PENTINGNYA AKHLAK YANG MULIA BY DAHRA
“PENTINGNYA AKHLAK YANG MULIA”
Oleh
: DHAHRANA
Utusan
: MIN LASUSUA
Bismillahir Rahmaanir Rahiim
Rabbissrahli Soderi Wayassirli Amri Wahlul Uqdatam Millisani Yaf Qohu Qouli
ه
م ه
ة ِالل ه
م ِواار ح
سل ا ه
اال س
ه ِواب ااركَا ات ه ه
ح ا
م ِع ال اي حك ه ح
ب
ن ِالسر ه
د ِل هل للل ه
د ِل هل للل ه
م ِالل ه
ه ِار ب
ملل ه
ِ ِال ح ا،ه
ملل ه
م ِال ح ا
ه ِالسر ح
به ح
ح ح
ح ح
حي حلل ه
حملل ه
س ه
ى ِا ا ح
سللل هحين
صللل ا ه
حالعاللال ا ه
شلار ه
سلل ا ه
محر ا
ة ِاوال س
ف ِا حل ان حب هيللا اهء ِاوال ح ه
ن ِاوال س
مي ح ا
م ِ اع اللل ا
وع االى ِآل هه ِوأ اصحاب ا
ِ.د
ه ا ح ا ه ه
ملا ِابللللللعح ه
ه ِأ ح
ِ ِأ س.ن
ج ا
ا
معهي ح ه
Pertama-tama marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT, taqwa dalam artian
menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangnnya.
Shalawat dan salam kita curahkan kepada Baginda Nabi besar Muhammad SAW, karena berkat
beliaulah kita dapat merasakan nikmatnya iman dan islam seperti sekarang ini.
Selanjutnya saya ucapkan terima kasih kepada protokol, atas kesempatan yang diberikan kepada
saya untuk menyampaikan pidato yang berjudul :
“Pentingnya Akhlak yang Mulia”
Dewan Juri yang terhormat serta hadirin yang dimuliakan Allah
Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah haditsnya yang berbunyi:
مللللللل ه
م
ملؤ ح ه
ملاننا ِا ا ح
ح ا
سللللللللن ههه ح
ن ِإ هحيل ا
ل ِال ح ه
ا اكَ ح ا
مهنلللللي ح ا
قللللا
خلهلللل ن
ِ ه.
Artinya : kesempurnaan iman seorang mukmin adalah mereka yang memiliki akhlak yang
baik
Berdasarkan uraian hadits di atas, dapat kita cermati bahwa bukan lagi merupakan barang
langka jika kita mendengar kata akhlak atau moral. Kata ini sering kali diucapkan dan disyiarkan di
mana-mana, namun begitu mudah pula untuk diabaikan. Mengapa demikian??? Karena, fakta yang ada
dan kita saksikan hari ini, begitu gencarnya serbuan budaya barat yang masuk ke dunia Islam. Sebagai
akibatnya, kita, khususnya para generasi muda umat Islam tidak lagi mampu menangkal gempuran
tersebut, sehingga nantinya hanya akan melahirkan pengaruh kebejatan moral budaya barat atas umat
Islam itu sendiri.
Haruskah kita menutup mata??? ataukah kita tetap berpangku tangan??? jika di depan mata
kita telah terjadi krisis yang begitu mengglobal, serta penghianatan hati nurani yang luar biasa, yang
berbuntut pada krisis akhlak, khususnya pada generasi muda kita sekarang ini.
Dewan Juri yang terhormat serta hadirin yang dimuliakan Allah
Apabila kerusakan akhlak ini tidak segera diatasi, tentu tidak akan terelakkan lagi akan
membawa masyarakat Islam jatuh ke lembah kehancuran yang paling nista., karena itulah mereka yang
berakhlak mulia telah digambarkan dalam Al-Qur’an bagaikan pohon rindang yang buahnya memberi
1
manfaat kepada manusia, lantaran orang-orang yang berakhlak mulia itu tidak pernah berkata, kecuali
kata-kata yang baik dan tidak pernah berbuat kecuali perbuatan yang baik pula.
Perlu kita ketahui bahwa, prilaku
kejahatan, seperti korupsi yang kian merajalela,
pembohongan terhadap rakyat, perampokan, pembunuhan, serta tindakan kejahatan lainnya dapat
terjadi oleh karena moral dan akhlak pada diri pelakunya sudah tidak ada lagi. Bahkan dalam AlQur’an mereka itu digambarkan ibarat seekor binatang atau bahkan lebih buruk daripada binatang.
Nauzubillaahi min dzalik. Dengan demikian untuk mengatasi hal tersebut, maka hanya dengan akhlak
yang mulialah niscaya kemungkaran itu, insya Allah akan hancur menjadi sirna.
Dewan Juri yang terhormat serta hadirin yang dimuliakan Allah
Kita perlu mengingat di masa lampau, bahwasanya para pejuang kita berjuang dengan darah
dan senjata, oleh karena itu, kita harus menghargai jasa-jasa mereka. Sekarang, kita tidak perlu
mengeluarkan darah, kita tidak perlu mengangkat senjata, namun kita berjuang dengan otak kita
dengan segenap kemampuan kita dan tentunya dengan berlandaskan al-Qur’an dan hadits, sehingga
kita bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Otak kita boleh jerman, otak kita boleh jepang, tapi
hati dan iman kita tetap berlandaskan al-Qur’an, setuju teman-teman… setuju…
Nah, jika sudah demikian, maka generasi muda Islam pun akan tumbuh menjadi generasi yang
tangguh dan berakhlak mulia. Kelak, jika mereka menjadi dokter, dokter yang beriman dan berakhlak,
menjadi pejabat, pejabat yang beriman dan berakhlak, menjadi bupati, bupati yang beriman dan
berakhlak, dan menjadi gubernur, maka gubernur yang beriman dan berakhlak pula.
Dewan Juri yang terhormat serta hadirin yang dimuliakan Allah
Jika semua itu dapat diwujudkan, maka akan terciptalah manusia-manusia yang berkualitas
sebagaimana ditegaskan Allah dalam surah an Nahl ayat 97 yang artinya :
Artinya : “Barang siapa yang mengerjakan perbuatan baik, laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, niscaya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan akan kami berikan
balasan dengan pahala yang lebih baik, sesuai dengan yang mereka kerjakan.”
Dewan Juri yang terhormat serta hadirin yang dimuliakan Allah
Sebagai kesimpulan akhir, saya mengimbau dan mengamanatkan kepada kita semua dan
kepada bangsa kita tercinta, katakanlah pada negeri ini, bahwa Indonesia tak perlu takut, jika
kehilangan orang-orang yang pintar dan cerdas, tapi waspadalah dan takutlah, jika kelak Indonesia
akan kehilangan orang-orang yang benar dan berakhlak mulia.
Lebih dan kurangnya, mohon dimaafkan, dan saya akhiri dengan sebuah pantun:
Banyak hari berbilang hari
Tidak sebaik hari Jumat
Banyak nabi berbilang nabi
Tidak semulia akhlak nabi Muhammad
Sekian, Wabillaahi Taufik Walhidayah,Waridoh Wal Inayah
ه
م ِ ا
م ه
ة ِالل ه
وار ح
سل ا ه
وال س
وب ااركَا ات ه ه
ح ا
عل اي حك ه ح
ه ِ ا
م ِ ا
ا
2
Oleh
: DHAHRANA
Utusan
: MIN LASUSUA
Bismillahir Rahmaanir Rahiim
Rabbissrahli Soderi Wayassirli Amri Wahlul Uqdatam Millisani Yaf Qohu Qouli
ه
م ه
ة ِالل ه
م ِواار ح
سل ا ه
اال س
ه ِواب ااركَا ات ه ه
ح ا
م ِع ال اي حك ه ح
ب
ن ِالسر ه
د ِل هل للل ه
د ِل هل للل ه
م ِالل ه
ه ِار ب
ملل ه
ِ ِال ح ا،ه
ملل ه
م ِال ح ا
ه ِالسر ح
به ح
ح ح
ح ح
حي حلل ه
حملل ه
س ه
ى ِا ا ح
سللل هحين
صللل ا ه
حالعاللال ا ه
شلار ه
سلل ا ه
محر ا
ة ِاوال س
ف ِا حل ان حب هيللا اهء ِاوال ح ه
ن ِاوال س
مي ح ا
م ِ اع اللل ا
وع االى ِآل هه ِوأ اصحاب ا
ِ.د
ه ا ح ا ه ه
ملا ِابللللللعح ه
ه ِأ ح
ِ ِأ س.ن
ج ا
ا
معهي ح ه
Pertama-tama marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah SWT, taqwa dalam artian
menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangnnya.
Shalawat dan salam kita curahkan kepada Baginda Nabi besar Muhammad SAW, karena berkat
beliaulah kita dapat merasakan nikmatnya iman dan islam seperti sekarang ini.
Selanjutnya saya ucapkan terima kasih kepada protokol, atas kesempatan yang diberikan kepada
saya untuk menyampaikan pidato yang berjudul :
“Pentingnya Akhlak yang Mulia”
Dewan Juri yang terhormat serta hadirin yang dimuliakan Allah
Rasulullah saw. bersabda dalam sebuah haditsnya yang berbunyi:
مللللللل ه
م
ملؤ ح ه
ملاننا ِا ا ح
ح ا
سللللللللن ههه ح
ن ِإ هحيل ا
ل ِال ح ه
ا اكَ ح ا
مهنلللللي ح ا
قللللا
خلهلللل ن
ِ ه.
Artinya : kesempurnaan iman seorang mukmin adalah mereka yang memiliki akhlak yang
baik
Berdasarkan uraian hadits di atas, dapat kita cermati bahwa bukan lagi merupakan barang
langka jika kita mendengar kata akhlak atau moral. Kata ini sering kali diucapkan dan disyiarkan di
mana-mana, namun begitu mudah pula untuk diabaikan. Mengapa demikian??? Karena, fakta yang ada
dan kita saksikan hari ini, begitu gencarnya serbuan budaya barat yang masuk ke dunia Islam. Sebagai
akibatnya, kita, khususnya para generasi muda umat Islam tidak lagi mampu menangkal gempuran
tersebut, sehingga nantinya hanya akan melahirkan pengaruh kebejatan moral budaya barat atas umat
Islam itu sendiri.
Haruskah kita menutup mata??? ataukah kita tetap berpangku tangan??? jika di depan mata
kita telah terjadi krisis yang begitu mengglobal, serta penghianatan hati nurani yang luar biasa, yang
berbuntut pada krisis akhlak, khususnya pada generasi muda kita sekarang ini.
Dewan Juri yang terhormat serta hadirin yang dimuliakan Allah
Apabila kerusakan akhlak ini tidak segera diatasi, tentu tidak akan terelakkan lagi akan
membawa masyarakat Islam jatuh ke lembah kehancuran yang paling nista., karena itulah mereka yang
berakhlak mulia telah digambarkan dalam Al-Qur’an bagaikan pohon rindang yang buahnya memberi
1
manfaat kepada manusia, lantaran orang-orang yang berakhlak mulia itu tidak pernah berkata, kecuali
kata-kata yang baik dan tidak pernah berbuat kecuali perbuatan yang baik pula.
Perlu kita ketahui bahwa, prilaku
kejahatan, seperti korupsi yang kian merajalela,
pembohongan terhadap rakyat, perampokan, pembunuhan, serta tindakan kejahatan lainnya dapat
terjadi oleh karena moral dan akhlak pada diri pelakunya sudah tidak ada lagi. Bahkan dalam AlQur’an mereka itu digambarkan ibarat seekor binatang atau bahkan lebih buruk daripada binatang.
Nauzubillaahi min dzalik. Dengan demikian untuk mengatasi hal tersebut, maka hanya dengan akhlak
yang mulialah niscaya kemungkaran itu, insya Allah akan hancur menjadi sirna.
Dewan Juri yang terhormat serta hadirin yang dimuliakan Allah
Kita perlu mengingat di masa lampau, bahwasanya para pejuang kita berjuang dengan darah
dan senjata, oleh karena itu, kita harus menghargai jasa-jasa mereka. Sekarang, kita tidak perlu
mengeluarkan darah, kita tidak perlu mengangkat senjata, namun kita berjuang dengan otak kita
dengan segenap kemampuan kita dan tentunya dengan berlandaskan al-Qur’an dan hadits, sehingga
kita bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa ini. Otak kita boleh jerman, otak kita boleh jepang, tapi
hati dan iman kita tetap berlandaskan al-Qur’an, setuju teman-teman… setuju…
Nah, jika sudah demikian, maka generasi muda Islam pun akan tumbuh menjadi generasi yang
tangguh dan berakhlak mulia. Kelak, jika mereka menjadi dokter, dokter yang beriman dan berakhlak,
menjadi pejabat, pejabat yang beriman dan berakhlak, menjadi bupati, bupati yang beriman dan
berakhlak, dan menjadi gubernur, maka gubernur yang beriman dan berakhlak pula.
Dewan Juri yang terhormat serta hadirin yang dimuliakan Allah
Jika semua itu dapat diwujudkan, maka akan terciptalah manusia-manusia yang berkualitas
sebagaimana ditegaskan Allah dalam surah an Nahl ayat 97 yang artinya :
Artinya : “Barang siapa yang mengerjakan perbuatan baik, laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, niscaya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik. Dan akan kami berikan
balasan dengan pahala yang lebih baik, sesuai dengan yang mereka kerjakan.”
Dewan Juri yang terhormat serta hadirin yang dimuliakan Allah
Sebagai kesimpulan akhir, saya mengimbau dan mengamanatkan kepada kita semua dan
kepada bangsa kita tercinta, katakanlah pada negeri ini, bahwa Indonesia tak perlu takut, jika
kehilangan orang-orang yang pintar dan cerdas, tapi waspadalah dan takutlah, jika kelak Indonesia
akan kehilangan orang-orang yang benar dan berakhlak mulia.
Lebih dan kurangnya, mohon dimaafkan, dan saya akhiri dengan sebuah pantun:
Banyak hari berbilang hari
Tidak sebaik hari Jumat
Banyak nabi berbilang nabi
Tidak semulia akhlak nabi Muhammad
Sekian, Wabillaahi Taufik Walhidayah,Waridoh Wal Inayah
ه
م ِ ا
م ه
ة ِالل ه
وار ح
سل ا ه
وال س
وب ااركَا ات ه ه
ح ا
عل اي حك ه ح
ه ِ ا
م ِ ا
ا
2