cbd konser

CASE BASED DISCUSSION
PERAWATAN SALURAN AKAR
OLEH : SHERIFA AMELIA
15-110
DOSEN PEMBIMBING : DRG. WIDYAWATI, M.KES, SP.KG

LATAR BELAKANG
Perawatan endodontik merupakan bagian dari ilmu kedokteran gigi yang
menyangkut perawatan penyakit atau cedera pada jaringan pulpa dan
jaringan periapikal. Tujuan perawatan endodontik adalah mengembalikan
keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologik oleh jaringan
sekitarnya sehingga gigi dapat dipertahankan selama mungkin didalam
mulut.
Perawatan endodontik terbagi atas perawatan pulpa vital dan non vital.
Perawatan pulpa vital merupakan perawatan untuk memelihara pulpa
baik yang belum terinfeksi bakteri maupun yang sudah terinfeksi.
Perawatan pulpa nonvital didasarkan pada adanya kemungkinan
penyebaran infeksi pada pulpa yang mati dan inflamasi sisa jaringan
pulpa ke jaringan periradikuler (Stock dkk., 2004)
Perawatan saluran akar merupakan pilihan perawatan pulpa non vital
untuk penyakit pulpa pada saluran akar dengan menghilangkan bakteri

dan produk metabolismenya dari sistem saluran akar (Stock dkk.,
2004). Tujuan perawatan saluran akar yaitu membersihkan dan
mendisinfeksi sistem saluran akar sehingga mengurangi munculnya
bakteri, menghilangkan jaringan nekrotik, dan membantu proses
penyembuhan periapikal (Rhodes, 2006).

LAPORAN KASUS
Seorang perempuan berusia 19 tahun datang
ke RSGM Baiturrahmah dengan keluhan ingin
memperbaiki gigi depan atas yang berlubang
dan telah berubah warna sejak waktu remaja.
Sebelumnya pasien pernah mengeluhkan rasa
sakit pada giginya, pernah bengkak dan sudah
berapa lama ini gigi tidak pernah sakit lagi.
Pemeriksaan Ekstra Oral TMJ normal dan bibir
simetris, dan pemeriksaan intra oral
menunjukan perubahan warna pada gigi 21,
test Clorethil (-), perkusi (+), palpasi (-),
mobility (-), dan cavity test (-). Pasien memiliki
oral hygiene yang baik. Hasil pemeriksaan

radiologi menunjukan adanya gambaran
radiolusen berbatas difus pada apeks gigi.
Pasien tidak memiliki alergi obat dan penyakit
sistemik. Diagnosa yang didapatkan setelah
dilakukan pemeriksaan adalah nekrosis pulpa
yang disertai abses periapikal, rencana
perawatan yang dilakukan adalah perawatan
saluran akar dan prognosanya baik.

Alat

Bahan

1.

Alat standar.

1.

Paper point untuk mengeringkan


2.

Nerbeken.

3.

Bur sesuai dengan fungsinya.

2.

Larutan irigasi (H2O, NaOCl)

4.

Eksplorer/barbed broach.

3.

Bahan dressing


5.

Jarum miller.

4.

Gutta percha.

6.

Endo block.

5.

Eugenol dan Endomethason.

7.

Jarum file dan reamer.


6.

Cavit/tumpatan sementara.

8.

Endobox

7.

Alkohol.

9.

Spuit irigasi.

8.

Kapas.


10. Lentulo

9.

Catton Roll

11. Sprider.

10. Masker

12. Plugger

11. Handscoon

saluran akar.

CARA KERJA

•Kunjungan ke-I ( 15-Juni-2016)

-Menegakkan diagnosa dengan
melakukan
pemeriksaan
subjektif,
objektif,
dan
preoperatif radiograf
-Trepanasi abses menggunakan
jarum miller dengan cara
memasukkan jarum miller 1
mm lebih panjang dari panjang
kerja
-Medikamentosa
dengan
memberikan obat metronidazol
500 mg 3 kali sehari selama 3
hari.
-Pasien didatangkan setelah 1
minggu kemudian.


•Kunjungan ke-II ( 22-Juli-2016)
-Dilakukan anamnesa kepada pasien, dan
pasien tidak mengeluhkan adanya rasa sakit
-Akses koronal dengan melakukan tahapan
buka atap pulpa menggunakan contra angel
high speed dan endo akses bur. Setelah
terbuka, atap pulpa diperlebar dengan
menggunakan diamendo bur. Out line form
dibentuk seperti segitiga dengan puncak
segitiga berada di singulum
-Ekstirpasi menggunakan jarum ekstirpasi
yang berfungsi untuk mengeluarkan
jaringan pulpa yang nekrortik di dalam
saluran akar dengan gerakan searah dengan
jarum jam, setelah dirasakan adanya
tahanan jarum ekstirpasi ditarik keluar.
-Pengukuran panjang kerja dengan
melakukan rontgen dengan sebelumnya
memasukkan jarum miller kedalam saluran
akar , dan didapatkan panjang gigi 22 mm,

sehingga panjang kerja adalah 22mm-1mm
= 21mm.

•Kunjungan
•Kunjungan III
III (24-Juni-2016)
(24-Juni-2016)
-- Preparasi
Preparasi biomekanis
biomekanis saluran
saluran akar
akar
dengan
tehnik
step
back
menggunakan
dengan tehnik step back menggunakan
jarum
jarum k-file,

k-file, dan
dan didapatkan
didapatkan
-- Setiap
pergantian
Setiap pergantian jarum
jarum K-file
K-file dilakukan
dilakukan
irigasi
irigasi pada
pada saluran
saluran akar
akar menggunakan
menggunakan
NaOCl
NaOCl dan
dan H2O2
H2O2 3%
3% secara

secara bergantian
bergantian
dengan
spuit
plastik
disposible
dengan spuit plastik disposible dan
dan
kelebihan
larutan
irigasi
di
absorbsi
kelebihan larutan irigasi di absorbsi
dengan
dengan kapas
kapas untuk
untuk memonitor
memonitor debris
debris
yang
yang keluar
keluar dari
dari saluran
saluran akar.
akar.
-- Keringkan
Keringkan saluran
saluran akar
akar dengan
dengan
menggunakan
paper
point
menggunakan paper point No.
No. 100
100
sasuai
MAF
sasuai MAF
-- Sterilisasi
Sterilisasi saluran
saluran akar/dressing
akar/dressing
menggunakan
menggunakan pulperyl
pulperyl dengan
dengan cara
cara
mengoleskan
mengoleskan paper
paper point
point yang
yang telah
telah
diolesi
bahan
pulperyl
kedinding
diolesi bahan pulperyl kedinding saluran
saluran
akar.
akar.
-- Letakkan
Letakkan kapas
kapas steril
steril diatas
diatas kavitas
kavitas
agar
agar cavit
cavit tidak
tidak masuk
masuk kedalam
kedalam saluran
saluran
akar
akar
-- Tumpatan
Tumpatan sementara
sementara menggunakan
menggunakan
cavit
dengan
tehnik
inkremental,
cavit dengan tehnik inkremental,
aplikasikan
aplikasikan selapis
selapis demi
demi selapis
selapis lalu
lalu
dipadatkan.
dipadatkan.
-- Kontrol
Kontrol 3-5
3-5 hari
hari kemudian.
kemudian.

No. K-file



1/3 apikal

Panjang kerja

 



IAF 60

21 mm



70

21 mm



80

21 mm



90

21 mm



100

21 mm



2/3 koronal

 



MAF 100

21 mm



110

20 mm



Rekap 100

21 mm



120

19 mm



Rekap 100

21 mm



130

18 mm



Rekap 100

21 mm



140

17 mm



Rekap 100

21 mm

•Kunjungan ke IV ( 28-Juni-2016)
-Dilakukan anamnesa kepada pasien, dan pasien tidak mengeluhkan adanya
rasa sakit
-Buka tambalan sementara menggunakan contra angel high speed dengan
round bur, dan ambil kapas menggunakan pingset
- Kemudian masukkan paper point ke dalam saluran akar
-Periksa paper point masih basah atau kering dan berbau atau tidak, jika
basah dan berbau berarti saluran akar belum steril sementara jika sudah
kering dan tidak berbau berarti saluran akar sudah steril.
-Dari hasil pemeriksaan ternyata paper point masih basah dan berbau,
maka dilanjutkan tindakan irigasi saluran akar dengan NaOCl 2,5%
kemudian irigasi lagi dengan H2O2 3% menggunakan spuit plastik
disposible
-Lakukan sterilisasi saluran akar/dressing kembali menggunakan vitapex
dengan cara mengoleskan paper point yang telah diolesi bahan vitapex
kedinding saluran akar.
-Letakkan kapas steril diatas kavitas agar cavit tidak masuk kedalam
saluran akar
-Tumpatan sementara menggunakan cavit dengan tehnik inkremental,
aplikasikan selapis demi selapis lalu dipadatkan.
-Dikarenakan libur lebaran, pasien didatangkan 1 bulan yang kemudian

•Kunjungan
•Kunjungan ke
ke V
V (29-Juli-2016)
(29-Juli-2016)
-Dilakukan
anamnesa
-Dilakukan anamnesa kepada
kepada pasien,
pasien, dan
dan pasien
pasien tidak
tidak
mengeluhkan
adanya
rasa
sakit
mengeluhkan adanya rasa sakit
-Buka
-Buka tambalan
tambalan sementara
sementara menggunakan
menggunakan contra
contra angel
angel high
high
speed
speed dengan
dengan round
round bur,
bur, dan
dan ambil
ambil kapas
kapas menggunakan
menggunakan pingset
pingset
-- Kemudian
Kemudian masukkan
masukkan paper
paper point
point ke
ke dalam
dalam saluran
saluran akar
akar
-Periksa
paper
point
masih
basah
atau
kering
dan
berbau
-Periksa paper point masih basah atau kering dan berbau atau
atau
tidak,
jika
basah
dan
berbau
berarti
saluran
akar
belum
steril
tidak, jika basah dan berbau berarti saluran akar belum steril
sementara
sementara jika
jika sudah
sudah kering
kering dan
dan tidak
tidak berbau
berbau berarti
berarti saluran
saluran akar
akar
sudah
sudah steril.
steril.
-Dari
-Dari hasil
hasil pemeriksaan
pemeriksaan ternyata
ternyata paper
paper point
point sudah
sudah kering
kering dan
dan
tidak
berbau,
maka
dilanjutkan
tindakan
obturasi.
tidak berbau, maka dilanjutkan tindakan obturasi.
-Obturasi
-Obturasi saluran
saluran akar
akar dilakukan
dilakukan secara
secara kondensasi
kondensasi lateral.
lateral.
Saluran
akar
dapat
dilakukan
obturasi
dengan
syarat
Saluran akar dapat dilakukan obturasi dengan syarat gigi
gigi tersebut
tersebut
asimptomatis,
asimptomatis, dan
dan saluran
saluran akar
akar cukup
cukup kering
kering dan
dan tidak
tidak berbau.
berbau.
-Pilih
-Pilih master
master gutta
gutta percha
percha atau
atau tug
tug back
back dengan
dengan ukuran
ukuran 90
90 sesuai
sesuai
dengan
MAF,
sebagai
master
cone.
dengan MAF, sebagai master cone.
-Dinding
-Dinding saluran
saluran akar
akar diolesi
diolesi dengan
dengan pasta
pasta saluran
saluran akar/sealer
akar/sealer
yaitu
endometason
dan
eugenol
menggunakan
lentullo.
yaitu endometason dan eugenol menggunakan lentullo.
-Master
-Master gutta
gutta percha
percha diukur
diukur sesuai
sesuai panjang
panjang kerja
kerja yaitu
yaitu 21
21 mm,
mm,
selanjutnya
selanjutnya master
master gutta
gutta percha
percha diolesi
diolesi dengan
dengan sealer
sealer lalu
lalu
dimasukkan
ke
dalam
saluran
akar,
semaksimal
mungkin
dimasukkan ke dalam saluran akar, semaksimal mungkin ditekan
ditekan
kearah
lateral
menggunakan
spreader,
sisa
ruang
saluran
kearah lateral menggunakan spreader, sisa ruang saluran akar
akar
diisi
lagi
dengan
gutta
percha
tambahan
no
15
dan
20
sampai
diisi lagi dengan gutta percha tambahan no 15 dan 20 sampai
penuh.
penuh.
-Kelebihan
-Kelebihan gutta
gutta percha
percha dipotong
dipotong sampai
sampai orifice
orifice menggunakan
menggunakan
ekskavator
yang
dipanaskan.
ekskavator yang dipanaskan.
-Kemudian
-Kemudian dipadatkan
dipadatkan menggunakan
menggunakan plugger
plugger
-Lakukan
RO
foto
pengisian
-Lakukan RO foto pengisian

Jika telah hermetis dan tidak over/under filling dilanjutkan
dengan pemberian basis GIC tipe 3 yang diaduk menggunakan
glass plate dan semen spatele, lalu dibawa ke kavitas
menggunakan plastis instrumen.
Kemudian kavitas ditumpat menggunakan cavit dengan tehnik
inkremental, aplikasikan selapis demi selapis lalu dipadatkan.
Kontrol satu minggu kemudian.

•Kunjungan ke-VIII ( 5-Agustus-2016)
- Dilakukan anamnesa kepada pasien,
dan pasien tidak mengeluhkan adanya
rasa sakit, pemeriksaan objekif juga
didapatkan hasil
perkusi,palpasi,moblity yang negatif,
dan tidak ada kelainan di RO foto
- Selanjutnya dirujuk ke bagian
prosthodonti untuk dilakukan
perawatan akhir (Follow Up Dowel
Crown).

Pembahasa
n

Radiografi Kedokteran Gigi
Radiografi dental merupakan bagian yang penting dalam perawatan
gigi. Bersamaan dengan pemeriksaan oral, radiografi dental
memberikan gambaran yang lengkap dalam pemeriksaan rongga
mulut. Gambaran yang di hasilkan foto Rontgen sangat membantu
dalam penatalaksanaan berbagai kasus, terutama penegakkan
diagnosis, perencanaan perawatan, maupun evaluasi hasil
perawatan yang dilakukan.

Akses Korona ( Buka atap pulpa)
Pembukaan atap pulpa (BAP) dilakukan dengan bur high speed
yang digunakan untuk mendapatkan akses dan membentuk
kavitas. Diamond bur ( endo akses bur ) digunakan untuk
penetrasi awal atap dari ruang pulpa dan untuk membuang atap
ruang pulpa tanpa merusak dasarnya (Louis, 1995).
Preparasi Akses korona merupakan fase yang paling penting dari
aspek teknik perawatan akar. Akses korona merupakan kunci
untuk membuka pintu bagi keberhasilan tahap pembersihan,
pembentukan dan obturasi saluran akarnya (Grossman, 1995).
Tujuan preparasi akses koronal adalah :
• Membuat akses yang lurus.
• Menghemat preparasi jaringan gigi.
• Membuka atap ruang pulpa (Weine, 2004).

Pengukuran panjang kerja
• Perawatan saluran akar tidak mungkin berhasil dengan baik
apabila pembersihan dan pembentukan saluran akar serta
pengisian saluran akar tidak dilakukan dengan optimal. Untuk
mencapai kondisi diatas maka dibutuhkan suatu penentuan
panjang kerja yang akurat. Menentukan panjang kerja secara
tepat merupakan salah satu faktor penting pada tahapperawatan endodontik dan juga menentukan kegagalan
ataupun keberhasilan dari perawatan tersebut.
• Secara umum ada tiga metode pengukuran panjang kerja,
yaitu metode ; radiografik, elektronik, dan taktil.
• Pengukuran panjang kerja dengan metode radiografi harus di
dahului oleh penentuan daerah titik referensi atau titik acuan.
Untuk gigi anterior titik referensi terletak diinsisal, dan pada
gigi posterior terletak ditonjol gigi.
• Metode radiografi ini dimulai dengan eksplorasi saluran akar
menggunakan jarum file yang kecil. Jarum file yang dipakai
pada foto rontgen harus diatas nomor 15, agar ujung
instrumen ini dapat terlihat jelas dalam film rontgen.
Instrumen harus berhenti paling sedikit 0,5 sampai 1 mm
lebih pendek daripada saluran yang diukur (Hardianti, 2014)

Preparasi Biomekanis
Preparasi biomekanis saluran akar adalah salah satu langkah
penting dalam perawatan endodonti yang bertujuan untuk
membentuk dan membersihkan sistem saluran akar sebelum
dilakukan pengisian saluran akar. Saluran akar dapat dibentuk
dengan instrumen tangan ataupun rotary instrument dan harus
selalu disertai dengan tindakan irigasi saluran akar.
Pada kasus ini teknik preparasi yang dilakukan adalah teknik step
back dimana dilakukan preparasi pada sepertiga apikal terlebih
dahulu sampai didapatkan MAF (master apical file) dan
melanjutkan dengan preparasi 2/3 korona dengan setiap
pergantian file panjang kerja dikurang 1. pada tahap ini setiap
pergantian file dilakukan irigasi.

Irigasi
Tindakan irigasi saluran akar sangat penting karena bertujuan
untuk menghilangkan debris, smear layer beserta
mikroorganisme dari saluran akar yang tidak dapat dijangkau
hanya dengan menggunakan instrumen mekanis (Louis, 1995).
Bahan yang dapat digunakan untuk irigasi antara lain hidrogen
peroksidase (H2O2) 3%, NaOCl, 3%, EDTA 15%,Chlorhexidine, dan
Akuades.
Kombinasi antara NaOCl dengan H2O2 sangan efektif sebagai
larutan irigasi karena NaOCl membawa debridement yang telah
dilunakan oleh H2O2 sehingga menutupi kekurangan dari H2O2
(Mulyawati, 2011).

Sterilisasi saluran akar/ dressing
Sterilisasi saluran akar bertujuan untuk mematikan sisa–sisa
kuman yang ada di dalam saluran akar dan tubuli dentin,
yang tidak dapat dicapai pada waktu preparasi ruang pulpa.
Preparasi biomekanis hanya dapat menghilangkan 70% kuman
dalam saluran akar dan tubuli dentin (Irawan, 2010).
Obat sterilisasi yang digunakan dalam sterilisasi saluran
akar antara lain adalah kalsium hidroksida (Ca(OH)2). Kalsium
hidroksida mempunyai sifat mampu membunuh
mikroorganisme, merangsang pembentukan jaringan keras,
melarutkan jaringan, mempunyai efek bakterisidal dan
disinfektan, mencegah resorbsi tulang, mengurangi rasa
sakit, tidak menyebabkan perubahan warna, daya iritasi
ringan, menghambat inflamasi. (Yanti, 2001; Winata, 2012)

Obturasi
Tahap pengisian saluran akar merupakan tahapan yang
dilakukan setelah preparasi saluran akar untuk menutup
seluruh sistem saluran akar secara hermetis hingga kedap
cairan (tight fluid seal).
Syarat untuk melakukan pengisian saluran akar adalah :
• Tidak ada keluhan penderita
• Tidak ada gejala klinik
• Tidak ada eksudat yang berlebihan (saluran akar kering)
• Tumpatan sementara baik, hasil perbenihan negative.
Tujuan pengisian saluran akar yaitu untuk mencegah
masuknya cairan maupun kuman dari jaringan periapikal
kedalam saluran akar agar tidak terjadi infeksi ulang.
Pada kasus ini bahan pengisi yang digunakan adalah gutta
perca dengan bahan sealer endometason dan eugenol.
Keuntungannya adalah, bersifat plastis, larut dalam kloroform /
ekaliptol, dapat beradaptasi dengan baik terhadap dinding
saluran akar, manipulasinya sederhana, dapat dikeluarkan dari
saluran akar bila diperlukan, toksisitasnya rendah.

Adapun syarat-syarat sealer adalah biokompatibilitas, tidak
terjadi pengerutan pada saat pengerasan, dapat diukur waktu
pengerasannya, melekat ke dinding kanal dengan baik,
radiopak, tidak mewarnai gigi, mampu dilarutkan dengan baik
menggunakan bahan pelarut, tidak larut oleh cairan jaringan
pada mulut, bakteriostatik, dan dapat menutup bagian apikal,
lateral, dan koronal akar gigi (Tarigan, 2006)
Pada kasus ini menggunakan teknik kondensasi. Teknik ini
dilakukan dengan memasukkan guttap point ke dalam saluran
akar,kemudian dilakukan kondensasi atau penekanan kearah
lateral maupun kearah vertikal. Indikasi teknik ini jika bentuk
saluran akarnya oval atau tidak teratur.

Kesimpulan
Perawatan saluran akar adalah perawatan yang paling
banyak dilakukan dalam kasus perawatan endodontik.
Perawatan saluran akar dapat dibagi atas tiga tahap utama
yaitu : 1. preparasi biomekanis saluran akar atau
pembersihan dan pembentukan (cleaning dan shaping), 2.
disinfeksi saluran akar dan 3. obturasi saluran akar.
 Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan
perawatan endodontik seperti pengetahuan operator yang
kurang, skill yang kurang, bekerja tidak sesuai SOP,
pemilihan bahan yang tidak sesuai indikasi dan yang
lainya. Oleh sebab itu, pentingnya semua hal tersebut
dipahami oleh operator sebagai kunci keberhasilan
perawatan endodontik, sehingga didapatkan prognosa
perawatan yang baik serta hasil yang memuaskan.