PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING
PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
DI SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA
NASKAH PUBLIKASI

Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Magister Program Studi
Magister Manajemen Pendidikan

Oleh
Edy thomas suharta,S.Pd
NIM : Q100080185

PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

PENGESAHAN

NASKAH PUBLIKASI


PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING
PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL
DI SMP NEGERI 5 YOGYAKARTA

Telah disetujui oleh :
Pembimbing I

Pembimbing II

Prof. Dr. Budi Murtiyasa,M.Kom

Drs.A.Dahlan Rais,M.Hum

PROGRAM STUDI MAGISTER SAINS PSIKOLOGI
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

ABSTRACT
Edy Thomas Suharta. Q 100080185 for the Thesis of Magister Education

(M.Pd)Pascasarjana UMS, 2012. E-learning Based Management in pilot project of
Internationaly Standard School, State Junior High School 5 Yogyakarta.The study
describes the importance of achieving a quality learning through e-learning
management . The e-learning management is expected to be used in improving the
quality of learning prosess in pilot International Standart School class. The use of
e-learning in learning process includes(1) the policy using e-learning in learning
process, (2) teacherss’understanding and mastery of e-learning use, (3)students
understanding and mastery of e-learning use in class,(4).the implementation of elearning in learning proses in class, (5)the impact of e-learning to improve the quality
of learning proses in state Junior Hight School 5 yogyakarta.
This study is qualitative research with etnography approach. The subject of
the study are RSBI-coordinator, e-learning administration, stafs, teachers and students
of RSBI program. The data collection obtained from interview, observation and
documentation.The data were analyzed using qualitative technique among other
reducing the data, displaying the data, and drawing conclusion.
The result showed (1) the policy of the use of e-learning in class has been
shown in school vision and mission, (2) teachers understanding and mastery of elearning use in class is shown from the frequency of using e-learning in class.(3)
students understanding and mastery of e-learning it shown from how they accessed it
during learning prosess,(4).the implementation of e-learning task asychonous elearning method by which both teachers and students are on line in deferent
places. It is used as supplementary material to face-to face learning activity in class.
(5)the impact of e-learning to improve activity of learning process is shown from the

increase of students understanding and mastering the subyec matter . It is the result of
activating themselves, being independent and their motivation to learn the e-learning
materials.
Key word: learning management, e-learning, RSBI.

Pendahuluan
Aplikasi e-learning bukan merupakan hal baru lagi di dunia pendidikan. Proses
belajar-mengajar tidak lagi mengenal keterbatasan ruang dan waktu memungkinkan
terjadinya knowlegde sharimelalui e-book dan e-library. Pemanfaatan kemajuan TIK
akan semakin mendekatkan sumber informasi kepada guru dan peserta didik sehingga
mereka memperoleh kemudahan mengakses informasi dari berbagai sumber,
khususnya

yang

berkaitan

dengan

materi


paling

mutakhir

di

bidang

pendidikan/pembelajaran.
Permendiknas Nomor 78 Tahun 2009 Pasal 5 ayat 2 tentang Penyelenggaraan
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
menyebutkan bahwa proses pembelajaran kelas SBI menerapkan pendekatan
pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, aktif, kreatif, efektif,
menyenangkan dan kontekstual. Pada pasal 6 ayat 2 menyebutkan bahwa seluruh
pendidik mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis TIK. Pasal 10 ayat 2
mengamanatkan bahwa setiap ruang kelas SBI dilengkapi dengan sarana
pembelajaran berbasis TIK, serta Pasal 10 ayat 3 mengamanatkan bahwa SBI
memiliki perpustakaan yang dilengkapi dengan sarana digital yang memberikan akses
ke sumber pembelajaran ke seluruh dunia (e-library). Permendiknas tersebut menjadi

pedoman bahwa pemanfaatan TIK dalam proses pembelajaran kelas SBI memang
wajib. Oleh karena itu, penggunaan TIK harus maksimal agar mampu meningkatkan
mutu proses pembelajaran kelas SBI.
Berdasarkan pembatasan masalah di atas yang disesuaikan dengan ruang lingkup
permasalahan yang akan diteliti. Maka fokus dalam penelitian ini adalah: bagaimana

pengelolaan e-learning di kelas SBI SMP 5 Yogyakarta ? Fokus tersebut dapat
dirumuskan

menjadi sub fokus sebagai berikut: 1.Bagaimana kebijakan sekolah

yang mengatur pemanfaatan
Yogyakarta?2.Bagaimana

e-learning

pemahaman

untuk kelas SBI di SMP Negeri 5
dan


penguasaan

guru

SBI

dalam

memanfaatkan e-learning di SMP Negeri 5 Yogyakarta.3. Bagaimana pemahaman
dan penguasaan siswa SBI dalam memanfaatkan e-learning di SMP Negeri 5
Yogyakarta? 4.Bagaimana kesiapan infrastruktur e-learning untuk pemanfaatan elearning di kelas SBI di SMP Negeri 5 Yogyakarta? 6 .Bagaimana penyelenggaraan
e-learning pada proses pembelajaran kelas SBI di SMP Negeri 5 Yogyakarta? 7.
Bagaimana dampak e-learning terhadap peningkatan mutu proses pembelajaran siswa
SBI di SMP Negeri 5 Yogyakarta?
Memeperhatikan uraian tersebut di atas , studi yang dilakukan bertujuan
untuk (1) mengetahuiKebijakan sekolah yang mengatur pemanfaatan e-learning
untuk kelas RSBI di SMP Negeri 5 Yogyakarta.(2) Mengetahui pemahaman dan
penguasaan guru SBI dalam memanfaatkan e-learning di SMP Negeri 5
Yogyakarta.(3) mengetahui pemahaman dan penguasaan siswa SBI dalam

memanfaatkan e-learning di SMP Negeri 5 Yogyakarta.(4) mengetahui kesiapan
infrastruktur e-learning untuk pemanfaatan e-learning di kelas RSBI di SMP Negeri
5 Yogyakarta.(5) mengetahui penyelenggaraan e-learning pada proses pembelajaran
kelas RSBI di SMP Negeri 5 Yogyakarta.(6).mengetahui dampak e-learning terhadap
peningkatan mutu proses pembelajaran siswa RSBI di SMP Negeri 5 Yogyakarta.
Metode Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di SMPN 5 YogyakartaKelas

Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional

dengan petimbangan

Bahwa SMPN 5

Yogyakarta mempunyai Kelas RSBI dan Juga menggunakan e-learning

sebagai

salah satu media pembelajaranya.
Sesuaidenganbentukpendekatanpenelitiankualitatifdansumberdata

yangakandigunakan,makateknikpengumpulandatayangdigunakanadalah
analisis

dokumen,

observasi

dan

wawancara.

Untuk

dengan

mengumpulkan

datadalamkegiatanpenelitiandiperlukancara-caraatauteknikpengumpulan
datatertentu,sehinggaprosespenelitiandapatberjalanlancar.


Sumber

datadanjenisdatayangterdiri

ataskata-kata

dantindakan,

sumbertertulis,foto,dandatastatistik.Selainitumasihadasumberdatayang

tidak

dipersoalkan di sini seperti yang bersifat nonverbal (Moloeng, 2007: 241).
Berdasarkanpendapatdiatas,dapatdipahamibahwacarapengumpulan
datamerupakansalahsatukegiatanutamayangharusdiperhatikandalamsuatu penelitian.
Sugiyono (2008: 309) mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif,
pengumpulan data dilakukan pada natural setting (kondisi yang alamiah), sumber
data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada observasi berperan serta
(participant observation), wawancara mendalam (in depth interview), dan
dokumentasi.

Observasi

ini

digunakan

untuk

mengamati

secara

tidaklangsungtentangperilakusiswadalampemanfaatan e-learning
pembelajaran kelas RSBI SMPN5 Yogyakarta.

langsung

dan

dalam proses


Peneliti mengamati proses pembelajaran kelas RSBIuntuk mengetahui secara
langsung bagaimana pendidik dan peserta didik kelas RSBI menggunakan e-learning
dalam proses pembelajaran. Selanjutnya untuk mengetahui kesiapan infrastruktur elearning , peneliti perlu melihat langsung kondisi fasilitas pendukung e-learning
sebagai salah satu cara untuk menyelaskan antara infomasi yang dari informan dan
bukti fisik di lapangan.Observasi digunakan untuk mengamati secara langsung dan
tidaklangsungtentangperilakusiswadalampemanfaatan e-learning

dalam proses

pembelajaran kelas RSBI SMPN5 Yogyakarta
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber
dariarsipdandokumen baikyangberadadisekolahataupun yang berada berada di luar
sekolah, yang ada hubungannya dengan penelitiantersebut. Berbagai jenis informasi
juga dapat diperoleh melalui dokumentasi, seperti surat-surat resmi, catatan rapat,
laporan .
Secara sederhana oleh Miles dan Huberman (dalam Sutopo, 2002 : 94)
dinyatakan bahwa” terdapat dua model pokok dalam melaksanakan analisis di dalam
penelitian kualitatif, yaitu (1) model analisis jalinan atau mengalir (flow model of
analysis) dan (2) model analisis interaktif”.
Untuk menganalisa data dalam masalah ini peneliti menggunakan
logika deduksi,dengan membandingkan teori yang melatar belakangi permasalahan.
Data yang diperoleh dari lapangan akan diolah dengan cara mengumpulkan semua
data yang ada . Data yang ada dikelompokan, diseleksi dan selanjutnya dianalisis.
Metode yang digunakan dalam analisis data kuantitatif yaitu menganalisa data

yang didasarkan

pada kualitas data yang digunakan untuk memecahkan

permasalahan pokok penelitian, kemudian diuraikan dalam bahasa deskriptif.
Hasil dan Pembahasan
Sosialisasi kebijakan pemanfaatan e-learning
program RSBI

di SMPN 5 Yogyakarta adalah

dalam proses pembelajaran

upaya

menindak lanjuti Surat

Keputusan Direktur Pembinaan SMP Nomor 543/C3/KEP/2007 yang menetapkan
SMP N5 Yogyakarta sebagai rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Butir ketiga
Surat Keputusan Direktur Pembinaan SMP nomor 543/ C3/KEP/2007 menyebutkan
bahwa “setiap SMP-SBI wajib melakasanakan program-program sekolah sesuai
standar nasional pendidikan, dan mengembangkan serta melaksanakan programprogram tersebut

menjadi bertaraf internasional”.Salah satu aspek yang

dikembangkan

menjadi program

bertaraf internasional”. Salah satu yang

dikembangkan

menjadi program bertaraf internasional adalah proses belajar

mengajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Kebijakan pemanfaatan

e-learning

dalam proses pembelajaran program

RSBI di SMP N 5 Yogyakarta tersirat dalam visi dan misi sekolah butir 1,2,3,dan 5.
Butir misi-misi tersebut mengandung makna

bahwa

pembelajaran yang

dilaksanakan di SMP N 5 yogyakarta di usahakan berbasis TIK. Butir 1 berbunyi:
“Menciptakan

iklim pembelajaran yang kondusif “. Iklim pembelajaran yang

kondusif bagi peserta didik program RSBI adalah pembelajaran berbasis aplikasi
TIK,baik

pembelajaran

menggunakan alat multimedia di kelas

maupun

pembelajaran berbasis e-learning di luar kelas. Butir 2 berbunyi” menciptakan
inovasi-inovasi pembelajaran .

Hal ini sesuai denga penelitan yang dilakukan oleh cher Ping Lim, Meow
Sien Pek, dan Ching Sing Chai menemukan bahwa pengelolaan kelas yang efektif
dilakukan dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran . Pengelolaan dilakukan dengan pemanfaatan

perangkat komputer

dalam setiap pembelajaran Lim.dkk(2005:391)
Pengetahuan guru program RSBI di SMPN5 Yogyakarta tentang e-learning
meliputi pengetahuan

tantang komputer, internet dan aplikasi e-learning

menggunakan software

pembelajaran berupa moodle ( Modular objek oriented

dynamic learningenvironment). Semua guru program RSBI yang berjumlah 49 orang
sudah mengetahui tata cara menggunakan komputer,misalnya pengetahuan dasar
tentang pengunaan Microsoft office(word,power point, dan excel) yang dbiutuhkan
dalam proses pembelajaran dan mengetahui tata cara mengakses internet untuk
memperoleh informasi yang up to date terkait pembelajaran.
Kedua pengetahuan tersebut yang menjadi bekal bagi guru dalam memanfaatkan elearning, karena e-learning di SMPN 5 Yogyakarta dikembangkan berdasarkan
teknologi

komputer dan internet . Pengetauan

menggunakan
pembuatan
Idealnya

software

guru

aplikasi e-lerning

moodle diberikan kepada guru melalui pendidikan

e-learning bekerja dengan institut
semua

tentang

harus

memiliki

setelahmengikuti pelatihan agar dapat

sain dan teknologi AKPRIND.
pengetahuan

tentang

mengaplikasikanya dalam

e-learning

pembelajaran,

namun pengetahuan guru program RSBI di SMP N 5 yogyakarta tentang e-learning
setelah mengikuti pelatihan berbeda – beda. Dari sejumlah 49 guru yang ada, 10
sampai 20 guru saja yang memahami

dan menguasai

pengetahuan tentang e-

learning. Hal ini terlihat pada kemauan guru untuk mengaplikasikan pengetahuan
e-learninng yang diperoleh dengan memanfaatkan e-learning untuk menyajikan
materi pelajaran, sedangkan

29 guru

lainya belum benar-benar

menguasai

penegtahuan tantange-learningsehingga belum memanfaatkan e-learning untuk
menyajikan materi pembelajaran.
Lebih lanjut Kalay dan Chen mengungkapkan bahwa dalam pengambilan
keputusan perlu mengintegrasikan system informasi dan komunikasi. Keputusan
guru dalam pemilihan model pembelajaran merupakan hal yang utama dalam
perencanaan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang tepat akan menjadikan
proses pembelajaran berjalan menarik dan dapt meningkatkan prestasi siswa (
Poria kalay dan David Chen, 2005:435)
Pengetahuan peserta didik tentang e-learning mencakup pengetahuan tentang
komputer, internet dan e-learning .Peserta didik program RSBI telah mendapat
pembekalan

tentang teknologi informasi dan komunikasi

sebelum mengikuti

program RSBI sehingga pengetahuan peserta didik tentang e-learning
diragukan lagi, karena aplikasi e-learning
yang

menggunakan komputer

bukan hal baru bagi peserta didik. Peserta didik mengetahui

tidak

dan internet
apa itu e-

learning dan mengetahui tata cara menggunanya, disamping memperoleh

arahan

dan bimbingan dari guru dan admin e-learning.
Dari penelitian Passerini mengenai dampak multimedia interaktif dalam
pembelajaran terlihat dari hasil pretes dan postes menunjukan

bahwa kelas

multimedia interaktif merupakan alat yang tangguh untuk instruksi dan pelatihan
(Katian paserini,2007:183)

SMP N 5 Yogyakarta memiliki komputer sejumlah 180 unit dengan
spesifikasi pentium 3 dan pentium 4. Komputer –komputer ini berada di laboratorium
komputer, laboratorium serba guna, perpustakaan, ruang tata usaha (TU), ruang
guru,dan cafe net. Komputer yang dapat digunakan oleh guru dan peserta didik untuk
akses e-learning

adalah komputer yang berada di laboratorium komputer dan

laboratorium serbaguna yang telah terhubung dengan jaringan internet.
Keberhasilan pemanfaatan e-learning ini juga tergantung pada fasilitas
yang tersedia . Muhammad ali dalam Asia –pasifik cybereducation journal”The
success of the utilization telematika depend on the provision of infrastructure that
includes the telecommunication network, the availability of internet facilities, and
the use of the internet” (Mohammad Ali, 2005;18)
Beberapa lokasi di sekolah juga dilangkapi dengan jaringan internet untuk
mempermudah akses e-learning bagi guru dan peserta didik yang membawa laptop
pribadi, namun kecepatan akses internetnya belum memadai karena besarnya
bandwidth belum sesuai dengan kebutuhan pengguna. Berdasarkan pengukuran
brandwidth internet di SMP N 5 Yogyakarta pada tanggal 27 mei 2010 menunjukan
hasil pengukuran sebesar 147.00 kbps. Para guru dan peserta didik mengeluhkan
lambatnya akes internet di lingkungan sekolah. Kecepatan akses internet di SMP N 5
Yogyakarta tergantung pada waktu akses dan banyaknya pengguna internet
disekolah. Semakin banyak pengguna internet di sekolah maka semakin lambat akses
internetnya.

Institut Sains dan Teknologi AKPRIND dipilih sebagai mitra dalam
menyediakan server e-learning karena lembagaini menawarkan kerjasama dengan
SMP N 5 Yogyakarta dalam pengadaan e-learning mulai dari instalasi hingga dapat
digunakan seperti sekarang. Lagipula pembiyaan untuk pengadaan e-learning
menjadi lebih murah karena Institut Sains dan taknologi AKPRIND adalah koneksi
internetnya lebih terjaga, sedangakan di SMP N 5 Yogyakarta koneksi internetnya
sering terputusdan servernya dimatikan ketika ada petir.
Sistem kerja server ini adalah dikoneksikan dengan internet sehingga dapat
diakses dari SMP N 5 Yogyakarta maupun oleh umun, bukan dihubungkan melalui
kabel atau pemancar pada umumnya dari lokasi server komputer klien. Koneksi
internet yang digunakan oleh Institut Sains dan Teknologi AKPRIND untuk melayani
e-learning SMP N 5 Yogyakar tergantung pada Internet Service Provider(ISP) yang
dipilih dua hal tersebut hanya diketahui oleh fihak instiut sains dan teknologi
AKPRIND. Informasi ini tidak dapat diungkapkan pada pembahasan kali ini karena
berkaitan dengan keamanan jaringan lembaga tersebut.
Pada aspek brainware atau staf pengelola e-learning di tingkat SMP N 5
Yogyakarta memiliki tim pengelola e-learning yang terdiri dari Unit Penjaminan
Mutu(UPM), admin, teknisi dan guru TIK yang bekerjasama mengelola e-learning.
Tim pengelola bertugas meracang penyelenggaraan e-learning

di sekolah ini

bekerjasama dengan Institut Sains dan Teknologi AKPRIND sebagai pencipta elearning SMP N 5 Yogyakarta
Kekurangan dari tim pengelola e-learning diSMP N 5 Yogyakarta adalah
belum adanya para ahli di bidang pembelajaran digital, misalnya instructional

desigener dan grapic desigener yang menangani penyajian bahan ajar agar menarik
bagi peserta didik. Selama ini tim pengelola yang terdiri dari para guru yang dianggap
berkompeten tentang e-learning.
Secara umum kesiapan insfratuktur e-learning untuk pemanfaatan e-learning
pada program RSBI di SMP N 5 Yogyakarta perlu pembenahan dalam hal
ketersediaan jaringan internet di sekolah agar mampu memenuhi kebutuhanakses
internet guru dan peserta didik di SMP N 5 Yogyakarta.
Penyelenggaraan e-learning

pada proses pembelajaran program RSBI si

SMPN 5 Yogyakarta menggunakan model asynchronus e-learning, arinya guru dan
peserta didik online diwaktu dan tempat yang berbeda secara tidak bersamaan .
Hal ini terjadi karena keterbatasan waktu dan teknologi yang dimiliki para guru
maupun peserta didik..
Proses pembelajaran program RSBI di SMP N 5 Yogyakarta tetap lebih
banyak face to face meeting dengan tambahan e-learning bukan alternatif pengganti
proses pembelajaran klasikal seara holistik. Kombinasi antara

pembelajaran

klasikal dan e-learning diharapkan mampu menghasilkan sinergi yang produktif.
Proses pembelaran secara fisik di bangku sekolah akan tetap menjadi value dari
human intercation, sedangkan e-learning akan memerikan akses pada knowledge
resource yang sangat kaya dari internet.
Waktu penyelenggaraan e-learning di SMP N 5 Yogyakarta adalah di luar
jam pelajaran tatap muka. Peserta didik bebas mengakses e-learning dari manapun
dan kapanpun mereka inginkan karena materi tersedia secara online
jam. Dalam statistik

selama 24

pengguna e-learning akan tercatat kapan waktu terakhir

peserta didik mengakses materi e-learning, sehingga keaktifan dan aktifivitas tipa
peserta didik dapat diketahui oleh guru mata pelajaran. Berdasarkan data e –learning
sekolah, jumlah pengguna e-learning di SMPN 5 Yogyakarta baik kalangan guru
maupun peserta didik adalah 422 orang. Belum ada pemisah jumlah

pengguna e-

learning dari kalangan guru dan peserta didik.
Dampak

e-learning terhadap

peningkatan

mutu

proses

pembelajaran

peserta didik program RSBI meliputi tiga hal yaitu keaktifan peserta didik, motivasi
peserta didik dan kemandirian peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.
Simpulan
Kebijakan sekolah dalam kebijakan pemanfaatan e-learning dalam proses
pembelajaran dilakukan dengan berbagai fihak dengan perguruan tinggi kerja sama
dengan AKPRIND untuk pelatihan pemanfaatan moodle, maupun dengan geschool
dan juga blog guru , perlu di pertahan kan dan juga di kelola dengan lebih baik lagi,
dan akan lebih terarah jika dibuat program yang jelas di sosialisasikan kepada semua
warga sekolah sehingga bisa termanfaatkan dengan baik.
Guru-guru program RSBI sudah mengetahui penggunaan komputer
setidaknya IT literacy yang meliputi Microsoft office, basic internet browsing dan email. Kedua kemampuan itu menjadi bekal

bagi guru dalam memanfaatkan e-

learning karena e-learning di SMP 5 Yogyakarta dikembangkan berdasarkan
teknologi komputer dan internet. Namun demikian

belum semua guru mampu

memahami dan menguasai pengetahuan tentang e-learning serta mau menggunakan
e-leraning.

Pengetahuan peserta didik mencakup pengetahuan

tentang komputer,

internet dan e-learning Peserta didik program RSBI telah mendapat pembekalan
tentang teknologi informasi sebelum mengikuti program RSBI , disamping itu peserta
didik juga mendapat pelajaran Teknologi Informasi dan Komputer sehingga
kemampuan mereka dalam hal

Teknologi Informasi tidak diragukan lagi, tetapi

mereka sering lalai dalam hal teknis seperti lupa password, mengupoload melebihi
kapasistas, mengerjakan di luar batas waktu sehingga sering menimbulkan kesalahan.
Dengan di dukung adanya TIM Teknologi Informasi yang terdiri dari
beberapa orang yang sesuai di bidangnya maka sebenarnya SMPN 5 Yogyakarta
mampu untuk mewujudkan pembelajaran berbasis e-learning yang baik, tetapi perlu
diperhatikan bahwa dukungan TIM Teknologi Informasi yang bagus ini belum bisa
bekerja sebagaimana mestinya unsur pengelolaan dan program kerja yang belum
terpadu dan terarah menyebabkan kinerja TIM Teknologi Informasi
maksimal.

.

ini belum

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,
Suharsimi.
2006.
Prosedur
Praktik.Jakarta:RinekaCipta.

Penelitian

Suatu

Pendekatan

Cher Ping Lim, Meow Sien Pek, Ching Sing Chai.2005.”Journal of Educational
Multimedia and Hypermedia”,. Norfolk: 2005.Vol 14,Iss4;pg.391,24pgs.
Kok Boon Shiong, 2008”Classroom Management Issues in Information and
Communication Tecnologi (ICT) – Mediated Learning Environments: Back
to the basic”, Norfolk, 2008.Vol.17, Iss.1 ;pg.59,21 pgs.
Katia Passerini, 2007.”Journal of dcuation Multimedia and Hypemedia”.
Norfolk:2007.vol.16,Iss 2;pg.183,28pgs
Lexy J Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT.
REMAJA ROSDAKARYA
Muhammad Ali ,2005 .E-learning in the Indonesian Education System.”Asia –
Pacific Cybereducation Journal, (IACE) vol 1, Number 2, 2005
Mantja, W.,2005, Etnografi Disain Penelitian Kualitatif dan Managemen Pendiikan,
Penerbit WIeka Media, Malang
Poria Kalay, David Chen , 2002. “Journal of Research on Teknology in Education”,
Eugene:Summer 2002.Vol 34, Iss.4 ;pg.435,18 pgs.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R& D. Bandung: Alfabeta
Sutopo , 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif. Sebelas Maret University Press,
Surakarta.

Dokumen yang terkait

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (Studi situs di SMP Negeri 1 Ungaran).

0 0 15

PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF PENGELOLAAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL ( Studi Pelaksanaan Rintisan SBI SMA Negeri 1 Boyolali).

0 1 11

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN MIPA BILINGUALBAGI SISWA DI RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran MIPA Bilingual bagi siswa di Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (Studi Situs di SMP Negeri 2 Purwokerto).

0 1 19

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNING PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 0 16

PENDAHULUAN Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 2 15

METODE PENELITIAN Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 2 17

DAFTAR PUSTAKA Pengelolaan Pembelajaran Berbasis E-Learning Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional Di Smp Negeri 5 Yogyakarta.

0 2 4

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 18

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL (RSBI) Pengelolaan Pembelajaran IPS Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) (Studi Situs di SMP Negeri 4 Surakarta).

0 0 22

PEMANFAATAN E-LEARNING DALAM MENINGKATKAN MUTU PROSES PEMBELAJARAN RINTISAN SEKOLAH BERTARAF INTERNASIONAL DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 YOGYAKARTA.

0 15 211