Analisis Proses Suksesi Kepemimpinan pada Nessa Bakery Bandung.

(1)

vi

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Banyak bisnis keluarga yang tidak mampu bertahan hingga generasi ketiga karena adanya kesalahan dalam pemilihan calon generasi penerus. Salah satu faktor utama keberhasilan dalam bisnis keluarga adalah suksesi kepemimpinan. Perusahaan keluarga perlu mengetahui tahapan-tahapan dalam suksesi kepemimpinan agar proses suksesi dapat berhasil. Penelitian ini bertujuan untuk menjabarkan tahapan proses suksesi yang terdiri dari pengembangan calon suksesor, responsible leadership, dan mentoring agar perusahaan dapat memilih calon suksesor yang berkompeten sehingga perusahaan berada di tangan yang tepat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara verbatim. Hasil penelitian ini adalah dengan adanya penerapan proses suksesi dengan tahapan pengembangan calon suksesor, responsible leadership, dan mentoring dapat berpotensi untuk mewujudkan keberhasilan proses suksesi kepemimpinan pada Nessa Bakery Bandung. Simpulannya, Nessa Bakery adalah perusahaan keluarga yang sedang mencari generasi kedua untuk melanjutkan usaha di bidang bakery. Agar proses suksesi dapat berhasil maka Nessa Bakery Bandung dapat menerapkan tahapan-tahapan proses suksesi kepemimpinan yang terdiri dari pengembangan calon suksesor, responsible leadership, mentoring, hingga evaluasi kepada calon suksesor.


(2)

vii

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Many family businesses are not able to survive until the third generation, because of an error in the selection of candidates for the next generation. One major factor in the success of the family business is succession. Family companies need to know the stages in succession so that the succession process can succeed. This study aims to describe the stages of the succession process that consists of the development of the prospective successor, responsible leadership, and mentoring to enable companies to choose a competent successor candidates so that the company is in good hands. This study used qualitative methods to interview verbatim. Results of this research is by the application of the succession process with stages of development prospective successor, responsible leadership, and mentoring can have the potential to realize the success of the process of succession in Nessa Bakery Bandung. Conclusions Nessa Bakery is a family company that was looking for the second generation to continue the business in the bakery. In order to be successful succession process, then Nessa Bakery Bandung can implement the stages of the leadership succession process which consists of the development of the prospective successor, responsible leadership, mentoring, and evaluation of the prospective successor.


(3)

viii

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Penelitian ... 6

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

1.5. Lokasi dan Jadwal Penelitian ... 8

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1. Teori Organisasi ... 9

2.2. Agency Theory ... 10

2.3. Kepemimpinan ... 12

2.4. Teori dan Nilai-nilai Kepemimpinan... 13


(4)

ix

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

2.4.2. Nilai-nilai Kepemimpinan ... 16

2.5. Pengetahuan Dalam Kepemimpinan ... 18

2.6. Pengertian Kepemimpinan ... 19

2.7. Gaya Kepemimpinan ... 20

2.8. Definisi Suksesi ... 23

2.9. Proses Suksesi ... 24

2.10. Pengembangan Calon Suksesor ... 26

2.11. Pengertian Mentoring ... 28

2.12. Jenis-jenis Mentoring ... 31

2.13. Pengaruh Mentoring ... 32

2.14. Definisi Perusahaan Keluarga ... 33

2.15. Kerangka Pemikiran ... 33

BAB 3 METODE PENELITIAN... 35

3.1. Objek/Subjek Penelitian ... 35

3.2. Metode Penelitian ... 36

3.3. Teknik Sampling ... 36

3.4. Jenis Data... 37

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.6. Cetak Biru ... 39

3.7. Guidline Wawancara ... 41

3.8. Analisis Data ... 43

3.9. Uji Keabsahan Data ... 46


(5)

x

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

4.1. Profil Perusahaan ... 48

4.2. Sejarah Perusahaan ... 48

4.3. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 49

4.3.1. Pengembangan Calon Suksesor ... 49

4.3.1.1. Pendidikan Formal... 49

4.3.1.2. Pendidikan Informal ... 51

4.3.1.3. Pengalaman Bekerja ... 52

4.3.2. Responsible Leadership ... 55

4.3.2.1. Sifat Generasi Penerus yang Diharapkan ... 55

4.3.2.2. Ketertarikan Generasi Penerus ... 57

4.3.3. Mentoring ... 61

4.3.3.1. Transfering Knowledge ... 61

4.3.3.2. Evaluasi ... 63

4.3.4. Analisis Proses Suksesi ... 65

4.4. Implikasi Manajerial ... 67

BAB 5 KESIMPULAN dan SARAN ... 69

5.1. Kesimpulan ... 69

5.2. Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71

LAMPIRAN ... 73


(6)

xi

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1. Tabel Blueprint Pihak Internal ... 39 TABEL 3.2. Daftar Pertanyaan Pemilik Toko ... 41


(7)

xii

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR


(8)

xiii

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN-A VERBATIM NOTES RESPONDEN LL ... 74

LAMPIRAN-B VERBATIM NOTES RESPONDEN KG ... 85

LAMPIRAN-C VERBATIM NOTES RESPONDEN SS... 95

LAMPIRAN-D CONTENT ANALYSIS ... 100

LAMPIRAN-E TABEL MATRIKS PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN ... 106


(9)

1

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia, 88 persen perusahaan besar merupakan perusahaan keluarga (Susanto, 2007 dalam Shinta Rahayu L dan Rony H. Mustamu, 2015). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan keluarga memiliki pengaruh yang besar terhadap perekonomian di Indonesia karena jumlah perusahaan keluarga sangat banyak (Lucia Tjandra Sia dan Ronny H. Mustamu, 2013). Banyak bisnis keluarga yang sulit bertahan melewati 3 generasi. Kebanyakan perusahaan keluarga terlibat dalam konflik yang berkepanjangan untuk memperebutkan kekuasaan dalam perusahaan. Perkembangan bisnis keluarga tentunya tidak lepas dari pengaruh suksesi kepemimpinan yang diterapkan dari setiap pemimpin di setiap generasi. Suksesi kepemimpinan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan perusahaan keluarga. Potensi konflik yang terjadi pada suksesi kepemimpinan dalam bisnis keluarga adalah konflik nilai yang terjadi antara pendiri yang masih berperan sebagai motor penggerak bisnis utama dan anggota keluarga yang kemudian terlibat di dalam perusahaan. Mengingat generasi baru cenderung mempunyai pandangan berbeda karena umumnya jenjang pendidikan yang ditempuhnya pun lebih tinggi


(10)

2

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

dibanding generasi sebelumnya. Suksesi merupakan isu yang krusial, terutama kalau kendali perusahaan sudah mulai bergerak ke arah generasi kedua, apalagi generasi ketiga. Isu-isu dalam suksesi antara lain adalah rencana suksesi yang tidak jelas dan konflik antara calon-calon pengganti. Kata kunci dalam suksesi adalah kapan dan kepada siapa perusahaan akan diwariskan (Yonathan, 2013).

Merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Family Firm Institute untuk the Family Business Review (Hall, 2008 dalam Sentot Imam Wahjono, 1997), diketahui bahwa hanya 30% dari keseluruhan perusahaan yang dimiliki oleh keluarga bisa bertahan pada masa transisi antar generasi pada generasi kedua, sementara itu hanya 12% mampu bertahan pada generasi ketiga dan hanya 3% saja yang mampu berkembang sampai pada generasi keempat dan seterusnya. Hal ini yang membuat bertumbuh

suburnya idiom dalam perusahaan keluarga bahwa: “generasi pertama

yang mendirikan, generasi kedua yang membangun, dan generasi ketiga yang merusak”. Berdasarkan data BPS (2007) yang telah menyelenggarakan Survey Ekonomi Nasional (Susenas) di tahun 2006, di Indonesia terdapat 48.929.636 perusahaan. Dari sejumlah itu, sebanyak 90,95% dapat dikategorikan sebagai perusahaan keluarga. (Shinta Rahayu L dan Rony H. Mustamu, 2015). Isu suksesi dalam sebuah perusahaan keluarga juga penting apalagi jika pemilik usaha memiliki anak lebih dari satu. Hal ini diakibatkan oleh kemungkinan timbulnya perbedaan sudut pandang dalam menjalankan perusahaan, perbedaan visi dan misi kedepan,


(11)

3

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

dan perbedaaan karakter dari masing-masing anak yang akan menjadi penerus perusahaan tersebut. Hal ini menjadikan proses suksesi lebih kompleks. Karena itu, proses suksesi kepemimpinan perlu sangat diperhatikan dan menjadi hal yang penting di dalam suatu perusahaan.

Pengertian dari suksesi itu sendiri adalah proses seumur hidup dalam keseluruhan proses bisnis untuk mempersiapkan pengalihan kekuasaan dan control dari generasi ke generasi. (Aronoff, 2003 dalam Eveline Hadinugroho dan Ronny H. Mustamu, 2013). Suksesi kepemimpinan bukan merupakan hal yang mudah. Pemimpin perusahaan terutama generasi pertama, harus berusaha dengan semaksimal mungkin agar suksesi kepemimpinan dapat berhasil. Pemimpin harus memikirkan suksesi kepemimpinan tidak hanya dalam jangka waktu yang pendek tetapi juga dalam jangka panjang. Terutama dalam memilih generasi kedua, sebagai penerus bisnis usaha keluarga agar bisnis yang dijalani dapat berjalan dengan baik kedepannya. Sebuah proses suksesi yang terstruktur dengan baik dapat mempertahankan bisnis untuk generasi mendatang. Proses suksesi terdiri dari tiga tahap suksesi yang terdiri dari pengembangan calon suksesi yang merupakan hal-hal yang dilakukan untuk mengembangkan calon suksesor yang efektif yaitu melalui edukasi yang terdiri dari pendidikan formal (SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi), Industry-sponsored program yaitu kegiatan-kegiatan terkait dengan bisnis yang diberikan kepada calon suksesor seperti seminar bisnis, pelatihan kepemimpinan, dll dan juga business school yaitu pendalaman


(12)

4

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

mengenai bisnia. Kemudian tahap kedua adalah responsible leadership yaitu yang terdiri dari unsur-unsur kepemimpinan yang bertanggung jawab yang dapat ditinjau dari evaluasi sifat calon suksesor yang diharapkan dan juga evaluasi ketertarikan calon suksesor terhadap kepemimpinan dalam perusahaan. Tahap ketiga adalah mentoring yaitu proses dimana proses mentoring yang mencakup adanya transfer pengetahuan dan modal intelektual kepada calon suksesor dan juga evaluasi terhadap kinerja calon suksesor.

Proses suksesi kepemimpinan tidaklah mudah, dan tidak didapati dalam waktu yang singkat. Proses suksesi kepemimpinan memerlukan jangka waktu yang cukup lama, karena pemimpin perusahaan harus memilih, mempersiapkan, membimbing, dan mengembangkan suksestor yang potensial agar bisnis dapat berjalan dengan baik kedepannya nanti. Perencanaan suksesi biasanya didasarkan pada asumsi dan banyak pemilik bisnis keluarga membuat asumsi yang salah. Misalnya, jika keluarga memiliki bisnis yang sudah cukup berkembang, mereka menganggap bahwa tentu saja anak-anak mereka ingin meneruskan bisnis keluarga tersebut, dan menjadi mitra dalam kepemilikan dan pengelolaannya. Padahal, beberapa anggota keluarga mungkin menginginkan hal yang lain, mereka mungkin ingin membuat bisnis yang berbeda dari orang tua mereka, atau bahkan mereka menginginkan karir mereka sendiri, dan mereka mungkin ingin dana keluarga untuk dapat mendukung mereka bergerak ke arah yang mereka inginkan. Sehingga sebelum memutuskan


(13)

5

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

nasib bisnis ke arah yang selanjutnya, keluarga harus menentukan tujuan sendiri masa depan bagi setiap individu dan secara keseluruhan. (Dennis T. Jaffe, 2005)

Karena itu, objek penelitian yang dipilih untuk menganalisis tentang proses suksesi kepemimpinan adalah bisnis keluarga pada Nessa Bakery yang berada di Jalan Cicendo No 11, Bandung. Pemilik dari toko roti ini adalah Ibu Lenny. Ibu Lenny tidak hanya membuka usaha toko roti dan kue saja, tetapi memiliki keahlian untuk mengajarkan les membuat roti, kue, dan berbagai masakan. Pemilik memiliki 3 orang anak, di mana akan dipilih salah satunya untuk menjadi calon suksesor. Brand Nessa Bakery ini diambil dari nama anak bungsu pemilik yaitu, Vanessa. Penelitian ini ingin meneliti lebih dalam apakah calon suksesor yang telah dipersiapkan oleh pemilik yaitu anak bungsunya, berhubung nama anak bungsunya telah dipakai untuk nama brand, ataukah pemilik sudah memiliki calon suksesor yang lain. Selain itu, penelitian ini ingin mengetahui sejauh mana pemilik toko Nessa Bakery mempersiapkan suksesi kepemimpinan kepada generasi selanjutnya. Hal-hal apa sajakah yang menjadi pertimbangan untuk memilih calon suksesor yang potensial untuk meneruskan bisnis toko roti ini.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian yang sudah diteliti sebelumnya oleh Shinta Rahayu Lumintan dan Ronny H.

Mustamu dengan jurnal berjudul “Analisis Proses Suksesi pada Perusahaan Produk Kecantikan di Surabaya”, dimana pada penelitian ini


(14)

6

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

ingin membuktikan dari penelitian sebelumnya bahwa suksesi kepemimpinan harus melalui proses tahapan pengembangan calon suksesor, responsible leadership dan proses mentoring. Pada penelitian ini ingin mengetahui apakah suksesi kepemimpinan pada Toko Nessa Bakery pun akan memerlukan proses tahapan dan proses suksesi yang sama pada penelitian sebelumnya atau tidak.

Berdasarkan pada penjelasan dan fenomena empiris tentang suksesi kepemipinan maka penelitian akan mengambil topik : “ANALISIS PROSES SUKSESI KEPEMIMPINAN PADA NESSA BAKERY BANDUNG”.

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut maka dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut:

Bagaimana proses suksesi kepemimpinan melalui tahapan pengembangan calon suksesi, responsible leadership, dan proses mentoring pada Nessa Bakery Bandung?

1.3. Tujuan penelitian


(15)

7

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

Untuk mengetahui proses suksesi kepemimpinan melalui proses pengembangan calon suksesi, responsible leadership, dan proses mentoring yang dilakukan pada Nessa Bakery Bandung.

1.4. Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut ini :

1. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan dan informasi tambahan dalam suksesi kepemimpinan pada Nessa Bakery dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mewariskan bisnis keluarga sehingga dapat diwariskan atau diteruskan oleh suksestor yang tepat.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai tahap-tahap dalam suksesi kepemimpinan terutama pada bidang bisnis keluarga serta menambah pengetahuan penulis mengenai teori kewirausahaan yang penulis dapatkan di perkuliahan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, dapat menjadi konstribusi dalam bidang ilmu manajemen, khususnya dibidang kewirausahaan dan memberikan tambahan informasi kepada peneliti di bidang kewirausahaan serta sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya


(16)

8

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

terutama penelitian tentang proses suksesi kepemimpinan pada bisnis keluarga.

1.5. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Nessa Bakery Jalan Cicendo No. 11, Bandung. Jadwal penelitian ini akan mulai dilaksanakan pada 2 Mei 2015.


(17)

69

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian kualitatif berdasarkan teori pada

Nessa Bakery yang berjudul “ Analisis Proses Suksesi Kepemimpinan

Pada Nessa Bakery Bandung”, maka diperoleh kesimpulan secara garis

besar bahwa proses suksesi kepemimpinan telah diterapkan pada Nessa Bakery. Di mana proses suksesi kepemimpinan yang diterapkan tersebut, terdiri dari pengembangan calon suksesor berdasarkan edukasi formal dan edukasi non formal, responsible leadership yaitu meneliti calon suksesor berdasarkan sifat generasi penerus yang diharapkan dimiliki oleh pemilik, juga melihat ketertarikan generasi penerus terhadap bisnis yang akan dijalaninya kelak, kemudian terakhir adalah proses mentoring di mana terdapat proses transfer pengetahuan dan evaluasi dilakukan agar calon suksesor mendapatkan lebih banyak pengetahuan, juga mengetahui kesalahannya ketika akan menjalan usaha sehingga calon suksesor dapat menjalankan usaha bakery ini menjadi lebih baik untuk ke depannya.

Ketiga tahapan proses suksesi kepemimpinan pada Nessa Bakery telah dilakukan dengan baik dan dapat dikatakan berhasil karena membantu pemilik dalam memilih calon suksesor yang diharapkan, dan


(18)

70

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

saat ini Nessa Bakery telah menemukan calon suksesor yang tepat untuk melanjutkan usaha bakery tersebut.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :

1. Nessa Bakery dapat menerapkan proses suksesi kepemimpinan pada generasi selanjutnya yaitu generasi ketiga, dimana proses tersebut terdiri dari pengembangan calon suksesor, responsible leadership, dan mentoring.

2. Faktor-faktor dari proses suksesi kepemimpinan ini pun masih relevan untuk dijadikan bahan penelitian pada perusahaan lain yang berada situasi dan kondisi dimana perusahaan dalam tahap akan berkembang.


(19)

71

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Aronoff, C. E., McClure, S. L., & Ward, J. L. (2003). Business Succession : The Final Test of Greatness. Family Enterprise Publisher.

Danim, S. (2004). Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Bengkulu: PT RINEKA CIPTA.

Gibbsons, R. (1998). Agency Theory.

Hadinugroho, E., & Mustamu, R. H. (2013). Studi Deskriptif Persiapan Suksesi Kepemimpinan Pada Perusahaan Fredight And Forwarding.

Halim, Y. (2013). Analisa Suksesi Kepemimpinan Pada Perusahaan Keluarga PT. FAJAR ARTASARI di Sidoarjo.

Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Higginson, N. (2008). Preparing The Next Generation for the Family Business : Relational Factors and Knowledge Transfer in Mother-to-Daughter Succession.

Jaffe, D. T. (2003). Strategic Planning for The Family in Business.

Lumintan, S. R., & Mustamu, R. H. (2015). Analisis Proses Suksesi Pada Perusahaan Produk Kecantikan di Surabaya.


(20)

72

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

Mazzola, P., Marchisio, G., & Astrachan, J. (2008). Strategic Planning in Family Business : A Powerful Developmental Tool for the Next Generation.

Mifta, T. (2010). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Implikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Moleong, L. J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Sashkin, M., & Sashkin, M. G. (2003). Prinsip-prinsip Kepemimpinan. Jakarta: Erlangga.

Sia, L. T., & Mustamu, R. H. (2013). Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Pada Perusahaan Keluarga di Bidang Distribusi Gula.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Susanto, A.B., H. Wijanarko, P. Susanto, dan S. Moertosono. (2007). Family Business. Jakarta. The Jakarta Consulting Group.


(1)

Untuk mengetahui proses suksesi kepemimpinan melalui proses pengembangan calon suksesi, responsible leadership, dan proses mentoring yang dilakukan pada Nessa Bakery Bandung.

1.4. Manfaat penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut ini :

1. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan dan informasi tambahan dalam suksesi kepemimpinan pada Nessa Bakery dan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mewariskan bisnis keluarga sehingga dapat diwariskan atau diteruskan oleh suksestor yang tepat.

2. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan mengenai tahap-tahap dalam suksesi kepemimpinan terutama pada bidang bisnis keluarga serta menambah pengetahuan penulis mengenai teori kewirausahaan yang penulis dapatkan di perkuliahan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian, dapat menjadi konstribusi dalam bidang ilmu manajemen, khususnya dibidang kewirausahaan dan memberikan tambahan informasi kepada peneliti di bidang kewirausahaan serta sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya


(2)

terutama penelitian tentang proses suksesi kepemimpinan pada bisnis keluarga.

1.5. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Nessa Bakery Jalan Cicendo No. 11, Bandung. Jadwal penelitian ini akan mulai dilaksanakan pada 2 Mei 2015.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian kualitatif berdasarkan teori pada Nessa Bakery yang berjudul “ Analisis Proses Suksesi Kepemimpinan Pada Nessa Bakery Bandung”, maka diperoleh kesimpulan secara garis besar bahwa proses suksesi kepemimpinan telah diterapkan pada Nessa Bakery. Di mana proses suksesi kepemimpinan yang diterapkan tersebut, terdiri dari pengembangan calon suksesor berdasarkan edukasi formal dan edukasi non formal, responsible leadership yaitu meneliti calon suksesor berdasarkan sifat generasi penerus yang diharapkan dimiliki oleh pemilik, juga melihat ketertarikan generasi penerus terhadap bisnis yang akan dijalaninya kelak, kemudian terakhir adalah proses mentoring di mana terdapat proses transfer pengetahuan dan evaluasi dilakukan agar calon suksesor mendapatkan lebih banyak pengetahuan, juga mengetahui kesalahannya ketika akan menjalan usaha sehingga calon suksesor dapat menjalankan usaha bakery ini menjadi lebih baik untuk ke depannya.

Ketiga tahapan proses suksesi kepemimpinan pada Nessa Bakery telah dilakukan dengan baik dan dapat dikatakan berhasil karena membantu pemilik dalam memilih calon suksesor yang diharapkan, dan


(4)

saat ini Nessa Bakery telah menemukan calon suksesor yang tepat untuk melanjutkan usaha bakery tersebut.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah diambil, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :

1. Nessa Bakery dapat menerapkan proses suksesi kepemimpinan pada generasi selanjutnya yaitu generasi ketiga, dimana proses tersebut terdiri dari pengembangan calon suksesor, responsible leadership, dan mentoring.

2. Faktor-faktor dari proses suksesi kepemimpinan ini pun masih relevan untuk dijadikan bahan penelitian pada perusahaan lain yang berada situasi dan kondisi dimana perusahaan dalam tahap akan berkembang.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aronoff, C. E., McClure, S. L., & Ward, J. L. (2003). Business Succession : The Final Test of Greatness. Family Enterprise Publisher.

Danim, S. (2004). Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Bengkulu: PT RINEKA CIPTA.

Gibbsons, R. (1998). Agency Theory.

Hadinugroho, E., & Mustamu, R. H. (2013). Studi Deskriptif Persiapan Suksesi Kepemimpinan Pada Perusahaan Fredight And Forwarding.

Halim, Y. (2013). Analisa Suksesi Kepemimpinan Pada Perusahaan Keluarga PT. FAJAR ARTASARI di Sidoarjo.

Herdiansyah, H. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Salemba Humanika.

Higginson, N. (2008). Preparing The Next Generation for the Family Business : Relational Factors and Knowledge Transfer in Mother-to-Daughter Succession.

Jaffe, D. T. (2003). Strategic Planning for The Family in Business.

Lumintan, S. R., & Mustamu, R. H. (2015). Analisis Proses Suksesi Pada Perusahaan Produk Kecantikan di Surabaya.


(6)

Mazzola, P., Marchisio, G., & Astrachan, J. (2008). Strategic Planning in Family Business : A Powerful Developmental Tool for the Next Generation.

Mifta, T. (2010). Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Implikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Moleong, L. J. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.

Robbins, S. P., & Judge, T. A. (2008). Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.

Sashkin, M., & Sashkin, M. G. (2003). Prinsip-prinsip Kepemimpinan. Jakarta: Erlangga.

Sia, L. T., & Mustamu, R. H. (2013). Penerapan Prinsip-prinsip Good Corporate Governance Pada Perusahaan Keluarga di Bidang Distribusi Gula.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta.

Susanto, A.B., H. Wijanarko, P. Susanto, dan S. Moertosono. (2007). Family Business. Jakarta. The Jakarta Consulting Group.