketahui?

Tujuh langkah terdiri dari :

Langkah 1. Klarifikasi terminologi dan konsep Langkah 2. Tentukan masalah

Langkah 3. Analisa masalah

Langkah 4. Kajian sistematik dari berbagai penjelasan pada langkah 3 Langkah 5. Formulasikan tujuan pembelajaran

Langkah 6. Kumpulkan informasi tambahan diluar diskusi kelompok Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang diperoleh

2. Diskusi kelompok tanpa tutor. Tergantung pada kebutuhan belajar anda. Anda juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis.

3. Selain tutuorial, berbagai aktifitas pembelajaran yang relevan dengan blok ini telah dirancang untuk menambah pengertian mahasiswa terhadap konsep yang didiskusikan dalam kelompok, yaitu :

Konsultasi Pakar

Aktifitas ini adalah kebutuhan yang mendasar. Kelompok yang bertanggung jawab untuk mengatur dan merancang konsultasi pakar dengan mnghubungi pakarnya secara langsung. Sangat dianjurkan anda menjadwalkan perjanjian dengan pakar. Daftar kontributor blok dan sumber yang dapat dihubungi tercantum pada buku ini.

Aktivitas di Laboratorium Keterampilan (Skillab)

Keterampilan klinik berupa pemeriksaan fisik refleks fisiologis, motorik, sensoris, visus, serta prosedural injeksi intramuskular dan subkutan akan didapatkan di laboratorium keterampilan, berlangsung selama 4 minggu. Anda akan mendapatkan kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan ini. Silakan periksa jadwal anda untuk mengatur waktu. Kuliah Pakar

Dibandingkan dengan kurikulum kedokteran konvensional, jumlah kuliah dalam kurikulum PBL berkurang agar terdapat waktu ekstra untuk belajar mandiri. Kuliah diatur menurut topik blok. Agar penggunaan kuliah efektif, dianjurkan agar anda mempersiapkan daftar pertanyaan yang tidak bisa dijawab dalam diskusi kelompok. Kuliah dalam kurikulum PBL semestinya digunakan untuk mengklarifikasi dan mengkonfirmasi masalah pembelajaran yang telah ditentukan dan demikian kuliah terjadi secara interaktif.

Belajar Mandiri

Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar secara mandiri, suatu keterampilan yang sangat penting untuk karir anda kedepan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi minat anda sendirir, mencari


(6)

6

informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktifitas, menilai pembelajaran anda sendiri, dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandirir adalah cirri yang penting dalam pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperolah informasi.

Diskusi Kelas (Plenary)

Tujuan dari diskusi ini adalah untuk menpersamakan dan membandingkan proses pembelajaran antar kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Tidak aka nada struktur yang kaku untuk diskusi kelas dan tidak dimaksudkan sebagai kuliah. Kelompok mengemukakan persoalan, dan fasilitator atau panel akan mengarahkan diskusi dan menjawab pertanyaan anda. Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan untuk memulai diskusi, kelompok akan ditanya untuk melihat adanya kemajuan pembelajaran. Jadi bersiplah dan ambillah keuntungan dari kesempatan ini.

TUGAS STAF PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR – MENGAJAR Tugas dan Kewajiban Tutor.

1. Memahami tentang tujuan dan konsep dasar PBL 2. Menerima dan menguasai konsep PBL

3. Cakap dalam dinamika kelompok dan pemberian umpan balik 4. Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi

5. Menyediakan diri untuk menjadi tutor, menyenangi tugasnya, memiliki motivasi, dan diterima oleh mahasiswa 6. Berpartisipasi penuh selama tutorial berlangsung

7. Menghargai perbedaan pendapat maupun cara belajar mahasiswa

8. Sensitif terhadap faktor yang menimbulkan stres terhadap mahasiswa dan hal-hal yang diperlukan mahasiswa, serta memiliki sifat senang membantu mahasiswa agar kelak menjadi dokter yang baik

9. Dikenal dan dipercaya oleh mahasiswadan mampu menjaga rahasia

10. Menyadari bahwa mahasiswa memandangnya sebagai panutan, orang kepercayaan, sahabat dan penasehat 11. Memandu dan memotivasi mahasiswa untuk mengidentifikasi pokok bahasan

12. Mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengintegrasikan pengetahuan

13. Tutor harus mampu menjadi pendengar yang efektif sebagaimana diharapkan oleh mahasiswa seperti hangat, memiliki empati dan spontan,

14. Berfikir konstruktif, memiliki kemampuan untuk memfasilitasi diskusi secara bijaksana Tutor Harus Memiliki:

1. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang blok

2. Tutor harus paham tentang referensi yang telah disiapkan oleh fakultas

3. Mengetahui proses kognitif mahasiswa: konsep yang berkembang di anggota kelompok termasuk kemungkinan konflik di dalamnya

4. Mengamati alasan-alasan yang diajukan para mahasiswa dan kemungkinan munculnya problem solving 5. Menyadari diri sendiri: apakah tutor menghambat atau mendorong proses kognitif mahasiswa?

6. Mengevaluasi secara teratur: apakah para mahasiswa puas dengan proses yang sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan

7. Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam hal prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok

8. Mendorong anggota kelompok untuk menjadi anggota yang aktif 9. Membina kepemimpinan kelompok

10. Mengamati adanya masalah perilaku (mahasiswa dominan, diam, dsb) dan memecahkannya 11. Evaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang sedang berjalan 12. Memperhatikan efisiensi waktu

Tutor Tidak Boleh :

1. Memberikan, meminjamkan atau membocorkan materi Tutor’s Guide kepada mahasiswa, karena perlakuan demikian akan membahayakan proses belajar mengajar dalam Metode PBL.

2. Membantu mahasiswa dalam artian memberi kunci kunci dalam tutorial agar proses tutorial dapat selesai dengan cepat.


(7)

7 MODUL 1

EMBRIOLOGI DAN ANATOMI SARAF

SKENARIO 1 : LUMPUH SEBELAH

Ahmad, 47 tahun, diterima di rumah sakit dengan keadaan lengan dan tungkai kiri tidak dapat digerakkan. Ia juga mengeluhkan kesemutan dan lemah di tubuh sebelah kiri, pusing, terganggu rasa keseimbangan dan pandangan kabur. Keluarganya mendengar dari pembicaraan dokter bahwa telah terjadi sumbatan aliran darah ke sistem saraf pusat, yang menyebabkan perintah gerak tidak bisa dikirimkan dari otak melalui urat saraf ke anggota badannya.

Dokter muda yang memeriksa Ahmad mengetahui bahwa saraf yang menuju anggota tubuh tersebut disokong oleh berbagai sel lain. Sel yang juga berada di saraf pusat ini ada yang menyediakan asupan informasi, makanan, ataupun sokongan fisik untuk sel saraf. Ia sekarang berusaha mengetahui apakah ada kelainan pada perkembangan saraf Ahmad, mengingat usia pasien yang masih relatif muda, tidak gemuk, dan tidak merokok serta tidak peminum. Ia juga memikirkan apakah Ahmad pada waktu dilahirkan sudah memiliki kelainan pada susunan sarafnya. Pemeriksaan terhadap pasien menunjukkan adanya tanda-tanda gangguan pada sistem saraf otonom seperti keringat dingin, tangan pasien lembab di sisi yang sehat, dan frekuensi jantung yang meningkat.

Pemeriksaan dengan computerized tomography scanning tidak menunjukkan adanya bekuan darah, dan secara umum menunjukkan struktur yang relatif normal. Ahmad dirawat di bahagian Penyakit Saraf selama seminggu, lalu dipulangkan dengan saran agar mengikuti program terapi fisik yang tersedia untuk pelayanan rawat jalan.


(8)

8 MODUL 2

FUNGSI SISTEM SARAF

SKENARIO 2 : PENDERITAAN YANG TIADA HENTI

Nyonya Rasti (40 tahun) sangat prihatin dengan penderitaan ibunya, yang selalu mengeluh rasa nyeri pada pinggang, bokong dan kakinya. Rasa nyeri ini dirasakan sudah bertahun-tahun dan makin lama makin memburuk. Rasa nyeri akan bertambah bila berdiri dan berjalan. Keadaan ini dirasakan makin memburuk oleh ibunya, karena kedua kakinya dirasakan makin melemah, tetapi masih bisa menahan buang air kecil dan buang air besar.

Pemeriksaan dokter puskesmas menunjukkan ada rangsangan sensorik yang berlebihan, motorik yang melemah dan refleks KPR dan tendon Achilles yang berkurang. Diputuskan oleh dokter puskesmas untuk merujuk Ibunya ke bagian penyakit saraf RSUP Dr. M. Djamil Padang. Dokter puskesmas menduga adanya gangguan di medula spinalis dan kemungkinan akan dilakukan elektromiografi untuk melihat adanya gangguan hantaran sinyal listrik dari saraf ke otot.

Penderitaan Ny.Rasti terasa makin berat, karena melihat keadaan anaknya yang menderita meningocele sejak lahir. Bagaimana saudara menerangkan apa yang terjadi pada ibu dan anak dari Ny.Rasti?


(9)

9 MODUL 3

EMBRIOLOGI, ANATOMI SERTA FUNGSI RANGKA DAN PERSENDIAN

SKENARIO 3 : CEDERA SAAT LATIHAN SENAM

Vivi, 7 tahun murid kelas II SD diantar ayahnya ke salah satu klub senam dikotanya. Saat pertama bergabung dengan teman yang seusianya terlihat ada temannya yang tinggi, seukuran dan ada yang rendah darinya. Bentuk tubuh temannya juga bervariasi ada yang tinggi kurus, gemuk pendek dan ada yang proporsional seperti tubuh Vivi.

Hari pertama latihan, Vivi diajarkan berbagai gerakan dasar untuk hampir seluruh anggota tubuhnya seperti membungkukkan badan, membuka kaki dan lengan selebar-lebarnya dan memutar-memutarkan kepala sambil mendengarkan musik. Dalam latihan senam tersebut Vivi berlatih melakukan salto diudara dan kembali berdiri dengan sempurna. Ketika latihan salto yang kedua, Vivi terpeleset, akibatnya terjadi cedera pada pergelangan kaki. Vivi terlihat kesakitan. Pelatih senam segera menghentikan latihan dan membawanya ke IGD rumah sakit terdekat.

Dokter menduga Vivi mengalami dislokasi sendi pada artikulasio talokruralis sinistra. Untuk memastikan diagnosis dokter menyarankan agar dilakukan foto ronsen pada kaki Vivi. Ketika ayah Vivi sampai di IGD setelah diberitahu pelatih senam, dia sangat khawatir apakah kaki anak kesayangannya yang cedera dapat sembuh seperti sediakala. Dia tak ingin kaki anaknya seperti anak tetangganya yang bengkok sejak lahir.


(10)

10 MODUL 4

ANATOMI DAN FUNGSI OTOT

SKENARIO 4 : TUNGKAI MUSLI MENGECIL

Musli, 18 tahun, baru saja pulang dari poliklinik ortopedi RSU untuk membuka gips tungkai kirinya yang terpasang sejak 6 minggu yang lalu karena fraktur akibat kecelakaan lalu lintas. Musli sangat kaget ketika mengetahui tungkai kirinya terlihat agak lebih kecil dibandingkan tungkai kanan. Dokter menjelaskan pada Musli bahwa hal ini terjadi karena otot tungkainya mengalami disuse atrophy, tetapi ini akan dapat kembali normal jika sudah dipergunakan kembali.

Siang itu, Musli menyaksikan acara televisi yang mewawancarai seorang atlet binaraga. Atlet tersebut menceritakan latihan yang dilakukannya dan makanan yang dikonsumsi untuk mendapatkan bentuk otot rangka yang besar pada badan, lengan dan tungkai seperti yang dipertunjukkannya. Atlet tersebut menunjukkan otot bisep dengan memfleksikan lengan bawahnya. Musli dapat ide untuk mempercepat otot tungkainya kembali seperti semula, dia akan melakukan olah-raga untuk melatih otot tungkainya setiap hari.

Keesokan harinya, Musli mulai berlatih, tapi ternyata Musli yang tidak biasa olah raga merasa sangat mudah lelah, ototnya terasa pegal, bahkan kadang-kadang nyeri. Musli jadi berfikir, kenapa otot jantung yang selalu berkontraksi setiap detik tidak pernah merasa lelah sementara otot tungkainya yang baru sebentar saja dipakai sudah terasa pegal dan bagaimana cara tubuh menyediakan energi untuk kontraksi otot jantung ini secara terus menerus.

Bagaimana anda menjelaskan tentang apa yang dialami dan difikirkan oleh Musli serta hubungannya dengan biomekanika?


(11)

11 MODUL 5

EMBRIOLOGI, ANATOMI SERTA FUNGSI TELINGA DAN HIDUNG

SKENARIO 5 : CERITA DI RUANG TUNGGU RS M.DJAMIL

Seorang ibu berusia 40 tahun beberapa bulan yang lalu melahirkan seorang bayi perempuan. Ibu tersebut heran dengan bentuk daun telinga putrinya yang lebih besar dan menonjol. Dia menyampaikan hal tersebut kepada anaknya Heru yang saat ini sedang belajar di Fakultas Kedokteran UNAND. Heru mengatakan bahwa ibunya tidak perlu khawatir karena bentuk daun telinga yang dimiliki adiknya itu dikenal dengan istilah bats’ ear dan tidak akan mempengaruhi fungsi pendengaran.

Atas saran Heru, ibu kemudian membawa adiknya ke rumah sakit M.Djamil untuk berkonsultasi mengenai tindakan apa yang mungkin dilakukan agar bentuk daun telinga menjadi normal. Di ruang tunggu rumah sakit, Ibunya bertemu dengan Nenek Aminah yang bercerita bahwa beberapa hari yang lalu ia terjatuh di kamar mandi karena mengalami pusing karena merasakan ruangan berputar. Setelah kejadian tersebut, ia merasakan daya penciumannya berkurang. Nenek Aminah juga mengatakan bahwa ia pernah datang berobat kesini beberapa waktu yang lalu karena sinusitis yang dideritanya.


(12)

12 MODUL 6

EMBRIOLOGI, ANATOMI SERTA FUNGSI MATA DAN KULIT

SKENARIO 6 : JERAWAT DERMI

Dermi, 17 tahun datang berobat ke puskesmas karena di wajahnya banyak timbul jerawat, padahal sebelumnya kulit wajah Dermi terlihat putih dan mulus. Pada majalah remaja yang dibacanya, Dermi mengetahui bahwa jerawat dapat timbul karena dipicu oleh tersumbatnya kelenjar minyak pada kulit. Dermi menyesali keadaannya yang berkaca mata, sekarang ditambah lagi dengan jerawat, benar-benar membuatnya jadi tidak menarik.

Sewaktu menunggu giliran diperiksa, tanpa sengaja Dermi melihat mata seorang anak balita yang sedang digendong orang tuanya, berwarna putih di bagian tengahnya. Dermi menanyakan pada orang tua balita tersebut apa yang terjadi. Orang tuanya menjelaskan bahwa menurut dokter, anaknya mengalami katarak kongenital dan harus dirujuk ke RS untuk dilakukan operasi. Tiba-tiba Dermi merasa harus lebih bersyukur, karena keadaannya jauh lebih baik daripada balita tersebut. Mata Dermi hanya mengalami penurunan visus, sedangkan kornea, lensa dan retinanya normal. Bagaimana saudara menjelaskan apa yang terjadi pada Dermi dan balita tersebut?


(13)

13

JADW AL KEGIATAN PENDIDIKAN BLOK 1.3 (NEUROM USKULOSKELETAL) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS TAHUN AJARAN 2010/ 2011

M INGGU I

N

O JAM

KEGIATAN

SENIN 26-11-12 SELASA 27-11-12 RABU 28-11-12 KAM IS 29-11-12 JUM AT 30-11-12 1 07.00-07.50 KP 1.3.1.1 ( A & B) KP 1.3.1.2 (C & D) KP 1.3.1.4 (A & B) KP 1.3.1.6 (C & D)

2 08.00-08.50 KP 1.3.1.1 ( C & D) KP 1.3.1.2 (A& B) P.Anat omi (C) P.Hist ologi (D)

KP 1.3.1.4 (C & D) P.Anat omi (A) P.Hist ologi (B)

KP 1.3.1.6 ( A & B)

3 09.00-09.50

Tut orial 1 ( A, B, C & D )

KP 1.3.1.3 (A & B) P.Anat omi (C) P.Hist ologi (D)

KP 1.3.1.5 (C & D) P.Anat omi (A) P.Hist ologi (B)

Tut orial 1 ( A, B, C & D )

Plenary minggu 1

4 10.00-10.50 KP 1.3.1.3 (C & D)

P.Anat omi (B)

KP 1.3.1.5 (A & B) P.Anat omi (D) 5 11.00-11.50 P.Anat omi ( A )

P.Hist ologi ( C )

P.Anat omi ( B ) P.Anat omi(D ) P.Anat omi ( B ) P.Hist ologi( A )

6 12.00-12.50 P.Anat omi (A) P.Hist ologi (C)

P. Anat omi (B) P.Hist ologi (A)

7 13.00-14.50 P.Anat omi (D) P.Anat omi (C)

8 14.00-14.50 P. Anat omi (D) Skills lab A

Skills lab B Skills lab C P.Anat omi (C) Skills lab D

9 15.00-15.50 Skills Lab A Skills lab B Skills lab C Skills lab D

M INGGU II

N

O JAM

KEGIATAN

SENIN 3-12-12 SELASA 4-12-12 RABU 5-12-12 KAM IS 6-12-12 JUM AT 7-12-12 1 07.00-07.50 KP 1.3.2.1 ( A &

B)

KP 1.3.2.2 (C & D) KP 1.3.2.4 (A & B) KP 1.3.2.6 (C & D)

2 08.00-08.50 KP 1.3.2.1 ( C & D)

KP 1.3.2.2 (A& B) P.Anat omi (C) P.Hist ologi (D)

KP 1.3.2.4 (C & D) P.Anat omi (A) P.Hist ologi (B)

KP 1.3.2.6 ( A & B)

3 09.00-09.50

Tut orial 2 KP 1.3.2.3 (A & B) P.Anat omi (C) P.Hist ologi (D)

KP 1.3.2.5 (C & D) P.Anat omi (A) P.Hist ologi (B)


(14)

14 4 10.00-10.50 ( A, B, C & D ) KP 1.3.2.3 (C & D)

P.Anat omi (B)

KP 1.3.2.5 (A & B) P.Anat omi (D)

( A, B, C & D )

5 11.00-11.50 P.Anat omi ( A ) P.Hist ologi ( C )

P.Anat omi ( B ) P.Anat omi(D ) P.Anat omi ( B ) P.Hist ologi( A )

6 12.00-12.50 P.Anat omi (A) P.Hist ologi (C)

P. Anat omi (B) P.Hist ologi (A)

7 13.00-14.50 P.Anat omi (D) P.Anat omi (C)

8 14.00-14.50 P. Anat omi (D) Skills lab A

Skills lab B Skills lab C P.Anat omi (C) Skills lab D

9 15.00-15.50 Skills Lab A Skills lab B Skills lab C Skills lab D

M INGGU III

N

O JAM

KEGIATAN

SENIN 10-12-12 SELASA 11-12-12 RABU 12-12-12 KAM IS 13-12-12 JUM AT 14-12-12 1 07.00-07.50 KP 1.3.3.1 ( A & B) KP 1.3.3.2 (C & D) KP 1.3.3.4 (A & B)

2 08.00-08.50 KP 1.3.3.1 ( C & D) KP 1.3.3.2 (A& B) P.Anat omi (C) P.Hist ologi (D)

KP 1.3.3.4 (C & D) P.Anat omi (A) P.Hist ologi (B) 3 09.00-09.50

Tut orial 3 ( A, B, C & D )

KP 1.3.3.3 (A & B) P.Anat omi (C) P.Hist ologi (D)

KP 1.3.3.5 (C & D) P.Anat omi (A) P.Hist ologi (B)

Tut orial 3 ( A, B, C & D )

Plenary minggu 3

4 10.00-10.50 KP 1.3.3.3 (C & D)

P.Anat omi (B)

KP 1.3.3.5 (A & B) P.Anat omi (D) 5 11.00-11.50 P.Anat omi ( A )

P.Hist ologi ( C )

P.Anat omi (B) P.Anat omi(D ) P.Anat omi ( B ) P.Hist ologi( A ) 6 12.00-12.50 P.Anat omi (A)

P.Hist ologi (C)

P. Anat omi (B) P.Hist ologi (A)

7 13.00-14.50 P.Anat omi (D) P.Anat omi (C)

8 14.00-14.50 P. Anat omi (D) Skills lab A

Skills lab B Skills lab C P.Anat omi (C) Skills lab D


(15)

15 M INGGU IV

N

O JAM

KEGIATAN

SENIN 17-12-12 SELASA 18-12-12 RABU 19-12-12 KAM IS 20-12-12 JUM AT 21-12-12 1 07.00-07.50 KP 1.3.4.1 ( A &

B)

KP 1.3.4.2 (C & D) KP 1.3.4.4 (A & B) KP 1.3.4.6 (C & D)

2 08.00-08.50 KP 1.3.4.1 ( C & D)

KP 1.3.4.2 (A& B) P.Anat omi (C) P.Hist ologi (D)

KP 1.3.4.4 (C & D) P.Anat omi (A) P.Hist ologi (B)

KP 1.3.4.6 ( A & B)

3 09.00-09.50

Tut orial 4 ( A, B, C & D )

KP 1.3.4.3 (A & B) P.Anat omi (C) P.Hist ologi (D)

KP 1.3.4.5 (C & D) P.Anat omi (A) P.Hist ologi (B)

Tut orial 4 ( A, B, C & D )

Plenary minggu 4

4 10.00-10.50 KP 1.3.4.3 (C & D)

P.Anat omi (B)

KP 1.3.4.5 (A & B) P.Anat omi (D) 5 11.00-11.50 P.Anat omi ( A )

P.Hist ologi ( C )

P.Anat omi (B) P.Anat omi(D) P.Anat omi ( B ) P.Hist ologi( A ) 6 12.00-12.50 P.Anat omi (A)

P.Hist ologi (C)

P. Anat omi (B) P.Hist ologi (A)

7 13.00-14.50 P.Anat omi (D) P.Anat omi (C)

8 14.00-14.50 P. Anat omi (D) Skills lab A

Skills lab B Skills lab C P.Anat omi (C) Skills lab D

9 15.00-15.50 Skills Lab A Skills lab B Skills lab C Skills lab D

M INGGU V

N

O JAM

KEGIATAN

RABU 26-12-12 KAM IS 27-12-12 JUM AT 28-12-12 SABTU 29-12-12 M INGGU 30-12-12

1 07.00-07.50 KP 1.3.5.1( A & B) KP 1.3.5.3 (C & D) KP 1.3.5.6(C & D)

07.30-09.20 Tut orial 5

( A, B, C & D ) 2 08.00-08.50 KP 1.3.5.1( C & D) KP 1.3.5.3 (A & B)

P.Anat omi (C) P.Hist ologi (D)

KP 1.3.5.6( A & B) P.Anat omi (C)

3 09.30-11.20 P.Anat omi (A)

P.Hist ologi (C) P. Fisiologi (B)


(16)

16 3 09.00-09.50

Tut orial 5 ( A, B, C & D )

KP 1.3.5.4 (A& B) P.Anat omi (C) P.Hist ologi (D)

P.Anat omi (C) P.Hist ologi (A) P.Fisiologi (D)

4 10.00-10.50 KP 1.3.5.4 (C & D)

P.Anat omi (B)

P.Anat omi ( B ) P.Fisiologi (D) P.Hist ologi (A) 5 11.00-11.50 KP 1.3.5.2 (A & B) KP 1.3.5.5 (C & D)

P.Anat omi ( B )

6 12.00-12.50 KP 1.3.5.2 (C & D) P.Anat omi ( A )

P.Hist ologi (B)

KP 1.3.5.5 (A& B) P. Anat omi (B)

6 13.00-14.50 P.Anat omi (A) P.Hist ologi ( B )

P.Fisiologi (C)

P.Fisiologi (A) P.Anat omi (D)

8 14.00-14.50 P. Anat omi (D) P.Fisiologi (C)

Skills lab A

P.Fisiologi (A) Skills lab B

P.Anat omi (D) Skills lab C

Skills lab D

9 15.00-15.50 P. Anat omi (D) Skills Lab A

Skills lab B Skills lab C Skills lab D

M INGGU VI

N

O JAM

KEGIATAN

SENIN 31-12-12 SELASA 01-01-13 RABU 02-01-13 KAM IS 03-01-13 JUM AT 04-01-13 1 07.00-07.50 Plenary minggu 5 L KP 1.3.6.2 (C& D) KP 1.3.6.5(C & D) P.Hist ologi (A)

P.Anat omi (C)

2 08.00-08.50 Plenary minggu 5 I KP 1.3.6.2 (A& B)

P.Anat omi (C) P.Hist ologi (D)

KP 1.3.6.5( A & B) P.Hist ologi (A) P.Anat omi (C)

3 09.00-09.50

Tut orial 6 ( A, B, C & D )

B KP 1.3.6.3 (A& B) P.Anat omi (C) P.Hist ologi (D)

Tut orial 6 ( A, B, C & D )

Plenary minggu 6

4 10.00-10.50 U KP 1.3.6.3 (C& D)

P.Anat omi (B)


(17)

17

P.Anat omi(B )

6 12.00-12.50 KP 1.3.6.1(C& D) P.Anat omi ( A )

P.Hist ologi (B)

KP 1.3.6.4 (A& B) KP 1.3.6.6( A& B) P. Anat omi (D)

P.Hist ologi (C) 7 13.00-14.50 P.Anat omi (A)

P.Hist ologi (B)

P.Anat omi (D) P.Hist ologi (C)

P. Anat omi (B)

8 14.00-14.50 P. Anat omi (D) Skills lab A

Skills lab B P.Anat omi (A) Skills lab C

P.Anat omi (B)

9 15.00-15.50 P. Anat omi (D) Skills Lab A

Skills lab B P.Anat omi (A) Skills lab C


(18)

18

Daftar Kuliah Pengantar Dan Nama Dosen Nara Sumber

Kuliah Pengant ar M inggu I

1.3.1.1 Embriologi SSP dan sistem saraf perifer, dermatom serta kelainan yang mungkin timbul : Dr.M.Setia Budi Zain, PA

1.3.1.2 Anatomi sistem saraf pusat (otak dan medula spinalis) : Dr.M.Setia Budi Zain, PA 1.3.1.3 Anatomi sistem saraf perifer : Dr.M.Setia Budi Zain, PA

1.3.1.4 Anatomi sistem saraf otonom : Dr.M.Setia Budi Zain, PA 1.3.1.5 Peran sistem saraf dalam homeostasis : dr. Erkadius, MSc

1.3.1.6 Histologi sistem saraf pusat dan sistem saraf perifer : dr. Rusdi Azis PhD

Kuliah Pengantar Minggu II

1.3.2.1 Embriologi sistem muskuloskeletal serta dasar kelainannya: dr.M.Setia Budi Zain, PA 1.3.2.2 Osteologi manusia : dra. Gusti Revilla, M.Kes

1.3.2.3 Arthrologi manusia : Prof.Dr.dr .Yanwirasti, PA(K)

1.3.2.4 Pengantar pemeriksaan radiologi pada tulang dan sendi: dr.Rozetti Sp Rad. 1.3.2.5 Histologi tulang dan sendi.: dr. Ifdelia Surjadi

1.3.2.6 Metabolisme tulang serta kelainan yang mungkin timbul : dr.Susila Sastri M.Biomed

Kuliah Pengantar Minggu III

1.3.3.1 Anatomi otot pada kepala, leher : Dra. Gusti Revilla, M.Kes 1.3.3.2 Anatomi otot pada pelvis dan trunkus : Dra. Gusti revilla, M.Kes 1.3.3.3 Anatomi otot anggota gerak atas dan bawah : Dra. Gusti revilla, M.Kes

1.3.3.4 Struktur mikroskopis otot lurik, otot polos dan otot jantung : Prof.dr. Eriyati Darwin, PA(K)

1.3.3.5 Energi pada kontraksi otot : dr. Susila Sastri, M.Biomed

Kuliah Pengantar Minggu IV

1.3.4.1 Biomekanika sistem muskuloskeletal serta kelainan yang mungkin timbul: Drs Yulizar Apt.MKes

1.3.4.2 Fisiologi sistem saraf pusat serta kelainan yang mungkin timbul : Prof.dr. Rahmatina B.Herman, PhD

1.3.4.3 Fisiologi sistem saraf perifer serta kelainan yang mungkin timbul : dr. Sofina Rusdan, Cert.Med,Sc

1.3.4.4 Refleks dan Neuromuscular junction : dr. Detty Iryani, M.Kes, M.Pd.Ked

1.3.4.5 Fisiologi sistem saraf otonom serta kelainan yang mungkin timbul : dr. Sofina Rusdan, Cert.Med,Sc

1.3.4.6 Kontraksi otot rangka, otot polos dan otot jantung : dr. Detty Iryani, M.Kes, M.Pd.Ked

Kuliah Pengantar Minggu V

1.1.1.1 Embriologi telinga, hidung dan sinus paranasal : dr.M.Setia Budi Zain, PA

1.1.1.21.3.5.2 Anatomi telinga, hidung dan sinus paranasal : Prof.DR.dr.Yanwirasti, PA(K)

1.1.1.31.3.5.3 Histologi telinga, hidung dan sistim keseimbangan : dr. Ifdelia Surjadi

1.1.1.41.3.5.4 Fungsi telinga : Dr.dr.Afriwardi, SpKO

1.1.1.51.3.5.5 Fisiologi hidung dan sinus paranasal : Prof.dr. Rahmatina B.Herman, PhD


(19)

19 Kuliah Pengantar Minggu VI

1.3.6.1 Embriologi mata serta kelainan yang mungkin timbul : Dra. Gusti Revilla, M.Kes 1.3.6.2 Histologi mata dan jaringan pendukungnya : Prof.Dr.dr.Eriyati Darwin, PA(K) 1.3.6.3 Anatomi mata dan jaringan pendukungnya : Prof. Dr.dr Yanwirasti, PA(K) 1.3.6.4 Fungsi penglihatan : dr. Erkadius, MSc

1.3.6.5 Embriologi kulit serta kelainan yang mungkin timbul : Prof. Dr.dr Yanwirasti, PA(K) 1.3.6.6 Histologi kulit : Prof.Dr.dr.Eriyati Darwin, PA(K)

Keterangan

KP = Kuliah Pengantar / Kuliah Pakar di lokal E, F P.Anatomi = Praktikum Anatomi di labor anatomi P.Histologi = Praktikum Histologi di labor histologi P.Fisiologi = Praktikum Fisiologi di labor fisiologi

Topik Praktikum Anatomi gros : susunan neuromuskuloskeletal. Minggu 1.1 : susunan saraf pusat dan medula spinalis

Minggu 1.2 : Sistem saraf perifer Minggu 2.1 : Tulang dan sendi Minggu 2.2 : otot

Minggu 3.1 : otot Minggu 3.2 : topografi 1 Minggu 4.1 topografi 2 Minggu 4.2 topografi 3 Minggu 5.1 topografi 4 Minggu 5.2 topografi 5 Minggu 6.1 topografi 6

Minggu 6.2 mata , hidung, dan telinga Topik praktikum histologi

Minggu 1 : Histologi saraf pusat dan perifer Minggu 2 : Histologi tulang dan sendi Minggu 3 : Histologi otot

Minggu 4 : Histologi saraf perifer Minggu 5 : Histologi hidung dan telinga Minggu 6 : Histologi kulit dan mata Topik praktikum fisiologi

Minggu 5 : Fisiologi penghidu, pemeriksaan pendengaran dan praktikum sistem keseimbangan

Padang, 21 November 2012 Mengetahui,

Pembantu Dekan I Koordinator Blok 1.3

Prof.Dr. dr. Eriyati Darwin, PA(K) dr. HM. Setia Budi M.Zain, PA NIP. 195311091982112001 NIP.195108071980031004


(20)

20

Diskusi Plenari : di Aula FKUA.

Penanggung Jawab diskusi plenari.

Minggu-I, Jam : 09.00, Jum’at, 30-11-2012 dr. HM.Setia Budi M.Zain, PA Nara sumber : semua dosen pakar kuliah minggu ke-I

Minggu-II Jam : 09.00, Jum’at, 07-12-2012 dr. Ifdelia Suryadi Nara sumber : semua dosen pakar kuliah minggu ke-II

Minggu-III Jam : 09.00, Jum’at, 14-12-2012 Dra. Gusti Revilla, M.Kes Nara sumber : semua dosen pakar kuliah minggu ke-III

Minggu-IV Jam : 09.00Jum’at, 21-12-2012 dr. Siti Nurhajjah, MSi.Med Nara sumber : semua dosen pakar kuliah minggu ke-IV

Minggu-V Jam : 09.00, Jum’at 28-12-2012 dr. H.M.Setia Budi M.Zain, PA Nara sumber : semua dosen pakar kuliah minggu ke-V

Minggu-VI. Jam : 09.00, Jum’at, 04-01-2013 dr. Dewi Rusnita Nara sumber : semua dosen pakar kuliah minggu ke-VI

Pengelola Blok 1.3 :

Koordinator Blok : dr. HM. Setia Budi Zain, PA Wakil Koordinator : dr. Ifdelia Surjadi

Anggota : Dra. Gusti Revilla, M.Kes

dr. Dewi Rusnita


(21)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 1 FAKULTAS KEDOKTERAN

Alamat : Jl.Perintis Kemerdekaan. Padang 25127. Indonesia Telp.: +62 751 31746. Fax.: +62 751 32838

e-mail : fk2unand@pdg.vision.net.id

BLOK 2.3

RE

REPRODUKSI

STUDENT’S GUIDE

Edisi Ke-3 2012

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS Padang, Indonesia


(22)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 2 REPRODUKSI

PENDAHULUAN

Sistem reproduksi sangat dipengaruhi oleh sistim endokrin. Pemahaman sistim endokrin pada wanita, penting untuk memahami patogenesis, diagnosis dan penatalaksanaan berbagai kelainan pada sistim reproduksi wanita.

Sistem reproduksi wanita dapat dilihat dari 2 kondisi, yaitu di dalam kehamilan dan di luar kehamilan. Sistem reproduksi wanita dalam kehamilan lazim disebut dengan Obstetri, yang dalam arti sempit diartikan sebagai cabang ilmu kedokteran yang mempelajari tentang kehamilan, persalinan, dan nifas, serta hal-hal yang terkait dengannya. Sedangkan cabang ilmu kedokteran yang mempelajari sistem reproduksi wanita di luar kehamilan disebut dengan Ginekologi. Keluarga Berencana dan Konseling Pra nikah adalah contoh dari hal-hal yang terkait dengan kehamilan. Infertilitas merupakan aspek ginekologi yang erat kaitannya dengan kehamilan (sukar mendapatkan kehamilan).

Obstetri :

Kehamilan, persalinan, dan nifas sebetunya merupakan proses yang fisiologis; namun dalam perjalanannya, mulai dari saat pembuahan bisa jatuh ke dalam kondisi patologis. Oleh sebab itu Obstetri dibedakan dalam obstetri fisiologi dan obstetri patologis. Keadaan patologi ini bisa ditemukan dalam kehamilan, saat persalinan, maupun dalam masa nifas. Secara sederhana diungkapkan seperti berikut:

Obstetri :  Fisiologi  Patologi

 dalam kehamilan  saat persalinan  dalam masa nifas Catatan:

Obstetri fisiologi telah diberikan pada blok tumbuh kembang, sebagian patologi telah diberikan pada blok kesehatan keluarga, sehingga pada Blok 13 hanya meliputi skills lab obstetri fisiologi (pemeriksaan kehamilan), sebahagian patologi kehamilan, patologi persalinan dan nifas.


(23)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 3 Masalah sistem reproduksi wanita di luar kehamilan meliputi kelainan endokrin (kelainan haid, postmenopouse/senilis, wanita pada usia bayi dan kanak-kanak), kelainan kongenital dan kelainan yang didapat, infeksi, dan neoplasia.

Catatan :

Neoplasia sistem reproduksi telah diberikan pada blok neoplasia, sedangkan wanita pda usia bayi dan kanak-kanak telah diberikan pada blok tumbuh kembang. Dengan demikian bagian dari ginekologi yang dibahas pada Blok 13 ini adalah kelainan endokrin, infeksi, dan kelainan kongenital dan yang didapat (uroginekologi).

Keluarga Berencana dan Infertilitas.

Keluarga Berencana dan Infertilitas merupakan 2 hal yang terkait langsung dengan fungsi reproduksi. Keluarga Berencana berperan dalam mengendalikan kesuburan (mencegah kehamilan), sedangkan penanganan infertilitas berkaitan dengan usaha mengatasi kegagalan mendapatkan kehamilan. Kontrasepsi wanita dan pria, maupun fungsi reproduksi pria dan wanita menjadi topik bahasan pada Keluarga Berencana dan Infertilitas ini.


(24)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 4 KEHAMILAN,

PERSALINAN DAN NIFAS NORMAL

KEHAMILAN PATOLOGIS

PERSALINAN DAN NIFAS PATOLOGIS

ENDOKRINO LOGI SISTIM REPRODUKSI

DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN

KOMPREHENSIF

REPRODUKSI

INFEKSI DAN NEOPLASMA SISTEM

REPRODUKSI DAN PAYUDARA

INFERTILITAS WANITA –PRIA DAN KELUARGA BERERENCANA


(25)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 5 A. Aktivitas Pembelajaran

a. Tutorial.

Diskusi kelompok dengan tutor dijadwalkan dua kali seminggu. Jika berhalangan hadir karena sesuatu hal, mahasiswa yang bersangkutan harus menginformasikan kepada tutor dalam waktu 2 x 24 jam. Mahasiswa harus menerapkan metode “tujuh langkah’ dalam membahas skenario yang telah dipersiapkan. Kegiatan tutorial ini meliputi diskusi didampingi tutor (I & II), belajar mandiri, konsultasi pakar, penelusuran pustaka / internet, diskusi tanpa tutor, dan diskusi pleno. Penilaian didasari aktivitas mahasiswa dalam turorial.

b. Skill’s lab.

Kegiatan untuk mendapatkan keterampilan medik, mulai dari komunikasi, keterampilan laboratorium, keterampilan prosedural dan keterampilan klinik. Materi keterampilan dalm Blok reproduksi adalah pemeriksaan kehamilan. Sebelum pemeriksaan langsung ke pasien, terlebih dulu mahasiswa harus melakukan pemeriksaan secara simulasi dibawah bimbingan instruktur. Hasil pemeriksaan langsung terhadap pasien didiskusikan pada minggu berikutnya. Ujian berbentuk pemeriksaan langsung terhadap pasien wanita hamil. c. Praktikum

Kegiatan yang dilakukan di laboratorium, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang teori.

d. Diskusi pleno

Tujuan dari diskusi ini untuk mempersamakan dan membandingkan proses pembelajaran kelompok untuk mencegah adanya kelompok yang mengambil jalur yang salah. Kelompok dapat mengajukan masalah yang belum terpecahkan dan fasilitator akan mengarahkan diskusi . Kegiatan ini diadakan setiap minggu dan dihadiri oleh pakar yang terkait.

e. Kuliah pakar

Mahasiswa mengikuti kuliah oleh dosen yang ekspert dalam bidangnya, sebagai pengantar ke materi Blok 2.3 ini. Jadwal, materi, dan pemberi kuliah diatur tersendiri.

f. Konsultasi dengan fasilitator / instruktur / pakar.

Konsultasi dengan pakar apabila diperlukan dengan membuat perjanjian sebelumnya g. Belajar mandiri

Sebagai seorang pelajar dewasa, anda diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, suatu keterampilan yang penting untuk karir anda ke depan dan perkembangannya. Keterampilan ini meliputi mengetahui minat anda sendiri, mencari informasi yang lebih banyak dari sumber pembelajaran yang tersedia, mengerti informasi dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berbeda dan berbagai aktivitas, menilai pembelajaran anda sendiri dan mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran selanjutnya. Tidaklah cukup belajar hanya dari catatan kuliah atau buku teks. Belajar mandiri adalah ciri yang penting pada pendekatan PBL dan belajar harus dianggap sebagai perjalanan yang tiada akhir tanpa batas untuk memperoleh informasi.


(26)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 6 Tergantung pada kebutuhan, mahasiswa juga dapat merancang pertemuan kelompok tanpa kehadiran tutor. Tujuan dari diskusi tanpa tutor bisa bervariasi, seperti mengidentifikasi pertanyaan secara teoritis, mengidentifikasi tujuan pembelajaran kelompok, untuk memastikan bahwa kelompok tersebut telah mengumpulkan cukup informasi, atau untuk mengidentifikasi pertanyaan praktis

B. Sumber Pembelajaran. Sumber pembelajaran berupa:

a. Buku teks

b. Majalah dan Jurnal. c. Internet (e-library). d. Nara sumber. e. Laboratorium. C. Media Instruksional.

Media instruksional yang digunakan a. Panduan tutorial (student’s guide). b. Penuntun Praktikum.

c. CD Rom.

d. Preparat dan peraga praktikum. e. Panduan Skill’s Lab.


(27)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 7

NO KOMPONEN BOBOT

1 Penilaian Tutorial 20%

2 Ujian Skills Lab 20%

3 Ujian Tulis (MCQ, PAQ) 60%

Ketentuan :

1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian tulis/skills lab/praktikum harus mengikuti persyaratan berikut :

a. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi tutorial 90% b. Minimal kehadiran dalam kegiatan diskusi pleno 90% c. Minimal kehadiran dalam kegiatan skills lab 100% d. Minimal kehadiran dalam kegiatan praktikum 100%

2. Apabila tidak lulus dalam ujian tulis, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali pada akhir tahun akademik yang bersangkutan. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok.

3. Apabila tidak lulus ujian skills lab, mahasiswa mendapat kesempatan untuk ujian remedial satu kali di akhir Blok. Jika masih gagal, mahasiswa yang bersangkutan harus mengulang Blok

4. Ketentuan penilaian berdasarkan peraturan akademik program sarjana Universitas Andalas tahun 2006.

Nilai Angka Nilai Mutu Angka Mutu Sebutan Mutu

90-100 A+ 4.00 Sangat cemerlang

85-89 A 3.75 Cemerlang

80-84 A- 3.50 Hampir cemerlang

75-79 B+ 3.25 Sangat baik

70-74 B 3.00 Baik

65-69 B- 2.75 Hampir baik

60-64 C+ 2.25 Lebih dari cukup

55-59 C 2.00 Cukup

50-54 C- 1.75 Hampir cukup

40-49 D 1.00 Kurang


(28)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 8 SKENARIO 1 : KEHAMILAN YANG PERTAMA

Nyonya Ratna usia 39 tahun adalah wanita karir yang sukses, sudah menikah selama satu tahun. Dua bulan ini, haidnya tidak datang dan payudaranya terasa menegang serta sering buang air kecil. Kemudian Ny.Ratna datang ke puskesmas, Dokter menanyakan riwayat menstruasi kemudian melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium rutin, gula darah dan urin. Dari hasil pemeriksaan USG didapatkan embrio dengan ukuran GS intra uterin 2,5 cm dan CRL 1,4 cm, dan dikatakan perkembangannya baik. Dokter memberikan asam folat, dan menganjurkan kontrol secara teratur untuk antenatal care (ANC).

Pada saat kehamilan sudah cukup bulan Ny.Ratna kontrol ke dokter karena mulai merasakan nyeri pinggang. Dari pemeriksaan dokter didapatkan tanda vital Ny.Ratna dalam batas normal, linea mediana hiperpigmentasi, serta tanda-tanda kehamilan yang lain (+), tinggi fundus 3 jari di bawah processus xyphoideus, dari pemeriksaan Leopold didapatkan janin letak kepala, pu-ki, bagian terbawah janin sudah masuk PAP, kontraksi (-), DJJ: 12-11-12, dari pemeriksaan VT didapatkan belum ada pembukaan serviks dengan ukuran panggul dalam luas. Dokter kemudian menganjurkan untuk persalinan sebaiknya dilakukan di rumah sakit.

Satu minggu kemudian Ny.Ratna merasakan sakit tanda melahirkan, dan segera pergi ke rumah sakit, dari pemeriksaan dokter didapatkan pembukaan serviks sudah 4-5 cm, dengan penipisan serviks hampir 100%, ketuban menonjol dan kepala sudah masuk PAP dengan denominator UUK kiri depan setinggi bidang Hodge II. Ny.Ratna dipantau oleh bidan dengan menggunakan partograf dan dilakukan VT setiap 4 jam, 6 jam kemudian Ny.Ratna merasakan ingin mengedan dan ketuban pecah dengan sendirinya. Persalinan dipimpin oleh dokter dan ½ jam kemudian Ny.Ratna melahirkan bayi laki-laki secara spontan dan normal. Setelah bayi lahir dokter segera menyuntikkan oksitosin di paha ibu Ratna, dan plasenta lahir sendiri kira-kira 10 menit kemudian. Ny.Ratna kemudian dirawat selama 2 hari, dengan darah nifas yang normal.

Pada hari ketiga dokter mengatakan fundus uteri Ny.Ratna sudah 2 jari diatas simfisis pubis dengan lokia yang normal, dan tidak ada tanda infeksi serta ASI sudah keluar dengan baik, maka Ny. Ratna diperbolehkan untuk pulang, dokter memberikan obat analgetik, dan multivitamin. Ny.Ratna diminta untuk kontrol kembali 1 minggu kemudian.


(29)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 9 SKENARIO 2: KEHAMILAN YANG SULIT

Ny. Nia, 42 tahun, tinggal di Muaralabuh, memiliki tiga orang anak dan sedang hamil 8 bulan. Pada saat memeriksakan diri ke bidan didapatkan tekanan darah 160/110 mmHg, kemudian bidan menyarankan Ny.Nia untuk pergi ke rumah sakit, karena bidan menduga Ny.Nia mengalami pre eklampsia yang merupakan salah satu penyebab utama kematian Ibu di Sumatera Barat.

Di RSUD Muaralabuh, Dokter menanyakan riwayat hipertensi pada Ny.Nia sebelumnya, kemudian melakukan pemeriksaan fisik dan didapatkan TD: 160/110 mmHg, frekuensi denyut nadi 94x/menit, frekuensi nafas 23x/menit dan protein urin: +2. Dokter memberi infus regimen MgSO4, memasang kateter urin dan memberikan obat antihipertensi.

Dokter melakukan anamnesis ulang dan Ny.Nia mengatakan bahwa pada kehamilan 2 bulan pernah mengalami perdarahan sedikit, namun sejak saat itu tidak pernah perdarahan lagi. Ny.Nia tidak tahu bagaimana tekanan darahnya selama ini, karena tidak ada keluhan dan tidak pernah memeriksakan diri ke dokter. Pada pemeriksaan fisik dokter menemukan tinggi fundus uteri 2 jari diatas pusat dan dari pemeriksaan Leopold didapatkan anak letak kepala, belum masuk PAP, pu-ka. Dokter memberikan penjelasan bahwa saat ini Ny.Nia menderita preeklampsia berat dan kemungkinan terjadi gangguan pertumbuhan janin. Oleh karena itu harus dilakukan perawatan serta pemeriksaan penunjang seperti USG , CTG dan laboratorium. Ny.Nia dirawat di ruangan patologi kehamilan.


(30)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 10 SKENARIO 3: KENAPA SULIT SEKALI MELAHIRKAN?

Ny. Ari, 25 tahun hamil anak pertama cukup bulan, diantar oleh bidan ke Puskesmas dengan rujukan : partus tidak maju-maju setelah dipimpin bidan mengedan selama 2 jam. Dari pemeriksaan dokter didapatkan: TD: 130/70 mmHg, FUT 3 jari Bpx, TFU ; 35 cm , pada pemeriksaan Leopold : janin letak kepala, his; 2-3x/35”/S, DJJ; 13-12-13, VT: pembukaan lengkap, ketuban(-), sisa kehijauan, ubun-ubun besar teraba di depan HIII-IV. Dokter memberikan antibiotika untuk mencegah infeksi, selanjutnya dokter merujuk Ny. Ari ke RS, karena dikhawatirkan terjadinya ruptur uteri sebab saat dipasang kateter urin ditemukan urin sedikit kemerahan. Ny. Ari kemudian dirujuk ke RS. Dr. M.Djamil dengan diagnosis Kala II memanjang.

Di rumah sakit, dokter memasang infus cairan Ringer Laktat. Ny. Ari merasakan kelelahan dan tidak kuat lagi untuk mengedan. Setelah pemberian cairan, dokter melakukan pemeriksaan ulang dan menemukan his 3-4x/45”/K, DJJ: 13-11-12, dari VT ditemukan pembukaan lengkap, ketuban(-), sisa kehijauan, ubun-ubun besar di depan HIII-IV, persalinan diterminasi dengan ekstraksi forsep. Bayi lahir dengan BBL 3500 gram, PB 50 cm, A/S 7/8. Dokter melakukan manual plasenta dan pada eksplorasi tidak ditemukan robekan jalan lahir kecuali luka episiotomi yang mencapai sebagian otot perineum. Dokter memberikan injeksi oksitosin, dan setelah dilakukan penjahitan luka episiotomi, ditemukan atonia uteri dan tinggi fundus uteri 1 jari diatas pusat, serta perdarahan sebanyak 600 ml. Dokter melakukan massage

uterus dan memberikan oksitosin drip. Setelah setengah jam, kontraksi uterus menjadi baik dengan tinggi fundus 2 jari di bawah pusat.

Pada hari ke dua post partum, Ny.Ari sering menangis tanpa alasan yang jelas dan ia menolak merawat bayinya. Setelah ditenangkan oleh dokter, bidan dan keluarga serta dikonsultasikan pada psikiater, Ny. Ari mau merawat bayinya dengan baik. Pasien dipulangkan pada hari ketiga setelah persalinan setelah dokter memastikan luka episiotominya baik dan pasien dapat buang air kecil dengan lancar.


(31)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 11 SKENARIO 4 : KECEMASAN NY MASTITI

Nyonya Mastiti, 28 tahun, merasa sangat cemas karena menemukan ada benjolan di payudara sebelah kanan tiga hari yang lalu, benjolan itu dirasakan nyeri. Sejak satu hari yang lalu ia merasa demam. Ny Mastiti saat ini sedang menyusui anaknya yang berumur satu bulan, karena itu ia berobat ke klinik KIA. Dokter yang memeriksa menanyakan apakah selama kehamilan ia sudah belajar mengenai perawatan payudara selama hamil dan laktasi. Dari anamnesis diketahui bahwa Ny. Mastiti mempunyai keluhan lain yaitu keluarnya cairan putih kekuningan dan kadang kadang berbau dari kemaluannya. Dari pemeriksaan Dokter menemukan tanda abses payudara dan dari pemeriksaan inspekulo terlihat serviks hiperemis dengan sekret purulen. Untuk memastikan diagnosisnya, Ny. Mastiti dirujuk ke RS untuk pemeriksaan dan penanganan lebih lanjut.

Nyonya Mastiti bertanya pada dokter apakah ia masih boleh memberikan ASI eksklusif kepada anaknya. Disamping itu ia juga menanyakan apakah penyakitnya ini juga berhubungan dengan proses melahirkan dan apakah ia bisa hamil lagi.


(32)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 12 SKENARIO 5 : PENYAKIT KANKER, KETURUNAN ?

Ny. Elsi, 38 tahun menemukan benjolan pada payudara kiri pada saat ia melakukan SADARI. Dari riwayat keluarga diketahui bahwa ibunya meninggal lima tahun yang lalu akibat menderita tumor ganas indung telur stadium IV sehingga dokter hanya memberikan pengobatan paliatif. Kakaknya juga menderita kanker payudara yang dinyatakan sembuh setelah operasi dan kemoterapi. Karena ada riwayat keluarga tersebut, Ny.Elsi secara teratur melakukan check up. Pada check up terakhir hasil pap smear menunjukkan adanya displasia ringan. Dokter menganjurkan pap smear ulang selanjutnya.

Pada saat memeriksakan diri pada dokter keluarga didapatkan benjolan yang teraba keras pada payudara kiri dengan ukuran 4x3 cm dan ada satu benjolan lagi didaerah aksila kanan ukuran 2x2 cm. Dokter mendiagnosis Ny. Elsi menderita Susp Ca Mama T2N1Mx. Dokter menjelaskan bahwa penyakit Ny Elsi ada hubungannya dengan penyakit ibunya. Dokter mengirimkan Ny Elsi ke RS untuk dilakukan pemeriksaan mamografi dan biopsi serta tatalaksana selanjutnya. Dokter juga menganjurkan agar semua saudara perempuan Ny. Elsi melakukan check up terutama untuk kanker payudara dan organ ginekologi karena ia mencurigai adanya riwayat penyakit kanker familial.


(33)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 13 Ny. Vita, 35 tahun datang dengan suaminya 38 tahun seorang perokok berat ke Puskesmas untuk konsultasi supaya dapat kembali hamil. Ny. Vita telah memiliki anak sebelumnya, yang saat ini berusia enam tahun. Setelah kehamilan pertama, Ny. Vita menggunakan kontrasepsi suntik tiap tiga bulan, namun sejak dua tahun yang lalu tidak lagi menggunakan KB suntik. Saat menggunakan KB suntik, haid Ny. Vita sering tidak teratur dan mengalami perdarahan bercak di antara haid. Namun sejak satu tahun terakhir, haid Ny. Vita sudah kembali teratur. Ny. Vita sebelumnya sudah menjalani konsultasi untuk penggunaan kontrasepsi dan memilih KB suntik tiga bulan. Dokter telah menjelaskan bahwa penggunaan KB suntik ini memang akan mengganggu siklus haid karena perubahan hormonal.

Saat ini, setelah tidak menggunakan KB suntik selama 2 tahun, keinginan Ny. Vita dan suami untuk memiliki anak lagi menjadi semakin bertambah. Ia takut kesuburannya terpengaruh oleh penggunaan KB suntik sebelumnya. Bahkan ia pernah mendengar ada tetangganya yang mengalami perdarahan berulang setelah penggunaan KB suntik sehingga diperlukan tranfusi darah dan dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan kuretase.

Dokter Puskesmas memberikan konseling pemeriksaan dasar infertilitas pada Ny.Vita dan suaminya, kemudian Dokter merujuk pasangan ini ke RS.Dr.Mjamil untuk pemeriksaan selanjutnya guna mewujudkan keinginan pasangan ini untuk mendapatkan keturunan lagi . Di rumah sakit Ny.Vita menjalani pemeriksaan darah untuk menilai status hormonal, pemeriksaan USG transvagina, pemeriksaan patensi tuba. Suami Ny.Vita menjalani pemeriksaan analisa sperma. Dari analisis semua hasil pemeriksaan, dokter menyarankan agar keinginan Ny.Vita untuk cepat punya anak tercapai dapat dilakukan dengan fertilisasi invitro (IVF) .


(34)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 14 MINGGU I

No Topik Kuliah Dosen

1. Pengantar Blok 2.3 Dr.Yusrawati, Sp.OG(K

2. Perubahan anatomi dan fisiologi pada hehamilan,

persalinan dan nifas Dr.Ermawati,SpOG(K)

3 Antenatal care (ANC) Dr.Desmiwarti, Sp.OG(K)

4. Proses persalinan dan Partograf DR.Dr. Joserizal Serudji, SpOG(K)

5. Fisiologi Nifas Dr.Defrin,SpOG

6. Pencitraan dalam kehamilan DrYusrawati,SpOG(K)

7. Obat dan zat berbahaya (obat dan Napza), Mikronutrient, Jamu dan suplemen dalam kehamilan persalinan dan nifas

Dr.Rahmatini, M.Kes MINGGU II

Topik Kuliah Dosen

1. Upaya menurunkan AKI dan AKB di Sumatera Barat Ka.Dinkes Tk.1 2. Perdarahan dalam kehamilan . Dr. Ariadi SpOG 3. HDK (PE dan E)

Dr. Dovy Janas, SpOG(K) 4.Kelainan dalam lamanya kehamilan

Dr. Defrin, SpOG 5.Gangguan pertumbuhan dan hipoksia janin

Dr.Joserizal Serudji, SpOG(K) 6. ADB

Dr. . Yusrawati, SpOG(K) 7. Gizi Pada Wanita Hamil Dr.dr.Masrul,SpGK

MINGGU III

No Topik Kuliah Dosen

1. Distosia (3 P) dan prolapsus tali pusat

Dr.Dovy Janas ,SpOG(K)

2. Fetal distress dalam persalinan DR.Dr.Joserizal Serudji,SpOG(K) 3. HPP

Dr.Pelsi Sulaini,SpOG(K) 4. Patologi nifas dan laktasi dr. Defrin, SpOG(K) 5. Psikosis dan depresi post partum Dr.Amelyanis.SpP

6 Inkontinensia urine dan alvi Dr Boby Indara.Utama.,SpOG(K) 7 Obstetri sosial pada kasus obstetri di masyarakat


(35)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 15

No Topik Kuliah Dosen

1. PID akut dan kronik.

Dr.Desmiwarti,SpOG(K) 2. GO, Syphilis dan kondiloma akuminata .

Dr.Rina Gustia, SpKK 3. TORCH, HIV,HBV/C dan AIDS

Dr.Yusrawati,SpOG(K) 4. Pemeriksaan Laboratorium :

TORCH, HIV,HBV/C dan AIDS Prof.dr.Eliza Nasrul,SpKK

5. Prolapsus uteri Dr.Boby Indara.Utama,SpOG(K)

6. fistula urogenital Dr.Ermawati,SpOG(K)

7. Infeksi pada payudara Dr.Wirsma Arif Harahap,SpB.K(ONK)

MINGGU V

No Topik Kuliah Dosen

1. Tumor jinak ginekologi. Dr.Pelsi Sulaini,SpOG(-onk)

2. Tumor ganas ginekologi . Dr.Pelsi Sulaini,SpOG(-onk)

3. Endometriosis . Dr.Putri Sri Lasmini,SpOG(K)

4. Tumor jinak dan ganas payudara Dr.Wirsma Arif SpB-ONK 5. Pencitraan pada neoplasma sistim reproduksi dan

payudara

Dr.Silvia Rahman,SpRad 6. Diagnostik patologik neoplasma sistim reproduksi

dan payudara

Dr.Aswiyanti Asri,SpPA

7. Ginekologi Sosial Dr. Desmiwarti SpOG(K)


(36)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 16

No Topik Kuliah Dosen

1. Infertilitas wanita : pemeriksaan dasar dan penunjang serta penatalaksanaannya

Dr.Putri Sri Lasmini, SpOG 2. Infertilitas pria : pemeriksaan dasar dan penunjang

serta penatalaksanaannya

Dr.Alvarino SpBU

3. Teknologi reproduksi berbantu dan adopsi Dr.Putri Sri Lasmini,SpOG(K) 4 Kependudukan , KB dan Metode kontrasepsi pada

wanita dan pria

Dr.Syahredi,SpOG(K)

5. DUB dan penatalaksanaannya Dr.Putri Sri Lasmini, Sp.OG(K) 6. Amenorea fisiologi, primer dan sekunder dan

penatalaksanaannya

Dr.Ariadi,SpOG

7 Metode kontrasepsi pada pria Dr.Alvarino,SpB.SpU

LAMPIRAN 1

Pengelola Blok

:

Koordinator

: Dr. Yusrawati,SpOG(K)

Sekretaris

: Dra.Eliza Anas

Anggota

:

1. Dr.Defrin,SpOG

8.

Dr. Bobby IU,SpOG(K)

9.

Dr.Samel Muhammad


(37)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 17

METODA TUJUH LANGKAH (SEVEN JUMPS) DALAM DISKUSI TUTORIAL

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, digunakan metoda tujuh langkah (seven jumps) dalam diskusi kelompok. Diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan yang digarisbawahi adalah : Apa yang perlu diketahui? Apa yang telah diketahui? Apa yang ingin diketahui?

Langkah 1. Mengklarifikasi terminologi dan konsep Langkah 2. Menentukan masalah

Langkah 3. Menganalisis masalah melalui brainstorming dengan menggunakan prior knowledge

Langkah 4. Membuat pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan pada langkah 3

Langkah 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran

Langkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dll Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh


(38)

Blok 2.3 (Reproduksi) E disi Ke-3 Tahun 2012 18 TUGAS STAF PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR – MENGAJAR

Tugas dan Kewajiban Tutor.

1. Memahami tentang tujuan dan konsep dasar PBL 2. Menerima dan menguasai konsep PBL

3. Cakap dalam dinamika kelompok dan pemberian umpan balik 4. Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi

5. Menyediakan diri untuk menjadi tutor, menyenangi tugasnya, memiliki motivasi, dan diterima oleh mahasiswa

6. Berpartisipasi penuh selama tutorial berlangsung

7. Menghargai perbedaan pendapat maupun cara belajar mahasiswa

8. Sensitif terhadap faktor yang menimbulkan stres terhadap mahasiswa dan hal-hal yang diperlukan mahasiswa, serta memiliki sifat senang membantu mahasiswa agar kelak menjadi dokter yang baik

9. Dikenal dan dipercaya oleh mahasiswadan mampu menjaga rahasia

10.Menyadari bahwa mahasiswa memandangnya sebagai panutan, orang kepercayaan, sahabat dan penasehat

11.Memandu dan memotivasi mahasiswa untuk mengidentifikasi pokok bahasan 12.Mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengintegrasikan pengetahuan

13.Tutor harus mampu menjadi pendengar yang efektif sebagaimana diharapkan oleh mahasiswa seperti hangat, memiliki empati dan spontan,

14.Berfikir konstruktif, memiliki kemampuan untuk memfasilitasi diskusi secara bijaksana Tutor Harus Memiliki:

1. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang blok

2. Tutor harus paham tentang referensi yang telah disiapkan oleh fakultas

3. Mengetahui proses kognitif mahasiswa: konsep yang berkembang di anggota kelompok termasuk kemungkinan konflik di dalamnya

4. Mengamati alasan-alasan yang diajukan para mahasiswa dan kemungkinan munculnya

problem solving

5. Menyadari diri sendiri: apakah tutor menghambat atau mendorong proses kognitif mahasiswa?

6. Mengevaluasi secara teratur: apakah para mahasiswa puas dengan proses yang sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan

7. Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam hal prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok

8. Mendorong anggota kelompok untuk menjadi anggota yang aktif 9. Membina kepemimpinan kelompok

10. Mengamati adanya masalah perilaku (mahasiswa dominan, diam, dsb) dan memecahkannya 11. Evaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang sedang

berjalan

12. Memperhatikan efisiensi waktu Tutor Tidak Boleh :

1. Memberikan, meminjamkan atau membocorkan materi Tutor’s Guide kepada mahasiswa, karena perlakuan demikian akan membahayakan proses belajar mengajar dalam Metode PBL.

2. Membantu mahasiswa dalam artian memberi kunci kunci dalam tutorial agar proses tutorial dapat selesai dengan cepat.


(1)

SKENARIO 6 : INGIN HAMIL LAGI

Ny. Vita, 35 tahun datang dengan suaminya 38 tahun seorang perokok berat ke Puskesmas untuk konsultasi supaya dapat kembali hamil. Ny. Vita telah memiliki anak sebelumnya, yang saat ini berusia enam tahun. Setelah kehamilan pertama, Ny. Vita menggunakan kontrasepsi suntik tiap tiga bulan, namun sejak dua tahun yang lalu tidak lagi menggunakan KB suntik. Saat menggunakan KB suntik, haid Ny. Vita sering tidak teratur dan mengalami perdarahan bercak di antara haid. Namun sejak satu tahun terakhir, haid Ny. Vita sudah kembali teratur. Ny. Vita sebelumnya sudah menjalani konsultasi untuk penggunaan kontrasepsi dan memilih KB suntik tiga bulan. Dokter telah menjelaskan bahwa penggunaan KB suntik ini memang akan mengganggu siklus haid karena perubahan hormonal.

Saat ini, setelah tidak menggunakan KB suntik selama 2 tahun, keinginan Ny. Vita dan suami untuk memiliki anak lagi menjadi semakin bertambah. Ia takut kesuburannya terpengaruh oleh penggunaan KB suntik sebelumnya. Bahkan ia pernah mendengar ada tetangganya yang mengalami perdarahan berulang setelah penggunaan KB suntik sehingga diperlukan tranfusi darah dan dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan kuretase.

Dokter Puskesmas memberikan konseling pemeriksaan dasar infertilitas pada Ny.Vita dan suaminya, kemudian Dokter merujuk pasangan ini ke RS.Dr.Mjamil untuk pemeriksaan selanjutnya guna mewujudkan keinginan pasangan ini untuk mendapatkan keturunan lagi . Di rumah sakit Ny.Vita menjalani pemeriksaan darah untuk menilai status hormonal, pemeriksaan USG transvagina, pemeriksaan patensi tuba. Suami Ny.Vita menjalani pemeriksaan analisa sperma. Dari analisis semua hasil pemeriksaan, dokter menyarankan agar keinginan Ny.Vita untuk cepat punya anak tercapai dapat dilakukan dengan fertilisasi invitro (IVF) .


(2)

TOPIK PERKULIAHAN MINGGU I

No Topik Kuliah Dosen

1. Pengantar Blok 2.3 Dr.Yusrawati, Sp.OG(K

2. Perubahan anatomi dan fisiologi pada hehamilan,

persalinan dan nifas Dr.Ermawati,SpOG(K)

3 Antenatal care (ANC) Dr.Desmiwarti, Sp.OG(K)

4. Proses persalinan dan Partograf DR.Dr. Joserizal Serudji, SpOG(K)

5. Fisiologi Nifas Dr.Defrin,SpOG

6. Pencitraan dalam kehamilan DrYusrawati,SpOG(K)

7. Obat dan zat berbahaya (obat dan Napza), Mikronutrient, Jamu dan suplemen dalam kehamilan persalinan dan nifas

Dr.Rahmatini, M.Kes MINGGU II

Topik Kuliah Dosen

1. Upaya menurunkan AKI dan AKB di Sumatera Barat Ka.Dinkes Tk.1

2. Perdarahan dalam kehamilan . Dr. Ariadi SpOG

3. HDK (PE dan E)

Dr. Dovy Janas, SpOG(K) 4.Kelainan dalam lamanya kehamilan

Dr. Defrin, SpOG 5.Gangguan pertumbuhan dan hipoksia janin

Dr.Joserizal Serudji, SpOG(K)

6. ADB

Dr. . Yusrawati, SpOG(K) 7. Gizi Pada Wanita Hamil Dr.dr.Masrul,SpGK

MINGGU III

No Topik Kuliah Dosen

1. Distosia (3 P) dan prolapsus tali pusat

Dr.Dovy Janas ,SpOG(K)

2. Fetal distress dalam persalinan DR.Dr.Joserizal Serudji,SpOG(K)

3. HPP

Dr.Pelsi Sulaini,SpOG(K)

4. Patologi nifas dan laktasi dr. Defrin, SpOG(K)


(3)

MINGGU IV

No Topik Kuliah Dosen

1. PID akut dan kronik.

Dr.Desmiwarti,SpOG(K) 2. GO, Syphilis dan kondiloma akuminata .

Dr.Rina Gustia, SpKK

3. TORCH, HIV,HBV/C dan AIDS

Dr.Yusrawati,SpOG(K) 4. Pemeriksaan Laboratorium :

TORCH, HIV,HBV/C dan AIDS Prof.dr.Eliza Nasrul,SpKK

5. Prolapsus uteri Dr.Boby Indara.Utama,SpOG(K)

6. fistula urogenital Dr.Ermawati,SpOG(K)

7. Infeksi pada payudara Dr.Wirsma Arif Harahap,SpB.K(ONK)

MINGGU V

No Topik Kuliah Dosen

1. Tumor jinak ginekologi. Dr.Pelsi Sulaini,SpOG(-onk)

2. Tumor ganas ginekologi . Dr.Pelsi Sulaini,SpOG(-onk)

3. Endometriosis . Dr.Putri Sri Lasmini,SpOG(K)

4. Tumor jinak dan ganas payudara Dr.Wirsma Arif SpB-ONK

5. Pencitraan pada neoplasma sistim reproduksi dan payudara

Dr.Silvia Rahman,SpRad 6. Diagnostik patologik neoplasma sistim reproduksi

dan payudara

Dr.Aswiyanti Asri,SpPA

7. Ginekologi Sosial Dr. Desmiwarti SpOG(K)


(4)

MINGGU VI

No Topik Kuliah Dosen

1. Infertilitas wanita : pemeriksaan dasar dan penunjang serta penatalaksanaannya

Dr.Putri Sri Lasmini, SpOG 2. Infertilitas pria : pemeriksaan dasar dan penunjang

serta penatalaksanaannya

Dr.Alvarino SpBU

3. Teknologi reproduksi berbantu dan adopsi Dr.Putri Sri Lasmini,SpOG(K) 4 Kependudukan , KB dan Metode kontrasepsi pada

wanita dan pria

Dr.Syahredi,SpOG(K)

5. DUB dan penatalaksanaannya Dr.Putri Sri Lasmini, Sp.OG(K)

6. Amenorea fisiologi, primer dan sekunder dan penatalaksanaannya

Dr.Ariadi,SpOG

7 Metode kontrasepsi pada pria Dr.Alvarino,SpB.SpU

LAMPIRAN 1

Pengelola Blok

:

Koordinator

: Dr. Yusrawati,SpOG(K)

Sekretaris

: Dra.Eliza Anas

Anggota

:

1. Dr.Defrin,SpOG

8.

Dr. Bobby IU,SpOG(K)


(5)

LAMPIRAN 2 :

METODA TUJUH LANGKAH (SEVEN JUMPS) DALAM DISKUSI TUTORIAL

Untuk mencapai tujuan pembelajaran, digunakan metoda tujuh langkah (seven jumps) dalam diskusi kelompok. Diskusi kelompok yang pertama mencakup langkah 1-5, dan langkah berikutnya dilakukan dalam diskusi kelompok kedua tentang skenario yang sama. Pertanyaan yang digarisbawahi adalah : Apa yang perlu diketahui? Apa yang telah diketahui? Apa yang ingin diketahui?

Langkah 1. Mengklarifikasi terminologi dan konsep Langkah 2. Menentukan masalah

Langkah 3. Menganalisis masalah melalui brainstorming dengan menggunakan prior knowledge

Langkah 4. Membuat pengkajian yang sistematik dari berbagai penjelasan yang didapatkan pada langkah 3

Langkah 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran

Langkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dll Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh


(6)

LAMPIRAN 3 :

TUGAS STAF PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR – MENGAJAR Tugas dan Kewajiban Tutor.

1. Memahami tentang tujuan dan konsep dasar PBL 2. Menerima dan menguasai konsep PBL

3. Cakap dalam dinamika kelompok dan pemberian umpan balik 4. Mengembangkan pembelajaran yang terintegrasi

5. Menyediakan diri untuk menjadi tutor, menyenangi tugasnya, memiliki motivasi, dan diterima oleh mahasiswa

6. Berpartisipasi penuh selama tutorial berlangsung

7. Menghargai perbedaan pendapat maupun cara belajar mahasiswa

8. Sensitif terhadap faktor yang menimbulkan stres terhadap mahasiswa dan hal-hal yang diperlukan mahasiswa, serta memiliki sifat senang membantu mahasiswa agar kelak menjadi dokter yang baik

9. Dikenal dan dipercaya oleh mahasiswadan mampu menjaga rahasia

10.Menyadari bahwa mahasiswa memandangnya sebagai panutan, orang kepercayaan, sahabat dan penasehat

11.Memandu dan memotivasi mahasiswa untuk mengidentifikasi pokok bahasan 12.Mengingatkan mahasiswa untuk selalu mengintegrasikan pengetahuan

13.Tutor harus mampu menjadi pendengar yang efektif sebagaimana diharapkan oleh mahasiswa seperti hangat, memiliki empati dan spontan,

14.Berfikir konstruktif, memiliki kemampuan untuk memfasilitasi diskusi secara bijaksana Tutor Harus Memiliki:

1. Tutor harus mengetahui struktur dan latar belakang blok

2. Tutor harus paham tentang referensi yang telah disiapkan oleh fakultas

3. Mengetahui proses kognitif mahasiswa: konsep yang berkembang di anggota kelompok termasuk kemungkinan konflik di dalamnya

4. Mengamati alasan-alasan yang diajukan para mahasiswa dan kemungkinan munculnya problem solving

5. Menyadari diri sendiri: apakah tutor menghambat atau mendorong proses kognitif mahasiswa?

6. Mengevaluasi secara teratur: apakah para mahasiswa puas dengan proses yang sedang berlangsung, kemudian memberi saran untuk perbaikan

7. Mendorong mahasiswa untuk membuat persetujuan di antara mereka dalam hal prosedur kerja, partisipasi, dan peran anggota kelompok

8. Mendorong anggota kelompok untuk menjadi anggota yang aktif 9. Membina kepemimpinan kelompok

10. Mengamati adanya masalah perilaku (mahasiswa dominan, diam, dsb) dan memecahkannya 11. Evaluasi proses diskusi, apakah mahasiswa puas dengan proses kerjasama yang sedang

berjalan

12. Memperhatikan efisiensi waktu Tutor Tidak Boleh :