TEKNOLOGI PEMBUATAN MESIN PENCACAH RUMPUT PAKAN TERNAK.

(1)

(2)

iv  ABSTRAK

Ricardo Sianipar: Teknologi Pembuatan Mesin Pencacah Rumput Pakan Ternak. Tugas Akhir. Jurusan Pendidikan Teknik Mesin. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan. 2015

Di era perkembangan jaman ini semua serba dituntut cepat dan tepat khususnya dalam bidang industri. Oleh karena itu dunia dituntut memiliki sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam menyeimbangkan kemajuan teknologi. Khususnya dalam bidang industri, Seperti usaha dalam pembuatan mesin pencacah rumput pakan ternak merupakan salah satu usaha yang membutuhkan teknologi dalam proses pembuatannya. Saat ini usaha ini benyak diminati para peternakan karena teknologi ini merupakan teknologi yang memiliki prospek yang baik. Hal ini sangat mempengaruhi pruduktifitas dari ternak mereka. Dengan demikian peternakan membutuhkan mesin yang dapat mendukung produktifitas usaha mereka. Seperti teknologi mesin pencacah yang yang dapat mencacah rumput dan hijauan.

Teknologi pembuatan mesin pencacah rumput pakan ternak ini bertujuan untuk membatu parapeternak untuk meningkatkan produktifitas mereka.Salah satu yang menjadi bahan baku untuk pakan ternak alternatif adalah hijauan. hijauan merupakan salah satu hasil alam Indonesia yang sangat mudah untuk didapatkan dan merupakan hasil alam yang mudah didapat di daerah sumatra utara. Proses pencacah rumput pakan ternak selama ini masih membutuhkan waktu dan tenaga yang lebih besar oleh sebab itu mesin ini sangat dibutuhkan dalam usaha ini.

Mesin pencacah rumput pakan ternak ini merupakan mesin yang digerakkan oleh motor listrik dengan daya 0,5 HP dengan kecepatan putaran 1400 rpm dengan sistem transmisi sabuk-V dan didukung dengan komponen-komponen mesin lainnya. Pembuatan mesin ini dibentuk dengan kapasitas 136,4 kg/jam.


(3)

v  ABSTRACT

Ricardo Sianipar: Counting Machine Building Technology Forage Grass. Final Projeck. Department of Mechanical Engineering Education. Faculty Of Engineering. University of Medan. 2015

In the era of all-round development of this era demanded swift and precise, especially in the industrial field. Therefore the world of human resources required to have high quality in balancing technological advances. Particularly in the fields of industry, like businesses in the manufacturing thrasher fodder grass is one of the businesses that require technology in the manufacturing process. Currently this business many interest to farm because this technology is a technology that has good prospects. This greatly affects pruduktifitas of their livestock. Thus farms need a machine that can support their business productivity. As technology chopper machine that can chop grass and forage.

Technology manufacture of fodder grass thrasher aims to petrified the breeder to improve they productivity .one of that became the raw material for animal feed forage alternative. forage is one of Indonesia's natural result that is very easy to obtain and is a natural result that is easily obtainable in northern Sumatra region. The process of fodder grasses enumerator for this still takes time and more power and therefore this machine is needed in business ini.

Machine enumerator fodder grass this is a machine that is driven by an electric motor with a power of 0.5 HP at 1400 rpm rotation speed with a V-belt transmission system and is supported by other machine components. Making this machine is formed with a capacity of 136.4 kg / h.


(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya yang diberikan oleh penulis sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Diploma III Teknik Mesin Program Diploma Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penulis merasa banyak mendapat saran, bimbingan, serta bantuan dari berbagai pihak selama menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk itu, tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih khususnya kepada:

1. Bapak Drs. Robert Silaban, MT selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing menyelesaikan Tugas Akhir ini

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Unimed 4. Bapak Ir. Batumahadi Siregar, MT. selaku ketua Prodi Teknik Mesin D-3

Unimed

5. Bapak Indra Koto, ST, M.Eng selaku Dosen Pembimbing Teknik Merancang yang turut membantu menyelesaikan tugas akhir ini

6. Bapak Izwar Lubis ST, MT selaku Dosen Pembimbing PKLI yang turut membantu menyelesaikan tugas akhir ini

7. Ayah dan Ibu yang saya sayangi, yang selalu memberi semangat, materi dan doa, Ibu L. Sirait dan ayah S.Sianipar Terimakasi buat semuanya


(5)

iii

8. Kepada Teman kontrakan yang telah memberi semangat dan membantu dalam pengerjaan tugas akhir ini.

9. Teman-teman stambuk 2011 Jurusan Teknik Mesin yang juga banyak memberi dukungan, doa serta arahan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan dari Tugas Akhir ini. Penulis berharap laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Medan, Februari 2015 Penulis,

Ricardo Sianipar NIM. 5113220037


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Batasan Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 3

D. Tujuan ... 4

E. Manfaat ... 4

F. Teknik Pengumpulan Data ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Kajian Singkat mesin pencacah rumput ... 6

B. Klasifikasi rumput gajah ... 7

C. Kandungan nutrisi dan karateristik rumput ... 7

D. Mesin pencacah rumput ... 9

E. Tuntutan Alat ... 10


(7)

vi 

G. Gambaran Mesin Pencacah ... 14

H. Bagian Utama Mesin ... 16

1. Pisau ... 16

2. Poros ... 16

3. Bantalan ( bearing ) ... 20

4. Puli ... 22

5. Sabuk ... 23

6. Baut ... 25

7. Motor Listrik ... 26

I. Identifikasi Alat dan Mesin ... 27

1. Mesin bubut ... 27

2. Mesin Gerinda ... 29

3. Mesin Bor ... 30

4. Mesin Las ... 31

5. Mesin Frais ... 33

BAB III METODE RANCANG BANGUN ... 35

A. Diagram Alir Proses ... 36

B. Analisa Kebutuhan ... 41

C. Pengujian Kapasitas ... 50

D. Metode Pembuatan Komponen Utama ... 52

1. Poros ... 52

2. Rangka mesin ... 55


(8)

vii 

4. Pisau pemotong ... 61

E. Perakitan Mesin Pencacah rumput gajah ... 63

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 66

A. Penetapan Spesifikasi ... 66

B. Analisa Biaya ... 69

1. Biaya pembelian materaial ... 69

2. Biaya Pemakaian Listrik ... 71

3. Biaya Tenaga Kerja ... 71

C. Harga Penjualan Mesin ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA ... 75 LAMPIRAN


(9)

viii 

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Rumput gajah ... 6

Gambar 2 Bagian bagian mesin ... 15

Gambar 3 Poros transmisi ... 18

Gambar 4 Bantalan gelinding ... 21

Gambar 5 Puli ... 23

Gambar 6 sabuk ... 24

Gambar 7 Perencanaan sabuk ... 25

Gambar 8 baut ... 26

Gambar 9 Motor listrik ... 27

Gambar 10 Mesin bubut ... 28

Gambar 11 Mesin gerinda lantai ... 30

Gambar 12 Mesin gerinda potong ... 30

Gambar 13 Mesin gerinda tangan ... 31

Gambar 14 Bor tangan ... 32

Gambar 15 Bor meja ... 32

Gambar 16 Mata bor ... 33

Gambar 17 Mesin las ... 33

Gambar 18 mesin prais... 34

Gambar 19 Diagram alir proses ... 37


(10)

ix 

Gambar 21 Analisa gaya potong dengan beban ... 42

Gambar 22. Gaya bekerja pada pisau ... 43

Gambar 23 Transmisi mesin ... 44

Gambar 24 Torsi yang terjadi ... 46

Gambar 25 Keterangan sabuk v ... 48

Gambar 26 Sudut kontak ... 49

Gambar 27 Analisa gaya pada poros ... 54

Gambar 28 Gaya yang bekerja pada poros ... 54

Gambar 29 Grafik pengujian ... 57

Gambar 30 Desain poros ... 59

Gambar 31 Pembentukan poros ... 55

Gambar 32 Desain rangka ... 62

Gambar 33 Pembuatan rangka ... 64

Gambar 34 Desain wadah ... 65

Gambar 35 Pembentukan wadah ... 67

Gambar 36 Pembuatan pisau ... 69

Gambar 37 Rangka ... 69

Gambar 38 pemasangan motor... 70

Gambar 39 pemasangan bantalan dan poros ... 70

Gambar 40 memasang wadah perajangan ... 70

Gambar 41 pemasangan pisau ... 71

Gambar 42 pemasangan puli ... 71


(11)

Gambar 44 Mesin perajangan rumput ... 72

Gambar 45 rangka mesin ... 73

Gambar 46 poros ... 74

Gambar 47pisau perajang ... 74

Gambar 48 wadah perajangan ... 75

Gambar 49 mesin pencacah rumput gajah ... 76


(12)

xi 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Pertimbanagan perancangan mesin ... 10

Tabel 2 analisa morfologi mesin ... 12

Tabel 3 faktor koreksi daya ... 19

Tabel 4 Perbandiangan rasio putaran ... 45

Tabel 5 Tabel pengujian mesin ... 56

Tabel 6 Perlengkapan peralatan pembuatan poros ... 58

Tabel 7 Peralatan untuk pembuatan rangka ... 61

Tabel 8 peralatan pembuatan wadah perajangan ... 64

Tabel 9 peralatan untuk membuat pisau... 68

Tabel 10 bahan baku yang dibeli ... 77


(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Rumput gajah ... 6

Gambar 2 Bagian bagian mesin ... 15

Gambar 3 Poros transmisi ... 18

Gambar 4 Bantalan gelinding ... 21

Gambar 5 Puli ... 23

Gambar 6 sabuk ... 24

Gambar 7 Perencanaan sabuk ... 25

Gambar 8 baut ... 26

Gambar 9 Motor listrik ... 27

Gambar 10 Mesin bubut... 28

Gambar 11 Mesin gerinda lantai ... 30

Gambar 12 Mesin gerinda potong ... 30

Gambar 13 Mesin gerinda tangan ... 31

Gambar 14 Bor tangan ... 32

Gambar 15 Bor meja ... 32

Gambar 16 Mata bor ... 33

Gambar 17 Mesin las ... 33

Gambar 18 mesin prais ... 34

Gambar 19 Diagram alir proses ... 37

Gambar 20 Analisa gaya potong ... 42

Gambar 21 Analisa gaya potong dengan beban ... 42


(14)

Gambar 23 Transmisi mesin ... 44

Gambar 24 Torsi yang terjadi ... 46

Gambar 25 Keterangan sabuk v ... 48

Gambar 26 Sudut kontak ... 49

Gambar 27 Analisa gaya pada poros ... 54

Gambar 28 Gaya yang bekerja pada poros ... 54

Gambar 29 Grafik pengujian ... 57

Gambar 30 Desain poros ... 59

Gambar 31 Pembentukan poros ... 55

Gambar 32 Desain rangka ... 62

Gambar 33 Pembuatan rangka ... 64

Gambar 34 Desain wadah ... 65

Gambar 35 Pembentukan wadah ... 67

Gambar 36 Pembuatan pisau ... 69

Gambar 37 Rangka ... 69

Gambar 38 pemasangan motor ... 70

Gambar 39 pemasangan bantalan dan poros ... 70

Gambar 40 memasang wadah perajangan ... 70

Gambar 41 pemasangan pisau ... 71

Gambar 42 pemasangan puli ... 71

Gambar 43 Pemasangan sabuk ... 72

Gambar 44 Mesin perajangan rumput... 72

Gambar 45 rangka mesin ... 73

Gambar 46 poros ... 74


(15)

Gambar 48 wadah perajangan ... 75 Gambar 49 mesin pencacah rumput gajah ... 75  


(16)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Pertimbanagan perancangan mesin ... 10

Tabel 2 analisa morfologi mesin ... 12

Tabel 3 faktor koreksi daya ... 19

Tabel 4 Perbandiangan rasio putaran ... 45

Tabel 5 Tabel pengujian mesin ... 56

Tabel 6 Perlengkapan peralatan pembuatan poros ... 58

Tabel 7 Peralatan untuk pembuatan rangka ... 61

Tabel 8 peralatan pembuatan wadah perajangan ... 64

Tabel 9 peralatan untuk membuat pisau... 66

Tabel 10 bahan baku yang dibeli ... 74

Tabel 11 bahan jadi yang dibeli ... 74  


(17)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Protein hewani merupakan salah satu nutrisi yang sangat dibutuhkan manusia. Keberadaan protein hewani sangat berpengaruh bagi pertumbuhan, kesehatan, dan kecerdasan manusia. Ternak sebagai sumber pangan (daging, telur, dan susu) bagi manusia memberikan kontribusi yang besar terhadap pemenuhan kebutuhan protein hewani (Direktorat Jendral Peternakan, 2008). Indonesia dengan jumlah penduduk di atas 220 juta jiwa membutuhkan pasokan daging, telur, dan susu yang sangat besar. Peternakan merupakan salah satu komoditas pangan yang memberikan kontribusi yang cukup besar bagi devisa negara dan harus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Pada kenyataannya, target kebutuhan protein hewani asal ternak sebesar 6 g/kapita/hari masih jauh dari terpenuhi (Urip Santoso, 2010: 10).

Peternakan ruminansia (sapi, kerbau, kuda, kambing, dan domba) terutama sapi, merupakan sumber daging dan susu terbesar. Akan tetapi peternakan domestik belum sanggup mencukupi kebutuhan pasar, sehingga pemerintah harus memenuhinya dengan cara impor. Seiring dengan laju jumlah penduduk, maka pengembangan peternakan ruminansia terus digalakkan agar kebutuhan mampu dicukupi.

Pakan memegang peranan yang sangat penting dalam rantai produksi peternakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekurangan pakan pada ternak khususnya sapi dapat menurunkan berat badan 130-150 gram/ekor/hari, tergantung jenis kelamin dan umur sapi. Sedangkan kecukupan pakan dapat meningkatkan berat badan 430-510 gram/ekor/hari (Anonim, 1992: 75). Ternak ruminansia sendiri makanan pokoknya adalah hijauan. Pakan hijauan yang dimaksudkan disini meliputi tanaman jagung, rumput king grass, rumput gajah.


(18)

Pencacahan adalah Salah satu cara untuk menaikkan efektifitas pemberian pakan dengan perajangan atau pencacahan pakan terlebih Hal ini dapat mengurangi efisiensi penggunaan pakan. Penyajian pakan yang demikian cenderung menimbulkan sisa pakan, karena tidak termakan habis atau karena tercecer jatuh ke tanah Salah satu cara untuk menaikkan efektifitas pemberian pakan adalah dengan perajangan atau pencacahan pakan terlebih dahulu. Penyajian pakan seperti ini memudahkan ternak dalam memakan, sehingga semua pakan yang disajikan dapat termakan habis dan Perajangan dimaksudkan untuk memperkecil ukuran pakan hijauan. Selain dengan ukuran kecil (panjang lebih kurang 2,5 cm) penyajian pakan menjadi lebih efektif, juga memungkinkan pencampuran dengan bahan pakan tambahan.apat lebih mudah dicernaKeuntungan lain dari pakan hijauan yang dirajang adalah dapat diawetkan dalam bentuk silase (silage). Silase adalah pakan ternak berkadar air tinggi dan padat protein serta unsur mikro yang sangat baik untuk pertumbuhan ternak. Silase didapatkan dengan proses fermentasi. Pakan hijauan yang akan dibuat silase dirajang terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan tetes 5% atau dedak 10% dari berat hijauan, kemudian disimpan dalam ruang kedap udara (anaerob), dengan cara ini pakan akan tahan sampai 6 bulan. Pakan dalam bentuk silase dapat digunakan di musim kemarau, ketika hijauan susah didapatkan. Selain itu silase juga dapat didistribusikan ke daerah lain tanpa kawatir terjadi kerusakan

Atas dasar itulah penulis menganggap perlunya membuat mesin pencacah rumput pakan ternak yang lebih efisien dan hasil cacahan lebih maksimal. Maka penulis membuat mesin pencacah rumput pakan ternak terdiri dari motor yang berfungsi sebagai penggerak, sistem transmisi, casing, poros rangka, dan pisau perajang.


(19)

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis membatasi pembahasan hanya pada :

1. Proses pembuatan mesin pencacah rumput pakan ternak

2. Alat yang digunakan dalam membuat mesin pencacah rumput pakan ternak 3. Analisa biaya pembuatan mesin pencacah rumput gajah pakan ternak

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain :

1. Bagaimana konstruksi mesin pencacah rumput pakan ternak kapasitas 150 kg/jam 2. Bagaimana proses pembuatan komponen mesin pencacah rumput pakan ternak 3. Bagaimana dimensi mesin pencacah rumput pakan ternak

4. Bagaimana besaran biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan mesin pencacah rumput gajah pakan ternak

D. Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan mesin pencacah rumput gajah pakan ternak ini adalah sebagai berikut

1. Membuat nesin pencacah rumput pakan ternak dengan sistem transmisi-puli dan sabuk-V

2. Mengetahui proses pembuatan mesin pencacah rumput pakan ternak 3. Mengetahui biaya pembuatan mesin pencacah rumput pakan ternak

4. Mengetahui peralatan yang digunakan untuk membuat mesin pencacah rumput pakan ternak


(20)

E. Manfaat

Adapun manfaat dari desain mesin pencacah rumput pakan ternak ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Diplomat III Teknik Mesin di Univesitas Negeri Medan..

b. Melatih kedisiplinan serta kerjasama antar mahasiswa baik individual maupun kelompok.

2. Bagi Universitas Negeri Medan

a. Sebagai sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi lulusan Universitas Negeri Medan Khususnya untuk Program Studi D3 Teknik Mesin b. Untuk menambah perbendaharaan mesin-mesin di Universitas Negeri Medan

yang nantinya di kembangkan dan disalurkan kepada masyarakat 3. Bagi Masyarakat

a. Terciptanya mesin ini, diharapkan membantu masyarakat peternak sapi untuk mempermudah proses produksi perajangan rumput dengan waktu yang lebih singkat b. Membantu dalam meningkatkan efectifitas dan efisiensi pakan ternak.

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data digunakan penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir adalah :

1. Melakukan kunjungan atau observasi ke daerah-daerah yang merupakan daerah peternakan .

2. Melakukan diskusi dengan dosen pebimbing maupun dari pihak-pihak yang dapat membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang memahami dan mengerti tentang perancangan mesin tersebut.


(21)

3. Melakukan studi lapangan dengan mengamati dan melihat mesin rancangan yang sudah ada.

4. Melakukan studi kepustakaan atau literatur dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan mesin yang dirancang.

5. Mengadakan diskusi dengan teman satu tim.  


(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Mesin pencacah rumput ini dibuat menggunakan sistem transmisi sabuk-V dan puli dalam mereduksi putaran motor penggerak dengan perbandingan putaran n1 : n2 = 2 :

8

2. Dalam proses pembuatan mesin pencacah rumput pakan ternak ini memerlukan

beberapa alat dan mesin,seperti: mesin bubut,mesin frais,mesin las dan lain-lain. 3. Spesifikasi mesin pencacah rumput pakan ternak ini antara lain :

a. Dimensi mesin : 900 mm x 450 mm x 500 mm

b. Daya penggerak : motor listrik 0,5 hp, 1400 rpm c. Diameter puli penggerak (d1) : 2 inch

d. Diameter puli pada poros (d2) : 8 inch

e. Diameter poros : 25,4mm

f. Bantalan poros : tipe bantalan duduk 25,4 mm dan

g. Mata pisau : stainless steel , model mata pisau mesin pemotong rumput mudah untuk diganti

Berdasarkan analisa biaya material dan bahan baku, serta biaya pembuatan mesin hingga dapat dioperasikan adalah sebesar Rp

2,906,372,- 


(23)

B.

Saran

Pembuatan mesin pencacah rumput pakan ternak ini mungkin masih terdapat kekurangan yang bisa menjadi bahan untuk pengembangan selanjutnya. Beberapa saran penulis antara lain :

1. Sebaiknya wadah perajangan dibuat dari steinless untuk mencegah cepatnya tercajadi korosi dan lebih kuat dari bahan seng yang pengguna telah buat

2. Sewaktu mengadakan pembersihan, pembongkaran serta pemasang komponen mesin ini,

pastikan motor terbebas dari arus listrik, setelah selesai menggunakan mesin, sebaiknya dibersihkan dahulu wadah atau cassing perajanagan

3. Sebaiknya sebelum penggunaan mesin tersebut selalu diasah terlebih dahulu mata pisau untuk mendapatkan hasil yang maksimal

4. Usahakan untuk melakukan perawatan mesin secara rutin agar mesin beroperasi secara optimal


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Z. 1999. Elemen Mesin 1. Bandung: Refika Aditama. Ambiyar. 2008. Teknik Pembentukan Pelat. Jakarta: Depdiknas. Anonim. “ Budidaya-rumput-gajah-untuk-pakan-ternak

“.http://sutanmuda.wordpress.com. (diakses tanggal 10 Januari 2015)

Ansel C. Ugural. 2003. Mechanical Design: An Integrated Approach. New York: McGraw-Hill Inc.

Darmawan, H. 2000. Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

G. Niemann. 1999. Elemen Mesin jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Harahap, G. 2000. Perencanaan Teknik Mesin Edisi Keempat Jilid 1 (Shigley, J.E., dan Mitchell, L.D. Terjemahan) Jakarta: Erlangga.

Juhana, Ohan, dan Suratman, M. 2000. Menggambar Teknik Mesin dengan Standar ISO. Bandung : Pustaka Grafika.

Khurmi, R. S., Gupta, J. K. 1982. Machine Design. New Dehli: Eurasia Publising House

Mott, Robert L. 2004. Machine Elements in Mechanical Design : Fourth Edition

New Jersey : pearson Education


(1)

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis membatasi pembahasan hanya pada :

1. Proses pembuatan mesin pencacah rumput pakan ternak

2. Alat yang digunakan dalam membuat mesin pencacah rumput pakan ternak 3. Analisa biaya pembuatan mesin pencacah rumput gajah pakan ternak

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain :

1. Bagaimana konstruksi mesin pencacah rumput pakan ternak kapasitas 150 kg/jam 2. Bagaimana proses pembuatan komponen mesin pencacah rumput pakan ternak 3. Bagaimana dimensi mesin pencacah rumput pakan ternak

4. Bagaimana besaran biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan mesin pencacah rumput gajah pakan ternak

D. Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan mesin pencacah rumput gajah pakan ternak ini adalah sebagai berikut

1. Membuat nesin pencacah rumput pakan ternak dengan sistem transmisi-puli dan sabuk-V

2. Mengetahui proses pembuatan mesin pencacah rumput pakan ternak 3. Mengetahui biaya pembuatan mesin pencacah rumput pakan ternak

4. Mengetahui peralatan yang digunakan untuk membuat mesin pencacah rumput pakan ternak


(2)

E. Manfaat

Adapun manfaat dari desain mesin pencacah rumput pakan ternak ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Diplomat III Teknik Mesin di Univesitas Negeri Medan..

b. Melatih kedisiplinan serta kerjasama antar mahasiswa baik individual maupun kelompok.

2. Bagi Universitas Negeri Medan

a. Sebagai sarana meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi lulusan Universitas Negeri Medan Khususnya untuk Program Studi D3 Teknik Mesin b. Untuk menambah perbendaharaan mesin-mesin di Universitas Negeri Medan

yang nantinya di kembangkan dan disalurkan kepada masyarakat 3. Bagi Masyarakat

a. Terciptanya mesin ini, diharapkan membantu masyarakat peternak sapi untuk mempermudah proses produksi perajangan rumput dengan waktu yang lebih singkat b. Membantu dalam meningkatkan efectifitas dan efisiensi pakan ternak.

F. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data digunakan penulis dalam penyusunan laporan tugas akhir adalah :

1. Melakukan kunjungan atau observasi ke daerah-daerah yang merupakan daerah peternakan .

2. Melakukan diskusi dengan dosen pebimbing maupun dari pihak-pihak yang dapat membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang memahami dan mengerti tentang perancangan mesin tersebut.


(3)

3. Melakukan studi lapangan dengan mengamati dan melihat mesin rancangan yang sudah ada.

4. Melakukan studi kepustakaan atau literatur dan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan mesin yang dirancang.

5. Mengadakan diskusi dengan teman satu tim.  


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Mesin pencacah rumput ini dibuat menggunakan sistem transmisi sabuk-V dan puli dalam mereduksi putaran motor penggerak dengan perbandingan putaran n1 : n2 = 2 :

8

2. Dalam proses pembuatan mesin pencacah rumput pakan ternak ini memerlukan beberapa alat dan mesin,seperti: mesin bubut,mesin frais,mesin las dan lain-lain. 3. Spesifikasi mesin pencacah rumput pakan ternak ini antara lain :

a. Dimensi mesin : 900 mm x 450 mm x 500 mm b. Daya penggerak : motor listrik 0,5 hp, 1400 rpm c. Diameter puli penggerak (d1) : 2 inch

d. Diameter puli pada poros (d2) : 8 inch

e. Diameter poros : 25,4mm

f. Bantalan poros : tipe bantalan duduk 25,4 mm dan

g. Mata pisau : stainless steel , model mata pisau mesin pemotong rumput mudah untuk diganti

Berdasarkan analisa biaya material dan bahan baku, serta biaya pembuatan mesin hingga dapat dioperasikan adalah sebesar Rp

2,906,372,- 


(5)

B.

Saran

Pembuatan mesin pencacah rumput pakan ternak ini mungkin masih terdapat kekurangan yang bisa menjadi bahan untuk pengembangan selanjutnya. Beberapa saran penulis antara lain :

1. Sebaiknya wadah perajangan dibuat dari steinless untuk mencegah cepatnya tercajadi korosi dan lebih kuat dari bahan seng yang pengguna telah buat

2. Sewaktu mengadakan pembersihan, pembongkaran serta pemasang komponen mesin ini, pastikan motor terbebas dari arus listrik, setelah selesai menggunakan mesin, sebaiknya dibersihkan dahulu wadah atau cassing perajanagan

3. Sebaiknya sebelum penggunaan mesin tersebut selalu diasah terlebih dahulu mata pisau untuk mendapatkan hasil yang maksimal

4. Usahakan untuk melakukan perawatan mesin secara rutin agar mesin beroperasi secara optimal


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Z. 1999. Elemen Mesin 1. Bandung: Refika Aditama. Ambiyar. 2008. Teknik Pembentukan Pelat. Jakarta: Depdiknas. Anonim. “ Budidaya-rumput-gajah-untuk-pakan-ternak

“.http://sutanmuda.wordpress.com. (diakses tanggal 10 Januari 2015)

Ansel C. Ugural. 2003. Mechanical Design: An Integrated Approach. New York: McGraw-Hill Inc.

Darmawan, H. 2000. Pengantar Perancangan Teknik (Perancangan Produk). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

G. Niemann. 1999. Elemen Mesin jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Harahap, G. 2000. Perencanaan Teknik Mesin Edisi Keempat Jilid 1 (Shigley, J.E., dan Mitchell, L.D. Terjemahan) Jakarta: Erlangga.

Juhana, Ohan, dan Suratman, M. 2000. Menggambar Teknik Mesin dengan Standar ISO. Bandung : Pustaka Grafika.

Khurmi, R. S., Gupta, J. K. 1982. Machine Design. New Dehli: Eurasia Publising House

Mott, Robert L. 2004. Machine Elements in Mechanical Design : Fourth Edition New Jersey : pearson Education