ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT DENGAN PENJELASAN GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENERIMAAN OPINI AUDIT DENGAN PENJ ELASAN
GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh:

SYAFIQA PARAMITYASIWI
0913010021/FE/EA

Kepada
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENERIMAAN OPINI AUDIT DENGAN PENJ ELASAN
GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
SYAFIQA PARAMITYASIWI
0913010021/FE/AK
Telah dipertahankan dihadapan
dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
pada tanggal 22 Februari 2013
Pembimbing :

Tim Penguji :

Pembimbing Utama


Ketua

RinaMustika, SE, MM

Drs. Ec. Saiful Anwar, M.Si
Sekretaris

RinaMustika, SE, MM
Anggota

Dra. Ec. Sari Andayani, M.Aks
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM.
NIP. 196 309 241 989 031 001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah,
rahmat dan segala karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan skripsi

yang

merupakan salah satu

persyaratan guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur dengan judul
“ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENERIMAAN OPINI AUDIT DENGAN PENJ ELASAN GOING
CONCERN


PADA

PERUSAHAAN

PERBANKAN

YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak,
maka akan sulit bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini.
Sehubungan dengan hal itu, maka dalam kesempatan istimewa ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang terlibat secara
langsung maupun tidak langsung dalam mendukung kelancaran penulisan
skripsi baik berupa dukungan, do’a, maupun bimbingan yang telah
diberikan. Secara khusus penulis dengan rasa hormat yang mendalam
mengucapkan terima kasih pada :
1. Bapak Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP., selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur, SE. MM., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Drs. Ec. R.A. Suwaidi, MS., selaku Wakil Dekan I Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. Saiful Anwar, MSi., selaku Wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
5. Bapak Dr. Hero Priono, M.Si, Ak., selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur.
6. Ibu Rina Mustika, SE, MM selaku dosen pembimbing yang
membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi.
7. Dosen - dosen Program Studi Akuntansi yang telah banyak
memberikan ilmu dan pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kedua

orangtuaku :


Kukuh Sujarko

Dwiyanto

dan Nursita

Rukmibadra, serta adikku Vania Nadhiya Tsary terima kasih atas do’a
serta dorongannya baik moril maupun materi.
9. Jourdan Septiansyah Efflan, Rahayu Wiranti, Vina Fitriawati, Yeni
Murtiningtyas, dan Unun Muhfidah atas saran dan bantuannya dalam
pengerjaan skripsi ini.

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10. Semua pihak yang belum disebutkan penulis atas bantuan dalam
menyelesaikan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah
dibutuhkan guna meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis
juga berharap, penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Surabaya, 18 Februari 2013

Penulis

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................

i

DAFTAR ISI ..............................................................................................


iv

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ...........................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

x

ABSTRAKSI ...............................................................................................

xi

ABSTRACT..................................................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................


1

1.1. Latar Belakang ...........................................................................

1

1.2. Rumusan Masalah ......................................................................

6

1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................

7

1.4. Manfaat Penelitian .....................................................................

7

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA .................................................................


9

2.1. Hasil - Hasil Penelitian Terdahulu ..............................................

9

2.2. Landasan Teori ..........................................................................

12

2.2.1. Teori Agensi ....................................................................

12

2.2.2. Laporan Keuangan ...........................................................

13

2.2.3. Laporan Audit ..................................................................


15

2.2.4. Going Concern.................................................................

16

2.2.5. Opini Audit ......................................................................

17

2.2.6. Opini Audit Dengan Penjelasan Going Concern ...............

19

2.2.7. Rasio Likuiditas ...............................................................

21

2.2.8. Rasio Profitabilitas ...........................................................

22

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.9. Ukuran Perusahaan ..........................................................

24

2.3. Kerangka Pikir ...........................................................................

25

2.3.1. Pengaruh Rasio Likuiditas Terhadap Penerimaan Opini Audit
Dengan Penjelasan Going Concern ..................................

25

2.3.2. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Penerimaan Opini Audit
Dengan Penjelasan Going Concern ..................................

25

2.3.3. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Penerimaan Opini Audit
Dengan Penjelasan Going Concern ..................................

26

2.4. Hipotesis....... .............................................................................

28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................

29

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...........................

29

3.1.1 Variabel Dependent (Y) ...................................................

29

3.1.2 Variabel Independent (X) .................................................

30

3.1.2.1. Rasio Likuiditas.................................................

30

3.1.2.2. Rasio Profitabilitas ............................................

31

3.1.2.3. Ukuran Perusahaan ............................................

32

3.2. Teknik Penentuan Sampel ..........................................................

32

3.2.1. Populasi ...........................................................................

32

3.2.2. Sampel .............................................................................

33

3.3. Teknik Pengumpulan Data .........................................................

35

3.3.1. Jenis dan Sumber Data .....................................................

35

3.3.2. Prosedur Pengumpulan Data ............................................

35

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ..............................................

36

3.4.1. Teknik Analisis ................................................................

36

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.2. Uji Hipotesis ....................................................................

38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

41

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian ........................................................

41

4.1.1. PT. Bursa Efek Indonesia (BEI) .......................................

41

4.1.2. Gambaran Umum Perusahaan Sampel ..............................

45

4.1.2.1. PT. Bank Agroniaga, Tbk ....................................

45

4.1.2.2. PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk ...........................

46

4.1.2.3. PT. Bank Capital Indonesia, Tbk .........................

46

4.1.2.4. PT. Bank Ekonomi Raharja, Tbk .........................

47

4.1.2.5. PT. Bank Central Asia, Tbk .................................

48

4.1.2.6. PT. Bank Bukopin, Tbk .......................................

49

4.1.2.7. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk ..........

50

4.1.2.8. PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk ................

51

4.1.2.9. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk ..........

52

4.1.2.10. PT. Bank Mutiara, Tbk ......................................

53

4.1.2.11. PT.Bank Danamon Indonesia, Tbk ....................

55

4.1.2.12. PT. Bank Pundi Indonesia, Tbk .........................

56

4.1.2.13. PT. Bank Kesawan, Tbk ....................................

57

4.1.2.14. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk .......................

58

4.1.2.15. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk ..............................

59

4.1.2.16. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk ..............

60

4.1.2.17. PT. Bank Permata, Tbk ......................................

60

4.1.2.18. PT. Bank of India Indonesia, Tbk ......................

61

4.1.2.19. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Tbk....

62

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.1.2.20. PT. Bank Victoria International, Tbk .................

63

4.1.2.21. PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk ..........

64

4.1.2.22. PT. Bank Mayapada International, Tbk ..............

65

4.1.2.23. PT. Bank Windu Kentjana International, Tbk ....

66

4.1.2.24. PT. Bank Mega, Tbk..........................................

67

4.1.2.25. PT. Bank OCBC NISP, Tbk...............................

67

4.1.2.26. PT. Bank Pan Indonesia, Tbk .............................

68

4.1.2.27. PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk ............

69

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ..........................................................

70

4.2.1. Rasio Likuiditas (X1) .......................................................

70

4.2.2. Rasio Profitabilitas (X2) ...................................................

72

4.2.3. Ukuran Perusahaan (X3) ...................................................

74

4.2.4. Opini Audit Dengan Penjelasan Going Concern (Y) ........

76

4.3. Analisis dan Pengujian Hipotesis................................................

78

4.3.1 Analisis Regresi Logistik .................................................

78

4.3.1.1. Menilai Kelayakan Model (Goodness of Fit Test)

79

4.3.1.2. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) .

79

4.3.1.3. Menilai Koefisien Determinasi (R2) ....................

81

4.3.1.4. Uji Koefisien Regresi ..........................................

82

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................

84

4.4.1. Perbedaan Hasil Penelitian Sekarang Dengan Penelitian
Terdahulu .........................................................................

86

4.4.2. Keterbatasan Penelitian ....................................................

89

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

91

5.1. Kesimpulan ................................................................................

91

5.2. Saran ........................................................................................

91

DAFTAR PUSTAKA

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENERIMAAN OPINI AUDIT DENGAN PENJ ELASAN
GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh :
Syafiqa Paramityasiwi

Abstraksi
Auditor menyusun laporan audit bertujuan untuk memperoleh dan
mengevaluasi bukti tentang laporan - laporan entitas dengan maksud agar
dapat memberikan pendapat apakah laporan - laporan tersebut telah
disajikan secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Auditor juga bertanggungjawab untuk menilai apakah ada kesangsian
terhadap perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
dalam periode waktu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan
audit. Going Concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan
merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika
suatu entitas mengalami kondisi yang berlawanan dengan asumsi
kelangsungan usaha, maka entitas tersebut menjadi bermasalah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris tentang pengaruh
rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap
penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern.
Variabel dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas (X1), rasio
profitabilitas (X2), ukuran perusahaan (X3) dan opini audit dengan
penjelasan going concern (Y). Sampel penelitian ini adalah 27 perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009 – 2011.
Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Metode analisis
yang digunakan adalah regresi logistik.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa rasio
likuiditas, rasio profitabilitas, dan ukuran perusahaan tidak memberikan
kontribusi terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going
concern.
Kata Kunci : rasio likuiditas, rasio profitabilitas, ukuran perusahaan, opini
audit dengan penjelasan going concern.

xi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENERIMAAN OPINI AUDIT DENGAN PENJ ELASAN
GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN
YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA
Oleh :
Syafiqa Paramityasiwi

Abstract
Auditor prepared a report on the audit aimed to obtain and evaluate
evidence on entities with a view of the reports in order to give an opinion
whether the reports had been presented fairly in accordance with the
criteria established. Auditor is also responsible for assessing whether
there is doubt on the company's continued survival in a period of time not
exceeding one year from the date of the audit report. Going concern is the
survival of an enterprise and is an assumption in the financial reporting of
an entity so that if an entity has a condition contrary to the assumption of
going concern, the entity becomes problematic. Purpose of this study is to
demonstrate empirically the effect on liquidity ratio, profitability ratio,
and the firm size to revenue audit opinion with an explanation of going
concern.
The variable in this study is the liquidity ratio (X1), profitability ratio
(X2), firm size (X3), and audit opinion with an explanation of going
concern (Y). This sample was 27 banking companies listed on Indonesia
Stock Exchanges in 2009-2011. While the data used are secondary data.
Sampling technique using purposive sampling. The methods of analysis
used logistic regression.
Based on the research results, it can be concluded that the liquidity
ratio, profitability ratio, and the firm size does not contribute to the
acceptance of audit opinion with an explanation of going concern.

Keywords: liquidity ratio, profitability ratio, firm size, audit opinion with
an explanation of going concern.

xii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Krisis keuangan yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 membawa
dampak buruk bagi kondisi perekonomian di wilayah regional Asia Pasifik
termasuk Indonesia. Kemudian disusul dengan terjadinya krisis global
pada tahun 2008 yang merupakan rangkaian dari krisis moneter pada tahun
1997.

Perekonomian

mengalami

keterpurukan

sehingga

banyak

perusahaan yang bangkrut dan tidak dapat melanjutkan usahanya. Hal ini
mengakibatkan

makin

meningkatnya

jumlah

perusahaan

yang

mendapatkan opini audit Qualified Going Concern dan Disclaimer pada
tahun 1998. Dampak yang signifikan juga terlihat pada kelangsungan
hidup (going concern) entitas bisnis.
Going Concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha dan
merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan suatu entitas sehingga jika
suatu entitas mengalami kondisi yang berlawanan dengan asumsi
kelangsungan usaha, maka entitas tersebut menjadi bermasalah (Petronela,
2004 dikutip oleh Santosa dan Wedari, 2007). Dengan adanya going
concern maka suatu entitas dianggap akan mampu mempertahankan
kegiatan usahanya dalam jangka panjang dan tidak akan dilikuidasi dalam
jangka pendek (Komalasari, 2004). Going Concern

suatu entitas

merupakan tanggung jawab manajemen sepenuhnya, yang pada akhirnya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

tanggung jawab tersebut melebar ke auditor. Tanggung jawab auditor
tersebut yakni mengungkap kelangsungan usaha suatu entitas melalui
laporan audit. America Institute of Certified Public Accountant atau
AICPA (1988) dikutip Januarti dan Fitrianasari (2008) mensyaratkan
bahwa auditor harus mengemukakan secara eksplisit apakah perusahaan
klien akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya sampai setahun
kemudian setelah pelaporan.
Auditor mempunyai peranan penting bagi kepentingan investor
sebagai pemakai laporan keuangan serta kepentingan manajemen atau
perusahaan sebagai penyedia laporan keuangan. Laporan audit digunakan
untuk memberikan informasi bagi para stakeholder sebagai pedoman
pengambilan keputusan. Tujuan utama auditor menyusun laporan audit
adalah untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan laporan entitas dengan maksud agar dapat memberikan pendapat apakah
laporan - laporan tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan
kriteria yang telah ditetapkan yaitu prinsip - prinsip akuntansi yang
berlaku umum. Dengan menggunakan laporan keuangan yang telah
diaudit, maka para pemakai laporan keuangan dapat mengambil keputusan
dengan benar sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya (Komalasari,
2004).
Di Indonesia, standar akuntansi yang berlaku dan berterima umum
yaitu PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan). Seiring dengan
perkembangan kegiatan ekonomi dan globalisasi menuntut adanya suatu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

standar akuntansi internasional yang dapat diterima dan dapat dipahami
secara internasional sehingga muncullah suatu standar internasional yaitu
IFRS (International Financial Reporting Standard).
Auditor juga bertanggungjawab untuk menilai apakah ada kesangsian
terhadap perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya
dalam periode waktu tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal laporan audit
(SPAP seksi 341, 2011). Going Concern merupakan asumsi dasar dalam
penyusunan laporan keuangan, suatu perusahaan diasumsikan tidak
bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material
skala usahanya (Standar Akuntansi Keuangan, 2009).
Auditor dalam memberikan opini audit dengan penjelasan going
concern harus mempertimbangkan banyak hal. Untuk sampai pada
kesimpulan apakah perusahaan akan memiliki going concern atau tidak,
auditor harus melakukan evaluasi secara kritis terhadap rencana - rencana
manajemen.
Rasio

likuiditas

digunakan

untuk

mengevaluasi

kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Penelitian
Setyarno (2006) menguji bagaimana pengaruh rasio - rasio keuangan
auditee (rasio likuiditas, rasio profabilitas, rasio aktifitas, rasio leverage
dan rasio pertumbuhan penjualan), ukuran auditee, skala auditor dan opini
audit tahun sebelumnya terhadap opini audit dengan penjelasan going
concern. Hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa rasio likuiditas dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

opini audit tahun sebelumnya secara signifikan berpengaruh terhadap opini
audit dengan penjelasan going concern.
Penelitian Januarti dan Fitrianasari (2008) yang menemukan bukti
bahwa rasio likuiditas dengan menggunakan proksi current ratio
berpengaruh dalam menentukan opini audit dengan penjelasan going
concern. Berbeda dengan penelitian Komalasari (2004) serta Rahayu
(2007) yang menyebutkan bahwa rasio likuiditas tidak berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going
concern.
Profitabilitas

menunjukkan

kemampuan

perusahaan

dalam

menghasilkan laba selama periode tertentu. Januarti dan Fitranasari (2008)
menyebutkan bahwa rasio profitabilitas tidak berpengaruh signifikan
terhadap opini audit dengan penjelasan going concern. Tidak ditemukan
bukti yang signifikan antara profitabilitas dan penerimaan opini audit
dengan penjelasan going concern disebabkan karena financial leverage
yang ditanggung perusahaan relatif besar, yakni meningkatnya laba usaha
tidak diimbangi dengan menurunnya hutang perusahaan. Hal tersebut
diperkuat dengan penelitian Rahayu (2007). Berbeda dengan penelitian
Komalasari (2004) yang menyebutkan bahwa rasio profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan
going concern. Semakin rendah ROA maka semakin tinggi profitabilitas
perusahaan untuk mendapatkan opini selain wajar tanpa pengecualian.
Hani, et al. (2003) serta Petronela (2004) dikutip Setyarno, dkk (2006)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

memberikan bukti bahwa profitabilitas berhubungan positif terhadap
penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern.
Ukuran perusahaan dapat dilihat dari kondisi keuangan perusahaan
misalnya besarnya natural log dari total aset. Santosa dan Wedari (2007)
serta Warnida (2011) menemukan bahwa size (ukuran perusahaan)
berpengaruh pada opini going concern. Mutchler (1985) dikutip Santosa
dan Wedari (2007) menyatakan bahwa perusahaan yang kecil akan lebih
berisiko menerima opini audit dengan penjelasan going concern
dibandingkan dengan perusahaan yang lebih besar. Hal ini dimungkinkan
karena auditor mempercayai bahwa perusahaan yang lebih besar dapat
menyelesaikan kesulitan - kesulitan keuangan yang dihadapinya daripada
perusahaan yang lebih kecil. Akan tetapi, Januarti dan Fitrianasari (2008)
serta Junaidi dan Hartono (2010) mendapatkan bukti empiris bahwa
ukuran perusahaan klien tidak berpengaruh terhadap going concern yang
dikeluarkan oleh auditor. Hal ini terjadi karena pertumbuhan aset
perusahaan tidak diikuti dengan kemampuan auditee untuk meningkatkan
saldo labanya.
Hingga saat ini topik tentang bagaimana tanggung jawab auditor dalam
mengungkapkan masalah going concern masih menarik untuk diteliti.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mendorong auditor
dalam menerbitkan opini audit dengan penjelasan going concern berbeda beda dan hasilnya tidak konklusif. Berbeda dengan penelitian sebelumnya
yaitu penelitian Junaidi dan Hartono (2010) yang terdapat empat faktor

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

non keuangan (reputasi auditor, tenure, disclosure, dan ukuran
perusahaan) yang diteliti, sedangkan pada penelitian sekarang hanya
terdapat satu faktor non keuangan yaitu ukuran perusahaan. Peneliti
menguji kembali ukuran perusahaan karena hasil dari banyak penelitian
sebelumnya belum konklusif. Selain itu peneliti menambahkan variabel
yang diteliti yaitu rasio likuiditas dan rasio profitabilitas yang merupakan
faktor keuangan.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan
perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari
tahun 2009 - 2011. Alasan dipilihnya perusahaan perbankan sebagai obyek
penelitian karena perusahaan perbankan merupakan sektor keuangan yang
berkembang pesat. Perusahaan perbankan juga memiliki pangsa pasar
yang potensial dan kontinuitas dalam menjalankan operasionalnya.
Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan mengambil judul “ANALISIS FAKTOR - FAKTOR
YANG

MEMPENGARUHI

PENERIMAAN

OPINI

AUDIT

DENGAN PENJ ELASAN GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN

YANG

TERDAFTAR

DI

BURSA

EFEK

INDONESIA”.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah : “Apakah rasio

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

likuiditas, rasio profitabilitas, dan ukuran perusahaan berpengaruh
terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ?”

1.3.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris adanya
pengaruh rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan ukuran perusahaan
terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.4.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi banyak
pihak sebagai berikut :
1. Bagi Akademis
Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi perkembangan teori di Indonesia, khususnya mengenai
masalah going concern. Penelitian ini juga diharapkan dapat
menambah pengetahuan dan pemahaman serta dapat dijadikan sebagai
referensi pengetahuan, bahan diskusi, dan bahan kajian lanjut bagi
pembaca tentang masalah yang berkaitan dengan opini audit dengan
penjelasan going concern.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

2. Bagi Investor dan Calon Investor
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberi
informasi dan sebagai bahan pertimbangan mengenai going concern
(kelangsungan usaha perusahaan) sehingga para investor dan calon
investor dapat mengambil keputusan yang tepat dalam melakukan
investasi.
3. Bagi Auditor Independen
Penelitian

ini

dapat

bermanfaat

sebagai pedoman,

bahan

pertimbangan, dan bahan referensi bagi auditor dalam melaksanakan
proses auditnya terutama dalam hal pemberian opini audit terhadap
klien yang menyangkut masalah penerimaan opini audit dengan
penjelasan going concern.
4. Bagi Manajemen Perusahaan
Peneliti berharap agar penelitian ini dapat menjadi wacana serta
referensi bagi penentuan kebijakan - kebijakan perusahaan serta dapat
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
oleh manajemen perusahaan.
5. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan peneliti dan dapat
lebih mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi penerimaan opini
audit dengan penjelasan going concern.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1.

Hasil - Hasil Penelitian Terdahulu
Ada beberapa penelitian terdahulu yang meneliti tentang analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan opini audit dengan
penjelasan going concern. Salah satunya dilakukan oleh Komalasari
(2004) dengan judul “Analisis Pengaruh Kualitas Auditor dan Proxi Going
Concern Terhadap Opini Auditor”. Masalah yang diteliti yakni
menganalisa kualitas auditor, rasio likuiditas dan rasio profitabilitas.
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kualitas auditor
dan rasio likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap penerimaan
opini audit

dengan penjelasan going concern. Sedangkan rasio

profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit
dengan penjelasan going concern.
Penelitian lainnya pernah dilakukan Fanny dan Saputra (2005) dengan
judul “Opini Audit Going Concern : Kajian Berdasarkan Model Prediksi
Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan dan Reputasi KAP (Studi pada
Emiten Bursa Efek Jakarta)”. Hasil analisis data menunjukkan bahwa
kondisi keuangan dengan menggunakan revised Altman berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going
concern. Sedangkan pertumbuhan perusahaan dan reputasi auditor tidak

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan
going concern.
Penelitian lain pernah dilakukan oleh Setyarno, dkk (2006).
Penelitiannya berjudul “Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan
Perusahaan,

Opini

Audit

Tahun

Sebelumnya,

dan

Pertumbuhan

Perusahaan Terhadap Opini Audit Going Concern”. Hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa kondisi keuangan perusahaan dan opini audit tahun
sebelumnya berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit
dengan penjelasan going concern. Sedangkan, pertumbuhan perusahaan
dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit
dengan penjelasan going concern.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Rahayu (2007) yang berjudul
“Assessing Going Concern Opinion : A Study Based On Financial And
Non Financial Information (Empirical Evidence of Indonesian Banking
Firms Listed on JSX and SSXJ)”. Hasil penelitiannya adalah rasio
likuiditas, rasio profitabilitas, solvabilitas dan afiliasi tidak berpengaruh
signifikan. Sedangkan opini audit tahun sebelumnya dan reputasi auditor
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan
going concern.
Santosa dan Wedari (2007) melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini
Audit Going Concern”. Hasil penelitiannya adalah kondisi keuangan,
opini audit tahun sebelumnya, dan ukuran perusahaan berpengaruh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern.
Sedangkan kualitas audit dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going
concern.
Penelitian lainnya pernah dilakukan oleh Januarti dan Fitrianasari
(2008) dengan judul “Analisis Rasio Keuangan dan Rasio Non Keuangan
yang Mempengaruhi Auditor dalam Memberikan Opini Going Concern
pada Auditee (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di BEJ Tahun 2003 - 2005)”. Hasilnya menunjukkan bahwa rasio
likuiditas, opini audit tahun sebelumnya, dan audit lag berpengaruh
signifikan. Sedangkan rasio profitabilitas, rasio aktifitas, rasio leverage,
rasio pertumbuhan penjualan, rasio nilai pasar, ukuran perusahaan,
reputasi KAP dan auditor client serta tenure tidak berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern.
Rudyawan dan Badera (2009) melakukan penelitian dengan judul
“Opini Audit Going Concern : Kajian Berdasarkan Model Prediksi
Kebangkrutan, Pertumbuhan Perusahaan, Leverage dan Reputasi Auditor”.
Hasilnya menunjukkan bahwa model prediksi kebangkrutan berpengaruh
terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern.
Sedangkan, pertumbuhan perusahaan, leverage, dan reputasi auditor tidak
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan
going concern.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Penelitian lainnya pernah dilakukan oleh Junaidi dan Hartono (2010)
dengan judul Faktor Non Keuangan pada Opini Going Concern”. Hasil
analisisnya menunjukkan bahwa tenure, reputasi auditor, dan disclosure
berpengaruh signifikan. Sedangkan size tidak berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern.
Warnida (2011) melakukan penelitian berjudul “Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern
(Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Listing Di BEI)”.
Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa rasio likuiditas
dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan. Sedangkan rasio
solvabilitas dan price earning ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap
penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern.
Perbedaan antara penelitian sekarang dengan terdahulu yaitu waktu
penelitian, variabel yang digunakan, dan obyek yang diteliti.

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Teori Agensi
Jensen dan Meckling (1976) dikutip Rudyawan dan Badera (2009)
menggambarkan hubungan agensi sebagai suatu kontak dibawah satu atau
lebih prinsipal yang melibatkan agen untuk melaksanakan beberapa
layanan bagi mereka dengan melakukan pendelegasian wewenang
pengambilan keputusan kepada agen. Baik prinsipal maupun agen
diasumsikan orang ekonomi rasional dan semata-mata termotivasi oleh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

kepentingan

pribadi.

Shareholder

atau

prinsipal

mendelegasikan

pembuatan keputusan mengenai perusahaan kepada manajer atau agen.
Bagaimanapun juga, manajer tidak selalu bertindak sesuai keinginan
shareholders.
Dibutuhkan pihak ketiga yang independen sebagai mediator pada
hubungan antara prinsipal dan agen. Pihak ketiga ini berfungsi untuk
memonitor perilaku manajemen (agen) apakah sudah bertindak sesuai
dengan keinginan prinsipal. Auditor adalah pihak yang dianggap mampu
menjembatani kepentingan pihak prinsipal (shareholder) dengan pihak
agen (manajer) dalam mengelola keuangan perusahaan (Setiawan, 2006
dikutip oleh Rudyawan dan Badera, 2009). Auditor melakukan fungsi
monitoring pekerjaan manajer melalui sebuah sarana yaitu laporan
tahunan. Tugas auditor adalah memberikan opini atas laporan keuangan
tersebut, mengenai kewajarannya. Selain itu, auditor saat ini juga harus
mempertimbangkan kelangsungan hidup perusahaan.

2.2.2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan,
merupakan suatu ringkasan dari transaksi - transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun buku bersangkutan (Baridwan, 2000 : 17). Laporan keuangan
dibuat oleh manajemen sebagai bentuk laporan pertanggung jawaban
untuk mengelola perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi
menyangkut posisi keuangan, kinerja serta informasi keuangan lain yang
dimiliki oleh perusahaan. Informasi yang ada dalam laporan keuangan
menjadi dasar dalam pengambilan keputusan bisnis oleh pihak
manajemen, pemegang saham, investor maupun kreditor dan pihak
berkepentingan lainnya.
Menurut Darsono dan Ashari (2005 : 18 - 25), laporan keuangan terdiri
dari 5 komponen berikut :
1. Laporan posisi keuangan (neraca), menginformasikan aset lancar dan
aset tidak lancar serta liabilitas baik jangka pendek maupun jangka
panjang yang dimiliki perusahaan pada periode tersebut.
2. Laporan laba rugi, menyajikan informasi mengenai pendapatan, beban
serta laba rugi perusahaan selama periode tertentu.
3. Laporan perubahan ekuitas, menjelaskan perubahan modal yang terjadi
selama periode tertentu.
4. Laporan arus kas, memberikan informasi mengenai sumber dan
pengeluaran kas perusahaan melalui aktivitasnya (operasi, investasi,
dan pendanaan) selama periode tertentu.
5. Catatan atas laporan keuangan merupakan rincian berupa penjelasan
umum berkaitan dengan laporan keuangan serta kebijaksanaan
akuntansi yang diterapkan perusahaan dan pengungkapan penting
lainnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Laporan keuangan harus disajikan secara wajar dengan menerapkan
PSAK secara benar dan disertai pengungkapan dalam catatan atas laporan
keuangan (PSAK, 2009).

2.2.3. Laporan Audit
Laporan audit merupakan hasil akhir dari suatu penugasaan dalam
penilaian kewajaran laporan keuangan perusahaan yang dibuat oleh
auditor. Laporan audit bentuk baku terdiri atas :
1. Judul laporan, standar auditing menyatakan bahwa judul laporan harus
mengandung kata independen dimaksudkan agar pemakai laporan
mengetahui bahwa audit dilaksanakan oleh pihak independen.
2. Alamat laporan audit, mencantumkan kepada siapa laporan audit
ditujukan. Umumnya mengalamatkan kepada dewan direksi dan
pemegang saham.
3. Paragraf pendahuluan, menjelaskan bahwa auditor telah melaksanakan
audit dan menyatakan tanggung jawabnya sebatas pada opini audit.
4. Paragraf ruang lingkup, pernyataan faktual tentang proses audit yang
dilakukan auditor berdasarkan standar auditing yang berlaku umum.
5. Paragraf pendapat, berisi opini auditor atas kewajaran laporan
keuangan.
6. Paragraf penjelas (jika dibutuhkan), dalam kondisi tertentu auditor
menambahkan paragraf penjelas sebagai informasi tambahan.
7. Nama KAP, menunjukkan KAP yang melaksanakan audit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

8. Tanggal laporan audit, menunjukkan tanggal auditor menyelesaikan
prosedur auditnya (Arens, 2007 : 58).

2.2.4. Going Concern
Hany et. al. (2003) dalam Santosa dan Wedari (2007) mendefinisikan
going concern adalah kelangsungan hidup suatu badan usaha, yakni
kemampuan mempertahankan kegiatan usahanya dalam waktu yang
panjang, tidak dilikuidasi dalam jangka waktu pendek. Setiawan (2006)
dalam Santosa dan Wedari (2007) menyatakan bahwa going concern
sebagai asumsi bahwa perusahaan dapat mempertahankan hidupnya secara
langsung akan mempengaruhi laporan keuangan. Laporan keuangan yang
disiapkan dengan dasar going concern akan mengasumsikan bahwa
perusahaan akan bertahan melebihi jangka pendek.
Petronela (2004) dalam Santosa dan Wedari (2007) menyatakan kajian
atas going concern dapat dilakukan dengan melihat kondisi internal
perusahaan yang tercermin dalam profitabilitas, likuiditas, ataupun respon
investor tehadap perusahaan. Prediksi tentang kemungkinan bangkrut atau
tidaknya suatu perusahaan termasuk salah satu komponen keputusan
tentang going concern. Dengan demikian, jika suatu perusahaan
dinyatakan dalam kategori bangkrut oleh model keputusan tersebut,
prediksi ini akan membantu kepastian dalam opini auditor yang berkaitan
dengan kelangsungan hidup entitas (Arens, 2007 : 66). Sekalipun tujuan
audit bukan untuk mengevaluasi kesehatan keuangan perusahaan, auditor

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

memiliki tanggung jawab untuk mengevaluasi apakah perusahaan dapat
terus bertahan (going concern).

2.2.5. Opini Audit
Ketika melakukan penugasan umum, auditor ditugasi memberikan
opini atas laporan keuangan perusahaan. Opini auditor terletak pada
paragraf ketiga dalam laporan auditor. Opini auditor merupakan sumber
informasi bagi pihak di luar perusahaan sebagai pedoman untuk
pengambilan keputusan. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik SA
Seksi 110 paragraf 01, tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor
independen pada umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang
kewajaran dalam semua hal yang material, posisi keuangan hasil usaha,
perubahan ekuitas, dan arus kas dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
Menurut Mulyadi (2002), terdapat lima jenis opini audit yaitu :
1. Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)
Dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, auditor menyatakan
bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar dalam semua hal
yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum di
Indonesia.
2. Pendapat

wajar

tanpa

pengecualian

dengan

(unqualified opinion with explanatory language)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

bahasa

penjelas

18

Pada keadaan tertentu, auditor menambahkan suatu paragraf penjelas
atau bahasa penjelas lain dalam laporan audit, meskipun tidak
mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan
keuangan auditan. Paragraf penjelas dicantumkan setelah paragraf
pendapat.
3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
Pendapat wajar dengan pengecualian diberikan apabila auditee
menyajikan secara wajar laporan keuangan, dalam semua hal yang
material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima umum di
Indonesia, kecuali untuk dampak hal - hal yang dikecualikan.
4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)
Pendapat tidak wajar diberikan oleh auditor apabila laporan keuangan
auditee tidak menyajikan secara wajar laporan keuangan sesuai dengan
prinsip akuntansi berterima umum.
5. Tidak memberikan pendapat (disclaimer of opinion)
Auditor menyatakan tidak memberikan pendapat jika ia tidak
melaksanakan audit yang berlingkup memadai untuk memungkinkan
auditor memberikan pendapat atas laporan keuangan. Pendapat ini juga
diberikan apabila auditor dalam kondisi tidak independen dalam
hubungannya dengan klien.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.2.6. Opini Audit Dengan Penjelasan Going Concern
Opini audit dengan penjelasan going concern merupakan opini audit
yang dikeluarkan oleh auditor untuk memastikan apakah perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya (SPAP, 2011). Santosa dan
Wedari (2007) menyatakan bahwa going concern merupakan salah satu
konsep yang paling penting yang mendasari pelaporan keuangan.
Tanggung jawab auditor untuk menentukan kelayakan laporan keuangan
menggunakan

dasar

going

concern

serta

menyampaikan

bahwa

penggunaan dasar going concern oleh perusahaan adalah layak
diungkapkan serta memadai dalam laporan keuangan.
Arens (dalam Fanny dan Saputra, 2005) menyatakan bahwa terdapat
beberapa

faktor

yang

menimbulkan

ketidakpastian

mengenai

kelangsungan hidup perusahaan, yaitu :
1. Kerugian usaha yang besar secara berulang atau kekurangan modal
kerja.
2. Ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya pada
saat jatuh tempo dalam jangka pendek.
3. Kehilangan pelanggan utama,

terjadinya

bencana

yang

tidak

diasuransikan, seperti gempa bumi atau banjir atau masalah
perburuhan yang tidak biasa.
4. Perkara pengadilan, gugatan hukum atau masalah serupa yang sudah
terjadi dan dapat membahayakan kemampuan perusahaan untuk
beroperasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Going concern dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan
sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal
berlawanan (contrary information). Biasanya informasi yang secara
signifikan dianggap berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup satuan
usaha adalah berhubungan dengan ketidakmampuan satuan usaha dalam
memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo tanpa melakukan penjualan
sebagian besar aktiva pada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturisasi
utang, perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar dan kegiatan serupa
lainnya (SPAP 341, 2011).
SPAP (PSA No. 30) memberikan pedoman kepada auditor tentang
dampak kemampuan satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya terhadap opini auditor sebagai berikut :
1. Jika auditor yakin bahwa terdapat kesangsian mengenai kemampuan
satuan usaha dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam
jangka waktu yang pantas, auditor harus :
a. Memperoleh informasi mengenai rencana manajemen yang
ditujukan

untuk mengurangi dampak kondisi dan peristiwa

tersebut.
b. Menentukan apakah rencana tersebut dapat secara efektif
dilaksanakan.
2. Jika manajemen tidak memiliki rencana yang mengurangi dampak
kondisi dan peristiwa terhadap kemampuan satuan usaha dalam

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

mempertahankan kelangsungan hidupnya, auditor mempertimbangkan
untuk memberikan pernyataan yang tidak memiliki pendapat.
3. Jika manajemen memiliki rencana tersebut, langkah selanjutnya yang
harus dilakukan oleh auditor adalah menyimpulkan bahwa efektifitas
rencana tersebut, diantaranya :
a. Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut tidak efektif, auditor
menyatakan tidak memberikan pendapat.
b. Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif dan klien
mengungkapkan

dalam

catatan

laporan

keuangan,

auditor

menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian.
c. Jika auditor berkesimpulan rencana tersebut efektif akan tetapi
klien tidak mengungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan,
auditor memberikan pendapat tidak wajar.
Jika auditor menyimpulkan keragu - raguan atas kemampuan
perusahaan

untuk

melanjutkan

usahanya,

pendapat

wajar

tanpa

pengecualian dengan paragraf penjelas perlu dibuat, terlepas dari
pengungkapan dalam laporan keuangan. PSA 30 memperbolehkan tetapi
tidak menganjurkan pernyataan tidak memberikan pendapat karena adanya
kesangsian atas kelangsungan hidup.

2.2.7. Rasio Likuiditas
Rasio

likuiditas

digunakan

untuk

mengevaluasi

kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Jika dalam jangka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

waktu yang pendek perusahaan memiliki risiko yang tinggi maka
perusahaan tidak mampu membayar hutangnya yang sudah jatuh tempo
sehingga mempengaruhi auditor untuk memberikan opini wajar tanpa
pengecualian dengan paragraf penjelasan going concern. Penelitian Chen
dan Church (1992) dikutip Setyarno dkk (2006) membuktikan bahwa
rasio-rasio

keuangan

merupakan

indikator

yang

penting

untuk

memprediksi penerimaan opini audit dengan penjelasan going concern.
Jika perusahaan memiliki likuiditas (diproksikan dengan current ratio)
yang baik maka kemungkinan untuk dapat meneruskan aktivitas usahanya
akan lebih besar sehingga kemungkinan untuk menerima opini audit
dengan penjelasan going concern akan lebih sedikit (Januarti dan
Fitrianasari, 2008).
Menurut Altman dan McGough (1974) dikutip Warnida (2011)
menyatakan bahwa masalah going concern terbagi menjadi dua, yaitu
masalah keuangan yang meliputi kekurangan (defisiensi) likuiditas,
defisiensi ekuitas, penunggakan utang, kesulitan memperoleh dana, serta
masalah operasi yang meliputi kerugian operasi secara terus menerus,
prospek pendapatan yang meragukan, kemampuan operasi terancam, dan
pengendalian yang lemah atas operasi.

2.2.8. Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengevaluasi kemampuan
perusahaan dalam memperoleh keuntungan selama periode tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Sebelum auditor mengeluarkan opini audit, ia perlu mempertimbangkan
profitabilitas perusahaan yang diaudit. Tujuan dari analisis profitabilitas
adalah untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan (Komalasari, 2004). Menurut
Horigon (1965) dikutip Warnida (2011) penggambaran keadaan rasio
suatu perusahaan dapat digunakan satu rasio keuangan dalam setiap
kategorinya, yaitu rasio profitabilitas diukur dengan Return On Asset.
Return On Asset (ROA) adalah rasio yang diperoleh dengan membagi
laba/rugi sebelum pajak dengan total aset. Semakin tinggi nilai ROA,
semakin efektif pula pengelolaan aset perusahaan (Komalasari, 2004).
Rasio ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan manajemen
perusahaan dalam memperoleh laba dan manajerial efisiensi secara
keseluruhan (Komalasari, 2004).
Penelitian Chen dan Church (1992) dikutip Setyarno dkk (2006)
membuktikan bahwa rasio - rasio keuangan merupakan indikator yang
penting untuk memprediksi penerimaan opini audit dengan penjelasan
going concern. Ketika perusahaan mempunyai profitabilitas (diproksikan
de

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 50 95

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia TAHUN 2010-2014.

1 3 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 3 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013.

0 2 15

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pe

0 2 15

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Ta

0 1 20

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerimaan Opini Audit Going Concern Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN OPINI AUDIT DENGAN PENJELASAN GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 21